OLEH :
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
nikmat kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Evaluasi
Program Pembelajaran Di Sekolah Dasar”
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi beberapa temuan
yang telah diperoleh sehingga dapat dijadikan bahan kajian dalam mengambil kebijakan
terutama terkait dengan implementasi dalam kegiatan belajar mengajar. Serta, sebagai salah satu
referensi bacaan dalam mata pelajaran Prespektif Pendidikan SD Program SI BI Guru Sekolah
Dasar di Universitas Terbuka.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
turut aktif dalam pelaksanaan PKP dan kepada :
1. Bapak Adi Winata, M.Si, sebagai kepala UPBJJ UT Palembang.
2. Bapak Zaidan Jauhari, S.Pd., M.T selaku Tutor dan pembimbing dalam mata pelajaran Presfektif
Pendidikan SD.
3. Serta semua pihak yang telah banyak membantu memberikan data dan informasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan laporan ini.
Semoga kebaikannya dapat diterima sebagai amal kebaikan di sisi Tuhan. Kami
menyadari bahan yang disajikan dalam mata pelajaran Prespektif Pendidikan SD ini masih
memiliki berbagai kekurangan. Namun demikian, kritik dan saran pembaca yang dapat
membangun peneliti, selalu diharapkan.
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan ini adalah :
1. Untuk memperoleh gambaran teoritis tentang proses evaluasi program pembelajaran di
sekolah
2. Untuk memperoleh gambaran teoritis tentang orang yang layak menjadi evaluator program
pembelajaran sekolah.
BAB II
TINJAUAN TEORITI
Sebagaimana dikemukakan oleh Edwint Wandt dan Gerald W Brown (1997) bahwa
evaluasi itu menunjuk kepada atau mengandung pengertian “ suatu tindakan atau suatu proses
untuk menentukan nilai dari sesuatu “. Apabila definisi evaluasi yang dikemukakan Edwint
Wandt dan Gerald W, Brown untuk memberikan definisi tentang eveluasi pendidikan, maka
evaluasi pendidikan itu dapat diberi pengertian sebagai suatu tindakan atau kegitan (yang
dilaksanakan dengan maksud untuk) atau suatu proses yang berlangsung dalam rangka
menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan. Secara singkat Evaluasi
Pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui
mutu atau hasil-hasilnya. Berbicara tentang pengertian evaluasi pendidikan di Indonesia,
lembaga Administrasi Negara mengemukakan batasan mengenai evaluasi pendidikan sebagai
berikut :
Evaluasi pendidikan adalah :
1) Proses/kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan
yang telah ditentukan
2) Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik bagi penyempurnaan
pendidikan
Evaluasi berkaitan erat dengan pengukuran dan penilaian yang pada umumnya diartikan
tidak berbeda (indifferent), walaupun pada hakekatnya berbeda satu dengan yang lain.
Pengukuran (measurement) adalah proses membandingkan sesuatu melalui suatu kriteria baku
(meter, kilogram, takaran dan sebagainya), pengukuran bersifat kuantitatif. Penilaian adalah
suatu proses transformasi dari hasil pengukuran menjadi suatu nilai. Evaluasi meliputi kedua
langkah di atas yakni mengukur dan menilai yang digunakan dalam rangka pengambilan
keputusan.
Evaluasi pendidikan memberikan manfaat baik bagi siswa/peserta pendidikan, pengajar
maupun manajemen. Dengan adanya evaluasi, peserta didik dapat mengetahui sejauh mana
keberhasilan yang telah digapai selama mengikuti pendidikan. Pada kondisi dimana siswa
mendapatkan nilai yang memuaskan maka akan memberikan dampak berupa suatu stimulus,
motivator agar siswa dapat lebih meningkatkan prestasi. Pada kondisi dimana hasil yang dicapai
tidlak mernuaskan maka siswa akan berusaha memperbaiki kegiatan belajar, namun demikian
sangat diperlukan pemberian stimulus positif dari guru / pengajar agar siswa tidak putus asa.
Dari sisi pendidik, hasil evaluasi dapat digunakan sebagai umpan balik untuk menetapkan upaya
upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
B. Fungsi Evaluasi Pendidikan
1. Fungsi Secara Umum
Secara umum, evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses memiliki 3 macam fungsi
pokok, yaitu (1) mengukur kemajuan, (2) menunjang penyusunan rencana,
(3) melakukan penyempurnaan kembali.
Setidak-tidaknya ada dua macam kemungkinan hasil yang diperoleh dari kegiatan
evaluasi, yaitu :
1) Hasil evaluasi itu ternyata menggembirakan, sehingga dapat memberikan rasa lega bagi
evaluator, sebab tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai sesuai dengan yang direncanakan.
2) Hasil evaluasi itu ternyata tidak menggembirakan atau bahkan mengkhawatirkan, dengan alasan
bahwa berdasar hasil evaluasi ternyata dijumpai adanya penyimpangan-penyimpangan, sehingga
mengharuskan evaluator untuk bersikap waspada.
Evaluasi yang dilaksanakan secara berkesinambungan akan membuka peluang bagi
evaluator untuk membuat perkiraan (estimasi), apakah tujuan yang telah dirumuskan akan dapat
dicapai pada waktu yang telah ditentukan, ataukah tidak, Apabila berdasar data hasil evaluasi itu
diperkirakan bahwa tujuan tidak akan dapat dicapai sesuai dengan rencana, maka evaluator akan
berusaha untuk mencari dan menemukan factor-faktor penyebabnya, serta mencari dan
menemukan jalan keluar atau cara-cara pemecahannya. Bukan tidak mungkin bahwa atas dasar
data hasil evaluasi itu evaluator perlu mengadakan perubahan-perubahan, penyempurnaan-
penyempurnaan atau perbaikan-perbaikan, baik perbaikan yang menyangkut organisasi, tata
kerja, dan bahkan mungkin juga perbaikan terhadap tujuan organisasi itu sendiri.
2. Fungsi Secara Khusus
Bagi peserta didik evaluasi pendidikan secara psikologis akan memberikan pedoman
atau pegangan batin kepada mereka untuk mengenal kepastian dan status dirinya masing-nasing
di tengah-tengah kelompok atau kelasnya. Dengan dilakukannya evaluasi terhadap hasil belajar
siswa misalnya, maka para siswa akan mengetahui apakah dirinya termasuk siswa yang
berkemampuan tinggi, berkemampuan rata-rata, ataukah berkemampuan rendah, juga para siswa
yang bersangkutan akan menjadi tahu atau mengerti di manakah posisi dirinya ditengah teman-
temannya. Apakah ia termasuk kelompok pandai, sedang ataukah termasuk dalam kelompok
bodoh.
Bagi pendidik, evaluasi pendidikan akan emberikan kepastian atau ketetapan hati
kepada diri pendidik tersebut, sudah sejauh manakah kiranya usaha yang telah dilakukannya
selama ini telah membawa hasil, sehingga ia secara psikologis memiliki pedoman atau pegangan
batin yang pasti guna menentukan langkah-langkah apa saja yang dipandang perlu, dilakukan
selanjutnya. Misalnya dengan menggunakan metode-metode mengajar tertentu, hasil-hasil
belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan daya serap terhadap materi yang telah diberikan
harus dipertahankan. Sebaliknya, apabila hasil-hasil belajar siswa ternyata tidak
menggembirakan, maka pendidik akan berusaha melakukan perbaikan-perbaikan dan
penyempurnaan sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
Bagi peserta didik, secara didaktik evaluasi pendidikan (khususnya evaluasi hasil
belajar) akan dapat memberikan dorongan kepada mereka untuk dapat memperbaiki
meningkatkan dan mempertahankan prestasinya. Evaluasi hasil belajar itu misalnya akan
menghasilkan nilai-nilai hasi belajar untuk masing-masing individu siswa. Ada siswa yang
nilainya jelek, karena itu siswa tersebut terdorong untuk memperbaikinya, agar untuk waktu-
waktu yang akan datang nilai hasil belajarnya tidak sejelek sekarang, sementara itu untuk siswa
yang sudah baik prestasinya akan termotivasi untuk selalu mempertahankan prestasinya.
Bagi pendidik secara didaktik evaluasi pendidikan itu setidak tidaknya memiliki lima
macam fungsi, yaitu ;
· Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha/prestasi yang telah dic apaiu oleh
peserta didiknya.
· Disini evaluasi dikatakan berfungsi memeriksa (mendiagnosa), yaitu memeriksa pada
bagian-bagian manakah para peserta didik pada umumnya mengalami kesulitan dalam mengikuti
proses pembelajaran, untuk selanjutnya dapat dicari dan ditemukan jalan eluar pemecahannya.
Jadi disini evaluasi berfungsi diagnostic.
· Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing
peserta didik di tengah-tengah kelompoknya.
· Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status
peserta didik. Dalam hubungan ini evaluasi pendidikan dlakukan untuk menetapkan, apakah
seorang peserta didik dapat dinyatakan lulus atau tidak lulus, dapat dinyatakan naik kelas
ataukah tinggal kelas, dapat diterima pada jurusan tertentu atau tidak .
· Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik
yang memang memerlukannya.
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1. Dalam fungsinya sebagai penilai hasil belajar siswa, guru hendaknya terus
menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dari waktu
ke waktu. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini merupakan umpan
balik (feed back) terhadap proses belajar mengajar. Umpan balik ini akan
dijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar
mengajar selanjutnya. Dengan demikian proses belajar mengajar akan
terus dapat ditingkatkan untuk memperoleh hasil yang optimal.
2. Kepada evaluator di tingkat sekolah, seperti Kepala Sekolah dan Pengawas
Pembina hendaknya dalam tugas monitoringnya memiliki jadwal yang terprogram dan simultan,
agar Program Pembelajaran Guru dapat terkontrol dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarwan Danim. (2007). Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Suharsimi Arikunto dan Cep Safrudin A.J. (2008). Evaluasi Program Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
http//www.evaluasipendidikan.blogspot.com.