Anda di halaman 1dari 17

YULI YANTIKA

PO714201161095

KELAS : 1B

MORFOLOGI DAN STRUKTUR


BAKTERI
Nama bakteri berasal dari kata "bakterion" (bahasa Yunani) yang berarti tongkat atau
batang. Sekarang nama itu dipakai untuk menyebut sekelompok mikroorganisme yang
bersel satu, berkembang biak dengan pembelahan diri dan hanya dapat dilihat dengan
alat bantu berupa mikroskop.

A. Morfologi Bakteri
1. Bentuk Bakteri
Sel-sel bakteri memiliki beberapa bentuk. Menurut morfologinya bakteri dapat
dibedakan menjadi 3 bentuk utama, yaitu:
a. Bakteri berbentuk bulat (Coccus)
Bakteri berbentuk bulat atau bola dinamakan kokus (Coccus), dibedakan menjadi:
1) Monokokus (Monococcus)
yaitu bakteri berbentuk bola tunggal, misalnya Neisseria gonorrhoeae, penyebab
penyakit kencing nanah.
2) Diplokokus (Diplococcus)
yaitu bakteri berbentuk bola yang bergandengan dua-dua, misalnya Diplococcus
pneumoniae, penyebab penyakit pneumonia atau radang paru-paru.
3) Streptokokus (Streptococcus)
yaitu bakteri bentuk bbola yang berkelompok memanjang membentuk rantai.
4) Sarkina (Sarcina)
yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-empat sehingga bentuknya
mirip kubus.
5) Stafilokokus (Stafilococcus)
yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni membentuk sekelompok sel tidak
teratur, sehingga bentuknya mirip dompolan buah anggur.

b. Bakteri berbentuk Batang (Bacillus)


Bentuk basilus dapat dibedakan atas:
1) Basil tunggal (Monobasil), yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal,
misalnya Salmonella typhi penyebab penyakit tifus.
2) Diplobasil, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan dua-dua.
3) Streptobasil, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan dua-dua.
4) Streptobasil, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan memanjang membentuk
rantai benang panjang, misalnya Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks.
c. Bakteri berbentuk spiral (Spirillum)
Bakteri berbentuk melilit atau spiral ada tiga macam bentuk spiral, yaitu sebagai berikut:
1) Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral yang sel tubuhnya kaku,
misalnya Spirillum.
2) Vibrio atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna, misalnya
Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera.
3) Spirochaeta, yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang bersifat lentur. pada saat
bergerak tubuhnya dapat memanjang dan mengerut.

2. Ukuran Bakteri
Bakteri adalah makhluk hidup yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
untuk menyelidiki ukuran bakteri, dalam pemeriksaan mikrobiologis biasanya digunakan
satuan micron (diberi symbol huruf μm), seperti pada pengukuran virus.
Bakteri yang biasa diteliti di laboratorium kebanyakan berukuran antara 0,5 – 2 μm lebarnya
dan 1 – 5 μm panjangnya. Ukuran-ukuran yang menyimpang dari ketentnuan tersebut banyak
pula. Pada dasarnya bakteri yang umurnya 2 sampai 6 jam memiliki ukuran lebih besar dari
pada bakteri yang umurnya lebih dari 24 jam. Dahulu, pengukuran ini dilakukan dengan jalan
membandingkan ukuran butir darah merah, yang pada waktu itu sudah diketahui besarnya.
Sekarang pengukuran yang lebih tepat dilakukan dengan alat micrometer yang diletakkan
pada lensa okuler, dan skala yang terdapat pada micrometer ini dibandingkan dengan
micrometer yang diletakkan pada kaca objektif (stage micrometer). Di samping itu, bidang
penglihatan dapat ditaksir dari pembesaran yang diperoleh dari mikroskop yang digunakan,
seperti yang terlihat pada Tabel berikut:
Lensa Objektif Perbesaran Diameter bidang penglihatan
Objektif 16 mm (2/3 in) 100 2,10 mm
Objektif 4 mm (1/6 in) 440 0,40 mm
Obejktif rendam minyak 1,8 mm (1/12 in) 950 0,20 mm

B. STRUKTUR SEL BAKTERI


Dalam pembahasan ini akan dibahas terlebih dahulu mengenai struktur sel prokariotik
dan struktur sel eukariotik untuk dijadikan sebagai perbandingan secara strukturnya.
Beberapa perbedaan sel prokariotik dan eukariotik secara struktur selnya terdapat dalam
table berikut ini.
Cirri Pembeda Sel prokariotik (Bakteri) Sel eukariotik :
Struktur Prokariotik Eukariotik
Membran Nukleus - +
Membran Plastida - +
Nukleus + +
Plastida - +
Mitokondria - +
Badan golgi - +
DNA + +
RNA + +
Histon - +

Pigmen + -

Berikut akan disajikan susunan sel bakteri, berturut-turut dari dinding sel, membran
sitoplasma, dan sitoplasma.
1. Dinding Sel
Dinding sel dari suatu bakteri menentukan bentuk sel. Dinding sel bakteri amat kaku
sehingga memungkinkan bakteri mengatasi kosentrasi osmosis yang sangat berbeda-
beda dan sitoplasma tidak dapat mengembang melampaui batas dinding yang kaku
itu.
Meskipun dinding sel bersifat permeable terhadap molekul-molekul yang besar tetapi
enzim sel nuclease dan fosfatase dapat tertahan, karena enzim-enzim ini terperangkap
dalam periplasma, yaitu daerah antara dinding dan membrane sel. Spesifitas
imunologis sel seringkali disebabkan karena komponen-komponen kimia dari dinding
sel tersebut. Beberapa komponen dari dinding sel seperti asam teikoat dan
lipopolisakarida melindungi sel dari kegiatan lisis enzim, sedangkan zat-zat lain
menentukan reaksi sel pada pengecatan Gram dan ada pula yang menarik dan
mengikat bakteriofage.
Kekakuan dan kekutan dinding sel ini terutama disebabkan oleh serat-serat yang kuat
yang umumnya tersusun dari heteropolimer yang disebut peptidoglikan atau
mukopeptida, tetapi juga disebut glikopeptida, muropeptida, glikosamino-peptida,
mukokompleks, murein dan sebagainya. Serat-serat ini membentuk anyaman yang
kuat. Anyaman ini tidak merupakan struktur yang padat (solid), sehingga tidak
menghalangi masuknya air, zat-zat makanan seperti mineral, glukosa, asam amino
dan bahkan molekul-molekul organic yang lebih besar.
Bakteri dapat dikelompokkan sebagai bakteri Gram positif dan bakteri Gram negative
berdasarkan responnya terhadap pewarnaan Gram.

Lapisan PeptidoglikanMerupakan polimer kompleks yang teridi atas 3 bagian,


yaitu:

a. Rangka dasar, terdiri atas rangkaian asam N-asetilglukosamin dan asam N-


asetilmuramat yang disusun berselang seling.
b. Rantai samping, terdiri atas tetrapeptida yang melekat pada asam N-
asetilmuramat.
c. Sambungan silang, yang terdiri atas seperangkat peptide yang identik.

Semua rantai peptidoglikan memiliki hubungan silang satu sama lain, yang
menunjukkan bahwa tiap lapisan peptidoglikan merupakan suatu molekul raksasa.
Pada bakteriGram positif, terdapat 40 lapisan peptidoglikan yang merupakan 50%
dari bahan dinding sel, sedangkan pada bakteri Gram negative hanya satu atau dua
lapisan peptidoglikan sekitar 5 – 10% dari bahan dinding sel.
Berikut hasil analisis dari dinding sel yang menunjukkan perbedaan antara susunan
dinding sel bakteri Gram positif dan bakteri Gram negative:

Fungsi dari dinding sel bakteri dapat kita simpulkan sebagai berikut:
a. pelindung terhadap tekanan osmosis
b. pembelahan sel
c. biosintesis bagi dirinya sendiri
d. dinding sel merupakan determinan dari antigen permukaan bakteri
e. sebagai aktivitas endotoksin yang tidak spesifik (lipopolisakarida)

2. Membran Sitoplasma
Membran sitoplasma disebut juga membrane sel. Komposisi membrane
sitoplasma terdiri atas fosfolipid dan protein. Membran tersebut sangat penting untuk
sel dan mempunyai fungsi utama, yaitu sebagai beruikut:
a. Memelihara tekanan osmosis
Memelihara tekanan osmosis intraseluler, artinya membrane sel bertindak sebagai
penyangga osmotic (osmotic barrier) dan tidak permeable terhadap zat-zat yang
mengion dan zat yang tidak mengion yang molekulnya tidak lebih besar dari gliserol.
b. Sistem transport aktif
Sistem transport aktif berfungsi untuk mengeluarkan enzim ekstraseluler dan zat-zat
untuk mempelopori pembentukan dinding sel serta mengatur pemasukan garam-
garam esensial, asam amino, dan gula-gula yang molekulnya lebih besar. Tiap system
transport mempunyai fungsi yang sangat khusus untuk suatu zat tertentu, misalnya sel
dapat mengangkut fruktosa tetapi maltosa tidak. Enzim-enzim ini seringkali disebut
permeases.
c. Menyediakan tempat untuk reaksi utama enzim
Menyediakan tempat untuk reaksi-rekasi utama enzim yang berhubungan dengan
metabolisme energi. Jika merman sel itu diperiksa secara tersendiri tampak ada
partikel-partikel kecil yang bergagang pendek melekat pada sel. Partikel-partikel ini
menyerupai partikel-partikel yang ditemukan dalam mitokondria pada sel-sel
eukariotik dan mengandung aktivitas ATP-ase.
Sebelah luar membrane sitoplasma terdapat ruang periplasma, dalam ruang ini pada
beberapa bakteri terdapat enzim degradatif. Jadi, molekul-molekul besar yang melalui
dinding sel dapat dipecah di tempat ini menjadi gula sederhana, asam amino, dan
sebagainya yang kemudian diangkut melalui membrane sel dengan system transport.
Zat-zat antibakteri yang mempengaruhi membrane sitoplasma adalah sebagai berikut:
- deterjen, yang mengandung gugus lipofilik dan hidrofilik akan merusak membrane
sitoplasma dan mematikan sel bakteri.
- antibiotic, yang secara khusus mengganggu fungsi biosintesis selaput membrane
sitoplasma, seperti polimiksin, asam nalidiksat, fenetilalkohol dan novobiosin.

3. Sitoplasma
Sitoplasma (kytos=sel, plasma=substansi) bukan merupakan substansi yang
homogen dan terdiri dari bermacam-macam zat dan struktur yang berada dalam
membrane sel, kecuali materi nukelus. Dengan kata lain, terdiri dari beraneka ragam
mikrosom (mikro=kecil, soma=badan) atau partikel subseluler yang sebagian besar
adalah protein atau nucleoprotein dengan beberapa lipoprotein dan bahan-bahan lain.
Semuanya ini tersuspensi dalam zat dasar yang cair atau setengah padat yang disebut
matriks. Matriks ini adalah suatu campuran yang kompleks yang mengandung
bermacam-macam ion (H+, PO43-, Na+, Cl-), asam-asam amino, beberapa jenis
protein, lipokompleks, peptide, purin, pirimidin, glukosa, ribose, vitamin, nukleotida,
koenzim, disakarida, dan lain-lain. Secara fungsional zat-zat ini merupakan:
- molekul-molekul pelopor dan bahan-bahan bangunan lain untuk digunakan dalam
sintesis sel,
- sumber energi (misalnya glukosa dan bahan-bahan lain yang dapat dioksidasi),
- zat-zat buangan dari sel untuk diekskresi ke luar sel.
Matriks ini dapat juga mengandung RNA dan enzim-enzim yang lengkap dan aktif
dalam larutannya, juga terdapat bahan makanan berupa granula atau globuli sebagai
cadangan yang komposisinya tergantung pada kondisi makanan sekitarnya.

4. Ribosom
sitoplasma sel tampak seperti bergranula. Hal ini disebabkan karena adanya
sejumlah besar partikel-partikel halus yang tersbar secara baur yang dinamakan
ribosom. Ribosom ini berbeda ukuran dan kepadatannya yang disesuaikan dengan
tempat asalnya.Setiap ribosom terdiri dari subunit kecil (30 S) dan subunit yang lebih
besar (kira-kira 50 S). Ribosom cenderung membentuk kelompok-kelompok dari
bermacam-macam ukuran yang disebut poliribosom atau poliosom. Ribosom sebagian
besar terdiri dari rRNA (ribosom RNA) dengan sedikit protein (ribonukleoprotein).
Sekurang-kurangnya sebagian dari RNA ribosom itu adalah mRNA (messenger
RNA). Dengan demikian, ribosom bertanggung jawab atas sintesis protein spesifik
berikut protein dari semua enzim.

5. Nukleus
Sel-sel prokariotik tidak mempunyai nucleus seperti pada eukariotik dengan
membrane nucleus yang jelas, yang ada adalah suatu daerah nukelus yang disebut
nukelotid yang tidak dilindungi oleh membrane dan tidak mengadakan mitosis dan
meiosis. Strukturnya merupakan suatu masa amorf yang lobuler terdiri dari banyak
materi kromatin yang fibriler.
.
6. Spora (Endospora)
Beberapa bakteri dapat membentuk spora, seperti pada bakteri Gram positif. Spora
pada bakteri adalah endospora, yang merupakan suatu badan yang refraktil terdapat
dalam induk sel dan merupakan suatu stadium istirahat dari sel tersebut. Endospora
memiliki tingkat metabolisme yang sangat rendah sehingga dapat bertahan hidup
sampai bertahun-tahun tanpa memerlukan sumber makanan dari luar. Endospora tidak
mudah dicat, tahan terhadap pemanasan, pengeringan, dan terhadap bahan kimia yang
beracun. Pembentukan endospora terbatas pada beberapa genus saja, terutama dari
genus Bacillus dan Clostridium yang berbentuk batang. Sifatnya terhadap pengecatan
Gram adalah Gram positif atau gram variable pada biakan tua.

Proses pembentukan endospora secara singkat dapat melalui langkah-langkah


sebagai berikut:

a. Penjajaran kembali bahan DNA menjadi filament dan invaginasi membrane sel di
dekat satu ujung sel untuk membentuk suatu struktur yang disebut bakal spora.
b. Pembentukan sederatan lapisan yang menutupi bakal spora, yaitu korteks spora
diikuti dengan selubung spora berlapis banyak.
c. Pelepasan spora bebas seraya sel induk mengalami lisis.
Sedangkan proses perkecambanhan spora menjadi sel vegetatif adalah sebagai
berikut:
a. aktivasi spora dengan panas atau pengusangan
b. berkecambah
c. pertumbuhan menjadi sel vegetatif.
Struktur dan sifat-sifat endospora adalah sebagai berikut:
a. Inti, merupakan protoplas spora yang mengandung nucleus yang lengkap, semua
komponen aparat pembuat protein, dan suatu system penghasil energi berdasarkan
glikolisis.
b. Dinding spora, merupakan lapisan dalam yang mengelilingi membrane dalam pada
spora yang mengandung peptidoglikan.
c. Korteks, merupakan lapisan paling tebal pada pembungkus spora yang mengandung
peptidoglikan yang istimewa dan peka terhadap lisozim dan tahan terhadap panas.
d. Pembungkus, terdiri atas protein yang menyerupai keratin yang mengandung
banyak ikatan disulfide intermolekul. Sifat tidak tembus lapisan ini menyebabkan
spora relative tahan terhadap zat-zat kimiawi antimikroba.
e. Eksosporium, merupakan selaput lipoprotein yang menagndung beberapa
karbohidrat.

7. Flagel (Flagellum)
Flagel bakteri merupakan alat tambahan sebagai alat penggerak pada sel yang
menyerupai benang dan seluruhnya terdiri atas protein, dengan garis tengah 12 – 30
nm. Ada 3 jenis susunan falgel, yaitu monotrika (falgel tunggal terdapat pada kutub),
lofotrika (falgel pada kutub yang multiple), atau peritrika (falgel terdapat di seluruh
sisi sel).

8. Fili (Fimbria)
Banyak bakteri Gram negative memiliki tonjolan pada permukaan sel yang kaku yang
dinamakan fili (rambut) atau fimbria (daerah pinggir). Fili lebih pendek dan lebih
halus dari pada flagel, dan terdiri atas subunit-subunit protein yang disebut pilin.
Penjelasan Proses Perkembangbiakan
Bakteri
Proses Perkembangbiakan Bakteri

Bakteri merupakan salah satu organisme yang mampu bertahan hidup pada lingkungan
alam kondisi apapun. Jika lingkungan yang ditempati baik maka laju pertumbuhan dan
perkembangbiakan bakteri akan cepat, sedangkan jika kondisi lingkungannya buruk maka
bakteri akan cenderung mempertahankan kelangsungan hidupnya. Bakteri dapat
berkembangbiak secara seksual dan aseksual. Bagaimanakah proses perkembangbiakan
bakteri tersebut

PROSES PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI


Perkembangbiakan bakteri dilakukan secara seksual dan aseksual:

SEKSUAL
Ciri khas reproduksi seksual pada bakteri adalah terjadinya penggabungan gen
(genetic recombination) antar bakteri, hal ini akan meningkatkan keanekaragaman
jenis bakteri karena munculnya variasi baru dari penyatuan gen bakteri ini.
Reproduksi seksual pada bakteri dilakukan melalui 3 cara yaitu :

 Transformasi
Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari
satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya. Pada metode ini, bakteri mengambil
fragment DNA bakteri lain dari lingkungan kemudian merekontruksi dengan DNA
yang ia miliki. Bakteri rekombinan yang terbentuk kemudian akan melakukan
reproduksi secara aseksual untuk menghasilkan spesies bakteri yang sama.

 Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri
lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus
bakteri).

 Konjugasi
Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung
melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel
bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.

ASEKSUAL
Reproduksi aseksual tidak terjadi penyatuan gen. Reproduksi ini berlangsung sangat
cepat, dalam satu jam dapat dihasilkan jutaan bakteri. Reproduksi aseksual dilakukan dengan
4 cara yaitu pembelahan biner (membelah diri), fragmentasi, tunas, dan endospora.
Pembelahan biner (membelah diri).Adalah pembelahan sederhana membentuk 2 sel baru yang
identik. Sehingga akan terbentuk dua sel anak yang memiliki DNA identik satu sama lain
dengan induk. Tiap-tiap anak sel akan melakukan pembelahan lagi, sehingga dapat dihasilkan
jutaan bakteri dengan teknik ini jika lingkungan mendukung.
Fragmentasi

Bakteri berfilamen lain ada yang melakukan pemutusan bagian secara sederhana
(fragmentasi) dan bagian yang terpisah akan tumbuh menjadi sel baru.

Tunas
Pembentukan tunas bermula dari pertumbuhan bagian sel ke arah luar yang terus
membesar hingga menyamai sel induk, dan akhirnya memisahkan diri menjadi sel baru.

Endospora
Pada teknik endospora, bakteri akan meng-copy DNA, membungkusnya dengan dinding
yang sangat kuat. Endospora dilakukan apabila terjadi perubahan lingkungan yang buruk
untuk pertumbuhan bakteri. Bila cuaca buruk, induk bakteri akan mati, endospora akan
terlepas keluar.

Sekarang kalian sudah mengetahui Proses Perkembangbiakan Bakteri. Bakteri merupakan


organisme yang sudah ada berjuta-juta tahun yang lalu. Organisme ini berkembangbiak
dengan sangat cepat. Semoga ulasan dari Gudang Biologi kali ini menambah pengetahuan
kalin. Sampai jumpa pada ulasan selanjutnya.
Berbagai Penyakit Yang Disebabkan Oleh
Bakteri

gambaran bakteri

Bakteri, berasal dari bahasa latin, yaitu kata Bacterium dan bacteria dalam bentuk jamak.
Bakteri merupakan kelompok organisme mikroskopik atau disebut juga mikroorganisme
yang tidak memiliki membrane inti sel.akteri memiliki peranan yang besar dalam kehidupan
manusia. Ada beberapa jenis bakteri yang menguntungkan yang banyak ditemukan dalam
tubuh kita, ada bakteri yang digunakan dalam bidang pangan, maupun bakteri baik yang
dapat digunakan dalam bidang pengobatan. Namun ada juga bakteri-bakteri yang merugikan
yang dapat menyebabkan penyakit. Bakteri bisa hidup dimana saja dan disemua tempat, baik
itu di air, udara, tanah bahkan dalam tubuh organisme lain, seperti hewan, tanaman maupun
tubuh manusia.Ada bakteri yang baik dan ada juga bakteri yang jahat yang bisa menyebabkan
penyakit pada organisme lain. Kali ini kita bicara tentang bakteri yang dapat menyebabkan
penyakit khususnya pada manusia. Berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri, meliputi:

 TBC

atau tuberculosis merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri, lebih
tepatnya disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium tuberculosis serta Mycrobacterium
bovis.Penyakit TBC ditularkan melalui droplet atau percikan air liur ketika seorang
pengidap TBC sedang batuk maupun meludah. Percikan air liur tersebut mengandung
bakteri penyebab TBC yang nantinya terbang di udara dan terhirup oleh ornag lain
disekitarnya

 Difteri
bakteri penyebab difteri

Penyakit difteri jarang sekali terjadi saat ini, dan umumnya penyerang remaja serta orang
dewasa. Penyakit difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheria. Ada dua
bentuk dari penyakit difteri. Difteri bentuk pertama tipe respirasi yang disebabkan karena
bakteri memproduksi toksin dalam jumlah berlebihan yang dapat menyebabkan gejala berat
bahkan dapat menyebabkan kematian. Sedangkan bentuk yang kedua adalah tipe kutan
dimana bakteri memproduksi toksin dalam jumlah kecil yang menyebabkan gejala difteri
ringan.Orang-orang yang bisa selamat dari penyakit ini akan mengalami kelumpuhan pada
otot-otot tertentu serta adanya kerusakan permanen pada organ penting seperti jantung
maupun ginjal. Anak-anak yang berumur kurang dari 10 tahun sangat peka terhadap penyakit
difteri, karena daya tahan tubuhnya masih rentan.

 Pertusis

Pertussis atau lebih dikenal dengan nama batuk rejan, merupakan infeksi saluran pernapasan
akut yang lebih sering terjadi pada anak-anak. Penyakit pertussis disebabkan oleh bakteri
Bordetella pertussis atau Haemophilus pertussis.Penyakit pertussis ditularkan melalui
percikan air liur, seperti ketika bersin, batuk maupun meludah. Bakteri yang terkandung
dalam air liur akan terbang keudara dan terhirup oleh orang lain.

 Tetanus neonatorum

Tetanus merupakan penyakit kekakuan otot atau spasme yang disebabkan oleh eksotoksin
dari organisme penyebab penyakit tetanus dan bukan dari organisme itu sendiri. Penyakit
tetanus sebenarnya disebabkan oleh adanya bakteri Clostridium tatani.Penularan penyakit
tetanus umumnya melalui luka yang dalam dengan kondisi tanpa oksigen, seperti luka karena
kecelakaan, luka operasi, pemotongan tali pusat, luka tusuk, maupun karies gigi. Ketika
bakteri Clostridium tatani bertemu dengan bakteri lain, maka akan ada kerja sama sehingga
membentuk gejala yang berat seperti kekakuan otot bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan
permanen.

 Demam tifoid

Demam tifoid atau tifus merupakan infeksi akut pada saluran pencernaan yang
disebabkan oleh bakteri Salmonella thypi.
Penularan penyakit demam tifoid ini biasanya melalui air maupun makanan yang sudah
terkontaminasi oleh bakteri Salmonella thypi. Bakteri salmonella thypi mampu bertahan
dalam waktu yang lama di dalam makanan maupun minuman. Serangga, khususnya lalat juga
ikut berperan dalam penularan penyakit demam tifoid.

 Kusta

Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang sangat kompleks dan sangat
membingungkan. Masalahnya bukan hanya dari segi kesehatan dna medis saja, namun dapat
menyangkut ke masalah social, ekonomi, budaya bahkan sampai menjadi masalah keamanan
dan ketahanan nasional.Bila tidak ditangani dengan baik, penyakit kusta dapat menyebabkan
cacat permanen. Penyebab dari penyakit kusta adalah adanya bakteri Mycrobacterium leprae
yang hidup secara berkelompok, dapat menyebar kemana-mana, mampu hidup dalam sel
serta memiliki sifat yang tahan asam, sehingga sulit sekali untuk ditanggulangi.Bakteri kusta
banyak terdapat pada kulit tangan, daun telinga serta mukosa hidung. Maka dari itu,
sebaiknya jagalah kebersihan diri dengan cara mandi serta mencuci tangan setelah maupun
sebelum melakukan kegiatan atau aktivitas apapun.

 Pes

Ada begitu banyak nama lain untuk penyakit pes, seperti sampar, plague serta La peste.
Penyebab dari penyakit pes adalah adalah bakteri Yersinia pestis atau Pasteurella pestis.
Bakteri penyebab penyakit pes banyak ditemukan pada hewan kelas rodensia atau hewan
pengerat, seperti tikus dan kelinci. Sedangkan penyebab pastinya adalah pinjal atau kutu
maupun mikroorganisme yang menempel dalam tubuh hewan pengerat.Penyakit pes
ditularkan melalui gigitan maupun bersentuhan dengan tikus liar. Sedangkan penularan dari
manusia ke manusia umumnya melalui percikan air liur pengidap penyakit pes.

 Antraks

Antraks juga memiliki banyak nama, seperti malignant pustule, Charbon, malignant edema,
Woolsoter disease atau Regpicker disease. Penyakit antraks disebabkan oleh adanya bakteri
bacillus anthracis pada binatang ternak maupun binatang buas yang dapat meluar ke
manusia.Bakteri bacillus anthracis sebenarnya tidak bergerak namun mampu membuat spora
dalam jumlah banyak. Pembentukan spora banyak terjadi di alam bebas seperti dalam tanah
maupun di udara. Penularan penyakit antraks umumnya disebabkan oleh adanya kontak
secara langsung maupun ketika seseorang mengkonsumsi hewan ternak yang sudah
terkontaminasi oleh bakteri penyebab antraks.

 Leptospirosis

Leptospirosis merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh adanya bakteri leptospirosis.
Penyakit ini disebut juga dengan nama Canicola fever, Weil disease, hemorrhagic jaundice,
Swineherd disease, atau Mud fever.Bakteri leprospirosis berbentuk seperti benang dan
mampu menginfeksi hewan maupun manusia. Infeksi pada manusia terjadi karena adanya
kontak dengan tanah, air, maupun lumpur yang sudah tercemar bakteri leptospirosis. Kontak
langsung dengan kulit, darah maupun urin dari hewan yang sudah terinfeksi juga dapat
menyebabkan penularan leptospirosis.

 Disentri
Disentri diambil dari bahasa Yunani yaitu dys yang artinya gangguan dan enteron yang
artinya usus. Jadi, disentri adalah penyakit radang atau gangguan pada usus. Disentri
menimbulkan gejala yang meluas serta dapat menyebabkan tinja bercampur dengan darah,
tinja bercampur lendir serta nyeri yang hebat saat buang air besar.Disentri merupakan
penyakit pada saluran pencernaan, khususnya pada bagian ileum atau usus penyerapan dan
pada usus besar. Disentri disebabkan oleh adanya bakteri Shygella disentri serta Shygella
ciyake.

 Gonorhea

bakteri penyebab gonorrhea

Gonorrhea atau gonorrhea atau disebut juga kencing nanah, merupakan penyakit menular
seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini menginfeksi lapisan
dalam uretra, leher rahim, rectum, tenggorokan, serta konjungtiva atau bagian putih pada
mata.Gonorrhea dapat menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, khususnya
bagian kulit serta persendian. Pada wanita, gonorrhea menjalar ke saluran kelamin serta
menginfeksi selaput dalam pinggul sehingga menimbulkan nyeri pinggul serta gangguan pada
system reproduksi.Bila tidak segera diobati, bakteri penyebab gonorrhea akan menyebar ke
jaringan yang lebih dalam dan akan membentuk koloni di bagian mukosa, orofaring serta
arogenital.

 Kolera

Kolera merupakan penyakit menular pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh adanya
bakteri Vibrio cholerae. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang sudah
terkontaminasi karena system sanitasi yang tidak benar maupun setelah mengkonsumsi ikan
maupun kerang yang tidak dimasak dengan benar.Ciri utama dari penyakit kolera adalah
dengan adanya buang air besar yang encer berwarna putih seperti air cucian beras dengan bau
yang amis.

 Sifilis

Sifilis merupakan penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri spiroset
treponema pallidum. Cara penularan penyakit ini adalah melalui kontak secara seksual serta
ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan maupun saat melahirkan.Sifilis ditandai dengan
adanya ruam yang menyebar pada telapak tangan dan tumit serta ulserasi keras atau luka
yang tidak terasa sakit maupun gatal di kulit. Penyakit sifilis juga sering dikatakan sebagai
peniru ulung karena gejala yang muncul sering kali berbeda-beda dan menyamai gejala
penyakit lainnya.
Diagnosis baru bisa ditetapkan setelah dilakukan tes darah. sifilis dapat diobati dengan
antibiotic, khususnya dengan suntikan penisilin G maupun ceftriakson.

 Meningitis

Meningitis merupakan peradangan pada membrane pelindung yang menyelubungi otak serta
sumsum tulang belakang yang secara kesatuan disebut meningen. Peradangan pada meningen
bisa disebabkan oleh virus, bakteri maupun organisme lain.Gejala umum dari meningitis
adalah sakit kepala dan kekakuan pada leher yang disertai dengan demam, kebingungan atau
perubahan kesadaran, muntah, serta kepekaan terhadap cahaya maupun suara yang
keras.Meningitis dapat menyebabkan konsekuensi jangka panjang, seperti epilepsy, ketulian,
hidrosefalus serta deficit kognitif, khususnya bila tidak dirawat dengan segera.
SOAL :

1.Disiplin ilmu mikrobiologi meliputi kecuali...

a. mikrobiologi

b.virology

c.parasitolgy

d.zoology

2.struktur tubuh bakteri terdiri dari selaput luar adalah...

a. membran plasma

b.sitoplasma

c.DNA

d.kromatofora

3.pada beberapa jenis bakteri membran plasma dapat membentuk lekukan

Lekukan kedalam disebut dengan...

a.kromatofora

b.Desosom

c. mesosom

d.lipid

4.kandungan spesifik dinding sel bakteri adalah...

a.peptidoglikan

b.selulosa

c.kitin

d.pektin

5.spora berfungsi sebagai...

a. Melindungi bakteri terhadap serangan dari luar

b. mengamankan diri terhadap pengaruh buruk dari luar

c.alat penggerak

d. menyerang bakteri
6. berikut ini yang bukan cara perkembangbiakan ganggang biru adalah ...

a. pebelahan sel c. Akinet e. Heterokist

b. fragmentasi d. Endospora

7. reproduksi bakteri dengan pemindahan potongan DNA dari luar kedalam sel
penerima dan tidak terjadi kontak langsung terjadi saat ....

a. paraseksual c. Transduksi e. Pebelahan biner

b. konjugasi d. Fragmentasi

8. bakteri berkembangbiak dengan cara..

a. Seksual
b. Aseksual
c. Miosis
d. Bertelur
e. Mitosis
9 .dibawa ini yang termasuk pembelahan biner adalah...

a. Konjugasi
b. Reduksi
c. Tranduksi
d. Transformasi
e. Jawaban a b dan d benar
10. pertukaran materi genetik pada perkembangbiakan bakteri disebut..

a. Rekombinasi RNA
b. Rekombinasi DNA
c. Rekombinasi genetik
d. Jawaban b c benar
e. Jawaban a dan b benar

11. penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tatani adalah ...

a. kusta c. Tetanus e. TBC

b. miningitis d. Demam

12.penyakit pada manusia yang penyebabnya tidak sama seperti penyakit demam
berdarah adalah...

a.AIDS

b.polio

c. malaria

d.ebola
13.jenis penyakit pada manusia byang disebabkan oleh virus antara lain...

a.kolera

b.tifus

c.diare

d.influenza

14. bagaimana cara manusia terinfeksi penyakit tetanus yang disebabkan oleh
bakteri clostridium tetani kecuali...

a. Luka tusuk
b. Patah tulang
c. Bersin
d. Luka bakar
e. Penyuntikan

15 .bakteri yang menyebabkan penyakit demam karena gigitan tikus disebut...

a. Es cheri chia coli


b. Spirilium mnus
c. Cholera asratica
d. Klebsiella pnewmoria
e. Proetus vulgsris

Anda mungkin juga menyukai