Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya percobaan atau praktikum ini adalah sebagai
berikut
1. Mencari rumus empiris dari suatu senyawa dan menetapkan rumus
molekul senyawa tersebut.
2. Mempelajari cara mendapatkan data percobaan dan cara memakai data
untuk menghitung rumus empiris.
3. Mempelajari sifat-sifat senyawa berhidrat.
4. Mepelajari reaksi bolak-balik hidrasi.
5. Menentukan persentase air didalam suatu berhidrat
Pita Mg
Hasil
Logam Cu
Dipanaskan 0,5 gr dan dicampur dengan 10 ml asam
nitrat kedalam cawan serta ditutup dengan gelas arloji.
Dipanaskan hingga terbentuk kristal berwarna hitam.
Dipanaskan kembali hingga terbentuk kristal kekuning-
kuningan.
Ditimbang cawan penguap beserta isinya.
Hasil
B. Hidrasi
- Penetuan kuantitatif persentase air dalam senyawa hidrat
Sampel
Dimasukkan 1 gr kedalam cawan.
Ditimbang beserta tutupnya.
Dipanaskan selama satu menit.
Dihentikan pemansan, dibuka tutup cawan dan kemudian
ditimbang.
Diulangi pemanasan hingga didapat bobot perbedaan 2-3
mg.
Hasil
Hasil
IV. Hasil Dan Pembahasan
Setelah dilakukannya percobaan yang berjudul rumus empiris senyawa
dan hidrasi air ini didapatkan hasil beserta pembahasannya sebaga berikut :
4.1 Rumus Empiris Senyawa Tembaga (Cu)
Perlakuan Cara didapatkan Ulangan I
Persamaan reaksi :
Reaksi bolak-balik (reversible) atau reaksi dapat balik adalah reaksi yang
terjadi pada dua arah yang berlawanan dalam waktu bersamaan. dalam reaksi
bolak-balik, produk dapat berubah menjadi reaktan, dan reaktan dapat
berubah menjadi produk (menjadi reaksi yang berlawanan).
Sedangkan hidrasi adalah gambaran mekanika kuantum sebagai tentang
hal yang berkaitan dengan ilmu kimia.Orbital atom terhibridisasi atau
bercampur, untuk membentuk orbital hibrida. Orbital-orbital ini kemudian
berinteraksi dengan orbital atom yang lain untuk membentuk ikatan kimia.
Berbagai geometri molekul dapat dihasilkan dari hibridasi yang berbeda, konsep
hibridasi menjelaskan pengecualian aturan outer dan juga menjelaskan
pembentukan ikatan rangkap dan ikatan rangkap tiga. Hidrasi merupakan
proses bergabungnya molekul air disertai dengan bergabungnya molekul-
molekul tersebut membentuk solut. Secara termodinamika, kalor hidrasi selalu
bernilai negatif karena energi yang dibutuhkan untuk memisahkan molekul air
tersebut jauh melampaui energi yang dilepas ketika ion bergabung dengan
molekul air. Reaksi yang terjadi antara ion dan pelarut air ini akan
menghasilkan ion hidrat. Ion hidrat ini merupakan hasil konsekuensi dari sifat
polar molekul air. Karena atom oksigen pada molekul air lebih elektronegatif
dibanding dengan atom hidrogen maka tiap ikatan H-O akan lebih kovalen polar
dimana ikatan elektron yang terlibat menjadi lebih dekat ke arah atom oksigen
daripada atom hidrogen sehingga atom oksigen akan sangat negatif oleh awan
elektron yang mendekat sedangkan atom hidrogen sebaliknya akan sangat
positif. Hal inilah yang menyebabkan mengapa bentuk molekul air tidak linear
karena disebabkan adanya tarikan elektron (muatan parsial) ke arah oksigen
dan ke arah hidrogen.
Pada percobaan yang ketiga ini sebenarnya lebih bertujuan untuk
membuktikan adanya hal yang disebut reaksi bolak-balik melalui senyawa
anhidrat CuSO4.5H2O yang dipanaskan guna mengetahui bahwa CuSO4.5H2O
yang dipanaskan dapat menunjukkan bahwa CuSO4 dan 5H2O memisah. Hal ini
dibuktikan dengan berubahnya senyawa tadi (CuSO 4.5H2O) menjadi berwarna
putih serta pada kaca arloji terdapat air. Dan setelah air dimasukkan kembali
ke cawan warna senyawa tadi (CuSO4.5H2O)berubah menjadi biru kembali atau
menurut persamaan reaksi dapat ditulis CuSO 4 (putih) + 5.H2O CuSO4.5H2O
(biru). Hal ini juga didukung dengan literatur yang praktikan baca bahwa
keadaan tersebut merupakan ekspresi atau contoh nyata dari reaksi bolak-
balik. Reaksi bolak-balik berdasarkan literatur yang praktikan baca produk dari
reaksi bolak-balik dapat menjadi reaktan kembali dan reaktan dapat menjadi
produk. Berdasarkan literatur beserta percobaan yang dilakukan keadaan
dalam percobaan ketiga ini dapat dinyataklan dalam persamaan berikut:
CuSO4.5H2O ⇋ CuSO4+5H2O
Hidrasi yang terkandung dalam air struktur Kristal dari senyawa organic
adalah diukur dari segi jumlah molekul air yang terkait dengan setiap molekul
senyawa.senyawa kristalin dengan air hidrasi yang terkait dengan mereka,
sebagian besar kompleks dimana air tidak langsung berhubungan dengan ion
logam utama yang membentuk pusat. Air terkait dengan atom sekitarnya
karena tidak dapat dikaitkan dengan Kristal tanpa beberapa jenis ikatan
kovalen. Hubungan dengan air tidak mempengaruhi beberapa sifat fisik
senyawa termasuk senyawa termaksud karakteristik optic.
V. Kesimpulan Dan Saran
5.1 Kesimpulan
Setelah dilaksanakannya percobaan yang berjudul rumus empiris
senyawa dan hidrasi air ini dapat disimpulkan bahwa
1. Rumus empiris senyawa dari suatu senyawa dapat ditentukan dengan
ditetapkannya perbandingan mol dari unsur-unsurnya dari bobot
atau massa yang diketahui. Untuk mendapatkan rumus molekul
terlebih dahulu harus mengetahui rumus empirisnya dan Mr senyawa
tersebut.
2. Data-data hasil percobaan dapat digunakan untuk menentukan
rumus empirs suatu senyawa yang utamanya data bobot atau massa
dari senyawa beserta unsurnya.
3. Sifat dari senyawa berhidrat yakni berbentuk kristal, mengandung
molekul air, dan mengalami reaksi bolak-balik.
4. Pada reaksi bolak-balik hidarasi senyawa hidrat, senyawa hidrat akan
menjadi senyawa anhidrat ketika dilakukan pemanasan dan kemabli
laghi menjadi senyawa hidrat ketika ditambahkan air.
5. Persentase air dalam suatu senyawa berhidrat dapat ditentukan
dengan membagi mssa air yang hilang dengan massa sebelum
dilakukannya pemanasan dan kemudian dikalikan dengan 100%.
5.2 Saran
Pada saat praktikum cobalah gunakan lebih banyak sampel pada
percobaan penentuan persentase air dalam senyawa hidrat, dan Lebih
berhati-hati lagi dalam percobaan ni karena cawan yang digunakannya
nantinya akan sangat panas.
DAFTAR PUSTAKA
2. Menentukan rumus empiris dari tembaga klorida (5 gr) yang terdiri dari
2,35 gr Cu dan 2,65 gr Cl (ArCu : 63,4 : ArCl = 35,4)
2,35
Mol Cu = = 0,037 mol
63,5
2,65
Mol Cl = = 0,074 mol
35,4
Cu : Cl = 0,037 : 0,074 = 1 : 2
Maka rumus empirisnya CuCl2
3. Definisi hidrat
Hidrat adalah zat padat yang mampu mengikat molekul air sebagai
bagian dari struktur kristalnya
4. Jika zink sulfat (ZnSO4) 300 gram dipanaskan hingga bobotnya tetap,
bobot yang tersisa 1,629 gram. Bagaimanakah rumus garam hidrat ini ?
Massa H2O = 300 – 1,629 = 29,83 x 101 gram = 298,3 gram
Mol ZnSO4 : Mol H2O
300 298,3
:
161 18
1,86 : 16,6 = 1 : 9
Maka ZnSO4 . 9H2O
Pertanyaan Pasca Praktek
4. Berapa gr logam zink akan larut dalam 1,5 kg HCl 37% dan
berapakah volume gas hidrogen yang dibebaskan dalam keadaan
standar.
Massa HCl = 37% x 1500 gram = 555 gram
555
Mol HCl = = 15,2 mol
36,5
B. Jika anda memanaskan cawan dan isinya hingga bobot tetap, apa masalah
yang timbul dari percobaan ?
Jika didinginkan setelah dipanaskan hingga cawan dan isinya hingga
bobot tSetap maka tidak akan mempengaruhi perhitungan persentase
air dalam senyawa berhidrat tersebut air sudah sepenuhnya menguap
dan memisahkan diri dengan sampel sehingga perhitungan akan
berubah (sama).
: 38,23 %
=45,23%
Massa air
Mol air (H2O) =
Mr air
0,48634
= 18
= 0,0270 𝑚𝑜𝑙
gr CuSO4
Mol CuSO4 =
Mr CuSO4
1,052
= 159,4
= 0,006 𝑚𝑜𝑙