Anda di halaman 1dari 3

Memotong dan Mengikat Tali Pusat

No. Dokumen Revisi ke Halaman

1/2

SOP Tanggal Terbit Mengesahkan,

RUANG
KEBIDANAN

Dr. Hassan Hussein Gassem, Sp.An

1 Maret 2013 Direktur

Pengertian Suatu tindakan memotong dan mengikat tali pusat dalam rangkaian proses
persalinan pada kala dua.

Tujuan 1. Agar bayi mampu beradaptasi dengan dunia luar.


2. Menghentikan perdarahan
Kebijakan 1. Semua Bidan / Keperawatan yang bekerja di RSIA UMMI BOGOR
berkewajiban melaksanakan prosedur Keperawatan sesuai dengan
SOP yang dibuat oleh rumah sakit.
2. SOP ini adalah acuan yang menjadi titik tolak pelaksanaan pelayanan
keperawatan.
3. SOP ini dapat disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi Keperawatan dan telah terbukti keabsahannya secara
ilmiah.
Persiapan Alat 1. Gloves steril
2. Kocher
3. Gunting tali pusat
4. Cord klem
5. Kassa steril
6. Duk steril (2)
Prosedur 1. Menilai bayi dengan cepat, kemudian meletakkan bayi diatas perut
pelaksanaan ibu yang sudah diberikan duk steril dengan posisi kepala bayi sedikit
lebih rendah dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek, meletakkan
bayi ditempat yang memungkinkan).
2. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala bayi dan badan bayi
dengan duk steril kecuali bagian tali pusat.
3. Menjepit tali pusat menggunakan 2 cord klem kira-kira 305 cm dari
pusat bayi. Kemudian klem juga dengan kocher kira-kira 2 cm dari
klem pertama yang kearah ibu.
Memotong dan Mengikat Tali Pusat

No. Dokumen No. Revisi

SOP Tanggal Terbit Halaman

RUANG
KEBIDANAN

1 Maret 2013 2/2

4. Memegang tali pusat dengan satu tangan untuk melindungi perut


bayi dari gunting, dan memotong tali pusat diantara 2 klem tersebut.
5. Bungkus tali pusat dengan menggunakan kassa steril. Segera
bungkus bayi dengan duk steril dan berikan segera ke ibu untuk
memulai pemberian ASI.
Hal-hal yang perlu 1. Pada bayi yang tidak langsung menangis lakukan dahulu
diperhatikan penghisapan lender dengan deelee (suction) dan pemberian oksigen
sampai kemudian bayi dalam keadaan baik, baru kemudian diberikan
ke ibu untuk pemberian ASI.
2. Pada bayi dengan hipotermi usahakan dahulu untuk
menghangatkannya di infant warmer, baru kemudian diberikan ke ibu
untuk pemberian ASI.

Anda mungkin juga menyukai