AnnisaNurulHidayah 23116060 AnalisisSpasia
AnnisaNurulHidayah 23116060 AnalisisSpasia
DISUSUN OLEH:
ANNISA NURUL HIDAYAH
23116060
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Menyajikan informasi yang mudah dipahami oleh pembaca
2. Menganalisis permukaan suatu wilayah dengan menggunakan data
yang berbeda
3. Mengetahui perbedaan hasil kontur, aspect, hillsad dan shope
BAB II
DASAR TEORI
a. Kontur (Contours)
Fungsi contour menghasilkan sebuah theme line. Nilai dari masing-
masing garis adalah semua lokasi yang bersebelahan dengan tinggi,
besaran atau konsentrasi nilai apapun yang sama pada theme grid
input. Fungsi ini tidak menghubungkan pusat-pusat sel melainkan
menginterpolasi sebuah garis yang menghubungkan lokasi-lokasi
dengan besaran yang sama. Garis-garis ini akan dihaluskan sehingga
sebuah surface contours yang realistik akan dihasilkan.
b. Fungsi aspect mencari arah dari penurunan yang paling tajam
(steepest down-slope direction) dari masingmasing sel ke sel-sel
tetangganya. Nilai output adalah arah aspect: ‘0’° adalah tepat ke
utara, ‘90’° adalah timur, dst. Beberapa aplikasi aspect:
• Cari semua slope yang menghadap ke selatan pada sebuah landscape
sebagai salah satu kriteria untuk mencari lokasi paling baik untuk
membangun sebuah rumah.
• Hitung iluminasi matahari untuk masing-masing lokasi pada lokasi
penelitian untuk menentukan keragamanhayati pada lokasi tersebut.
c. Fungsi slope menentukan slope atau laju perubahan maksimum dari
setiap sel dengan tetangganya. Fungsi ini menghasilkan theme slope
grid berupa nilai slope dalam persentasi (contoh: slope 10%) atau
dalam derajat (contoh: slope 45°). Beberapa aplikasi slope:
• Tunjukkan semua area datar yang cocok untuk lahan-lahan
pertanian/perkebunan.
• Tentukan area-area yang mempunyai risiko erosi paling
BAB III
LANGKAH KERJA
3.1 Alat dan Bahana
1. Data Shp
2. Data DEM
3. Citra Padang Panjang
4. Software ArcGIS
1. Membuat Shp untuk titik /toponimi dengan cara membuka ArcCatalog >>
Buka folder Penyimpanan >> klik kanan > New > Shapefile >> mengatur
nama, jeniz, dan zona
2.
3. Memasukan Shp toponimi pada AarcMap >> Klik Editor >> start Editing
7. Memumculkan nama pada hasil digitasi blok kolom nama >> Klik kanan
pada layer spb toponimi >> propertis >> pada Label Field (Nama) atur
margin dan jenis tulisan >> OK
8. Mengatur symbol sesuai dengan jenis toponimi/point >> klik kanan pada
layer shp toponimi >> klik kanan >> propertis >> Simbology>> Value
Field (Jenis) >> Add All Values >> OK
Pemotongan DEM
1. Klik Arctoolbox >> Data Management >> Raster processing Surface >
Clip (Pada input masukan DEM > Output Extent masukan Wilayah
administrasi J (Optional) > Output Raster Dataset (sesuai dengan
keinginan) >> Tunggu proses sampai selesai
Analisis Spasial
1. Klik Arctoolbox >> Spasial Analysis Tools >> Surface >> Conture >>
(Pada input masukan DEM clip) >> dengan interval kontur 0.5 >> OK
2. Klik Arctoolbox >> Spasial Analysis Tools >> slope >> Pada input
masukan DEM clip >> OK
3. Klik Arctoolbox >> Spasial Analysis Tools >> Aspect >> Pada input
masukan DEM clip >> OK
4. Klik Arctoolbox >> Spasial Analysis Tools >> Hillshhed >> Pada input
masukan DEM clip >> OK
BAB IV
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari hasil praktikum analisis spasial dan point adalah:
1. Pembuatan shp point untuk fasilitas umum bertujuan agar informasi yang
dapat mudah di pahami oleh pembaca
2. Pada analisis kontur menghasilkan informasi berupa garis yang memiliki
nilai dari masing-masing garis adalah semua lokasi yang bersebelahan
dengan tinggi.
3. Pada analisis aspect menghasilkan informasi berupa besarnya suatu
wilayah memantulkan kembali cahaya pada saat proses pengambilan data
4. Analis slope dan hillshde mengahsilkan infotmasi yang sama yaitu
informasi kemiringan
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Analisa Data Geospasial dan Non-Spasial
http://www.cifor.org/publications/pdf_files/Books/SIGeografis/SIG-part-
3.pdf
http://kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Analisis-Spasial.pdf