BAB I: Pendahuluan................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................... 1
B.Tujuan............................................................................. 1
1. Pengertian ............................................................... 2
2. Struktur sel.............................................................. 2
1. Pengertian............................................................... 6
A. Kesimpulan ............................................................ 10
B. Saran............................................................... ...... 10
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk membahas tentang Struktur fungsi sel dan struktur fungsi
jaringan yang diungkapkan melalui teori-teori tentang Struktur fungsi sel dan struktur fungsi
jaringan. menjelaskan semua teori-teori tentang Struktur fungsi sel dan struktur fungsi
jaringan yakni dilihat dari biologi.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian Sel
Sel berasal dari kata latin cella yang berarti ruangan kecil. ukuran sel bermacam-
macam dan bentuk sel juga bermacam-macam . meskipun ukuran sel sangat kecil, strukturnya
sangat rumit dan masing-masing bagian sel memiliki fungsi khusus. misalnya, mitokondria
yang terdapat di dalam sel berfungsi sebagai penghasil energy, sedangkan lisosom berfungsi
sebagai pencerna.
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan.
sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang
lebih kecilyang berdiri sendiri. sel dapat melakukan proses kehidupan seperti melakukan
respirasi, perombakan, penyusunan, reproduksi melalui pembelahan sel, dan terhadap
rangsangan. sel disebut satuan struktural makhluk hidup. sel juga disebut sebagai satuan
fungsional makhluk hidup. perkembangbiakan dilakukan melalui pembelahan sel, pembelahan
sel dilakukan baik oleh organisme bersel satu mengadakan pembelahan secara langsung
sedangkan sel-sel pada organisme bersel banyak mengalami pembelahan secara mitosis.
sel mengandung materi genetic,yaitu materi penentun sifat-sifat makhluk hidup. dengan
adanya materi genetik, sifat makhluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya.
Keterangan:
1. Nukleolus
2. Inti sel
3. Ribosom
4. Vesikel
5. Retikulum Endoplasma Kasar
6. Golgi
7. Sitokleton
8. Retikulum Endoplasma Halus
9. Mitokondria
10. Vakuola
11. Sitoplasma
12. Lisosom
13. Sentrosom
14. Plasma Membran
Sitoplasma ialah cairan sel atau zat seperti gel. Bagian cair di dalam sel ini mempunyai 2 bentuk
yaitu Fase Sol (padat) dan Fase Gel (cair). Khusus untuk cairan yang terletak di nukleus disebut
Nukleoplasma.
Sitoplasma terdiri atas protein dan air. Jika konsentrasi air rendah akan menjadi padat dan
lembek, biasa disebut dengan gel. Dan ketika konsentrasi air tinggi maka akan encer, biasa
disebut sol. Sitoplasma tersusun oleh 90% air, sehingga berfungsi sebagai pelarut.
Fungsi Sitoplasma:
Terdapat 2 macam RE yaitu RE Kasar dan RE Halus. Retikulum Endoplasma kasar memiliki
tanggung jawab memegang protein yang terbentuk di robosom. Retikulum endoplasma kasar
ditempeli oleh ribosom sedangkan Retikulum endoplasma halus tidak ditempeli ribosom.
Mitokondria merupakan organel sel terbesar yang merupakan mesin sel. Mempunyai bentuk
yang mirip dengan cerutu dimana mempunyai dua lapisan membran yang berlekuk-lekuk yang
dinamakan kritas. Oksigen dan glukosa bekerja sama dalam pembentukan energi (ATP) yang
dibutuhkan untuk metabolisme dan aktivitas seluler dalam organel sehingga mitokondria
mempunyai julukan The Power House karena bisa menghasilkan energi.
Mitokondria dalam bentuk tunggul disebut dengan mitokondrion, mitokondrion ialah organel
yang merubah energi kimia menjadi energi lain.
Fungsi Mitokondria:
Mikrofilamen merupakan sel yang terbentuk dari protein aktin dan miosin. Mikrofilamen
mempunyai bentuk mirip dengan mikrotubulus tetapi mikrofilamen mempunyai diameter lebih
kecil dan lebih lembut. Mikrofilamen berfungsi berperan dalam pergerakan sel, eksositosis dan
endositosis.
Peroksisom merupakan kentong kecil yang berisi enzim katalase yang berfungsi menguraikan
peroksida (H2O2) yang merupakan sisa dari metabolisme yang bersifat toksik menjadi air dan
oksigen yang berbahaya bagi sel. Peroksisom banyak ditemui di ginjal dan sel hati.
Fungsi Peroksisom:
Ribosom merupakan organel yang padat serta kecil dengan ukuran diameter 20nm yang terdiri
dari 65% RNA ribosom (rNA) dan 35% protein ribosom (RNP). Terdiri dari dua sub unit yaitu
sub unit besar dan sub unit kecil.
Mikrotubulus merupakan organel sel yang terletak di dalam sitoplasma yang ditemui di sel
eukariot dan memiliki bentuk silindris panjang berangga dengan diameter 12 nm dan diameter
luar 25 nm. Terdiri dari molekul yang berbentuk bulat protein globurat yang disebut tubulin.
Pada kondisi tertentu tubulin akan spontan membentuk silindris panjang berongga.
Mikrotubulus mempunyai sifat kaku.
Fungsi Mikrotubulus:
Melindungi sel
Memberi bentuk sel
Berperan dalam pembentukan flagela, silia dan sentriol
Setiap sel hewan umumnya mempunyai 10 – 20 aparatus golgi. Dan jika Anda ingin tahu, nama
organel sel ini diambil dari orang pertama yang menggambarkan organel ini dalam sel yaitu
Camillo Golgi asal Italia.
Nukleus merupakan inti dari sel yang mengendalikan juga mengatur aktivitas sel baik dari
metabolisme sampai pembelahan sel. Nukleus ditwmui pada sel eukariotik dan mengandung
materi genetik yaitu DNA (Asam Deoksiribonukleat) dan kromosom. DNA terdiri dari
nukleotida yang membantu dalam pembentukan protein pada proses translasi dan
transkripsi.Nukleus terdiri dari bagian seperti
Membran nuklir merupakan selubung pelindung berpori yang menutupi inti, memungkinkan
masuknya zat dan ini merupakan salah satu ciri khas organel sel hewan.
Membran inti merupakan struktur utama nukleus yang membungkus keseluruhan organel dan
memisahkan sitoplasma dengan daerah inti. Mempunyai sifat tak permeabel dengan sebagian
besar molekul membuat nukleus membutuhkan pori inti, mengakibatkan nukleus bisa melewati
membran.
Nukleoplasma merupakan cairan padat yang terletak di dalam inti sel (nukleus) yang
mengandung serat kromatin, yang padat dan berfungsi membentuk kromosom serta gen yang
mengangkut informasi genetik alias turun-temurun.
Fungsi Nukleus
Ukuran dan bentuk sel di dalam tubuh organisme multiseluler ternyata dapat bervariasi.
Pada manusia diameter rata-rata dari sel-selnya berkisar antara :t: IO pm (mikron) atau 0,01
mm. Suatu sel bakteria berdiameter :t 0,4 pm, sedangkan sel saraf dari seekor hewan yang besar
dapat mencapai panjang lebih dari I meter, meskipun diameternya relatif kecil. Sel telur (Ova)
pada umumnya berukuran lebih besar dari pada sel tubuh. Bentukbentuk sel di dalam tubuh
juga terdapat variasi yang tidak terbatas walaupun bentuk umumnya adalah spheris. Hal ini
kelihatannya ada hubungannya antara bentuk sel dengan fungsi-fungsi khusus dari sel yang
bersangkutan. Berbagai variasi bentuk sel misalnya: pipih seperti lempeng, misalnya pada kulit
manusia, memanjang misaln: a pada sel-sel otot, ini berkaitan dengan fungsmya sebagai alat
gerak aktif , bikonkaf dan berbentuk discus, misalnya pada sel-sel darah. Sedang bentuk yang
sangat memanjang pada sel-sel saraf adalah berkaitan dengan fungsinya sebagai penghantar
impuls. Sei-sel sensoris mempunyai bentuk-bentuk khusus, hal ini berkaitan dengan mngsinya
sebagai perubah rangsang fisis dan kemudian menjadi impuls saraf. Sedangkan bentuk-bentuk
khusus sel-sel pada permukaan dalam saluran pencernaan dan saluran ginjal adalah berkaitan
dengan fungsinya untuk absorpsi metabolit. Kemudian bentuk spesifik sel makrofag dan sel
darah putih (leukosit) karena keduanya berfungsi dalam pencernaan intrasel.
Akson dikelilingi oleh sel penyokong yang disebut sel Schwann. Akson diselubungi oleh
selaput yang dinamakan neurilema. Bagian akson yang tidak tertutup oleh selubung mielin
dinamakan nodus Ranvier. Titik pertemuan antara terminal akson yang satu dengan neuron
yang lain disebut sinapsis. Titik pertemuan (sinapsis) ini berfungsi meneruskan rangsang ke sel
saraf yang lain dengan cara mengeluarkan bahan kimia yang disebut neurotransmiter.
Berdasarkan cara memindahkan rangsang dan posisi yang ditempati, neuron dibedakan
menjadi tiga sebagai berikut.
a. Neuron Afferent (Neuron Sensorik)
Neuron afferent menyampaikan rangsang dari organ penerima rangsang (reseptor) kepada
sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
b. Neuron Intermedier (Interneuron)
Neuron intermedier menyampaikan impuls dari neuron sensorik atau dari neuron intermedier
yang lain ke neuron motorik.
c. Neuron Efferent (Neuron Motorik)
Neuron efferent menyampaikan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan
melakukan respon.
Badan sel saraf terletak di pusat saraf dan ganglion. Ganglion adalah kumpulan badan
sel saraf yang letaknya tertentu, misalnya di kiri-kanan sumsum tulang belakang. Sel saraf
mempunyai beberapa fungsi berikut.
a. Merespon perubahan lingkungan (iritabilitas).
b. Membawa impuls-impuls saraf (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas).
c. Bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar.
A. Kesimpulan
Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665) dengan meneliti
sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari ruangan-ruangan yang dibatasi oleh
dinding disebut sel. Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin menemukan isi
penyusun dalam rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869) mengadakan
perubahan nama sarcode menjadi protoplasma. Theodore Schwann (1801-1881), seorang
pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden (1804-1881), pakar botani Jerman
mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel. Robert Brown (1831),
seorang biolog Skotlandia menemukan inti (nukleus).
Max Schultze (1825-1874), seorang pakar anatomi mengemukakan protoplasma
merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf Virchow mengatakan sel berasal dari sel “Omnis
Cellula Cellula”.Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti
sel (sel eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel
somatik dan reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi
secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Struktur sel dan fungsi-
fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi
yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki
kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular
sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi
yang sangat rapi.
Jaringan komunikasi antara satu sel dengan yang lain menghasilkan suatu koordinasi
untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, dan lain-lain pada berbagai
jaringan maupun organ.sistem komunikasi ini selain dilakukan oleh sistem saraf, juga
dilakukan oleh sistem endokrin,atau bahkan sistem saraf bersama-sama dengan sistem
endokrin mengontrol aktivitas organ atau jaringan tubuh.kedua sistem ini saling mengisi
secara fungsional yang demikian luar biasa, sehingga unsur-unsur saraf dan endokrin sering
dianggap menyusun sistem neuroendokrin.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.