Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nadima

Nim : 1830208039

Kalibrasi Neraca Analitik

Neraca analitik atau neraca laboratorium merupakan jenis neraca yang


dirancang untuk mengukur massa kecil dalam rentang sub-miligram. Pada neraca
analitik terdapat piringan pengukur yang mampu mengukur 0,1 mg atau lebih
baik. Piringan pengukur tersebut dilengkapi sensor yang sangat sensitif bahkan
terhadap debu dan tekanan angin yang mengalir mengenai piringan. Apabila
tekanan angin mengenai piringan pengukur maka akan mempengaruhi sensor dan
ketelitian hasil pengukuran akan menurun (berkurang). Oleh karena itu pada
neraca analitik dilengkapi pelindung angin berupa kotak transparan yang terbuat
dari kaca atau akrilik yang berfungsi untuk melindungi piringan pengukur dari
pengaruh tekanan angin yang mengalir dalam ruangan.
Pentingnya Kalibrasi Neraca Analitik
Keadaan lingkungan sangat mempengaruhi kinerja dari neraca analitik.
Sifatnya yang sensitif membuat neraca analitik sangat peka terhadap gaya luar
yang bekerja padanya. Gaya luar yang dimaksud adalah suhu ruangan, kemiringan
alas tempat meletakkan neraca, dan tekanan angin dalam ruangan. Bahkan udara
hasil pernapasan juga mempengaruhi sensitifitas neraca. Sehingga neraca perlu
dilakukan kalibrasi agar hasil pengukuran tetap akurat dan teliti (presisi).
Kalibrasi neraca analitik harus dilakukan secara berkala dan teratur. Proses
kalibrasi dilakukan dengan menggunakan anak timbangan standard yang memiliki
sertifikat SI. Anak timbangan terdiri dari berbagai macam ukuran, mulai dari 0,1
mg sampai dengan 100 g.
 Langkah Kerja Kalibrasi Neraca Analitik
Adapun langkah kerja dalam melakukan kalibrasi neraca analitik adalah sebagai
berikut :
1. Pastikan timbangan terletak pada bidang meja yang datar (tidak miring dan
tidak bergelombang).
2. Atur waterpass timbangan pada posisi setimbang.
3. Hidupkan timbangan dengan menekan tombol on, biarkan timbangan
selama 30 menit untuk pemanasan.
4. Siapkan anak timbangan standar bersertifikat SI.
5. Lakukan penimbangan anak timbangan mulai yang bermassa paling kecil.
6. Catat hasil penimbangan anak timbangan pada tabel pengamatan.
7. Angkat anak timbangan dari piringan, kemudian timbangan di-nol-kan
terlebih dahulu dengan menekan tombol zero sebelum melanjutkan
menimbang massa anak timbangan yang lain.
8. Ulangi penimbangan sampai 3 kali pengulangan.
9. Lakukan langkah (5), (6), (7), dan (8) untuk menimbang massa anak
timbangan yang lain.
10. Hitung massa rata-rata hasil timbangan untuk setiap anak timbangan.

Toleransi perbedaan yang masih dapat diterima adalah sebagai berikut:


Anak timbangan berbobot 1-5 mg ± 0,014 mg
Anak timbangan berbobot 100-500 mg ± 0,025 mg
Anak timbangan berbobot 1-5 g ± 0,054 mg
Seperti yang kita ketahui kalibrasi merupakan suatu proses verifikasi yang
menerangkan bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya.
Biasanya dilakukan dengan membandingkan suatu standard yang terhubung
dalam standard nasional maupun internasional serta baan-bahan acuan yang
tersertifikasi. Dalam sistem manajemen mutu membutuhkan sistem pengukuran
yang efektif, termasuk di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan
terkdokumentasi dari semua perangkat atau instrumen pengukuran. Sesuai
standard ISO 9001 serta ISO 17025 memerlukan kalibrasi yang efektif. Seperti
yang kita ketahui bahwa setiap instrumen khususnya pada timbangan perlu
dikalibrasi ketika :
 Instrumen timbangan meruoakan perangkat baru
 Suatu perangkat setiap waktu penggunaan
 Ketika perangkat timbangan mengalami tumbukan atau getaran
yang berpotensi mengubah kalibrasi
 Dan ketika hasil observasi dipertanyakan

Proses kalibrasi pada timbangan disesuaikan dengan jenis dari timbangan


yang akan digunakan. Lebih jelasnya kita dapat klasifikasikan kalibrasi pada
timbangan atau neraca:
1. Kalibrasi pada Timbangan Analitik ( Analitycal Balance)

Proses mengkalibrasinya yakni pada anak timbangan standard yang


bersertifikat kelas M, yang memperlihatkan nilai nominal setiap anak timbangan ,
standard deviasi serta nilai normalnya. Berikut langkah yang dilakukan dalam
mengkalibrasi anak timbangan (analiytical balance)

Timbangan analitik dan cara perawatannya


Pasti banyak yang bertanya-tanya, bagaimana sih cara peneliti bisa
mengetahui berat dari molekul-molekul, atau zat-zat yang sangat kecil dimana
sulit untuk ditimbang dengan timbangan biasa karena kurang sensitive dengan
berat dibawah 1 gram. Nah ini lah fungsi dari timbangan analitik, yaitu untuk
mengukur zat atau molekul yang sangat kecil atau ringan. Timbangan analitik
biasanya berada di laboratorium, karena itu timbangan ini biasa juga disebut
timbangan laboratorium. Para peneliti biasanya menggunakannya untuk mengukur
zat dengan akurat karena, sangat penting mengetahui takaran dari suatu zat untuk
penelitian.
bisa membaca satuan berat hingga sangat kecil karena menggunakan
sensor berat timbangan tersebut. Angka yang dapat dibaca untuk timbangan
analitik itu sendiri adalah 4 angka di belakang koma dalam satuan gram yaitu
0,0001 atau 0,1mg.
Karena sifat dari timbangan analitik yang sensitive, tentu timbangan ini
rentan terhadap error atau kerusakan jika kurang teliti dalam perawatannya. Nah
disini ada beberapa cara merawat timbangan analitik :
1. Matikan timbangan jika tidak digunakan dengan cara melepas baterai dan
mencabut stop kontak.
2. Sering-sering membersihkan timbangan dari debu dan kotoran.
3. Selalu meletakkan timbangan pada tempat yang datar.
4. Hindarkan menaruh benda diatas timbangan bila sedang tidak digunakan.
Jauhkan timbangan pada alat elektronik lainnya
5. Simpan pada tempat yang sejuk dan jauhi dari sinar matahari secara
langsung.
6. Lakukan tera ulang pada timbangan sebelum pemakaian.

Anda mungkin juga menyukai