Anda di halaman 1dari 15

SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH KECAMATAN GAJAH

BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Letak Geografis


Kecamatan Gajah terletak antara 110o41’dan 110o48’ Bujur Timur dan antara 6o51’ dan
6o56’ Lintang Selatan, Kecamatan Gajah merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten
Demak, sebagai bagian dari wilayah Kabupaten Demak, Kecamatan Gajah sebagian besar
adalah daerah agraris khususnya pertanian tanaman pangan padi palawija.

2.1.1 Batas Wilayah Kecamatan Gajah


Sebelah Utara : Kecamatan Karanganyar
Sebelah Timur : Kecamatan Undaan Lor Kab. Kudus
Sebelah Selatan : Kecamatan Dempet
Sebelah Barat : Kecamatan Wonosalam

2.1.2 Jarak Terjauh


Dari Barat ke Timur : ± 23 kilometer
Dari Utara ke Selatan : ± 20,8 kilometer

2.1.3 Jarak Kecamatan Gajah ke Kecamatan Lain


Jarak dari Kecamatan ke Ibukota Demak : ± 10 Km
Jarak dari Kecamatan ke Pusat Kecamatan lainnya:
Ke Kecamatan Karanganyar : ± 10 Km
Ke Kecamatan Dempet : ± 20 Km
Ke Kecamatan Wonosalam : ± 15 Km

2.1 Topografi
Kecamatan Gajah merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 5 sampai 11
meter dari permukaan laut, Wilayah Kecamatan Gajah sebelah utara berbatasan dengan
Kecamatan Karanganyar sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kudus sebelah selatan
berbatasan dengan Kecamatan Dempet dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan
Wonosalam Kabupaten Demak.

2.2 Kependudukan
Jumlah penduduk Kecamatan Gajah berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk 2015 adalah
sebanyak 43.658 orang terdiri atas 21.341 laki- laki dan 22.317 perempuan. Jumlah penduduk
ini naik sebanyak 85 orang atau sekitar 0,20 persen dari jumlah penduduk tahun 2014. Secara
berurutan, penduduk terbanyak terdapat di Desa Kedondong dan Desa Sari dengan jumlah
penduduk masing-masing sebesar 4.568 orang dan 3.519 orang. Sedang penduduk terkecil
terdapat di Desa Boyolali dan Desa Mojosimo dengan masing-masing sebanyak 1.142 orang
dan 1.346 orang. Menurut kelompok umur, sebagian besar penduduk Kecamatan Gajah
termasuk dalam usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 29.638 orang (67,89 persen), 11.590
orang (26,55 persen) berusia dibawah 15 tahun dan 2.430 orang (5,57 persen) berusia 65
tahun keatas.
Angka ketergantungan (dependency ratio) Kecamatan Gajah adalah 473,04. Hal ini
berarti bahwa setiap 1.000 orang berusia produktif menanggung sebanyak 473 orang lebih
penduduk usia dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas. Dilihat dari kepadatan penduduknya,
tahun 2015 kepadatan penduduk Kecamatan Gajah 852,49 orang/Km2. Penduduk terpadat ada

ELVIRA RIZQITA UTAMI (25-2015-072)


1
SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH KECAMATAN GAJAH

di Desa Gajah dengan kepadatan 1.429,74 orang/Km2, sedang penduduk paling jarang berada
di Desa Mlatiharjo dengan kepadatan 672,27 orang/Km2.
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk di Kecamatan Gajah pada Tahun 2007-2016
JUMLAH PENDUDUK DI KECAMATAN GAJAH, KABUPATEN DEMAK
Tahun Jumlah (jiwa)
2007 47286
2008 47573
2009 47508
2010 43452
2011 43223
2012 43353
2013 43470
2014 43573
2015 43658
2016 44095
Sumber: BPS Kecamatan Demak Tahun 2009-2016

ELVIRA RIZQITA UTAMI (25-2015-072)


2
SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH KECAMATAN GAJAH

Gambar 2.1 Peta Topografi Kabupaten Demak

ELVIRA RIZQITA UTAMI (25-2015-072)


3
SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH KECAMATAN GAJAH

Gambar 2.2 Peta Tematik Jumlah Penduduk di Kecamatan Gajah Tahun 2013

ELVIRA RIZQITA UTAMI (25-2015-072) 4


SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH KECAMATAN GAJAH

2.4 Tata Guna Lahan


Luas penggunaan lahan merupakan kompilasi dari profil desa di Kecamatan Gajah,
secara administratif luas wilayah Kecamatan Gajah adalah 47,84 km2, terdiri atas 18 desa.
Sebagai daerah agraris sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian, wilayah Kecamatan
Gajah terdiri atas lahan sawah yang luasnya 3.418,40 Ha, dan lahan kering 1.365,46 Ha, Dirinci
menurut penggunaannya, sebagian besar lahan sawah berpengairan teknis 2.820,90 Ha, tadah
hujan 214,12 Ha, dan setengah tehnis 160,00 Ha. Sedangkan untuk lahan kering 610,04 Ha
digunakan untuk tegal/kebun, 563,08 Ha digunakan untuk bangunan dan halaman, sisanya
digunakan untuk lainnya (Jalan, Sungai, Makam, Lapangan Olahraga, dll).

400.00

350.00

300.00

250.00

200.00

150.00

100.00

50.00

0.00

Tanah Sawah Tanah Kering

Gambar 2.3 Luas Penggunaan Lahan Kecamatan Gajah menurut Desa tahun 2015

ELVIRA RIZQITA UTAMI (25-2015-072) 5


SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH KECAMATAN GAJAH

BAB III
PROYEKSI PENDUDUK
3.1 Proyeksi Penduduk
Untuk mencari besar debit air minum yang dibutuhkan dari suatu tempat/kota,
diperlukan data jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan air untuk masing – masing kegiatan di
kota tersebut. Oleh karena itu, diperlukan proyeksi jumlah penduduk agar dapat
memperkirakan besarnya kebutuhan – kebutuhan air yang dihasilkan selama periode
perencanaan.
Dalam memproyeksikan penduduk wilayah perencanaan perlu diperhatikan faktor-
faktor yang mempengaruhi pola perkembangan penduduk, antara lain:
1. Kecenderungan perkembangan penduduk di masa lalu
2. Kebijaksanaan kependudukan, seperti pengaruh kepadatan dan penyebaran
penduduk
3. Daya tampung ruang
4. Rencana pengembangan wilayah kota, seperti pengembangan fasilitas dan utilitas
kota
Faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan penduduk, yaitu:
1. Angka kematian (mortalitas)
2. Angka kelahiran (natalitas)
3. Perpindahan penduduk (migrasi)
Dalam memproyeksikan jumlah penduduk ini dapat dilakukan dengan beberapa
metode, yaitu:
1. Metode Aritmatika
2. Metode Geometri
3. Metode Bunga Majemuk

3.1.1 Metode Proyeksi


3.1.1.1 Metode Aritmarika
Metode Aritmatika merupakan metode proyeksi penduduk dimana populasi
diasumsikan meningkat atau bertambah secara konstan dari tahun ke tahun. Biasanya metode
ini digunakan untuk proyeksi yang cukup pendek. Metode ini didasarkan pada angka kenaikan
jumlah penduduk rata – rata setiap tahunnya yang sangat luas atau kota kecil yang tidak
terdapat industri dan daerah agraris. Sehingga dapat disebutkan bahwa grafik metode ini
berbentuk linier.
Kriteria penggunaan metoda aritmatika ini adalah :
 Pertumbuhan penduduk yang relatif konstan
 Cocok digunakan untuk kota tua yang tidak berkembang lagi
 Grafik pertumbuhan penduduk linear
 Memiliki daerah yang luas
 Dapat juga digunakan untuk kota kecil yang tidak terdapat industri dan daerah
agraris
Metode ini mempunyai formula:
Pn = Po + a . n
a = Pt + 1 + Pt

ELVIRA RIZQITA UTAMI (25-2015-072) 6


SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH KECAMATAN GAJAH

Dimana:
Pn = jumlah penduduk tahun ke-n yang diproyeksikan
Po = jumlah penduduk tahun pertama data sensus
a = faktor pertumbuhan tiap tahun
Pt = jumlah penduduk pada waktu t
n = waktu
Hasil proyeksi akan berbentuk suatu garis lurus. Model ini berasumsi bahwa penduduk
akan bertambah/berkurang sebesar jumlah absolute yang sama/tetap (β) pada masa yang
akan datang sesuai dengan kecenderungan yang terjadi pada masa lalu. Ini berarti bahwa, jika
Pt+1 dan Pt adalah jumlah populasi dalam tahun yang berurutan, Pt+1 – Pt yang adalah
perbedaan pertama yang selalu tetap (konstan). Klosterman (1990), mengacu pada Pittengar
(1976), mengemukakan bahwa model ini hanya digunakan jika data yang tersedia relatif
terbatas, sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan model lain. Selanjutnya,
Isserman (1977) mengemukakan bahwa model ini hanya dapat diaplikasikan untuk wilayah
kecil dengan pertumbuhan yang lambat, dan tidak tepat untuk proyeksi pada wilayah-wilayah
yang lebih luas dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Berikut adalah hasil perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode
aritmatika:
Tabel 3.1 Proyeksi Penduduk Kecamatan Gajah dengan Menggunakan Metode Aritmarika

Populasi Metode Aritmatika


No Tahun
Penduduk (jiwa) Pn=Po + Ka (Ta-To)
1 2007 46841 46841.00
2 2008 47286 46487.33
3 2009 47573 46133.67
4 2010 47508 45780.00
5 2011 43452 45426.33
6 2012 43223 45072.67
7 2013 43353 44719.00
8 2014 43470 44365.33
9 2015 43573 44011.67
10 2016 43658 43658.00
Jumlah 449937.00 -
Rata-rata 44993.7 -
Standar Deviasi 1070.779009
Korelasi 0.80630676
Koefisien Variansi 0.02379842
Sumber: Hasil Perhitungan

ELVIRA RIZQITA UTAMI (25-2015-072) 7


SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH KECAMATAN GAJAH

Contoh perhitungan:
a. Ka
Ka = (Pa - Po)/(Ta - To)=(43658-46841)/2016-2007)=-353.67
b. Pn
Pn =Po+Ka(Ta-To)
P2016=46841+(-353.67)(2016-2007)
P2016=43.658 jiwa

Metode Aritmatika
49000

48000

47000

46000

45000

44000

43000

42000
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018

Penduduk Pn Linear (Pn)

Grafik 3.1 Grafik Proyeksi Penduduk dengan Metode Aritmarika


3.1.1.2 Metode Geometri
Metode Geometri merupakan metode proyeksi penduduk dimana pertambahan
penduduk sebanding dengan angka penduduk saati itu dan bersifat logaritmis secara grafis.
Atau dengan kata lain, metode ini berdasarkan pada rasio pertumbuhan penduduk rata – rata
tahunan. Metode ini cocok digunakan untuk kota tua dengan pertumbuhan lambat sekitar 20 –
30 % per tahun. Jika digunakan untuk kota muda dengan pertumbuhan indsutri cepat, maka
hasilnya akan melebihi perkiraan.
Kriteria penggunaan metode geometri ini adalah :
 Didasarkan atas rasio pertambahan penduduk rata-rata tahunan yang sama
 Kota tua dengan pertumbuhan lambat
Metode ini mempunyai formula:
r = (Pt – Po) / Po
Rrata – rata = (r1 s/d r10) / 10
Pn = Po (1 + rrata – rata )n
dimana:
Pn = jumlah penduduk ditahun proyeksi
Po = jumlah penduduk tahun pertama data sensus
r = rasio laju pertumbuhan penduduk
n = selang waktu tahun dari data penduduk yang ada
Pt = jumlah penduduk terakhir data sensus
t = jumlah data sensus

ELVIRA RIZQITA UTAMI (25-2015-072) 8


SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH KECAMATAN GAJAH

Berikut adalah hasil perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode


geometri:
Tabel 3.2 Proyeksi Penduduk Kecamatan Gajah dengan Menggunakan Metode Geometri
Populasi Penduduk Metode Geometrik
No Tahun
(jiwa) Pn=Po(1+r)n
1 2007 46841 46841
2 2008 47286 46495.33792
3 2009 47573 46152.22665
4 2010 47508 45811.64735
5 2011 43452 45473.58136
6 2012 43223 45138.01011
7 2013 43353 44804.9152
8 2014 43470 44474.27837
9 2015 43573 44146.08145
10 2016 43658 43820.30646
Jumlah 449937.00 -
Rata-rata 44993.7 -
Standar Deviasi 1016.170774
Korelasi 0.808207701
Koefisien Variansi 0.022584735
Sumber: Hasil Perhitungan
Contoh perhitungan:
a. r
r= %pertumbuhan penduduk/n
r= (-6.64%)/9= -0.74%
b. Pn
Pn= Po(1+r)n
P2016=46841[1+(-0.74%)]9 = 43820.30646 jiwa

ELVIRA RIZQITA UTAMI (25-2015-072) 9


SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH KECAMATAN GAJAH

Metode Geometri
49000

48000

47000
y = -335.62x + 720406
46000 R² = 0.9999

45000

44000

43000

42000
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018

Penduduk Pn Linear (Pn)

Grafik 3.2 Grafik Proyeksi Penduduk dengan Metode Geometri


3.1.1.3 Metode Least Square
Metoda ini hampir sama dengan metoda Aritmatika yang mana cocok untuk
menggambarkan proyeksi kota-kota tua, tidak ada daerah industri dan pertambahan penduduk
relatif mendekati jenuh dan berfluktuasi atau tidak merata.
Metode ini mempunyai formula:
Y=a+bx
Dimana:
Y= variabel yang dicari trendnya
X= variabel waktu
Untuk mencari nilai a dan b, dirumuskan menjadi:
𝛴𝑌 𝑏×𝛴𝑋
a= 𝑛 – 𝑛
𝑛×𝛴𝑋𝑌 – 𝛴𝑋×𝛴𝑌
b= [𝑛×𝛴𝑋 2 – (𝛴𝑋)2 ]

Berikut adalah hasil perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode


least square:
Tabel 3.3 Proyeksi Penduduk Kecamatan Gajah dengan Menggunakan Metode Least Square

Tahun ke Jumlah Penduduk


Tahun XY X2
(X) (Y)

2007 1 46841 46841 1


2008 2 47286 94572 4
2009 3 47573 142719 9
2010 4 47508 190032 16
2011 5 43452 217260 25

ELVIRA RIZQITA UTAMI (25-2015-072) 10


SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH KECAMATAN GAJAH

Tahun ke Jumlah Penduduk


Tahun XY X2
(X) (Y)

2012 6 43223 259338 36


2013 7 43353 303471 49
2014 8 43470 347760 64
2015 9 43573 392157 81
2016 10 43658 436580 100
Jumlah 55 449937 2430730 385
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 3.4 Proyeksi Penduduk Kecamatan Gajah dengan Menggunakan Metode Least Square
(lanjutan)

Populasi Penduduk Metode Least Square


No Tahun
(jiwa) Pn=Y=a+bX
1 2007 46841 47389.52727
2 2008 47286 46857.12121
3 2009 47573 46324.71515
4 2010 47508 45792.30909
5 2011 43452 45259.90303
6 2012 43223 44727.49697
7 2013 43353 44195.09091
8 2014 43470 43662.68485
9 2015 43573 43130.27879
10 2016 43658 42597.87273
Jumlah 449937.00 -
Rata-rata 44993.7 -
Standar Deviasi 1611.939398
Korelasi 0.80630676
Koefisien Variansi 0.035825891
Sumber: Hasil Perhitungan
Contoh perhitungan:
a. a
𝛴𝑌 𝑏×𝛴𝑋
a= 𝑛 – 𝑛
449937 (−532.406)×50
a= 10
− 10
= 47921.93

b. b

ELVIRA RIZQITA UTAMI (25-2015-072) 11


SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH KECAMATAN GAJAH

𝑛×𝛴𝑋𝑌 – 𝛴𝑋×𝛴𝑌
b= [𝑛×𝛴𝑋 2 – (𝛴𝑋)2 ]
10×2430730−55×449937
b= 10×385−552
b= -532.406
c. Pn
Pn= Y=a+bX
P2016= 47921.93 + (-532.406)x10
P2016= 42597.87273 jiwa

Metode Least-Square
49000

48000

47000

46000

45000

44000

43000

42000
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018

Penduduk Pn Linear (Pn)

Grafik 3.3 Grafik Proyeksi Penduduk dengan Metode Least Square


3.1.2 Pemilihan Metode Terbaik
3.1.2.1 Berdasarkan Segi Matematis
Pemilihan metoda proyeksi ini didasarkan atas hasil perhitungan korelasi, standar
deviasi serta aspek sosial ekonomi yang terdeskripsi dalam kota perencanaan tersebut.
Adapun pengertian dari analisis korelasi adalah suatu analisis yang membahas tentang derajat
hubungan antara variabel-variabel. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan
terutama untuk data kuantitatif dinamakan koefisien korelasi.
Rumus :
n .  xy  x .  y 
Korelasi  r 
n .  x   x . n .  y   y  
2 2 2 2
1
2

Untuk menentukan alternatif metode terbaik, perlu diketahui besar nilai koefisien
korelasi tersebut. Nilai tersebut bervariasi dari -1 sampai +1, dengan kriteria :
1. r = -1, korelasi kuat tapi bernilai negatif, yang berarrti metode tidak bisa dipakai.
2. r = 0, korelasi dikatakan lemah atau tidak memiliki hubungan, sehingga metode
tidak dapat dipakai.
3. r = +1, korelasi kuat dan bernilai positif, inilah metode yang diharapkan.
4. Setelah diketahui besar nilai korelasi, dapat diinterpretasikan derajat hubungan
antar kedua variabel dengan tabel sebagai berikut:
Tabel 3.5 Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi

ELVIRA RIZQITA UTAMI (25-2015-072) 12


SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH KECAMATAN GAJAH

No R Interpretasi
1 0 Tidak Berkolerasi
2 0,01 – 0,20 Korelasi Sangat Rendah
3 0,21 – 0,40 Korelasi Rendah
4 0,41 - 0,60 Korelasi Agak Rendah
5 0,61 – 0,80 Korelasi Cukup Kuat
6 0,81 – 0,99 Korelasi Tinggi
7 1 Korelasi Sangat Tinggi
Sumber : Statistika
Standar deviasi menunjukkan seberapa jauh nilai yang ada terhadap nilai reratanya.
Semakin kecil standar deviasi maka data tersebut makin mendekati harga yang sebenarnya,
begitu pula sebaliknya.
Rumus :

  y2    y 
2

Standar Deviasi  SD    


 n   n 
   
3.1.2.2. Berdasarkan Segi Pertumbuhan Kota
Pemilihan metoda proyeksi penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor
sebagai berikut yaitu:
1. Perkembangan ekonomi
2. Besarnya migrasi
3. Besarnya angka kelahiran dan angka kematian
Gambaran umum daerah yang diproyeksikan untuk masing-masing metoda :
1. Metoda Aritmatika
Menurut Steel (Water Supply and Sewerage, 1960), metoda ini sangat cocok untuk
menggambarkan kota-kota tua dan sangat luas dan berlaku juga untuk kota yang
tidak memiliki pabrik dan masih tergantung pada ekstensifikasi pertanian.
2. Metoda Geometri
Menurut Steel (Water Supply and Sawerage, 1960), metoda ini digunakan secara
hati-hati dan cocok untuk menggambarkan bahwa daerah yang sedang
diproyeksikan ini merupakan suatu gambaran kota-kota muda yang memiliki daerah
industri yang berkembang pasat dalam jangka pendek.
3. Metoda Least Square
Menurut Steel (Water Supply and Sawerage, 1960), metoda ini hampir sama
dengan metoda Aritmatika yang mana cocok untuk menggambarkan
proyeksi kota-kota tua, tidak ada daerah industri dan pertambahan
penduduk relatif mendekati jenuh dan berfluktuasi atau tidak merata.

3.1.2.3. Analisa
Tabel 3.6 Hubungan Antara Ketiga Metoda
Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

ELVIRA RIZQITA UTAMI (25-2015-072) 13


SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH KECAMATAN GAJAH

Data Aritmatika Geometri Least Square

2007 46841 46841.00 46841 47389.52727


2008 47286 46487.33 46495.33792 46857.12121
2009 47573 46133.67 46152.22665 46324.71515
2010 47508 45780.00 45811.64735 45792.30909
2011 43452 45426.33 45473.58136 45259.90303
2012 43223 45072.67 45138.01011 44727.49697
2013 43353 44719.00 44804.9152 44195.09091
2014 43470 44365.33 44474.27837 43662.68485
2015 43573 44011.67 44146.08145 43130.27879
2016 43658 43658.00 43820.30646 42597.87273
Rata-rata 44993.7 45249.5 45315.7385 44993.7
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 3.7 Nilai Korelasi dan Standar Deviasi Antara Ketiga Metoda
Aritmatika Geometri Least Square

Standar Deviasi 1070.779009 1016.170774 1611.939398

Korelasi 0.80630676 0.808207701 0.80630676

Sumber: Hasil Perhitungan


Kriteria memilih metode terbaik untuk memproyeksikan penduduk adalah metode
yang memiliki standar devasi terendah dengan korelasi tertinggi. Pada metode geometri,
standar deviasinya terendah dan korelasinya tertinggi. Sehingga, metode terbaik dalam
perhitungan proyeksi penduduk pada Kecamatan Gajah adalah metode geometri.
Tabel 3.8 Proyeksi Penduduk 20 Tahun Mendatang dengan Menggunakan Metode Geometri
Tahun Perkiraan Populasi (jiwa)
2017 43497
2018 43176
2019 42857
2020 42541
2021 42227
2022 41916
2023 41606
2024 41299
2025 40994
2026 40692
2027 40392
2028 40094
2029 39798

ELVIRA RIZQITA UTAMI (25-2015-072) 14


SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH KECAMATAN GAJAH

Tahun Perkiraan Populasi (jiwa)


2030 39504
2031 39212
2032 38923
2033 38636
2034 38351
2035 38068
2036 37787
2037 37508
Sumber: Hasil Perhitungan

ELVIRA RIZQITA UTAMI (25-2015-072) 15

Anda mungkin juga menyukai