Anda di halaman 1dari 12

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK PADA LANSIA

(KOGNITIF)

A. Latar Belakang

Penuaan adalah suatu proses akumulasi dari kerusakan sel somatik

yang diawali oleh adanya disfungsi sel hingga terjadi disfungsi organ dan

pada akhirnya akan meningkatkan risiko kematian bagi seseorang. Apabila

dilihat dari sudut pandang yang lebih luas, proses penuaan merupakan

suatu perubahan progresif pada organisme yang telah mencapai

kematangan intrinsik dan bersifat irreversibel serta menunjukkan adanya

kemunduran sejalan dengan waktu.

Pada hakikatnya menjadi tua merupakan proses alamiah yang

berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu : masa

kanak-kanak, masa remaja, dan masa tua. Tiga tahap ini berbeda, baik

secara biologis maupun psikologis. Memasuki masa tua berarti mengalami

kemunduran baik fisik maupun psikis.

Corak perkembangan proses penuaan bersifat lambat namun

dinamis dan bersifat individual baik secara fisiologis maupun patologis,

karena banyak dipengaruhi oleh riwayat maupun pengalaman hidup di

masa lalu yang terkait dengan faktor biologis, psikologis, spiritual,

fungsional, lingkungan fisik dan sosial. Perubahan struktur dan penurunan

fungsi sistem tubuh tersebut diyakini memberikan dampak yang signifikan

terhadap gangguan homeostasis sehingga lanjut usia mudah menderita


penyakit yang terkait dengan usia misalnya: demensia, alzhaimer dan

berakhir pada kematian.

Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas

yang dilakukan perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah

keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan sebagai terapi dan kelompok

digunakan sebagai target asuhan. Didalam kelompok terjadi interaksi yang

saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi tempat lansia melatih

perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang maladaptif.

Gerontologi, studi ilmiah tentang efek tentang penuaan dan

penyakit yang berhubungan dengan penuaan pada manusia, meliputi efek

biologis, fisiologis, psikososial, dan espek rohani dari penuaan (Stanley

2006).

Menurut Darmojo (2006) tujuan hidup manusia itu ialah menjadi

tua tetapi tetap sehat (Healthy aging). Healthy aging artinya menjadi tua

dalam keadaan sehat. Takemi (1977) yang pertama kali menyatakan

“Gerontology is concerned primarily with problem of healthy agingrather

than the prevention of aging”.

Untuk mempertahankan kesehatan Persepsi sensori lanjut usia perlu

disusun suatu program terpadu agar tercapai kemandirian, Mahasiswa

STIKes Sukabumi akan memberikan suatu program terapi kelompok yang

disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan penderita, dalam upaya

mempertahankan fungsi sensori dan persepsi klien serta meningkatkan


interaksi sosial lansia sehingga dicapai kesehatan yang optimal dan

membantu lansia menikmati sisa hidupnya dengan bahagia.

B. Topik

Menyusun potongan kata perindividu

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti kegiatan kelompok lansia dapat dengan efektif
mempertahankan kesehatan kognitif.
2. Tujuan Khusus
 Setelah mengikuti kegiatan lansia dapat menyusun potongan
kata dengan benar
 Dapat mengurangi kebosanan.
 Meningkatkan hubungan kekeluargaan antara penghuni panti
dengan mahasiswa praktek.

D. Peserta
1. Karakteristik / Kriteria
a. Peserta dapat diajak bekerja sama
b. Peserta dapat berkonsentrasi
2. Proses Seleksi

a. Pengkajian oleh mahasiswa


b. Penyeleksian peserta sesuai kriteria

c. Peserta tidak disorientasi

d. Kooperatif dan dapat memahami pesan yang diberikan.


e. Mengadakan kontrak dengan peserta

3. Daftar Klien

Jumlah peserta dalam TAK (terapi aktivitas kelompok) ada 8 orang,


berikut daftar nama pesertanya :

Oma R Oma W

Oma L Oma I

Oma A Opa I

Oma E Opa E
Denah Tempat Duduk

Keterangan : : Leader

: Co-Leader

: Observer

: Fasilitator

: Klien
E. Pengorganisasian

1. Waktu

Hari / tanggal : Senin, 3 Desember 2018

Waktu : 10.00 s/d Selesai

Tempat : Gedung Aula Panti Wisma Asisi

2. Tim Terapis

a. Setting : Peserta dan terapis duduk bersama dan keadaan

ruangan tenang.

b. Tim terapis dan Uraian

 Leader : Sola Pratama

1) Menyusun rencana TAK.

2) Mengarahkan peserta sesuai tujuan.

3) Memfasilitasi peserta untuk mengekspresikan

perasaan, pendapatan dan memberikan umpan

balik.

4) Role play

5) Mengkaji hambatan peserta

6) Mengkaji komplik interpersonal

7) Mengkaji sejauh mana peserta mengerti dan

melaksanakan kegiatan.

 Co Leader : Putri Handayani

1) Membantu leader memimpin peserta

2) Membantu mengorganisir peserta


3) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader

tentang aktifitas peserta.

4) Mengingatkan leader tentang waktu

5) Membacakan tata tertib TAK

 Observer : Eneng Ratna Wulandari

1) Mengobservasi respon peserta.

2) Mengobservasi pelaksanaan TAK.

3) Mengobservasi jalannya proses TAK.

4) Mencatat perilaku verbal dan non-verbal peserta

selama kegiatan berlangsung.

 Fasilitator : Barkah Abdulatip, Nadia Khairunisa, Tri Chandra

Sigihartono, Yuni Suprianti, Seni Novianti Dewi.

1) Membantu leader memfasilitasi anggota/peserta

untuk berperan aktif dalam mengkonsentrasikan

peserta untuk ikut dan focus pada arahan yang

diarahkan oleh leader.

2) Membantu memotivasi peseta agar ikutan dalam

kegiatan.

3) Berperan sebagai role model bagi peserta selama

kegiatan berlangsung

4) Mempertahankan kehadiran peserta:

- Selama kegiatan TAK berlangsung kurang lebih

30 menit
- Peserta yang ingin kebelakang untuk izin dan

kembali ke kelompok awal

c. Metode

1) Diskusi

2) Demonstrasi

d. Alat

1) Speaker

2) Potongan kata

3) Papan nama

3. Proses Pelaksanaan

a. Fase Persiapan

 Memilih lansia yang kooperatif

 Membuat kontrak dengan klien

 Mengatur tempat duduk klien

 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

b. Fase orientasi

a. Salam terapeutik

 Salam dari terapis kepada pasien

 Perkenalkan nama dan panggilan leader (pakai papan

nama)
 Menanyakan dan panggilan semua klien (beri papan nama)

b. Evaluasi dan validasi

 Terapis menanyakan kepada klien perasaan pada saat ini

 Terapis melakukan demonstrasi awal cara menyusun

potongan kata

 Terapis menanyakan apakah klien bisa menyusun potongan

kata

c. Kontrak

 Leader menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyusun

potongan kata

 Leader kontrak waktu 30 menit dan disepakati peserta

 Co Leader menjelaskan tata tertib kegiatan yaitu :

 Seluruh peserta harus hadir tepat waktu, sesuai yang

dijadwalkan

 Peserta berpakaian rapi, bersih, dan sudah mandi

 Peserta tidak diperkenankan merokok, makan,

ataupun minum selama TAK berlangsung

 Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan

sebelum kegiatan TAK selesai


 Bagi peserta yang ingin mengajukan pertanyaan harus

mengangkat tangannya terlebih dahulu

 Seluruh peserta tidak diperkenankan menyalahi tata

tertib kegiatan, jika peserta dianggap mengacaukan

jalannya TAK, maka akan dikeluarkan.

 Waktu sesuai dengan yang sudah disepakati

c. Fase kerja

1) Leader memberikan contoh cara menyusun potongan kata

sambil mempraktekan bagaimana caranya.

2) Fasilitator berperan dalam membantu dan mengarahkan klien

cara menyusun potongan kata.

3) Berikan pujian setiap klien yang selesai menyusun potongan

kata tercepat

4) Berikan pujian untuk setiap keberhasilan untuk klien dengan

memberikan tepuk tangan dan hadiah.

d. Fase terminasi

1) Evaluasi

- Menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK

- Memberikan pujian atas keberhasilan klien

2) Tindak lanjut

- Menganjurkan peserta terapis untuk menunjukan

keterampilannya (hobinya)

3) Kontrak yang akan datang


- Menyepakati kegiatan berikutnya yaitu makan siang

- Menyepakati waktu dan tempat.

4. Evaluasi Keseluruhan

Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung,

khususnya pada tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan

TAK. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan

tujuan TAK. Di evaluasi kemampuan klien saat menyusun potongan

kata. Format Evaluasinya adalah sebagai berikut :

a. Kemampuan Verbal

No Aspek Yang Dinilai Nama Klien

1 Mampu menyusun potongan kata

b. Kemampuan NonVerbal

No Aspek Yang Dinilai Nama Klien

1 Kontak Mata

2 Duduk tegak

3 Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai

Petunjuk :

1. Dibawah Judul Nama Klien, tulis nama panggilan klien yang mengikuti

terapi aktivitas kelompok.

2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan member tanda betul jika

ditemukan pada klien dan tanda silang jika tidak ditemukan

5. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dinilai klien saat terapi pada

catatan proses keperawatan tiap-tiap klien. Dokumentasi kemampuan

yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses keperawatan tiap

klien.

Tata Tertib Kegiatan

a. Peserta bersedia mengikuti TAK

b. Peserta berpakaian rapi dan bersih, dan sudah mandi

c. Peserta tidak diperkenankan merokok, makan, ataupun minum selama

TAK berlangsung.

d. Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan selama kegiatan

berlangsung

e. Bagi peserta yang ingin mengajukan pertanyaan harus mengangkat

tangannya terlebih dahulu

f. Seluruh peserta harus hadir tepat waktu, sesuai yang dijadwalkan

g. Seluruh peserta tidak diperkenankan menyalahi tata tertib kegiatan, jika

peserta dianggap mengacaukan jalannya TAK, maka akan dikeluarkan.

h. Waktu sesuai dengan yang sudah disepakati.

Anda mungkin juga menyukai