Anda di halaman 1dari 4

Dalam SA 240 paragaraf 4, tanggung jawab utama untuk pencegahan dan pendeteksian

kecurangan berada pada dua pihak yaitu yang bertanggung jawab atas tata kelola dan
manajemen. Merupakan hal penting bahwa manajemen, dengan pengawasan oleh pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola, menekankan pencegahan kecurangan, yang dapat
mengurangi peluang terjadinya kecuangan dan pencegahan (fraud deterrence), yang dapat
membujuk individu-individu agar tidak melakukan kecurangan karena memungkinkan akan
terdeteksi dan terkena hukuman.

Lalu, apa tanggung jawab auditor?

Auditor yang melaksanakan audit berdasarkan SA bertanggung jawab untuk memperoleh


keyakinan memadai apakah laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan
penyajian material, yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan. Karena keterbatasan
bawaan suatu audit, maka selalu ada risiko yang tidak terhindarkan bahwa beberapa
kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan mungkin tidak akan terdeteksi,
walaupun audit telah direncanakan dan dilaksanakan dengan baik berdasarkan SA. Dalam
memperoleh keyakinan yang memadai, auditor bertanggung jawab untuk menjaga
skeptisisme profesional selama audit, mempertimbangkan potensi terjadinya pengabaian
pengendalian oleh manajemen, dan menyadari adanya fakta bahwa prosedur audit yang
efektif untuk mendeteksi “kesalahan” mungkin tidak akan efektif dalam mendeteksi
“kecurangan”

Mengapa hal tersebut tidak dapat terdeteksi oleh auditor?

Hal ini disebabkan kecurangan mungkin melibatkan skema yang canggih dan terorganisasi
secara cermat yang dirancang untuk menutupinya, seperti pemalsuan, secara sengaja gagal
mencatat transaksi, atau penyajian keliru yang disengaja kepada auditor. Usaha-usaha
penyembunyian tersebut mungkin akan lebih sulit untuk dideteksi jika disertai dengan kolusi.
Kolusi dapat menyebabkan auditor percaya bahwa bukti audit meyakinkan, walaupun pada
kenyataannya bukti tersebut palsu.

Selanjutnya, apa yang harus dilakukan oleh auditor?

meminta keterangan dari manajemen atau audit internal pengetahuan tentang kecurangan yg
aktual, diduga, dicurigai berdapak pada entitas.
memperoleh pemahaman tentang bagaimana pihak yang bertanggung jawab terhadap tata
kelola melakukan pengawasan terhadap proses yang diterapkan oleh manajemen dalam
mengidentifikasi dan merespons risiko kecurangan dalam entitas dan pengendalian internal
yg telah ditetapkan oleh manajemen untuk mengurangi risiko tersebut.

mengevaluasi apakah hubungan tidak biasa atau tidak terduga

yang telah diidentifikasi ketika melaksanakan prosedur analitis, termasuk yang terkait dengan
akun pendapatan, dapat mengindikasikan adanya risiko kesalahan penyajian material yang
diakibatkan oleh kecurangan.

mengevaluasi apakah informasi yang diperoleh dari prosedur penilaian risiko lain
dari aktivitas terkait yang telah dilaksanakan mengindikasikan bahwa terdapat satu atau lebih
faktor risiko kecurangan.
Bagaimana proses audit jika ternyata benar ada kecurangan?

Jika auditor mengidentifikasi adanya kesalahan penyajian baik material atau tidak, dan
auditor memiliki alasan untuk mempercayai bahwa itu mungkin merupakan atau akibat dari
kecurangan dan bahwa manajemen terlibat didalamnya, maka auditor harus mengevaluasi
ulang penilaian risiko kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan dan
dampaknya terhadap sifat, saat, dan luas prosedur audit untuk merespons risiko yang telah
ditentukan. Auditor juga harus mempertimbangkan apakah keadaan atau kondisi
mengindikasikan adanya kemungkinan kolusi yang melibatkan karyawan, manajemen, atau
pihak ketiga ketika mempertimbangkan kembali keandalan bukti audit
Jika auditor mengonfirmasikan bahwa, atau tidak dapat menyimpulkan tentang apakah,
laporan keuangan kesalahan penyajian secara material yang diakibatkan oleh
kecurangan, maka auditor harus mengevaluasi dampaknya terhadap audit.

Kemana auditor harus melapor jika ada kecurangan?

Auditor dapat mengkomunikasikan hasil temuan tersebut kepada pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola jika ada indikasi manajemen yang melakukan kecurangan. Selain itu,
auditor juga dapat mengkomunikasikan hasil temuannya kepada badan pengatur dan penegak
hukum. Meskipun tugas profesional auditor untuk menjaga kerahasiaan informasi klien
mungkin menghalangi pelaporan tersebut, tanggung jawab hukum auditor dapat mengabaikan
tugas menjaga kerahasiaan tersebut dalam beberapa kondisi seperti peraturan perundang-
undangan (termasuk keputusan pengadilan).

Auditor tidak dapat melanjutkan perikatan?

Jika sebagai akibat kesalahan penyajian yang disebabkan oleh kecurangan atau dugaan
kecurangan, auditor menghadapi keadaan luar biasa yang menyebabkan kemampuan auditor
untuk melanjutkan pelaksanaan audit dipertanyakan, maka auditor harus;

menentukan tanggung jawab profesional dan hukum yang dapat berlaku dalam kondisi
tersebut, termasuk apakah ada ketentuan bagi auditor untuk melaporkan individu atau
kelompok individu yang membuat perjanjian audit atau dalam beberapa kasus, kepada
pengatur.

mempertimbangkan apakah sudah tepat untuk menarik diri dari perikatan, jika penarikan diri
dimungkinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika auditor menarik diri
dari perikatan, auditor harus membahas dengan tingkat manajemen yg tepat dan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola tentang penerikan diri auditor dari perikatan dan alasannya
dan menentukan apakah ada ketentuan profesional atau hukum untuk “melapor” kepada
individu atau kelompok individu yang membuat perjanjian audit atau, dalam beberapa kasus,
kepada badan pengatur tentang penarikan diri auditor dari perikatan dan alasannya
Selain itu auditor harus memperoleh “representasi tertulis” dari manajemen dan, jika relevan,
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, yang mengungkapkan tentang:
– tanggung jawab mereka dlm merancang, implementasi, memelihara internal control
– pengetahuan tentang penilaian manajemen atas risiko kesalahan akibat kecurangan
– pengetahuan tentang kecurangan yg melibatkan manajemen dan karyawan
– pengetahuan adanya dugaan kecurangan yg berdampak kepada laporan keuangan entitas,
yang dikomunikasikan oleh karyawan, mantan karyawan, analis, badan pengatur dan lainnya.
Kesimpulannya, auditor bertanggung jawab kepada kecurangan hanya sebatas
sepengetahuannya dalam proses audit, karena dalam audit laporan keuangan tidak terdapat
kewajiban untuk menelusuri kecurangan tersebut hanya sebatas menilai dan melaporkan saja,
karena untuk menelusuri kecurangan dibutuhkan teknik dan jasa audit lain yang disebut audit
investigatif.

Asersi adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam k


o m p o n e n l a p o r a n keuangan. Pernyataan tersebut dapat bersifat implisit atau eksplisit
serta dapat diklasifikasikan berdasarkan penggolongan besar sebagai berikut ini:
•Keberadaan atau keterjadian
(existence or occurrence).
•Kelengkapan
(completeness).
•Hak dan kewajiban
(right and obligation).
•Penilaian
(valuation)
atau alokasi.
•Penyajian dan pengungkapan
(presentation and disclosure)

Arsesi Management adalah pernyataan management yang terkandung didalam


laporankeuangan yang bersifat implisit dan eksplisit, dimana pernyataan tersebut dapat
diklasifikaisikand a l a m p e n g g o l o n g a n b e s a r y a i t u ,

1.Asersi tentang keberadaan atau keterjadian


yaitu berisi tentang apakahsemua harta, utang, ekuitas yang tercantum di neraca betul-betul
ada atau tidakdan apakah semua transaksi yang di presentasikan dalam laporan laba-
rugibetul-betul terjadi atau tidak. Atau
.Sebagai contoh, manajemen membuatasersi bahwa persediaan produk jadi yang tercantum
dalam neracaadalah tersedia untuk dijual. Begitu pula, manajemen membuat asersibahwa
penjualan dalam laporan laba-rugi menunjukkan pertukaranbarang atau jasa dengan kas atau
aktiva bentuk lain (misalnya piutangdengan pelanggan.! . A s e r s i t e n t a n g
kelengkapan
yaitu berisi tentang apakah harta, utang, ekuitas atautransaksi yang dihilangkan dari
laporan keuangan, atau
berhubungan denganapakah semua transaksi dan akun yang seharusnya disajikan
dalamlaporan keuangan telah dicantumkan di dalamnya. Sebagai contoh,manajemen
membuat asersi bahwa seluruh pembelian barang dan jasadicatat dan dicantumkan dalam
laporan keuangan. "emikian pula,manajemen membuat asersi bahwa utang usaha di neraca
telahmencakup semua kewajiban entitas.#.Asersi tentang hak dan kewajiban
yaitu berisi tentang apakah harta yangtercantum dineraca dimiliki perusahaan atau tidak
dan apakah yang kewajiban yangtercantum di neraca merupakan kewajiban perusahaan per
tanggal neraca atautidak.Ataub
berhubungan dengan apakah aktiva merupakan hak entitas danutang merupakan kewajiban
perusahaan pada tanggal tertentu. Sebagaicontoh manajemen membuat asersi bahwa jumlah
sewa gunausaha (leased yang dikapitalisasi dineraca mencerminkan nilai
pemerolehan hak entitas atas kekayaan yang disewa-guna-usahakan (leased dan utang sewa
guna usaha yang bersangkutanmencerminkan suatu kewajiban entitas.$.Asersi tentang
penilaian atau alokasi berhubungan dengan apakah komponen- komponen aktiva,
kewajiban, pendapatan dan biaya sudahdicantumkan dalam laporan keuangan pada jumlah
yang semestinya.Sebagai contoh, manajemen membuat asersi bahwa aktiva
tetap dicatatberdasarkan harga pemerolehannya dan pemerolehan semacam itusecara
sistematik dialokasikan ke dalam periode-periode akuntansi yangsemestinya. "emikian pula
manajemen membuat asersi bahwa piutangusaha yang tercantum di neraca dinyatakan
berdasarkan nilai bersihyang dapat direalisasikan.%.

Asersi tentang penyajian dan pengungkapan berhubungan denganapakah komponen-


komponen tertentu laporan keuangan diklasi&kasikan,dijelaskan, dan diungkapkan
semestinya. 'isalnya, manajemen membuatasersi bahwa kewajiban-kewajiban
yang diklasi&kasikan sebagai utang jangka panjang di neraca tidak akan jatuh tempo dalam
waktu satutahun. "emikian pula, manajemen membuat asersi bahwa jumlah yangdisajikan
sebagai pos luar biasa dalam laporan laba-rugi diklasi&kasikandan diungkapkan semestinya.

Anda mungkin juga menyukai