Anda di halaman 1dari 6

AUDIT MANAJEMEN PEMASARAN

OLEH:

KELOMPOK 5

AMELIA ABRIANI ISMAIL 02271611003

MIFHTAHULRIZQA M. A SALEH 022716110

PROGARAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2018
AUDIT MANAJEMEN PEMASARAN

1. Defenisi
Audit Pemasaran adalah suatu bentuk pengujian yang
komprehensif, sistematis, independen dan dilakukan secara periodik
terhadap lingkungan pemasaran baik itu dari segi tujuan, strategi, dan
aktifitas perusahaan atau unit bisnis untuk menentukan peluang dan
permasalahan yang terjadi, serta memberikan rekomendasi rencana
tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan.
Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap
bagaimana efektivitas organisasi pemasaran dalam meningkatkan
kinerjanya. Seperti halnya audit keuangan, audit pemasaran dilaksanakan
secara berkala sebagai pengganti ketika mekanisme pengendalian
tampak keluar dari sistem pengendalian. Audit pemasaran bukan suatu
proses pengendalian yang digunakan hanya selama terjadi krisis, akan
tetapi dalam bisnis yang mengalami hambatan mungkin digunakan untuk
mengisolasi permasalahan dan mencarikan solusinya.

2. Tujuan dan Manfaat


Tujuan Audit Pemasaran :

a. Untuk mendeteksi ancaman- ancaman pemasaran yang


dihadapi perusahaan.
b. Merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk
mengeliminasi ancaman tersebut.
Manfaat Audit Pemasaran:
a. Analisis mengenai lingkungan eksternal dan situasi internal.
b. Penilaian kinerja masa lalu dan aktivitas sekarang
c. Identifikasi peluang dan ancaman masa yang akan datang.
Audit pemasaran penting karena ketika hal-hal mulai berjalan tidak
mulus dalam suatu perusahaan, seperti penjualan menurun, margin yang
menurun, kehilangan pangsa pasar, kepastian produksi yang kurang
dimanfaatkan, dsb.
3. Tipe Audit Pemasaran
Ada dua tipe audit pemasaran, pertama audit fungsional (vertikal)
merupakan audit yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari
departemen pemasaran seperti periklanan atau penjualan dan membuat
analisis terhadap bagian-bagian yang diaudit tersebut. Kedua adalah
audit menyeluruh (horizontal) yang melakukan audit terhadap
keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan.
Dalam pelaksanaannya, audit pemasaran kebanyakan merupakan
campuran dari kedua tipe audit di atas. Pertama-tama manajemen
menginginkan analisis menyeluruh terhadap fungsi pemasarannya untuk
mengetahui adanya indikasi berbagai permasalahan dan kemudian
memilih salah satu (beberapa) permasalahan untuk diuji secara lebih
rinci. Biaya dari audit menyeluruh yang cukup besar sering menjadi
kendala pelaksanaan audit ini. Jadi dalam penentuan tipe audit yang
digunakan tergantung dari perusahaan itu sendiri akan seberapa penting
audit pemasaran dibutuhkan oleh perusahaan dan seberapa besar pula
dana yang sanggup dikeluarkan perusahaan tersebut untuk melakukan
audit pemasaran, karena untuk melakukan audit menyeluruh diperlukan
dana yang cukup besar.

4. Ruang Lingkup dan Tujuan Audit

Menurut buku IBK. Bayangkara, audit pemasaran dapat mencakup


enam wilayah utama dalam pemasaran yaitu sebagai berikut :
1. Audit Lingkungan Pemasaran
Audit ini mencakup penilaian terhadap pelanggan, pesaing, dan
berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan.
Audit ini meliputi aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi,
sosial, dan politik.
2. Audit Strategi Pemasaran
Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah
menetapkan strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi.
3. Audit Organisasi Pemasaran
Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai
tujuan perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran
untuk secara efektif berinteraksi dengan bagian-bagian lain seperti
litbang, keuangan, pembelian, dan sebagainya.
4. Audit Sistem Pemasaran
Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk
memperoleh informasi perencanaan dan pengendalian operasi
pemasaran. Hal ini berhubungan dengan penilaian apakah
perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak, untuk
digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.
5. Audit Produktivitas Pemasaran
Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk,
kelompok pelanggan, atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran.
Analisis biaya pemasaran adalah salah satu metode untuk
menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran.
6. Audit Fungsi Pemasaran
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam
terhadap setiap elemen bauran pemasaran seperti produk, harga,
distribusi, tenaga penjual, periklanan, promosi, dan lain-lain.

5. Tahap-tahap Audit Pemasaran


Pada dasarnya pelaksanaan audit ppemasaran bisa mengikuti
tahapan audit secara umum yaitu :
a. Audit Pendahuluan
b. Review dan pengujian atas pengendalian manajemen perusahaan
c. Audit lanjutan
d. Pelaporan

6. Proses Manajemen Pemasaran


Proses manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis
peluang-peluang pasar, memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran
pemasaran, dan mengelola upaya-upaya pemasaran.
1. Menentukan Konsumen Sasaran
 Segmentasi pasar merupakan Proses pengelompokan pelanggan ke
dalam kelompok-kelompok tertentu dengan kebutuhan, karakteristik,
atau perilaku yang sama. Dalam hal ini, perusahaan sebaiknya
mempelajari geografi, demografi perilaku, dan karakteristik-
karakteristik lain dari setiap segmen pasar untuk mengetahui daya
tariknya sebagai sebuah peluang.
 Penetapan pasar sasaran Merupakan proses untuk mengevaluasi
setiap daya tarik segmen pasar dan memilih satu sebagai peluang
pasar.
 Penetuan posisi pasar Mengatur suatu produk untuk menempati
tempat yang jelas, berbeda dan diinginkan relatif terhadap produk-
produk saingannya di dalam pikiran konsumen sasaran.
2. Mengembangkan bauran pemasaran
Bauran Pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran yang
dapat dikendalikan dan dapat dipadukan untuk menghasilkan
tanggapan yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Keputusan
bauran Pemasaran meliputi 4P yaitu:
 Product (Produk) mencerminkan kombinasi barang atau jasa yang
ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran seperti kualitas, fitur,
daya tahan, desain, kesesuaian, dan berbagai atribut lainya.
 Price (harga) mencerminkan pengorbanan yang harus dilakukan
konsumen untuk mendapatkan dan menggunakan suaatu produk.
 Place (Tempat) berkaitan dengan usaha perusahaan menjadikan
produk selalu siap tersedia untuk konsumen dalam jumlah dan waktu
yang tepat.
 Promotion (Promosi) mencerminkan berbagai aktivitas untuk
mengkomunikasikan dan mensosialisasikan keunggulan –
keunggulan produk kepada konsumenya.
3. Mengelola Upaya pemasaran
Pengelolaan upaya pemasaran melibatkan empat fungsi utama
manajemen pemasaran, yaitu:
 Analisis pemasaran
 Perencanaan pemasaran
 Implementasi pemasaran
 Pengendalian pemasaran
Hasil analisis pemasarn memberikan gambaran berbagai peluang,
ancaman, dan kekuatan perusahaan termasuk berbagai kelemahan
yang bisa menjadi hambatan untuk bermain dipasar mengahdapi
pesaing. Berdasarkan informasi ini kemudian perusahaan menyusun
suatu rencana pemasaran. Rencana pemasaran menentukan telebih
dahulu berbagai program/ aktivitas pemasaran yang akan membantu
perusahaan mencapai tujuan strateginya.
Implementasi pemasaran menjadikan suatu rencana kedalam
berbaagai program/ aktivitas yang secara efektif menerapkan
rencana pemasaran yag telah ditetapkan perusahaan. Bagian
terakhir dari rangkaian upaya pemasaran adaalah pengendalain
pemasaran yang merupakan proses pengukuran dan evalausi hasil
hasil strategi dan rencana pemasaran serta pengambilan tindakan
tindakan korektif untuk memastikan bahwa tujuan pemasarn akan
tercapai.

7. Program Kerja Audit


Memberikan landasan yang sistematis dalam audit sehingga
pelaksanaan audit dapat berjalan sesuai rencana. Program kerja audit
memuat beberapa pertanyaan penting untuk mendapatkan data atau
informasi sesuai dengan tujuan audit yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai