TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ANATOMI
Vena kava superior normal panjangnya 6-8 cm dan berdiameter 1-2 cm.
Lokasi vena ini terletak di mediastinum anterior, di depan trakea dan di sisi kanan
aorta. Vena ini membawa aliran darah dari kepala dan leher menuju atrium kanan.
Bagian vena kava superior yang masuk ke rongga perikarium sepanjang 2-3 cm.4
Pada bagian atas vena kava superior bermuara vena brakiosefalik kanan
(menerima darah dari vena subklavia dan jugular interna kanan) dan vena
brakiosefalik kiri (menerima aliran darah dari vena subklavia dan jugular interna
kiri).9
2
3
2.2 Definisi
Sindrom Vena Cava Superior (SVCS) adalah suatu manifestasi klinik yang
disebabkan oleh adanya kompresi atau obstruksi aliran darah yang melalui vena
cava superior (VCS) baik parsial ataupun total, dengan gambaran klinik yang
bervariasi dari ringan sampai berat.4 SVCS pertama kali dideskripsikan oleh
William Hunter pada tahun 1757 pada pasien yang menderita aneurysma saccular
aorta ascendens, dari hasil otopsi dia menemukan bahwa VCS terkompresi berat
oleh arteri yang berdilatasi, sehingga sama sekali tidak bisa teraliri darah.8
SVCS terjadi bila ada gangguan aliran darah dari kepala dan leher menuju
jantung akibat berbagai faktor. SVCS adalah salah satu gejala pada keganasan
paru yang mengganggu aliran darah vena kava superior atau cabang-cabangnya.4
kompresi terhadap vena kava superior. Kegawatan akibat SVCS dapat dihindari
apabila identifikasi dilakukan dengan cepat dan terapi yang diberikan tepat. .8
Vena cava superior adalah vena utama yang menuju ke jantung. Jantung
dibagi menjadi empat bagian, atrirum kanan dan atrium kiri yang merupakan
bagian atas jantung dan ventrikel kanan dan ventrikel kiri yang merupakan bagian
bawah jantung. Atrium kanan jantung menerima darah dari dua vena utama,
yaitu.4:
Kondisi tertentu atau perubahan kondisi dapat melambatkan aliran darah pada
vena cava superior. Kondisi ini termasuk karena tumor di dalam rongga dada,
4
dekat dengan kelenjar getah bening yang menggembung atau bekuan darah pada
vena cava superior. Pembuluh darah vena bisa tersumbat sepenuhnya. Kadang-
kadang vena kecil menjadi lebih besar dan mengambil alih aliran darah pada vena
cava superior jika ini tersumbat. Oleh karena itu vena cava superior syndrome
adalah kumpulan dari gejala yang muncul pada saat vena cava tersumbat. .5
2.3 Epidemiologi
Berdasarkan usia SVCS pada tipe ganas lebih sering terjadi pada usia
antara 40-60 tahun. Sedangkan pada tipe jinak sebagian besar kasus yang
didiagnosis terjadi pada rentan usia 30-40 tahun. Obstruksi SVC pada kelompok
usia anak jarang terjadi dan memiliki spektrum etiologi yang berbeda.4 Sementara
berdasarkan jenis kelamin SVCS tipe ganas lebih sering terjadi pada laki-laki, hal
ini berkaitan dengan tingginya insiden kanker paru-paru. Sebaliknya, kasus yang
jenis kelamin.4
5
2.4 Patofisiologi
Vena kava superior mempunyai dinding yang tipis dan tekanan intravena
yang rendah, sehingga kompresi dari luar terhadap VKS dapat terjadi. Selain itu
VKS dikelilingi oleh struktur yang kaku sehingga relatif mudah terjadi kompresi.
trombus yang terbentuk akibat kateterisasi. Obstruksi dan aliran yang lambat
Obstruksi pada VKS atau vena yang berhubungan dengan aliran darah dari
kepala dan leher menyebabkan terjadinya sindrom vena kava superior. Obstruksi
bisa disebabkan karena proses dari luar vena yang menyebabkan penekanan atau
kompresi terhadap vena, dan juga karena proses di dalam vena misalnya karena
trombosis.1
2.5 Etiologi
infeksi seperti sifilis dan TB bisa menjadi penyebab, namun jarang terjadi.
Kanker paru
Limfoma ganas
sarkoidosis
Gejala yang timbul pada vena cava superior syndrome yaitu gangguan
pada pernafasan dan batuk. Gejala pada vena cava superior syndrome akan lebih
hebat jika vena cava tersumbat dengan cepat. Hal ini dikarenakan vena-vena lain
mengambil alil aliran darah yang tidak dapat dialirkan ke vena cava superior.
Gangguan bernafas
Batuk
Suara serak
Gangguan pada saat menelan atau berbicara
Batuk darah
Nyeri dada
2.7 DIAGNOSA
superior syndrome dan menemukan sumbatan pada vena cava superior antara
lain:3
dari area didalam tubuh yang diambil dari sudut pengambilan gambar yang
atau ditelan untuk menunjukkan organ atau jaringan dengan lebih jelas.
komputer yang dapat menujukkan detail gambar pada organ dalam tubuh.
vena cava superior syndrome sebelum memulai terapi. Jenis dari kanker dapat
mempengaruhi jenis terapi yang akan dilakukan. Kecuali jalan nafas tersumbat
atau edema otak. Jika dicurigai kanker paru adalah sebagai penyebab maka
2.8 Penatalaksanaan
Monitoring
Monitoring lebih dekat pada kondisi pasien tanpa perlu memberikan obat
kecuali timbul gejala. Pasien yang memiliki aliran darah yang baik pada
vena-vena kecil seputar area dan dengan gejala ringan tidak membutuhkan
terapi.
kenyamanan pasien :
o Menjaga tubuh bagian atas tetap lebih tinggi dari pada tubuh
bagian bawah.
o Kortikosteroid.
o Diuretik
Kemoterapi
diterima oleh mulut atau disuntikkan kedalam vena atau otot, obat masuk
kedalam aliran darah dan dapat mencapai sel kanker diseluruh tubuh. Pada
Terapi radiasi
Jika sumbatan dari vena cava superior disebabkan oleh tumor yang
radiasi. Terapi radiasi adalah terapi pada kanker yang menggunakan energi
X-ray yang tinggi atau jenis radiasi lain yang digunakan untuk membunuh
sel kanker. Terapi radiasi eksternal menggunakan mesin diluar tubuh yang
Trombolisis
bekuan darah.5
Stent placement
Jika vena cava superior tersumbet sebagian oleh tumor, pipa yang dapat
agar ini tetap terbuka dan mengalirkan aliran darah. Terapi ini banyak
pembekuan darah.7
12
Operatif
menelan, batuk, dan suara serak. Pasien dengan penyakit kanker stadium
2.7 Prognosis
yang mendasarinya. Pada pasien dengan SVCS jinak, harapan hidup masih dalam
kategori baik. Sedangkan pada SVCS tipe ganas dan disertai dengan tanda dan
gejala edema laring dan serebral memiliki manifestasi SVCS yang paling
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
1. http://emedicine.medscape.com/article/760301-differential
2. http://emedicine.medscape.com/article/760301-overview#showall
3. http://www.nature.com/nrcardio/journal/v4/n4/fig_tab/ncpcardio0850_F1.
html
4. https://emedicine.medscape.com/article/460865-overview