Anda di halaman 1dari 12

III.

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang bersifat non

eksperimental yaitu dengan analisis data korelasional. Sukmadinata (2009

: 56) menyatakan bahwa “penelitian korelasional ditujukan untuk

menjawab masalah hubungan antar dua variabel atau lebih dalam situasi

nyata yang sedang dihadapi pada bidang itu”. Alasan peneliti

menggunakan penelitian korelasional adalah untuk mengetahui apakah

terdapat hubungan antara pemahaman guru PAUD tentang pendekatan

saintifik dengan pengembangan pembelajaran pada kurikulum 2013 di

Kecamatan Pringsewu.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan lembaga TK/PAUD di Kecamatan Pringsewu.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganap tahun pelajaran

2018/2019. Peneliti memilih tempat tersebut karena Kecamatan Pringsewu

belum menjadi tempat penelitian berkaitan dengan pendekatan saintifik

pada kurikulum 2013, selain itu data yang dibutuhkan peneliti tersedia di

tempat tersebut.
69

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (2010:173) “Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti elemen yang ada dalam

wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian

populasi”. Objek penelitian ini yaitu hubungan pemahaman guru

PAUD tentang pendekatan saintifik dengan kemampuan

pengembangan pembelajaran pada Kurikulum 2013. Adapun sekolah

yang diteliti adalah sekolah yang berada di Kecamatan Pringsewu

Kabupaten Pringsewu Populasi dalam penelitian ini adalah semua

guru PAUD di Kecamatan Pringsewu yang berjumlah 108 orang guru,

yang terdiri dari 17 Taman Kanak – Kanak (TK).

2. Sampel

Dalam sebuah penelitian, teknik sampling merupakan bagian yang

sangat penting, karena dengan adanya teknik sampling peneliti dapat

dengan mudah menentukan sampel – sampel yang akan diteliti.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

nonsampling dengan sampel purposif didasarkan atas pertimbangan

pelaku peneliti sesuai dengan maksud dilakukannya penelitian (Ali,

2014: 247). Syarat yang menjadi pertimbangan peneliti yaitu guru

dengan kualifikasi PAUD dengan gelar S-1. Jumlah keseluruhan guru

yang memenuhi syarat yaitu guru dengan berlatar belakang S1 PAUD

sebanyak 13 orang guru. Sehingga terpilih 13 guru dari 2 Taman

Kanak-kanak (TK) yang akan dijadikan sampel.


70

Tabel 3. Data Jumlah Sampel Peneliti

Jumlah
No. Nama Lembaga Guru
1. TK Aisyiyah 1 11
2. TK Fransiskus 4
3. TK Aisyiyah 2 1
4. TK Negeri Pringsewu 4
Jumlah 20

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Tes

Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan tes. Tes di

sini digunakan untuk mengumpulkan data yang menggambarkan

pemhaman guru PAUD tentang pendekatan saintifik. Menurut

Arikunto (2010:193) “Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan

serta alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok”.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini untuk

menentukan skor jawaban dari responden adalah mengunakan skala

Guttman. Menurut Sugiyono (2014: 139) skala Guttman adalah skala

yang digunakan untuk mendapatkan jawaban tegas dari responden

yaitu hanya terdapat dua interval seperti “setuju-tidak setuju”, “ya-

tidak”, “benar-salah”, “pernah-tidak pernah”, dan lain-lain. Skala

pengukuran ini dapat menghasilkan pertanyaan dalam bentuk pilihan


71

ganda maupun check list, dengan dibuat skor tertinggi satu dan

terendah nol.

Bentuk tes terdiri dari pertanyaan-pertanyaan pilihan jawaban “Benar”

dan “Salah”. Pada instrumen tes terdapat alternatif pertanyaan yang

negatif/unfavourable sebagaimana apabila responden memilih

jawaban positif maka responden mendapatkan nilai negatif begitupun

sebaliknya apabila reponden memilih jawaban negatif maka akan

mendapatkan nilai positif. Responden diminta untuk memilih salah

satu dari dua alternatif pilihan yang tersedia yaitu benar dan salah.

2. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi pada penelitian ini

digunakan untuk memperoleh data mengenai kemampuan

pengembangan pembelajaran di kelas. Observasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah observasi non partisipatif

(nonparticipatory observation) yang artinya pengamat tidak ikut serta

dalam kegiatan sehingga hanya mengamati kegiatan saja

(Sukmadinata, 2009: 220). Sebelum melakukan observasi, peneliti

menyiapkan pedoman observasi dalam bentuk butiran umum kegiatan

yang akan diobservasi. Format pedoman observasi untuk penelitian

kuantitatif berisi butir-butir pokok dan kegiatan individu yang akan

diobservasi. Pencatatan observasi dilakukan dengan membubuhkan


72

tanda cek terhadap perilaku atau kegiatan yang diperlihatkan individu

yang diamati.

3. Dokumen

Dokumen digunakan untuk mendapatkan data-data yang dapat

memperkuat hasil penelitian. Menurut Arikunto (2010:201) dokumen

merupakan barang-barang tertulis. Dokumen dibutuhkan untuk

melihat bentuk perangkat pembelajaran yang ada di sekolah seperti

silabus atau program tahunan per semester, RPPM dan RPPH serta

melihat bentuk instrumen evaluasi hasil belajar anak yang

dipergunakannya.

E. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional Variabel

a) Definisi Konseptual

a. Pemahaman Pendekatan Saintifik (X)

Pemahaman pendekatan saintifik adalah kemampuan

memahami suatu konsep pendekatan pedagogis modern yang

menerapkan metode saintis (mengamati, menanya,

mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan)

dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran di kelas.

b. Pengembangan Pembelajaran Pendekatan Saintifik (Y)

Pengembangan pembelajaran saintifik adalah usaha

meningkatkan kualitas proses pembelajaran ke dalam

pembelajaran yang berbasis pendekatan saintifik, baik dalam

proses perencanaan hingga proses pelaksanaan pembelajaran


73

dalam kelas yang dikembangkan oleh guru sesuai dengan

kebutuhan anak.

b) Definisi Operasional

a. Pemahaman Pendekatan Saintifik (X)

Pemahaman pendekatan saintifik merupakan suatu pemahaman

yang harus dimiliki guru meliputi konsep pendekatan saintifik itu

sendiri sampai dengan prosedur perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran pendekatan saintifik.

b. Pengembangan Pembelajaran Pendekatan Saintifik (Y)

Pengembangan pembelajaran pendekatan saintifik merupakan

upaya mengembangakan pembelajaran untuk menjadi lebih baik

lagi, baik dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran

yang berbasis pendekatan saintifik sampai dengan pelaksanaan

pembelajaran yang memuat kegiatan saintifik di dalamnya.

F. Kisi-kisi Instrumen

Berikut tabel kisi-kisi instrumen tes hubungan pemahaman guru

TK/PAUD tentang pendekatan saintifik terhadap kemampuan

mendesain pembelajaran pada Kurikulum 2013 di Kecamatan

Pringsewu Tahun Ajaran 2018/2019.

Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Tes Pemahaman Pendekatan Saintifik

No.
Variabel Dimensi Indikator
Soal
Pemahaman Konsep a. Pengertian 1, 2, 3, 4,
Guru Pendekatan Pendekatan 5, 6, 7
74

PAUD Saintifik Saintifik


terhadap
b. Pentingnya 8, 9, 10
Pendekatan
pendekatan
Saintifik
saintifik
c. Karakteristik 11, 12, 13,
pembelajaran 14, 15, 16,
dengan 17, 18, 19,
pendekatan 20, 21
saintifik
d. Prinsip 22, 23, 24,
pembelajaran 25, 26, 27
pendekatan
saintifik
Prosedur a. Model 28, 29, 30,
perencanaan pembelajaran 31, 32, 33,
pembelajaran saintfik 34, 35
pendekatan
b. Tahapan 36, 37, 38,
saintifik
pendekatan 39, 40, 41,
saintifik 42, 43, 44,
45, 46,
47,49, 50,
51, 52, 53,
54, 55, 56,
57, 58, 58,
60, 61, 62,
63
Prosedur a. Peran guru 64, 65, 66,
pelaksanaan dalam 67, 68, 69,
pembelajaran kegiatan 70, 71
pendekatan pendekatan
saintifik saintifik
b. Peran anak 72, 73, 74,
dalam 75, 76, 77
kegiatan 78, 79, 80
pendekatan
saintifik

Tabel 5. Kisi-kisi Pedoman Observasi Pengembangan


Pembelajaran Pendekatan Saintifik

No.
Variabel Dimensi Indikator
Soal
Pengembangan Pengembangan a. Menentukan 1, 2, 3,
75

Pembelajaran Perencanaan tema, 4, 5, 6,


Pendekatan indikator, 7, 8, 9,
Saintifik materi, alat 10, 11,
dan sumber 12
b. Menentukan 13, 14,
kegiatan 5, 16,
17, 18,
19, 20
c. Menentukan 21, 22,
penilaian 23, 24
Pengembangan a. Melakukan 25, 26,
Pelaksanaan kegiatan 27, 28,
pembelajaran 29
b. Mengelola 30, 31,
interaksi 32, 33
edukatif
c. Mendemonst 34, 35,
rasikan 36, 37,
kemampuan 38, 39,
khusus dalam 40, 41,
kegiatan 42
pengembang
an
d. Melaksanaka 43, 44,
n penilaian 45

G. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Peneliti melakukan uji validitas menggunakan validitas isi (content

validity). Sehubungan dengan kisi-kisi instrumen yang

dipergunakan untuk penelitian seharusnya dilakukan uji

kevalidannya terlebih dahulu oleh dosen ahli bidang tersebut.

Secara teknis pengujian validitas ini dapat dibantu menggunakan

kisi-kisi instrumen.
76

Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara

mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor

setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total

correlation) atau koefisien korelasi item total. Dalam penentuan

layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya

dilakukan uji signifikan koefisiensi signifikan 0,05 yang artinya

suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor

total. Menurut Azwar (2010: 90) semua item yang mencapai

koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap

memuaskan, tetapi apabila jumlah item belum mencungkupi, kita

bisa menurunkan sedikit batas kriteria menjadi 0,25. Jika rhitung >

rtotal maka item tersebut dinyatakan valid, dan jika rhitung < rtotal

maka item tersebut dinyatakan tidak valid. Rumus korelasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah rumus korelasi Pearson

Product Moment seperti yang dikemukakan oleh Muncarno (2016 :

51) sebagai berikut :

𝑵 ∑ 𝑿𝒀 − (∑ 𝑿)(∑ 𝒀)
𝒓𝒙𝒚 =
√[𝑵 ∑ 𝑿² − (∑ 𝑿)𝟐 ][𝑵 ∑ 𝒀² − (∑ 𝒀)²]

Gambar 4. Rumus Pearson Product Moment

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi butir


N : Jumlah responden
X : Skor tiap item
Y : Jumlah dari skor item
77

2. Uji Reabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi/ketetapan alat

ukur (instrumen yang digunakan). Sugiyono (2014 : 168) mengatakan,

“instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, maka akan

menghasilkan data yang sama”. Uji reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan teknik Formula Alpha Cronbach.

𝒌 ∑ 𝝈𝟐𝒃
𝒓=[ ] [𝟏 − 𝟐 ]
𝒌−𝟏 𝝈𝒕

Gambar 5. Rumus Alpha Cronbach (Arikunto, 2006: 196)

Keterangan:
r11= reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan


2b = jumlah varian butir
2 t = varians total.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Korelasi Uji Hipotesis

Penelitian ini mengambil hipotesis kerja, karena penelitian ini mencari

jawaban sementara tentang dugaan terhadap ada tidaknya hubungan

secara signifikan antara dua variabel. Dalam penelitian ini terdapat dua

variabel yaitu variabel X (pemahaman guru PAUD tentang pendekatan


78

saintifik) dan variabel Y (pengembangan pembelajaran pada Kurikulum

2013), serta jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 20 orang.

Sehingga untuk menguji hubungan (korelasional) menggunakan

korelasi spearman rank bila datanya ordinal (Sugiono, 2012: 244).

Adapun rumus korelasi spearman rank adalah sebagai berikut:

6∑𝑑²
𝜌 =1−
𝑛(𝑛2 − 1)

Gambar 6. Rumus Korelasi Spearman Rank (Sugiyono, 2011: 228)


Keterangan :
𝜌 = koefisien korelasi spearman rank
𝑑² = selisih peringkat setiap data
n = jumlah data

Setelah itu memberi interpretensi terhadap 𝜌, interpretensi sederhana

dengan cara membandingkan dengan tabel rHo dengan taraf kesalahan 5%.

Jika rHo hitung lebih besar dari rHo tabel pada taraf kesalahan 5%, maka

dapat dinyatakan signifikan atau Ha diterima dan Ho ditolak. Kemudian

dapat dilihat tingkat hubungan antara keduanya berdasarkan tabel

pedoman koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 7. Intepretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-0,1000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono, 2014: 231
79

2. Koefisien Determinasi

Supardi (2014 : 165) menyatakan “Koefisien determinasi digunakan untuk

mengetahui besarnya sumbangan variabel bebas (X) terhadap variabel

terikat (Y)”. Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien determinasi

seperti yang dikemukakan Muncarno (2016 : 51) sebagai berikut :

𝑲𝑫 = 𝒓² × 𝟏𝟎𝟎%

Gambar 7. Rumus Koefisien Determinasi


Keterangan :
KD : Koefisien Determinan
r : Koefisien Korelasi

Anda mungkin juga menyukai