Oleh:
Muhammad Ahan Kurniawan
15/383301/PA/16961
I. TUJUAN
Minimsasi energi konformasi butana dengan menggunakan medan
gaya (Force Field) MM+
II. LATAR BELAKANG
Salah satu penelitian teoritis adalah penelitian dengan metode kimia
komputasi. Pemodelan dan simulasi molekul merupakan bagian dari
perhitungan dengan metode kimia komputasi. Pemodelan molekul dengan
metode kimia komputasi tersebut berbasiskan kimia teoritik (mekanika
kuantum dan mekanika statistik) dan diarahkan untuk mengatasi
keterbatasan eksperimen di laboraturium.
Pada percoban ini akan digunakan pemodelan komputasi untuk
memperoleh nilai energi minimum dari berbagai konformasi butana dengan
mengguanakan HyperChem yang dapat menggabungkan perhitungan-
perhitungan mekanika molekuler.
V.2 PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui minimisasi energi konformasi butana
dengan menggunakan medan gaya (Force Field) MM+. Pada percobaan ini
dilakukan perhitungan energi sebelum dan sesudah optimasi geometri struktur
butana dengan variasi sudut torsi. Pada perhitungan energi single point atau energi
awal dihasilkan energi yang lebih besar dibandingkan dengan perhitungan energi
setelah optimasi geometri. Hal tersebut dikarenakan perhitungan energi setelah
optimasi geometri dilakukan secara iteratif yang dimana perhitungan ini sesuai
dengan struktur yang paling stabil.
Secara teoritis Ada dua energi minimal yang bisa ditemukan pada
berbagai konformasi butana yaitu bentukgauche dan anti yang mana keduanya
staggered dan tidak memiliki torsionalstrain. Dari keduanya, bentuk anti
merupakan bentuk yang paling minimumenerginya sebab pada bentuk gauche
terdapat sterik dari sedikit interaksi antarkedua gugus metil. Pada tingkat energi
rendah, molekul butana berada dalam bentuk konformasi anti, dan dalam bentuk
konformasi eklips metil pada tingkat energi tinggi.
Dari hasil percobaan yang dilakukan dihasilkan nilai sudut dihedral dari
masing-masing konformasi butana. Hasil yang diperoleh ini terdapat perbedaan
antara sudut dihedral pada perhitungan energi single pointdan energi geometry
optimizastion. Pada perhitungan energi single pointsudut dihedral yang diperoleh
adalah sama dengan sudut dihedral dari strukrut yang dibuat. Hal ini disebabkan
oleh perhitungan energi singlepointyang hanya menghitung energi pada keadaan
awal saja bukan sebenarnya atau keadaan paling stabil sehingga nilai sudut
dihedralnya akan sama saja dengan nilai awal sudut dihedral yang diberikan.
Sedangkan untuk perhitungan energi geometry optimizastion, tolakan antar
elektron yang ada pada atom hidrogen akan mempengaruhi sehingga molekul
butana akan mencari keadaan stabilnya dengan meminimisasi terjadinya tolakan
tersebut.
b
c
VI. KESIMPULAN
Dari percobaan analisis energi konformasi pada struktur buatana
menggunakan medan gaya MM+ didapatkan sudut dihedral 180 derajat
memiliki energi yang paling rendah dan menghasilkan struktur butana yang paling
stabil.
VII. DAFTAR PUSTAKA
McMurry, J., 2012, Organic Chemistry8thedition, Cengage Learning,
Belmont
Pranowo, H. D., 2011, Pengantar Kimia Komputasi, Penerbit Lubuk Agung,
Bandung.
Warde, S., 2004, Molecular Modeling simulation of Surface, Online
Tutorial, Cambridge.
LAMPIRAN
180
0 DERAJAT
60 DERAJAT
120 DERAJAT
300 DERAJAT