“HIRSCHSPRUNG’S DISEASE”
Presentan
Indah Nur Maulida
12100118009
Preseptor :
Burhan, dr., SpA(K)
1.1 Definisi
Hirschsprung’s disease atau disebut juga congenital aganglionic megacolon adalah
gangguan perkembangan enteric nervous sistem yang ditandai dengan tidak adanya sel
.
ganglion di submucosal dan myenteric plexus pada colon dan rectum Paling sering
menyebabkan obstruksi lower intestinal pada bayi baru lahir.
1.2 Epidemiologi
Hirschsprung’s disease terjadi pada Rata-rata 1:5000 kelahiran. Lebih sering terjadi pada
laki-laki yaitu dengan perbandingan laki-laki:perempuan rasio 4:1. Namun lebih jarang
terjadi pada bayi prematur.
1.3 Embriologi colon
1.4 Etiologi
Sel neuroblas bermigrasi dari krista neuralis saluran gastrointestinal bagian atas dan
selanjutnya mengikuti serabut-serabut vagal yang telah ada ke kaudal. Penyakit
Hirschsprung terjadi bila migrasi sel neuroblas terhenti di suatu tempat dan tidak mencapai
rektum. Sel-sel neuroblas tersebut gagal bermigrasi ke dalam dinding usus dan berkembang
ke arah kraniokaudal di dalam dinding usus.
Mutasi gen banyak dikaitkan sebagai penyebab terjadinya penyakit Hirschsprung. Mutasi
pada Ret proto-onkogen telah dikaitkan dengan neoplasia endokrin 2A atau 2B pada
penyakit Hirschsprung. Gen lain yang berhubungan dengan penyakit Hirschsprung
termasuk sel neurotrofik glial yang diturunkan dari faktor gen yaitu gen endhotelin-B dan
gen endothelin.
1.5 Patofisiologi
Persarafan parasimpatik yang tidak sempurna pada bagian kolon yang aganglionik
mengakibatkan peristaltik abnormal, konstipasi dan obstruksi usus fungsional. Di bagian
proksimal dari daerah transisi terjadi penebalan dan pelebaran dinding usus dengan
penimbunan feses dan gas yang banyak.
1.7 Diagnosis
Anamnesis :
Manifestasi klinis : tidak bisa mengeluarkan meconium, dilatasi pada usus bagian
proksimal, distensi abdomen, muntah bilious.
Riwayat keluarga Hirschsprung’s disease
Pemeriksaan Fisik :
Distensi abdomen
Colok dubur :
Spinchter normal
Ampulla kosong
BAB menyembur
Pemeriksaan Penunjang :
2. transition zone
Anorectal manometry
Interpretasi : ketika rectal distensi, internal anal spincter gagal relaksasi
1.8 Diagnosis Banding
Neonatus :
Meconium plug sindrom
meconium ileus
intestinal atresia
Toddler / older child :
functional constipation
anorectal malformation (anal stenosis, imperforate anus)
1.9 Tatalaksana
Colonostomy sementara sampai usia 6-12 bulan
Operasi pull-through definitif
Swenson
Duhamel (definitive)
Soave
Post operative care :
colonic irrigation
Antibiotik
1.10 Komplikasi
Enterokolitis HAEC (Hirschsprung Associated Enterocolitis)
abdominal tenderness
tanda bowel obstruction
Diare
Anastomotic leakage
striktur anastomosis
Pelvic abcess
1.11 Prognosis
Prognosis operasi : baik, pasien dapat mengeluarkan feses secara spontan
DAFTAR PUSTAKA