BAB 2 Dan 3
BAB 2 Dan 3
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Topografi
Kecamatan Gajah merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 5 sampai 11
meter dari permukaan laut, Wilayah Kecamatan Gajah sebelah utara berbatasan dengan
Kecamatan Karanganyar sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kudus sebelah selatan
berbatasan dengan Kecamatan Dempet dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan
Wonosalam Kabupaten Demak.
2.2 Kependudukan
Jumlah penduduk Kecamatan Gajah berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk 2015 adalah
sebanyak 43.658 orang terdiri atas 21.341 laki- laki dan 22.317 perempuan. Jumlah penduduk
ini naik sebanyak 85 orang atau sekitar 0,20 persen dari jumlah penduduk tahun 2014. Secara
berurutan, penduduk terbanyak terdapat di Desa Kedondong dan Desa Sari dengan jumlah
penduduk masing-masing sebesar 4.568 orang dan 3.519 orang. Sedang penduduk terkecil
terdapat di Desa Boyolali dan Desa Mojosimo dengan masing-masing sebanyak 1.142 orang
dan 1.346 orang. Menurut kelompok umur, sebagian besar penduduk Kecamatan Gajah
termasuk dalam usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 29.638 orang (67,89 persen), 11.590
orang (26,55 persen) berusia dibawah 15 tahun dan 2.430 orang (5,57 persen) berusia 65
tahun keatas.
Angka ketergantungan (dependency ratio) Kecamatan Gajah adalah 473,04. Hal ini
berarti bahwa setiap 1.000 orang berusia produktif menanggung sebanyak 473 orang lebih
penduduk usia dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas. Dilihat dari kepadatan penduduknya,
tahun 2015 kepadatan penduduk Kecamatan Gajah 852,49 orang/Km2. Penduduk terpadat ada
di Desa Gajah dengan kepadatan 1.429,74 orang/Km2, sedang penduduk paling jarang berada
di Desa Mlatiharjo dengan kepadatan 672,27 orang/Km2.
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk di Kecamatan Gajah pada Tahun 2007-2016
JUMLAH PENDUDUK DI KECAMATAN GAJAH, KABUPATEN DEMAK
Tahun Jumlah (jiwa)
2007 47286
2008 47573
2009 47508
2010 43452
2011 43223
2012 43353
2013 43470
2014 43573
2015 43658
2016 44095
Sumber: BPS Kecamatan Demak Tahun 2009-2016
Gambar 2.2 Peta Tematik Jumlah Penduduk di Kecamatan Gajah Tahun 2013
400.00
350.00
300.00
250.00
200.00
150.00
100.00
50.00
0.00
Gambar 2.3 Luas Penggunaan Lahan Kecamatan Gajah menurut Desa tahun 2015
BAB III
PROYEKSI PENDUDUK
3.1 Proyeksi Penduduk
Untuk mencari besar debit air minum yang dibutuhkan dari suatu tempat/kota,
diperlukan data jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan air untuk masing – masing kegiatan di
kota tersebut. Oleh karena itu, diperlukan proyeksi jumlah penduduk agar dapat
memperkirakan besarnya kebutuhan – kebutuhan air yang dihasilkan selama periode
perencanaan.
Dalam memproyeksikan penduduk wilayah perencanaan perlu diperhatikan faktor-
faktor yang mempengaruhi pola perkembangan penduduk, antara lain:
1. Kecenderungan perkembangan penduduk di masa lalu
2. Kebijaksanaan kependudukan, seperti pengaruh kepadatan dan penyebaran
penduduk
3. Daya tampung ruang
4. Rencana pengembangan wilayah kota, seperti pengembangan fasilitas dan utilitas
kota
Faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan penduduk, yaitu:
1. Angka kematian (mortalitas)
2. Angka kelahiran (natalitas)
3. Perpindahan penduduk (migrasi)
Dalam memproyeksikan jumlah penduduk ini dapat dilakukan dengan beberapa
metode, yaitu:
1. Metode Aritmatika
2. Metode Geometri
3. Metode Bunga Majemuk
Dimana:
Pn = jumlah penduduk tahun ke-n yang diproyeksikan
Po = jumlah penduduk tahun pertama data sensus
a = faktor pertumbuhan tiap tahun
Pt = jumlah penduduk pada waktu t
n = waktu
Hasil proyeksi akan berbentuk suatu garis lurus. Model ini berasumsi bahwa penduduk
akan bertambah/berkurang sebesar jumlah absolute yang sama/tetap (β) pada masa yang
akan datang sesuai dengan kecenderungan yang terjadi pada masa lalu. Ini berarti bahwa, jika
Pt+1 dan Pt adalah jumlah populasi dalam tahun yang berurutan, Pt+1 – Pt yang adalah
perbedaan pertama yang selalu tetap (konstan). Klosterman (1990), mengacu pada Pittengar
(1976), mengemukakan bahwa model ini hanya digunakan jika data yang tersedia relatif
terbatas, sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan model lain. Selanjutnya,
Isserman (1977) mengemukakan bahwa model ini hanya dapat diaplikasikan untuk wilayah
kecil dengan pertumbuhan yang lambat, dan tidak tepat untuk proyeksi pada wilayah-wilayah
yang lebih luas dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Berikut adalah hasil perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode
aritmatika:
Tabel 3.1 Proyeksi Penduduk Kecamatan Gajah dengan Menggunakan Metode Aritmarika
Contoh perhitungan:
a. Ka
Ka = (Pa - Po)/(Ta - To)=(43658-46841)/2016-2007)=-353.67
b. Pn
Pn =Po+Ka(Ta-To)
P2016=46841+(-353.67)(2016-2007)
P2016=43.658 jiwa
Metode Aritmatika
49000
48000
47000
46000
45000
44000
43000
42000
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018
Metode Geometri
49000
48000
47000
y = -335.62x + 720406
46000 R² = 0.9999
45000
44000
43000
42000
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018
b. b
𝑛×𝛴𝑋𝑌 – 𝛴𝑋×𝛴𝑌
b= [𝑛×𝛴𝑋 2 – (𝛴𝑋)2 ]
10×2430730−55×449937
b= 10×385−552
b= -532.406
c. Pn
Pn= Y=a+bX
P2016= 47921.93 + (-532.406)x10
P2016= 42597.87273 jiwa
Metode Least-Square
49000
48000
47000
46000
45000
44000
43000
42000
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018
Untuk menentukan alternatif metode terbaik, perlu diketahui besar nilai koefisien
korelasi tersebut. Nilai tersebut bervariasi dari -1 sampai +1, dengan kriteria :
1. r = -1, korelasi kuat tapi bernilai negatif, yang berarrti metode tidak bisa dipakai.
2. r = 0, korelasi dikatakan lemah atau tidak memiliki hubungan, sehingga metode
tidak dapat dipakai.
3. r = +1, korelasi kuat dan bernilai positif, inilah metode yang diharapkan.
4. Setelah diketahui besar nilai korelasi, dapat diinterpretasikan derajat hubungan
antar kedua variabel dengan tabel sebagai berikut:
Tabel 3.5 Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi
No R Interpretasi
1 0 Tidak Berkolerasi
2 0,01 – 0,20 Korelasi Sangat Rendah
3 0,21 – 0,40 Korelasi Rendah
4 0,41 - 0,60 Korelasi Agak Rendah
5 0,61 – 0,80 Korelasi Cukup Kuat
6 0,81 – 0,99 Korelasi Tinggi
7 1 Korelasi Sangat Tinggi
Sumber : Statistika
Standar deviasi menunjukkan seberapa jauh nilai yang ada terhadap nilai reratanya.
Semakin kecil standar deviasi maka data tersebut makin mendekati harga yang sebenarnya,
begitu pula sebaliknya.
Rumus :
y2 y
2
3.1.2.3. Analisa
Tabel 3.6 Hubungan Antara Ketiga Metoda
Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)