Jurnal Bahasa Inggris
Jurnal Bahasa Inggris
PENDAHULUAN
1
Penggunaan bukti ilmiah dari riset terbaik memungkinkan pengambilan
keputusan klinis yang lebih efektif, bisa diandalkan, aman, dan cost-effective.
Dalam makalah ini akan dijelaskan pengertian, tujuan, hasil Critical
Appraisal, serta langkah-langkah yang diperlukan dalam critical appraisal agar
kiranya dapat mempermudah dalam melakukan telaah kritis jurnal.
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut, beberapa tujuan dari penulisan makalah ini
adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu telaah kritis jurnal (Critical Appraisal).
2. Untuk mengetahui fungsi telaah kritis.
3. Untuk mengetahui evaluasi dalam melakukan telaah kritis.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam melakukan telaah kritis.
5. Untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam telaah kritis.
6. Untuk mengetahui pentingnya dilakukan telaah kritis.
7. Untuk mengetahui hal yang menajdi penilaian dalam telaah kritis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
II.2. Fungsi Telaah Kritis
Fungsi dari telaah kritis adalah sebagai berikut :
1. Secara sistematik mengevaluasi literature ilmiah.
2. Dapat memilih literature yang akan diambil.
3. Memutuskan artikel manakah yang akan mempengaruhi penelitian yang
akan dilakukan.
4. Memisahkan penghalang antara peneliti dengan hasil penelitian.
5. Mendukung perkembangan dari Evidence Based Practice (EBP).
4
Telah kritis juga diperlukan karena hasil penelitian tidak selalu relevan
dengan praktik. Bila kita hanya melihat judul atau bahkan abstrak, nampaknya hasil
penelitian tersebut relevan. Namun bila ditelaah lebih mendalam, tidak jarang
ternyata laporan tersebut tidak relevan dengan kita sebagai profesional.
Akhirnya agar dapat diperoleh pengetahuan yang meningkatkan kemampuan
klinis kita, perlu dilakukan kerangka kerja yang sistematis untuk menilai hasil
penelitian. Pekerjaan profesional tenaga medis adalah menyangkut kesehatan,
bahkan kehidupan pasien. Karenanya dalam menambah ilmu yang senantiasa
berkembang, tidak layak bila dilakukan secara sepintas dengan membaca abstrak
atau hasil penelitian saja, tanpa mengetahui bagaimana hasil tersebut diperoleh.
2. Nama Penulis
Sebaiknya penulis memberikan penjelasan dimana ia bekerja atau
universitas tempat kuliahnya dan alamat korespondensi, terutama alamat email,
karena jika penelitiannya menarik dan membutuhkan masukan atau ingin
menanyakan sesuatu akan lebih mudah untuk menghubungi penulis.
3. Abstraksi
5
Abstrak yang baik adalah abstrak yang mengandung komponen IMRAD
(Introduction, Methods, Result dan Discussion), serta penulisannya harus jelas
dan sesingkat mungkin.
4. Pendahuluan
Pendahuluan sebuah jurnal biasanya berisi alasan penelitian (berupa
angka-angka yang menunjukkan besaran masalah), teori yang mendasari
penelitian (apakah ada kesenjangan antara teori dengan praktek), tujuan
penelitian (tujuan umum dan khusus, atau beberapa penelitian hanya menuliskan
tujuan umumnya saja).
5. Metodelogi Penelitian
Bagian ini berisi metode penelitian apa yang digunakan, lokasi dan waktu
penelitian, populasi, sampel dan besar sampel, variabel-variabel yang diteliti,
teknik pengolahan data, rencana pengolahan dan analisis data. Pada bagian ini
kita harus bisa menilai apakah metode yang digunakan tepat untuk menjawab
tujuan penelitian? Siapa populasinya? Apakah metode samplingnya tepat? Siapa
saja yang bisa menjadi sampel? Pengolahan data yang digunakan apakah sesuai
dengan metode penelitian?
6. Hasil
Hasil penelitian memuat tabel dan grafik hasil penelitian, penjelasan hasil
berupa kalimat, dan memuat interval kepercayaan serta semua hasil penting yang
bisa menjawab tujuan penelitian. Pada bagian ini kalau kita yakin bahwa
penelitian ini baik dan memenuhi komponen VIA, maka hasil penelitian bisa
diambil sebagai bahan referensi, baik untuk pendahuluan atau pembahasan
dalam tugas akhir.
6
bagaimana analisis penulis terhadap masalah tersebut dan kita nilai sendiri,
apakah keterbatasan tersebut memberi pengaruh besar pada hasil penelitian. Dan
lihat juga apakah peneliti sudah menghubungkan hasil penelitiannya dengan
teori dan hasil penelitian sebelumnya.
Pada bagian kesimpulan, peneliti menuliskan semua hasil penting
penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Pada bagian saran peneliti
menuliskan saran yang relevan dengan hasil penelitian dan diharapkan saran
yang dituliskan adalah saran yang applicable (dapat diterapkan).
7
informasi yang tidak dijelaskan secara rinci oleh penulis, maka pembaca
harus menilai sendiri apakah kekurangan itu bisa diterima atau tidak.
- Validitas Analisis, pada bagian ini lihat apakah metode analisis yang dipakai
penulis sesuai dengan tujuan penelitiannya, bagaimana interval
kepercayaannya, nilai P nya. Validitas analisis juga berkaitan dengan
bagaimana penulis menginterpretasi hasil analisisnya.
8
b. Importantcy (Kepentingan)
Lihat apakah penelitian ini memiliki kontribusi besar terhadap
perkembangan ilmu. Intinya apakah penelitian ini penting apa tidak. Untuk apa
meneliti jika hasilnya tidak bisa memberikan "sesuatu".
c. Applicability (Penerapan)
Penelitian yang applicable adalah penelitian yang dapat diterapkan di
tempat pembaca. Semakin applicable penelitian, maka akan semakin baik.
Applicability bisa dilihat dengan mempertimbangkan faktor ketersediaan alat
dan bahan, tenaga medis, biaya, agama, sosial dan budaya yang berlaku.
9
Koherensi
Hasil biologically plausible
4. Validitas Eksterna
Hasil dapat diterapkan pada subjek terpilih.
Hasil dapat diterapkan pada populasi terjangkau.
Hasil dapat diterapkan pada populasi yang lebih luas.
BAB III
KESIMPULAN
10
III.1. Kesimpulan
- Criticals appraisal atau telaah kritis adalah cara atau metode untuk
mengkritisi secara ilmiah terhadap penulisan ilmiah.
- Langkah – langkah dalam Critical Apraisal dapat disingkat dengan “VIA”
(Validity, Important, Applicability)
- Critical appraisal dapat berfungsi sebagai cara untuk mengevaluasi literatur
ilmiah secara sistematik, dapat membantu dalam memilih literatur yang
diperlukan, memutuskan artikel manakah yang akan mempengaruhi
penelitian yang akan dilakukan, memisahkan penghalang antara peneliti
dengan hasil penelitian dan mendukung perkembangan dari Evidence Based
Medicine (EBM).
III.2. Saran
Berdasarkan penjelasan mengenai telaah kritis jurnal, diharapkan setiap
penjelasan dapat diterapkan dalam melakukaan telaah terhadap suatu jurnal
penelitian. Hal ini diharapkan akan didapatkannya informasi yang penting dan
diperlukan sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan,
DAFTAR PUSTAKA
11
Budiarto, E. (2003). Uji Diagnostik. Metodologi Penelitian Kedokteran , 184-195.
Jakarta ; ECG.
Mukhtar, Z. (2011). Uji Diagnostik. Dalam Z. Mukhtar, T. S. Haryuna, E. Effendy,
A. Y. Rambe, Betty, & D. Zahara, Desain Penelitian Klinis dan Statistika
Kedokteran (hal. 97-106). Medan: USU Press.
Murti B, Prof, dr, MPH, MSc, PhD (2011). Makalah “Pengantar Evidence-Based”. Ilmu
Kesehatan Masyarakat : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret.
Pusponegoro, H.D., Wirya, I..G.N.W., Pudjiadi, A.H., Bisanto, J., Zulkarnain, S.Z.
(2011). Uji Diagnostik. Dalam S. Sastroasmoro, Dasar-Dasar Metodologi
Penelitian Klinis (hal. 193-216). Jakarta: Sagung Seto.
Sastroasmoro S. Telaah Kritis Jurnal Kedokteran. Dalam Buku Teknik Menulis dan
Telaah Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran. Editor Siti Setiati dkk. Pusat Penerbitan
IPD FKUI, Jakarta 2007, hal 41.
12