Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Proses
Produksi

Bahan Mengandung Logam

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Teknologi Industri Teknik Industri Sakti Aji Lesmana ST. MMSi

Abstract Kompetensi
Menjelaskan tentang jenis dari bahan Mahasiswa dapat menjelaskan kembali
industry yang mengandung logam dan mengerti mengenai bahan yang
mengandung logam untuk industri
Pendahuluan
Proses manufaktur biasanya akan ditentukan oleh jenis bahan yang akan digunakan untuk
membuat produknya. Hal ini disebabkan oleh sifat bahan yang akan digunakan oleh industry
akan mempengaruhi jenis mesin dan tata letak juga proses pengerjaan dari produk itu
sendiri.

Pada kenyataanya akan ditemui suatu produk atau industry yang menggunakan lebih dari
satu proses manufaktur. Jika seperti demikian maka proses terbaik harus diutilisasi secara
maksimal untuk membuat produk tersebut. Sebagai contoh adalah pembuatan biscuit yang
lazim menggunakan proses manufaktur konveyor, akan menggabungkan dengan layout
proses sehubungan dengan adanya packing dari jenis produk kombinasi yang diminati oleh
kebanyakan konsumen.

Yang perlu diingat dalam menentukan bahan dan industry ataupun produk yang akan dibuat
untuk dijadikan proses manufaktur adalah :

1. Ketersediaan material diseluruh dunia dan dengan harga yang lazim atau normal.
Jadi material tidak merubakan bahan yang sulit ditemukan.
2. Karekter material  fisik, kimia, mekanik, thermal, optik, elektrik dan teknologi.
3. Cara proses yang ekonomis
4. Alat bantu, mesin dan peralatan
5. Mengerti proses manufaktur dan perlakuan panas material.

Klasifikasi Material Engineering


Material yang baisanya digunakan untuk proses manufakturing dan akhirnya menjadi
sebuah produk yang memiliki nilai lebih biasanya dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
1. Material mengandung logam
o Material yang mengandung besi (Baja, besi cor)
o Material yang mengandung selain logam besi (Alumunium, magnesium,
Seng, timbal, nickel dan bahan campuran lainnya)
2. Material tidak mengandung logam
o Materiak Organik (Plastik, kayu, kertas, karet, kulit dan minyak bumi)
o Material non organik (mineral, semen, kaca, keramik dan graphite)

‘13 Proses Produksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Sakti Aji Lesmana ST. MMSi http://www.mercubuana.ac.id
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada bagan seperti berikut :

Gambar 1. Klasifikasi meterial engineering

1. Material Mengandung Logam


Logam adalah sejenis bahan metal yeng berbahan dasar besi termasuk semua jenis
besi kasar, besi cor, besi tempa dan baja bahkan baja campuran. Prinsip dasar
materialnya adalah Pig Iron yang menggabungkan biji besi, batu bara dan batu kapur
dalam tungku peleburan. Komposisinya adalah seperti dibawah ini.

Tabel 1. Komposisi peleburan logam

a. Pig Iron (Besi Batang)


Biasanya disebut besi batangan, karena pada awalnya ini merupakan dasar dari
semua jenis pembuatan besi yaitu dengan meleburkan biji besi kedalam tungku
peleburan dan dibentuk menjadi ukuran batangan dengan dimensi kurang lebih 20” x
9“ x 4”. Bahan ini didapat dengan mengurangi kandungan bahan kimia biji besi
didalam tungku peleburan. Didalam peleburan tersebut bahan yang digunakan

‘13 Proses Produksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Sakti Aji Lesmana ST. MMSi http://www.mercubuana.ac.id
adalah : Biji besi, batu bara (bahan bakaar) dan batu kapur (pelancar aliran besi
cair).
Dalam Pig Iron akan terdapat komponen selain biji besi adalah :

 4- 4,5% karbon
 0,4 – 2% silikon
 0,2 – 1,5% Mangan
 0,1 – 2,0% Phospor
 0,4 – 1,0 % Sullfur

Karbon yang terkandung didalam besi adalah dalam bentuk bebas dan atau
merupakan bentuk kombinasi. Pig Iron diklasifikasi menjadi beberapa grade
berdasarkan kandungan karbon bebasnya, seperti dibawah ini:
 Grey Pig (grade 1, 2 dan 3) Mengandung 3% karbon bebas dan 1% karbon
campuran. Jenis besi lunak
 White Pig (grade 4)  Keras dan kuat, mengandung karbon campuran
 Mottled Pig (grade 5)  belang, antara grey dan white, karbon bebas dan
campuran , kandungannya sama

b. Besi Cor
Pada dasarnya besi cor ini adalah campuran antara besi dengan karbon yang
didapatkan dengan meleburkan ulang besi batangan dengan batu bara (bahan
bakar), batu kapur dan limbah besi didalam tungku yang dikenal sebagai CUPOLA.
Jumlah karbonnya bervariasi antara 1,7% - 6,67%. Juga mengandung sedikit silicon,
magnesium, phospor dan sulphur sebagai bahan impurities. Sifatnya adalah sebagai
berikut :
 Besi cor sangat lemah sehingga sebaiknya tidak digunakan untuk membuat
komponen mesin yang membutuhkan tarikan.
 Sangat getas, oleh karena itu jangan digunakan untuk membuat komponen
mesin yang dikejutkan.
 Murah, mudah dibentuk, kuat dalam kompresi, tahan lama, dan mudah
dirubah.
 Tensile/tarik strength 100 – 200 Mpa
 Kompresi/ tekan  400 – 1000 Mpa
 Shear/ potong/ gunting  120 Mpa

‘13 Proses Produksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Sakti Aji Lesmana ST. MMSi http://www.mercubuana.ac.id
Jenis besi cor dan perbedaan antara tiap jenisnya dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 2. Perbandingan beberapa jenis besi cor.

Pengaruh material pembawa sifat adalah seperti dibawah ini :


 Carbon  menurunkan titik lebur dari 1500o C menjadi 1350o C (jika carbon
3,5%)
 Silicon  mempercepat perubahan dari cementite ke graphite. Juga
memperkecil shrinkage.
 Sulfur  Menjadikan keras dan getas.
 Mangan  putih dan keras. Jika dibawah 0,75% mencegah pengaruh negatif
sulfur
 Fosfor  meningkatkan fusibility dan fluidity tapi mengurrangi kegetasan

c. Besi Tempa
Besi tempa diasumsikan sebagai besi yang paling murni, karena didalamnya
terkandung paling besar logam besi sampai dengan 99,5%. Besi ini hampir tidak
memiliki kandungan karbon atau sangat kecil sekali sehingga membuat besi ini akan
sulit untuk dikeraskan lagi. Komposisi kimia dalam besi ini adalah sebagai berikut :
 C = 0,02 – 0,03%
 Si = 0,02 – 0,1%
 Mn = 0,0 – 0,02 %
 P = 0,05 - 0,25 %

‘13 Proses Produksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Sakti Aji Lesmana ST. MMSi http://www.mercubuana.ac.id
 S = 0,008 – 0,02 %
 Slag/ arang/ ampas besi = 0,05 – 1,5 %
 Fe = sisanya

Karena kandungan kimia yang seperti diatas maka akan membentuk sifat dari besi
tempa seperti dibawah ini :
 Mudah dibentuk (palu, tekan, tempa dll)
 Mudah ditekuk saat dingin
 Dapat mudah dilas karena ada sifat plastik dan duktil.
 Kekuatan dapat meningkat dengan pekerjaan dingin dan waktu.
 Resistansi tinggi terhadap korosi dan kelelahan/ fatigue
 Tensile strength 2500 – 5000 kg/cm2
 Commpresion strength 3000 kg/cm2
 Konduksi terhadap listrik/ elektrik
 Titik leleh 1530 o C
 Elongasi 20%/ 200 mm (longitudinal), 2-5% melintang

Besi tempa akan baik digunakan pada aplikasi yang membutuhkan sifat2 yang
dimilikinya seperti :
 Rantai
 Kait Crane
 Kopling kereta
 Pipa air dan uap.
 Bentuk plat, batang, paku keling,
 Perlengkapan las, saluran listrik
 Pagar jembatan,
 Dll?

d. Besi Baja
Baja merupakan campuran dari besi dan karbon yang kandungannya maksimal
adalah sampai dengan 1,7%. Carbon digunakan karena kemampuannya dalam
meningkatkan tingkat kekerasan dan kekuatan baja. Efek penggunaan karbon pada
baja dapat digambarkan dalam gambar 2. Elemen lain seperti silikon, sulfur, fosfor
dan mangan juga ada didalamnya untuk membawa sifat yang dimilikinya sampai
dengan tercapai sifat baja yang diinginkan. Baja yang saat ini biasa diproduksi ada
baja pelat. Baja karbon memiliki sifat khususnya sehubungan dengan kandungan

‘13 Proses Produksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Sakti Aji Lesmana ST. MMSi http://www.mercubuana.ac.id
karbonnya dan biasanya mengandung silikon tidak lebih dari 0,5% dan mangan
1,5%.

Gambar 2. Pengaruh karbon pada sifat baja

Untuk dapat melihat struktur mikro dari baja biasanya menggunakan microscope
dengan cara mengamplas atau memotong baja menjadi serpihan kecil dan
meletakkannya diatas cermin datar yang kemudian dietching dengan bahan kimia
tertentu yang bisa bereaksi untuk memperjelas bentuk strukturnya. Berikut adalah
gambarannya.

Gambar 3. Struktur mikro baja

‘13 Proses Produksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Sakti Aji Lesmana ST. MMSi http://www.mercubuana.ac.id
Pengaruh material pembawa sifat pada baja adalah seperti dibawah ini :
 Silicon  mencegah terjadinya pori2/ lubang. Menghilangkan gas dan
oksidasi. Menjadikan baja lebih keras dan kuat
 Sulfur  titik leleh menjadi rendah dan mudah dipotong.
 Mangan  deoksidasi dan memurnikan zat berharga dalam baja.
Meningkatkan ketahanan, kekerasan dan kekuatan. Dalam baja karbon
rendah, mangan akan membuat ulet logam
 Fosfor  meningkatkan kerapuhan. Pada baja karbon rendah akan
meningkatkan ketahanan terhadap korosi atmosfer.

Baja akan memiliki beberapa varian lagi dan sebagian kecil diantaranya adalah
seperti dibawah ini :
1. Baja Karbon biasa, merupakan gabungan antara baja dan karbon yang memiliki
kemampuan machining yang baik. Baja ini berbeda dengan besi cor karena
kadar karbonnya yang hanya 0,06% – 1,5%, sedangkan besi cor mengandung
1,8% - 4,2% karbon. Baja ini bisa dibagi lagi kedalam beberapa jenis yaitu :
a. Baja karbon mati; mengandung hanya maksimal 0,15% karbon, memiliki
kekuatan tarik sebesar 390 N/mm2 dan kekerasannya 115 BHN.
Apikasinya adalah kawat baja, lembaran, rivet, baut, pipa dan rantai. Bisa
juga digunakan untuk membuat camshaft, lembaran dan baling-baling
kipas, silinder las, forging, rantai, stamping, badan mobil dan lainnya.
b. Baja karbon rendah; memilikii nilai karbon 0,15% - 0,45%, biasa dikenal
dengan baja karbon ringan yang memiliki kekuatan tarik 555 N/mm 2 dan
kekerasannya 140 BHN. Lebih tahan, duktil dan elastis dari besi tempa.
Lebih mudah di bentuk dan di las. Baja ini dapat meredam kejutan tetapi
mudah sekali berkarat. Titik leburnya ada pada 1410 oC. Biasa digunakan
untuk membuat sudut, channel, lapisan pengeras baja, tabung, valve,
gear, crankshaft, konektor dan lain sebagainya.
c. Baja karbon menengah; mengandung karbon 0,45% - 0,8%. Lebih tahan
dan elastis dari besi tempa. Lebih mudah dibentuk, las, elongasi lebih
baik dan lainnya. Mudah meredam kejutan yang tiba2. Mudah berkarat
dan titik leburnya adalah 1400 oC. Biasanya digunakan untuk sudut jalan
kereta, bolt, konektor, stok kunci, kabel, crankshaft, forging dies, dan
lainnya.
d. Baja karbon tinggi; mengandung karbon 0,8% – 1,5%. Karena
kekerasannya oleh karena itu sangat baik untuk digunakan untuk

‘13 Proses Produksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Sakti Aji Lesmana ST. MMSi http://www.mercubuana.ac.id
komponen yang membutuhkan ketahanan pakai. Per merupakan salah
satu baja karbon tinggi (HCS). Kekerasannya dapat hilang pada suhu
200oC – 250oC. Hanya dapat digunakan pada produksi pada kecepatan
potong yang rendah.
2. Baja Alloy (Campuran), untuk meningkatkan sifat dari baja biasa, beberapa
komponen campuran tertentu akan dibutuhkan dalam jumlah yang terbatas.
Yang paling sering digunakan adalah chromium, nickel, mangan, silikon,
vanadium, molybdenum, tungsten, fosfor, tembaga, titanium, zirconuim, cobalt,
columbium dan aluminium. Masing-masingnya mempengaruhi sifat baja sesuai
dengan kebutuhannya. Tujuan utama pencampuran ini adalah untuk menambah/
meningkatkan kemampuan sebagai mesin, elastisitas, kekerasan, kekerasan
luar, kemudahan dipotong, kekuatan, ketahanan pakai, kekuatan tarik, tahan
karat, dan kemampuan untuk tahan dalam panas.
Pengaruh dari penggabungan beberapa elemet dengan baja ada seperti telah
disebutkan diatas akan diuraikan sebagiannya seperti dibawah ini.
a. Nickel. Baja yang mengandung 2 – 5% nickel dan nilai carbon 0.1 – 0.5%
akan meningkatkan nilai Strength dan toughnes nya. Sampai dengan
kandungan seperti itu maka nickel berkontribusi pada tensile strength,
yield strength, tounghness dan forming juga hardness dengan tingkat
elastisitas yang tinggi.
b. Chromium, akan meningkatkan ketahanan terhadap reaksi kimia korosiif
(antara 12 -18 %). Selain itu juga meningkatkan kekuatan tensile,
hardness, wear resistance, juga heat resistance.
c. Tungsten akan meningkatkan hardness, penggunaan, kejutan dan
penyerapan magnetic. Juga meningkatkan kekerasan dan ketangguhan
saat adanya perlakuat panas.
d. Vanadium, akan meningkatkan kekuratan tensile, elastisitas, ductility,
kelelahan, kejutan dan respon terhadap perlakuan panas.

Selain deari 4 diatas masih banyak lagi yang bias meningkatkan sifat Baja
sehingga bisa dibentuk menurut yang dikehendaki seperti :
a. Molybnedum
b. Cobalt
c. Titanium
d. Alumunium
e. Copper
f. Silicon

‘13 Proses Produksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Sakti Aji Lesmana ST. MMSi http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Manufacturing Process I, Kenji Asakura, Fumio Hasimoto, Kyouritsu Syuppan, 2002
2. Manufacturing Process II, Kenji Asakura, Fumio Hasimoto, Kyouritsu Syuppan, 2002
3. Manufacturing Process for Engineering Materials, Fifth Edition, Serope Kalpakjian
and Steven R Schmid, Prentice Hall, New Jersey 2003

‘13 Proses Produksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Sakti Aji Lesmana ST. MMSi http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai