Tubes Uop Kelompok 1
Tubes Uop Kelompok 1
KELOMPOK 1
Asisten : Nike
Tanggal Pengumpulan : 2 Desember 2018
Nilai :
Paraf Asisten :
TEKNIK LINGKUNGAN
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2018
Universitas Indonesia
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Perancangan Biological
Treatment: Conventional Activated Sludge”. Laporan penulisan ini diselesaikan untuk
memenuhi tugas besar mata kuliah Unit Operasi dan Proses. Laporan tugas besar ini
bertujuan untuk mengetahui desain yang tepat untuk pengolahan biologis Conventional
Activated Sludge. Atas dukungan moral yang diberikan dalam penyusunan dan
penyelesaian laporan tugas besar Unit Operasi dan Proses maka penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Setyo Sarwanto Mursidik DEA., Prof. Dr. Ir. Djoko M. Hartono, S.E,
M.Eng. dan Ir. Irma Gusnaini Danumihardja M.Sc., Dr. RM Sandyanto
Adityosulindro S.T., M.T. selaku dosen mata kuliah Unit Operasi dan Proses
2. Kak Nike selaku asisten dosen mata kuliah Unit Operasi dan Proses
3. Pihak lain yang sudah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam proses penyelesaian laporan ini
Penulis meyadari bahwa laporan yang dibuat belum sempurna. Maka dari itu,
saran dan kritik yang membangun yang dapat membantu untuk penyempurnaan laporan
tugas besar ini sangat diharapkan oleh penulis. Selain itu penulis berharap bahwa
laporan ini dapat bermanfaat di masa mendatang dan dapat menjadi referensi bagi
pembaca.
Tim Penulis
Universitas Indonesia
3
DAFTAR ISI
BAB 1 ......................................................................................................................5
1.1 SOAL ..........................................................................................................5
BAB 2 ......................................................................................................................5
2.1 DASAR TEORI .............................................................................................5
2.1.1 Pengertian dari Conventional Activated Sludge ..............................................5
2.1.2 Kekurangan dan Kelebihan dari Conventional Activated Sludge ...................6
2.1.3 Proses Kerja ....................................................................................................6
2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Unit ...........................................7
2.1.5 Kriteria Desain ................................................................................................9
2.2 PERSAMAAN YANG DIGUNAKAN DALAM MERANCANG UNIT PENGOLAHAN
BIOLOGIS...............................................................................................................9
2.2.1 BOD dalam reactor .......................................................................................10
2.3 ALGORITMA PERHITUNGAN......................................................................13
2.4 PERHITUNGAN DESAIN UNIT PENGOLAHAN BIOLOGIS .............................14
2.4.1 Hydraulic Retention Time (θ)........................................................................15
2.4.2 Space Volumetric Loading ............................................................................15
2.4.3 Food-to-microbe Ratio(F/M) ........................................................................15
2.4.4 Recycle Ratio(R/Q) .......................................................................................16
2.4.5 Mean Cell Residence Time(θc) ......................................................................16
2.4.6 Desain Bak Aerasi .........................................................................................17
BAB 3 ....................................................................................................................18
KESIMPULAN ....................................................................................................18
BAB 4 ....................................................................................................................19
REFERENSI .........................................................................................................19
Universitas Indonesia
4
DAFTAR GAMBAR
Universitas Indonesia
5
BAB 1
1.1 Soal
Sebuah WWTP akan dibangun di suatu wilayah agar dapat mengolah
limbah domestik dari suatu perkotaan.WWTP tersebut memiliki besar debit
rencana 150 Liter/detik dan nilai BOD5 dari air limbah setelah proses pre-
eliminary dan primary treatment ialah sebesar 300 mg/Liter. Perbandingan
MLVSS : MLSS diketahui adalah 0,75 yang didapatkan dari beberapa
pengujian. Suhu rata-rata udara di wilayah tersebut adalah 32oC (berdasarkan
pengukuran) dan rencana suhu air limbah adalah sebesar 25oC. Buatlah laporan
perencanaan biological treatment (Conventional Activated Sludge (untuk
kelompok 1))!
BAB 2
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Pengertian dari Conventional Activated Sludge
Activated Sludge atau lumpur aktif adalah proses pertumbuhan mikroba
tersuspensi. Proses ini pada dasarnya merupakan pengolahan aerobik yang
mengoksidasi material organik menjadi karbondioksida, air, amonia, dan sel
biomassa baru. Udara disalurkan melalui pompa blower (diffused) atau
melalui aerasi mekanik. Sel mikroba membentuk flok yang akan mengendap
di tangki penjernihan (Gabriel Bitton, 1994).
Universitas Indonesia
6
kelemahan dari proses ini adalah dapat terjadi bulking pada lumpur aktif.
Terjadi buih yang menyebabkan jumlah lumpur yang dihasilkan cukup
besar. Selain itu, proses lumpur aktif konvensional terbilang mahal karena
membutuhkan banyak sumber daya manusia yang handal untuk dapat
mengoperasikan sistem ini.
Universitas Indonesia
7
Langkah pertama dari sistem ini adalah aliran influen masuk ke dalam
tangki aerasi. Di sini, air limbah dicampur dengan udara untuk mengaktifkan
mikroorganisme. Saat mencerna air limbah yang ada, organisme akan
bertabrakan antara satu dengan yang lainnya sehingga partikel dengan
ukuran yang lebih besar (flok) akan terbentuk, yang memiliki kapasitas lebih
besar untuk menurunkan komponen biologis dari air limbah.
Dari cekungan aerasi, lalu diikuti oleh klarifier sekunder atau tangki
pengendapan. Mikroorganisme dengan bahan organik yang teradsorpsi akan
menetap pada langkah ini.
a. Beban BOD
Universitas Indonesia
8
Beban BOD adalah jumlah massa BOD di dalam air limbah yang masuk
dibagi dengan jumlah reaktor.
Universitas Indonesia
9
g. Sludge age
Umur lumpur atau waktu tinggal rata-rata sel adalah parameter yang
menunjukkan waktu tinggal rata-rata mikroorganisme dalam sistem
lumpur aktif. Waktu tinggal rata-rata sel mikroba dalam bak aerasi
dihitung dalam hitungan hari (Hammer, 1986).
Spaceloading : 0,3-0,6
MLSS : 1500-3000
mg/L
𝐾2 = 𝐾1 𝑥𝜃 |𝑇2−𝑇1|
Keterangan :
Universitas Indonesia
10
𝑆𝑉 ∙ 1000
𝑆𝑉𝐼 =
𝑀𝐿𝑆𝑆
Keterangan :
RecycleRatio
Keterangan :
Keterangan :
Universitas Indonesia
11
𝑆𝑡 − 𝑆𝑒
𝜃=
𝐾𝑟𝑎𝑡𝑒 ∙ 𝑋 ∙ 𝑆𝑒
Keterangan :
𝑉 = (𝑄 + 𝑅)𝑥𝜃
Keterangan :
Space loading
(𝑄 + 𝑅). 𝑆𝑡
𝑆𝑝𝑎𝑐𝑒 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 =
𝑉
Keterangan :
F/M ratio
Universitas Indonesia
12
𝐹 ∆𝑆
=
𝑀 𝑋. ∆𝑡
Keterangan :
X = MLVSS (mg/L)
1 𝐹
= 𝑌 − 𝐾𝑒
𝜃𝑐 𝑀
Keterangan :
𝜃𝑐 = MeanCellResidenceTime (hari)
Y = Cellyieldcoefficient
𝐾𝑒 = Endogenousdecaycoefficient
Universitas Indonesia
13
V=Q‧θ
Hitung spaceloading
Modifikasi volume bak
𝑄 ∙ 𝑆0
𝑆𝑝𝑎𝑐𝑒 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 = aerasi (V)
𝑉
∆𝑆
∆𝑡 = 𝜃 𝐹/𝑀 =
𝑥̅ ∙ ∆𝑡 Ubah nilai MLVSS (𝑥̅ )
𝑀𝐿𝑆𝑆
𝑆𝑉 =
𝑆𝑉
Hitung RecycleRatio
𝑀𝐿𝑆𝑆 ∙ 𝑉
𝜃𝑐 = Ubah nilai MLVSS (𝑥̅ )
𝑄∙𝑅
- Q = 150 L/s
- So = 300 mg/L
- Se = 30 mg/L (sesuai kriteria efluen air limbah pada Permen LHK)
- K = 1,717 L/(gr MLVSS-jam) (konstanta laju reaksi air limbah domestik
pada suhu 25 °C)
- MLVSS : MLSS = 0,75
- MLSS = 1600 mg/L
Universitas Indonesia
15
𝑳 𝒔
𝟏𝟓𝟎 .(𝟒,𝟑𝟔𝟖 𝒋𝒂𝒎)(𝟑𝟔𝟎𝟎 )
𝒔 𝒋𝒂𝒎
V=𝑄𝒙𝜽 = 𝑳
𝟏𝟎𝟎𝟎 𝟑
𝒎
V = 2358,765 m3
𝑘𝑔𝐵𝑂𝐷
SpaceLoading = 1,648 ℎ𝑎𝑟𝑖 .𝑚53
𝑭
= 𝟏, 𝟐𝟑𝟔
𝑴
Universitas Indonesia
16
E = 90%
𝑚𝐿 𝑚𝑔
150 .1600
𝑔𝑟 𝐿
SV = 𝑚𝑔
1000
𝑔𝑟
SV = 240 ml/L
- RecycleRatio (R/Q)
Q(0) + R(SDI) = (Q+R) MLSS
5066,67 R = 1600 Q
1600
R/Q = 5066,67
R = 47,37 L/s
Universitas Indonesia
17
𝑚𝑔 𝐿
𝑀𝐿𝑆𝑆 .𝑉 1600 .2358,765𝑚3 .1000 3
θc= = 𝐿
𝐿 𝐿 𝑠
𝑚
𝑄 .𝑅 150 .47,37 .86400
𝑠 𝑠 ℎ𝑎𝑟𝑖
H=6m
𝑉 2358,765𝑚3
A=𝐻 = = 393,128 m3
6𝑚
b = 3h
393,128 = 3h2
h = 11,447 m
Universitas Indonesia
18
BAB 3
KESIMPULAN
Activated Sludge atau lumpur aktif adalah proses pertumbuhan mikroba
tersuspensi. Conventional Activated Sludge (CAS) System atau yang berarti
Sistem Lumpur Aktif Konvensional adalah sistem yang digunakan untuk
melakukan degradasi biologis dan klarifikasi sekunder (tangki sedimentasi)
yang menjadi tempat pemisahan antara lumpur dengan air limbah yang
diolah.
Pada soal ini, kami mendapatkan waktu retensi hidrolik selama 4,368
jam yang telah memenuhi syarat (𝜃Conventional AS = 4 hingga 8 jam). Dari hal
tersebut, kami mendapatkan volume bak aerasi sebesar V = 2358,765 m3.
𝑘𝑔𝐵𝑂𝐷5
Kami juga mendapatkan nilai Space Loading sebesar 1,648 yang
ℎ𝑎𝑟𝑖 .𝑚3
Universitas Indonesia
19
BAB 4
REFERENSI
http://www.onevproject.com/type-of-system/conventional-activated-sludge-
systems-cas/
www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Tekstil/tekstil.html
http://water.lecture.ub.ac.id/files/2012/03/Limbah-modul_3.pdf
Universitas Indonesia