Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENGELOLAAN KASUS INOVATIF

PENANGANAN KLIEN DENGAN REMATIK MENGGUNAKAN MASSAGE LUTUT


PADA KLIEN TN. S DI WISMA 1 PANTI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA
DEWANATA CILACAP

Disusun sebagai salah satu syarat dan tugas stase Keperawatan Gerontik tahun 2018/2019

Disusun Oleh :

DIANA ALFI YANUARITA


1811040057

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia mengalami peningkatan jumlah orang dengan usia lanjut pada tahun

2014 sejumlah 18,75 juta dan di perkirakan akan terus meningkat menjadi 36 juta orang

pada tahun 2025. Lansia terbanyak tersebar di beberapa provinsi yaitu Yogyakarta

(13,04%), Jawa Timur (10,40%) dan Jawa Tengah (10,30%) (Kemenkes RI, 2013).

Pada usia lanjut, fungsi fisiologis akan mengalami penurunan karena proses

penuaan, sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah penderita penyakit tidak menular

seperti hipertensi, diabetes, dan nyeri sendi yang disebabkan oleh berbagai penyebab

( Direktorat Indonesia dari Kesra, 2015). Salah satu penyatit tidak menular adalah nyeri

sendi. Nyeri sendi ini menjadi masalah yang sering dikeluhkan oleh lansia. Menurut

Barbour (2013), prevelensi nyeri sendi terjadi pada orang dengan usia berkisar 45-65

tahun (30,3%) dan orang dengan usia lebih dari 65 tahun (49,7%), sedangkan menurut

Riskesdas (2013) prevalensi penyakit sendi adalah sebesar 11,9% dan berdasarkan

dengan diagnosis dan gejala sebesar 24,7%. Nyeri bisa disebabkan karena refleksi

penyakit yang mengakibatkan peradangan sendi, degenerasi tulang rawan, deposisi

kristal, infeksi, dan trauma (Baer, 2014).

Nyeri adalah persepsi subjektif yang dipengaruhi oleh isu-isu fisiologis, sosial,

spiritual, psikologis dan budaya. Oleh karena itu, pengalaman nyeri bervariasi dari setiap

individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri meliputi usia, kelemahan, fungsi


neurologis, perhatian, pengalaman sebelumnya, faktor spiritual, kecemasan, mengatasi

teknik dan rasa nyeri (Potter & Perry, 2009). Metode pengobatan saat ini untuk pasien

dengan nyeri sendi bertujuan untuk meningkatkan mobilitas dan fungsi sendi, dan untuk

mengoptimalkan kualitas hidup dengan mengendalikan faktor risiko, latihan, intervensi

fisioterapi, terapi non farmakologis, terapi farmakologis dan operasi

Teknik non farmakologi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada

osteoartritis diantaranya yaitu dengan stimulasi kulit (massage kutaneus atau pijat,

kompres panas atau dingin, akupuntur, stimulasi kontralateral), stimulasi elektrik saraf

kulit traskutan, teknik distraksi, teknik relaksasi, dan istirahat. Tindakan non farmakologi

itu dapat dilakukan sendiri dirumah dan caranya sederhana. Selain itu tindakan non

farmakologi ini dapat digunakan sebagai pertolongan pertama ketika nyeri menyerang,

teknik ini juga dapat memberikan reaksi fisiologis antara lain meningkatkan respon

inflamasi, meningkatkan aliran darah pada jaringan, dan meningkatkan pembentukan

edema (Tamsuri, 2006).

Massage adalah stimulus kulit tubuh secara umum, dipusatkan paada beberapa

bagian tubuh dan dilakukan sekitar 10 menit pada masing-masing bagian tubuh untuk

mencapai hasil relaksasi yang maksimal (Tamsuri,2006).

Massage adalah suatu pijatan yang dilakukan untuk membantu mempercepat

proses pemulihan beberapa macam penyakit dengan menggunakan sentuhan tangan tanpa

memasukan obat kedalam tubuh yang bertujuan untuk meringankan atau mengurangi

keluhan atau gejala pada beberapa macam penyakit yang merupakan indikasi untuk

dipijat (Bambang, 2011).


B. PROBLEM

Berdasarkan pengamatan dan hasil pengkajian yang dilakukan selama praktek di

Panti Pelayanan Lanjut Usia "DEWANATA" Cilacap, terdapat 100 lansia. Dari total 100

lansia, terdapat beberapa lansia yang mengeluhkan nyeri pada persendian. Setelah

melakukan wawancara dengan satu orang lansia yang mengeluhkan nyeri sendi di Wisma

I yaitu Tn. S mengatakan nyeri sendi (lutut) seperti senut-senut di persendian lutut kanan

dengan skala nyeri dan nyeri hilang timbul.

C. SOLUSI

Berdasarkan problem diatas, penulis akan melakukan intervensi berdasarkan

jurnal yang berjudul“Massage Therapy for Osteoarthritis of the Knee :

A Randomized Dose-Finding Trial ” merupakan salah satu dasar solusi

intervensi mandiri yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri sendi yang dialami oleh

lansia.
BAB II

JURNAL ASLI
BAB III

ANALISA JURNAL (PICO)

JURNAL UTAMA

1. Judul Jurnal

“Massage Therapy for Osteoarthritis of the Knee : A

Randomized Dose-Finding Trial”

2. Peneliti

Adam I Pelrman, Ather Ali, dkk.

JUDUL :

“Massage Therapy for Osteoarthritis of the Knee :

A Randomized Dose-Finding Trial”


POPULATION :

Populasi dalam penelitian ini sebanyak 125 pasien yang dibagi

menjadi kelompok intervensi (pijat) dan kelompok control

(perawatan biasa). Penelitian dilakukan di St Barnabas Ambulatory

Care Center (Livingston, NJ) dan Rumah Sakit Grifin (Derby, CT)
INTERVENTION:

Setelah dilakukan pengelompokkan berdasarkan kriteria inklusi

dan eksklusi, 125 subjek diacak menjadi 5 kelompok, kelompok 1-

4 yaitu kelompok pijat dan kelompok 5 perawatan biasa. Pada

kelompok intervensi di berikan pijat selama 60 menit/ minggu.

COMPARATION :

JUDUL :

“ Spa therapy in the treatment of knee osteoarthritis : a large

randomised multicentre trial”

POPULATION :

Penelitian ini dilakukan di prancis pada bulan Juni 2006. Sampel


penelitian sebanyak 187 responden kelompok kontrol dan 195
responden kelompok intervensi.

INTERVENTION:

Populasi sampel penelitian di berikan intervensi menggunakan


terapi Spa. Intervensi dilakukan selama 18 hari.

OUTCOME :

Tidak ada perbedaan efektivitas antara pemberian kompres hangat


jahe putih dan kompres parutan jahe putih terhadap skor nyeri
penderita gout arthritis di wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian
Kubu Raya.

OUTCOME :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kelompok
menunjukkan ada penurunan skala nyeri sebelum dan setelah
intervensi kompres hangat jahe dapat ditempati deklinasi skala
nyeri dari rata-rata 6,5-2,5. t-test Independent antara kompres
jahedan kompres air hangat sig nilai 0,037 (p <0,05), menunjukkan
bahwa ada signifikan secara statistik yang berbeda dalam
mengurangi skala nyeri sendi yang efektif. Berdasarkan hasil
penelitian ini, terapi kompres jahe lebih efektif dalam mengurangi
skala nyeri sendi daripada hanya menggunakan kompres air hangat.
Oleh karena itu, dapat dianggap sebagai alternatif manajemen nyeri
sendi pada lansia yang mudah, murah dan bermanfaat.

BAB IV

ANALISIS SWOT
A. STRENGTH (KEKUATAN)

1. Jurnal utama yang digunakan relevan dengan praktik keperawatan gerontik dimana

sampel penelitian dalam jurnal adalah klien yang mengalami nyeri sendi.

2. Jurnal utama merupakan studi eksperimen keperawatan yang membutuhkan waktu

dalam pengumpulan data sampai dengan hasl penelitian, sehingga diharapkan

mampu digunakan sebagai acuan dalam pengembangan asuhan keperawatan maupun

evidence based nursing pada klien dengan nyeri sendi.

3. Hasil penelitian jurnal utama membuktikan bahwa kompres hangat jahe berpengaruh

terhadap penurunan tingkat nyeri sendi klien, ini dapat digunakan sebagai salah satu

tindakan mandiri keperawatan yang dapat dilakukan oleh klien di rumah.

B. WEAKNESS (KELEMAHAN)

1. Dalam jurnal tidak disebutkan intervensi ini dilakukan berapa kali.

2. Pasien dalam penelitian diikuti secara kronologis untuk mengetahui komplikasi yang

terjadi atau mungkin terjadi.

C. OPPORTUNITY (KESEMPATAN)

1. Tindakan massage lutut tidak memiliki efek samping yang merugikan

2. Dapat dilakukan dengan mudah dan ekonomis

3. Mudah dilakukan sendiri

D. THREAT (ANCAMAN)
1. Tidak efektif menghilangkan nyeri bila tidak dilakukan secara rutin

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN

Dari beberapa penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa upaya

penurunan nyeri yang dapat dilakukan perawat secara mandiri melalui kompres hangat

jahe. Selain mudah dilakukan, efekivitas terhadap penurunan nyeri yang di alami.

B. SARAN

Kompres hangat jahe dapat dilakukan secara mandiri dan mudah, serta dapat

memurunkan nyeri.

DAFTAR PUSTAKA
Baer, A. (2014). Pendekatan The Menyakitkan Bersama. Diperoleh dari
http://www.emedicine.medscape.com/article/3360540-overview.

Barbour, K., Helmick, C., Theis, K., et al. (2013). Prevalensi arthritis dokter-didiagnosis
dan arthritis-disebabkan keterbatasan aktivitas - Amerika Serikat, 2010-2012.
MORB

Dewi, E. U & Kudmasa, K. V. Pengaruh Kompres Jahe Terhadap Penurunan Nyeri Sendi
Pada Lansia Di Panti Werdha Anugrah Dukuh Kupang Barat Surabaya. 2014.

Kementrian Kesehatan RI. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia Di Indonesia 2013. Jakarta :
Pusat Data Dan Informasi. 2014.

Perry, G.A & Potter, P.A. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik. Jakarta : EGC. 2009.

Anda mungkin juga menyukai