Kalkulus I-Slide Rekap-1 PDF

Sistem bilangan
N:
1,2,3,….
Z:
…,-2,-1,0,1,2,..
N : bilangan Q:
1.Sistem Bilangan Riil asli
q
a
, a, b  Z , b  0
b
Z : bilangan bulat
R  Q  Irasional
Q : bilangan rasional
Contoh Bil Irasional
R : bilangan real
2 , 3, 
Garis bilangan Selang

Jenis-jenis selang
Setiap bilangan real mempunyai posisi pada suatu garis yang disebut Himpunan selang Grafik
dengan garis bilangan(real) {x x < a} (- , a )
a
{x x  a} (- , a]
2 a
-3 0 1  {x a < x < b} (a, b)
a b
{x a  x  b} [a, b]
Selang a b
{x x > b} (b, )
Himpunan bagian dari garis bilangan disebut selang b
{x x  b} [b, )
b
{x x  } (, )
Sifat–sifat bilangan real Pertidaksamaan

• Sifat-sifat urutan :  Pertidaksamaan satu variabel adalah suatu bentuk aljabar
 Trikotomi dengan satu variabel yang dihubungkan dengan relasi
urutan.
Jika x dan y adalah suatu bilangan, maka pasti berlaku salah satu
dari x < y atau x > y atau x = y  Bentuk umum pertidaksamaan :
 Ketransitifan A( x ) D(x )
<
Jika x < y dan y < z maka x < z B(x ) E (x )
 Perkalian
Misalkan z bilangan positif dan x < y maka xz < yz, sedangkan  dengan A(x), B(x), D(x), E(x) adalah suku banyak (polinom)
bila z bilangan negatif, maka xz > yz dan B(x) ≠ 0, E(x) ≠ 0
1
Pertidaksamaan Pertidaksamaan
 Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah  Ruas kiri atau ruas kanan dinolkan
mencari semua himpunan bilangan real yang  Menyamakan penyebut dan menyederhanakan bentuk
pembilangnya
membuat pertidaksamaan berlaku. Himpunan
bilangan real ini disebut juga Himpunan 2. Dicari titik-titik pemecah dari pembilang dan
Penyelesaian (HP) penyebut dengan cara P(x) dan Q(x) diuraikan
P( x)
 Cara menentukan HP : Q ( x ) < 0 menjadi faktor-faktor linier dan/ atau kuadrat
1. Bentuk pertidaksamaan diubah menjadi : 3. Gambarkan titik-titik pemecah tersebut pada garis
, dengan cara : bilangan, kemudian tentukan tanda (+, -)
pertidaksamaan di setiap selang bagian yang muncul
Contoh : Menentukan Himpunan Contoh : Menentukan Himpunan

Penyelesaian Penyelesaian
1 13  2 x - 3  5 2 - 2 < 6 - 4x  8
 1 
 13  3  2 x  5  3 Hp   - , 2 
 -8 < -4 x  2  2 
 16  2 x  8  8 > 4 x  -2
8 x4  -2  4 x < 8
 4 x8
1 - 12 2
Hp = [4,8] - x<2
4 8 2

3 2x - 5x - 3 < 0
2 4 2 x - 4  6 - 7 x  3x  6
 2 x - 4  6 - 7 x dan 6 - 7 x  3 x  6
 (2 x  1)( x - 3) < 0
1  2 x  7 x  6  4 dan - 7 x - 3 x  -6  6
Titik Pemecah (TP) : x  - dan x3
2  9 x  10 dan - 10 x  0
++ -- ++ 10
 x dan 10 x  0
9
- 1 3
10
2
 x dan x0
 1  9
Hp =  - ,3 
 2 
2
 10  1 2
Hp =  -  ,   [0,  ) 5. <
x  1 3x - 1
 9 -- ++ -- ++
1 2
 - <0
x  1 3x - 1 -1 1 3
3
(3 x - 1) - (2 x  2 )

( x  1)(3 x - 1)
<0 Hp = (- ,-1)   1 ,3 
0 10 3 
9
x-3
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan :  <0
( x  1)(3 x - 1)
 10 
Hp =  0, 9  1
  TP : -1, ,3
3

6. x 1 x Untuk pembilang 2 x 2  2 x  3 mempunyai nilai


2- x 3 x Diskriminan (D) < 0, sehingga nilainya selalu
x 1 x positif, Jadi TP : 2,-3
 - 0
2- x 3 x Pembilang tidak menghasilkan titik pemecah.
( x  1)(3  x ) - x(2 - x )
 0
(2 - x )(3  x ) -- ++ --
2x 2  2x  3 -3 2
 0
(2 - x )( x  3) Hp = (-  , -3)  (2,  )
Pertidaksamaan nilai mutlak Pertidaksamaan nilai mutlak
 Nilai mutlak x (|x|) didefinisikan sebagai jarak x dari titik  Sifat-sifat nilai mutlak:
pusat pada garis bilangan, sehingga jarak selalu bernilai 1 x  x2
positif. 2 x  a, a  0  -a  x  a
 Definisi nilai mutlak : 3 x  a, a  0  x  a atau x  - a
4 x  y  x2  y2
 x ,x  0 x x
x  5 
- x , x < 0 y y
6. Ketaksamaan segitiga
x y  x  y x- y  x - y
3
Contoh : 2. 2x - 5 < 3
1. 2 x - 5 < 3
Kita bisa juga menggunakan sifat ke-4,
Kita bisa menggunakan sifat ke-2. karena ruas kiri maupun kanan keduanya positif.
 (2 x - 5) < 9
2
 -3 < 2 x - 5 < 3
 5 - 3 < 2x < 3  5  4 x 2 - 20 x  25 < 9
 4 x 2 - 20 x  16 < 0 ++ -- ++
 2 < 2x < 8
 2 x 2 - 10 x  8 < 0 1 4
1< x < 4  (2 x - 2 )( x - 4 ) < 0
Hp = (1, 4 )
Hp = (1,4 ) 1 4 TP : 1, 4

3. 2 x  3  4 x  5 Jika digambar pada garis bilangan :

Kita bisa menggunakan sifat 4 ++ -- ++
 (2 x  3)  (4 x  5)
2 2
-4 -1
3
 4 x 2  12 x  9  16 x 2  40 x  25
 4 
 -12 x 2 - 28 x - 16  0 Hp =  - ,-1
 3 
 3x 2  7 x  4  0
4 , -1
TP : -
3

x
4. 7  2 5. 3 x - 2 - x  1  -2
2
Kita definisikan dahulu :
x x
 7 2 atau  7  -2  x  1 x  -1
2 x - 2 x2 x 1  
2 x-2 
x 2 - x x<2 - x - 1 x < -1
  -5 atau x
 -9
2 2
Jadi kita mempunyai 3 interval :
 x  -10 atau x  -18
I II III
Hp = (-  ,-18 ]  [- 10 ,  ) (-  ,-1) [- 1,2 ) [2,  )
-1 2
-18 -10
4
I. Untuk interval x < -1 atau (-  ,-1) Jadi Hp1 =  - ,   (- ,-1)
9
3 x - 2 - x  1  -2  2
 3(2 - x ) - (- x - 1)  -2
 6 - 3 x  x  1  -2
-1 9
 7 - 2 x  -2 2
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan
 -2 x  -9 bahwa hasil irisan kedua interval tersebut adalah (-  ,-1)
 2x  9
sehingga Hp1 = (-  ,-1)
9  9
 x atau  - , 
2  2

II. Untuk interval - 1  x < 2 atau [- 1,2 )

Jadi Hp2 =  -  ,   [- 1,2 )
7
3 x - 2 - x  1  -2  4 
 3(2 - x ) - ( x  1)  -2
 6 - 3 x - x - 1  -2
-1 7 2
 5 - 4 x  -2 4
 -4 x  -7 Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan

 4x  7 bahwa hasil irisan dua interval tersebut adalah  7
 7  - 1, 4 
7  7 sehingga Hp2 =  - 1,   
 x atau  -  , 
4  4  4

Jadi Hp3 =  5 ,    [2,  )

III. Untuk interval x  2 atau [2,  ) 2
 
3 x - 2 - x  1  -2
 3( x - 2 ) - ( x  1)  -2
 3 x - 6 - x - 1  -2 2 5
2
 2 x - 7  -2 Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan
 2x  5 bahwa hasil irisan dua interval tersebut adalah  5 
sehingga 2 ,
5 5   
 x atau 2 , 5 
Hp3 =  ,  
2  
2 
5
Hp = Hp1  Hp 2  Hp 3 7 5
-1 4 2
 7 5 
Hp  (-  ,-1)   - 1,    ,  
 4 2 
5
-1 7 2
Untuk lebih mempermudah, masing-masing interval 4
digambarkan dalam sebuah garis bilangan

-1 7 5
4 2
 7 5 
Jadi Hp =  -  ,    ,  
 4 2 
Soal Latihan
Cari himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan

1 x  2  1- x
4 - 2x
x - 2 x 1
2 
x2 x3
3 2 - x  3 - 2x  3
4 x 12  2 x  2  2
5 2x  3  4x  5
6 x  3x  2
6
Pengertian Fungsi
 Relasi : aturan yang mengawankan 2 himpunan
 Fungsi
Misalkan A dan B himpunan. Relasi biner f dari A ke B
merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam A
dihubungkan dengan tepat satu elemen di dalam B,
artinya :
2.Fungsi
x1 , x2  A, jika x1  x2 , maka f  x1   f  x2 
Pengertian Fungsi Pengertian Fungsi

Jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan Relasi di bawah ini bukan merupakan fungsi :
f:AB A
a mempunyai
B
2 nilai
yang artinya f memetakan A ke B. a 1
A disebut daerah asal (domain) dari f dan B disebut i 2
daerah hasil (codomain) dari f.
u 3
Relasi di bawah ini merupakan fungsi e 4
A B o 5
a 1
i
i
2 Himpunan yang berisi semua nilai pemetaan f disebut
u 3
jelajah (range) / jangkauan dari f. Perhatikan bahwa jelajah
e 4
dari f adalah himpunan bagian dari B.
o 5
3 4
Pengertian Fungsi Pengertian Fungsi

Jelajah : y f  x   y , x  A  B syarat agar fungsi tersebut terdefinisi adalah :
3
Jelajah/range/jangkauan dinotasikan dengan Rf 4x  3  0 x
4
Sehingga D f    ,     ,   atau    3 

Contoh : 3 3
4 4     
 4
1. Carilah domain dan range dari fungsi :
b. Mencari Range
1
f x   R f    0 atau R f   ,0   0,  
4x  3
Jawab : Hal ini dikarenakan f(x) tidak mungkin bernilai nol
a. Mencari domain
5 6
1
Contoh Contoh
2. Carilah domain dan range dari fungsi : b. Range
x2 Syarat fungsi tersebut terdefinisi,
f x   f x   y 
x2
3x  1 3y 1  0
3x  1 1
a. Mencari domain y
3 xy  y  x  2
Syarat agar fungsi tersebut terdefinisi adalah : 3
3 xy  x  2  y Jadi
3x  1  0
1 x 3 y  1  2  y  1 1 
x R f    ,    ,  
3 2 y  3 3 
x
Sehingga Dt     ,     ,  
1 1
3y 1 Atau   
1
 3  3   
3
7 8
Contoh Contoh
b. Mencari Range
3. Carilah domain dan range dari fungsi :
f x   y   x2  5x  6
f x    x2  5x  6
a. Mencari domain y 2   x2  5x  6
Syarat agar fungsi tersebut terdefinisi adalah : 
 x2  5x  y 2  6  0 
 x  5x  6  0
2
Agar x   , maka D ≥ 0
++ -- ++
 x2  5x  6  0
  x  2  x  3  0 -3 -2

 25  4.1 y 2  6  0 
 25  4 y 2  24  0
TP = -2, -3 Jadi D f   3,2  1 4 y2  0
9 10
Contoh Macam-macam Fungsi

 1  2 y 1  2 y   0 Macam-macam fungsi :
1 1 1. Fungsi polinom
TP   ,
2 2 f  x   a0  a1 x  a2 x 2  ...  an x n
-- ++ -- -Fungsi konstan,
1 1 f  x   a0
2 2
-Fungsi linier,
 1 1
Jadi, R f    ,   0,   f  x   a0  a1 x
2 2  
-Fungsi kuadrat,
 1 f  x   a0  a1 x  a2 x 2
  0, 
 2
11 12
2
Macam-macam Fungsi Macam-macam Fungsi
2. Fungsi Rasional 4. Fungsi bilangan bulat terbesar
Bentuk umum :
x  = Bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau
px  sama dengan x
p(x), q(x) = fungsi polinom dengan q(x) ≠ 0 x   n  n  x  n  1
qx 
contoh : 5  5  1,2  2
 x  12 3,2   3
f x  
x3  x 2  1
5. Fungsi Genap
3. Fungsi harga/nilai mutlak
Disebut fungsi genap jika f  x   f  x  dan grafiknya simetris
Fungsi yang mengandung harga mutlak, contoh :
terhadap sumbu y
f x   3 x  1  2 x  2
13 14
Macam-macam Fungsi Macam-macam Fungsi

Contoh :
7. Fungsi Komposisi
f x   x 2
Diberikan fungsi f  x  dan g  x , komposisi fungsi antara
f x   x f  x  dan g  x  ditulis  f  g  x   f  g  x  Domain dari
f  x   cos  x 
f  g  x  adalah himpunan semua bilangan x dengan domain
6. Fungsi Ganjil g  x  sehingga g  x  di dalam D f
Disebut fungsi ganjil jika f  x    f  x  dan grafiknya
simetris terhadap titik asal, contoh : Syarat agar dua fungsi bisa dikomposisikan, maka harus
terpenuhi R g  D f  
f  x   sin  x 
f x   x3
15 16
Fungsi Komposisi Fungsi Komposisi

Hal tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut : Dengan cara yang sama,  g  f  x   g  f  x 
Syarat agar dua fungsi bisa dikomposisikan, maka harus
(fog)(x)
terpenuhi R f  Dg  
g(x) f(x) Domain dari komposisi fungsi f dan g didefinisikan sbb :


D f  g  x  Dg g  x   D f 

D g  f  x  D f f x   D g 
Sedangkan definisi dari Range komposisi fungsi komposisi
Dg Rg Df Rf

R g  f  g t   R g t  R f  
atau R g  f  y  R g y  g t , t  R f 
Rg  D f   R f g  f t   R f tR 
g
atau R f  g  y  R f y  f t , t  R 
g
17 18
3
Fungsi Komposisi Contoh
Sifat-sifat fungsi komposisi : Karena R f  D g = 0,     , maka fungsi g  f
 f  g  x    g  f  x  terdefinisi
 f  g   h  x    f   g  h  x  g  f x   g  f x   g  
x  1 x
Contoh : a. Mencari Domain g  f
1. Jika diketahui f  x   x g  x   1  x 2 Tentukan

D g  f  x  D f f x   D g 
 
g f dan f  g beserta domain dan range-nya!
 x  0,   x  
D f  0,   Dg  
R f  0,   R g   ,1

 x  0  x  
19 20
Contoh Contoh

 x0 x 0  Karena R g  D f    ,1  0,    0,1   , maka fungsi
 x  0 x  0
f  g terdefinisi dengan
 x  0,    0,   f  g  x   f  g  x   f 1  x 2   1 x2
 x  0,  
c.Domain f  g
b. Mencari Range g  f 
D f  g  x  D g g x   D f 

R g  f  y  R g y  g t , t  R f  
 x   1  x  0,  
2

 y   ,1 y  1  t , t  0,  
 
2
Rg  f
 x  1  x 2  0
Jadi R g  f  y   ,1   ,1  x    1  x  1
 y    ,1     1,1
21 22
  1,1
Contoh Contoh
d. Range f  g 2. Jika diketahui fungsi

R f  g  y  R f y  f t , t  R g  f x   x x g x   x  1

 y  0,   y  t , t   ,1  Df   Rf   Rg   Dg  

 y  0 y  t ,0  t  1  Tentukan g  f beserta domain dan range-nya!
R f  D g =        , sehingga g  f terdefinisi
 y  0 0  y  1
a. Domain g  f
 0,    0,1

D g  f  x  D f f x   D g 
 0,1
 x   x x  
  
23 24
4
Contoh Grafik dari fungsi
b. Range g  f 1. Garis Lurus

R g  f  y  R g y  g t , t  R f  y  mx  c
 y   y  t  1, t   persamaan garis lurus yang melewati (0,c)
    contoh :
y  x3
3
-3
25 26
Garis Lurus Grafik Fungsi Kuadrat

 b D
 y  y1   m  x  x1  Titik puncak =  

, 
2a 4a 
Persamaan garis lurus melalui  x1 , y1  y
y  y1 x  x1 a >0

y 2  y1 x 2  x1
Persamaan garis lurus melalui  x1 , y1  &  x 2 , y 2 

x
2. Grafik fungsi kuadrat (parabola)
y  ax 2  bx  c D>0 D=0 D<0
Diskriminan  D  b 2  4 ac
27 28
Grafik Fungsi Kuadrat Grafik Fungsi Kuadrat

Contoh :
 Titik potong dengan sumbu koordinat
Gambarlah grafik fungsi y  x 2  x  1
 Karena D<0, maka titik potong dengan sumbu x tidak ada
a =1 jadi a > 0  grafik menghadap ke atas  Titik potong dengan sumbu y
D  b 2  4 ac x=0y=1
dengan demikian grafik melalui (0,1)
 12  4
= -3 < 0  tidak menyinggung sumbu x  b D
• Titik puncak =   , 
 2a 4a 
 1 3
  , 
 2 4
29 30
5
Grafik Fungsi Majemuk/banyak
Grafik Fungsi Kuadrat aturan
Gambar grafik fungsi 3. Grafik Fungsi Majemuk
Untuk persamaan kuadrat
y  x2  x 1 Contoh :
x  ay 2  by  c
1. Gambarkan grafik fungsi f ( x )  x
 D b 
Titik puncak =   ,   x ,x  0
 4a 2a  x 
1  x , x  0
b
Sumbu simetri = 
3
4
2a y=-x
y=x
-1  1
2
31 32
Grafik Fungsi Majemuk Grafik Fungsi Majemuk
2. Gambarkan grafik fungsi 3. Gambarkan grafik dari fungsi
 1 x2 x2  4
f x    f x  
x  2 x2 x2
y  x2
Grafiknya terdiri dari 2 f(x) terdefinisi untuk setiap x kecuali 2, sehingga
bagian, yaitu garis y  1 domain dari f(x) adalah semua bilangan riil kecuali 2
y 1
untuk x  2 dan garis
Fungsi f(x) dapat diuraikan sebagai berikut :
y  x  2 untuk x  2 2
 x  2  x  2 
f x  
x  2
33 34
Grafik Fungsi Majemuk Grafik Fungsi Majemuk

atau f  x   x  2 , jika x  2 3. Gambarkan grafik dari fungsi
Range dari f(x) adalah semua bilangan riil kecuali 4.
f x   1  3 x
Jadi grafiknya terdiri dari semua titik pada garis y  x  2
Kita definisikan :
kecuali titik (2,4). 1
1  3 x x0
1 3 x  
1  3 x x0
y  x2 y  1  3x y  1  3x
4
 13 1
3
2
35 36
6
Translasi Translasi
Untuk fungsi yang dinyatakan sebagai y  f  x  , a > 0 Untuk fungsi yang dinyatakan sebagai x  f  y  , a > 0
y  f x  a  x  f y  a
 grafik y  f  x  mengalami pergeseran sejauh a ke kanan  grafik x  f  y  mengalami pergeseran sejauh a ke atas
y  f x  a  x  f y  a
 grafik y  f  x  mengalami pergeseran sejauh a ke kiri  grafik x  f  y  mengalami pergeseran sejauh a ke bawah
y  f x   a x  f y a
 grafik y  f  x  mengalami pergeseran sejauh a ke atas  grafik x  f  y  mengalami pergeseran sejauh a ke kanan
y  f x   a x  f y a
 grafik y  f  x  mengalami pergeseran sejauh a ke bawah  grafik x  f  y  mengalami pergeseran sejauh a ke kiri
37 38
mengalami pergeseran sejauh a ke bawah mengalami pergeseran sejauh a ke bawah
Contoh Translasi Contoh Translasi

Kemudian y   x  2  digeser sejauh 1 ke atas
2
maka akan terbentuk y   x  2   1

1. Gambarkan grafik dari fungsi 2
f x   x 2  4 x  5

 x 2  4x  4  4  5 y  x  2   1
2
y  x2 4
y  x  2
2
 x  2  1
2
y  x  2
2 4
y  x  2 
2
 y  x digeser sejauh
2 2
2 ke kanan
2
39 40
Contoh Translasi Contoh Translasi

2. Gambarkan grafik fungsi f  x   1  3 x Grafik y  1  3 x dapat
Kita lihat dahulu grafik y  3 x dipandang sebagai grafik
1
y  3 x yang digeser
3
ke atas sejauh 1 satuan
y 1 3 x
y  3 x y  3x
:
y  3 x
41 42
7
Soal Latihan
Tentukan domain dan range dari fungsi di bawah ini
1
1 f x   3  2  4 x 3 f x   3x  2
x
x  x  3
2 f x   4 f x   x2  5x  6
x 1
,
5 Diketahui f ( x)  4x g ( x)  x
Apakah f o g terdefinisi? Bila ya, tentukan rumusan dari
f o g dan domain dari f o g.
Gambarkan grafik dari fungsi di bawah ini
6 f x   x x  2 7 f x   3  x  2
43
8
3. LIMIT DAN KEKONTINUAN 3.1 Limit Fungsi di Satu Titik
Pengertian limit secara intuisi
Perhatikan fungsi
x2 1
f ( x) 
x 1
Fungsi diatas tidak terdefinisi di x=1, karena di titik tersebut f(x) berbentuk
0/0. Tapi masih bisa ditanyakan berapa nilai f(x) jika x mendekati 1
Dengan bantuan kalkulator dapat diperoleh nilai f(x) bila x mendekati 1,
seperti pada tabel berikut
x 0.9 0.99 0.999 0.9999 1 1.0001 1.001 1.01 1.1
f(x) 1.9 1.99 1.999 1.9999 ? 2.0001 2.001 2.01 2.1
1 2
Secara grafik Contoh
1. lim 3 x  5  8
Dari tabel dan grafik disamping x 1
terlihat bahwa f(x) mendekati 2 2 x 2  3x  2 ( 2 x  1)( x  2)

 lim  lim 2 x  1  5
f(x) jika x mendekati 1 2. lim
x2 x2 x2 x2 x2
2 º Secara matematis dapat dituliskan x9 x9 x 3

3.  lim ( x  9)( x  3)
f(x) Sebagai berikut lim  lim  lim x 3 6
x 9
x 3 x 9
x 3 x 3 x 9 x9 x 9
x 12
4. lim sin(1 / x )
x 1 x lim 2 x 0
x 1 x  1 Ambil nilai x yang mendekati 0, seperti pada tabel berikut
x2 1
Dibaca “ limit dari untuk x mendekati x 2 / 2 / 2 2 / 3 2 / 4 2 / 5 2 / 6 2 / 7 2 / 8 0
1 adalah 2 x 1
sin(1 / x ) 1 0 -1 0 1 0 -1 0 ?
Definisi(limit secara intuisi). Untuk mengatakan bahwa lim f ( x )  L berarti
xc
bahwa bilamana x dekat, tetapi berlainan dengan c, maka f(x) dekat ke L Dari tabel terlihat bahwa bila x menuju 0, sin(1/x) tidak menuju ke
satu nilai tertentu sehingga limitnya tidak ada
4
3
Definisi limit Limit Kiri dan Limit Kanan
lim f ( x )  L jika Jika x menuju c dari arah kiri (dari arah

   0 ,    0  0  | x  c |    | f ( x)  L |  
xc
x c bilangan yang lebih kecil dari c, limit disebut
limit kiri,
notasi

 L º L º lim f ( x )
xc 
c x Jika x menuju c dari arah kanan (dari arah

c c bilangan yang lebih besar dari c, limit disebut
 
limit kanan,
Untuk setiap   0 Terdapat   0 sedemikian sehingga notasi
lim f ( x )
xc
L Hubungan antara limit dengan limit sepihak(kiri/kanan)

L º L º
L 
lim f ( x )  L  lim f ( x )  L dan lim f ( x )  L
xc xc xc
c  c c  c
Jika lim f ( x )  lim f ( x ) maka lim f ( x ) tidak ada
0 | x  c |  | f ( x )  L |  xc xc x c
6
5
1
Contoh Diketahui lim f ( x )  lim x 2  0
x0 x0
 x2 , x  0 lim f ( x )  0
x0
 lim f ( x )  lim x  0
1. f ( x)   x , 0  x  1 x0 x0
2  x 2 , x  1
 b. Karena aturan fungsi berubah di x=1, maka perlu dicari limit
kiri dan limit kanan di x=1
a. Hitung lim f ( x )
lim f ( x )  lim x  1
x 0
x 1 x 1
b. Hitung) lim f ( x) Jika ada Karena lim f ( x )  lim lim f ( x ) Tidak ada
x1
x 1 x 1
 lim 2  x 2  3
x1
lim f ( x )
c. Hitung lim f ( x ) x 1 x 1
x 2
d. Gambarkan grafik f(x) c. Karena aturan fungsi tidak berubah di x=2, maka tidak perlu dicari limit
Jawab
a. Karena aturan fungsi berubah di x=0, maka perlu dicari limit lim f ( x )  lim 2  x 2  6
x 2 x2
7 8
2. Tentukan konstanta c agar fungsi

d.
 3  cx , x  1
f ( x)   2
 x  c , x  1
3 di x=1 limit tidak
mempunyai limit di x=-1
ada
Jawab
º
f ( x)  2  x 2
Agar f(x) mempunyai limit di x=-1, maka limit kiri harus sama dengan
1 limit kanan
lim f ( x )  lim 3  cx  3  c
x  1 
x  1
Untuk x  0 Untuk 0<x<1 Untuk x  1 Agar limit ada 3+c=1-c
lim f ( x )  lim x 2  c  1  c
x  1
f ( x)  x 2
f(x)=x x  1
c=-1
Grafik: parabola Grafik:garis lurus Grafik: parabola
9
10
Soal Latihan
Soal Latihan
A. Diberikan grafik suatu fungsi f seperti gambar berikut . B.
 x 2  1, x  1
1. Diketahui : f ( x )   2
 x  x  2, x  1
a.Hitung lim f ( x) dan lim f ( x)

x 1
x 1
b. Selidiki apakah lim f ( x) ada, jika ada hitung limitnya

x 1
Cari limit /nilai fungsi berikut, atau nyatakan bahwa limit /nilai
fungsi tidak ada. 2. Diketahui g ( x )  x  2  3 x , hitung ( bila ada ) :
1. xlim f ( x) 5. lim f ( x ) a. lim
 3 x 1 g( x) b. lim g ( x ) c. lim g( x )
x2 x2
 x 2
2. lim f ( x ) 6. f(-3) x2
x  1
3. Diketahui f ( x )  , hitung ( bila ada )
7. f(-1) x2
3. lim f ( x)
x1
a. lim f ( x)
b. lim f ( x) c. lim f ( x)
8. f(1) x 2 x 2 x 2
4. xlim
1
f ( x)
11 12
c.
2
Sifat limit fungsi Prinsip Apit
Misal
Misal f ( x )  g ( x )  h ( x ) untuk x disekitar c dan
lim f ( x )  L dan lim g ( x )  G (limit dari f , g ada dan berhingga)
xa xa
lim f ( x )  L serta lim h( x )  L
maka xc x c
maka
1. lim  f ( x )  g ( x )  lim f ( x )  lim g ( x )  L  G lim g ( x )  L
xa xa xa
xc
2. lim  f ( x ) g ( x )  lim f ( x ) lim g ( x )  LG 1

xa xa xa Contoh Hitung lim ( x  1) 2 sin
 ( x  1) 2  ( x  1) 2 sin
x
11
 ( x  1) 2 x 1
f ( x ) lim f ( x) L x 1
3. lim  xa  , bila G  0 1
xa g ( x) lim g ( x ) G
xa
Karena  1  sin( ) 1
x 1
4. lim ( f ( x )) n  (lim f ( x )) n ,n bilangan bulat positif dan
xa xa
lim  ( x  1) 2  0 , lim ( x  1) 2  0
x 1 x 1
5. lim n f ( x )  n lim f ( x )  n L bila n genap L harus positif maka
xa xa
1
lim ( x  1) 2 sin 0
13
x 1 x 1 14
Limit Fungsi Trigonometri Soal Latihan

sin x Hitung
1. lim 1
x0 x
tan 2 3t
2. lim cos x  1 1. lim
t 0
x0 2t
tan x cot  t sin t
3. lim 1 2. lim
t 0
x0 x 2 sec t
Contoh cos 2 t
3. lim
sin 4 x sin 4 x t 0 1  sin t
3 .4 3  lim .4
3 x  sin 4 x 4x x0 4x
lim
x  0 5 x  tan 2 x
 lim  sin 3t  4t
x0
5
tan 2 x
.2 5  lim
tan 2 x
.2 4. lim
t 0
2x x0 2x
t sec t
sin 4 x x  0 ekivalen dgn 4x  0 tan x
3  lim .4 5. lim
4 x0 4x 7 x0
  sin 2 x
tan 2 x
5  lim .2 3
2 x0 2x
15 16
Contoh Hitung
Limit Tak Hingga dan Limit di Tak Hingga
a. lim x  1 x2 1
2
x
Limit Tak Hingga b. xlim c. lim
x 1 x 1  1 
x2 1 x  sin x
f ( x)
Misal lim f ( x )  L  0 dan lim g ( x )  0 , maka lim  Jawab
x a x a xa g ( x)
(i )   , jika L  0 dan g ( x )  0 dari arah atas a. lim x 2  1  2  0 ,g(x)=x-1 akan menuju 0 dari arah bawah, karena
x 1
x  1 dari kiri berarti x lebih kecil dari 1, akibatnya
(ii)   , jika L  0 dan g ( x )  0 dari arah bawah x-1 akan bernilai negatif
(iii)   , jika L  0 dan g ( x )  0 dari arah bawah Sehingga
x2 1
lim  
(iv)   , jika L  0 dan g ( x )  0 dari arah atas x 1 x 1
b. lim  x  1  2  0
2
g ( x )  x 2  1 akan menuju 0 dari arah atas, karena
Ctt : g(x)  0 dari arah atas maksudnya g(x) menuju 0 dari nilai g(x) x  1
x  -1 dari kiri berarti x lebih kecil dari -1, tapi
positif.
bilangan negatif yang lebih kecil dari -1 jika dikuadrat
g(x)  0 dari arah bawah maksudnya g(x) menuju 0 dari nilai g(x) kan lebih besar dari 1 sehingga x 2  1 bernilai positif
negatif. Sehingga
x2 1
17
lim  
18 x  1 x2 1
3
c. Karena
f(x)=sinx Limit di Tak Hingga
lim x    0 dan
x  
 x a. lim f ( x )  L jika   0  M  0  x  M  | f ( x )  L |  
x
Jika x menuju  dari arah kanan maka nilai sinx menuju 0 dari arah atau f(x) mendekati L jika x menuju tak hingga
bawah(arah nilai sinx negatif) L
sehingga
x
x
lim  
x   sin x
Contoh Hitung
x 2  2x  5
lim
x 2x 2  4
Jawab 1
2 5

x 2  2x  5 x 2 (1  2x  5
) x x2
lim  lim x2
 lim = 1/2
x 2x  4
2 x x (2 
2 4
x2
) x
2 2
4
20x
19
Contoh Hitung
b. lim f ( x )  L jika   0  M  0  x  M  | f ( x )  L |   lim x2  x  3  x
x  
x  
atau f(x) mendekati L jika x menuju minus tak hingga Jawab :

Jika x   , limit diatas adalah bentuk (  )
L
lim x 2  x  3  x  lim x2  x  3  x
x  
x2  x  3  x ( )
x
x  
x2  x  3  x
x2  x  3  x2 x3
Contoh Hitung  lim  lim
x 2 | x |
x  
x2  x  3  x x  
x2  x  3  x
2x  5
lim x (1  3x )
x   2x 2  4  lim x (1  3x )
Jawab
x  
x 2 (1  1x  3
)  x  xlim
x2  
 x 1  1x  3
x
2x  5 x ( 2x 
2 5
) ( 2x  5
) 1 3
x2
lim  lim x2
 lim x2
=0  lim x

1
x   2x 2  4 x   x (2 
2 4
) x   (2  4
) x  
 ( 1  1 3
 1) 2
x2 x2 x x2
22
21
Soal Latihan Kekontinuan Fungsi
Hitung Fungsi f(x) dikatakan kontinu pada suatu titik x = a jika

3 x
lim (i) f(a) ada
1.
x  3 3  x
. (ii) lim f ( x ) ada
3 x a
lim
2.
x 2 x  4
2
(iii) lim f ( x )  f ( a )
xa
Jika paling kurang salah satu syarat diatas tidak dipenuhi maka f dikatakan
3. lim ( x  1  x )
x tidak kontinu di x=a
x
4. lim 2
x 1  x (i)
x2  x f(a) tidak ada
lim º
5.
x  x  1
a
x2 1 f tidak kontinu di x=a
6. lim
x   x 1
23 24
4
(ii) Karena limit kiri(L1) tidak f(a) ada
L2 sama dengan limit kanan(L2) (iv)
maka f(x) tidak mempunyai limit lim f ( x ) ada
L1 x a
di x=a f(a)
a lim f ( x )  f ( a )
xa
Fungsi f(x) tidak kontinu di x=a a
f(x) kontinu di x=a

(iii) f(a) ●
f(a) ada
Ketakkontinuan terhapus
L º lim f ( x ) ada
x a º Ketakkontinuan kasus (i) bisa dihapus
dengan cara mendefinisikan nilai fungsi
Tapi nilai fungsi tidak sama dengan a
a dititik tersebut = limit fungsi
limit fungsi
Fungsi f(x) tidak kontinu di x=a

25 26
contoh
c. f ( 2)  2 2  1  3
Periksa apakah fungsi berikut kontinu di x=2, jika tidak sebutkan
alasannya
 x2  4 lim f ( x )  lim x  1  3
x2  4   x  1, x  2 x2
b. f ( x )   x  2 , x  2
x2
a. f ( x )  c. f ( x )   2 lim f ( x )  3
x2  3 ,x  2  x  1, x  2 x2
lim f ( x )  lim x 2  1  3
x2 x2
Jawab :
a. Fungsi tidak terdefinisi di x=2 (bentuk 0/0) f(x) tidak kontinu lim f ( x )  f ( 2)
x2
di x=2
b. f(2) = 3 Karena semua syarat dipenuhi  f(x) kontinu di x=2
x2  4 ( x  2)( x  2)
lim  lim  lim x  2  4
x2 x  2 x2 ( x  2) x2
lim f ( x )  f ( 2)
x2
Karena limit tidak sama dengan nilai fungsi, maka f(x) tidak
kontinu di x=2
27 28
Kontinu kiri dan kontinu kanan Jawab :

Agar f(x) kontinu di x=2, haruslah
Fungsi f(x) disebut kontinu kiri di x=a jika
f kontinu kiri di x=2
lim f ( x )  f ( a ) lim f ( x )  f ( 2)
xa 
x2
Fungsi f(x) disebut kontinu kanan di x=a jika
lim f ( x )  lim x  a  2  a f (2)  a 2 2  1  4a  1
x2 x2
lim f ( x )  f ( a )
xa
2 + a = 4a – 1
Fungsi f(x) kontinu di x=a jika kontinu kiri dan kontinu kanan di x=a
-3a = -3
Contoh : Tentukan konstanta a agar fungsi a=1
 x  a, x  2
f kontinu kanan di x=2
f ( x)   2
ax  1, x  2 lim f ( x )  f ( 2) f (2)  a 2 2  1  4a  1
x2 Selalu
Kontinu di x=2 lim f ( x )  lim ax 2  1  4 a  1 dipenuhi
x2 x2
29 30
5
Soal Latihan Kekontinuan pada interval
 x 2  1, x  1
1. Diketahui f ( x )  
 2 x  2, x   1  Fungsi f(x) dikatakan kontinu pada interval buka ( a,b ) bila
selidiki kekontinuan fungsi f(x) di x = -1 f(x) kontinu pada setiap titik di dalam interval tersebut.
2. Agar fungsi
 x  1, x  1  Sedangkan f(x) dikatakan kontinu pada interval tutup [ a,b ]
 bila :
f ( x )  ax  b,1  x  2
 3 x, x  2
 1. f(x) kontinu pada ( a,b )
kontinu pada R, maka berapakah a + 2b ?
2. f(x) kontinu kanan di x = a
3. Tentukan a dan b agar fungsi
3. f(x) kontinu kiri di x = b
 ax 2  bx  4
 , x2
f ( x)   x2
 2  4 x, x2
Bila f(x) kontinu untuk setiap nilai x  R maka dikatakan
f(x) kontinu ( dimana-mana ).
kontinu di x = 2
31 32
Soal Latihan
 Teorema 3.2
 Fungsi Polinom kontinu dimana-mana A. Carilah titik diskontinu dari fungsi
 Fungsi Rasional kontinu pada Domainnya x 2  3x x2

1. f ( x )  3. f ( x ) 
x3 | x|2
 Misalkan f ( x)  n x , maka
 f(x) kontinu di setiap titik di R jika n ganjil x2  4
2. f ( x ) 
 f(x) kontinu di setiap R positif jika n genap. x3  8
Contoh : tentukan selang kekontinuan f ( x)  x4 B. Tentukan dimana f(x) kontinu

x 1
Dari teorema diatas diperoleh f(x) kontinu untuk x-4>0 atau x>4. 1. f ( x) 
4  x2  9
lim f ( x )  lim x  4  0  f ( 4) f(x) kontinu kanan di x=4
x4 x4
2. f ( x )  4x  x2
Sehingga f(x) kontinu pada [4,  )
33 34
Limit dan Kekontinuan Fungsi Komposisi Contoh Tentukan dimana fungsi

 x 4  3x  1 
 Teorema Limit Fungsi Komposisi: f ( x )  cos  2 
Jika lim g ( x )  L dan f(x) kontinu di L, maka  x  3x  4 
 
xa
kontinu
lim f ( g ( x ))  f lim g ( x )  f ( L )
xa xa
Jawab :
 Teorema kekontinuan fungsi komposisi:
Fungsi f(x) dapat dituliskan sebagai komposisi dua fungsi atau
Jika g(x) kontinu di a, f(x) kontinu di g(a), maka fungsi ( f  g )( x )
kontinu di a. f ( x )  ( g  h )( x )
Bukti dengan
lim ( f  g )( x )  lim f ( g ( x )) x 4  3x  1
xa xa h( x)  dan g(x) = cos x
x 2  3x  4
 f (lim g ( x )) karena f kontinu di g(a)
x a
Karena h(x) kontinu di R-{-4,1} dan g(x) kontinu dimana-mana maka
= f(g(a)) karena g kontinu di a fungsi f(x) kontinu di R-{-4,1}
= (fog)(a)
35 36
6
4.1 Konsep Turunan
4.1.1 Turunan di satu titik
Pendahuluan ( dua masalah dalam satu tema )
a. Garis Singgung
Kemiringan tali busur PQ adalah :
Q
f(x)
f ( x )  f (c )
mPQ 
f(x)-f(c)
4. TURUNAN xc
f(c) P
Jika x  c , maka tali busur PQ akan
berubah menjadi garis singgung di ttk P x-c
dgn kemiringan c x
f(x)  f(c)
m  lim
x c xc
1 2
 b. Kecepatan Sesaat
Misal sebuah benda bergerak sepanjang garis koordinat sehingga posisinya Jika h 0, diperoleh kecepatan sesaat di x = c :
setiap saat diberikan oleh s = f(t). Pada saat t = c benda berada di f(c) dan
saat t = c + h benda berada di f(c+h). f (c  h )  f (c )
v  lim v rata  rata  lim
h 0 h 0 h
Perubahan waktu Perubahan Misal x = c + h, bentuk diatas dapat dituliskan dalam bentuk
posisi
c f(x)  f(c)
v  lim
f(c) x c xc
c+h
f(c+h) Dari dua bentuk diatas : kemiringan garis singgung dan kecepatan
sesaat terlihat bahwa dua masalah tersebut berada dalam satu tema,
yaitu turunan
s Definisi 4.1 : Turunan pertama fungsi f di titik x = c, notasi f ' (c ) didefinisikan
 Sehingga kecepatan rata-rata pada selang waktu [c,c+h] adalah sebagai berikut:
f (c  h )  f (c ) f(x)  f(c)
vrata  rata  bila limit diatas ada f ' (c)  lim
h x c xc
3 4
Notasi lain : 4.1.2 Turunan Sepihak

Turunan kiri dari fungsi f di titik c, didefinisikan sebagai :
df (c) f ( x )  f (c )
, y' (c) f ' ( c )  lim
dx xc xc
1 Turunan kanan dari fungsi f di titik c, didefinisikan sebagai :
Contoh : Diketahui f(x) f ' (3)
x tentukan
f(x)  f(c)
1

1 f ' (c)  lim
f(x)  f( 3 ) x 3
xc xc
f'( 3 )  lim  lim
x 3 x3 x  3 x  3 bila limit ini ada.
3 x  ( x  3)
 lim  lim
x  3 3 x(x  3 )
Fungsi f dikatakan mempunyai turunan(diferensiabel) di c atau f ' ( c )
x  3 3 x(x  3 )
ada, jika
1 1 f ' ( c )  f ' ( c ) dan f ' ( c )  f _' ( c )  f ' ( c )
 lim  
x 3 3x 9
sebaliknya f dikatakan tidak mempunyai turunan di c.
5 6
x2  x  3 , x  1 Teorema 4.1 Jika f diferensiabel di c f kontinu di c.
Contoh : Diketahui f ( x)   
1  2 x , x  1  Bukti : Yang perlu ditunjukkan adalah
Selidiki apakah f(x) diferensiabel di x=1

lim f ( x )  f ( c )
x c
Jika ya, tentukan f ' (1) f ( x )  f (c )
 Perhatikan bahwa f ( x )  f (c )  .( x  c ) , x  c
xc
Jaw ab :
f ( x )  f (1) x 2  x  3  (1  2 1 ) Maka
a. f ' (1)  lim  lim 
 f ( x )  f (c ) 
x1 x 1 x 1 x 1 lim f ( x )  lim  f ( c )  ( x  c)
2
xc xc
 xc 
x  x x( x  1 )
 lim  lim 1 f ( x )  f (c )
x1 x 1 x1 x 1  lim f ( c )  lim . lim ( x  c )
xc xc xc xc
b. f ( x )  f (1) 1  2 x  (1  2 1 )
f ' (1)  lim  lim  f ( c )  f ' ( c ). 0
x1 x 1 x 1 x 1 = f(c). Terbukti.
2 x  2  2 lim x 1 Sifat tersebut tidak berlaku sebaliknya. Artinya, Jika f kontinu di c, maka belum
 lim 1 
x1 x 1 x1 ( x 1)( x 1) tentu f diferensiabel di c. Hal ini, ditunjukkan oleh contoh berikut.
Jadi, f diferensiabel di x=1. dan f ' (1)  1 .

7 8
Contoh Tunjukkan bahwa f ( x ) = | x | kontinu di x = 0

tetapi tidak diferensiabel di x = 0 Selidiki apakah f terdiferensialkan di x=0
Jawab
f ( x ) f (0) x  0 x
Akan ditunjukkan bahwa f(x)=|x| kontinu di x=0 f ' ( 0 )  lim  lim  lim  1
x0 x0 x 0 x x 0 x
x , x0
f ( x) | x |  f ( x ) f (0) x 0 x
 x , x  0 f ' ( 0 )  lim  lim  lim  1.
x0 x0 x 0 x x 0 x
 f(0) = 0
 lim f ( x )  lim x  0
Karena  1  f ' ( 0 )  f ' ( 0 )  1
x 0 

x 0
lim f ( x)  0
x 0
lim f ( x )  lim ( x)  0
x 0  m ak a f tidak diferensiabel di 0.

x 0
 lim f ( x )  f ( 0 )
x 0
f k ontinu di x =0
9 10
Contoh: Tentukan konstanta a dan b agar fungsi f(x) berikut

2
diferensiabel di x=1 ; f (x)  f (1)  lim x  b  a
f' (1)  lim
x  b , x  1
2 x1 x 1 x1 x 1
f ( x)   x2  ( a 1) a x2 1
 ax , x  1  lim  lim
x 1 x 1 x1 x 1
Jawab : Agar f(x) terdiferensialkan di x = 1, haruslah
( x  1 )( x  1 )
a. f kontinu di x = 1 (syarat perlu)  lim  lim x  1  2
x 1 x 1 x 1
b. Turunan kiri = turunan kanan di x = 1 (syarat cukup)
f (x)  f (1) ax  a x 1
f kontinu di x = 1 f' (1)  lim  lim  a lim  a
x1 x1 x1 x 1 x1 x 1
f (1)  lim f ( x)  lim f ( x).
x 1 x 1
f ' (1)  f ' (1)  a  2
a  lim x 2  b  lim ax  a  1  b  a  b  a  1
x 1 x 1
Maka diperoleh : a = 2 dan b = 1.
11 12
Soal Latihan 4.2 Aturan Pencarian Turunan
Tentukan nilai a dan b agar fungsi berikut diferensiabel
di titik yang diberikan.  Fungsi Turunan Pertama
 Definisi 4.2 Misalkan f (x) terdefinisi pada interval I. Fungsi turunan pertama
 a x  3 ;0  x  1 dari f, ditulis f ' ( x ), didefinisikan sebagai
1. f (x )   2 ,x=1 f (t )  f ( x )
 x  bx ; x  1 f '( x )  lim , x
t x tx
 ax  b ; x  2
2. f (x )   2 , x=2  atau jika h = t - x
2 x  1 ; x  2 f '( x )  lim
f ( x  h)  f ( x)
,  x
h0 h
 x 2  1 ; x  3
3. f (x )   x=3
, bila limitnya ada.
2 ax  b ; x  3
dy df ( x ) dy
 Notasi lain y ' , , , D x y , D x f ( x ) , bentuk dikenal
dx dx dx
sebagai notasi Leibniz.

13 14
 Dengan menggunakan definisi tersebut dapat diturunkan aturan untuk Bukti aturan ke-4
mencari turunan sebagai berikut : Misal h(x) = f(x)g(x)
h( x  h)  h( x ) f ( x  h) g ( x  h)  f ( x ) g ( x )
h' ( x )  lim  lim
1. Jika f (x)=k, maka f ' ( x)  0 jika k konstanta
h 0 h h 0 h
2.
d xr   r x r 1 ; r  R  lim
f ( x  h) g ( x  h)  f ( x  h) g ( x )  f ( x  h) g ( x )  f ( x ) g ( x )
dx h 0 h
3. d  f(x)  g(x)   f ' (x)  g ' (x)  g ( x  h)  g ( x ) f ( x  h)  f ( x ) 
 lim  f ( x  h)  g ( x  h) 
dx h 0
 h h 
d  f ( x) g ( x)  lim f ( x  h) lim

g ( x  h)  g ( x )
 lim g ( x  h) lim
f ( x  h)  f ( x )
4.
 f ' ( x) g ( x)  f ( x) g ' ( x) h 0 h 0 h h 0 h 0 h
dx
 f ( x) g ' ( x)  g ( x) f ' ( x)
d  f ( x) g ( x) f ' ( x) g ( x)  f ( x) g ' ( x)  f ' ( x) g ( x)  f ( x) g ' ( x)

5. dx g 2 ( x) dengan g(x)  0.
15 16
Soal Latihan
Contoh
1. Tentukan turunan pertama dari f ( x)  x  3x  4
3 2
Tentukan fungsi turunan pertama dari
Jawab :
f ' ( x)  3 x  3.2 x  0  3 x  6 x
2 2
1. f ( x)  x1 / 2  3 x 2  1
2. Tentukan turunan pertama dari f ( x)  ( x  1)( x  2 x  3)3 2
Jawab : 2. f ( x)  ( x  1) ( x 3  2 x  1)
f ' ( x)  3 x 2 ( x 2  2 x  3)  ( x 3  1)(2 x  2)
x 1
 3x 4  6 x 3  9 x 2  2 x 4  2 x 3  2 x  2 3. f ( x) 
x 1
 5x  8x  9 x  2 x  2
4 3 2
x
3.Tentukan turunan pertama dari f ( x)  x2 3
4. f ( x) 
Jawab : x 1 x2 1
1.( x 2  1 )  2 x( x  3 ) x2  1  6x  2x2  x 2  6x 1 x2 1
f'( x)    . 5. f ( x) 
( x 2  1 )2 ( x 2  1 )2 ( x 2  1 )2 x2 1
17 18
4.3 Turunan Fungsi Sinus dan Cosinus
a . f ( x )  sin x  f ' ( x )  cos x

b. f ( x )  cos x  f ' ( x )   sin x b. Misal f(x) = cos x maka
Bukti:
cos( x  h )  cos x cos x cosh sin x sinh  cos x
a. Misal f(x) = sin x maka t  x t  x f ' ( x )  lim  lim
2 cos   sin   h 0 h h 0 h
sin t  sin x  lim  2   2  h
f ' ( x )  lim cos x( sin 2 )
t x t  x t x tx cos x(cosh 1)  sin x sinh 2  sin x sinh
 lim  lim
h 0 h h 0 h h
tx
sin( )
tx 2 h 2
 lim cos( ). lim cos x ( sin 2 )h  sin(h / 2)  h sinh
t x 2 tx
0 tx  lim( 2  sin x sinh )  cos x lim     sin x lim
2 ( ) h 0 (h / 2) 2 4 h
( h / 2 ) 0
 h/2  4 h 0 h
2
 cos x.1  cos x.  cos x .0  sin x   sin x
19 20
4.4 Aturan Rantai

Untuk turunan fungsi trigonometri yang lain dapat diperoleh dengan
menerapkan rumus perhitungan turunan, khususnya turunan bentuk u/v dy dan du ada , maka
 Andaikan y = f(u) dan u = g(x). Jika
du dx
d tan x  d sin x cos x   cos 2 x  sin 2 x 1 dy dy du
  sec 2 x 
c.  cos 2 x cos 2 x dx du dx
dx dx dy
Contoh : Tentukan dari y  sin( x 2  1)
dx
d cot x  d  sin x 
cos x
 sin x  cos x2 2
1 Jawab :
d.      csc 2 x Misal u  x 2  1 sehingga bentuk diatas menjadi y  sin u
dx dx sin 2 x sin 2 x
Karena
d sec x  d  1cos x   sin x sin x 1
e.    tan x sec x dy du
dx dx cos 2 x cos x cos x  cos u dan  2x
du dx
d csc x  d  1sin x    cos x   cos x 1  csc x cot x
f.  sin 2 x sin x sin x
maka
dx dx dy
 cos( x 2  1) 2 x  2 x cos( x 2  1)
dx
21 22
d
 Contoh : Tentukan f ' ( x 2 ) jika ( f ( x 2 ))  x 2  1
Jika y = f(u), u = g(v), v = h(x), dan
dy du dv dx
, , Ada, maka
du dv dx
dy dy du dv jawab :

dx du dv dx
d
dy dx
( f ( x 2 ))  x 2  1  f ' ( x 2 ).2 x  x 2  1
dari y  Sin ( x  5)
4 3
Contoh : Tentukan
dx x2 1
Jawab :  f ' (x2 ) 
dv 2x
Misal v  x3  5  dx
 3 x2
u = Sin v  du
 cos v  cos( x 3  5)
 dv
yu 4 dy
 4 u 3  4 Sin 3 ( x 3  5)
sehingga du
dy dy du dv
 . .  12 x 2 Sin3 ( x 3  5) Cos( x 3  5)
dx du dv dx
23 24
Soal Latihan 4.5 Turunan Tingkat Tinggi
Tentukan fungsi turunan pertama dari
 Turunan ke-n didapatkan dari penurunan turunan ke-(n-1).
2
1. y 2
x  2x  5 f (n)
( x) 
d
dx
f ( n  1)
( x) 
x  2x  3 df  x 
 Turunan pertama f ' (x ) 
dx
2. y   2 x  310 d f x 
2
 Turunan kedua f " ( x) 

dx 2
3. y  sin 3 x d 3 f x 
 Turunan ketiga f " ' ( x) 
4.

y  cos 4 4 x 2  x  f n 
( x) 
dxn 3
d f x 
 Turunan ke-n
2 dx n
 x 1
y ' ' dari y  4 x  sin x
3
5. y   Contoh : Tentukan
 x 1
 Jawab :
6. y = sin x tan [ x2 + 1 ] y '  12 x 2  cos x maka y' '  24 x  sin x
25 26
Soal Latihan
A. Tentukan turunan kedua dari
1. y  sin  2 x  1
4.6 Turunan Fungsi Implisit
2. y   2 x  3 4  Jika hubungan antara y dan x dapat dituliskan dalam bentuk y = f(x)
maka y disebut fungsi eksplisit dari x, yaitu antara peubah bebas
x dan tak bebasnya dituliskan dalam ruas yang berbeda. Bila tidak
3. y
x 1 demikian maka dikatakan y fungsi implisit dari x.
Contoh :
4. y  cos2  x
1. x 3 y 2  x 2  y  10
B. Tentukan nilai c sehingga f "( c)  0 bila f ( x )  x 3  3 x 2  45 x  6
2. sin( xy )  x 2  y 2  1
2
C. Tentukan nilai a, b dan c dari g ( x )  ax  b x  c bila g (1) = 5,  Untuk menentukan turunan dari bentuk implisit digunakan aturan
rantai dan anggap y fungsi dari x.
g ' (1)  3 dan g ' ' (1)  4
27 28
Tentukan dy/dx dari bentuk implisit berikut

` 1. x 3 y 2  x 2  y  10 2. sin( xy )  x 2  y 2  1
Soal Latihan
'
Jawab Tentukan turunan pertama ( y ) dari bentuk implisit
1 . D x ( x 3 y 2  x 2  y )  D x (10 )
D x ( x 3 y 2 )  D x ( x 2 )  D x ( y )  D x (10)
1. x 3  3x 2 y  y 2  0
(3 x 2 y 2  2 x 3 y y ' )  2 x  y '  0
2. y  sin  xy  1
(2 x 3 y  1) y '  2 x  3 x 2 y 2
 2 x  3x 2 y 2 3. tan ( x y ) - 2 y = 0
y' 
2x3 y  1
2. Dx ( sin( xy )  x 2 )  Dx ( y 2  1) 4. x 2 sin( xy )  y  x
cos( xy ) ( y  xy ' )  2 x  2 yy '0
( x cos( xy )  2 y ) y '  2 x  y cos( xy )
 2 x  y cos( xy )
y' 
x cos( xy )  2 y
29 30
Contoh: Tentukan persamaan garis singgung dan garis normal
4.7 Garis singgung dan garis normal
fungsi y  x3  2 x 2  6 di (2,6).
 Persamaan garis singgung fungsi y = f(x) di titik (x0,y0) dengan Jawab :

y '  3 x 2  4 x  y ' (2,6)  3.2 2  4.2  4
kemiringan m adalah
Sehingga persamaan garis singgung di titik (2,6) :
y – y0 = m( x – x0 ). y  6  4( x  2)
y  4x  2
 Garis yang tegak lurus dengan garis singgung disebut dengan
garis normal. Persamaan garis normal dititik (2,6) :
 Persamaan garis normal di titik (x0,y0) adalah 1 1 1
y6   ( x  2)  y  6   x 
4 4 2
1 1 13
y  y 0   ( x  x 0 ). y x .
m 4 2
31 32
2 xy 2  2 x 2 yy' y  xy'  0
Tentukan persamaan garis singgung dan garis normal pada kurva
y  2 xy 2
x 2 y 2  xy  6  0 di titik dengan absis( x) = 1 (2 x 2 y  x) y '  y  2 xy 2  y' 
2x 2 y  x
Jawab : Di titik (1,3)
3  2.1.9  15
Jika disubstitusikan nilai x = 1 pada persamaan kurva diperoleh y ' |(1,3)    3
2 .1 .3  1 5
y  y6  0
2
 ( y  3)( y  2)  0 y = 3 dan y = -2
Persamaan garis singgung
1 y  3  3( x  1)
y  3  ( x  1)
Sehingga diperoleh titik dimana akan ditentukan persamaan garis 3
singgung dan garis normalnya adalah (1,3) dan (1,-2) 16 x  5 y  31
Hitung terlebih dahulu y' dengan menggunakan turunan fungsi implisit Persamaan garis normal
5 x  16 y  43
 2 xy  2 x yy '( y  xy ' )  0  0
2 2
Dx ( x y  xy  6)  Dx (0)
2 2
33 34
Di titik (1,-2)
 2  2.1.4  10
y ' |(1, 2 )  
2.1.( 2)  1  5
2 4.8 Diferensial dan Hampiran
 4.8.1 Diferensial
Persamaan garis singgung f ( x  x)  f ( x) y
 Jika f ' ( x) ada, maka f ' ( x )  lim  lim
x  0 x x  0  x
y  2  2( x  1)  2 x  2
Q
2x  y  4 T
.
Persamaan garis normal P
1 1 1
y  2   ( x  1)   x  x
2 2 2 x x  x
x  2 y  3 y
 f ' ( x) , y  f ' ( x)x
Untuk x sangat kecil , maka mPQ = mPT yakni ,
x
 Definisi 4.4 Jika y = f (x) diferensiabel di x, maka
Diferensial dari x , dinyatakan dengan dx, adalah dx   x
Diferensial dari y , dinyatakan dengan dy, adalah dy  f ' ( x)dx
35 36
Soal Latihan
4.8.2 Hampiran 1. Diketahui kurva yang dinyatakan secara implisit
 Perhatikan kembali gambar sebelumnya,

y  sin  xy  1
 Misalkan y= f (x) diferensiabel di interval I yang memuat x dan x + ∆x. Jika x ditambah ∆x, Tentukan persamaan garis singgung dan garis normal di ( ,1)
maka y bertambah sepadan dengan ∆y yang dapat dihampiri oleh dy .
 Jadi , .......(*) 2. Gunakan diferensial untuk menghampiri
f ( x   x )  f ( x )  dy  f ( x )  f ' ( x )  x
 Contoh : Hampiri a. 8,2
3
28
b. 36,1
1 1
 Jawab : Pandang,
f ( x)  x 3  f (27)  27 3  3 27  3
1 
2
1 
2
1 
2
1 3. Jika diketahui f ' (0)  2 , g (0)  0 , g ' (0)  3 tentukan ( f  g )' (0).
f '( x)  x 3
 f ' ( 27 )  ( 27 ) 3
 (33 ) 3 
Dengan pers (*) 3 3 3 27
1
f ( 28 )  f ( 27 )  f ' ( 27 )( 28  27 )  3 .
27 37 38
5.1 Menggambar grafik fungsi
Informasi yang dibutuhkan:
5. Aplikasi Turunan A. Titik potong dengan sumbu x dan sumbu y
B. Asimtot fungsi
Definisi 5.1: Asimtot fungsi adalah garis lurus yang didekati oleh
grafik fungsi. Ada Tiga jenis asimtot fungsi, yakni
(i) Asimtot Tegak
Garis x = c disebut asimtot tegak dari y = f(x) jika lim f ( x )  
xc
(ii) Asimtot Datar
Garis y = b disebut asimtot datar dari y = f(x) jika xlim f ( x)  b
 
(iii) Asimtot Miring
Garis y = ax + b disebut asimtot miring jika
f ( x)
lim  a dan lim f ( x )  ax  b
x   x x  
1 2
Asimtot tegak
y= b
a a
x=a asimtot tegak x=a asimtot tegak

Garis y = b asimtot datar karena lim f ( x )  b
Dalam kasus Dalam kasus x  
Asimtot datar mungkin dipotong oleh grafik fungsi untuk x hingga

lim f ( x )   lim f ( x )   Tapi, jika untuk x menuju tak hingga asimtot datar dihampiri oleh
xa  xa 
dan dan Grafik fungsi(tidak dipotong lagi)
lim f ( x )   lim f ( x )  
xa  xa 
3 4
x 2  2x  4
y=f(x) Contoh Tentukan semua asimtot dari f ( x ) 
x2
Jawab :
(i) Asimtot tegak : x = 2, karena
x2  2x  4 x 2  2x  4
  dan lim 
y  ax  b lim
x2 x2 x2 x2
(ii) Asimtot datar :

Garis y = ax + b asimtot miring x 2 (1  2x  x42 )
x2  2x  4
lim f ( x )  lim  lim
x x x2 x x 2 ( 1x  x22 )
Asimtot miring bisa dipotong oleh kurva untuk nilai x hingga. (1  2x  4
)
Untuk satu fungsi tidak mungkin ada sekaligus asimtot datar  lim x2

dan asimtot miring x ( 1x  2
x2
)
Maka asimtot datar tidak ada
5 6
1
Soal Latihan
(iii) Asimtot miring Tentukan semua asimtot dari fungsi berikut :
f ( x) x2  2x  4 1 x2  2x  4 1
a  lim  lim .  lim 1. f ( x) 
x   x x   x2 x x   x2  2x x 1
x 2 (1  2x  4
) (1  2x  4
) 2. f ( x)  x 
1
 lim x2
 lim x2
1 x3
x   x 2 (1  2x ) x   (1  2x )
x2  2x
b  lim f ( x )  ax  lim x  2 x  4  x ( x  2)
2
3. f ( x) 
x   x   x2 x2  1
x  2 x  4  x  2 x  lim x  2 x  4  x 2x
2 22
 lim 4. f ( x) 
x   x2 x   x2 x3
4
 lim 0 5. f ( x) 
x2  2x
x   x2 x2 1
Asimtot miring y = x
7 8
C. Kemonotonan Fungsi monoton turun pada interval I jika untuk

Definisi 5.2 Fungsi f(x) dikatakan x1  x2  f  x1   f  x2  ,  x1 , x2  I
monoton naik pada interval I jika untuk
x1  x2  f  x1   f  x2  ,  x1 , x2  I f(x1)
f(x2)
f(x2)
f(x1) x1 x2
I
x1 x2
Fungsi f monoton turun pada selang I
I
Fungsi f(x) monoton naik pada selang I
9 10
Teorema 5.1 : Andaikan f diferensiabel di interval I, maka  D. Ekstrim Fungsi

 Fungsi f(x) monoton naik pada I jika f '( x )  0  x  I
 Fungsi f(x) monoton turun pada I jika f '( x )  0  x  I
Definisi 5.3 Misalkan f(x) kontinu pada interval I yang memuat c,
maksimum f (c )  f ( x )
f(c) disebut nilai global dari f pada I jika x I
Contoh Tentukan interval kemonotonan dari f ( x )  x  2 x  4
2
min imum f (c )  f ( x )
x2
Jawab :
maksimum
( 2 x  2)( x  2)  1( x 2  2 x  4) 2x 2  6x  4  x 2  2x  4 f(c) disebut nilai lokal dari f pada I jika terdapat
f ' ( x)  
( x  2) 2 ( x  2) 2 interval min imum
x 2  4x x ( x  4) buka yang memuat c sehingga f (c )  f ( x ) untuk setiap x pada
  f (c )  f ( x )
( x  2) 2 ( x  2) 2
interval buka tadi. Nilai maksimum dan minimum fungsi disebut
+++++++ ------------ --------- ++++++ juga nilai ekstrim
0 2 4
f(x) monoton naik pada (  ,0)  ( 4, ) Titik pada daerah definisi dimana kemungkinan terjadinya ekstrim
f(x) monoton turun pada (0,2) U (2,4). fungsi disebut titik kritis.
11 12
2
 Ada tiga jenis titik kritis :
 Titik ujung interval I
Max
Min
 Titik stasioner ( yaitu x = c dimana f ' (c )  0 ) ,
global
global Max secara geometris : garis singgung mendatar
Min
lokal dititik (c,f(c))
lokal
a b c d e f
 Titik singulir ( x = c dimana f ' ( c ) tidak ada ),

Nilai ekstrim fungsi pada interval I=[a,f] secara geometris: terjadi patahan pada grafik f
di titik (c,f(c))
13 14
Teorema 5.3 : Uji turunan pertama untuk ekstrim lokal Teorema 5.4 Uji turunan kedua untuk ekstrim lokal
f ' ( x)  0 f ' ( x )  0 pada f ' ' (c )  0
Jika pada ( c   , c ) dan Misalkan f ' ( c )  0 . Jika ,maka f(c) merupakan
f ' ( x)  0 f ' ( x)  0 maksimum f ' ' (c )  0
nilai lokal f
(c , c   ) Maka f(c) merupakan nilai maksimum lokal minimum
minimum
f(c) Contoh :Tentukan nilai ekstrim dari x 2  2x  4
f ( x) 
x2
f(c) Jawab: f ' ( x )  x ( x  4)
( x  2) 2
c c +++++++ ------------ --------- ++++++

0 2 4
f(c) nilai maks lokal f(c) nilai min lokal Dengan menggunakan uji turunan pertama :
Disebelah kiri c monoton naik Disebelah kiri c monoton turun di x = 0 tercapai maksimum lokal dengan nilai f (0)  2
(f ’>0) dan disebelah kanan c (f ’<0) dan disebelah kanan c di x = 4 tercapai minimum lokal dengan nilai f ( 4)  6
monoton turun (f’<0) monoton naik (f’>0)
15 16
E. Kecekungan Fungsi
Soal Latihan y
y
Tentukan interval kemonotonan dan ektrim fungsi berikut :
1. f ( x)  2 x 5  15 x 4  30 x 3  6 x x
x  3x  1
2
2. f ( x)  Grafik fungsi cekung keatas Grafik fungsi cekung kebawah

x3
x2  2x  1 Fungsi f(x) dikatakan cekung ke atas pada interval I bila f '( x ) naik pada
3. f ( x) 
x2 interval I, dan f(x) dikatakan cekung kebawah pada interval I bila f '( x ) turun
pada interval I.
( x  1) 2
4. f ( x) 
x Teorema 5.6 Uji turunan kedua untuk kecekungan
1. Jika f "( x )  0 ,  x I , maka f cekung ke atas pada I.
2. Jika f "( x )  0,  x I , maka f cekung ke bawah pada I.
17 18
3
x 2  2x  4
contoh Tentukan interval kecekungan dari f ( x ) 
x2
Jawab :  F. Titik belok
x2  4x
f ' ( x) 
( x  2) 2
( 2 x  4)( x  2) 2  2( x  2)( x 2  4 x ) Definisi 5.4 Misal f(x) kontinu di x = b. Maka (b,f(b))
f ' ' ( x)  disebut titik belok dari kurva f(x) jika :
( x  2) 4
terjadi perubahan kecekungan di x = b, yaitu di sebelah
( x  2)(( 2 x  4)( x  2)  2( x 2  4 x ))
 kiri dari x =b, fungsi f cekung ke atas dan di sebelah
( x  2) 4
kanan dari x =b fungsi f cekung ke bawah atau
2x  8x  8  2x 2  8x 
2 8
 sebaliknya
( x  2) 3 ( x  2) 3
x = b adalah absis titik belok, jika f "( b)  0 atau f " (b ) tidak
Grafik f cekung keatas pada ( 2,  ) dan cekung kebawah pada ada.
interval ( , 2)
19 20
f(c)
f(c) f(c)
c c
c
c
(c,f(c)) bukan titik belok Walaupun di sekitar c

(c,f(c)) titik belok (c,f(c)) titik belok Karena disekitar c tidak Terjadi perubahan
Karena disebelah kiri c cekung Karena disebelah kiri c cekung Terjadi perubahan kecekungan Kecekungan tapi tidak ada
keatas dan disebelah kanan c kebawah dan disebelah kanan c Titik belok karena f tidak
cekung kebawah cekung keatas
terdefinisi di c
21 22
Tentukan titik belok (jika ada) dari x2  2x  4

3. f ( x ) 
x2
1. f ( x )  2 x 3  1
8
f ' ' ( x) 
f ' ( x)  6 x 2 , f ' ' ( x )  12 x ( x  2) 3
------------- +++++++ -------------- +++++++
● ●
0 2
Di x = 0 terjadi perubahan kecekungan, dan f(0)= -1 maka (0,-1) Walaupun di x = 2, terjadi perubahan kecekungan, tidak ada
merupakan titik belok titik belok karena fungsi f(x) tidak terdefinisi di x = 2
2. f ( x )  x 4
f ' ' ( x )  12 x 2
+++++++ ● +++++++
0
Tidak ada titik belok, karena tidak terjadi perubahan
kecekungan
23 24
4
x 2  2x  4
Contoh: Diketahui f ( x ) 
Soal Latihan x2
a. Tentukan interval kemonotonan dan ekstrim fungsi
Tentukan interval kecekungan dan titik belok fungsi berikut : b. Tentukan interval kecekungan dan titik belok
c. Tentukan semua asimtot
1. f ( x)  2 x 5  15 x 4  30 x 3  6 d. Gambarkan grafik f(x)
x 2  3x  1 a. Fungsi f(x) monoton naik pada selang (  ,0) , ( 4, )

2. f ( x)  monoton turun pada selang (0,2) dan (2,4).
x3
di x = 0 tercapai maksimum lokal dengan nilai f (0)  2
x2  2x  1
3. f ( x)  di x = 4 tercapai minimum lokal dengan nilai f ( 4)  6
x2
( x  1) 2 b. Grafik f cekung keatas pada ( 2,  ) dan cekung kebawah pada
4. f ( x) 
x selang ( , 2 ) , tidak ada titik belok
5. f ( x)  x1 / 3 c. Asimtot tegak x = 2, asimtot miring y = x, tidak ada asimtot

datar
25 26
d. Grafik f(x) Soal Latihan

++++++ ----- ----- ++++++ f' A. Gambarkan grafik fungsi berikut dengan mencari terlebih dahulu
0 2 4
--------------------- +++++++++++ f ' ' interval kemonotonan,ekstrim fungsi, kecekungan, titik belok,
2 dan asimtot
2x
1. f ( x ) 
1  x2
6
1
2. f ( x )  x 
x
x4 x3
3. f ( x )    x2  1
2 4 4 3
-2
x
y=x 4. f ( x ) 
x 1
x2
5. f ( x ) 
x2  4
27 28
B. Misalkan f suatu fungsi kontinu dan f(-3)=f(0)=2. Jika grafik

5.2 Menghitung limit fungsi dengan Aturan
y  f ' ( x ) seperti gambar berikut :
L’Hôpital
0 
Bentuk tak tentu dalam limit : , , 0. ,   
0 
0
1. Aturan L’Hôpital untuk bentuk
0
f ' ( x)
Andaikan lim f(x) = lim g(x) = 0. Jika lim  L,   , atau  
g' ( x)
a. Tentukan interval kemonotonan fungsi f
Maka
b. Tentukan interval kecekungan fungsi f f (x ) f ' (x )
c. Sketsa grafik fungsi f(x). lim  lim
g (x ) g ' (x )
29 30
5
x 2  x  1 (bentuk  )
Contoh Hitung
1  cos2 x bentuk (0/0) Contoh Hitung lim 
lim x x 2  3 x  5
x0 x2 Jawab
Jawab x  x 1
2
2 x  1  lim 2  1
lim 2  lim
1  cos 2 x 2 sin 2 x 4 cos 2 x x x  3 x  5 x 2 x  3 x  2
lim  lim  lim 2
x0 x2 x0 2x x0 2 Ctt: walaupun syarat di penuhi, belum tentu limit dapat
dihitung dengan menggunakan dalil L’Hopital
Ctt : aturan L’hopital bisa digunakan beberapa kali asalkan
syaratnya dipenuhi x 1 
Contoh Hitung lim ( )

x
 x 2  2x  3
2. Aturan L’Hôpital untuk bentuk Jawab

x 1 1 x 2  2x  3
f ' ( x) lim  lim 1
 lim
Andaikan lim f(x) = lim g(x) = . Jika lim  L,  , atau   x
x 2  2x  3 x 1
2
( x 2  2 x  3) 2 ( 2 x  2) x x 1
g ' ( x)
f ( x) f ' ( x) 1 1
( x 2  2 x  3) 2 ( 2 x  2)  lim x 1
maka lim  lim  lim 2
g ( x) g ' ( x) x 1
x
x2  2x  3
31 32
3. Bentuk 0 . 
Soal seperti diatas tidak bisa diselesaikan dengan
menggunakan aturan L’Hopital, karena setelah Untuk menyelesaikannya rubah kedalam bentuk
dilakukan aturan L’Hopital muncul lagi bentuk semula 0
atau 
0 
Soal seperti diatas diselesaikan dengan cara sbb
Contoh : Hitung lim x 2 csc x
x 1 x (1  1x ) x (1  1x ) x0
lim  lim  lim
x
x2  2x  3 x
x 2 (1  2x  3
) x
x2 1  2x  3 Jawab :
x2 x2 x2 2x
lim x 2 csc x  lim  lim 0
x (1  1x ) x (1  )1 x0 x0 sin x x  0 cos x
 lim  lim x
x
| x | 1 2
x  3
x2
x
x 1  2x  3
x2
(1  ) 1
 lim x
1
x
1  2x  3
x2
33 34
 4. Bentuk  -  Soal Latihan

Misalkan lim f(x)=lim g(x) = . Untuk menghitung Hitung limit berikut ( bila ada )
lim [ f(x) - g(x) ] dilakukan dengan menyederhanakan sin x  
1. lim lim  x 2  3x  x 2  3
bentuk [ f(x)- g(x) ] sehingga dapat dikerjakan menggunakan x  0 1 cos x 6.
x 
cara yang telah dikenal sebelumnya  
lim  x 2  x  x
2.
x 
lim  csc x  cot x 
Contoh : Hitung x 0 3. lim 2 x csc x
x 0
2x  1
4. lim
Jawab : x   2  5x
 1 cos x  1  cos x
lim  csc x  cot x   lim 
sin x
   lim  lim 0 5. lim cot 2 x 1  cos 2 x 
x 0 x  0  sin x sin x  x  0 sin x x  0 cos x x 0
35 36
6
5.4 Teorema Nilai Rata-rata Contoh:
Teorema 5.8 Misalkan f kontinu pada [a,b] dan 1. Tentukan ukuran persegi panjang yang dapat dibuat
diferensiabel pada (a,b), maka terdapat paling sedikit dari kawat sepanjang 100 cm agar luasnya maksimum
f (b )  f ( a ) jawab
satu c  ( a, b)  f ' (c )  Misal panjang y, lebar x
ba y
atau f (b )  f ( a )  f ' (c )( b  a ). x
5.5 Masalah maksimum minimum lainnya
Turunan dapat juga dipergunakan dalam menyelesaikan masalah Luas= L = x y, karena 2x + 2y = 100  y = 50 - x
sehari-hari yang berkaitan dengan masalah memaksimumkan/ Sehingga Luas = L(x) = x(50-x)  50 x  x , 0  x  50
2
meminimumkan fungsi. Langkah pertama yang harus dilakukan L ' ( x )  50  2 x  x = 25

adalah memodelkan masalah tersebut menjadi fungsi satu peubah. Karena L ' ' ( 25 )  2  0 maka di x = 25 terjadi maks lokal.
Setelah itu gunakan aturan-aturan turunan untuk menentukan Karena L(0) = 0, L(25) = 625, L(50) = 0  agar luas maks haruslah
x = 25 dan y = 25
nilai maksimum atau nilai minimum
37 38
2. Sehelai karton berbentuk persegipanjang dengan ukuran

45 x 24 cm. Karton ini akan dibuat kotak tanpa tutup dengan cara
V ' ' ( x )  24 x  276
memotong keempat pojoknya berupa bujur sangkar dan melipatnya. Sehingga
Tentukan ukuran kotak agar volume kotak maksimum. V ' ' (18 )  156  0 di x =18 terjadi min lokal
45-2x x
x Misal, panjang sisi potongan di pojok V ' ' (5)  156  0 di x = 5 terjadi maks lokal
persegi panjang x, sehingga Untuk menentukan volume maksimum bandingkan nilai
24-2x
x V(x) = (45-2x) (24-2x) x Volume jika x = 5 dan x = 0, x = 12 (batas Df)
x V ( x)  4 x 3  138 x 2  1080 x, 0  x  12 V(0) = 0
V ' ( x)  12 ( x 2  23 x  90 ) V(12)= 0
 12 ( x  18 )( x  5) V(5) =2450
x
Sehingga diperoleh titik stasioner Agar volume kotak maksimum maka ukuran kotak :
x = 18 dan x = 5 panjang 35 cm lebar 14 cm tinggi 5 cm
24-2x
45-2x 39 40
Bisa saja masalah yang dihadapi harus dimodelkan Dengan menggunakan dalil pythgoras diperoleh
kedalam bentuk fungsi implisit, seperti contoh berikut
y2  9  z2
Contoh
Pada saat z = 5  y = 4
Sebuah roket yang diluncurkan vertikal diamati dari menara kontrol Dengan menggunakan turunan fungsi implisit didapatkan
yang berjarak 3 km dari tempat peluncuran. Tentukan kecepatan
vertikal roket pada saat jaraknya dari tempat peluncuran 5 km dan
dy dz
dan jarak ini bertambah dengan kecepatan 5000 km/jam 2y  2z
dt dt
Misal ketinggian roket y dan jarak Jika data y = 4, z = 5, dan dz  5000 disubstitusikan diperoleh
dari menara z dt
Diketahui dy 5
z Kecepatan vertikal roket =  .5000  6250 km/jam
y dt 4
dz
 5000 Saat z = 5
dt
Menara 3 km
kontrol 41 42
7
Soal Latihan 6. Kota A terletak 3 km dari garis pantai yang lurus dan kota B
terletak 4 km dari titik di pantai yang terdekat dari A. Pemerintah
1. Tentukan dua buah bilangan yang selisihya 100 dan hasil Daerah setempat akan memasang kabel telepon dari kota A
kalinya minimum
ke kota B. Jika biaya pemasangan kabel dari A ke B untuk setiap
kilometer melewati jalan laut dua kali besarnya dibandingkan biaya
2. Tentukan ukuran persegi panjang dengan luas 1000 cm 2 dan
pasang kabel lewat darat. Tentukan letak titik di pantai agar biaya
kelilingnya minimum
pemasangan kabel telepon dari A ke B semurah mungkin.
3. Tentukan titik pada garis 6x + y = 9 yang terdekat ke titik (-3,1)
4. Tentukan ukuran persegi panjang yang memiliki luas terbesar

dengan alas pada sumbu x serta dua titik sudutnya di atas sumbu x
serta terletak pada parabola y  8  x 2
5. Tentukan ukuran segitiga samakaki yang memiliki luas terbesar

sehingga dapat diletakkan dalam lingkaran berjari-jari r
43 44
8
6. 1 Integral Tak Tentu
F(x) disebut suatu anti turunan dari f(x) pada interval I bila
F ' ( x)  f ( x)  x  I
Contoh
1 3 1 3
F ( x)  x dan F ( x )  x  C adalah anti turunan dari
3 3
f ( x)  x 2 karena F’(x) = f(x).
Anti turunan dari suatu fungsi tidak tunggal, tapi perbedaannya

6. INTEGRAL berupa suatu bilangan konstan.
Anti turunan disebut juga Integral Tak tentu.
Notasi :
 f ( x ) dx  F ( x )  C
1 2
B. Sifat Kelinieran
6.2 Sifat-sifat integral tak tentu
  a f ( x )  bg ( x ) dx  a  f ( x ) dx  b  g ( x ) dx
A. Sifat yang diperoleh langsung dari turunan
C. Integral dengan substitusi
x r 1 Misal u = g(x) , du  g ' ( x ) dx , dan F suatu anti turunan dari f,
x dx   C , r  -1
r
1. maka
r 1
2.  sin x dx  cos x  C
 f ( g ( x)) g ' ( x) dx   f (u ) du  F (u )  c  F ( g ( x))  c
Contoh : Hitung  sin  2 x  1 dx
3.  cos x dx  sin x  C
Misal u = 2x + 1  du  2 x dx dx  1
2
du sehingga
4.  sec 2 x dx  tan x  C 1
 sin 2 x  1dx  2  sin u du
5.  csc 2 x dx   cot x  C 1 1
  cos u  C   cos 2 x  1  C
3
2 2 4
Setelah dilakukan substitusi u = g(x), Integran (fungsi 6.3 Notasi Sigma (  )

yang diintegralkan) hanya fungsi dari u Notasi sigma ( jumlah ) :
n
 (x
n
 1)10 x 5 dx
Contoh : Hitung
a
3
 a1  a 2  ...  a n dan  k  kk
 ...
 k  nk
Integran i 1
i
i 1
Jawab : Misal u  x 3  1 du du n suku
 3x 2 dx  fungsi dr Sifat dan rumus sigma
Maka dx 3x 2 u dan x n n n
 1)10 x 5 dx   u 10 x 5
du 1 10 3  k a lbi   k  ai l  bi
3x 2 3 
1.
 (x 
3 i
u x du i 1 i 1 i 1
n ( n  1)
n
3 2.  i 
Ctt : x Tidak bisa di keluarkan dari integral, karena bukan suatu i 1 2
konstanta n
n ( n  1)( 2 n  1)
3.  i 2 
substitusi x3 dengan menggunakan hubungan u  x3  1 x3  u 1 i 1 6
sehingga n
 n ( n  1) 
2
4.  i 3   
 ( x  1) x dx  1 / 3 u (u  1)du  1 / 3 u  u du  u12  331 u11  C  
3 10 5 10 11 10 1 2
i 1
36
Sifat nomor 2 sampai nomor 4 dapat dibuktikan dengan
 1
36
( x 3  1)12  331 ( x 3  1)11  C induksi matematika
5
6
1
6.4 Integral Tentu
Integral tentu dikonstruksi dengan jumlah Rieman yang
menggambarkan luas daerah. Misal fungsi f(x) terdefinisi pada 4. Bentuk jumlah Riemann
selang tutup [ a,b ]. f (c k )
Langkah :
n
 f (c k ) xk
1. Partisi selang [a,b] menjadi n selang a x2 x k c1k x k b k 1
dengan titik pembagian x k

a  x0  x1  ...  xn  b
ck P  { a  x0 , x1 , x2 ,..., b  xn }
Jika || P ||  0 , maka diperoleh limit jumlah Riemann
a x1 x k 1 x k b n
x k
disebut partisi dari [a,b]. lim
|| P ||  0
 f ( ck )  xk
k 1
2. Definisikan panjang partisi P, sebagai Jika limit ini ada, maka dikatakan f terintegralkan
|| P || Maks | x k |, x k  x k  x k 1 Riemann pada selang [a,b], dan ditulis sbg
1 k  n
b n n
3. Pilih ck  [ xk 1 , xk ] k = 1, 2, ..., n  f ( x ) dx  lim  f (ck ) xk  lim  f (ck ) xk
n k 1
a |P||0 k 1
7 8
2
Contoh Hitung  x  2 dx
(ii) Pilih c i  x i
0
Jawab : Langkah
(iii) Bentuk jumlah reiman
(i) Partisi selang [0,2] menjadi n bagian yang sama panjang x  2
 
n n n
 f c x     2  n2 
n n
4 4
 n4  i  n 1
n
i i
2i 4i 
i 1 i 1
n n2 n2 i 1 i 1
x x x x i 1
0 x1 x 2 x i 1 xi x n 1 2 4  n( n  1 )  4 2
    n  2 
sehingga n2  2  n n
x0  0 (iv) Jika n  
x1  0  x  2
 x  2dx  lim  2  n   2
2
n 2
x 2  0  2 x  2 .2 n
n
……………………… 0
………………………
x i  0  i x  2 i n
9 10
Ctt: Jika fungsi y=f(x) positif pada selang [a,b] a b a
maka integral tentu diatas menyatakan luas daerah 3.  f ( x ) dx  0 dan  f  x  dx    f ( x ) dx

a a b
yang terletak dibawah grafik y=f(x) dan diatas sumbu x a
antara garis x = a dan x = b 4. Bila f(x) ganjil , maka  f ( x )dx  0
a
Sifat integral tentu a a

5. Bila f(x) genap, maka  f ( x ) dx  2  f ( x ) dx
1. Sifat linear a 0
b b b Contoh Hitung
  p f ( x )  q g ( x ) dx  p  f ( x ) dx  q  g ( x ) dx 3
a a a x x 4  x 2  7 dx
3
2. Jika a < b < c, maka Jawab
c b c
f ( x)   x ( x) 4  ( x) 2  7   x x  x  7   f ( x)
4 2 f(x) ganjil
 f ( x ) dx   f ( x ) dx   f ( x ) dx
3
a a b
x x 4  x 2  7 dx  0
3
11 12
2
Contoh hitung
5
6.6 Teorema Dasar Kalkulus (TDK)  | x  2 | dx
6.6.1 TDK I 1
Jawab :
Misal f(x) kontinu pada [ a,b ] dan F(x) suatu anti turunan dari f(x).
Maka  x  2, x  2
b f ( x ) | x  2 | 
 f ( x ) dx  F (b )  F ( a )  ( x  2 ) , x  2
a 5 2 5
 | x  2 | dx     x  2 dx    x  2 dx 
2 5
 1
x 2  2 x  12 x 2  2 x
Contoh Selesaikan integral tentu  sin  2 x  dx 1 2 1 2

 sin 2 x dx   2 cos 2 x 1 1 2
2 = ( (-2 + 4) – (-1/2+ 2 ) ) + ( (25/2 - 10 ) – ( 2 – 4 ) )

Jawab : Misal u = 2x  du = 2 dx. Maka
= ½+9/2 = 5
Sehingga
 
1 1
 sin 2 x dx   2 cos2 x 
 /2

2
cos2  cos   1
2
13
14
Contoh Hitung G’(x) dari

6.6.2 TDK II (Pendiferensialan Integral Tentu) x x2
a. G ( x )   1  t 3 dt b. G ( x )   1  t 3 dt
 Jika fungsi f kontinu pada [a,b], dan x sebuah (variabel) titik dalam [a,b], maka 1 4
x  Jawab
D x   f (t ) dt   f ( x )
a 
a. f (t )  1 t3 G ' ( x)  1  x 3
Secara umum .
 u( x)  b. f (t )  1 t3 G ' ( x )  1  ( x 2 ) 3 Dx ( x 2 )
D x   f (t ) dt   f (u ( x )) u ' ( x )
  u ( x)  x 2
 a   2x 1  x6
 v( x) 
D x   f (t ) dt   f (v ( x )) v ' ( x )  f (u ( x )) u ' ( x )
 
 u( x) 
15 16
Soal Latihan Selesaikan integral tak tentu berikut
 
A. Untuk soal 1-5 carilah anti turunan F(x) + C bila 2 3
6.  x  4 2 x dx
1. f ( x)  3 x 2  10 x  5
 
2
 x  3x  2  2 x  3 dx
2
7.
2. f ( x)  x ( 20 x  7 x  6)
2 7 5
2
3. f ( x ) 
1 6
 7
8.  3x 3x  7 dx
3
x
3
x
2 x  3x  1
2 9.  2 3

 5x  1 5x  3x  2 dx
4. f ( x )  2 3y
x 10.  2
dy
3 2y  5
5. f ( x )  x 4
11.  
 cos 2 x   2 sin 2 x  dx
4
17 18
3
5
Untuk soal 5 s/d 10 hitung integral tentu berikut
B. Untuk soal 1 s/d 4 hitung  f ( x ) dx
0 0 8
5.  3x 2 x 3  1 dx 10.  x 2  6 x  8 dx
x  2 , 0  x  2
1. f ( x )   1 0
6  x , 2  x  5 3
2
6.  8t 7  2 t dt
x , 0 x1 3

2. f ( x )   1 , 1 x  3
3 x2  1
x  4 , 3  x  5
 7.  dx
3
1 x  3x
3. f(x) = |x -1|
 /2
4 1
8. 2
 sin 3x cos 3x dx
4. f ( x )  x 3  2 x 3 0
2
9.  sin x dx
0
19 20
Untuk soal 11 s/d 15 tentukan G ' ( x ) dari

1 t
x
x 1
16. Tentukan dimana f cekung ke atas, jika f ( x )  1 t 2
dt
11. G ( x )   2
0
dt x2
1 t 1 17. Jika f kontinu pada [0,  ] dan  f (t )dt  x (cos x  1) tentukan f(4).
2 0
x 1 x2
12. G ( x )   x2
2
dt 18. Jika f kontinu pada [ 4,  ] dan 1 dt , tentukan f ' ( 2 )
x t 1 4 3  t2
2
x 1 1
x
t2
6 x 3 0 t 4  1 .
13. G ( x )   2  sin t dt 19. Hitung lim dt
x0
2
x
14. G ( x )   tan( s 2 ) ds

x3
1
15. G ( x )   1  t3
dt
0
21 22
4
7.1 Menghitung Luas Daerah
a.Misalkan daerah D  ( x, y ) | a  x  b, 0  y  f ( x )
Luas D = ?
f(x)
Langkah :
x
D 1. Iris D menjadi n bagian dan luas satu buah
7. APLIKASI INTEGRAL irisan dihampiri oleh luas persegi panjang
dengan tinggi f(x) alas(lebar)
a x b
A  f ( x ) x
2. Luas D dihampiri oleh jumlah luas persegi panjang. Dengan mengambil
limitnya diperoleh: b
1 2
Luas D = A =  f ( x ) dx
a
Contoh : Hitung luas daerah yang dibatasi oleh

kurva y  x , sumbu x, dan x = 2. b) Misalkan daerah D  ( x, y ) | a  x  b, g ( x )  y  h ( x )
2
h(x)
Luas D = ?
Luas irisan
D h(x)-g(x) Langkah :
y  x2 A  x 2 x 1. Iris D menjadi n bagian dan luas satu buah

g(x) irisan dihampiri oleh luas persegi panjang
dengan tinggi h(x)-g(x) alas(lebar) x
2
x2 2
Luas daerah a x b
1 3
A  ( h ( x )  g ( x )) x
8
A   x 2 dx  x 
0
3  0 3
x 2
limitnya diperoleh:
b
Luas D = A =  ( h( x )  g ( x )) dx
a
3
4
Contoh : Hitung luas daerah yang dibatasi oleh garis y = x+4

Sehingga luas daerah :
dan parabola y  x 2  2
3 3
A  (( x  4)  ( x  2)) dx   ( x  x  6) dx
2 2
Titik potong antara garis dan
parabola 2 2
x4 x 2 2
3
( x  4)  ( x 2  2) 1 3 1 2  125
 x  x  6 x 
y  x2  2
x2  x  6  0 3 2  2 6
y=x+4 ( x  3)( x  2)  0 Ctt :
-2 3
x
x = -2, x = 3
Jika irisan dibuat tegak lurus terhadap sumbu x maka tinggi irisan
Luas irisan adalah kurva yang terletak disebelah atas dikurangi kurva yang
berada disebelah bawah. Jika batas atas dan bawah irisan berubah
untuk sembarang irisan di D maka daerah D harus dibagi dua atau
A  (( x  4)  ( x 2  2)) x lebih
5 6
1
Luas daerah I
Contoh : Hitung luas daerah yang dibatasi oleh sumbu x,
1
y  x dan y = -x + 2
2
A1   x 2 dx  13 x 3 |10 
1
Jawab 0
3
Titik potong Luas daerah II
x2  x  2 x2  x  2  0 ( x  2)( x  1)  0 2
A2    x  2 dx   12 x 2  2 x |12
x = -2, x = 1
1
Jika dibuat irisan tegak, maka daerah harus 1

dibagi menjadi dua bagian  ( 2  4)  (  12  2) 
y  x2 2
y=-x+2 Luas irisan I
Sehingga luas daerah
A1  x 2 x
x1 x 2 Luas irisan II 1 1 5
A  A1  A2   
 A2  (  x  2)  x 3 2 6
7 8
c). Misalkan daerah D  ( x, y ) | c  y  d , g ( y )  x  h ( y ) Contoh: Hitung luas daerah yang dibatasi oleh x  3  y 2
dan y  x  1
d Jawab : Titik potong antara garis dan
D
Luas D = ?
g(y) parabola
h(y)

yy Langkah : y  x 1 y 1  3  y2
h(y)-g(y)
1. Iris D menjadi n bagian dan luas satu buah y2  y  2  0
c irisan dihampiri oleh luas persegi panjang 1
dengan tinggi h(y)-g(y) alas(lebar) y y ( y  2)( y  1)  0
(3  y 2 )  ( y  1) y = -2 dan y = 1
A  ( h ( y )  g ( y )) y
x  3  y2 Luas irisan
limitnya diperoleh: -2
A  ((3  y 2 )  ( y  1)) y
d
Luas D = A =  ( h( y )  g ( y )) dy
c
9 10
Sehingga luas daerah :

1 1
7.2 Menghitung volume benda putar
L  ((3  y )  ( y  1)) dy   ( y  y  2) dy
2 2
2 2
7.2.1 Metoda Cakram
1
1 3 1 2  9
 y  y  2 y  .
3 2  2 2 a. Daerah D  ( x , y ) | a  x  b , 0  y  f ( x ) diputar terhadap sumbu x
Ctt :
f(x)
Jika irisan sejajar dengan sumbu x maka tinggi irisan adalah kurva
yang terletak disebelah kanan dikurangi kurva yang berada disebelah kiri. D
Jika batas kanan dan kiri irisan berubah untuk sembarang irisan di D
maka daerah D harus dibagi dua atau lebih a b
Daerah D
Benda putar
? Volume benda putar
12
11
2
Untuk menghitung volume benda putar gunakan pendekatan Contoh: Tentukan volume benda putar yang terjadi jika
daerah D yang dibatasi oleh y  x , sumbu x, dan
2
Iris , hampiri, jumlahkan dan ambil limitnya.
garis x=2 diputar terhadap sumbu x
Jika irisan berbentuk persegi panjang

f(x)
dengan tinggi f(x) dan alas x diputar
terhadap sumbu x akan diperoleh suatu Jika irisan diputar terhadap sumbu x
D cakram lingkaran dengan tebal x dan akan diperoleh cakram dengan jari-jari
y  x2
jari-jari f(x). x 2 dan tebal x
a x sehingga x2 Sehingga
b
V   f 2 ( x ) x
x 2 V   ( x 2 ) 2 x   x 4 x
f(x) Volume benda putar

b 2
x2 32
V    f 2 ( x ) dx V    x 4 dx  x 5 | 02  
a 0
5 5
x 13 14
x
Untuk menghitung volume benda putar gunakan pendekatan

b. Daerah D  ( x , y ) | c  y  d , 0  x  g ( y ) Iris , hampiri, jumlahkan dan ambil limitnya.
diputar terhadap sumbu y

dengan tinggi g(y) dan alas y diputar
d d terhadap sumbu y akan diperoleh suatu
y
d cakram lingkaran dengan tebal dan
x=g(y) y x=g(y) Jari-jari g(y).
D D sehingga
c c c
V   g 2 ( y )  y
y
Daerah D Benda putar g ( y) d
V    g 2 ( y ) dy
? Volume benda putar c
15 16
Contoh : Tentukan volume benda putar yang terjadi jika 7.2.2 Metoda Cincin
daerah yang dibatasi oleh y  x garis y = 4, dan sumbu y
D  ( x , y ) | a  x  b , g ( x )  y  h ( x )
2
diputar terhadap sumbu y a. Daerah

diputar terhadap sumbu x
Jika irisan dengan tinggi y dan tebal  y
diputar terhadap sumbu y akan diperoleh h(x)
4
cakram dengan jari-jari y dan tebal y
y
D
y y  x2 x y Sehingga
V   ( y ) 2  y   y y g(x)
Volume benda putar a b

4
V    ydy  y |  8
2 4
0 Daerah D
y
2 Benda putar
y 0
? Volume benda putar
17 18
3
Untuk menghitung volume benda putar gunakan pendekatan Contoh: Tentukan volume benda putar yang terjadi jika
Iris , hampiri, jumlahkan dan ambil limitnya. daerah D yang dibatasi oleh y  x 2 , sumbu x, dan
garis x=2 diputar terhadap garis y=-1
h(x)
Jika irisan berbentuk persegi panjang Jika irisan diputar terhadap garis y=1
D dengan tinggi h(x)-g(x) dan alas x diputar Akan diperoleh suatu cincin dengan
terhadap sumbu x akan diperoleh suatu Jari-jari dalam 1 dan jari-jari luar 1  x 2
cincin dengan tebal x dan jari –jari luar h(x)
g(x)
dan jari-jari dalam g(x).
y  x2 Sehingga
a x b sehingga
D 1 x 2
V   (( x 2  1) 2  12 )x
x V   (h 2 ( x)  g 2 ( x)) x x 2
h(x) 1   ( x 4  2 x 2  1  1)x
y=-1
g(x)
  ( x 4  2 x 2 ) x
b
Volume benda putar :
V    ( h ( x )  g ( x )) dx
2 2
2
a V    x 4  2 x 2 dx   ( 15 x 5  23 x 3 | 02 )   ( 325  163 )  186
15

19 0 20
7.2.3 Metoda Kulit Tabung

Untuk menghitung volume benda putar gunakan pendekatan
Diketahui D  ( x , y ) | a  x  b , 0  y  f ( x ) Iris , hampiri, jumlahkan dan ambil limitnya.
Jika D diputar terhadap sumbu y diperoleh benda putar
f(x) dengan tinggi f(x) dan alas x serta berjarak
f(x) x dari sumbu y diputar terhadap sumbu y
akan diperoleh suatu kulit tabung dengan
D
tinggi f(x), jari-jari x, dan tebal x
D
a x b
a b x sehingga
x
V  2 x f ( x ) x
Daerah D Benda putar
f(x)
Volume benda putar ?
b
x
V  2  xf ( x ) dx
a
21 22
Contoh: Tentukan volume benda putar yang terjadi jika

daerah D yang dibatasi oleh y  x 2 , sumbu x, dan Catatan :
garis x=2 diputar terhadap sumbu y
-Metoda cakram/cincin
2
Jika irisan dengan tinggi x ,tebal x Irisan dibuat tegak lurus terhadap sumbu putar
dan berjarak x dari sumbu y diputar terhadap
sumbu y akan diperoleh kulit tabung - Metoda kulit tabung
dengan tinggi x , tebal x dan jari
2
Irisan dibuat sejajar dengan sumbu putar
y  x2 jari x
Jika daerah dan sumbu putarnya sama maka perhitungan dengan
x2 Sehingga
menggunakan metoda cakram/cincin dan metoda kulit tabung akan
D
menghasilkan hasil yang sama
x 2
x V  2 x x 2 x  2 x 3 x
Contoh Tentukan benda putar yang terjadi jika daerah D yang dibatasi
Volume benda putar Oleh parabola y  x 2 ,garis x = 2, dan sumbu x diputar terhadap

2
V  2  x 3 dx  x 4 | 02  8 a. Garis y = 4
2 b. Garis x = 3
0
23 24
4
a. Sumbu putar y = 4 (ii) Metoda kulit tabung
(i) Metoda cincin
Jika irisan diputar terhadap garis y=4
Jika irisan diputar terhadap garis y=4 y=4
akan diperoleh kulit tabung dengan
y=4 akan diperoleh cincin dengan
4 y
(4  x 2 ) Jari-jari dalam =rd  (4  x )
2
Jari-jari = r = 4  y
y  x2
yx 4 Jari-jari luar = rl  4 Tinggi = h = 2  y
y
2
y D 2 y Tebal = y
Sehingga
D 2 Sehingga
V   (( 4)  (4  x ) )x
2 2 2
x 2 V  2 ( 4  y )( 2  y ) y
  (8 x 2  x 4 )x
 2 (8  4 y  2 y  y y ) y
Volume benda putar
Volume benda putar
4
 2 (8 y  83 y 3 / 2  y 2  52 y 5 / 2 ) | 04  
2
V  2  (8  4 y  2 y  y y ) dy 224
V    (8 x 2  x 4 ) dx   ( 83 x 3  15 x 5 ) | 02   ( 643  32
5
) 224
15
 0
15
0 25 26
b. Sumbu putar x=3 (ii) Metoda kulit tabung

x=3
(i) Metoda cincin
x=3 Jika irisan diputar terhadap garis x=3 Jika irisan diputar terhadap garis x=3
diperoleh cincin dengan diperoleh kulit tabung dengan
Tinggi = h = x 2
Jari-jari dalam = rd  1 y  x2
Jari-jari = r = 3-x
Jari-jari luar = rl  3  y x2
y  x2 Tebal = x
D
y Sehingga
1 x 2 Sehingga
3 x 3-x
y D y
V   ((3  y ) 2  (1) 2 ) y
3
V  2 (3  x) x 2 x
2
3   (8  6 y  y ) y  2 (3 x 2  x 3 )x
Volume benda putar
Volume benda putar 2
V  2  (3 x 2  x 3 ) dx  2 ( x 3  14 x 4 ) | 02  2 (8  4)  8
4
V    (8  6 y  y )dy   (8 y  4 y 3 / 2  8 | 04 )  8
0
0
27 28
Misal diberikan kurva dalam bentuk parameter (1), akan dihitung

7.3 Panjang Kurva panjang kurva
Persamaan parameter kurva dibidang Langkah

x = f(t) ,a  t  b (1) 1. Partisi [a,b] menjadi n bagian, dengan titik-titik pembagian
y = g(t)
Titik A(f(a),g(a)) disebut titik pangkal kurva dan titik B(f(b),g(b)) disebut a  t o  t1  t 2  ...  t n  b
titik ujung dari kurva. Q i 1 Q
● ● i Qn
Definisi : Suatu kurva dalam bentuk parameter seperti (1) disebut mulus Qo ●
jika ● ● ● ● ●
a t1 t i 1 t i t n 1 b Q1 ●
(i) f ' dan g ' kontinu pada [a,b]
Kurva tidak berubah sekonyong-konyong Partisi pada [a,b]
(ii) f ' dan g ' tidak secara bersamaan nol pada (a,b) Paritisi pada kurva
29 30
5
2. Hampiri panjang kurva dengan t i  t i  t i 1
si panjang busur Q i 1Q i sehingga
 wi panjang tali busur Q i 1Q i
si Qi wi  [ f ' (ti ) ti ]2  [ g ' (tî ) ti ]2
Panjang busur dihampiri dengan panjang tali busur
 wi y i  [ f ' (ti )] 2  [ g ' (tî )] 2 ti
 s i   wi
 ( x i ) 2  ( y i ) 2 Panjang kurva dihampiri oleh jumlah panjang tali busur
Q i 1 x i
 [ f (t i )  f (t i 1 )] 2  [ g (t i )  g (t i 1 )] 2
n
L   [ f ' (ti )] 2  [ g ' (tî )] 2 ti
Dengan menggunakan teorema nilai rata-rata untuk i 1
turunan, terdapat tî , t i  (t i 1 , t i )sehingga Dengan mengambil panjang partisi(||P||) menuju nol diperoleh
f (t i )  f (t i 1 )  f ' (t i )t b
L   [ f ' (t )] 2  [ g ' (t )] 2 dt
g (t i )  g (t i 1 )  g ' (tî ) t a
31 32
Ctt: Contoh : Hitung panjang kurva

Jika persamaan kurva y=f(x), a  x  b
1. x  t3, y  t2; 0  t  4
b b
x ' (t )  3t 2 , y ' (t )  2t
dx dy
L   [ f ' (t )]  [ g ' (t )] dt
2 2
 [ ]2  [ ]2 dt
a
dt dt
a
Panjang kurva
b 2 b 2
dx 2  dy   dy  4 4 4
 ( ) (1    ) dt   1    dx
a
dt  dx  a  dx 
L  (3t 2 ) 2  ( 2t ) 2 dt  
0
9t 4  4t 2 dt  
0
t 2 (9t 2  4) dt
0
d (9t 2  4 )
4 4
Jika persamaan kurva x=g(y), c  y  d   t 9t 2  4 dt   t (9t 2  4 ) 1 / 2

0 0
18 t
d d
dx 2 dy 2
L   [ f ' (t )] 2  [ g ' (t )] 2 dt  [ ]  [ ] dt
c c
dt dt  1 2
18 3
(9t 2  4) 3 / 2 | 04  1
27
( 40 40  8)  1
27
(80 10  8)
dy 2   dx  
2 2
 dx 
d d
 ( ) 1    dt   1    dy
dt   dy    dy 
c   c
33 34
2. y  2x 3 / 2 antara x =1/3 dan x=7 Soal Latihan
Jawab : A. Gambarkan dan hitung luas daerah yang dibatasi oleh

dy
 3x 1 / 2 1. y  x 2 dan y  x  2
dx
2. y  x 3 , y   x, dan y  8
 
7 7 7
 
2
L 1  3 x 1 / 2 dx  1  9 x dx 
 (1  9 x ) d (1  9 x )
1 1/ 2
9
1/ 3 1/ 3 1/ 3 3. y = x , y = 4x , y = -x +2
 2
(1  9 x ) 3 / 2 |17/ 3  2
(512  8)  37 13
27 27 4. y = sin x, y = cos x, x = 0 , x = 2.
35 36
6
B. Hitung volume benda putar yang terjadi jika daerah yang di C. Daerah D dibatasi oleh kurva y  x dan garis x = 2y.
batasi oleh grafik fungsi-fungsi berikut diputar terhadap Hitung volume benda putar, jika D diputar terhadap :
sumbu x
(1) sumbu x (4) sumbu y
1. y  x 3 , y  0, dan x  2 (2) garis x = -1 (5) garis y = -2
(3) garis y = 4 (6) garis x = 4
2. y  9  x 2 dan y  0
D. Daerah D dibatasi oleh parabol y  4 x  x 2 dan garis x+ y = 4.
3. y  x 2 dan y  4 x Hitung volume benda putar, jika D diputar terhadap :
(1) sumbu x (3) sumbu y
4. y = sin x, y = cos x, x = 0 , x = /4 (2) garis x = 6 (4) garis y = -1
5. y  x 3 dan y  x, di kuadran 1
37 38
E. Hitung panjang kurva berikut
1. x  4 sin t , y  4 cos t  5; 0  t  
2. x  3t 2  2, y  2t 3  1 / 2; 1  t  4
1 2
3. y ( x  2) 3 / 2 , 0  x  1
3
x 2 ln x
4. y  ,2 x4
2 4
5. y  ln(1  x 2 ), 0  x  1 / 2
1
6. x y ( y  3), 0  y  9
3
39
7
8.1 Fungsi Invers
Misalkan f : D f  R f dengan
x  y  f (x)
Definisi 8.1 Fungsi y = f(x) disebut satu-satu jika f(u) = f(v) maka u = v
atau jika u  v maka f (u )  f (v )
8. FUNGSI TRANSENDEN yx y  x2
y  x
u v
fungsi y=x satu-satu fungsi y=-x satu-satu fungsi y  x tidak satu-satu

2
1 2
Secara geometri grafik fungsi satu-satu dan garis yang sejajar dengan
Teorema : jika f monoton murni(selalu naik/selalu turun) maka
sumbu x berpotongan di satu titik.
f mempunyai invers
Teorema : Jika fungsi f satu-satu maka f mempunyai invers  0, x  0
f(x)=x f(x)=-x f ' ( x)  2 x  
notasi f 1
f ' ( x )  1  0, x  R  0, x  0
f ' ( x )  1  0, x  R f naik untuk x>0
f 1 : R f  D f f selalu turun turun untuk x <0
f selalu naik
y x  f 1
y
R R Berlaku hubungan f ( x)  x f ( x)  x 2
f ( x)   x
Df Rf f 1
( f ( x))  x
f
x y=f(x) 1 u v
1
f(f ( y ))  y
x f ( y) 1
f 1
f 1
ada f tidak ada
D f 1  R f , R f 1  D f f 1
ada
3 4
x 1
Contoh : Diketahui f ( x )  Suatu fungsi yang tidak mempunyai invers pada daerah asalnya
x2 dapat dibuat mempunyai invers dengan cara membatasi daerah
a. Periksa apakah f mempunyai invers asalnya.
b. Jika ada, tentukan inversnya
f ( x)  x 2
Jawab
1.( x  2)  1.( x  1) 3
a. f ' ( x)    0, x  Df
( x  2) 2 ( x  2) 2 f ( x)  x 2
Karena f selalu naik(monoton murni) maka f mempunyai invers

Untuk x>0 f 1
ada
u v
b. Misal y  x  1
x2
 2y 1 Untuk x  R f 1 tidak ada f ( x)  x 2
xy  2 y  x  1 x y  x  2 y  1  x 
y 1
 2y 1  2x  1
f 1 ( y )   f 1 ( x) 
y 1 x 1
Untuk x<0 f 1 ada
5 6
Grafik fungsi invers Turunan fungsi invers
Teorem a Misalkan fungsi f monoton murni dan mempunyai turunan

Titik (x,y) terletak Titik (y,x) terletak pada selang I. Jika f 1 ( x)  0, x  I maka f 1 dapat diturunkan di y=f(x)
pada grafik f pada grafik f 1 dan
1
( f 1 )' ( y ) 
Titik (x,y) dan (y,x) simetri terhadap garis y=x f ' ( x)
Bentuk diatas dapat juga dituliskan sebagai
f
Grafik f dan f 1
semetri terhadap garis y=x dx 1

dy dy / dx
1
f Contoh Diketahui f ( x)  x 5  2 x  1 tentukan ( f 1 )' (4)
Jawab :
f ' ( x)  5 x 4  2 ,y=4 jika hanya jika x=1
1 1
( f 1 )' (4)  
f ' (1) 7
7 8
Soal Latihan 8.2 Fungsi Logaritma Asli

Tentukan fungsi invers ( bila ada ) dari
1  Fungsi Logaritma asli ( ln ) didefinisikan sebagai :

1. f (x )  x  , x0
x x 1
ln x   dt , x  0
2. f (x )  3 2x  1 t
1
3. f ( x )  5 4 x  2  Dengan Teorema Dasar Kalkulus II, diperoleh :
.
x1  1
4. f ( x ) 
5
, x0 D x ln x   D x   dt  
x2  1 1 t  x
5. f ( x )  x  1  Secara umum, jika u = u(x) maka

x 1
 u ( x ) 1  1 du
6. f ( x) 
2x  3 D x ln u   D x   dt  
x2
 1 t  u dx
9 10
Contoh : Diberikan f ( x )  ln(sin( 4 x  2 )) 4

x2
maka f '( x) 
1
sin( 4 x  2 )
D x (sin( 4 x  2 ))  4 cot( 4 x  2 ) Contoh: Hitung 
0
x3  2
dx
Jika jawab
y  ln | x | , x  0
1 Misal u  x  2  du  3 x dx
3 2
 ln x , x  0 y  ln x  y ' 
 x
ln( x) , x  0 1 1
y  ln(  x )  y '   x2 x 2 du 1 1 1
x 3u
Jadi, d 1 x x dx    du  ln | u |  c
(ln | x |)  , x  0. 3
2 u 3x 2 3
dx x
Dari sini diperoleh : 1 1
 x dx  ln | x |  C  ln | x 3  2 |  c
3
Sifat-sifat Ln : sehingga
1. ln 1 = 0

4
2. ln(ab) = ln a + ln b x2 1 4 1 1
3. ln(a/b)=ln(a) – ln(b) x
0
3
2
dx  ln | x 3  2 |
3 0
 (ln 66  ln 2)  ln 33.
3 3
4 . ln a  r ln ar
11 12
Grafik fungsi logaritma asli
8.3 Fungsi Eksponen Asli
Diketahui
1
x
dt  Karena D x ln x    0 untuk x  0maka
, fungsi logaritma asli
a. f ( x )  ln x  
1
t
,x  0 x
monoton murni, sehingga mempunyai invers. Invers dari fungsi
1 logaritma asli disebut fungsi eksponen asli, notasi exp. Jadi berlaku
b. f ' ( x )   0 x  D f
x hubungan
f(x)=lnx f selalu monoton naik pada Df y  exp( x )  x  ln y
1
 Dari sini didapat : y = exp(ln y) dan x =ln(exp(x))exp ( x)  e x
c. f ' ' ( x )    0 x  D f
x2  Definisi 8.2 Bilangan e adalah bilangan Real positif yang bersifat ln e =
1 1.
Grafik selalu cekung kebawah
Dari sifat (iv) fungsi logaritma diperoleh
d. f(1) = 0
e r  exp(ln e r )  exp r ln e  exp r
13 14
Turunan dan integral fungsi eksponen asli Grafik fungsi eksponen asli
Dengan menggunakan turunan fungsi invers Karena fungsi ekponen asli merupakan invers dari fungsi logaritma asli
maka grafik fungsi eksponen asli diperoleh dengan cara mencerminkan
Dari hubungan grafik fungsi logaritma asli terhadap garis y=x
y  ex  x  ln y
dy 1 dx 1 y=exp (x)
  y  ex  y=ln x
dx dx / dy 1
dy y
Jadi, Dx (e )  ex x
1
Secara umum Dx (e u ( x ) )  e u .u '

Sehingga Contoh Dx (e3xlnx )  e3xlnx .Dx (3xlnx)
 e dx  e  C
x x
 e3x ln x (3ln x  3).
15 16
Contoh Hitung
Penggunaan fungsi logaritma dan eksponen asli
e3 / x
 x2
dx a. Menghitung turunan fungsi berpangkat fungsi
Jawab : Diketahui f ( x)  ( g( x))h( x) , f ' ( x)  ?

3 3 1 1 ln( f ( x ))  h ( x ) ln( g ( x ))
Misalkan u   du  2 dx  2 dx   du
x x x 3
Sehingga
Dx (ln( f ( x)))  Dx (h( x) ln( g ( x)))
e3/ x 1 1 1 f ' ( x) h( x )
 x2
dx    e u du   e u  c   e 3 / x  c.
3 3 3 f ( x)
 h' ( x) ln( g ( x)) 
g ( x)
g ' ( x)
 h( x ) 
f ' ( x)   h' ( x) ln( g ( x))  g ' ( x)  f ( x)
 g ( x) 
17 18
Contoh b. Menghitung limit fungsi berpangkat fungsi
Tentukan turunan fungsi f ( x)  (sin x) 4 x
lim f ( x) g ( x )  ?
Jawab xa
Ubah bentuk fungsi pangkat fungsi menjadi perkalian fungsi dengan Untuk kasus
menggunakan fungsi logaritma asli
(i) lim f ( x )  0, lim g ( x )  0
ln f ( x)  ln(sin x) 4 x  4 x ln(sin( x)) xa xa
Turunkan kedua ruas (ii) lim f ( x )  , lim g ( x )  0

xa xa
Dx (ln f ( x))  Dx (4 x ln(sin( x))) f ( x )  1, lim g ( x )  
(iii) lim
xa xa
f ' ( x) 4x Penyelesaian :
 4 ln(sin( x))  cos x  4 ln(sin( x))  4 x cot x
f ( x) sin x Tulis lim( f ( x)
g ( x)
)  lim[exp ( ln f ( x) g ( x ) )]  lim exp g ( x )ln f ( x )
x a x a x a
f ' ( x)  (4 ln(sin( x))  4 x cot x)(sin x) 4 x Karena fungsi eksponen kontinu, maka
lim exp g ( x ) ln ( f ( x )   exp lim g ( x ) ln f ( x )
xa
 xa

19 20
Contoh Hitung Gunakan dalil L’hopital

1
lim x x    exp lim  exp 1  e
1
b. lim 1  x 
1 / ln x
a. x c. lim x 3  1 x01 x
x 0 x 0 x 
1
sehingga lim 1  x  x  e
Jawab x0
a. lim ( x )  exp lim x ln x

x
(bentuk 0. )
x 0 x 0
ln( x 3  1)
Rubah ke bentuk  /  lalu gunakan dalil L’hopital c. lim x 3  1 
1 / ln x
 exp lim
1
ln x
ln(x 3  1)  exp lim
1
x  x  x  ln x
ln x Gunakan dalil L’hopital
x  exp(0)  1 3x 2
 exp lim 1  exp xlim
x 0 x 0  1
 2 3x 3 x 3 (3)
 exp lim x  1 . exp lim
3
x  exp lim 3
x  1 / x x  x 3  1 x  x (1  1 )
x3
b.
1
lim ( (1  x)1 / x )  lim exp . . ln(1  x)  exp lim
ln(1  x) (3)
x 0 x 0 x  exp lim  exp 3  e 3 .
x 0 x x  (1  1 )
x3
21 22
Soal latihan
B. Selesaikan integral tak tentu berikut
A.Tentukan y' dari
4 4x  2
1.  
1. y  sec e 2 x  e 2 sec x 6. 
y  ln x 2  5 x  6  2x  1
dx 6.
x2  x  5
dx
11.
x e
2 2 x3
dx
2
5 3 ln x ln 3x 2
2. yx e 7. y  ln cos 3 x 2.
 x dx 7.  ( x  3) e
x  6x
dx
e2x
3. y  tan e x 8. y
ln x
3 12. e x
3
dx
 
x
x2 3.  2 dx 8. e
x
sec2 2  e x dx
x 1
4. y
2
e 2x
 xy  1 3

9. y  ln sin x  e3x
4.
tan(ln x)
 x dx 9.  (cos x ) e
sin x
dx
13.  (1  2e 3x 2
)
dx
5. e y  ln( x 3  3 y ) 10. y  sin(ln( 2 x  1))
2 ln x
5.  2
dx 10. e dx
x  ln x
2
23 24
C. Selesaikan integral tentu berikut D. Hitung limit berikut :
4 3 ln 2
1. 
1  2x
dx 6. e 3 x dx  1
5. 
lim 1  x 2 
1
1
4 1
0
2 e x
3
1. lim x 1 x x 
ln x
x 1
2. 1 x 1  x  dx 7.  2 dx 1
1 x 2. lim1  sin 2 x  x 1
3. 
ln 3
ex 2
x 0 6. limln x  x
dx x2
 xe x 
4 x 2
x
 ln 3 e  4
8. dx  2
3. lim  cos 
 
1
ln 5
 
0
4. x x x   x 7. lim 3 x  5 x x
 e 3  4 e dx e2 x 
dx
 
0 1
1
2x 3
9.
 x(ln x) 2
4. lim e 2 x  1 ln x
x 0 8.
 x  1
lim  
x
5. e e
dx x  x  2 
0
25 26
8.5 Fungsi Eksponen Umum Sifat–sifat fungsi eksponen umum

Untuk a > 0, b > 0, x, y bilangan riil berlaku
Fungsi f ( x )  a , a > 0 disebut fungsi eksponen umum

x
a x a y  a x y
1.
Untuk a > 0 dan x  R, didefinisikan a x  e x ln a ax
2.  a x y
ay
Turunan dan integral
D x ( a x )  D x ( e x ln a )  e x ln a ln a  a x ln a 3. (a x ) y  a xy
Jika u = u(x), maka
4. (ab) x  a x b x
Dx (a u )  Dx (e u ln a )  e u ln a ln a.u '  a u u ' ln a
x
Dari sini diperoleh : a ax
5.    x
1 x b b
a dx  a C
x
:
ln a
27 28
Contoh Grafik fungsi eksponen umum

1. Hitung turunan pertama dari Diketahui
f ( x )  3 2 x 1  2 sin 2 x a. f ( x)  a x , a  0
Jawab : Df  (  ,  )
f ( x)  a x , a  1
f ' ( x )  2 .3 2 x 1 ln 3  2 cos 2 x 2 sin 2 x ln 2
a x ln a  0 , 0  a  1
b. f ' ( x)  a ln a   x
x
 a ln a  0 , a  1
2. Hitung f monoton naik jika a > 1
monoton turun jika 0 < a < 1
4
x2
.xdx
c. f ' ' ( x)  a x (ln a) 2  0  x  D f
Jawab :
f ( x)  a ,0  a  1
x Grafik f selalu cekung keatas
Misal u  x 2  du  2 xdx  xdx  12 du
2
d. f(0) = 1
du 1 4 u 4x
4
x2
.xdx   4 u  C  C
2 2 ln 4 2 ln 4
29 30
8.6 Fungsi Logaritma Umum Contoh Tentukan turunan pertama dari
Karena fungsi eksponen umum monoton murni maka ada Inversnya. Invers 1. f ( x)  3 log( x 2  1)
dari fungsi eksponen umum disebut fungsi Logaritma Umum x 1
a 2. f ( x )  4 log( )
( logaritma dengan bilangan pokok a ), notasi log, sehingga
x berlaku : x 1
y
y  a log x  x  a Jawab :
ln( x 2  1) 2x 1
Dari hubungan ini, didapat 1. f ( x) 3 log( x 2  1)  f ' ( x) 
ln x ln x ln 3 x 2  1 ln 3
ln x  ln a  y ln a  y 
y
 a
log x 
ln a ln a x  1 ln( xx 11 ) 1 1 x 1
2. f ( x) 4 log( ) f ' ( x)  Dx( )
x 1 ln 4 ln 4  xx 11  x 1
ln x 1
D x ( a log x )  D x ( ) 1 x  1 x  1  ( x  1)
Sehingga ln a x ln a 
ln 4 x  1 ( x  1) 2
ln u u'
D x ( log u )  D x (
a
) 1 2
Jika u=u(x), maka ln a u ln a 
ln 4 ( x  1)( x  1)
31 32
Soal Latihan
Grafik fungsi logaritma umum
A. Tentukan y ' dari
Grafik fungsi logaritma umum diperoleh dengan mencerminkan grafik
4
fungsi eksponen umum terhadap garis y=x 2x  4x
1. y  3
Untuk a > 1 Untuk 0 < a < 1

2. y  log x  9
10 2

3. x 3 log( xy )  y  2
f ( x )  a x ,0  a  1
B. Hitung
f ( x)  a x , a  1
1. 5x 1
 10 dx
2
x
2.  x 2 dx
33 34
8.7 Fungsi I nvers Trigonom etri Turunan

Dari hubungan y  sin 1 x  x  sin y  1  x  1, 2  y  
2
Fungsi trigonometri adalah fungsi yang periodik sehingga tidak satu-satu, dan rumus turunan fungsi invers diperoleh
jika daerah asalnya dibatasi fungsi trigonometri bisa dibuat menjadi satu-
satu sehingga mempunyai invers. dy 1 1 1 1
    , | x | 1
dx dx / dy cos y 1  sin 2 y 1 x2
a. Invers fungsi sinus
1
y  sin 1 x  x  sin y atau Dx (sin 1 x) 
Diketahui f(x) = sinx , 
2 x 
2 1 x2
Jika u=u(x) D x (sin 1 u )  u'
Karena pada 2  x  2 f(x)=sinx

2
 monoton murni maka inversnya ada. 1 u2
2
Invers dari fungsi sinus disebut arcus Dari rumus turunan diperoleh
sinus, notasi arcsin(x),atau sin 1 ( x)
Sehingga berlaku dx
 1 x2
 sin 1 x  C
35 36
1
atau Dx (cos 1 x) 
b. Invers fungsi cosinus 1 x2
Fungsi f(x) = cosx ,0  x   monoton murni(selalu monoton turun),  u'
Jika u= u(x) Dx (cos 1 u ) 
sehingga mempunyai invers 1 u2
Definisi : Invers fungsi cosx disebut Dari rumus turunan diatas diperoleh
arcuscosx, notasi arc cosx atau cos 1 ( x ) dx
 1  x 2   cos x  C
1
f ( x )  cos x
Berlaku hubungan
 Contoh
y  cos 1 x  x  cos y
y  cos 1 x  x  cos y 1 2x
D x (sin 1
( x 2 ))  Dx ( x 2 ) 
Turunan 1  (x 2 )2 1 x4
1  sec 2 x
Dari ,1  x  1, 0  y   diperoleh Dx (cos 1 (tan x ))  Dx (tan x ) 
1  (tan x ) 2
1  tan 2 x
dy 1 1 1 1
    , | x | 1
dx dx / dy sin y 1  cos 2 y 1 x2
37 38
Contoh Hitung Gunakan rumus c. Invers fungsi tangen

1 1
 du  sin 1 (u )  C Fungsi f(x) = tanx, 
x  Monoton murni (selalu naik)
 4  x2
dx 1 u2
2 2
sehingga mempunyai invers.
Jawab : Definisi Invers dari tan x disebut fungsi arcus tanx,
1
notasi arc tanx atau tan ( x)
1 1 1 1 y  tan 1 x  x  tan y
 4  x2
dx   dx   dx Berlaku hubungan
x2 2 x
4(1  ) (1  ( ) 2
4 2  
x 2 2
Misal u   du  12 dx  dx  2du Turunan
2 f(x)=tanx
Dari y  tan 1 x  x  tan y , 2  y  2
1 dy 1 1 1 1
 dx  1 2 1
 sin ( )  C    
2  (1  u 2
x
du  sin 1 u  C 2 dx dx / dy sec 2 y 1  tan 2 y 1  x 2
4  x2
dan turunan fungsi invers diperoleh
39 40
1 dx 1 dx
atau Dx (tan 1 x) 
1 x2 1 x 2
 tan 1 x  C atau Dx (cot 1 x) 
1 x2  1 x 2
  cot 1 x  C
u'  u'
Jika u=u(x) Dx (tan 1 u )  Jika u=u(x) Dx (cot 1 u ) 
1 u2 1 u2
d. Invers fungsi cotangen Contoh
Fungsi f(x)= cot x ,0  x   selalu monoton turun(monoton murni) 2x
1
sehingga mempunyai invers Dx (tan 1 ( x 2  1))  Dx( x 2  1) 
1  ( x 2  1) 2 1  ( x 2  1) 2
Definisi Invers dari fungsi cot x disebut 1
1
Arcus cotx, notasi arc cotx atau cot x Dx (cot 1 (sin x ))  Dx(sin x )   cos x
f(x)=cotx 1  (sin x ) 2 1  sin 2 x
Berlaku hubungan
Contoh Hitung
 y  cot 1 x  x  cot y dx
Turunan a.  4 x 2
dy 1 1 1 1 dx
    b.  x 2  2x  4
dx dx / dy csc 2 y 1  cot 2 y 1  x 2
41 42
Jawab
dx 1 1
1 1 1 1 b. x 2
 2 x  4  ( x  1) 2  3
 dx  
( x  1) 2
dx
 4 x 4  1  ( x )2
a. dx   dx  dx
2
x2 3(1  )
4(1  ) 3
4 2 1 1
3
 2
dx
x  ( x  1) 
u   du  12 dx  dx  2du 1   
2  3 
x 1 1
1 1 2 1 Misal u  du  dx  dx  3du
 4 x 2
dx 
4  1 u2
du  tan 1 u  C
2
3 3
1 x dx 1 3 1
Gunakan rumus 
2
tan 1 ( )  C
2 Gunakan rumus x 2
 2x  4 3  1  u 2
 du 
3
tan 1 u  C
1 1
 1 u 2
du  tan 1 (u )  C  1 u 2
du  tan 1 (u )  C
1  x 1
 tan 1    C
3  3 
43 44
Turunan
e. Invers fungsi secan
Dari y  sec 1 x  x  sec y sec 1 x  cos 1  1x 
Diberikan f(x) = sec x ,0  x   , x  
2
f ' ( x)  sec x tan x  0,0  x   , x   1

2 cos y  y  cos 1  1x 
x
f(x) = sec x monoton murni Sehingga
D x (sec 1 x )  D x (cos 1  1x   1 1 |x| 1

2  
Ada inversnya 1  ( 1x ) 2 x x2 x2 1 | x | x 1
2
Definisi Invers dari fungsi sec x disebut arcus secx, notasi arc secx
atau sec 1 x u'
Jika u = u(x) Dx (sec 1 u ) 
| u | u2 1
Sehingga
y  sec 1 x  x  sec y 1
x x2 1
dx  sec 1 | x | c
45 46
Turunan
e. Invers fungsi cosecan
Dari y  csc 1 x  x  csc y csc 1 x  sin 1  1x 
Diberikan f(x) = csc x , 2  x  2 , x  0
f ' ( x)   csc x cot x  0, 2  x  2 , x  0 1

sin y  y  sin 1  1x 
x
f(x) = sec x monoton murni Sehingga
Dx (csc 1 x )  Dx (sin 1  1x  1 1 | x| 1
 2  
Ada inversnya 1  ( 1x ) 2 x x2 x2 1 | x | x2 1
Definisi Invers dari fungsi csc x disebut arcus csc x, notasi arc cscx
atau csc 1 x  u'
Jika u = u(x) Dx (sec 1 u ) 
| u | u 2 1
Sehingga
y  csc 1 x  x  csc y 1
x x2 1
dx   csc 1 | x | c
47 48
Contoh B. Hitung
A. Hitung turunan pertama dari 1
x x2  4
dx
a. f ( x)  sec 1 ( x 2 )
1
Jawab
b. f ( x)  sec (tan x) 1 1 1 1
x x2  4
dx  
x2
dx 
2 2
dx
Jawab x 4(  1)  x
x   1
4 2
1 2x 2
a. f ' ( x)  Dx( x 2 )   x
| x 2 | (x 2 )2 1 x2 x4 1 x x4 1 Misal u  du  12 dx  dx  2du
2
1 sec 2 x 1 1 1 1 1
b. f ' ( x)  Dx(tan x) 
| tan x | (tan x) 2  1 | tan x | tan 2 x  1 x x2  4
dx 
2  2u u 2  1
2du  
2 u u2 1
du
1 1 x
 sec 1 | u |  C  sec 1 | |  C
2 2 2
49 50
Soal Latihan B. Hitung

A. Tentukan turunan pertama fungsi berikut, sederhanakan jika mungkin dx ex
1.  9x 2
16 5. e dx
2x
1
1. y  (sin 1 x) 2
dx e2x
2. y  tan 1 (e x )
2.  4x x 2 16
6.  dx
1  e4x
dx dx
3. y  tan 1 x ln x 3.  2  5x 2
7.  x[ 4  (ln x ) 2 ]
1
4. f (t )  e sec t 1/ 2
sin 1 x
1
4.
 1 x2
dx
5. y  x cot (3x)
2 0
6. y  tan 1 ( x  1  x 2 )
51 52
Persamaan identitas pada fungsi hiperbolik

8.8 Fungsi Hiperbolik
Definisi 1. cosh x  sinh x  e x
e x  ex 3. cosh 2 x  sinh 2 x  1
a. Fungsi kosinus hiperbolik : f ( x)  cosh x  2. cosh x  sinh x  e
x
2
e x  ex 4. 1  tanh 2 x  sec h 2 x
b. Fungsi sinus hiperbolik : f ( x)  sinh x 
2 5. coth 2
x  1  csc h 2 x
sinh x e x  e  x
c. Fungsi tangen hiperbolik : f ( x)  tanh x   Turunan
cosh x e x  e  x
d. Fungsi cotangen hiperbolik : f ( x)  coth x 

cosh x e x  e  x

 e x  e x  e x  e x
Dx (cosh x)  Dx 
 2 
  2
 sinh x  sinh x dx  cosh x  C
1 2  e x  e x  e x  e x
e. Fungsi secan hiperbolik : f ( x )  sec h x  
cosh x e x  e  x Dx (sinh x)  Dx 
 2 
 
2
 cosh x  cosh xdx  sinh x  C
1 2
f. Fungsi cosecan hiperbolik : f ( x )  csc h x  
53 54
sinh x Grafik f(x) = coshx
)  cosh x  sinh x 
2 2
Dx (tanh x )  Dx ( 1
 sec h 2 x
cosh x cosh 2 x cosh 2 x Diketahui
cosh x sinh 2 x  cosh 2 x  (cosh 2 x  sinh 2 x)
Dx (coth x )  Dx ( ) e x  e x
sinh x  sinh 2 x

sinh 2 x (i) f ( x)  cosh x  ,x R
2
1
   csc h 2 x
(ii) f ' ( x)  e  e   f ' ( x)  0 , x  0
x x
sinh 2 x
1  sinh x
2  f ' ( x)  0 , x  0
Dx (sec hx )  Dx ( )    sec hx tanh x
cosh x cosh 2 x f monoton naik pada x > 0
1 monoton turun pada x < 0
1  cosh x e x  ex
Dx (csc hx )  Dx ( )    csc hx coth x (iii) f ' ' ( x)   0 , x  R
sinh x sinh 2 x 2
Grafik f selalu cekung keatas
(iv) f(0)=1
55 56
Grafik f(x) = sinhx Contoh

Diketahui Tentukan y ' dari
e x  e x
1. y  tanh( x  1)
2
(i) f ( x)  sinh x  ,x R
2
e x  e x 2. x 2 sinh x  y 2  8
(ii) f ' ( x)  0
2 Jawab
f selalu monoton naik
1. y '  sec h 2 ( x 2  1) Dx( x 2  1)  2 x sec h 2 ( x 2  1)
e x  e  x  0, x  0
(iii) f ' ' ( x)   Dx( x 2 sinh x  y 2 )  Dx(8)
2  0, x  0
2.
Grafik f cekung keatas pada x>0 2 x sinh x  x 2 cosh x  2 y y '  0

cekung kebawah pada x<0
2 x sinh x  x 2 cosh x
y'  
(iv) f(0)= 0 2y
57 58
Soal Latihan
B. Hitung integral berikut
A. Tentukan turunan pertama dari
1.  Sinh(1  4 x)dx
1. f ( x )  tanh 4 x
 sinh x cosh
2
2. g ( x)  sinh 2 x 2. x dx
1  cosh x
3. g ( x) 
1  cosh x
3.  tanh x dx
4. h(t )  coth 1  t 2
sec h 2 x
4.  2  tanh x dx
5. g (t )  ln(sinh t ))
6. f ( x)  x cosh x 2
59 60
9.1 Integral Parsial
Formula Integral Parsial :
 u dv  uv   v du
Cara : pilih u yang turunannya lebih sederhana

x
Contoh : Hitung xe dx
misal u = x, maka du=dx
9. TEKNIK PENGINTEGRALAN dv  e x dx  v   e x dx  e x
sehingga
 xe dx  x e x   e x dx  x e x  e x  C
x
1 2
Ada kemungkinan integran (f(x)) muncul lagi diruas kanan

Integral parsial dapat dilakukan lebih dari satu kali
e
x
Contoh Hitung cos xdx Integral parsial
 x sin x dx   x 2 cos x  2 x cos xdx


2
Contoh Hitung
e 
cos xdx  e sin x  e x sin xdx
Jawab : x x
Jawab
ux 2 Integral parsial  e x sin x  ( e x cos x   e x cos xdx )  C

(i) Misal du = 2xdx (i) Misal u  ex du  e dx x
dv = sinxdx V=-cosx
  x 2 cos x  2( x sin x   sin x dx ) dv=cosxdx v=sinx  e x sin x  e x cos x   e x cos xdx )  C
(ii) Misal u = x du = dx (ii) Misal ue x
du  e dx x
Integral yang dicari
  x 2 cos x  2 x sin x  2 cos x  C dv = sinxdx v=-cosx ,bawa keruas kiri
dv = cosx dx v = sinx
2  e x cos xdx  e x sin x  e x cos x  C
e cos xdx  12 (e x sin x  e x cos x )  C

x
3 4
Soal latihan
Hitung 9.2 Integral Fungsi Trigonometri
e
n n
Bentuk :  cos x dx &  sin x dx
1.  ln x dx
1 * Untuk n ganjil, Tuliskan :
n 1
sin n x  sin x sin n 1 x dan cos x  cos x cos x
 x ln xdx
n
2.
 ln(1  x )dx
3. 2 2 2
dan gunakan identitas sin x  cos x  1
 sin xdx
1
4.
* Untuk n genap, Tuliskan :
sin n x  sin 2 x sin n  2 x dan cos n x  cos 2 x cos n  2 x
 tan xdx
1
5.
cos 2 x  2 cos2 x  1  1  2 sin 2 x
dan gunakan identitas
 x tan xdx
1
6.
5 6
m n
Contoh Hitung  Bentuk  sin x cos x dx
 sin
3
1. x dx
a). Untuk n atau m ganjil, keluarkan sin x atau cos x dan
2 2
 sin x dx gunakan identitas sin x  cos x  1
4
2.
Jawab
b). Untuk m dan n genap, tuliskan sin m x dan cos n x
 sin xdx   sin x sin xdx   1  cos x d  cos x   cos x  13 cos x  C
3 2 2 3
1. menjadi jumlah suku-suku dalam cosinus, gunakan
2 2
1  cos 2 x 1  cos 2 x
identitas cos 2 x  2 cos x  1  1  2 sin x
2.  sin x dx   sin x sin x dx  (
4 2 2
)( ) dx Contoh :
2 2
1
(1  2 cos 2 x  cos 2 2 x )dx  1 ( dx  2 cos 2 x dx  1  cos 4 x dx )  sin
3
 
x cos 2 x dx   sin 2 x cos 2 x sin x dx    1  cos 2 x cos 2 x d cos x 
4

4    2
1 1 1 1 3
 x  sin 2 x  x  sin 4 x  C  x  sin 2 x 
1 1
sin 4 x  C

   cos x  cos x d cos x 
2 4

4 4 8 32 8 4 32 1 1
5 3
 cos x  cos x  C
5 3
7 8
 tan  cot
m
2 2 1  cos 2 x 1  cos 2 x Bentuk x sec n x dx dan m
x csc n xdx
 sin x cos x dx   2 2
dx
Gunakan identitas
1 1 1  cos 4 x
4 4 
 (1  cos 2 2 x) dx  ( 1 dx )
2 tan 2 x  sec 2 x  1 , cot 2 x  csc 2 x  1
3 1 serta turunan tangen dan kotangen
  dx   cos 4 x dx
8 8
d (tan x)  sec 2 x dx , d (cot x)   csc 2 x dx
.
3 1
 x  sin 4 x  C Contoh
8 32
 tan 
4
xdx  tan 2 x tan 2 x dx  tan 2 x (sec 2  1)dx
a.

  tan 2 x sec 2 xdx   tan 2 xdx
  tan 2 xd (tan x )   (sec 2 x  1) dx
 13 tan 3 x  tan x  x  C
9 10
Soal Latihan
 tan x sec 4 x dx   tan 2 x sec 2 x sec 2 xdx
b. 2
Hitung
  tan 2 x(1  tan 2 x)d (tan x) 1.  sin

4
x cos 5 x dx
 /4
  tan 2 x  tan 4 x d tan x  2.  tan

4
t sec 2 t dt
0
1 1
 tan 5 x  tan 3 x  C  sec
4
3. x dx
5 3
 cot
2
4. w csc 4 w dw
 csc
3
5. x dx
11 12
b. Integran memuat bentuk a2  x2 ,misal x  a tan t
9.3 Substitusi Trigonometri Contoh Hitung x
1
dx
a. Integran memuat bentuk a  x 2 2
,misal x  a sin t 2
25  x 2
25  x 2 1 5 sec 2 t dt
Contoh Hitung  x2
dx
x dx 
2
25  x 2 25 tan 2 t 25  25 tan 2 t
25  x 2 25  25 sin 2 t 5 cos t dt

 x2
dx
25 sin 2 t 1 sec 2 t dt 1 cos t 1 d (sin(t ))
25  tan 2 t sec t 25  sin 2 t 25  sin 2 t
2
Misal x  5 tan t   dt 
x  5 sin t 25(1  sin t ) 2
cos t
Misal 
5 sin 2 t
cos tdt   sin2
t
dt   cot 2 t dt dx  5 sec 2 t dt
dx = 5 cost dt
x 1 25  x 2
  (csc 2 t  1)dt   cot t  t  c tan t   C  C
5 25 sin t 25 x
5 25  x 2
x 25  x 2 x x
  sin 1 ( )  C
t x 5 t
25  x 2 5
13 14
Soal Latihan
c. Integran memuat bentuk x2  a2 ,misal x  a sec t
1 Hitung
Contoh Hitung x dx x 2 dx
x 2  25  dx
2
dx
1. 6. 
1 5 sec t tan t dt
9  x2
 x2  9 3/2
x 2
x 2  25
dx 
25 sec 2 t 25 sec 2 t  25 2. 
2x  3
dx 3x dx
4  x2 7. 
x 2  2x  5
1 sec t tan t dt dx
1 sec t 1 
25  sec 2 t tan t

25  sec 2 t 25 
Misal x  5 sec t  dt  cos t dt 3. x2 4  x2 5  4 x  x 2 dx
8. 
dx  5 sec t tan t dt dx
1 x 2  25 4.  2x  1
x  sin t  C  C x x2  9 9.  x 2  2x  2 dx
sec t 
5 25 25 x dx
x 
5. x 2 x 2  16
x 2  25
t
5
15 16
Substitusi Bentuk Akar Soal Latihan

Hitung
Integran memuat n a x  b ,misal u n

ax  b 1. x 3x4 dx
dx x 2  2x
Contoh Hitung
 22 2.  x 1
dx
x
t
3.  t  1 dt
Jawab : dx 2 udu u
 22 x
  2  2u   u  1 du
u 11 1 4. x x  1 dx
Misal u x u2  x  du   (1  ) du t
u 1
Dengan turunan implisit
u 1 5.  3t  4
dt
du  u  ln(u  1)  C
dx=2udu
 x(1  x)
2/3
1
2u
dx  x  ln 1   
x C
6. dx
17 18
9.4 Integral Fungsi Rasional x 1
P x
Contoh Hitung
x 2
9
dx
 Integran berbentuk fungsi rasional : f  x  , der (P)< der(Q) Jawab
Q x
 Ada 4 kasus dari pemfaktoran penyebut ( Q(x) ) yaitu :
Faktorkan penyebut : x 2  9  ( x  3)( x  3)
1. Faktor linear tidak berulang. x 1 A B A( x  3)  B( x  3)
  
2. Faktor linear berulang. x 2 9  x3  x3 ( x  3)( x  3)
3. Faktor kuadratik tidak berulang.
4. Faktor kuadratik berulang.  x  1 A x3 B x3   A B x   3 A3 B 
Samakan koefisien ruas kiri dan ruas kanan
 
 Kasus 1 ( linier tidak berulang )
Misal
Q x   a1 x  b1 a 2 x  b2 ... a n x  bn    A +B =1
-3A+3B=1
x3
x1
3A +3B=3
-3A+3B=1 +
P  x A1 A2 An 6B=4B=2/3 ,A=1/3
   ...  Sehingga
maka, Q  x  a1 x  b1 a 2 x  b2 a n x  bn 1 2
x 1 3 3 1 2
A1, A2 , ... , An  x 2 9
dx  
 x3   x3
dx  dx  ln | x  3 |  ln | x  3 |  C
3 3
dengan konstanta yang dicari.
19 20
Kasus 2 Linear berulang 1 A( x  2)( x  1)  B( x  1)  C ( x  2) 2


 x22  x1 x 22  x1
Misal Q  x    a i x  bi  p
1 A( x  2)( x  1)  B( x  1)  C ( x  2) 2 Penyebut ruas kiri =
Maka penyebut ruas kanan
P x  A1 A2 A p 1 Ap
  ...  1 ( A  C ) x  ( A  B  4C ) x  (4C  2 A  B)
2
Q x  a i x  bi  a i x  bi 2 ai x  bi  p 1 ai x  bi  p
dengan konstanta A1 , A2 ,..., A p 1 , A p akan dicari A+C=0
A+B+4C=0 A+B+4C=0 A+C=0 B=-1/3
-2A-B+4C=1 -2A-B+4C=1 + -A+8C=1
1 + A=-1/9
Contoh Hitung  dx -A+8C=1 9C=1 C=1/9
 x  2 2  x  1
Jawab 1 1 1 1 1 1 1
  x22  x1 dx 9  x2 dx 3  x 22 dx  9   x1dx
1 A B C
  
 x22  x1 x2 x 22  x1 1
  ln | x  2 | 
1 1
 ln | x  1 |  C
9 3( x  2) 9
21 22
dx
Kasus 3 Kuadratik tak berulang Contoh Hitung  x x 2
 1
Misal Jawab
A B x C  
    
1 A x 2  1  ( Bx  c) x
Q  x   a1 x 2  b1 x  c1 a 2 x 2  b2 x  c2 ... a n x 2  bn x  cn   2

x x21 x x 1   

x x2 1 
Maka 
1  A x  1  ( Bx  c) x
2
 1  ( A  B) x 2  cx  A
A+B=0
P  x A1 x  B1 A2 x  B2 An x  Bn B=-1 x x d ( x 2  1)
   ...  C=0  x dx   2
Q  x  a1 x 2  b1 x  c1 a 2 x 2  b2 x  c2 a n x 2  bn x  cn A=1
2
1 x  1 2x
1 d ( x 2  1)
2  x2 1

Dengan A1 , A2 ,..., An , dan B1 , B2 ,..., Bn konstanta yang akan dicari 1 1 x
 x x 2  1 dx   x dx   x 2  1 dx
   
1
 ln | x |  ln( x 2  1)  C
2
23 24
6 x 2  15x  22
Kasus 4 Kuadratik berulang Contoh Hitung  dx
 x  3  x 2  2
2

Misal Q  x   ai x 2  bi x  ci
p
 Jawab :
6x 2 15 x  22 A B x C Dx E
 
Maka  x3x 2 22  x3 x 2 x 2
2 2 2
Px  A1 xB1 A2 xB2 Ap 1 xBp 1 Ap xBp


  2
 
A x 2  2  ( BxC ) x 2  2  x3  ( Dx E )( x  3)
  ... 
 
Qx  ai x 2 bi xci ai x 2 bi xci 2 
ai x 2 bi xci
p 1
 
ai x 2 bi xci   p
 x3x 2 22
  
6 x 2  15 x  22  A x 2  2  ( BxC ) x 2  2  x3  ( Dx E )( x  3)
2

Dimana A1 , A2 ,..., A p 1 , A p dan B1 , B2 ,..., B p 1 , B p konstanta yang akan dicari
6 x 2  15 x  22  ( A  B) x 4  (3 B  C ) x 3  (4 A  2 B  3C  D) x 2 
( 6 B  2C  3 D  E ) x  ( 4 A  6C  3 E )
25 26
Catatan jika der ( P( x ))  der (Q( x )) , bagi terlebih

Dengan menyamakan koefisien ruas kiri dan kanan diperoleh
dahulu P(x) dengan Q(x), sehingga
A+B=0
3B+C=0 P( x ) S ( x) , der ( S ( x ))  der (Q( x ))
4A+2B+3C+D=1 Dengan eliminasi : A=1,B=-1, C=3  H ( x) 
D=-5, E=0 Q( x ) Q( x )
6B+2C+3D+E=-15
4A+6C+3E=22 Contoh Hitung
Sehingga x3  2x 2  x  4 Der(P(x))=3>der(Q(x))=2
6x 2 15 x 22 1 x3 x  x2  4
dx
 x3 x 2 2 2 dx   x3dx  x 2 2 dx 5 x 2 2 2 dx
      Bagi terlebih dahulu P(x) dengan Q(x)
x +2
dx 1 2x dx 5 2x

x  3 2 x2  2
dx  3 2
x  2 2  ( x 2  2) 2
  dx x2  4 x3  2 x 2  x  4
x3  2x 2  x  4 5x  4
x3  4 x  x2 2
1 3  x  5 2x 2  5x  4 x2  4 x 4
 ln | x  3 |  ln( x 2  2)  tan 1    C.
 2  2( x  2)
2
2 2 2x 2  8
27 5x+4
28
5x  4 5x  4 A B Soal Latihan
  
x 2  4 ( x  2)( x  2) ( x  2) ( x  2) Hitung
A( x  2)  B( x  2) 2x  1 2 x 2  3 x  36

( x  2)( x  2) 1.  x 2  6x  18 dx 6. 
2 x  1  x 2  9
dx
5 x  4  A( x  2)  B( x  2) ………………………..(*) 1
 ( x  5) dx x3  x2
Persamaan (*) berlaku untuk sembarang x, sehingga berlaku juga untuk 2. 2
( x  1) 7. x 2
 5x  6
dx
Untuk x=2 dan x=-2
5 x 2  3x  2
Untuk x = 2 5.2+4=A(2+2) A=7/2 3.  x3  2x 2
dx
5.(-2)+4=B(-2-2) B=3/2
Untuk x = -2 dx
Dengan menggunakan hasil diatas : 4.  x(x 2
 1) 2
x3  2 x 2  x  4 7 1 3 1
 dx   ( x  2)dx   dx  
5
dx x 2  2x
x2  4 2 x2 2 x2 5. x 3
 3x 2  4
dx
1 2 7 3 2
 x  2 x  ln | x  2 |  ln | x  2 |  C
2 2 2
29 30
2 2 2
cos x  2 cos 2 12 x  1  1  1  1
Integral Fungsi Rasional dalam sin dan cos sec 2 x
2
1  tan 2 2x 1 t 2
1 t 2

 f (cos x, sin x)dx  ? , f fungsi rasional 1 t 2
Contoh Hitung
Cara : dx
Gunakan subsitusi tan 2x  t , dari sini dapat diperoleh  1  sin x  cos x
Jawab
dt 1 2 2
 sec 2 ( 2x ) dx  dt dx  dt Gunakan substitusi diatas diperoleh
dx 2 1  tan 2 ( 2x ) 1 t2
1 1 1 t2 1 t2
sin 12 x   
sin x  2 sin 12 x cos 12 x  2 cos 2 x 1  sin x  cos x 1 t2 2t 1  t 2  1  t 2  2t 2(1  t )
2 1 
cos 12 x 1 t2 1 t2
tan 2x 2 tan 2x 2t
2   dx 1 t2 2 1
sec 2 2x 1  tan 2 2x 1  t 2  1  sin x  cos x 
2(1  t ) 1  t 2
dt  
1 t
dt  ln | 1  t |  C  ln | 1  tan x |  C
2
31 32
Soal Latihan
Hitung
dx
1.  1  sin x  cos x
dx
2.  3  5 sin x
cos x
3.  1  cos x dx
dx
4.  sin x  tan x
cot x
5.  1  sin x
33
Integral Tak Wajar
b
Dalam mendefinisikan integral tentu  f ( x)dx sebagai limit jumlah

reiman ada dua syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
a
a. Batas pengintegralan berhingga

b. Integran(f(x)) berhingga pada selang [a,b]
Jika paling kurang salah satu syarat diatas tidak dipenuhi maka
integral tentu disebut integral tak w ajar
Jenis-jenis integral tak wajar

a. Integral tak wajar dengan batas pengintegralan tak hingga
b. Integral tak wajar dengan integran tak hingga
10. INTEGRAL TAK WAJAR
Contoh Periksa kekonvergenan ITW

a. Integral Tak Wajar , Batas Pengintegralan Tak Hingga
 2 0 dx 
Definisi : a.  xe  x dx b.  c. 
dx
2 2
b b 4   ( 2x  1)   ( x  2x  5 )
(i)  f ( x)dx  lim  f ( x)dx

a   Jawab :
0  0
a 0
dx dx 1
b.   lim   lim   

 b
2 x  12 a   2 x  12 a  
 22 x  1  a 
(ii)
 f ( x)dx  lim f ( x)dx
b 
 a
a a 1 1  1
 lim   
Jika limit diruas kanan ada dan berhingga, integral tak wajar a    2 2( 2a  1 )  2
disebut konvergen, sebaliknya disebut divergen
Jadi integral tak wajar konvergen ke 1/2
 c 

 f ( x ) dx   f ( x ) dx   f ( x ) dx  x 2 dx  lim xe  x 2 dx  1 2 b
b
(iii)
b  
a.  xe  lim   e  x 
  c b 
 2 4
c b 4 4
 lim  f ( x ) dx  blim  f ( x ) dx 1  b 2 16  1 16

a  a  c  lim   e e  e
b  2  2
c  
1 16
Jika  f ( x ) dx dan  f ( x ) dx konvergen,maka  f ( x ) dx konvergen Jadi integral tak wajar konvergen ke e
 c  2
 1  b. Integral Tak Wajar dengan Integran Tak Hingga

dx dx dx
c. 
2
 
2
 
2
  ( x  2 x  5 )  x  2 x  5 1 x  2 x  5    (i) Integran Tak Hingga di Ujung Selang
1 b
dx dx
a    x 2  2 x  5
 lim  lim  2 Jika kontinu pada [a,b) dan lim f ( x )   maka
b  x  2 x  5 x b
a 1
1 b b t
1 1  f ( x )dx  lim  f ( x )dx
 lim Tan 1  x21   lim Tan 1  x21  t b a
a   2 b  2 a
a 1
1
a   2
 1
 
 lim Tan 1 1  Tan 1  a21   lim Tan 1  b21   Tan 1 1
b  2
 Jika kontinu pada (a,b] dan lim f ( x )   maka
xa
1      1      b b
         
2  4  2   2  2 4  2  f ( x )dx  lim  f ( x )dx
a s a s

Jadi integral tak wajar konvergen ke
2 Jika limit ruas kanan ada, maka Integral tak wajar dikatakan
konvergen, sebaliknya dikatakan divergen
Contoh Periksa kekonvergenan Integral Tak Wajar
(ii) Integran Tak Hingga di Titik Dalam Selang Pengintegralan
1
ln x
Jika f(x) kontinu pada [a,b], kecuali di c dengan a < c < b dan  dx
lim f ( x)   maka 0 x
x c
Jawab :
b c b t b
 f ( x)dx   f ( x)dx   f ( x)dx  lim  f ( x)dx  lim  f ( x)dx ln x ln x
Karena fungsi f ( x )  tidak kontinu di x=0 dan lim  
 a  s x x
a a c t c s c x 0
maka
1 1
ln x ln x 1 1
I II 
0
x
dx  lim 
t 0
t
x
dx  lim (ln x) 2
t 0 2 
t
b
Jika I dan II ada dan berhingga maka integral tak wajar  f ( x)dx
a
 lim
t 0
1
2
 
0  (ln t ) 2  
konvergen.
Integral tak wajar divergen
Contoh Periksa kekonvergenan integral tak wajar Integral takwajar bisa juga muncul dalam bentuk gabungan
2 dari dua jenis diatas, yaitu batas pengintegralan takhingga dan
x integran tak hingga pada batas pengintegralan seperti contoh
 dx
01 x berikut
Jawab Contoh Periksa kekonvergenan integral tak wajar
x x 
Fungsi f ( x)  diskontinu di x=1 dan lim  x
1 x x 1 1  x
 dx
2 1 2 0 1 x
x x x Jawab :
 1  x dx   1  x dx   1  x dx
0 0 1
Integral diatas merupakan integral tak wajar karena
s 2 - batas atas integral tak hingga
x x
 lim  dx  lim  dx - integran tak hingga di x = 1 yang terletak didalam selang
Karena
s 1
0
1  x t 1
t
1  x pengintegralan
sehingga
 
s
x  s  ln | 1  s |  0  
lim 
s
dx  lim  x  ln | 1  x | 0  slim  1 2 
1 x 1 x x x x
 1  x dx   dx   dx  
s 1 s 1
0 dx
2
x 1 x 1 x 1 x
maka integral tak wajar  1  x dx
0
divergen 0 0 1 2
s 2 b
x x x
 lim  dx  lim  dx  lim  dx
s 1 
0
1 x t 1 t 1  x b  2 1  x
Karena
s
x
lim  dx  lim  x  ln | 1  x | 0  lim  s  ln | 1  s |  0  
s
s 1
0
1 x s 1 s 1

x
Maka integral tak wajar  dx divergen
0 1 x
Soal-soal latihan
Periksa kekonvergenan integral tak wajar berikut
  dx 0 1 dx 1
dx
a. 
2
b. 4x
 e dx c.  d. 
0 4 x  1 x 0 1 x2

x dx
e.  (1  x
2
2 2
)

Kalkulus I-Slide Rekap-1 PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kalkulus I-Slide Rekap-1 PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Sistem bilangan

Garis bilangan Selang

Sifat–sifat bilangan real Pertidaksamaan

Contoh : Menentukan Himpunan Contoh : Menentukan Himpunan

Contoh : Menentukan Himpunan Contoh : Menentukan Himpunan

Contoh : Menentukan Himpunan Contoh : Menentukan Himpunan

6. x 1 x Untuk pembilang 2 x 2  2 x  3 mempunyai nilai

Pertidaksamaan nilai mutlak Pertidaksamaan nilai mutlak

Contoh : Menentukan Himpunan Contoh : Menentukan Himpunan

3. 2 x  3  4 x  5 Jika digambar pada garis bilangan :

Contoh : Menentukan Himpunan Contoh : Menentukan Himpunan

Contoh : Menentukan Himpunan Contoh : Menentukan Himpunan

II. Untuk interval - 1  x < 2 atau [- 1,2 )

 -4 x  -7 Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan

Contoh : Menentukan Himpunan Contoh : Menentukan Himpunan

Jadi Hp3 =  5 ,    [2,  )

digambarkan dalam sebuah garis bilangan

Cari himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan

Pengertian Fungsi Pengertian Fungsi

Pengertian Fungsi Pengertian Fungsi

Sehingga D f    ,     ,   atau    3 

Contoh Macam-macam Fungsi

Macam-macam Fungsi Macam-macam Fungsi

Fungsi Komposisi Fungsi Komposisi

g(x) f(x) Domain dari komposisi fungsi f dan g didefinisikan sbb :

Garis Lurus Grafik Fungsi Kuadrat

Persamaan garis lurus melalui  x1 , y1  &  x 2 , y 2 

Grafik Fungsi Kuadrat Grafik Fungsi Kuadrat

Grafik Fungsi Majemuk Grafik Fungsi Majemuk

2. Gambarkan grafik fungsi 3. Gambarkan grafik dari fungsi

Grafik Fungsi Majemuk Grafik Fungsi Majemuk

mengalami pergeseran sejauh a ke bawah mengalami pergeseran sejauh a ke bawah

Contoh Translasi Contoh Translasi

maka akan terbentuk y   x  2   1

Contoh Translasi Contoh Translasi

x 0.9 0.99 0.999 0.9999 1 1.0001 1.001 1.01 1.1

f(x) 1.9 1.99 1.999 1.9999 ? 2.0001 2.001 2.01 2.1

Secara grafik Contoh

terlihat bahwa f(x) mendekati 2 2 x 2  3x  2 ( 2 x  1)( x  2)

2 º Secara matematis dapat dituliskan x9 x9 x 3

Definisi limit Limit Kiri dan Limit Kanan

lim f ( x )  L jika Jika x menuju c dari arah kiri (dari arah

c x Jika x menuju c dari arah kanan (dari arah

L Hubungan antara limit dengan limit sepihak(kiri/kanan)

2. Tentukan konstanta c agar fungsi

a.Hitung lim f ( x) dan lim f ( x)

b. Selidiki apakah lim f ( x) ada, jika ada hitung limitnya

2. lim  f ( x ) g ( x )  lim f ( x ) lim g ( x )  LG 1

Limit Fungsi Trigonometri Soal Latihan

atau f(x) mendekati L jika x menuju minus tak hingga Jawab :

Soal Latihan Kekontinuan Fungsi

Hitung Fungsi f(x) dikatakan kontinu pada suatu titik x = a jika

Fungsi f(x) tidak kontinu di x=a a

f(x) kontinu di x=a

Fungsi f(x) tidak kontinu di x=a

Kontinu kiri dan kontinu kanan Jawab :

 Fungsi Rasional kontinu pada Domainnya x 2  3x x2

Contoh : tentukan selang kekontinuan f ( x)  x4 B. Tentukan dimana f(x) kontinu

Limit dan Kekontinuan Fungsi Komposisi Contoh Tentukan dimana fungsi

4.1.1 Turunan di satu titik

Pendahuluan ( dua masalah dalam satu tema )

Notasi lain : 4.1.2 Turunan Sepihak

1  2 x , x  1  Bukti : Yang perlu ditunjukkan adalah