Neraca analitik atau neraca laboratorium merupakan jenis neraca yang
dirancang untuk mengukur massa kecil dalam rentang sub-miligram. Pada neraca analitik terdapat piringan pengukur yang mampu mengukur 0,1 mg atau lebih baik. Piringan pengukur tersebut dilengkapi sensor yang sangat sensitif bahkan terhadap debu dan tekanan angin yang mengalir mengenai piringan. Apabila tekanan angin mengenai piringan pengukur maka akan mempengaruhi sensor dan ketelitian hasil pengukuran akan menurun (berkurang). Oleh karena itu pada neraca analitik dilengkapi pelindung angin berupa kotak transparan yang terbuat dari kaca atau akrilik yang berfungsi untuk melindungi piringan pengukur dari pengaruh tekanan angin yang mengalir dalam ruangan. Pentingnya Kalibrasi Neraca Analitik Keadaan lingkungan sangat mempengaruhi kinerja dari neraca analitik. Sifatnya yang sensitif membuat neraca analitik sangat peka terhadap gaya luar yang bekerja padanya. Gaya luar yang dimaksud adalah suhu ruangan, kemiringan alas tempat meletakkan neraca, dan tekanan angin dalam ruangan. Bahkan udara hasil pernapasan juga mempengaruhi sensitifitas neraca. Sehingga neraca perlu dilakukan kalibrasi agar hasil pengukuran tetap akurat dan teliti (presisi). Kalibrasi neraca analitik harus dilakukan secara berkala dan teratur. Proses kalibrasi dilakukan dengan menggunakan anak timbangan standard yang memiliki sertifikat SI. Anak timbangan terdiri dari berbagai macam ukuran, mulai dari 0,1 mg sampai dengan 100 g. Langkah Kerja Kalibrasi Neraca Analitik Adapun langkah kerja dalam melakukan kalibrasi neraca analitik adalah sebagai berikut : 1. Pastikan timbangan terletak pada bidang meja yang datar (tidak miring dan tidak bergelombang). 2. Atur waterpass timbangan pada posisi setimbang. 3. Hidupkan timbangan dengan menekan tombol on, biarkan timbangan selama 30 menit untuk pemanasan. 4. Siapkan anak timbangan standar bersertifikat SI. 5. Lakukan penimbangan anak timbangan mulai yang bermassa paling kecil. 6. Catat hasil penimbangan anak timbangan pada tabel pengamatan. 7. Angkat anak timbangan dari piringan, kemudian timbangan di-nol-kan terlebih dahulu dengan menekan tombol zero sebelum melanjutkan menimbang massa anak timbangan yang lain. 8. Ulangi penimbangan sampai 3 kali pengulangan. 9. Lakukan langkah (5), (6), (7), dan (8) untuk menimbang massa anak timbangan yang lain. 10. Hitung massa rata-rata hasil timbangan untuk setiap anak timbangan.
Toleransi perbedaan yang masih dapat diterima adalah sebagai berikut:
Anak timbangan berbobot 1-5 mg ± 0,014 mg Anak timbangan berbobot 100-500 mg ± 0,025 mg Anak timbangan berbobot 1-5 g ± 0,054 mg Seperti yang kita ketahui kalibrasi merupakan suatu proses verifikasi yang menerangkan bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya. Biasanya dilakukan dengan membandingkan suatu standard yang terhubung dalam standard nasional maupun internasional serta baan-bahan acuan yang tersertifikasi. Dalam sistem manajemen mutu membutuhkan sistem pengukuran yang efektif, termasuk di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terkdokumentasi dari semua perangkat atau instrumen pengukuran. Sesuai standard ISO 9001 serta ISO 17025 memerlukan kalibrasi yang efektif. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap instrumen khususnya pada timbangan perlu dikalibrasi ketika : Instrumen timbangan meruoakan perangkat baru Suatu perangkat setiap waktu penggunaan Ketika perangkat timbangan mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah kalibrasi Dan ketika hasil observasi dipertanyakan
Proses kalibrasi pada timbangan disesuaikan dengan jenis dari timbangan
yang akan digunakan. Lebih jelasnya kita dapat klasifikasikan kalibrasi pada timbangan atau neraca: 1. Kalibrasi pada Timbangan Analitik ( Analitycal Balance)
Proses mengkalibrasinya yakni pada anak timbangan standard yang
bersertifikat kelas M, yang memperlihatkan nilai nominal setiap anak timbangan , standard deviasi serta nilai normalnya. Berikut langkah yang dilakukan dalam mengkalibrasi anak timbangan (analiytical balance)
Timbangan analitik dan cara perawatannya
Pasti banyak yang bertanya-tanya, bagaimana sih cara peneliti bisa mengetahui berat dari molekul-molekul, atau zat-zat yang sangat kecil dimana sulit untuk ditimbang dengan timbangan biasa karena kurang sensitive dengan berat dibawah 1 gram. Nah ini lah fungsi dari timbangan analitik, yaitu untuk mengukur zat atau molekul yang sangat kecil atau ringan. Timbangan analitik biasanya berada di laboratorium, karena itu timbangan ini biasa juga disebut timbangan laboratorium. Para peneliti biasanya menggunakannya untuk mengukur zat dengan akurat karena, sangat penting mengetahui takaran dari suatu zat untuk penelitian. bisa membaca satuan berat hingga sangat kecil karena menggunakan sensor berat timbangan tersebut. Angka yang dapat dibaca untuk timbangan analitik itu sendiri adalah 4 angka di belakang koma dalam satuan gram yaitu 0,0001 atau 0,1mg. Karena sifat dari timbangan analitik yang sensitive, tentu timbangan ini rentan terhadap error atau kerusakan jika kurang teliti dalam perawatannya. Nah disini ada beberapa cara merawat timbangan analitik : 1. Matikan timbangan jika tidak digunakan dengan cara melepas baterai dan mencabut stop kontak. 2. Sering-sering membersihkan timbangan dari debu dan kotoran. 3. Selalu meletakkan timbangan pada tempat yang datar. 4. Hindarkan menaruh benda diatas timbangan bila sedang tidak digunakan. Jauhkan timbangan pada alat elektronik lainnya 5. Simpan pada tempat yang sejuk dan jauhi dari sinar matahari secara langsung. 6. Lakukan tera ulang pada timbangan sebelum pemakaian.