Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama pancasila adalah dasar filsafat negara Republik
Indonesia yang resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam
pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II NO.7 bersama-
sama dengan batang tubuh UUD 1945.
Sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia sudah seharusnya pancasila menjadi dasar
dan sumber kita dalam berbagai aspek kehidupan bernegara, terlebih lagi dalam bidang hukum.
Pancasila hendaknya menjadi sumber dalam hukum, karena pancasilalah dasar pemikiran kita
dalam negara Republik Indonesia.
Dalam pasal 2 UU No.10 tahun 2004 menyatakan bahwa ”Pancasila merupakan
sumber dari segala sumber hukum negara”, dengan tegas menyebutkan Pancasila sebagai sumber
dari segala sumber hukum sebagai berikut: ”Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yang menempatkan Pancasila
sebagai dasar ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara, sehingga setiap
materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila”.
Jika kita perdalam makna dari ke 5 sila dari pancasila, tentunya kita dapat melihat bahwa
pancasila menumbuhkan rasa kepercayaan yang tinggi terhadap hukum sebagai pencerminan
adanya kesetaraan dan pelindungan hukum terhadap berbagai perbedaan. Kerenanya pentinglah
kita menyadari bahwa pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum?
2. Bagaimanakah sistem hukum di Indonesia?
3. Maksud dari pancasila sebagai dasar filsafat negara
4. Apa dan bagaimana makna dari pengamalan Pancasila?
5. Bagaimana Pancasila sebagai landasan hukum?

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain :
1. Dapat mengetahui arti pancasila sebagai sumber dari segala sumber hokum
2. Dapat mengetahui sistem hukum di Indonesia
3. Mengetahui pancasila sebagai dasar filsafat negara
4. Memahami makna dari pengamalan Pancasila
5. Mengetahui pancasila sebagai landasan hokum

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pengertian pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bukanlah dalam pengertian
sumber hukum kenbron sumber tempat ditemukannya,tempat melihat dan mengetahui norma
hukum positif, akan tetapi dalam arti welbron sebagai asal-usul nilai, sumber nilai yang menjadi
sumber dari hukum positif. Jadi, Pancasila merupakan sumber nilai dan nilai-nilai yang terkandung
didalamnya dibentuklah norma-norma hukum oleh negara.
Pancasila harus di jadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk
seluruh rakyat Indonesia agar terciptanya perdamaian terlebih dalam bidang hukum, karena
pancasila juga berfungsi mengatur semua manusia agar hidup lebih baik seperti tujuan yang ada
dalam pancasila itu sendiri.
Sebagai sumber hukum disini maksudnya ialah Pancasila sebagai asal, tempat setiap
pembentuk hukum di Indonesia mengambil atau menimba unsur-unsur dasar yang diperlukan
untuk tugasnya itu, dan merupakan tempat untuk menemukan ketentuan-ketentuan yang akan
menjadi sisi dari peraturan hukum yang akan di buat, serta sebagai dasar-ukuran, untuk menguji
apakah isi suatu peraturan hukum yang berlaku sungguh-sungguh merupakan suatu hukum yang
mengarah kepada tujuan hukum negara Republik Indonesia.

2.2 Sistem hukum di Indonesia


Sistem hukum di Indonesia adalah sistem aturan yang sedemikian rumit dan luas yang
terdiri atas unsur-unsur hukum, dimana diantara unsur hukum yang satu dengan yang lainnya
saling berkaitan, saling mempengaruhi serta saling mengisi. Oleh karena itu untuk membahas
tentang sistem hukum Indonesia, untuk satu bidang atau unsur atau subsistem hukum yang berlaku
di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari unsur yang lain.
Sistem hukum Indonesia terdiri dari:
a. Hukum Kepidanaan
Hukum Kepidanaan adalah sistem aturan yang mengatur semua perbuatan yang tidak boleh
dilakukan oleh setia warga Negara Indonesia serta memiliki sanksi yang tegas bagi setiap
pelanggar aturan pidana tersebut serta tata cara yang harus dilalui bagi para pihak yang
berkompeten dalam penegakannya.

3
Dalam kehidupan manusia, ada perbuatan-perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh
manusia karena bertentangan dengan
- Hak Asasi Manusia (HAM)
Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai Makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia.
- Kepentingan Masyarakat Umum atau Kepentingan sosial
Kepentingan yang biasa terjadi dalam pergaulan hidup antar manusia sebagai insan yang merdeka
dan dilindungi oleh norma moral, agama, sosial atau norma etika serta norma hukum.
- Kepentingan pemerintah dan Negara
Kepentingan yang muncul dan berkembang dalam rangka penyelenggaraan kehidupan pemerintah
serta kehidupan bernegara demi tegaknya dan berwibawanya negara Indonesia.
Hukum kepidanaan terdiri atas hukum pidana umum dan hukum pidana khusus. Hukum
pidana umum adalah hukum pidana yang dari sisi subjek atau pelaku hukumnya serta dari
jangkauan berlakunya mengatur seluruh manusia yang berada pada wilayah Indonesia tanpa
pengecualian. Hukum pidana umum pada prinsipnya sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP).
Hukum pidana khusus adalah hukum pidana yang berlaku bagi orang-orang yang mempunyai
kualifikasi khusus atau tertentu di wilayah Indonesia. Peraturan Perundang-undangan yang
temasuk pada hukum piada khusus adalah:
- Hukum Pidana Militer
- Hukum Pidana Ekonomi
- Hukum Pidana Politik

b. Hukum Keperdataan
Hukum Keperdataan adalah sistem aturan yang mengatur tentang berbagai hubungan
manusia dalam konteks kedudukannya sebagai individu terhadap individu yang lainnya. Menurut
paul Scholten Hukum Keperdataan adalah sebagai sistem aturan yang mengatur hak dan kewajiban
dari perorangan yang satu terhadap yang lain dalam pergaulan masyarakat dan dalam hubungan
keluarga, serta bagaimana cara menegakkan dan mempertahankannya apabila terjadi sengketa di

4
pengadilan. Hukum keperdataan dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu; Hukum Perdata dan
Hukum Acara Perdata.

c. Hukum Kenegaraan
Hukum Kenegaraan adalah sistem aturan yang mengatur tata cara penyelenggaraan
kehidupan bernegara. Ruang lingkup hukum kenegaraan meliputi masalah bentuk, dasar serta
sistem mekanisme penyelenggaraan kenegaraan. Hukum kenegaraan terbagi atas Hukum Tata
Negara dan Hukum tata Pemerintahan yang dalam kajian ilmu sering disebut Hukum Administrasi
Negara (HAN) atau Hukum tata Usaha Negara (HTUN)

d. Hukum Internasional
Hukum Internasional merupakan sistem aturan yang digunakan untuk mengatur pergaulan
negara yang merdeka dan berdaulat. Dalam peraturan internasional sekarang ini terdapat hukum
yang mengatur kepentingan negara dan warga negaranya yaitu :
1. Hukum Internasional public yang biasa disebut hukum internasional (HI)
2. Hukum internasional privat yang dinamakan hukum perdata internasional (HPI).

2.3 Pancasila sebagai dasar filsafat negara


Kedudukan pokok Pancasila adalah sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia. Dasar
formal kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia tersimpul dalam pembukaan
UUD 1945 alinea IV. Di dalamnya tertulis “… Dengan berdasar Kepada …” hal ini secara yuridis
memiliki maknasebagai dasar negara.
Sebagaimana telah ditentukan oleh pembentukan negara bahwa tujuan utama dirumuskannya
Pancasila adalah sebagai dasar negara Republik Indonesia. Oleh karena itu fungsi pokok Pancasila
adalah sebagai dasar negara Republik Indonesia. Hal ini sesuai dengan dasar yuridis ssebagaimana
tercantum dalam pembukaan UUD 1945, ketetapan No XX/MPRS/1966.
Dalam proses reformasi dewasa ini MPR melalui Sidang Istimewa tahun 1998,
mengembalikan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia yang tertuang
dalam Tap. No. XVIII/MPR/1998.
Bilamana kita pahami hakikat negara adalah merupakan suatu lembaga kemanusiaan, lahir
dan batin. Maka seluruh hidup kenegaraan kebangsaan Indonesia senantiasa diliputi oleh asas

5
kerokhanian Pancasila. Maka seluruh kehidupan negara Indonesia yang berdasarkan hukum
positif, terselenggara dalam hubungan kesatuan dengan hidup kejiwaan yang realisasinya dalam
bentuk penyesuaian kehidupan kenegaraan dengan nilai-nilai hidup kemanusiaan, yang
tersimpulkan dalam asas kerokhanian Pancasila, yaitu kebenarab dan kenyataan, keindahan
kejiwaan, kebaikan atau kelayakan ( kesusilaan ), kemanusiaan, hakikat manusia dan hidup
manusia sebagai makhluk Tuhan.
Dengan demikian konsekuensinya Pancasila asas yang mutlak bagi adanya tertib hukum
Indonesia, yang pada akhirnya harus direalisasikan dalam setiap aspek penyelenggara Negara.
Dalam pengertian inilah maka Pancasila berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber
hukum Indonesia, atau dengan lain pekataan sebagai sumber tertib hukum Indonesia yang
tercantum dalam ketentuan tertib hukum tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945, kemudian
dijelmakan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD
1945. Yang pada hakikatnya perlu dijabarkan dalam UUD 1945 serta hukum positif lainnya..
Kedudukan Pancasila yang demikian ini dapat dirinci sebagai berikut :
1. Pancasila adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum Indonesia. Sehingga Pancasila
merupakan asas kerokhanian tertib hukum yang dalam Pembukaan UUD 1945 dijelmakan lebih
lanjut ke dalam empat pokok pikiran.
2. Meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar.
3. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara.
4. Mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur dan memengang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
5. Merupakan sumber semangat bagi UUD 1945, bagi para penyelenggara negara, para pelaksana
pemerintahan. Hal ini dapat dipahami karena semangat adalah penting dalam pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara, karena masyarakat dan Negara Indonesia selalu tumbuh dan berkembang
seiring dengan perubahan zaman serta dinamika masyarakat. Dengan semangat yang bersumber
pada asas kerokhanian negara sebagai pandangan hidup bangsa maka dinamika masyarakat dan
negara akan tetap diliputi dan diarahkan asas kerokhanian Pancasila.

6
2.4 Pengamalan Pancasila
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum sudah seharusnya kita amalkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara sehari-harinya. Banyaknya pelanggaran hukum di Indonesia
baik dari penyelenggara negara ataupun rakyat Indonesia sendiri salah satu faktornya adalah
kurangnya kita memahami arti dan mengamalkan Pancasila. Oleh karena itu penting bagi kita
untuk memahami dan mengamalkan arti dari setiap sila Pancasila. Adapun arti dari tiap sila
Pancasila diantaranya :

1. Sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” adalah sebagai pondasi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini dijadikan sebagai sila pertama karena kalimat
“Ketuhanan Yang Maha Esa” adalah merupakan suatu pedoman utama untuk kita
memahami dan meyakini ajaran Tuhan. Karena kita bangsa Indonesia adalah umat yang
beragama, sudah seharusnya kita mengEsakan dan yakin kepada Tuhan kita. Dengan
yakinnya kita kepada tuhan, dan mampunya kita menjalankan lalu mengamalkan
ajaranNya kita akan dapat menjalankan sila-sila selanjutnya. Namun ketika kita tidak bisa
menjalankan sila pertama ini, kita tidak memiliki cukup iman yang bisa memperkuat kita
agar tetap dalam jalan yang benar. Banyak orang yang telah mencapai kesuksesannya
namun berpaling dari Tuhannya.
2. Sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab” adalah sebagai
manusia kita harus memiliki sikap adil dan beradab. Adil yang berarti mengakui adanya
persamaan hak dan kewajiban sesama manusia, dan Beradab yang berarti memiliki adab
atau etika dalam bertindak. Sila kedua ini sekarang mungkin belum terlaksana dengan baik.
Karena ketika manusia di tawarkan dengan sesuatu yang sangat menggiurkan dan akan
sangat menguntungkannya, dia pun akan berpaling dari keadilan dan etika beradab di
bidang profesi yang dijalankannya seperti yang banyak terjadi di Indonesia saat ini.

3. Sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia” adalah merupakan suatu sila yang
bermaksud dan bertujuan untuk menyatukan seluruh rakyat Indonesia. Bhinneka Tunggal
Ika yang berarti walaupun berbeda tetapi tetap satu. Sila ini untuk meningkatkan rasa
bangga kita terhadap bangsa ini karena perbedaan yang sangat beragam dan indah lalu
bersatunya Rakyat Indonesia untuk memajukan dan mensejahterakan Negara Indonesia.

7
4. Sila keempat yang berbunyi “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan Perwakilan” adalah untuk mengutamakan musyawarah sebagai
ketentuan dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama. Selain itu, dalam
musyawarah kita juga harus bijaksana dalam mengambil keputusan agar setiap pihak tidak
merasa dirugikan atau merasa tidak adil dalam pengambilan keputusan tersebut.
5. Sila kelima yang berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” sama
seperti sila kedua, bahwa disini kita harus adil terhadap sesama dan harus saling
menghargai hak dan kewajiban antar sesama. Maksud dari “Seluruh Rakyat Indonesia”
adalah keadilan yang dibuat oleh pemerintah kepada seluruuh rakyat Indonesia tanpa
membeda-bedakan derajat mereka. Ketika seorang kaya raya yang memang bersalah, dia
memang sudah sewajarnya mendapatkan setimpal sengan kesalahan yang diperbuatnya
tersebut.

2.5 Pancasila Sebagai Landasan Hukum


Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum juga mengandung arti bahwa semua
sumber hukum atau peraturan-peraturan, mulai dari UUD 1945, Tap MPR, Undang- Undang,
Perpu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang), PP (Peraturan Pemerintah), Keppres
(Keputusan Presiden), dan seluruh peraturan pelaksanaan yang lainnya, harus berpijak pada
Pancasila sebagai landasan hukumnya.
Semua produk hukum harus sesuai dengan Pancasila dan tidak boleh bertentangan
dengannya. Oleh sebab itu, bila Pancasila diubah, maka seluruh produk hukum yang ada di Negara
RI sejak tahun 1945 sampai sekarang, secara otomatis produk hukum itu tidak berlaku lagi. Karena
sumber dari segala sumber hukum yaitu Pancasila. Oleh sebab itu Pancasila tidak bisa diubah dan
tidak boleh diubah.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pancasila merupakan filsafat, dasar negara dan ideologi bagi Negara Republik Indonesia.
Segala sesuatu di dalam berbangsa dan bernegara tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Hal
ini termasuk dalam bidang hukum. Dalam pasal 2 UU No.10 tahun 2004 menyatakan bahwa
”Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara”, dengan tegas menyebutkan
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum. Dan maksud dari Pancasila sebgai sumber
dari segala sumber hukum itu sendiri adalah Pancasila merupakan sumber nilai dan nilai-nilai yang
terkandung didalamnya dibentuklah norma-norma hukum oleh negara.
Pancasila juga memiliki kedudukan sebagai dasar filsafat negara. Dasar formal
kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia tersimpul dalam pembukaan UUD
1945 alinea IV. Pancasila asas yang mutlak bagi adanya tertib hukum Indonesia, yang pada
akhirnya harus direalisasikan dalam setiap aspek penyelenggara Negara.
Dalam pengertian inilah maka Pancasila berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber
hukum Indonesia, atau dengan lain pekataan sebagai sumber tertib hukum Indonesia yang
tercantum dalam ketentuan tertib hukum tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945, kemudian
dijelmakan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD
1945. Yang pada hakikatnya perlu dijabarkan dalam UUD 1945 serta hukum positif lainnya..
Indonesia sendiri memiliki sistem hukum yang sedemikian rumit dan luas yang terdiri atas
unsur-unsur hukum, dimana diantara unsur hukum yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan,
saling mempengaruhi serta saling mengisi. Sistem hukum Indonesia terdiri dari hukum
kepidanaan, hukum keperdataan, hukum kenegaraan dan hukum Internasional.
Pancasila juga adalah Landasan Hukum. Semua produk hukum harus sesuai dengan
Pancasila dan tidak boleh bertentangan dengannya. Oleh sebab itu, bila Pancasila diubah, maka
seluruh produk hukum yang ada di Negara RI sejak tahun 1945 sampai sekarang, secara otomatis
produk hukum itu tidak berlaku lagi. Karena sumber dari segala sumber hukum yaitu Pancasila.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum sudah seharusnya kita amalkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara sehari-harinya. Banyaknya pelanggaran hukum di Indonesia
baik dari penyelenggara negara ataupun rakyat Indonesia sendiri salah satu faktornya adalah

9
kurangnya kita memahami arti dan mengamalkan Pancasila. Oleh karena itu penting bagi kita
untuk memahami dan mengamalkan arti dari setiap sila Pancasila

3.2 SARAN
Kita sebgai bangsa Indonesia harus menyadari bahwa pancasila adalah dasar utama kita dalam
berbangsa dan bernegara. dan kita juga harus tau bahwa pancasila adalah sumber dari segala
sumber hukum. Maka hnedaklah kita dapat memahami dan mengamalkan Pancasila dengan benar
agar kita dapat menjadikan bangsa Indonesia yang berkepribadian luhur dan mewujudkan bangsa
Indonesia yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.

10
DAFTAR PUSTAKA
Ms. , Kaelan,2014, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta, PARADIGMA.
Djamali, R. Abdoel, 2014, Pengantar Hukum Indonesia, Jakarta, PT Rajagrafindo Persada
http://dianhardiantii.blogspot.co.id/2014/12/makalah-pkn-pancasila-sebagai-sumber.html
https://www.facebook.com/permalink.php?id=497251943620561&story_fbid=53185176682724
5
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20121116055750AAGIsDh
http://elvirawardhina.blogspot.co.id/2013/03/pancasila-sebagai-sumber-dari-
segala.html
https://arifashkaf.wordpress.com/2014/10/07/pancasila-sebagai-dasar-negara-republik-indonesia/
http://mellamela3.blog.com/inti-butir-butir-pancasila/
http://ahsanmuhammad98.blogspot.com/2016/06/pancasila-sebagai-sumber-dari-segala.html

11

Anda mungkin juga menyukai