Anda di halaman 1dari 3

Vaksin  sediaan yang mengandung zat antigenik yang mampu menimbulkan kekebalan aktif

dan khas pada manusia yang terbuat dari bakteri, riketsia atau virus dan dapat berupa suspensi
organisme hidup atau inaktif atau fraksi-fraksinya atau toksoid
Hal yang berbeda dari scale up steril  proses dan kondisi produksi yang berbeda.

Vaksin = produk steril dan produk biologi. Vaksin yang mengandung virus harus
dikembangbiakan terlebih dahulu, semakin besar volume vaksin yang akan diproduksi maka
waktu yang dibutuhkan untuk mengembangbiakkan dan memastikan virus sudah lumpuh serta
aman digunakan juga semakin lama.

Key element kandidat vaksin  replikasi human adenovirus type 5 vektor yang
mengekspresikan glikoprotein rabies diproduksi dengan proses kultur sel HEK 29.
Metode

1. Cell, Virus, Sera and Media


Sel yang digunakan adalah HEK 293 N3S; dijaga oleh medium basal + 5% Foetal Bovine
Serum (FBS). Virus yang digunakan adalah adenovirus (AdRG1.3). Digunakan medium basal
komersial sebanyak 4 tipe, yakni DMEM, DM-, Hybridoma-SFM, dan Ex-Cell Vpro
2. Small Scale Process
Percobaan skala kecil dilakukan di labu ukur dengan ukuran 125 mL dengan volume 25 mL
3. Bioreactor Systems and Operating Conditions
Bioreaktor 60 L memiliki kapasitas sebesar 15-45 L dan digunakan untuk produksi inokulum.
Bioreaktor 180 L memiliki kapasitas sebesar 80 L-160 L
Bioreaktor 665 L memiliki kapasitas sebesar 225 L-500 L.
Kultur pada bioreaktor 180 L dan 665 L memiliki kepadatan sel antara 1 dan 1,5 x10 6 sel/mL
dan tanpa pengubahan medium.
4. Medium Replacement Operation
Sentrifuge dirancang untuk mengkonsentrasikan sel dan mengklarifikasi media dengan tujuan
untuk pemanenan bibit, daur ulang sel, dan sistem perfusi sel

5. Analytical Methods
Sel total dan viabel dihitung menggunakan haemocytometer. Untuk viabilitas dilakukan
pewarnaan sel menggunakan eritrosin B. Sedangkan untuk total, kultur yang diinfeksi diuji
kadarnya dengan HPLC.
6. Production

Hasil

1. Pemilihan Medium Basal


DMEM + 5% FBS (sebagai kontrol) mendukung pertumbuhan dari sel 293 N3S dengan waktu
penggandaan selama 30 jam. Hasil dari adenovirus masing-masing adalah 4.0 x 1010 vp/mL
dan 3.8 x 109 ivp/mL.
Kultur yang menggunakan IHM-01 + 5% FBS memproduksi titer virus yang lebih tinggi
dibanding kultur kontrol. Peningkatan massa jenis sel ketika terinfeksi dari 1 hingga 2 x 106
sel/mL meningkatkan hasil virus menjadi 8-23%.

2. Scale up dengan penggantian medium


produksi AdRG1.3 adenovirus menggunakan sel 293 N3S di IHM-01 + 5% FBS dapat
dioperasikan dalam bioreaktor yang lebih besar dalam kondisi yang sama.

3. Optimasi Proses Produksi Virus


proses produksi kultur AdRG1.3 paling optimal  media IHM-02 + 5% FBS tanpa
penggantian medium. Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kultur dengan pergantian
medium dan tanpa pergantian medium, maka menggunakan IHM-02 + 5% FBS tanpa
penggantian medium untuk menghemat biaya produksi

4. Produksi Virus pada skala 120,160, 500 L tanpa penggantian medium


Konsentrasi rata-rata total partikel virus untuk kultur yang diproduksi pada 120L, 160L
dan 500L masing-masing adalah 8,3 × 1010, 1,0 × 1011, dan 9,6 × 1010 vp / mL. Konsentrasi ini
konsisten dan lebih dari 2 kali lebih tinggi dari yang awalnya dicapai dalam kultur labu
erlenmeyer kontrol menggunakan DMEM + 5% FBS dengan penggantian media lengkap
sebelum infeksi (4 × 1010 vp / mL). Akumulasi CO2 yang berkurang dalam kultur  kontrol
pH kultur lebih efisien, meminimalkan konsumsi basa dalam strategi kontrol pH.

Parameter kritis Penjelasan

Spesifikasi bahan Spesifikasi bahan harus sesuai, spesifikasi yang tidak sesuai dapat
menyebabkan produksi yang tidak optimal atau kegagalan produksi

Sterilisasi bahan Bahan atau media yang digunakan harus steril, karena pencemaran
mikroba lain dapat mengganggu pertumbuhan sel dan kemungkinan
buruknya adalah gagal produksi

Metode produksi Metode penggantian media atau tanpa penggantian media menjadi
pertimbangan karena pergantian media bertujuan untuk menjaga
kondisi dari sel untuk selalu berkembang tetapi memakan biaya lebih
tinggi

Media yang Dalam produksi vaksin, setiap sel sebagai basal yang digunakan
digunakan memliki media tersendiri untuk berkembangbiak secara optimal, bila
media tidak sesuai maka perkembangan sel tidak maksimal atau bahkan
berkurang.

Volume bioreactor Volume bioreaktor dalam peningkatan skala harus diperhatikan,


bioreactor tidak boleh diisi penuh untuk menjaga ruang mixing,tekanan
udara, dan tekanan hidrostatik.

Kecepatan rotasi Kecepatan yang terlalu rendah dapat membuat waktu infeksi virus tidak
merata dan lambat, tetapi bila terlalu cepat dapat menyebabkan
kerusakan pada sel.

Waktu inkubasi Perkembangbiakan media dan virus dibagi menjadi fase lag, log,
stationary, dan dead. Stationary adalah kondisi maksimal dari
perkembangbiakan dengan jumlah sel terbanyak. Terlalu cepat waktu
inkubasi, sel yang dipanen tidak terlalu banyak, bila terlalu lama maka
sel sudah banyak yang mati.

Waktu pemanenan Waktu pemanenan terbaik adalah saat fase stationary yaitu saat jumlah
sel paling banyak dan tidak dapat bertambah, sebelum mati kekurangan
makanan dari media.

Tekanan Semakin tinggi tekanan hidrostatik maka dapat menyebabkan sel


hidrostatik menjadi pecah

Akumulasi CO2 Sel menghasilkan CO2 dari hasil metabolisme, bila tidak diperhatikan
maka akumulasi CO2 dapat meningkatkan tekanan udara dan tekanan
hidrostatik.

pH Kestabilan pH harus diperhatikan, semakin rendah atau tinggi pH dapat


membunuh sel.

Anda mungkin juga menyukai