Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

“ SISTEM PEREDARAN DARAH “

Disusun Oleh :

1. Dewi Mayangsari
2. Citra Adrianah Abidin
3. Maulana Yusuf

BAB I

1
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Setiap makhluk hidup memerlukan oksigen dan zat makanan serta mengeluarkan

zat sisa metabolisme. Berbagai proses metabolisme membutuhkan materi dasar dan

menghasilkan sampah (sisa) yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Peredaran materi

berupa bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti oksigen dan sari-sari makanan

dilakukan oleh sistem peredaran atau sistem sirkulasi. Hasil pencernaan makanan dan

oksigen diangkut dan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh, sedangkan sisa-sisa

metabolisme diangkut dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.

Fungsi dari sistem peredaran darah pada manusia diantaranya yaitu menyuplai

oksigen dan sari makanan ke seluruh jaringan tubuh, membawa gas sisa berupa

karbondioksida ke paru- paru, dan mengembalikan sisa metabolisme ke ginjal untuk

disekresikan/ dibuang.

Sistem peredaran darah juga dikenal dengan sistem transportasi. Darah dialirkan

dari organ primer ke komponen selanjutnya sehingga mencapai setiap sel- sel tubuh.

Oleh karena itu sistem peredaran darah juga disebut dengan sistem transportasi. Sistem

peredaran darah pada manusia merupakan sistem peredaran darah tertutup. Secara lebih

lanjut berkaitan dengan sistem peredaran darah pada manusia akan dibahas dalam

makalah ini.

1. 2 Batasan Masalah

2
Batasan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :

Sistem Peredaran Darah yang terjadi pada hewan vertebrata yang terdiri dari kelas

pisces,amphibi, reptilia, aves dan mamalia.

1. 3 Tujuan Penulisan

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui komponen- komponen yang termasuk dalam sistem peredaran darah

pada manusia.

2. Mengetahui fungsi setiap organ yang berperan dalam proses peredaran darah pada

manusia.

3. Mengetahui cara kerja setiap organ yang berperan dalam sistem peredaran darah

pada manusia.

4. Mengetahui proses dan komponen- komponen yang terlibat dalam proses pembekuan

darah.

5. Mengetahui jenis penyakit yang berkaitan dengan sistem peredaran darah pada

manusia.

BAB II

3
PEMBAHASAN

2. 1 Sistem Peredaran darah Vertebrata

Hewan yang berukuran lebih besar dan lebih banyak beraktivitas memerlukan laju

metabolisme sel yang lebih tinggi. Metabolisme yang tinggi akan terjadi apabila

pemasukan sari makanan dan oksigen berlangsung secara konstan, serta tersedia sistem

kapiler yang bertanggung jawab atas pertukaran gas dan pembuangan zat sisa secara

cepat.

Sistem sirkulasi pada hewan tingkat tinggi terdiri atas jantung, pembuluh darah,

dan pembuluh limfa. Sistem peredaran darah semua vertebrata merupakan sistem

peredaran darah tertutup dan ganda, kecuali pada ikan. Sistem peredaran darah pada

ikan termasuk sistem peredaran darah tertutup dan tunggal.

Namun struktur darah (susunan darah) pada vertebrata sama, yaitu terdiri atas

plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

2. 1. 1 Sistem Transportasi pada Ikan

Ikan mempunyai sistem transportasi tunggal dan tertutup, karena dalam satu kali

beredar darah ikan hanya melalui jantung satu kali dan selalu berada dalam pembuluh

darah. Darah pada ikan berfungsi mengangkut sari-sari makanan, oksigen dan

karbondioksida. Pertukaran oksigen pada ikan terjadi dari air dengan karbondioksida

terjadi pada bagian semipermeabel yaitu pembuluh darah yang terdapat di daerah

insang. Fungsi jantung memompa darah Selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu

struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di

ruang depan jantung.Darah pada ikan berfungsi mengedarkan suplai makanan ke sel-sel

4
tubuh, membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim ke

organ yang dibutuhkan.

Gambar 2.1 : Skema Perderan darah ikan

Proses Sirkulasi pada Pisces

Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh mengandung CO2

kembali ke jantung melalui vena dari berkumpul di sinus venosus, kemudian masuk ke

serambi. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju insang

melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri aferen brakialis. Pada

arteri aferen brakialis, oksigen diikat oleh darah, selanjutnya menuju arteri aferen

brakialis dan melalui aorta dorsalis darah diedarkan ke seluruh tubuh. Di jaringan tubuh

darah mengikat CO2.

Dengan adanya sistem vena, darah dikembalikan dari bagian kepala dan badan

menuju jantung. Beberapa vena yang penting misalnya vena cardinalis anterior, dan

vena cardinalis posterior (membawa darah dari tubuh melewati hati) dan vena porta

renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal). Peredaran darah pada ikan disebut

peredaran darah tunggal karena darah hanya satu kali melewati jantung (Pratiwi,

2007:96).

5
2. 1. 2 Sistem Transportasi pada Amphibia

Sistem sirkulasi pada katak tersusun dari jantung dan pembuluh darah. Jantung

katak terdiri atas tiga ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, dan satu bilik. Karena

jantung katak hanya mempunyai satu bilik,darah yang banyak mengandung oksigen dan

karbon dioksida masih bercampur dalam bilik jantung. Sistem peredaran darah pada

katak tertutup dan rangkap (ganda).

Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah

mengandung air, protein darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari

eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki

inti dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga

memiliki inti. Selain memiliki sistem peredaran darah, katak juga memiliki sistem

peredaran limfe. Sistem peredaran limfe berperan penting dalam pengambilan cairan

tubuh ke dalam peredaran darah.

Gambar 2.2 : Sistem peredaran darah pada katak tertutup dan rangkap (ganda).

Pada katak terdapat tiga macam sistem vena, yaitu:

1. sistem vena kava, yang terdiri dari vena kava yang berasal dari tungkai depan dan

kepala, serta vena kava yang berasal dari alat tubuh bagian belakang

6
2. Sistem vena pulmo kutanea, yakni vena yang mengangkut darah dari paru-paru dan

kulit
3. Sistem vena porta, yakni vena yang merngalirkan darah dari organ tubuh sebelum

kembali ke jantung mampir terlebih dahulu ke organ lain. Pada katak ada dua

macam vena porta:

Gambar 2.3 : Skema Perderan darah Amphiibi

Proses sistem peredaran darah pada katak terjadi sebagai berikut :

a. Darah campuran (bersih dan kotor) dipompa dari bilik jantung ke paru-paru dan

kulit. Di tempat ini darah mengikat oksigen. Selanjutnya, darah ke serambi kiri dan

ke bilik lagi.

b. Daerah campuran dipompa dari bilik jantung ke seluruh tubuh ( kepala, hati, usus,

dinding tubuh, dan ginjal) melalui arteri. Di dalam organ-organ tersebut, darah

melepaskan oksigen dan mengikat karbondioksida.

c. Darah yang mengandung CO2 mengalir melalui pembuluh vena (balik) menuju

serambi kanan kemudian ke bilik, dan tercampur lagi dengan darah bersih.

Demikian seterusnya berulang-ulang.

7
Proses sirkulasi pada Amphibi

Menurut (Campbell, 2000:45) Ventrikel akan memompakan darah ke dalam

sebuah arteri bercabang yang mengarahkan darah melalui dua sirkuit: sirkuit

pulmokutaneus dan sirkuit sistemik. Sirkuit pulmokutaneus mengarah ke jarigan

pertukaran gas (dalam paru-paru dan kulit pada katak), dimana darah akan mengambil

oksigen sembari mengalir melalui kapiler.

Darah yang kaya oksigen kembali ke atrium kiri jantung, dan kemudian sebagian

besar di antaranya dipompakan ke dalam sirkuit sistemik. Sirkuit sistemik membawa

darah yang kaya oksigen ke seluruh organ tubuh dan kemudian mengembalikan darah

yang miskin oksigen ke atrium kanan melalui vena. Skema ini, yang disebut sirkulasi

ganda, menjamin aliran darah yang kuat ke otak, otot, dan organ-organ lain karena

darah itu dipompa untuk kedua kalinya setelah kehilangan tekanannya dalam hamparan

kapiler pada paru-paru dan kulit. Keadaan ini sangat berbeda dari sirkulasi tunggal

dalam ikan, dimana darah mengalir secara langsung dari organ respirasi (insang) ke

organ lain dengan tekanan yang semakin berkurang.

Pada katak dikenal adanya sistem porta yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh

pembuluh balik (vena) saja. Vena mengumpulkan darah dari pembuluh kapiler dari

suatu sistem porta yang terbagi menjadi anyaman-anyaman di dalam alat tubuh yang

lain sebelum kembali ke jantung. Barulah kemudian masuk ke dalam vena yang menuju

jantung. Sistem porta yang penting adalah sistem porta hepatika pada hati dan sistem

porta renalis pada ginjal (Pratiwi, 2007:98).

8
2. 1. 3 Sistem transportasi pada reptilia

Reptil memiliki suatu modifikasi jantung yang lebih maju dibandingkan dengan

ikan dan katak. Jantung reptil terdiri dari empat ruang, yaitu atrium kiri dan atrium

kanan serta ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Atrium kiri dan kanan dipisahkan oleh

sekat (septum) yang sempurna, disebut sekat atrium (sekat serambi). Sebaliknya antara

ventrikel kiri dan ventrikel kanan terdapat sekat tidak sempurna, disebut sekat ventrikel

(sekat bilik). Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan yang tidak sempurna

menyebabkan darah dari kedua ventrikel ini bercampur. Salah satu hewan reptil seperti

buaya, sekat ventrikelnya hampir sempurna, yang disebut foramen penizzae. Foramen

panizzae berfungsi untuk mendistribusikan oksigen ke alat-a1at pencernaan serta

menjaga keseimbangan tekanan cairan di dalam jantung saat buaya menyelam.

Gambar 2.4 : Skema sistem peredaran darah pada reptilia

Proses sirkulasi pada reptilia

Darah dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus menuju ke serambi

kanan, kemudian bilik kanan. Darah yang berasal dari paru-paru, melalui arteria

pulmonalis, masuk ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri, darah dipompa

keluar melalui sepasang arkus aortikus, Dua arkus aortikus ini lalu menghubungkan diri

menjadi satu membentuk aorta dorsalis yang menyuplai darah ke alat-alat dalam, ekor,

dan alat gerak belakang.Dari seluruh jaringan tubuh, darah menuju ke vena, kemudian

menuju sinus venosus dan kembali ke jantung.

9
2. 1. 4 Sistem Transportasi pada Burung

Sistem sirkulasi burung sama dengan mamalia dan manusia. Burung mempunyai

jantung yang terdiri atas empat ruang, yaitu dua serambi dan dua bilik. Sekat biliknya

sempurna sehingga darah bersih dan darah kotor tidak bercampur. Sistem peredaran

darah burung tertutup dan rangkap (ganda).

Gambar 2.5 : Skema sistem peredaran darah pada burung

2. 1. 5 Sistem predaran darah Mamalia

Sistem peredaran darah manusia berupa sistem peredaran darah tertutup dan

peredaran darah ganda. Sistem peredaran darah berfungsi untuk: menyampaikan zat gizi

dan oksien ke jaringan tubuh, menyingkirkan hasil buangan dari jaringan,

mempertahankan suhu tubuh melalui termoregulasi, mengangkut sel darah, dan

mengantarkan hormon dari tempat produksinya ke jaringan sasaran (Bresnick,

2003:106).

Begitu banyak fungsi darah sehingga darah merupakan cairan tubuh yang

penting dan fungsinya tidak dapat digantikan. Sistem peredaran darah manusia

melibatkan darah, jantung, dan pembuluh darah. Sistem peredaran darah pada mamalia

tidak jauh beda dengan sistem peredaran darah pada manusia yaitu terdiri atas darah,

alat-alat peredaran darah dan peredaran getah bening.

10
Mengenai darah telah dijelaskan sebelumnya yang selanjutnya akan dibahas

tentang alat-alat peredaran darah, untuk mengedarkan sari makanan dan oksigen

diperlukan alat-alat peredaran darah berupa jantung dan pembuluh darah.

1. Darah

Darah merupakan unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk

membantu proses fisiologis. Fungsi umum darah adalah alat pengangkutanpengaturan,

dan perlindungan tubuh. Bahan-bahan yang diangkut oleh darah meliputi nutrien,

produk sisa metabolisme, gas, dan hormon (Scanlon, 2006:228).

Darah memiliki karakter fisik khusus, yaitu:

a. Jumlah, seseorang memiliki empat sampai enam liter darah dalam tubuhnya, yang

bergantung pada ukuran tubuhnya.

b. Warna, darah arteri tampak merah terang karena mengandung kadar oksigen tinggi.

Darah vena telah memindahkan kandungan oksigennya ke jaringan sehingga

memiliki warna yang lebih gelap.

c. pH, kisaran pH normal darah adalah 7,35 sampai 7,45 yang cenderung agak basa.

Darah vena biasanya memiliki pH yang lebih rendah daripada darah arteri karena

mengandung karbon dioksida dalam jumlah yang lebih besar.

d. Viskositas, berarti pengentalan atau tahanan terhadap aliran darah. Darah lebih kental

sekitar 3-5 kali dibanding air (Scanlon, 2006:228).

Darah terdiri dari plasma darah yang merupakan bagian cair darah dan sel darah.

Untuk lebih jelasnya, berikut akan dijelaskan tentang plasma darah dan sel darah.

11
Fungsi darah :

1) Sebagai alat pengangkut sari makanan dan O 2 ke seluruh tubuh dan sisa-sisa

metabolisme ke alat ekskresi.

2) Menjaga agar temperatur tubuh tetap.

3) Mengedarkan air, selain mengedarkan sari makanan juga air yang berfungsi untuk

reaksi enzimatis atau untuk menjaga tekanan osmosis tubuh.

4) Mengedarkan getah bening.

5) Menghindarkan tubuh dari infeksi (membentuk antibody berupa sel darah putih dan

sel darah pembeku).

6) Menjaga kestabilan suhu tubuh.

7) Mengatur keseimbangan asam basa (Hb).

1.1 Plasma Darah

Plasma adalah bagian cair darah, dan sekitar 91% merupakan air. Kemampuan

melarutkan air memungkinkan plasma mengangkut berbagai subtansi. Nutrien yang

diserap dari saluran pencernaan disirkulasi ke berbagai jaringan tubuh, dan produk sisa

dari jaringan diangkut ke ginjal dan dieksresikan melalui urin (Scanlon, 2006:228).

Protein plasma juga terdapat dalam plasma. Protein plasma primer adalah albumin,

globulin, dan fibrinogen. Albumin merupakan 60% dari seluruh protein plasma darah

dan fungsi utamanya adalah untuk memelihara tekanan osmotik darah. Imunoglobulin

adalah antibodi yang penting untuk ketahanan tubuh.

Globulin lain yang mengikat dan mengangkut besi dan zat-zat lain, merupakan

faktor dalam pembekuan darah dan melaksanakan banyak fungsi lain. Fibrinogen

merupakan sumber dari fibrin yang terdapat dalam darah beku. Sebagian besar protein

12
plasma disintesis dalam hati, tetapi antibodi dibuat dalam jaringan limfoid dan sel-sel

plasma jaringan (Villee, tanpa tahun: 184).

Faktor pembekuan protrombin, fibrinogen, dan yang lain diproduksi oleh hati

dan akan bersirkulasi sampai teraktivasi membentuk bekuan pada saan terjadi ruptur

atau kerusakan pembuluh darah. Plasma juga membawa panas tubuh. Darah

dihangatkan dengan cara mengalir melewati organ-organ seperti hati dan otot (Scanlon,

2006:228).

1.2 Sel-sel Darah

Ada tiga macam sel darah merah, yaitu:

a. Eritrosit (sel darah merah)

Sel darah merah berbentuk bulat gepeng, kedua permukaannya cekung

(bikonkaf), dan tidak berinti. Sel darah merah pada pria berjumlah kira-kira 5 juta/mm3

sedangkan wanita kira-kira 4 juta/mm3. Sel darah ini mengandung hemoglobin (zat

warna merah pada darah) berfungsi untuk mengikat O2, selain itu sel darah merah juga

mengandung zat besi (Fe). Sel darah merah dibentuk dalam sumsum merah tulang, pada

tulang pipih. Sel ini dapat hidup dalam masa 120 hari, sel yang sudah tua/rusak akan

dirombak dalam limfa. Hemoglobin yang terlepas akan dibawa ke hati untuk dirombak

menjadi zat warna empedu (bilirubin). Adapun zat besi yang terlepas akan digunakan

dalam membentuk sel darah merah baru. Jika sel-sel darah kekurangan zat besi maka

akan mengalami penyakit yang disebut anemia. Adapun jika sel darah kekurangan O2

dinamakan dengan sianosis.

13
Sel darah merah mengandung protein hemoglobin (Hb), yang memberi

kemampuan kepada sel darah merah untuk mengangkut oksigen. Setiap sel darah merah

mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin, yang masing-masing dapat mengikat

empat molekul oksigen. Sel darah merah dibuat di sumsum tulang merah pada tulang

pipih dan tak beraturan. Pada sumsum tulang merah terdapat sel prekusor yang disebut

sel induk, yang terus menerus mengalami mitosis untuk memproduksi semua jenis sel

darah, yang kebanyakan adalah sel darah merah (Scanlon, 2006:230).

Gambar 2.5.1 Sel Darah Merah

Gambar 2.5.2 : Produksi Sel Darah.Sel induk ditemukan di sumsum tulang merah
dan jaringan limfatok dan merupakan sel precursor semua jenis sel darah
( Scanlon,2006 :231).

Umur sel darah merah sekitar 120 hari. Ketika sel darah merah mencapai usia

ini, sel darah merah mudah rusak dan dikeluarkan dari sirkulasi oleh sel dari sistem

makrofag jaringan. Organ yang mengandung makrofag adalah hati, limpa, dan sumsum

tulang merah. Sel darah merah akan difagosit dan dicerna oleh makrofag, dan

kandungan besinya akan dikembalikan ke dalam sumsum tulang merah yang digunakan

untuk sintesis hemoglobin baru (Scanlon, 2006:234).

14
b. Leukosit ( sel darah putih )

Ciri-cirinya:

(1) berukuran 10-12 μm

(2) mempunyai bentuk sangat bervariasi

(3) selnya mempunyai nukleus (inti sel)

(4) bergerak bebas secara amuboid

(5) menembus dinding kapiler yang disebut diapedesis

Leukosit memiliki ukuran yang lebih besar dari sel darah merah dan memiliki

nukleus ketika matang. Jumlah sel darah putih normal adalah 5000-10.000 per mm3.

Leukosit dapat dibedakan menjadi lima macam. Kelima macam sel darah putih bisa

diklasifikasikan kedalam dua kelompok: granular dan tidak bergranular. Leukosit

bergranular diproduksi dalam sumsum tulang merah; yaitu neutrofil, eosinofil, dan

basofil. Leukosit tidak bergranula adalah limfosit dan monosit (Gambar 2.5.3) (Scanlon,

2006:238).

Gambar 2.5.3 Lima Macam Sel Darah Putih ( Campbell, 2008 : 912 ).

15
Sel darah putih dibuat di sumsum tulang merah, limpa, kelenjar limpa, dan

jaringan retikulo-indotel. Leukosit mempunyai fungsi utama untuk melawan kuman

yang masuk kedalam tubuh, yaitu dengan cara memakannya yang disebut fagositosis.

Jumlah leukosit dapat naik turun tergantung dari ada tidaknya infeksi kuman-kuman

tertentu. Leukosit dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu granulosit bila

plasmanya bergranuler dan agranulosit bila plasmanya tidak bergranuler.

Leukosit granulosit dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

1) Netrofil: bersifat fagosit, plasmanya bersifat netral, bentuk intinya bermacam-

macam seperti batang, berinti banyak, berinti bengkok, dan lain-lain.


2) Basofil: plasmanya bersifat basah, berbintik-bintik kebiruan, dan bersifat fagosit.
3) Eusinofil: bersifat fagosit, plasmanya bersifat asam, berbintikbinti kemerahan yang

jumlahnya akan meningkat bila terjadi infeksi.

Leukosit agranulosit dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Monosit: selnya berinti satu, besar berbentuk bulat panjang, bisa bergerak cepat,

dan bersifat fagosit.


2. Limfosit: berinti satu, selnya tidak dapat bergerak bebas, ukurannya ada yang

sebesar eritrosit. Sel ini berperan besar dalam pembentukan zat kebal (antibodi).
Dalam kondisi normal sel darah putih manusia jumlahnya lebih sedikit

dibandingkan dengan sel darah merah. Gambar-2 memperlihatkan deskripsi

sederhana sel darah putih yang tergabung dengan sel darah merah. Gambar-2

tersebut menunjukkan keberadaan sel darah putih lebih rendah dari sel darah merah.

c. Trombosit ( sel darah pembeku )

16
Trombosit bukan merupakan sel lengkap, melainkan fragmen atau pecahan sel.

Jumlah normal trombosit adalah 150.000-300.000 per mm3. Trombosit dibutuhkan

untuk memelihara hemostasis, yang berarti mencegah kehilangan darah.

Ada tiga mekanisme yang terjadi, dan trombosit terkait dalam setiap

mekanismenya (Scanlon, 2006:240). Trombosit berperan dalam proses pembekuan

darah. Jika suatu jaringan tubuh terluka, makatrombosit akan pecah dan mengeluarkan

zat yang disebut trombokinase. Trombokinase ini akan bertemu dengan protombin

dengan pertolongan Ca2+ aakan menjadi trombin.

Trombin akan bertemu pula dengan fibrin yang merupakan benang-benan halus,

bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan

demikian terjadilah pembekuan. Protombin dibuat di hati dan untuk pembuatannya

diperlukan vitamin K, dengan demikian vitamin K penting untuk pembekuan darah

(Syaifuddin, 2006:146). Secara sederhana proses pembekuan darah dapat dilihat proses

pembekuan darah.

Gambar 2.5.4 : Proses Pembekuan darah

2. Alat- Alat Peredaran Darah


a. Jantung

17
Jantung manusia terletak dalam rongga dada dan diatas diafragma. Jantung

terdiri atas : prikardium (pembungkus jantung), miokardium (otot jantung) dan

endokardium (pembatas ruang jantung). Terdapat arteri umbilikus yang menghubungkan

aliran darah pada fetus yang menyerap oksigen dan sari makanan, sedangkan foramen

ovale merupakan lubang jantung pada fetus.

Jantung manusia terbagi menjadi 4 ruang yaitu 2 serambi (atrium) dan 2 bilik

(ventrikel). Ventrikel (bilik) memiliki dinding yang lebih tebal dibanding atrium

(serambi), bagian sebelah kiri juga lebih tebal dari yang sebelah kanan. Hal ini berkaitan

dengan fungsinya yaitu bagian sebelah kiri untuk memompa darah bersih ke seluruh

tubuh. Antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat valvula bikuspidalis dan antara

serambi kanan dan bilik kanan terdapat valvula trikuspidalis. Valvula semilunaris

bentuknya seperti bulan sabit, terdapat pada klep jantung agar darah tetap searah.

Gambar 2.5.5 : ( a) Lapisan Luar Jantung, (b) Lapisan Dalam Jantung

Ada dua bagian jantung yang terlibat dalam proses sirkulasi darah yaitu diastole

dan sistole. Diastole merupakan bagian darah yang dihisap masuk jantung, sedangkan

18
sistole merupakan darah yang dipompa keluar jantung. Jadi pada orang yang tertera

pada tensimeter dikatakan misalnya 120/100 mmHg merupakan tekanan sistole 120 per

menit dan tekanan diastole 100 per menit.Jantung merupakan alat pemompa darah yang

letaknya di dalam rongga dada agak ke kiri. Bersarnya kurang lebih sama dengan

kepalan.berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai organ jantung. Jantung mempunyai

bagian-bagian sebagai berikut:

1. Dinding jantung merupakan bagian yang membungkus ruangan jantung. Dinding

ini terdiri atas tiga lapis, yaitu:


a) Perikardium

Perikardium adalah selaput pembungkus jantung. Perikardium ini berlapis dua.

Diantara keduanya terdapat cairan limfa yang berfungsi untuk menahan gesekan.

b) Miokardium

Miokardium adalah otot jantung. Otot ini tersusun atas jenis otot yang bekerja

secara tidak sadar.

c) Endokardium

Endokardium adalah selaput yang membatasi ruangan jantung.

2) Ruangan jantung

Ruangan jantung manusia berjumlah empat terdiri dari dua serambi (atrium)

kanan dan kiri serta dua bilik (ventrikel) kanan dan kiri. Serambi kanan berisi darah

yang kaya CO2 berasal dari seluruh tubuh, sedangkan serambi kiri berisi darah yang

kaya oksigen yang berasal dari paru-paru.

3) Klep jantung

19
Antara serambi dan bilik, antara bilik dan nadi terdapat klep atau valvula. Fungsi

klep ini untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. Klep-klep tersebut adalah sebagai

berikut:

a. klep berdaun tiga atau valvula trikuspidalis, terdapat diantara serambi kanan dan

bilik kanan. Klep ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam bilik kanan tidak

kembali ke serambi kanan.


b. klep berdaun dua atau valvula biskupidalis, terdapat diantara serambi kiri dan bilik

kiri. Klep ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam bilik kiri tidak kembali ke

serambi kiri.
c. klep berbentuk bulan sabit atau valvula seminularis. Klep ini terdiri atas tiga daun

dan terdapat pada pangkal nadi besar. Fungsinya adalah untuk mencegah agar darah

dalam nadi tidak kembali ke bilik.


b. Saraf Jantung

Saraf pada jantung membentuk beberapa simpul saraf jantung. Simpul saraf

tersebut adalah sebagai berikut:

 Simpul Keith-Flack atau Nodus Sino Aurikularis. Simpul saraf ini terdapat pada

dinding serambi, diantara vena yang masuk ke serambi kanan.


 Simpul Tawara atau Nodus Atrioventrikularis. Simpul saraf ini terdapat pada sekat

antara serambi dan bilik.


 Berkas His. Berkas His berupa serabut saraf yang merupakan kelanjutan dari

simpul tawara.

c. Kerja jantung

Bila serambi jantung mengembang, jantung akan mengisap darah masuk ke

serambi dari pembuluh balik. Serambi kanan menarik darah dari vena cava superior dan

20
vena cava inferior, sedangkan serambi kiri menarik darah vena pulmonalis atau

pembuluh balik paru-paru.

Bersamaan masuknya darah keserambi kanan, simpul keith-flack terangsang.

Rangsangan diteruskan ke simpul Tawara. Bersamaan dengan ini, otot dinding serambi

berkontraksi sehingga ruangan serambi mengucup. Begitu impuls dari keith-flack

sampai disimpul Tawara, maka katup antara serambi dan bilik terbuka, darah mengalir

ke bilik. Sementara itu, impuls saraf diteruskan ke berkas his. Setelah darah masuk ke

dalam ventrikel, klep antara atrium dan bilik menutup. Sesampainya rangsangan di

miokardium bilik, maka berkontraksilah dinding bilik.

Akibatnya, ruangan bilik menguncup. Tekanan ruangan dalam bilik maximum

disebut tekanan sistole. Pada waktu sistole, darah terpompa ke aorta. Setelah darah

terpompa keaorta, dinding bilik berelaksasi.

Ruangan jantung membesar maximum sehingga tekanannya menjadi minimum.

Tekanan terendah dalam ruangan jantung akibat otot jantung berelaksasi disebut

diastole.

d. Siklus jantung

Dalam kerja memompa darah, jantung berdenyut secara terus-menerus sejak

embrio berumur 25 hari sampai seseorang meninggal dunia. Sekali denyut, mulai dari

pemompaan darah hingga memompa berikutnya disebut siklus jantung.

Secara sederhana siklus pemompaan darah oleh jantung berlangsung sebagai berikut:

1) otot jantung berelaksasi, semua klep jantung dalam keadaan menutup. Darah masuk

kedalam atrium dari pembuluh balik.

21
2) klep berdaun tiga dan klep berdaun dua membuka. Darah mengalir dari serambi ke

bilik. Aliran darah ini diperkuat oleh mengecilnya ruang serambi. Hal ini disebabkan

oleh berkontraksinya dinding serambi.

3) dinding bilik berkontraksi. Bersamaan dengan itu, klep berdaun dua dan berdaun tiga

menutup. Tetapi klep semilunaris membuka sehingga tekanan darah dalam bilik

meningkat.

4) darah mengalir dengan kuat dari bilik menuju aorta. Bersamaan dengan ini dinding

serambi mengembang sehingga darah masuk keserambi dari vena. Seluruh proses

tersebut berlangsung kurang dari satu detik. Bila kita mendengarkan denyut jantung

dengan stetoskop, suara detaknya terdengar ganda. Yang pertama adalah bersamaan

dengan menutupnya klep antara serambi dan bilik, sedangkan yang kedua adalah

bersamaan dengan menutupnya klep semilunaris.

Satu siklus jantung menghasilkan sekali denyutan jantung. Jantung manusia

berdenyut kira-kira 70 kali per menit, tetapi pada saat aktif melakukan kegiatan,denyut

jantung dapat meningkat hingga lebih dari dua kalinya.

Ritme jantung dikendalikan oleh sistem saraf. Kecepatan denyut jantung

dikendalikan oleh sistem syaraf simpatis dan parasimpatis (saraf vagus). Saraf simpatis

bekerja untuk mempercepat denyut jantung, sedangkan saraf vagus bekerja untuk

memperlambatnya.

3. Pembuluh darah

a. Pembuluh Nadi (Arteri)

Fungsi arteri adalah untuk mengalirkan darah keluar dari jantung. Terdiri dari :

22
1. Arteri pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari bilik kanan ke paru-paru,

banyak mengandung CO2.

2. Aorta (nadi besar), berfungsi mengalirkan darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh,

banyak mengandung oksigen.

Lapisan paling dalam arteri adalah intima, atau endotelium. Lapisan tersebut terdiri

atas suatu membran elastik yang dilekati oleh selapis tunggal sel-sel epitel pipih.

Lapisan tengan arteri disebut tunika media, adalah lapisan yang paling tebal, tunika

media mengandung serabut otot polos. Lapisan ketiga yang sangat kuat, dan pada

dasarnya tak elastik, merupakan bagian terluar arteri. Lapisan itu disebut tunika

eksterna, yang terutma tersusun atas jaringan ikat berserabut putih (Fried, 2006:211).

b. Pembuluh balik (vena)

Fungsi vena untuk mengalirkan darah menuju jantung. Terdiri dari :

 Vena pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari paru-paru menuju serambi kiri

jantung.

 Vena cava superior, berfungsi mengalirkan darah dari tubuh bagian atas.

Vena cava inferior, berfungsi membawa darah dari tubuh bagian bawah.

c. Pembuluh kapiler

Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus dan langsung

berhubungan dengan sel-sel jaringan tubuh. Pembuluh kapiler menghubungkan ujung

pembuluh nadi terkecil (arteriole) dan ujung pembuluh vena terkecil (venule).

Meskipun mempunyai fungsi yang sama yaitu sebagai saluran tempat

mengalirnya darah, namun arteri dan vena mempunyai perbedaan baik segi struktur

23
maupun komponen yang mengalir di dalamnya. Berikut ini gambaran beberapa

perbedaan:

Pembuluh darah vena Pembuluh darah arteri


 Disebut sebagai pembuluh balik.  Disebut sebagai pembuluh nadi.

 Berisi darah kotor kecuali pada  Berisi darah bersih kecuali pada

vena pulmonalis. arteri pulmonalis.

 Di sepanjang pembuluh banyak  Di sepanjang pembuluh hanya

terdapat katup. terdapat satu katup.

 Dinding tipis.  Memiliki dinding yang tebal

 Pembuluh ini terletak dekat dan elastic.

permukaan tubuh.  Pembuluh ini terletak di bagian

 Apabila diraba tidak terasa. dalam dari tubuh.

 Apabila diraba akan berdenyut.

Gambar 2. 5. 6 : Perbedaan Arteri dan Vena

4. Sistem Peredaran Darah

24
Peredaran darah dibagi menjadi dua, yaitu sistem peredaran darah pulmonal dan

sistemik. Sistem peredaran darah pulmonal dimulai dari ventrikel kanan dan sistem

peredaran darah sistemik dimulai dari ventrikel kiri.

a. Sistem Peredaran Darah Pulmonal

Ventrikel kanan memompa darah ke dalam arteri pulmonalis, yang dibagi

menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri pada masing-masing paru. Di dalam paru-paru,

masing-masing arteri bercabang secara luas menjadi arteri dan arteriola kecil, kemudian

ke kapiler.

Kapiler pulmonalis dikelilingi oleh alveoli paru, yang merupakan tempat

pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida. Unit kapiler membentuk venul dan

akhirnya masuk ke dalam dua vena pulmonalis dari masing-masing paru, yang akan

mengembalikan darah ke atrium kiri. Darah yang sudah teroksigenasi akan beredar

melalui sirkulasi sistemik (Scanlon, 2006:271).

Urutan perjalanan peredaran darah besar : bilik kiri – aorta – pembuluh nadi-

pembuluh kapiler- vena cava superior dan vena inferior – serambi kanan.

b. Sistem Peredaran Darah Sistemik

Ventrikel kiri memompa darah ke dalam aorta, yang merupakan arteri terbesar

tubuh. Cabang-cabang aorta membawa darah menuju arteriol dan jaringan kapiler

seluruh tubuh. Kapiler bersatu membentuk venula dan vena. Vena dari tubuh bagian

bawah membawa darah menuju vena kava inferior, sedangkan vena dari tubuh bagian

atas membawa darah menuju vena kava superior. Pertemuan dua vena kava tersebut

akan mengembalikan darah ke atrium kanan (Scanlon, 2006:271).

25
Gambar 2.5.7 Sistem Peredaran Darah Manusia : Gambaran Umum (Campbell, 2008 :
903).

5. Pembuluh Limfe (Pembuluh Getah Bening)

Pembuluh limfe kanan; dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan

sebelah kanan, bermuara di pembuluh balik yang letaknya di bawah tulang selangka

kanan. Pembuluh limfe dada; dari bagian lain, bermuara dalam vena di bawah tulang

selangka kiri. Pembuluh limfe adalah bermuaranya pembuluh lemak (pembuluh kil).

Peredaran limfe adalah terbuka, merupakan alat penyaring kuman, karena di kelenjar

limfe diproduksi sejenis sel darah putih yang disebut limfosit untuk imunitas.

26
6. Ganguan Pada Sistem Peredaran Darah Manusia Berikut

 Hemofili merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan darah tidak membeku

secara genetis.

 Anemia merupakan penyakit kekurangan darah yang dapat terjadi karena infeksi

kuman misalnya apabila terkena cacing tambang, atau dapat juga karena

berkurangnya kadar Hb dalam darah.

 Leukimia (kanker darah) Merupakan penyakit di mana pertambahan sel darah putih

secara tidak terkendali (abnormal) sekitar 500.000/mm3 darah.

 Varises merupakan penyakit pelebaran pembuluh darah, biasanya di tangan/kaki.

Penyakit ini biasanya dialami para wanita setelah melahirkan.

 Haemoroid (ambein), merupakan penyakit yang hamper sama dengan varises, tetapi

terjadi di bagian dubur.

 Hipertensi, merupakan penyakit di mana terjadi tekanan darah tinggi.

 Hipotensi merupakan kebalikan dari hipertensi yaitu orang yang memiliki darah

kurang dari 100 mm Hg atau sering disebut dengan penyakit tekanan darah rendah.

 Pingsan, yaitu hilangnya kesadaran karena berkurangnya suplai oksigen yang

dibawa oleh darah.

 Thalasemia, yaitu penyakit kelainan darah turunan yang ditandai oleh adanya sel

darah merah yang abnormal.

27
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Sistem peredaran darah pada manusia melibatkan organ jantung, darah, dan

pembuluh darah.

2. Jantung merupakan organ utama yang berfungsi untuk memompa darah.

3. Pembuluh darah berfungsi sebagai alat yang mengalirkan darah sehingga mencapai

ke sel- sel tubuh.

4. Pembuluh darah terdiri dari pembuluh arteri, vena, dan kapiler.

5. Pembuluh arteri berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh kecuali arteri

pulmonalis.

6. Pembuluh darah vena berfungsi untuk mengalirkan darah menuju jantung kecuali

vena pulmonalis.

7. Darah tersusun atas cairan darah dan sel- sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel

darah merah, sel darah putih dan keping darah (trombosit).

8. Sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen dan sari- sari makanan. Sel

darah putih berfungsi untuk menyerang benda- benda asing yang masuk ke dalam

tubuh. Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.

9. Contoh penyakit yang berkaitan dengan sistem peredaran darah adalah anemia,

hemofili, leukimia,varises,hipertensi,hipotensi,dan thalasemia.

28
DAFTAR PUSTAKA

Bresnick, S. 2003. Intisari Biologi. Jakarta: Hipokrates.

Campbell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid Tiga. Jakarta: Erlangga.

Campbell, N. A. dkk. 2004. Biologi.Edisis Lima Jilid 3. Terjemahan oleh Wasmen


Manalu dari Biology Fifth Edition (1999). Jakarta: Erlangga.

Campbell, N. A. dkk. 2008. Biology. 8th Edition. San Francisco: Benjamin Cummings.

Campbell, N. A. Jane, R. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid III. Jakarta: Erlangga.

Embrahim, A. F. M. 2007. Kloning, Eutanasia, Transfusi Darah, Transplantasi Organ,


dan Eksperimen pada Hewan. Terjemahan oleh Mujiburohman dari Cloning
and Animal Experimentation (2001). Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.

Fried, G. H. dan George J. Hademenos. 2006. Schaum’s Outlines Teori dan Soal-soal
Biologi.Edisi Kedua. Terjemahan oleh Damaring Tyas dari Schaum’s Oulines
of Theory and Problems of Biology. Second Edition (1999). Jakarta: Erlangga.

Isnaeni, wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius

Jasin, Maskoeri.1992.Zoologi Vertebrata.Surabaya:Sinar Wijaya.

Kimbal, J. W. 1992. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Primiani, Novi.2006.Diktat Kuliah Fisiologi Hewan.Madiun:IKIP PGRI Madiun.

Radiopoetro. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga.

Scanlon, V. C. dan Tina Sanders. 2006. Buku Ajar Anatomi & Fisiologi.Ed. 3.
Terjemahan oleh F.X. Awal Prasetyo dari Essentials of Anatomy and Physiology. 3th
Ed.(1999).Jakarta: EGC. Scanlon, V. C. dan Tina Sanders

Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Hewan. Um press: Malang

Sumarjito, 2006. Panduan Belajar BiologiI. Primagama: Yogyakarta.

Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Fakultas Kesehatan Edisi


Ketiga. Jakarta: EGC.

29

Anda mungkin juga menyukai