PG Bahasa Indonesia - Revisi Penilaian Lagi - 1 Februari 2014 PDF
PG Bahasa Indonesia - Revisi Penilaian Lagi - 1 Februari 2014 PDF
Dewi Rosana
Buku GURU
Bahasa
Indonesia
untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
Kelas X
Kelompok Peminatan
BUKU GURU Bahasa Indonesia
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku pegangan guru bahasa
Indonesia untuk SMA/MA ini. Buku pegangan guru bahasa Indonesia untuk jenjang
SMA/MA ini disusun sesuai dengan kurikulum 2013. Pada dasarnya, bahasa Indonesia
memiliki peran penting sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari,
membangun ikatan kebersamaan secara nasional, serta membangun relasi sosial
yang harmonis.
Oleh karena itu, pembelajaran bahasa tidak bertujuan mengajarkan
kemampuan tentang bahasa, tetapi mengajarkan kemampuan komunikasi yang
efektif dan bermanfaat dalam melakukan hubungan sosial dengan lingkungan sekitar
yang disebut kompetensi komunikatif. Dengan demikian, buku ini disusun untuk
membiasakan siswa terlibat dalam kegiatan komunikasi melalui konteks, tata bahasa,
dan kosakata. Kompetensi komunikatif berujung pada kompetensi berwacana yang
didukung: (1) kompetensi kebahasaan, (2) kompetensi sosial budaya, (3) kompetensi
tindak tutur, dan (4) kompetensi strategi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terbitnya buku ini. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
semua pihak demi sempurnanya buku ini.
Penulis
Daftar GAMBAR dan Tabel
Unit IV pengayaan
vi Daftar Isi
SILABUS
Jenjang Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : X/Ganjil
Kompetensi Inti :
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kegiatan Proses
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator
Pembelajaran Pembelajaran
1 2 3 4 5
1.1 Mematuhi norma-
norma bahasa
Indonesia sebagai
anugerah Tuhan
Yang Maha Esa
yang memiliki
kemantapan
kedudukan,
fungsi, dan kaidah
bahasa untuk
mempersatukan
bangsa Indonesia di
tengah percaturan
dan peradaban
dunia.
1.2 Mensyukuri
keberadaan bahasa
Indonesia sebagai
anugerah Tuhan
Yang Maha Esa yang
Lanjutan
Materi Kegiatan Proses
Kompetensi Dasar Indikator
Pokok Pembelajaran Pembelajaran
1 2 3 4 5
memiliki
kemantapan
kedudukan,
fungsi, dan kaidah
bahasa untuk
mempersatukan
bangsa Indonesia di
tengah percaturan
dan peradaban dunia.
1.3 Memahami definisi,
karakteristik,
jenis-jenis, dan
struktur sastra serta
memahami sastra
sebagai karya seni
yang dekat dengan
kita.
2 Bahasa Indonesia
Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
6 7 8
Lanjutan
Materi Kegiatan Proses
Kompetensi Dasar Indikator
Pokok Pembelajaran Pembelajaran
1 2 3 4 5
2.1 Memiliki sikap positif
terhadap bahasa
Indonesia dengan
menggunakan
bahasa Indonesia
sebagai bahasa
yang memiliki
kemantapan
kedudukan, fungsi,
dan kaidah.
2.2 Meningkatkan
perilaku jujur,
tanggung jawab,
dan disiplin dalam
menggunakan
bahasa Indonesia
sesuai dengan
kedudukan, fungsi,
dan kaidah-
kaidahnya.
2.3 Mengembangkan
sikap ingin tahu
dalam memahami
kaidah bahasa
Indonesia.
Lanjutan
Materi Kegiatan Proses
Kompetensi Dasar Indikator
Pokok Pembelajaran Pembelajaran
1 2 3 4 5
2.4 Mengembangkan
sikap apresiatif
dalam menghayati
karya sastra.
3.1 Memahami hakikat a. Hakikat a. Siswa Kegiatan Awal Mengamati
bahasa dan bunyi bahasa mampu 1. Guru dan • Membaca
bahasa sebagai sebagai menjelaskan siswa berdoa teks tentang
sistem simbol yang sistem hakikat sebelum hakikat bahasa
dijadikan wahana simbol. bahasa pembelajaran dan bunyi
interaksi sosial b. Hakikat sebagai dimulai. bahasa sebagai
manusia. bunyi sistem 2. Guru sistem simbol
4.1 Menginterpretasi bahasa simbol. memberikan yang dijadikan
hakikat bahasa sebagai b. Siswa apersepsi agar wahana
dan bunyi bahasa sistem mampu siswa lebih interaksi sosial
sebagai sistem simbol. menjelaskan termotivasi manusia.
simbol yang hakikat dalam belajar. • Mencermati
dijadikan wahana bunyi 3. Guru uraian yang
interaksi sosial. bahasa melakukan berkaitan
sebagai tanya jawab dengan hakikat
sistem dengan siswa bahasa dan
simbol. tentang bunyi bahasa
c. Siswa hakikat sebagai sistem
mampu bahasa. simbol.
menginter- Menanya
prestasikan • Bertanya
hakikat jawab tentang
bahasa hal-hal yang
dan bunyi berhubungan
bahasa dengan isi
bacaan.
4 Bahasa Indonesia
Lanjutan
Kegiatan Inti Mengeksplorasi
1. Siswa • Mencari dari
membaca berbagai
uraian materi sumber
tentang informasi
hakikat tentang hakikat
bahasa dan bahasa dan
bunyi bahasa bunyi bahasa
sebagai sistem sebagai sistem
simbol. simbol.
2. Siswa mem- Mengasosiasikan
bandingkan • Mendiskusikan
perbedaan tentang hakikat
bunyi bahasa bahasa dan
dan bunyi bunyi bahasa
bukan sebagai sistem
bahasa. simbol.
3. Guru • Menyimpulkan
menugasi hal-hal
siswa untuk terpenting
membuat dalam hakikat
laporan. bahasa dan
Kegiatan Akhir bunyi bahasa
1. Guru dan sebagai sistem
siswa melaku- simbol.
kan evaluasi Mengomunikasikan
pembelajaran. • Siswa membuat
laporan kerja.
• Siswa
membacakan
hasil kerjanya.
Lanjutan
6 Bahasa Indonesia
c. siswa Kegiatan Inti Mengeksplorasi
mampu 1. Siswa • Mencari dari
meng- membaca berbagai
abstraksikan uraian materi sumber
per- tentang informasi
kembangan kedudukan tentang fungsi
bahasa bahasa dan kedudukan
bahasa
Indonesia Indonesia
Indonesia
sebagai sebagai
sebagai bahasa
bahasa bahasa
persatuan dan
persatuan persatuan dan bahasa negara.
dan bahasa kesatuan. Mengasosiasikan
negara. 2. Mendiskusi- • Mendiskusikan
kan materi tentang fungsi
tentang dan kedudukan
kedudukan bahasa
bahasa Indonesia
Indonesia sebagai bahasa
sebagai persatuan dan
bahasa bahasa negara.
persatuan • Menyimpulkan
dan bahasa hal-hal
negara. terpenting yang
berhubungan
3. Menyimpul-
dengan fungsi
kan materi
dan kedudukan
tentang bahasa
kedudukan Indonesia
bahasa sebagai bahasa
Indonesia persatuan dan
sebagai bahasa negara.
bahasa • Mengabstraksi
persatuan perkembangan
dan bahasa bahasa
negara. Indonesia
Kegiatan Akhir sebagai bahasa
1. Guru dan persatuan dan
siswa melaku- bahasa negara.
kan evaluasi Mengomunikasikan
• Menuliskan
pembelajaran.
laporan kerja
kelompok
tentang fungsi
dan kedudukan
bahasa
Indonesia
sebagai bahasa
persatuan dan
bahasa negara.
• Membacakan
hasil kerja di
depan kelas.
Lanjutan
8 Bahasa Indonesia
c. Siswa mampu 3. Guru Menanya
menjelaskan bertanya • Bertanya
kedudukan jawab jawab tentang
dan fungsi dengan siswa hal-hal yang
bahasa asing di tentang berhubungan
Indonesia. kedudukan dengan isi
d. Siswa mampu dan fungsi bacaan.
meng- bahasa Mengeksplorasi
abstraksikan Indonesia, • Mencari dari
kedudukan dan bahasa berbagai sumber
fungsi bahasa daerah, dan informasi tentang
Indonesia, bahasa asing kedudukan dan
bahasa daerah, di Indonesia. fungsi bahasa
dan bahasa Kegiatan Inti Indonesia, bahasa
asing di 1. Siswa daerah, dan
Indonesia membaca bahasa asing di
uraian materi Indonesia.
tentang Mengasosiasikan
kedudukan • Mendiskusikan
dan fungsi tentang
bahasa kedudukan dan
Indonesia, fungsi bahasa
bahasa Indonesia, bahasa
daerah, dan daerah, dan
bahasa asing bahasa asing di
di Indonesia. Indonesia.
2. Mendiskusi- • Menyimpulkan
kan materi hal-hal terpenting
kedudukan dalam kedudukan
dan fungsi dan fungsi bahasa
bahasa Indonesia, bahasa
Indonesia, daerah, dan
bahasa bahasa asing di
daerah, dan Indonesia.
bahasa asing
di Indonesia.
3. Menyimpul-
kan materi
tentang
kedudukan
dan fungsi
bahasa
Indonesia,
bahasa
daerah, dan
bahasa asing
di Indonesia.
10 Bahasa Indonesia
Tes Tertulis
• Menilai kemampuan siswa dalam
memahami, menerapkan, dan
mengabstraksi kedudukan dan
fungsi bahasa Indonesia, bahasa
daerah, dan bahasa asing di
Indonesia.
Lanjutan
Kegiatan Proses
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator
Pembelajaran Pembelajaran
1 2 3 4 5
3.4 Membandingkan a. Karakteristik a. Siswa Kegiatan Awal Mengamati
karakteristik puisi lama mampu 1. Guru dan siswa • Membaca
puisi lama dan b. Karakteristik memapar- berdoa sebelum teks tentang
puisi baru secara puisi baru kan jenis pembelajaran karakteristik
memadai serta dan ciri dimulai. puisi lama dan
mengapresiasinya. puisi lama 2. Guru puisi baru.
dan puisi memberikan • Mencermati
baru. apersepsi agar uraian yang
4.4 Mencipta puisi lama b. Siswa siswa lebih berkaitan
dan baru dalam mampu termotivasi dengan
bentuk lisan atau menjelas- dalam belajar. karakteristik
tulis. kan tema 3. Guru bertanya puisi lama dan
puisi lama jawab mengenai puisi baru.
dan puisi puisi lama dan Menanya
baru. puisi baru. • Bertanya
c. Siswa Kegiatan Inti jawab tentang
mampu 1. Siswa membaca hal-hal yang
menulis uraian materi berhubungan
puisi lama tentang dengan isi
dan puisi karakteristik bacaan.
baru. puisi lama dan Mengeksplorasi
puisi baru. • Mencari dari
2. Siswa mem- berbagai
bandingkan sumber
karakteristik informasi
puisi lama dan tentang
puisi baru. karakteristik
3. Siswa men- puisi lama dan
diskusikan dan puisi baru.
menyimpulkan
perbandingan
karakteristik
puisi lama dan
puisi baru.
12 Bahasa Indonesia
2. Siswa men- Mengeksplorasi
diskusikan dan • Mencari dari
menyimpulkan berbagai
karakteristik sumber
prosa lama dan tentang
prosa baru. karakteristik
3. Siswa prosa lama
mengembangkan dan prosa
dan baru.
menyimpulkan Mengasosiasikan
materi tentang • Mendiskusi-
prosa lama dan kan tentang
prosa baru. karakteristik
5. Siswa belajar prosa lama
menulis tentang dan prosa
prosa lama dan baru.
prosa baru • Menyimpul-
Kegiatan Akhir kan hal-hal
1. Guru dan siswa terpenting
melakukan dalam
evaluasi pem- prosa lama
belajaran. dan prosa
baru.
Mengomunikasi-
kan
• Menuliskan
laporan kerja
kelompok.
• Membacakan
hasil kerja
kelompok di
depan kelas.
• Menulis prosa
lama dan
prosa baru.
14 Bahasa Indonesia
SILABUS
Jenjang Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : X/Genap
Kompetensi Inti :
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kegiatan Proses
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator
Pembelajaran Pembelajaran
1 2 3 4 5
1.1 Mematuhi norma-
norma bahasa
Indonesia sebagai
anugerah Tuhan
Yang Maha Esa
yang memiliki
kemantapan
kedudukan,
fungsi, dan kaidah
bahasa untuk
mempersatukan
bangsa Indonesia di
tengah percaturan
dan peradaban
dunia.
1.2 Mensyukuri
keberadaan bahasa
Indonesia sebagai
anugerah Tuhan
Yang Maha Esa
yang memiliki
kemantapan
6 7 8
16 Bahasa Indonesia
Lanjutan
Kegiatan Proses
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator
Pembelajaran Pembelajaran
1 2 3 4 5
1.3 Memahami definisi,
karakteristik,
jenis-jenis, dan
struktur sastra serta
memahami sastra
sebagai karya seni
yang dekat dengan
kita.
2.1 Memiliki
sikap positif
terhadap bahasa
Indonesia dengan
menggunakan
bahasa Indonesia
sebagai bahasa
yang memiliki
kemantapan
kedudukan, fungsi,
dan kaidah.
2.2 Meningkatkan
perilaku jujur,
tanggung jawab,
dan disiplin dalam
menggunakan
bahasa Indonesia
sesuai dengan
kedudukan, fungsi,
dan kaidah-
kaidahnya.
2.3 Mengembangkan
sikap ingin tahu
dalam memahami
kaidah bahasa
Indonesia.
2.4 Mengembangkan
sikap apresiatif
dalam menghayati
karya sastra.
18 Bahasa Indonesia
Lanjutan
Kegiatan Proses
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator
Pembelajaran Pembelajaran
1 2 3 4 5
3.6 Memahami prinsip a. Prinsip a. Siswa mampu Kegiatan Awal Mengamati
bahasa Indonesia bahasa menjelas- 1. Guru dan • Membaca teks
baku serta kaidah Indonesia kan prinsip siswa berdoa tentang prin-
dasar tentang kata, baku bahasa sebelum sip bahasa In-
frasa, klausa, dan b. Kaidah Indonesia pembelajaran donesia baku
kalimat bahasa penyusunan baku. dimulai. serta kaidah
Indonesia. kata, frasa, b. Siswa mampu 2. Guru dasar tentang
klausa, dan memaparkan memberikan kata, frasa,
kalimat kaidah kata, apersepsi klausa, dan
frasa, klausa, agar siswa kalimat bahasa
4.6 Menyunting kata, dan kalimat. lebih Indonesia.
frasa, klausa, dan c. Siswa mampu termotivasi • Mencermati
kalimat sesuai menyunting dalam uraian yang
dengan kaidah kata, frasa, belajar. berkaitan
bahasa Indonesia klausa, dan 3. Guru ber- dengan konsep
baku. kalimat sesuai tanya jawab dasar ba-
dengan dengan siswa hasa Indonesia
kaidah bahasa mengenai baku serta
Indonesia bahasa kaidah dasar
baku. baku untuk tentang kata,
memancing frasa, klausa,
keaktifan dan kalimat.
siswa dalam Menanya
memulai • Bertanya
pembelaja- jawab tentang
ran. hal-hal yang
Kegiatan Inti berhubungan
1. Siswa dengan ba-
membaca hasa Indonesia
uraian materi baku serta
tentang kaidah dasar
prinsip tentang kata,
bahasa frasa, klausa,
Indonesia dan kalimat.
baku serta
kaidah dasar
tentang kata,
frasa, klausa,
dan kalimat
bahasa
Indonesia.
20 Bahasa Indonesia
Observasi • Buku referensi lain yang
• Mengamati kegiatan siswa dalam menunjang materi prinsip
proses pembelajaran. bahasa Indonesia baku serta
Portofolio kaidah dasar tentang kata, frasa,
• Menilai hasil kerja siswa tentang klausa, dan kalimat bahasa
prinsip bahasa Indonesia baku serta Indonesia.
kaidah dasar tentang kata, frasa,
klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
Tes Tertulis
• Menilai kemampuan peserta
didik dalam memahami dan
menerapkan prinsip bahasa
Indonesia baku serta kaidah dasar
tentang kata, frasa, klausa, dan
kalimat bahasa Indonesia.
Lanjutan
Kegiatan Proses
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator
Pembelajaran Pembelajaran
1 2 3 4 5
3.7 Membandingkan a. Makna kata a. Siswa Kegiatan Awal Mengamati
relasi makna b. Relasi makna mampu 1. Guru dan • Membaca
antarkata dalam kata memapar- siswa berdoa teks tentang
bahasa Indonesia. kan sebelum relasi makna
penggunaan pembelajaran antarkata
makna kata dimulai. dalam bahasa
dan relasi 2. Guru Indonesia.
makna. memberikan • Mencermati
b. Siswa apersepsi agar uraian yang
mampu siswa lebih berkaitan
4.7 Mengevaluasi menjelas- termotivasi dengan relasi
penggunaan makna kan per- dalam belajar. makna.
kata dan relasi bandingan 3. Guru bertanya Menanya
makna dalam relasi jawab dengan • Bertanya
komunikasi lisan dan makna. siswa jawab tentang
tulis. c. Siswa mengenai hal-hal yang
mampu relasi makna berhubungan
meng- antar kata dengan isi
evaluasi untuk me- bacaan.
penggunaan mancing ke-
makna kata aktifan siswa.
dan relasi
makna.
22 Bahasa Indonesia
Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
6 7 8
Tugas 3 Minggu • Buku siswa Bahasa Indonesia
• Siswa diminta berdiskusi untuk SMA kelas X.
memahami penggunaan makna • Buku referensi lain yang
kata dan relasi makna dalam menunjang materi relasi
komunikasi lisan dan tulis. makna antarkata dalam bahasa
• Secara individual siswa diminta Indonesia.
mengevaluasi penggunaan makna
kata dan relasi makna dalam
komunikasi lisan dan tulis yang
dibuat oleh temannya.
Observasi
• Mengamati kegiatan siswa dalam
proses mengumpulkan data,
analisis data dan pembuatan
laporan.
Portofolio
• Menilai laporan siswa tentang
penggunaan makna kata dan relasi
makna dalam komunikasi lisan dan
tulis.
Tes Tertulis
• Menilai kemampuan siswa dalam
memahami, menerapkan, dan
mengevaluasi penggunaan makna
kata dan relasi makna dalam
komunikasi lisan dan tulis.
Lanjutan
Kegiatan Proses
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator
Pembelajaran Pembelajaran
1 2 3 4 5
3.8 Menganalisis a. Karakteristik a. Siswa mampu Kegiatan Awal Mengamati
karakteristik, drama dan menganalisis 1. Guru dan • Membaca
jenis-jenis, dan teater karakteristik siswa berdoa teks tentang
perkembangan b. Jenis-jenis drama dan sebelum karakteristik,
drama dan teater. drama dan teater. pembelajaran jenis-
teater b. Siswa mampu dimulai. jenis, dan
c. menganilisis 2. Guru perkembangan
Perkembang- jenis-jenis memberikan drama dan
an drama drama dan apersepsi agar teater.
4.8 Mengevaluasi hasil dan teater teater. siswa lebih
analisis karakteristik, termotivasi
jenis-jenis, dan dalam belajar.
perkembangan
drama dan teater.
24 Bahasa Indonesia
• Mengevaluasi
hasil analisis
tentang
karakteristik,
jenis-jenis,
dan perkem-
bangan drama
dan teater.
Mengomunikasi-
kan
• Menuliskan
laporan kerja
kelompok
tentang
karakteristik,
jenis-jenis,
dan perkem-
bangan drama
dan teater.
• Membacakan
hasil kerja
kelompok di
depan kelas.
26 Bahasa Indonesia
4. Guru meminta Mengasosiasikan
siswa untuk • Mendiskusi-
mengubah kan tentang
cerpen menjadi perbedaan
naskah drama. drama dengan
5. Siswa membuat teater serta
laporan. meng-
Kegiatan Akhir
apresiasinya.
1. Guru dan siswa
melakukan • Menyimpul-
evaluasi pembe- kan hal-hal
lajaran. terpenting
dalam per-
bedaan drama
dengan teater
serta meng-
apresiasinya.
Mengomunikasi-
kan
• Menuliskan
laporan kerja
kelompok
tentang per-
bedaan drama
dengan teater
serta meng-
apresiasinya.
• Membacakan
hasil kerja
kelompok
di depan
kelas,siswa
lain memberi-
kan
tanggapan.
28 Bahasa Indonesia
Petunjuk Umum
UNIT I
1.1 Pendahuluan
30 Bahasa Indonesia
Petunjuk KHUSUS
UNIT II
2.1 Pembelajaran Materi Pelajaran I Interaksi Sosial
Dalam pembelajaran ini, guru diarahkan pada kegiatan-kegiatan
yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran. Selain kegiatan guru,
dalam buku ini juga terdapat kegiatan siswa yang dapat memudahkan
guru dalam mengajar. Tujuan pembelajaran dalam pelajaran ini adalah
sebagai berikut.
1. Menyimpulkan hakikat bahasa sebagai sistem simbol yang dijadikan
wahana interaksi sosial.
2. Mengidentifikasi bunyi bahasa sebagai sistem simbol yang dijadikan
wahana interaksi sosial.
3. Menginterpretasi hakikat bahasa dan bunyi bahasa sebagai sistem
simbol yang dijadikan wahana interaksi sosial.
Berdasarkan tujuan pembelajaran di atas, dapat dikembangkan
indikator pencapaian pembelajaran sebagai berikut ini.
1. Siswa mampu menjelaskan hakikat bahasa sebagai sistem simbol
yang dijadikan wahana interaksi sosial.
2. Siswa mampu menjelaskan bunyi bahasa sebagai sistem simbol
yang dijadikan wahana interaksi sosial.
3. Siswa mampu menginterpretasi hakikat bahasa dan bunyi bahasa
sebagai sistem simbol yang dijadikan wahana interaksi sosial.
Pertemuan Pertama (Minggu ke-1)
2.1.1 Pembangunan Konteks/Situasi Pembelajaran
32 Bahasa Indonesia
2. Guru memberikan penugasan pada Siswa memahami hakikat bahasa
siswa untuk memahami hakikat kemudian menyimpulkan pemahaman
bahasa. tersebut menjadi sebuah paragraf yang
padu.
3. Guru membimbing siswa untuk dapat Siswa menyampaikan kesimpulan
menyampaikan kesimpulan mengenai mengenai hakikat bahasa di depan kelas.
hakikat bahasa di depan kelas. Siswa yang lain memberikan tanggapan.
4. Guru dan siswa melakukan evaluasi Siswa aktif merespon evaluasi pembelajaran
pembelajaran. di akhir pertemuan.
2.1.4 Kerja Mandiri Menginterpretasikan Hakikat Bahasa dan Bunyi Bahasa sebagai
Sistem Simbol
34 Bahasa Indonesia
Guru mempersiapkan kelas agar S i swa m e m pe rsiapkan dir i u nt u k
kondusif untuk proses belajar-mengajar, mengawali pembelajaran.
meliputi kebersihan dan kerapian Siswa mengondisikan diri untuk tetap
ruang kelas, serta kelengkapan yang tenang agar pembelajaran dapat berjalan
diperlukan seperti media atau buku lancar.
penunjang.
Guru memeriksa kehadiran siswa di
kelas dengan melakukan presensi.
2. Guru mengarahkan siswa untuk dapat Siswa merespon arahan yang diberikan
menginterpretasikan hakikat bahasa oleh guru.
dan bunyi bahasa sebagai sistem
simbol.
3. Guru memberikan penugasan pada Siswa mencari sebuah artikel mengenai
siswa untuk mengidentifikasi hakikat hakikat bahasa dan bunyi bahasa sebagai
bahasa dan bunyi bahasa. sistem simbol.
Siswa mengidentifikasi dan menyimpulkan
artikel.
Siswa menulis hasilnya pada selembar
kertas.
Siswa mengumpulkan tugas pada guru.
4. Guru membimbing siswa dalam Siswa mempresentasikan tugas mengenai
mempresentasikan tugas mengenai hakikat bahasa dan bunyi bahasa di depan
hakikat bahasa dan bunyi bahasa. kelas.
Guru memanggil siswa satu per satu Siswa yang lain memberikan penilaian
untuk mempresentasikan hasil kerjanya sesuai dengan pedoman.
di depan kelas.
36 Bahasa Indonesia
3. Siswa mampu mengabstraksikan perkembangan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
3. Guru mengajak siswa untuk dapat Siswa mengamati sebuah gambar ‘Siswa
berpikir kreatif dalam mengamati memperingati hari Sumpah Pemuda’
sebuah gambar ‘Siswa memperingati dan menghubungkannya dengan jiwa
hari Sumpah Pemuda’. nasionalisme terhadap bangsa Indonesia.
38 Bahasa Indonesia
5. Guru dan siswa melakukan evaluasi S i s w a a k t i f m e r e s p o n e v a l u a s i
pembelajaran. pembelajaran di akhir pertemuan.
2.2.4 Kerja Mandiri Memahami Perkembangan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
40 Bahasa Indonesia
Guru mempersiapkan kelas agar Siswa mempersiapkan diri untuk mengawali
kondusif untuk proses belajar-mengajar, pembelajaran.
meliputi kebersihan dan kerapian
Siswa mengondisikan diri untuk tetap
ruang kelas, serta kelengkapan yang
tenang agar pembelajaran dapat berjalan
diperlukan seperti media atau buku
lancar.
penunjang.
Guru memeriksa kehadiran siswa di
kelas dengan melakukan presensi.
2. Guru mengarahkan siswa untuk dapat Siswa membaca materi tentang bahasa
memahami materi tentang bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
Indonesia sebagai bahasa negara.
3. Guru mengomunikasikan pada siswa Siswa membaca materi sejarah bahasa
mengenai materi sejarah bahasa Indonesia sesudah kemerdekaan.
Indonesia sesudah kemerdekaan.
Ada sebelas peristiwa penting
yang berhubungan dengan
perkembangan bahasa Indonesia
sesudah kemerdekaan.
4. Guru memberikan penugasan pada Siswa mencari bahan dari berbagai sumber
siswa untuk menyusun laporan tentang baik buku ataupun internet.
perkembangan bahasa Indonesia S i swa m enyusun laporan tenta n g
sebagai bahasa persatuan dan bahasa perkembangan bahasa Indonesia sebagai
negara. bahasa persatuan dan bahasa negara.
42 Bahasa Indonesia
Berdasarkan tujuan pembelajaran di atas, dapat dikembangkan
indikator pencapaian pembelajaran sebagai berikut ini.
1. Siswa mampu menjelaskan kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia.
2. Siswa mampu menjelaskan kedudukan dan fungsi bahasa daerah
di Indonesia.
3. Siswa mampu menjelaskan kedudukan dan fungsi bahasa asing di
Indonesia.
4. Siswa mampu membandingkan serta mengabstraksikan kedudukan
dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di
Indonesia
44 Bahasa Indonesia
7. Guru dan siswa melakukan evaluasi Siswa aktif merespon evaluasi pembelajaran
pembelajaran. di akhir pertemuan.
2. Guru memberikan arahan pada siswa Siswa menanggapi arahan yang diberikan
bahwa dalam Kegiatan 1 ini akan oleh guru.
dipelajari mengenai fungsi bahasa
dalam iptek.
46 Bahasa Indonesia
3. Guru memberi penugasan pada Siswa mencari sebuah artikel yang memuat
siswa untuk menyusun simpulan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia,
perbandingan mengenai kedudukan bahasa daerah, dan bahasa asing.
dan fungsi bahasa. Siswa menyusun simpulan perbandingan
dari artikel tersebut.
Siswa mengumpulkan tugas pada guru.
5. G u r u m e ny a m p a i k a n r e f l e k s i S i s w a m e m p e r h a t i k a n g u r u s a a t
pembelajaran kepada siswa. menyampaikan refleksi pembelajaran.
Setelah mempelajari materi di
atas, sekarang Anda telah memiliki
sikap positif terhadap bahasa Indonesia
dengan bangga menggunakan bahasa
Indonesia.
Selain itu, Anda juga telah mampu
mengembangkan sikap religius,
tanggung jawab, disiplin, komunikatif,
kreatif, kerja keras, jujur, mandiri, dan
percaya diri dalam mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan.
6. Guru dan siswa bertanya jawab Siswa menanyakan materi yang belum
mengenai materi yang belum dipahami dipahami.
dalam Pelajaran III.
Siswa memperhatikan guru saat
Guru menyampaikan kesimpulan menyampaikan kesimpulan pembelajaran.
pembelajaran.
48 Bahasa Indonesia
Guru memeriksa kehadiran siswa di Siswa menyimak apa yang disampaikan
kelas dengan melakukan presensi. oleh guru.
Setelah itu, guru mengomunikasikan
tema dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai dalam materi Pelajaran
IV.
2. Guru melakukan apersepsi sesuai Siswa merespon apersepsi yang diberikan
dengan tujuan pembelajaran yang guru pada awal pembelajaran.
akan dicapai.
Guru bisa memancing siswa dengan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan karakteristik puisi lama
dan puisi baru. Hal ini akan dapat
mengembangkan rasa ingin tahu yang
dimiliki oleh siswa sebelum masuk ke
materi pelajaran.
3. Guru mengajak siswa untuk dapat Siswa mengamati sebuah puisi ‘Hujan
berpikir kreatif dalam mengamati Bulan Juni’ karya Sapardi Djoko Damono
sebuah puisi ‘Hujan Bulan Juni’ karya dan menghubungkannya dengan rasa
Sapardi Djoko Damono. syukur kita kepada Tuhan.
Guru memberikan pemahaman pada Siswa memahami bahwa kita dapat
siswa bahwa kita dapat mengapresiasi mengapresiasi sastra dengan membacakan
sastra dengan membacakan puisi puisi maupun mencipta puisi.
ataupun mencipta puisi.
4. Guru mengarahkan siswa pada materi Siswa menanggapi arahan yang diberikan
yang berkaitan dengan pengertian oleh guru.
puisi. Siswa membaca materi tentang pengertian
Menurut Fokkelman (2009: 43), puisi puisi.
adalah hasil (di satu pihak) penggunaan
bahasa, gaya, dan struktur secara
seni dan (di lain pihak) memberikan
keseimbangan yang ditetapkan pada
tingkat-tingkat teks, sehingga tercipta
kombinasi yang teratur antara bahasa
dan angka.
5. Guru mengomunikasikan materi yang S i s w a m e m p e r h a t i k a n a p a y a n g
berkaitan dengan puisi lama. disampaikan oleh guru.
Puisi lama adalah puisi yang Siswa membaca materi tentang puisi
terikat oleh aturan-aturan. Aturan- lama.
aturan itu antara lain sebagai berikut.
a. Jumlah kata dalam 1 baris
b. Jumlah baris dalam 1 bait
50 Bahasa Indonesia
8. Guru mengajak siswa untuk mendalami Siswa memperdalam materi dengan
materi dengan memberikan penugasan mencari contoh-contoh puisi baru baik dari
mengenai puisi baru. segi isi maupun bentuknya.
9. Guru dan siswa melakukan evaluasi Siswa aktif merespon evaluasi pembelajaran
pembelajaran. di akhir pertemuan.
52 Bahasa Indonesia
Guru meminta siswa untuk mengisi
tabel berisi perbedaan karakteristik
puisi lama dan puisi baru.
6. Guru memberikan tugas tambahan Siswa membacakan hasil diskusi di depan
pada siswa. kelas.
Setelah menyelesaikan tugas 1 Siswa yang lain memberikan tanggapan.
mengidentifikasi ciri-ciri puisi lama,
2 mengidentifikasi ciri-ciri puisi baru,
dan 3 membandingkan karakteristik
puisi lama dan puisi baru, bacalah hasil
diskusi Anda di depan kelas. Teman
yang lain
memberikan tanggapan/masukan,
dengan begitu Anda telah menghargai
prestasi teman lain. Sampaikanlah
hasil diskusi Anda dengan bahasa yang
santun dan mudah dimengerti.
Guru menilai penampilan siswa.
54 Bahasa Indonesia
Pertemuan Ketiga (Minggu ke-3)
2.4.4 Kerja Mandiri Menulis Puisi Lama dan Puisi Baru
56 Bahasa Indonesia
Perhatikanlah gesture dan mimik, Siswa membacakan puisi di depan kelas.
volume suara, pelafalan, intonasi, dan Siswa lain memberikan penilaian pada
jeda yang digunakan saat membacakan siswa yang maju.
puisi.
Guru meminta siswa memberikan
penilaian kepada temannya.
7. Guru menyampaikan refleksi Siswa memperhatikan guru saat
pembelajaran kepada siswa. menyampaikan refleksi pembelajaran.
Setelah mempelajari materi di Siswa menanyakan materi yang belum
atas, sekarang Anda telah mampu dipahami.
mengembangkan sikap apresiatif S i s wa m e m p e r h at i ka n g u r u s a a t
dalam menghayati karya sastra dan menyampaikan kesimpulan pembelajaran.
memahami sastra sebagai karya seni Siswa mengerjakan soal-soal Evaluasi
yang dekat dengan kita. Selain itu, dengan jujur.
Anda telah mampu mengembangkan Siswa mengisi kolom Penilaian Diri Sendiri
sikap religius, kreatif, cinta damai, yang ada di setiap akhir pelajaran.
menghargai prestasi, mandiri, rasa
ingin tahu, disiplin, dan jujur.
Guru dan siswa melakukan tanya
jawab mengenai materi yang belum
dipahami dalam Pelajaran IV.
Guru menyampaikan kesimpulan
pembelajaran.
Guru meminta siswa mengerjakan
soal-soal Evaluasi dengan jujur untuk
mengukur pemahaman siswa.
Guru meminta siswa mengisi kolom
Penilaian Diri Sendiri untuk yang ada
di setiap akhir pelajaran.
Guru dapat meminta dan mengingatkan siswa untuk memperlihatkan hasil pekerjaan
atau tugas yang telah dinilai dan diberi komentar oleh guru kepada orang tua/wali siswa.
Orang tua sebaiknya dapat memberikan komentar hasil pekerjaan siswa. Orang tua/wali
juga dapat menuliskan apresiasi kepada anak sebagai wujud perhatian dan komitmen
orang tua untuk ikut bersama-sama mengantarkan anaknya agar lebih berhasil. Bentuk
apresiasi orang tua ini akan menambah semangat siswa untuk mempertahankan dan
meningkatkan keberhasilannya baik dalam konteks pemahaman materi, sikap dan perilaku
jujur, displin, serta kerja keras. Hasil penilaian yang telah diparaf oleh guru dan orang
tua/wali kemudian disimpan dan menjadi bagian dari portofolio siswa. Untuk itu, pihak
sekolah akan menyediakan format tugas/pekerjaan para siswa.
58 Bahasa Indonesia
Guru bisa memancing siswa dengan Siswa merespon apersepsi yang diberikan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan guru pada awal pembelajaran.
dengan karakteristik prosa lama
dan prosa baru. Hal ini akan dapat
mengembangkan rasa ingin tahu yang
dimiliki oleh siswa sebelum masuk ke
materi pelajaran.
3. Guru mengajak siswa untuk dapat Siswa mengamati sebuah prosa ‘Legenda
berpikir kreatif dalam mengamati Gunung Semeru’.
sebuah prosa ‘Legenda Gunung Siswa membaca uraian materi yang ada
Semeru’. dalam buku.
4. Guru mengarahkan siswa untuk Siswa menanggapi arahan yang diberikan
mempelajari materi yang berkaitan oleh guru.
dengan prosa lama. Siswa membaca materi tentang prosa
Prosa lama merupakan karya sastra lama.
yang belum mendapat pengaruh dari
sastra atau kebudayaan barat. Ciri-ciri
prosa lama adalah sebagai berikut.
a. Statis
b. Diferensiasi Sedikit
c. Tradisional
d. Terbentuk oleh Masyarakat
dan Hidup di Tengah-Tengah
Masyarakat
e. Tidak Mengindahkan Sejarah atau
Perhitungan Tahun
Guru mengerahkan siswa untuk
mempelajari materi yang berkaitan
dengan prosa lama.
Prosa lama merupakan karya sastra
yang belum mendapat pengaruh dari
sastra atau kebudayaan barat. Ciri-ciri
prosa lama adalah sebagai berikut.
a. Statis
b. Diferensiasi Sedikit
c. Tradisional
d. Terbentuk oleh Masyarakat
dan Hidup di Tengah-Tengah
Masyarakat
60 Bahasa Indonesia
Setelah itu, simpulkan materi tersebut.
Samakah dengan pembahasan di atas?
Jangan lupa cantumkan sumbernya.
Guru menilai pekerjaan siswa.
7. Guru dan siswa melakukan evaluasi Siswa aktif merespon evaluasi pembelajaran
pembelajaran. di akhir pertemuan.
2.5.3 Kerja Sama Menentukan Unsur Intrinsik Prosa Lama dan Prosa Baru
62 Bahasa Indonesia
Tahukah Anda apa itu unsur intrinsik?
Anda akan diajak untuk menentukan
unsur intrinsik pada prosa lama dan prosa
baru. Kali ini Anda akan bekerja secara
kelompok. Untuk itu, kembangkanlah
sikap kerja sama Anda.
2. Guru mengomunikasikan pada siswa Siswa membaca materi mengenai unsur
materi mengenai unsur intrinsik sebuah intrinsik sebuah prosa.
prosa. Unsur intrinsik adalah unsur yang
membangun sebuah karya sastra.
3. Guru meminta siswa untuk menentukan Siswa membaca prosa lama.
unsur intrinsik prosa lama. Siswa menentukan unsur intrinsik prosa
Guru memberikan arahan kegiatan lama bersama kelompok.
pembelajaran dalam Tugas 1. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan
Anda diminta untuk membaca dalam Tugas 1.
prosa lama kemudian menentukanlah
unsur intrinsik cerita tersebut. Bentuklah
kelompok 3-5 siswa. Diskusikanlah
cerita berikut ini dan tentukan unsur-
unsur intrinsiknya.
Guru meminta siswa menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada.
4. Guru meminta siswa untuk menentukan Siswa membaca prosa baru.
unsur intrinsik prosa baru. Siswa menentukan unsur intrinsik prosa
Guru memberikan arahan kegiatan baru.
pembelajaran dalam Tugas 2. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan
Pada tugas 2 ini, Anda diminta dalam Tugas 2.
untuk membaca prosa baru kemudian
menentukanlah unsur intrinsik cerita
tersebut. Bersama kelompok Anda,
diskusikanlah cerita berikut ini dan
tentukan unsur-unsur intrinsiknya.
Guru meminta siswa menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada.
5. Guru memberikan tugas tambahan Siswa membacakan hasil diskusi di depan
kepada siswa. kelas.
Setelah menyelesaikan tugas 1 dan Siswa yang lain memberikan tanggapan.
2, Anda diminta untuk membacakan hasil
diskusi Anda di depan kelas. Teman lain
memberikan tanggapan apa adanya.
64 Bahasa Indonesia
4. Guru meminta siswa untuk menulis Siswa memperhatikan apa yang
prosa baru. disampaikan oleh guru dengan saksama.
Guru memberikan arahan kegiatan Siswa membaca uraian materi mengenai
pembelajaran dalam Tugas 2. cara menulis prosa baru (cerpen).
Anda juga diminta untuk menulis Siswa mengisi tabel berisi kerangka
sebuah prosa baru. Ada banyak jenis cerita.
prosa baru, tetapi yang akan Anda tulis Siswa mengembangkan kerangka cerita
adalah cerpen. Perhatikan cara menulis yang telah dibuat.
cerpen yang akan dijelaskan oleh guru
Anda.
Guru membimbing siswa mengisi tabel
berisi kerangka cerita.
Guru meminta siswa mengembangkan
kerangka cerita yang telah dibuat
5. Guru menyampaikan refleksi S i s wa m e m p e r h at i ka n g u r u s a a t
pembelajaran kepada siswa. menyampaikan refleksi pembelajaran.
Setelah mempelajari materi di Siswa menanyakan materi yang belum
atas, sekarang Anda telah mampu dipahami.
mengembangkan sikap apresiatif
dalam menghayati karya sastra serta
memahami sastra sebagai karya seni
yang dekat dengan kita. Selain itu,
Anda juga telah memiliki sikap kerja
keras, kreatif, komunikatif, tanggung
jawab, disiplin, jujur, percaya diri, dan
mandiri.
5. Guru dan siswa bertanya jawab S i s wa m e m p e r h at i ka n g u r u s a at
mengenai materi yang belum dipahami menyampaikan kesimpulan pembelajaran.
dalam Pelajaran V. Siswa mengerjakan soal-soal Evaluasi
Guru menyampaikan kesimpulan dengan jujur.
pembelajaran. Siswa mengisi kolom Penilaian Diri Sendiri
Guru meminta siswa mengerjakan yang ada di setiap akhir pelajaran.
soal-soal Evaluasi dengan jujur untuk
mengukur pemahaman siswa.
Guru meminta siswa mengisi kolom
Penilaian Diri Sendiri untuk yang ada
di setiap akhir pelajaran.
66 Bahasa Indonesia
2. Guru memeriksa kehadiran siswa di kelas Siswa merespon dengan menujukkan
dengan melakukan presensi. Setelah itu guru jari.
menjelaskan tema dan tujuan pembelajaran Siswa mempersiapkan buku sesuai
yang akan dicapai dalam materi Pelajaran V. dengan materi.
3. Guru melakukan apersepsi sesuai dengan Siswa memperhatikan dengan
tujuan pembelajaran yaitu mengenai prinsip seksamamateri yang disampaikan
bahasa Indonesia baku serta kaidah kata, oleh guru.
frasa, klausa, dan kalimat.
4. Guru mengajak siswa berpikir kreatif dalam Siswa mengamati gambar dan
mengamati gambar dan mengarahkan mencari tahu maksud dari gambar
pada siswa tentang maksud dari gambar tersebut.
tersebut.
Sudahkah tulisan tersebut memenuhi kaidah
bahasa Indonesia baku? Tulisan tersebut
merupakan sebuah informasi atau himbauan
kepada orang lain. Akan tetapi, informasi
tersebut ditulis dengan bahasa yang salah.
Hal ini menyebabkan pembaca tidak akan
mudah memahami maksud dari informasi
tersebut. Kata ‘membuwang’ seharusnya
ditulis ‘membuang’, kata ‘disini’ seharusnya
ditulis ‘di sini’, dan kata ‘bahunja’ seharusnya
ditulis ‘baunya’.
5. Guru mengarahkan siswa pada materi Siswa merespon arahan dari guru
yang berkaitan dengan penggunaan bahasa untuk mempelajari materi yang
Indonesia baku. berkaitan dengan bahasa Indonesia
Dalam bidang linguistik, ilmu bahasa yang baku.
membicarakan hal-hal yang berhubungan Siswa membuat uraian materi yang
dengan frasa, klausa, dan kalimat disebut berkaitan dengan penggunaan bahasa
sintaksis (Markhamah, 2009: 7). Bahasa baku Indonesia baku.
adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang berlaku. Pedoman
yang digunakan adalah Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Ejaan yang Disempurnakan (EYD),
Pedoman Pembentukan Istilah, dan Tata
Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Bahasa
yang tidak mengikuti kaidah-kaidah bahasa
Indonesia disebut bahasa tidak baku. Bahasa
Indonesia baku mempunyai empat fungsi,
yaitu pemersatu, penanda kepribadian,
penambah wibawa, dan kerangka acuan.
68 Bahasa Indonesia
4. Guru meminta siswa untuk menganalisis Siswa menganalisis kebakuan tulisan
kebakuan tulisan dalam pamflet. dalam pamflet.
G u r u m e m b e r i ka n a ra h a n ke g i ata n
pembelajaran dalam Tugas 1.
Untuk menganalisis kebakuan tulisan yang
ada pada pamflet tersebut, ikutilah petunjuk
berikut ini.
70 Bahasa Indonesia
Pertemuan Ketiga (Minggu ke-3)
2.6.4 Kerja Mandiri Menganalisis Pembentukan Frasa, Klausa, dan Kalimat
72 Bahasa Indonesia
Dari pengertian dan ciri-ciri di atas,
maka dapat dikatakan:
a. kalimat dapat hanya terdiri dari satu
kata, beberapa frasa, maupun beberapa
klausa,
b. kalimat terdiri dari berbagai fungsi yang
membentuk satu pola pikiran,
c. kalimat memiliki intonasi dan penjedaan
atau tanda baca, dan
d. kalimat merupakan konstituen untuk
wacana.
5. Guru meminta siswa untuk mengindetifikasi Siswa mengindetifikasi frasa dan
frasa dan klausa pada teks. klausa pada teks.
G u r u m e m b e r i ka n a ra h a n ke g i ata n
pembelajaran dalam Tugas 1.
Anda diminta untuk menemukan frasa
dan klausa yang ada pada teks berikut ini.
Bacalah teks berikut ini dengan cermat.
6. Guru meminta siswa untuk mengidentikasi Siswa mengidentikasi kalimat
kalimat tunggal dan kalimat majemuk pada tunggal dan kalimat majemuk pada
teks. teks.
G u r u m e m b e r i ka n a ra h a n ke g i ata n
pembelajaran dalam Tugas 2.
Anda akan menganalisis kalimat tunggal
dan kalimat majemuk yang ada dalam teks
berikut ini. Untuk itu, Anda harus mencermati
teks di bawah ini dengan baik.
7. Guru memberikan tugas tambahan kepada Siswa mengerjakan tugas tambahan
siswa. dari guru.
Untuk memantapkan pemahaman Anda Siswa mencari sebuah beita/ artikel
mengenai prinsip bahasa Indonesia baku disurat kabar.
serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, Siswa menganalisis kesalahan
dan kalimat bahasa Indonesia, carilah sebuah bahasa yang ada dalam teks tersebut
berita atau artikel di surat kabar. Setelah kemudian memperbaiki sesuai
itu, suntinglah teks tersebut. Analisislah dengan kaidah tata bahasa baku
kesalahan bahasa yang ada dalam teks serta sesuai EYD.
tersebut kemudian perbaikilah sesuai dengan
kaidah tata bahasa baku serta sesuai EYD.
Kumpulkanlah beserta berita atau artikelnya
pada guru Anda sebagai tugas portofolio
dengan tepat waktu.
74 Bahasa Indonesia
2.7 Pembelajaran Materi Pelajaran VII Menimba Ilmu
dengan Membaca
Pada pembelajaran ini, guru diarahkan pada kegiatan-kegiatan
yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran. Selain kegiatan guru,
dalam buku ini juga terdapat kegiatan siswa yang dapat memudahkan
guru dalam mengajar. Tujuan pembelajaran dalam pelajaran ini adalah
sebagai berikut.
1. Menyimpulkan perbandingan relasi makna.
2. Mengidentifikasi penggunaan makna kata dan relasi makna.
3. Mengevaluasi penggunaan makna kata dan relasi makna dalam
komunikasi lisan dan tulisan.
Berdasarkan tujuan pembelajaran di atas, dapat dikembangkan
indikator pencapaian sebagai berikut ini.
1. Siswa mampu menjelaskan perbandingan relasi makna.
2. Siswa mampu memaparkan penggunaan makna kata dan relasi
makna.
3. Siswa mampu mengevaluasi penggunaan makna kata dan relasi
makna dalam komunikasi lisan dan tulisan.
76 Bahasa Indonesia
3) Homografi
Homografi adalah kata yang
sama ejaannya, tetapi berbeda
lafal dan maknanya.
d. Hiponimi dan Hipernimi
Hiponimi merupakan bagian dari
makna suatu ungkapan lain. Misalnya,
kata mawar berhiponim terhadap
kata bunga, sebab makna kata mawar
termasuk makna kata bunga.
e. Polisemi
Po l i s e m i a d a l a h kata ya n g
mempunyai makna lebih dari satu.
f. Ambiguitas
Ambiguitas artinya kata yang
bermakna ganda atau mendua arti.
g. Redundansi
Redundansi artinya pemakaian
unsur segmental yang berlebihan
dalam suatu bentuk ujaran. Misalnya,
ibu membuat kue, maknanya tidak akan
berubah bila dikatakan kue dibuat oleh
ibu. Pemakaian kata oleh pada kalimat
yang kedua dianggap sebagai sesuatu
yang redundansi, yang sebenarnya
tidak perlu.
6. Guru mengajak siswa untuk memperdalam Siswa mempelajari uraian materi
pemahaman materi pembelajaran. mengenai relasi makna dalam
Untuk memperdalam pemahaman Anda bahasa Indonesia dan membuat
mengenai relasi makna dalam bahasa uraian mengenai materi tersebut
Indonesia, carilah uraian mengenai materi dari berbagai sumber buku ataupun
tersebut dari berbagai sumber. Dari uraian internet, dan dapat menarik sebuah
materi tersebut buatlah sebuah simpulan kesimpulan.
dengan membandingkan masing-masing relasi
makna. Anda dapat mencari dari buku ataupun
internet. Jangan lupa untuk mencantumkan
sumber referensi. Kerjakan dengan sungguh-
sungguh karena tugas ini akan dikumpulkan
pada pertemuan yang akan datang.
7. Guru dan siswa melakukan evaluasi Siswa aktif merespon evaluasi
pembelajaran. pembelajaran di akhir pertemuan.
3. Guru meminta siswa untuk mencari sinonimi Siswa mencari sinonimi dari kata-
dari kata-kata yang ada dalam teks. kata yang ada dalam teks.
G u r u m e m b e r i ka n a ra h a n ke g i ata n
pembelajaran dalam Tugas 1.
Bacalah teks berikut ini dengan cermat.
Pahamilah makna setiap kata yangAnda
baca. Setelah itu, carilah sinonimi dari
masing-masing kata tersebut.
Guru meminta siswa mengisi tabel berisi
sinonimi.
4. Guru meminta siswa untuk mencari antonimi Siswa mencari antonimi dari kata-
dari kata-kata yang ada dalam teks. kata yang ada dalam teks.
G u r u m e m b e r i ka n a ra h a n ke g i ata n Siswa mengisi tabel berisi
pembelajaran dalam Tugas 2. antonimi.
Setelah mencari sinonimi dari sebuah
kata, sekarang Anda akan belajar mengenai
antonimi. Cermatilah teks berikut ini.
Pahamilah makna setiap kata yangAnda
baca. Setelah itu, carilah sinonimi dari
masing-masing kata tersebut.
Guru meminta siswa mengisi tabel berisi
antonimi.
78 Bahasa Indonesia
2.7.3 Kerja Sama Membangun Teks Relasi Makna
80 Bahasa Indonesia
4. Guru meminta siswa mengidentikasi teks Siswa mengidentikasi teks yang
yang mengandung makna ambiguitas dan mengandung makna ambiguitas dan
redudansi. redudansi.
Guru memberikan arahan kegiatan Siswa mengisi tabel berisi kata
pembelajaran dalam Tugas 2. bermakna ambiguitas dan redudensi.
Anda akan belajar mengidentifikasi teks
bacaan. Dari bacaan berikut ini, carilah
kalimat yang mengandung makna ambiguitas
dan redudansi.
5. Guru memberikan tugas tambahan pada Siswa mengerjakan tugas tambahan
siswa. dari guru.
Tugas ini bertujuan agar siswa lebih Siswa mencari sebuah artikel atau
mendalami materi yang telah dipelajari berita.
pada pelajaran VII ini. Siswa juga dapat Siswa mengalisis hubungan relasi
mengembangkan sikap tanggung jawab makna yang terdapat dalam teks
sebagai pelajar karena telah mengerjakan tersebut.
tugas dengan baik. Siswa menulis hasilnya pada lembar
Untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran, folio bergaris. Dan mengumpulkan
carilah sebuah artikel atau berita. pada guru dengan tepat waktu.
Analisislah hubungan relasi makna yang
terdapat dalam teks tersebut. Anda bisa
menganalisis relasi makna yang meliputi:
a. sinonimi, f. hiponimi,
b. antonimi, g. hipernimi,
c. homonimi, h. polisemi,
d. homofoni, i. ambiguitas, dan
e. homografi, j. redudansi.
Tulislah hasilnya pada lembar folio bergaris.
Kumpulkan pada guru Anda dengan tepat
waktu dan sertakan artikel atau beritanya.
Guru membimbing siswa dalam mengerjakan
tugas.
Guru menilai pekerjaan siswa.
6. Guru menyampaikan refleksi kepada Siswa merespon refleksi pembelajaran
siswa. yang disampaikan oleh guru.
Setelah mempelajari materi di atas, Siswa menanyakan materi yang belum
sekarang Anda telah memiliki sikap positif dipahami kepada guru.
terhadap bahasa Indonesia. Selain itu,
Anda juga telah mengembangkan sikap
religius, kerja keras, tanggung jawab, disiplin,
komunikatif, cinta damai, dan mandiri.
82 Bahasa Indonesia
3. Siswa mampu menganalisis perkembangan drama dan teater.
4. Siswa mampu mengevaluasi hasil analisis karakteristik, jenis-jenis,
dan perkembangan drama dan teater.
84 Bahasa Indonesia
b. Tokoh dan Perwatakannya
Tokoh cerita adalah individu
rekaan yang mengalami peristwa
dalam berbagai peristwa cerita. Tokoh
cerita dapat berupa manusia, binatang,
makhluk lain seperti malaikat, dewi-
dewi, bidadari, setan atau iblis, jin,
roh, dan benda-benda yang diinsankan.
Tokoh dalam karya sastra memiliki
perwatakan. Adanya watak yang
berbeda-beda menyebabkan tmbulnya
peristwa atau konfik yang membuat
cerita semakin menarik. Berdasarkan
segi peran atau tngkat pentngnya tokoh
dalam suatu cerita dibedakan menjadi
dua bagian, yaitu central character
(tokoh utama) dan peripheral character
(tokoh tambahan).
c. Alur
Plot atau alur dalam drama/teater
tdak jauh berbeda dengan plot atau
alur dalam prosa fksi. Dalam drama juga
mengenal tahapan plot yang dimulai dari
tahapan permulaan, tahapan pertkaian,
tahapan perumitan, tahapan puncak,
tahapan peleraian, dan tahapan akhir.
Sepert yang diungkapkan Sumardjo
(2007: 63), struktur sebuah cerita
secara mudah dapat digambarkan:
bagian permulaan, bagian tengah, dan
bagian akhir. Hanya saja dalam drama
plot atau alur itu dibagi menjadi babak-
babak dan adegan-adegan.
d. Latar
Menurut Nurgiyantoro (2010:
347), latar merupakan unsur struktural
yang sangat penting. Latar di dalam lakon
atau cerita drama harus mendukung
para tokoh cerita dan tindakannya.
86 Bahasa Indonesia
2. Guru mengarahkan pada siswa langkah Siswa menanggapi arahan yang
pembelajaran yang akan dilakukan dalam diberikan oleh guru
Kegiatan 1 yaitu mengenai pemodelan teks
drama.
Pada kegiatan ini, Anda akan menyimak
te ks d ra m a ke m u d i a n m e n e m u ka n
karakteristk dalam teks tersebut.
3. Guru meminta siswa untuk menyimak Siswa yang ditunjuk guru membaca
pembacaan teks drama. teks drama.
Guru memberikan arahan kegiatan Siswa menyimak pembacaan teks
pembelajaran dalam Tugas 1 yaitu menyimak drama yang dibaca salah satu
pembacaan teks drama. temannya.
Guru akan menunjuk beberapa siswa
untuk membacakan teks drama berikut ini.
Perhatikan intonasi, pelafalan, jeda, dan
volume suara saat membacakannya.
4. Guru meminta siswa untuk mengidentfkasi Siswa merespon arahan yang
unsur-unsur intrinsik teks drama. d i b e r i ka n o l e h g u r u d e n ga n
Guru memberikan arahan kegiatan saksama.
p e m b e l a j a ra n d a l a m Tu ga s 2 ya i t u Siswa menjawab setiap soal yang ada
mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik teks dalam tugas.
drama.
Anda akan belajar mengidengtifikasi
unsur-unsur intrinsik dalam teks drama
di atas. Untuk itu, tingkatkan kedisiplinan
Anda agar Anda dapat mengerjakan tugas ini
dengan baik. Guru meminta siswa menjawab
soal yang ada
2.8.3 Kerja Sama Menganalisis Jenis-Jenis Drama dan Teater
88 Bahasa Indonesia
Pertemuan Ketiga (Minggu ke-3)
2.8.4 Kerja Mandiri Menyimpulkan Perkembangan Drama dan Teater
90 Bahasa Indonesia
6. Guru menyampaikan refeksi kepada siswa. Siswa memperhatikan guru
Setelah mempelajari materi di atas, saat menyampaikan refleksi
sekarang Anda sudah mampu mengembangkan pembelajaran.
sikap apresiatf dalam karya sastra serta Siswa menanyakan materi yang
memahami sastra sebagai karya seni. Selain belum dipahami.
itu, Anda telah mampu mengembangkan sikap Siswa menjawab pertanyaan yang
tanggung jawab, disiplin, jujur, komunikatf, diajukan oleh guru.
percaya diri, dan mandiri. Siswa memperhatikan guru
Guru dan siswa bertanya jawab mengenai saat menyampaikan kesimpulan
materi yang belum dipahami dalam Pelajaran pembelajaran.
VIII. Siswa mengerjakan soal Evaluasi
Guru menyampaikan kesimpulan pada akhir pelajaran.
pembelajaran. Siswa mengisi kolom Penilaian Diri
Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal Sendiri dengan jujur.
Evaluasi pada akhir pelajaran yang telah
dibahas.
Guru meminta siswa mengisi kolom Penilaian
Diri Sendiri dengan jujur untuk mengukur
pemahaman siswa.
Guru dapat meminta dan mengingatkan siswa untuk memperlihatkan hasil
pekerjaan atau tugas yang telah dinilai dan diberi komentar oleh guru kepada orang
tua/wali siswa. Orang tua sebaiknya dapat memberikan komentar hasil pekerjaan
siswa. Orang tua/wali juga dapat menuliskan apresiasi kepada anak sebagai wujud
perhatian dan komitmen orang tua untuk ikut bersama-sama mengantarkan anaknya
agar lebih berhasil. Bentuk apresiasi orang tua ini akan menambah semangat siswa untuk
mempertahankan dan meningkatkan keberhasilannya baik dalam konteks pemahaman
materi, sikap dan perilaku jujur, displin, serta kerja keras. Hasil penilaian yang telah
diparaf oleh guru dan orang tua/wali kemudian disimpan dan menjadi bagian dari
portofolio siswa. Untuk itu, pihak sekolah akan menyediakan format tugas/pekerjaan
para siswa.
92 Bahasa Indonesia
4. Siswa diajak berpikir kreatif dalam mengamati Siswa mengikuti ajakan guru
gambar dan mengomunikasikan pada siswa dengan mengamati gambar dan
tentang drama dan teater. memperhatikan materi drama dan
Apa yang Anda amati dari gambar teater.
tersebut? Drama merupakan salah satu
kegiatan seni yang dilakukan siswa di sekolah.
Melalui kegiatan ini Anda dapat menyalurkan
bakat Anda untuk bermain peran. Kegiatan
ini juga sangat menyenangkan, asalkan Anda
menjalaninya dengan sungguh-sungguh.
5. Guru mengarahkan siswa mengenai materi Siswa menanggapi arahan yang
yang berkaitan dengan drama dan teater. diberikan oleh guru berkaitan dengan
Apakah Anda masih ingat apa itu drama? drama dan teater.
Bagaimana dengan teater? Masih ingatkah Siswa membaca materi berkaitan
Anda? Sepert apa perbedaan dari keduanya? dengan drama dan teater
Anda dapat memahami perbedaan drama
dan teater dengan mencermat uraian berikut
ini. Untuk itu, Anda harus mengembangkan
sikap apresiatf dalam menghayat karya sastra
serta memahami sastra sebagai karya seni
yang dekat dengan kita.
94 Bahasa Indonesia
Arti Teater
a. Ada yang mengartikan sebagai “gedung
pertunjukan”, ada yang mengartikan
sebagai “panggung” (stage). Secara
etimologi (asal kata), teater adalah
gedung pertunjukan (auditorium).
b. Dalam arti luas teater adalah kisah
hidup dah kehidupan manusia yang
dipertunjukan di depan orang banyak.
Misalnya, Wayang Orang, Ludruk,
Lenong, Reog, Sulapan.
Dalam arti sempit teater adalah kisah
hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan
dalam pentas, disaksikan oleh orang banyak,
dengan media, gerak, percakapan dan laku,
dengan atau tanpa dekor (layer). Didasarkan
pada naskah yang tertulis (hasil seni sastra)
dengan atau tanpa musik.
3. Guru mengomunikasikan perbedaan drama Siswa memperhatikan materi yang
dan taeter. disampaikan oleh guru mengenai
Teater dan drama, memiliki arti yang perbedaan drama dan teater.
sama, tapi berbeda uangkapannya. Teater Siswa memahami uraian materi
berasal dari kata Yunani kuno ‘theatron’ perbedaan drama dan teater.
yang secara harfiah berarti gedung/tempat Siswa mencatat hal-hal yang penting
pertunjukan. Maka, kata teater selalu berkaitan dengan materi yang
mengandung arti pertunjukan/tontonan. disampaikan
Drama juga dari kata Yunani ‘dran’ yang
berarti berbuat, berlaku atau beracting. Drama
cenderung memiliki pengertian ke seni sastra.
Di dalam seni sastra, drama setaraf dengan
jenis puisi, prosa/esai.
Drama juga berarti suatu kejadian atau peristwa
tentang manusia. Apalagi peristwa atau cerita
tentang manusia kemudian diangkat ke suatu
pentas sebagai suatu bentuk pertunjukan,
maka menjadi suatu peristwa teater.
Kesimpulannya, teater tercipta karena adanya
drama. Perbedaan seni peran teater dan seni
peran drama adalah sebagai berikut.
96 Bahasa Indonesia
4. Guru meminta siswa untuk membandingkan Siswa membandingkan perbedaan
perbedaan drama dan teater. drama dan teater.
Guru memberikan arahan kegiatan pem- Siswa menanggapi arahan yang
belajaran dalam Tugas 2 yaitu membandingkan diberikan oleh guru.
perbedaan drama dan teater.
Setelah memahami uraian di atas, sekarang
Anda diminta untuk menyimpulkan
perbedaan drama dan teater dengan kalimat
Anda sendiri.
98 Bahasa Indonesia
2. Guru meminta siswa untuk mencermati Siswa mencermati dan mem-
cerpen dan naskah drama. perhatikan dengan seksama cerpen
Guru memberikan arahan kegiatan dan naskah drama.
p e m b e l a j a ra n d a l a m Tu ga s 1 ya i t u Siswa merespon arahan yang
mencermati cerpen dan naskah drama. diberikan oleh guru.
Anda akan membaca sebuah cerpen
yang berjudul Senyumlah, Selama Tak Perlu
Penjepit Pipi. Setelah itu, cermatlah naskah
drama dari hasil penggubahan cerpen.
3. Guru meminta siswa untuk mengalih Siswa melakukan apa yang diarahkan
wahanakan cerpen menjadi naskah drama. guru dalam mengubah cerpen
Guru memberikan arahan kegiatan menjadi naskah drama.
pembelajaran dalam Tugas 2 mengubah Siswa merespon arahan yang
cerpen menjadi naskah drama. diberikan oleh guru dalam kegiatan
Bacalah cerpen berikut ini dengan mengubah cerpen menjadi naskah
cermat. Setelah itu, ubahlah menjadi naskah drama.
drama sepert contoh di atas.
4. Guru meminta siswa memerankan drama. Siswa memerankan drama sesuai
Guru memberikan arahan kegiatan dengan apa yang diarahkan oleh
pembelajaran dalam Tugas 3 yaitu memerankan guru.
drama. Siswa merespon arahan yang
Anda akan memerankan sebuah drama diberikan oleh guru dalam kegiatan
di depan kelas. Perhatkan uraian materi memerankan drama.
berikut ini, agar Anda paham bagaimana cara
memerankan sebuah drama
5. Guru mengomunikasikan pada siswa mengenai Siswa merespon arahan yang diberikan
seni memerankan drama. oleh guru dengan saksama.
Memerankan drama berarti mengaktuali- Siswa memahami arti dari aktivitas
sasikan segala hal yang terdapat di dalam saat memerankan drama.
naskah drama ke dalam lakon drama di
atas pentas. Aktvitas yang menonjol dalam
memerankan drama ialah dialog antartokoh,
monolog, ekspresi mimik, gerak anggota
badan, dan perpindahan letak pemain.
Pada saat melakukan dialog ataupun
monolog, aspek-aspek suprasegmental (lafal,
intonasi, nada atau tekanan dan mimik)
mempunyai peranan sangat pentng. Lafal
yang jelas, intonasi yang tepat, dan nada atau
tekanan yang mendukung penyampaian isi/
pesan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
memerankan drama.
Buku Guru Kelas X 99
6. Guru mengarahkan pada siswa mengenai Siswa memperhatikan arahan
hal-hal yang harus diperhatikan dalam yang diberikan oleh guru dengan
memerankan drama. saksama.
a. Membaca dan Memahami Teks Siswa membaca teks drama.
Drama Siswa mencatat hal-hal yang penting
Sebelum memerankan drama, mengenai memerankan drama.
kegiatan awal yang perlu kita lakukan Siswa memahami teks drama dan
ialah membaca dan memahami teks sekaligus menghayati watak dari
drama. Teks drama adalah karangan tokoh yang diperankan.
atau tulisan yang berisi nama-nama
tokoh, dialog yang diucapkan, latar
panggung yang dibutuhkan, dan
pelengkap lainnya (kostum, lightng,
dan musik pengiring) dan dialog
(percakapan antartokoh) sehingga
penonton memahami isi cerita yang
dipentaskan secara keseluruhan. Oleh
karena itu, kegiatan membaca teks
drama dilakukan sampai dikuasainya
naskah drama yang akan diperankan.
Dalam teks drama yang perlu dipahami
ialah pesan-pesan dan nilai-nilai
yang dibawakan oleh pemain. Dalam
membawakan pesan dan nilai-nilai itu,
pemain akan terlibat dalam konfik atau
pertentangan.
b. Menghayati Watak Tokoh yang akan
Diperankan
Sebelum memerankan sebuah
drama, kita perlu menghayat watak
tokoh. Apa yang perlu kita lakukan
untuk menghayat tokoh? Watak tokoh
dapat diidentfkasi melalui:
1) narasi pengarang,
2) dialog-dialog dalam teks drama,
3) komentar atau ucapan tokoh lain
terhadap tokoh tertentu, dan
4) latar yang mengungkapkan watak
tokoh.
UNIT III
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
1. D 6. C
2. A 7. E
3. B 8. A
4. E 9. E
5. B 10. A
B. URAIAN
1. Bahasa merupakan sesuatu yang berlaku umum dan dimiliki setiap orang. Pada
sifat internal bahasa, universal adalah kategori linguistik yang berlaku umum untuk
semua bahasa. (sesuai kreatifitas siswa)
P Evaluasi Pelajaran II
A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf
a, b, c, d, atau e.
1. Kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-
sama mencapai, mempertahankan dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran,
dan kekuatan bangsa disebut ....
a. idealisme d. nasionalisme
b. liberalisme e. konsumerisme
c. radikalisme
2. Kerajaan besar yang memilikikecintaan terhadap tanah kelahirnya adalah ....
a. Sriwijaya d. Kediri
b. Pajajaran e. Singasari
c. Mataram kuno
3. Menurut Collins bahasa Melayu adalah ....
a. suatu sistem yang sistematis, seperangkat lambang-lambang mana suka atau
simbol-simbol arbitrer
b. suatu sistem yang mengutarakan dan melaporkan apa yang terjadi pada sistem
saraf
c. bahasa melayu sebagai bahasa kebangsaan dalam perlembagaan
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
1. D 6. A
2. A 7. D
3. E 8. E
4. C 9. A
5. A 10. A
B. URAIAN
1. Isi sumpah pemuda:
- Kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia.
- Kami putra putri Indonesia mengaku berbangsa satu, Bangsa Indonesia.
- Kami putra putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
2. Pengertian bahasa Melayu menurut Collins, bahasa Melayu adalah bahasa resmi
tulis yang digunakan di istana-istana dan agama, seperti bahasa Latin.
3. Karena buruknya sistem pemerintahan negara kita ,dimana banyak pejabat-pejabat
yang korupsi. (sesuai dengan kreatifitas siswa)
4. Beberapa hal yang bersejarah tentang bahasa Indonesia pada masa sebelum
kemerdekaan:
a. Pada zaman Kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa
kebudayaan, bahasa perhubungan, bahasa perdagangan serta bahasa kerajaan.
b. Pada masa penjajahan Belanda, bahasa Melayu tetap digunakan sebagai
bahasa perhubungan masyarakat Indonesia. Pada masa ini, banyak surat kabar
yang diterbitkan dan ditulis dengan bahasa Melayu.
c. Pada tanggal 28 Oktober 1928 saat diikrarkan Sumpah Pemuda, bahasa Melayu
telah diubah namanya menjadi “Bahasa Indonesia” oleh seluruh pemuda
di tanah air. Sehingga saat itu, bahasa Indonesia telah resmi diakui menjadi
bahasa persatuan dan bahasa nasional.
d. Pada masa penjajahan Jepang, pemerintah melarang penggunaan bahasa
Belanda. Sehingga bahasa Indonesia dapat digunakan di bidang politik maupun
pemerintahan. Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa pengantar dalam
lembaga pendidikan serta untuk keperluan pengembangan iptek.
5. Bunyi pasal 36 dalam UUD 1945 “Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia”
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
1. B 6. B
2. D 7. A
3. A 8. E
4. C 9. E
5. A 10. A
P Evaluasi Pelajaran IV
A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf
a, b, c, d, atau e.
1. Puisi adalah hasil (di satu pihak) penggunaan bahasa, gaya, dan struktur secara seni
dan di (lain pihak) memberikan keseimbangan yang ditetapkan pada tingkat-tingkat
teks, sehingga tercapai kombinasi yang teratur antara bahasa dan angka. Pernyataan
tersebut merupakan pengertian puisi menurut ....
a. Jhon Dreyden d. Fokkelman
b. Tarigan e. Tarigan
c. Byron
2. Bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait atau
persamaam bunyi dalam puisi disebut ....
a. rima d. suara
b. ritme e. irama
c. runyi
3. Puisi yang bercirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat disebut ....
a. pantun d. talibun
b. syair e. lagu
c. gurindam
4. Apa yang dimaksud dengan syair?
a. puisi yang bersajak a-b-a-b, isinya terdiri dari pantun anak,teka-teki jenaka
b. puisi yang bercirikan tiap bait 2 baris,bersajak a-a-a-a
c. puisi yang bersumber dari Arab, berisi nasihat atau cerita
d. pantun genap yang tiap bait terdiri 6,8,10 baris
e. pantun kilat seperti pantun namun sangat pendek
5. Pantun yang jumlah baris tiap baitnya lebih dari empat buah. Tiap-tiap baitnya selalu
berjumlah genap, yakni: 4, 6, 8, 10 dan seterusnya disebut ....
a. gurindam d. gurindam
b. talibun e. seloka
c. syair
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
1. D 6. A
2. A 7. D
3. C 8. A
4. C 9. E
5. B 10. B
B. Uraian
1. Menurut Fokkelman puisi adalah hasil (di satu pihak) penggunaan bahasa, gaya, dan
struktur secara seni dan (di lain pihak) memberikan keseimbangan yang ditetapkan
pada tingkat-tingkat teks, sehingga tercipta kombinasi yang teratur antara bahasa
dan angka. Jadi, puisi dapat diartikan sebagai bentuk karangan yang terikat oleh
rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Dalam
pembelajaran ini, Anda harus mengembangkan sikap apresiatif dalam menghayati
karya sastra serta memahami sastra sebagai karya seni yang dekat dengan kita.
Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.
2. Aturan-aturan itu antara lain sebagai berikut.
a. Jumlah kata dalam 1 baris
b. Jumlah baris dalam 1 bait
c. Persajakan (rima)
d. Banyak suku kata tiap baris
e. Irama
3. Siapakah kamu?
Mengurungku dengan gincu?
Aku?
Dirimu! dari masa lalu,
Untuk apa menggerutu?
Kini dan nanti
Terserah kamu
(sesuai kreatifitas siswa)
4. Puisi baru berdasarkan isinya :
a. Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.
b. Satire adalah puisi yang berisisindiran/kritik.
c. Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
d. Romanceadalah puisi yang berisi luapan perasaancinta kasih
P Evaluasi Pelajaran V
A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf
a, b, c, d, atau e.
1. Berikut ini yang bukan termasuk bentuk prosa lama adalah ....
a. dongeng d. cerita berbingkai
b. tambo e. kisah
c. puisi
2. Prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi
merupakan pengertian prosa menurut ....
a. Purba d. Slamet Mulyana
b. Pusat bahasa e. Tarigan
c. Taum
3. Ilmu sastra adalah ilmu yang menyelidiki karya sastra secara ilmiah dengan berbagai
gejala dan masalah sastra, merupakan pengertian ilmu sastra menurut ....
a. Mursal Esten d. Sapardi
b. Semi e. Purba
c. Eagleton
4. Salah satu ciri prosa lama adalah statis, apa antonim dari kata statis?
a. Diam d. Dinamis
b. Stagnan e. Mati
c. Stasioner
5. Berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, serta
raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Merupakan pengertian dari ....
a. tambo d. dongeng
b. hikayat e. fabel
c. kisah
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
1. C 6. A
2. B 7. C
3. E 8. E
4. D 9. B
5. B 10. A
P Evaluasi Pelajaran VI
A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf
a, b, c, d, atau e.
1. Bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku disebut ....
a. bahasa resmi
b. bahasa negara
c. bahasa asing
d. bahasa daerah
e. bahasa baku
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
1. E 6. B
2. A 7. E
3. D 8. D
4. E 9. A
5. C 10. C
B. Uraian
1. Bahasa Indonesia baku mempunyai empat fungsi, yaitu pemersatu, penanda
kepribadian, penambah wibawa, dan kerangka acuan.
a. Bahasa indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu.Bahasa Indonesia baku
mempersatukan atau menghubungkan penutur berbagai dialek bahasa itu.
Bahasa Indonesia baku mengikat kebinekaan rumpun dan bahasa yang ada
di Indonesia dengan mengatasi batas-batas kedaerahan
b. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda kepribadian. Bahasa
Indonesia baku merupakan ciri khas yang membedakannya dengan bahasa-
bahasa lain
c. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penambah wibawa. Fungsi pembawa
wibawa berkaitan dengan usaha mencapai kesederajatan dengan peradaban
lain yang dikagumi melalui pemerolehan bahasa baku.
d. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan. Bahasa Indonesia
baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakainya dengan adanya
norma atau kaidah yang dikodifikasi secara jelas.
2. Proses morfologis adalah peristiwa (cara) pembentukan kata-kata dengan
menghubungkan morfem yang satu dengan morfem yang lain.
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
1. A 6. D
2. C 7. A
3. E 8. E
4. B 9. B
5. D 10. D
B. Uraian
1. Pengertian homonimi, homofon, homografi
a. Homonimi
Homonimi adalah kata yang memiliki makna berbeda, tetapi memiliki ejaan
atau lafal yang sama.
Contoh:
• bulan (waktu 30 hari) dan bulan (nama satelit bumi)
b. Homofoni
Homofoni adalah kata yang diucapkan sama tetapi berbeda dari segi maksud
dan juga tulisan.
Contoh:
• bank (tempat menyimpan uang) dan bang (kakak laki-laki)
c. Homografi
Homografi adalah kata yang sama ejaannya, tetapi berbeda lafal dan
maknanya.
Contoh:
• apel (nama buah) dan apel (kumpul)
2. Redudansi artinya pemakaian unsur segmental yang berlebihan dalam suatu bentuk
ujaran.
3. Berdasarkan sifatnya, oposisi terbagi menjadi 4 :
a. Oposisi Mutlak
b. Oposisi Kutub
c. Oposisi Hubungan
d. Oposisi majemuk
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
1. A 6. D
2. B 7. B
3. E 8. C
4. C 9. E
5. A 10. B
P Evaluasi Pelajaran IX
A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf
a, b, c, d, atau e.
1. Kata draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak berasal dari ....
a. Eropa d. Yunani
b. Arab e. Spanyol
c. Italia
2. Berikut ini merupakan cabang seni dari seni drama, kecuali ....
a. seni suara d. seni lukis
b. seni tari e. seni sastra
c. seni peran
3. Secara etimologi teater adalah ....
a. kisah hidup dah kehidupan manusia yang dipertunjukandi depan orang banyak
b. kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan dalam pentas, disaksikan
oleh orang banyak, dengan media, gerak, percakapan dan laku, dengan atau tanpa
dekor (layer)
c. kualitas komunikasi dan situasi
d. keristiwa tentang manusia
e. kedung pertunjukan (auditorium)
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
1. D 6. D
2. A 7. E
3. E 8. B
4. C 9. D
5. A 10. A
B. Uraian
1. Menurut Asul Wijayanto seni drama diwujudkan dari berbagai bahan dasar karena
dalam seni drama terkandung seni-seni yang lain. Seni drama sebagai tontonan
merupakan perpaduan sejumlah cabang seni, yaitu:
a. seni sastra (naskah cerita),
b. seni lukis (tata rias dan tata panggung),
c. seni musik (musik pengiring),
d. seni tari (gerak-gerik pemain), dan
e. seni peran (pemeranan tokoh).
2. Teater adalah kisah hidup dah kehidupan manusia yang dipertunjukan di depan
orang banyak. Misalnya, Wayang Orang, Ludruk, Lenong, Reog, Sulapan.
3. Hal yang perlu dioerhatikan dalam penyampaian dialog drama:
a. Penggunaan bahasa, baik secara pelafalan maupun intonasi, harus relevan.
Logat yang diucapkan hendaknya disesuaikan dengan asal suku atau daerah,
usia, atau status sosial tokoh yang diperankan.
b. Ekspresi tubuh dan mimik muka harus disesuaikan dengan dialog. Apabila
dialog menyatakan kemarahan, maka ekspresi tubuh dan mimik pun harus
menunjukkan rasa marah.
c. Untuk lebih menghidupkan suasana dan menjadikan dialog lebih wajar dan
alamiah, para pemain dapat melakukan improvisasi di luar naskah.
4. Pengembangan gesturedapat dicapai dengan lima cara:
a. Menaikkan posisi tubuh
Menaikkan posisi tubuh berarti ada gerakan baik dari menunduk-menengadah,
tangan terkulai menjadi teracung, berbaring-duduk-berdiri, atau berdiri di
lantai-kursi-meja.
A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang
(X) pada huruf a, b, c, d, atau e.
1. Hakikat bahasa adalah sebagai a. bahasa sebagai sistem simbol
simbol. Simbol itu sendiri sebenarnya b. bahasa sebagai alat perhubungan
merupakan kenyataan hidup, baik c. bahasa sebagai pengantar dalam
kenyataan lahiriah maupun batiniah pendidikan
yang disimbolkan. Mengapa disebut d. bahasa sebagai alat pemersatu
demikian? bangsa
a. Karena di dalam simbol terkandung e. bahasa sebagai wahana interaksi
makna, fakta, dan perasaan, serta sosial
tindakan manusia.
b. Karena di dalam simbol terkandung 4. Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.
makna, pikiran, dan perasaan, Pernyataan tersebut tertuang dalam
serta tindakan manusia. UUD 1945 pasal ....
c. Karena di dalam simbol terkandung a. 32
ide, pikiran, dan perasaan, serta b. 33
tindakan manusia. c. 34
d. Karena di dalam simbol terkandung d. 35
ide, fakta, dan perasaan, serta
e. 36
tindakan manusia.
5. Dalam kedudukannya sebagai
e. Karena di dalam simbol terkandung
bahasa nasional, bahasa Indonesia
ide, makna, dan perasaan, serta
berfungsi mencerminkan nilai-nilai
tindakan manusia.
luhur yang mendasari perilaku bangsa
2. Kata ‘bagus’ dapat berarti ‘jelek’ ketika Indonesia. Hal ini berarti bahasa
seseorang menyindir temannya yang berperan sebagai ....
pemalas, kalimat yang digunakan ‘pagi a. lambang kebanggaan kebangsaan
benar kau datang hari ini’. Kalimat b. lambang identitas nasional
tersebut menunjukkan bahwa bahasa c. alat perhubungan
bermakna ....
d. wahana interaksi sosial
a. leksikal d. kontekstual
e. alat pemersatu bangsa
b. gramatikal e .
konvensional 6. Secara terperinci bahasa daerah
c. kiasan memiliki fungsi yang berkaitan dengan
bahasa Indonesia yaitu ....
3. Pada saat sebelum kemerdekaan,
a. sebagai lambang kebanggaan
bahasa Melayu telah digunakan oleh
daerah
masyarakat sebagai lingua franca, yang
b. lambang identitas daerah
dimaksud dengan lingua franca adalah
....
Puisi di atas adalah puisi jenis .... 10. Roman adalah bentuk prosa baru
a. balada d. ode yang mengisahkan kehidupan pelaku
b. himne e. satire utamanya dengan segala suka dukanya.
c. eligi Di bawah ini yang merupakan contoh
roman adalah ....
9. Di bawah ini yang bukan bentuk dari a. Keluarga Gerilya oleh Pramoedya
puisi lama adalah .... Ananta Toer
a. resensi b. Layar Terkembang oleh Sutan
b. dongeng Takdir Alisyahbana
c. hikayat c. Perburuan oleh Pramoedya
d. mite Ananta Toer
e. legenda d. Ziarah oleh Iwan Simatupang
e. Surabaya oleh Idrus
134 Bahasa Indonesia
11. Sesuatu yang disampaikan oleh a. alat komunikasi
komunikator berupa informasi, instruksi b. alat pemersatu bangsa
dan perasaan disebut .... c. alat perhubungan
a. pesan d. lambang kebanggaan kebangsaan
b. efek e. lambang identitas
c. media
16. Bentuk karangan yang terikat oleh
d. alat
rima,ritma, ataupun jumlah baris
e. sumber
serta ditandai oleh bahasa yang padat
12. Suatu transformasi total dari kehidupan disebut ....
b e rs a m a ya n g t ra d i s i o n a l ata u a. puisi
pramodern dalam arti teknologi serta b. dongeng
organisasi sosial, ke arah pola-pola c. lagu
ekonomis dan politis disebut .... d. drama
a. stratifikasi e. resensi
b. modernisasi
17. Puisi tua, keberadaannya dalam
c. globalisasi
masyarakat Melayu pada mulanya
d. transformasi
bukan sebagai karya sastra, melainkan
e. transmigrasi
lebih banyak berkaitan dengan adat dan
13. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia kepercayaan disebut ....
pada tahun 1936 disusun oleh .... a. syair
a. Sutan Takdir Alisyahbana b. gurindam
b. Ejaan Suwandi c. pantun
c. Van Ophuijsen d. talibun
d. Jahja Datoek Kajo e. mantra
e. Muhammad Yamin
18. Bacalah puisi lama berikut ini.
14. Tokoh yang mengusulkan bahasa
Melayu menjadi bahasa persatuan Kurang pikir kurang siasat
Indonesia adalah .... Tentu dirimu akan tersesat
a. Moehammad Taib Soetan Ibrahim Barang siapa tinggalkan sembahyang
b. Van Ophuijsen Bagai rumah tiada bertiang
c. Collins Jika suami tiada berhati lurus
d. Datoek Kajo Istri pun kelak menjadi kurus
e. Muhammad Yamin
Puisi diatas adalah puisi jenis ....
15. Ad anya b ah as a In d o n es i a, ki ta a. pantun
dapat menggunakannya sebagai b. gurindam
alat komunikasi dalam berinteraksi/ c. syair
berkomunikasi dengan masyarakat di
d. mantra
daerah. Hal ini merupakan fungsi dari
e. talibun
bahasa Indonesia sebagai ....
Sungai
Oleh: Nugroho Notosusanto
B. Uraian
1. Peranan bahasa dan bunyi bahasa sebagai simbol sangat penting bagi manusia.
Bayangkan saja, jika di dunia ini tidak ada bahasa. Manusia tidak akan dapat
berkomunikasi dengan orang lain. Padahal, manusia hidup di dunia tidak akan
pernah lepas dari pengaruh orang lain. Oleh karena itu, manusia disebut makhluk
sosial, makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain.
2. Simpulan perkembangan bahasa Indonesia
Wujud nasionalisme bangsa Indonesia adanya Sumpah Pemuda pada tanggal
28 Oktober 1928. Pada saat sebelum kemerdekaan, bahasa Melayu telah digunakan
oleh masyarakat sebagai alat perhubungan atau ‘lingua franca’ di seluruh nusantara
bahkan di seluruh wilayah Asia tenggara. Bahkan, bangsabangsa asing yang datang
ke Indonesia pun menggunakan bahasa Melayu untuk berkomunikasi dengan
masyarakat di nusantara.
Satu hari setelah diproklamasikan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945 telah ditetapkann UUD 1945 yang
di dalamnya terdapat salah satu pasal yaitu pasal 36 yang berbunyi “Bahasa
Negara ialah Bahasa Indonesia”. Dengan demikian, sejak saat itu bahasa Indonesia
menjadi bahasa resmi negara sehingga dalam semua urusan yang berkaitan dengan
pemerintahan, kenegaraan, pendidikan ataupun forum resmi harus menggunakan
bahasa Indonesia.
3. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
a. Lambang Kebanggaan Kebangsaan
b. Lambang Identitas Nasional
c. Alat Perhubungan
d. Alat Pemersatu Bangsa
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
a. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Resmi Kenegaraan
b. Bahasa Indonesia sebagai Alat Pengantar dalam Dunia Pendidikan
c. Bahasa Indonesia sebagai Penghubung pada Tingkat Nasional untuk
Kepentingan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan serta Pemerintah
Sumber: (Abdul Jalil. 2011. Kumpulan Puisi Pendidikan. Diakses tanggal 29 Agustus 2013, dari
http://kumpulanpuisipendidikan.blogspot.com/)
A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang
(X) pada huruf a, b, c, d, atau e.
1. Di bawah ini yang bukan fungsi bahasa 6. Kalimat di bawah ini yang mengandung
baku adalah .... redudansi adalah ....
a. sebagai pemersatu a. Ani menyiram bunga di taman.
b. sebagai alat perhubungan b. Ayah membeli sepeda motor.
c. sebagai penanda kepribadian c. Lina menunggu kakaknya di sini.
d. sebagai penambah wibawa d. Sepeda motor dibeli oleh ayah.
e. sebagai kerangka acuan e. Ibu memasak kue bolu.
A. Pilihan Ganda
1. B 6. D 11. C 16. D
2. D 7. E 12. E 17. C
3. A 8. D 13. E 18. B
4. B 9. D 14. B 19. E
5. C 10. E 15. A 20. A
B. Uraian
1. Kata majemuk: rumah sakit, orang tua, anak emas, sapu tangan, meja makan.
a. Kakek dirawat di rumah sakit tadi pagi.
b. Orang tua Adi berasal dari Bandung.
c. Lisa adalah anak emas di keluarga itu.
d. Ibu membeli sapu tangan untuk ayah.
e. Kami selalu makan di meja makan.
Setelah menentukan nilai siswa, guru dapat merincinya dengan menggunakan tabel
berikut ini.
No. Nama Nilai (Skor) untuk Maing-Maing Aspek Total
Siswa Nilai
Isi Sistematika Kosakata Kalimat Mekanik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nama
Kelas dan NIS
Tanggal
(….………………………) (….………………………)
Nama
Kelas dan NIS
Tanggal
Komentar:
…………………………………………………………........................................................................………
…………………………………………………………........................................................................………
…………………………………………………………........................................................................………
…………………………………………………………........................................................................………
…………………………………………………………........................................................................………
…………………………………………………………........................................................................………
…………………………………………………………........................................................................………
…………………………………………………………........................................................................………
…………………………………………………………........................................................................………
…………………………………………………………........................................................................………
…………………………………………………………........................................................................………
…………………………………………………………........................................................................………
…………………………………………………………........................................................................………
…………………………………………………………........................................................................………
…………………………………………………………........................................................................………
…………………………………………………………........................................................................………
…………………………………………………………........................................................................………
…………………………………………………………........................................................................………
Nama
Kelas dan NIS
Tanggal
Judul Tugas
Petunjuk:
Siswa diminta untuk melakukan kegiatan membaca dan/atau menyimak pemahaman,
mengorganisasikan informasi secara berurutan dan/atau sesuai dengan logika, dan
mendukung pernyataan dengan bukti yang sahih. Siswa diminta untuk memformulasikan
dan/atau membuat simpulan dengan mengaitkan masalah, konsep, pola, dan tren dari
kondisi kelas ke dunia nyata.
Kriteria 4 3 2 1 0 Skor
Nama
Kelas dan NIS
Tanggal
Petunjuk:
Siswa diminta untuk menunjukkan keterampilan berkomunikasi efektif melalui kegiatan
membaca, menulis, menyimak, dan berbicara seperti yang ditugaskan dalam buku ajar,
pengorganisasian komunikasi, dan presentasi lisan.
Kriteria 4 3 2 1 0 Skor
Eksplorasi/ Siswa Siswa Siswa Siswa tidak Siswa tidak
penelitian menunjukkan menunjukkan menunjukkan menunjukkan memahami
1) Penguasaan penguasaan penguasaan penguasaan penguasaan dan
topik topik dengan topik dengan topik dengan dasar untuk menerapkan
2) Penggunaan amat baik baik terkait cukup baik proses metode
berbagai terkait proses proses terkait penelitian; penelitian.
referensi penelitian penelitian proses ada
(buku, majalah, dan dan penelitian sedikit upaya
laman, video, menggunakan menggunakan dan untuk belajar.
dokumen, setidaknya 4 setidaknya menggunakan
koran, dll.) referensi 2-3 referensi setidaknya 1
3) Penggunaan dengan dengan referensi
referensi primer sedikit sedikit dengan
dan/atau bantuan guru. bantuan banyak
sekunder guru. bantuan
guru.
Presentasi lisan Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa Siswa
1) Pengorganisasian melakukan melakukan melakukan menunjukkan tidak mampu
presentasi presentasi presentasi presentasi presentasi memenuhi
(pengantar, lisan dengan lisan dengan lisan dengan lisan dengan kriteria
penjelasan, memenuhi 4 menggunakan menggunakan menggunakan dalam
simpulan). kriteria. 3 kriteria. 2 kriteria. 1 kriteria. presentasi
lisan.
Jumlah Skor
UNIT IV
UNIT V
Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa berfungsi sebagai wahana
untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan sekecil–kecilnya, sehingga kita
dapat menguasai ilmu tersebut. Penggunaan bahasa pengantar pada buku-buku yang
dipakai dalam memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi pun, banyak yang
menggunakan bahasa Inggris. Hal ini berbanding terbalik dengan bahasa Indonesia yang
perkembangannya tak seimbang dengan perkembangan budaya masyarakatnya. Oleh
sebab itu, walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat persatuan, tetapi
belum dapat berperan sepenuhnya sebagai pengantar ilmu pengetahuan.
Selain bahasa termasuk dalam struktur budaya, ternyata bahasa memiliki
kedudukan, fungsi, dan peran ganda. Peran ganda tersebut adalah sebagai akar dan
produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir, juga sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran
bahasa, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya,
dalam pengembangan daya nalar menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir secara
modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat
pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
Hal lainnya kita dapat menemukan dalam pengungkapan profesional, artinya
penuturan dengan kata. Ketelitian tidak hanya menyangkut hal yang besar, tetapi hal
yang kecil pun harus diperhatikan. Ketelitian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
menyangkut penggunaan data, penerapan rumus, penerapan nama orang, nama tempat,
dan nama alat, bahkan ejaan dan tanda baca. Ketelitian dalam pemakaian lambang dan
satuan. Ketelitian merupakan ciri khas ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan digunakannya bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu pengetahuan,
salah tafsir atau makna ganda sedapat mungkin dihindari karena kata yang dipakai
umumnya lebih bersifat denotatif daripada konotatif, ungkapan yang dipakai sederhana
dan tanpa basa–basi. Di samping itu, kejelasan tuturan ditandai dengan urutan
keterangan yang saling berhubungan dan mudah dipahami oleh pembaca, yaitu sebagai
berikut.
• Ringkas, mengharuskan uraian yang padat tetapi tidak dengan memendekkan
atau menggunakan akronim yang tidak dikenal umum.
• Lengkap, tidak membiarkan pembaca bertanya-tanya tentang maksud suatu
pernyataan. Sebaliknya, yang sudah nyata atau tidak perlu diulang-ulang atau
diberi tekanan khusus. Semua data yang penting haruslah ada, sedangkan yang
berlebih-lebihan haruslah ditinggalkan.
• Sederhana, ditandai dengan kosakata yang tidak bermuluk-muluk dan sintaksis
yang tidak berbelit-belit.
Mewah, Musik sebuah ruang tengah dari sebuah rumah yang sangat sepi. Pintu
kamar itu tertutup, ruang lengah Otong lewat. Pintu kamar itu terbuka, tuan Manto
dan Dokter X muncul.
Tuan : Tak ada jalan lain, Dokter?
Dr. X : (menggeleng)
Tuan : Mungkin ada, mungkin ada dokter lain yang bisa menolong?
Dr. X : Hasilnya akan sama. Ini bukan semata penyakitnya yang memang sangat
parah, tapi juga usianya yang sudah sangat tua dan lagi dia tak punya
sedikitpun semangat dan kemampuan untuk hidup.
Tuan : Barangkali saya yang salah. Kami agak terlambat menghubungi barangkali.
Dr. X : Saya kira Tuan dan Nyonya sudah cukup berusaha seperti jua saya.
Nah Tuan, saya kira sudah waktunya saya pergi. Saya harap tuan dapat
menghibur hati Nyonya supaya tabah.
Tuan : Terima kasih Dokter.
Dr. X : Selamat sore Tuan.
Tuan : Selamat sore.
(Dr. X dan Tuan Manto Exit)
Pintu terbuka, Nyonya muncul dalam tangis, Tuan muncul lalu menghampiri.
Tuan : Sudahlah
Nyonya : Kau harus dapat menyembuhkan. Kau tau saya sangat sayang kepadanya.
Tuan : Apalagi yang harus saya perbuat?
Nyonya : Saya tidak peduli.
Tuan : Sudah dua orang dokter.
Nyonya : Jika perlu seluruh dokter hewan yang ada. Saya tidak perduli dengan
apa yang akan kau perbuat (diam). Kau jangan diam saja.
Tuan : (Meledek) Apa saya banting saja dia?
Nyonya : Kasarnya (menjerit, menangis) (lalu exit).
Tuan : Maaf saya bingung (menghampiri exit).
Weker menunjukkan jam, Otong memutar jam itu lalu exit, pintu terbuka. Dokter Y
muncul lalu exit, Tuan dan Nyonya muncul.
Nyonya : Dia memang dokter paling bodoh yang ada di Jakarta ini. Kenapa kau
panggil dokter pandir itu?
***
Tuan : Lebih baik kamu mandi dulu (istrinya diam) paling tidak mau istirahat.
Nyonya : Aku tidak capek tidak lelah aku hanya ingin kesembuhan Tony.
Tuan : Tentu, tentu. Tapi, tudurlah kau.
Nyonya : Kenapa, coba kenapa?
Tuan : Sayang, kau harus …
Nyonya : Kau selalu tidak peduli. Selalu. Aku memang tidak mungkin melahirkan
anak, tapi tidak perlu kau selalu cemberut dan kesal begitu.
Otong : (Muncul) Pak dukun sudah datang Tuan.
***
Dukun : (Berat) Menyesal sekali Nyonya, saya harus mengatakan bahwa musuh
saya tidak sepadan dengan saya. Ia luar biasa kuatnya bukan saja badan
tapi rohnya. Saya sangat menyesal sekali harus mengatakan kepada
Nyonya bahwa Nyonya rupanya mempunyai saingan yang sangat kuat.
Sumber: (Memed. 2010. Kisah Cinta dan Lain-Lain Karya Arifin C. Noer. Diakses tanggal 15 Desember 2013, dari
http://naskahdrama-rps.blogspot.com/2010/08/kisah-cinta-dan-lain-lain-arifin-c-noer.html)
3. Penokohan .............................................................................................
.............................................................................................
4. Alur .............................................................................................
.............................................................................................
5. Latar .............................................................................................
.............................................................................................
6. Amanat .............................................................................................
.............................................................................................
Anak Kebanggaan
Karya: A. A Navis
Semua orang, tua-muda, besar-kecil, memanggilnya Ompi. Hatinya akan kecil jika
dipanggil lain. Semua orang tak hendak mengecilkan hati orang tua itu.
Di waktu mudanya Ompi menjadi klerk di kantor Residen. Maka sempatlah ia
mengumpulkan harta yang lumayan banyaknya. Semenjak istrinya meninggal dua belas
tahun berselang, perhatiannya tertumpah kepada anak tunggalnya, laki-laki. Mula-mula
si anak di namainya Edward. Akan tetapi, karena raja Inggris itu turun tahta karena
perempuan, ditukarnya nama Edward jadi Ismail. Sesuai dengan nama kerajaan Mesir
yang pertama. Ketika tersiar pula kabar, bahwa ada seorang Ismail terhukum karena
Arifin, Zainal & Latifah, Pipih. 2009. Evaluasi Pembelajaran: prinsip, Teknik, Prosedur: Standar Penilaian
Menurut BSNP, Model Evaluasi, Instrumen Evaluasi, Penilaian Berbasis Kelas, Penilaian Portofolio,
Analisis Kualitas Tes Refleksi Pelaksanaan Evaluasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Brunetiere, Ferdinand. 2009. The Law of the Drama. London: BiblioBazaar.
Collins, James T. 2005. Bahasa Melayu Bahasa Dunia: Sejarah Singkat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Fokkelman, Jan. 2009. Menemukan Makna Puisi Alkitab. Jakarta: Gunung Mulia.
Halliday, M.A.K. & Hasan, R. 1985. Language, Context, and Text: Aspects of Language in a Social-
Semiotic Perspective. Oxford: Oxford University Press.
Hasibuan, Muhammad Umar Syadat. 2008. Revolusi Politik Kaum Muda. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Kemdikbud. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Politeknik Negeri
Media Kreatif.
Karodalnet. 2013. Contoh Naskah Drama Persahabatan. Diakses tanggal 27 Agustus 2013, dari http://
karodalnet.blogspot.com/2013/05/contoh-naskah-drama-persahabatan.html
Lutters, Elizabeth. 2010. Kunci Sukses: Menulis Skenario. Jakarta: PT. Gramedia.
Mahfudz, Imam. 2000. Metode Pengajaran Bahasa Indonesia Komunikatif. Jurnal Bahasa dan Sastra UM.
Markhamah. 2009. Ragam dan Analisis Kalimat Bahasa Indonesia. Surakarta: Muhammadiyah
University Press.
Memed. (2010). Kisah Cinta dan Lain-Lain Karya Arifin C. Noer. Diakses tanggal 15 Desember 2013
dari http://naskahdrama/rps.blogspot.com/2010/08/kisah-cinta-dan-lain-lain-arifin-c-noer html
Navis, Ali Akbar. 2007. Robohnya Surau Kami: Kumpulan Cerpen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Nui.2012. Peranan Bahasa Indonesia dalam Pengembangan Iptek. Diakses tanggal 22 Agustus 2013,
dari http://nui-duniamahasiswa.blogspot.com/2012/05/peranan-bahasa-indonesia-dalam.html
Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Purwo, Bambang Kaswanti. 1984. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa: Menyibak Kurikulum 1984.
Yogyakarta: Kanisius.
Pusat Bahasa Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, di http://bahasa.kemdiknas.
go.id/kbbi/index.php
Rohmadi, Muhammad, dkk. 2009. Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sumardjo, Jakob. 2007. Catatan Kecil Tentang Menulis Cerpen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sumarlam, dkk. 2009. Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra.
Wibowo, Wahyu. 2003. Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Wijaya, I Dewa Putu dan Rohmadi, Muhammad. 2008. Semantik Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Wiyanto, Asul. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta: Grasindo.
A L
A. A Navis 185 Lingkungan 30, 171, 172–171, 172
Ambiguitas 177
Antonimi 177 M
Asul Wiyanto 185 Mahfudz 166–165
Markhamah 174, 175
B
Bahasa Indonesia baku 30 N
Nasionalisme 166, 167
C Nugroho Notosusanto 136
Cerita 134 Nurgiyantoro 179
Cerpen , 136, 143, 185, 174
Chairil Anwar 134 P
Collins 167 Pembentukan kata 152–158, 174, 175
Perkembangan bahasa 30, 169
D Polisemi 147, 177
Drama 30, 147, 147, 144, 162, 178, 179, 185, 179, Prosa baru 134, 173
185, 179, 180, 185, 179 Prosa lama 30, 173
Puisi baru 30, 134, 172–171, 172
E Puisi lama 29, 30, 134, 172–171, 172
Elizabeth Lutters , 179
R
F Redundansi 177
Ferdinand Brunetierre
Fokkelman 172–171 S
Frasa 175 Sinonimi 177
Sumardjo 179
H Sumarlam 165
Hakikat bahasa 29, 136, 165
Halliday dan Hasan 161 T
Hasibuan 167 Teater 30, 147, 147, 178, 179, 185, 179, 185, 179
Hipernimi 177
Hiponimi 177 U
Homofoni 177 Unsur 30, 144, 136, 143, 175, 176, 177, 178, 179,
Homografi 177 180
Homonimi 177 Unsur intrinsik 30, 144, 143, 178, 180
I W
Interaksi Sosial 31, 165 Wibowo 29, 165
Iptek 171 Z
K Zainal Arifin dan Pipih Latifah 105
Kalimat 30, 133, 144, 152–158, 163, 174, 175, 176,
178, 171
Kedudukan dan fungsi bahasa 30, 136
Klausa 30, 163, 164, 163, 164, 174, 175, 176, 175,
176