Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FISIKA

PANAS REAKSI
Senin, 05 Mei 2013
Kelompok 1
1. Agus Wahono (08.2011.1.01503)
2. Ilham Surya Abadi (08.2011.1.01520)
3. Siska Novitasari (08.2011.1.01526)
4. Risqi Imroatus .S. (08.2011.1.01529)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


INSTITUT TEKNOLOGI ADHITAMA SURABAYA
2013
1
TUJUAN
Menghitung kapasitas panas kalorimeter serta penentuan panas pelarutan NaOH dan
penentuan panas reaksi netralisasi antara HCl dan NaOH

TEORI PERCOBAAN
Reaksi

Reaksi kimia dibedakan menjadi reaksi eksoterm dan endoterm. Reaksi kimia yang
melepaskan atau mengeluarkan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia yang
menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Perubahan entalpi (ΔH) positif menunjukkan bahwa
dalam perubahan terdapat penyerapan kalor atau pelepasan kalor.

Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan
bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr).
Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi
pereaksi (Hp -Hr) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm dapat
dinyatakan:

ΔH = Hp- Hr > 0

Sebaliknya, pada reaksi eksoterm , sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan
berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu ,
perubahan entalpinya bertanda negatif. Sehingga p dapat dinyatakan sebagai berikut:

ΔH = Hp- Hr < 0

Untuk Reaksi Eksoterm

Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada reaksi
tersebut dikeluarkan panas. Pada reaksi eksoterm harga ΔH = negatif ( – )

Contoh :

C(s) + O2(g) → CO2(g) + 393.5 kJ ;

ΔH = -393.5 kJ

Untuk Reaksi Endoterm

Pada reaksi terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi tersebut
dibutuhkan panas. Pada reaksi endoterm harga ΔH = positif ( + )

Contoh :

CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)- 178.5 kJ ; ΔH = +178.5 kJ

2
Kalorimetri

Pengukuran perubahan energi dalam reaksi kimia

Perubahan energi dalam reaksi kimia selalu dapat dibuat sebagai panas, sebab itu lebih tepat
bila istilahnya disebut panas reaksi. Alat yang dipakai untuk mengukur panas reaksi disebut
kalorimeter (sebetulnya kalori meter, walaupun diketahui sekarang panas lebih sering
dinyatakan dalam joule daripada kalori). Ada beberapa macam bentuk dari alat ini, salah satu
dinamakan Kalorimeter Bomb yang diperlihatkan pada gambar diatas. Kalorimeter semacam
ini biasanya dipakai untuk mempelajari reaksi eksotermik, yang tak akan berjalan bila tidak
dipanaskan, misalnya reaksi pembakaran dari CH4 dengan O2 atau reaksi antara H2 dan O2.
Alatnya terdiri dari wadah yang terbuat dari baja yang kuat (bombnya) dimana pereaksi
ditempatkan. Bomb tersebut dimasukkan pada bak yang berisolasi dan diberi pengaduk serta
termometer. Suhu mula-mula dari bak diukur kemudian reaksi dijalankan dengan cara
menyalakan pemanas kawat kecil yang berada di dalam bomb. Panas yang dikeluarkan oleh
reaksi diabsorpsi oleh bomb dan bak menyebabkan temperatur alat naik. Dari perubahan suhu
dan kapasitas panas alat yang telah diukur maka jumlah panas yang diberikan oleh reaksi
dapat dihitung.

Kapasitas Panas dan Panas Spesifik

Sifat-sifat air yang memberikan definisi asal dari kalori adalah banyaknya perubahan
temperatur yang dialami air waktu mengambil atau melepaskan sejumlah panas. Istilah umum
untuk sifat ini disebut kapasitas panas yang didefinisikan sebagai jumlah panas yang
diperlukan untuk mengubah temperatur suatu benda sebesar 10C.

Sifat intensif berhubungan dengan kapasitas panas adalah kalor jenis (panas spesifik) yang
didefinisikan sebagai jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 g zat sebesar
10C. Untuk air, panas spesifiknya adalah 4,18 Jg-1C-1. Kebanyakan zat mempunyai panas
spesifik yang lebih kecil dari air. Misalnya besi, panas spesifiknya hanya 0,452 J g-1 0C-1.
Berarti lebih sedikit panas diperlukan untuk memanaskan besi 1 g sebesar 10C daripada air
atau juga dapat diartikan bahwa jumlah panas yang akan menaikkan suhu 1 g besi lebih besar
dari pada menaikkan suhu 1 g air.

Besarnya panas spesifik untuk air disebabkan karena adanya sedikit pengaruh dari laut
terhadap cuaca. Pada musim dingin air laut lebih lambat menjadi dingin dari daratan sehingga
udara yang bergerak dari laut ke darat lebih panas daripada udara dari darat ke laut. Demikian
juga dalam musim panas, air laut lebih lambat menjadi panas daripada daratan.

Rumus :

q = m.c. Δ’t

Keterangan :

q = jumlah kalor (Joule) m = massa zat (gram) Δt


= perubahan suhu takhir - tawal) c = kalor jenis

3
Asas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan oleh Joseph Black.
Asas ini menjabarkan:

 Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yang panas memberi
kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama
 Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor yang dilepas benda
panas
 Benda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan kalor yang diserap bila
dipanaskan

Rumus Asas Black =

(M1 X C1) (T1-Ta) = (M2 X C2) (Ta-T2)

Catatan :

M1 = Massa benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi

C1 = Kalor jenis benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi

Ta = Temperatur benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi

T1 = Temperatur akhir pencampuran kedua benda

M2 = Massa benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah

C2 = Kalor jenis benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah

T2 = Temperatur benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah

SKEMA PERCOBAAN
A. Penentuan kapasitas panas kalorimetri

Memasukkan 50 ml aquades ke dalam kalorimetri, diaduk


dan dibiarkan 5 menit, sampai suhunya merata dan
mencatat suhunya.

Ditempat lain, memanaskan 100 ml aquades dalam labu


bundar dengan kompor sampai suhu 600C

Memasukkan 100 ml aquades panas itu kedalam


kalorimetri yang berisi 50 ml aquades tadi.

Mengamati dan mencatat suhunya, setiap 10 detik selama


± 5 menit atau sampai suhunya konstan
4
B. Penentuan panas pelarutan

1. Memasukkan aquades 100ml 2. Menimbang 1 gr Kristal dan


dalam kalorimetri & catat
suhu

Melarutkan kristral NaOH


kedalam kalorimetri 1, yang berisi
aquades dan mengaduknya

Mencatat suhu setiap 10 detik


selama menit ke 5

Mengulangi langkah diatas dengan


mengganti berat Kristal NaOH
menjadi 2,3,5 dan 10g

C. Penentuan panas reaksi netralisasi.

Memasukkan larutan HCl 1 tuang 50 ml larutan NaOH 1


N kedalam kalorimeter dan N dan mencata suhu NaOH
mencatat suhunya.

Mencatat suhu campuran


setiap 10 detik selama menit
ke 2, sambil mengaduknya

Mengulangi langkah diatas dengan


mengganti larutan HCl dan NaOH
menjadi berkonsentrasi 0,5 N; 0,3 N;
dan 0,1 N. larutan dibuat dengan 5
pengenceran 1 N
Alat dan Bahan :
- Beaker glass 1000 ml dan 300 ml - Batang pengaduk
- Pipet Volume 25 ml - botol timbang
- Gelas ukur 250 ml - Termos pengganti kalorimeter
- Klem & statif - kompor
- Labu ukur 100 ml - larutan HCl 35%
- Kristal NaOH

DATA HASIL PERCOBAAN


A. PENENTUAN KAPASITAS PANAS KALORIMETER
Suhu aquades 50 ml = 30oC
Tabel 1. Hasil Percobaan Penentuan Panas Kalorimeter
No. Waktu (detik) Suhu (oC)
1 10 – 20 51
2 30 – 90 50,5
3 100 – 300 49

B. PENENTUAN KAPASITAS PANAS PELARUTAN


Tabel 2.Hasil Percobaan Penentuan Panas Pelarutan NaOH
No. Massa NaOH (gram) Suhu Awal, To (oC) Waktu (detik) Suhu (oC)
10 – 20 31
30 – 40 32
1 1,0193 30 50 – 70 30,5
80 – 110 32
120 – 300 32
10 32
20 – 30 33
2,0125 30,5 40 – 80 34
2
80 – 150 35
150 – 300 34
10 – 20 32,5
30 – 40 34
3 3,0218 30,5
50 – 70 36
80 – 300 35
10 -20 33
30 – 40 34
4 5,0105 30,5
50 – 80 36
90 – 120 38
120 – 300 37
10 – 20 35
30 – 40 38
50 40.5
10,0078 30,5
60 45
70 – 120 47
5
120 – 300 47

6
C. PENENTUAN PANAS REAKSI NETRALISASI
Tabel 3. Hasil Percobaan Penentuan Panas Reaksi Netralisasi
No. Konsentrasi (N) Suhu Awal (oC) Pencampuran
HCl NaOH HCl NaOH Waktu (detik) Suhu (oC)
10 35
20 36
30 – 40 38
1 1 32 35
1 50 - 80 43
90 – 150 45
160 – 300 44
10 – 20 34
30 – 40 35
0,5 0,5 30 31 40 - 50 36
2
60 38
70 -120 40
10 33
20 – 30 34
3 0,3 0,3 30 30
40 – 60 36
70 – 120 38
120 – 150 37
10 33
20 – 40 34
0,1 0,1 30 30
4 50 – 90 35
100 – 150 37

HASIL PERHITUNGAN, PEMBAHASAN dan DISKUSI


A. KAPASITAS PANAS KALORIMETER
Pada percobaan panas reaksi ini kita dapat menghitung panas kalorimeter menggunakan
neraca panas dengan mencampurkan aquades biasa dengan aquades panas. Mula – mula
ukurlah suhu aquades biasa dalam kalorimeter dan diamkan ±5 menit agar suhu
kalorimeter merata setelah itu campurkan aquades panas (dengan suhu 60oC) . Suhu
aquades campuran diukur sampai suhunya tidak banyak berubah. Suhu diukur setiap 10
detik selama ±5 menit. Dari perhitungan neraca panas diperoleh nilai panas kalorimeter
(H) sebesar 570,14 J.

B. PANAS PELARUTAN
Table 4. Hasil Perhitungan Panas Pelarutan
Panas Pelarutan
No Massa NaOH (gr)
(KJ)
1 1.0193 13,665
2 2.0125 13,245
3 3.0218 12,578
4 5.0105 12,335

7
Panas Pelarutan (KJ)
14
14
Panas Pelarutan (KJ)

13
13
13 Panas Pelarutan
13
13
Linear (Panas
12 Pelarutan)
12
12
0 2 4 6 y = -0.3378x + 13.89
Massa NaOH(gr) R² = 0.8931

Gambar 1. Grafik panas pelarutan (KJ/gmol) vs massa NaOH (gr)

Dari grafik dan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa semakin besarnya massa NaOH maka
semakin kecil panas pelarutannya dan begitu juga sebaliknya. Sehingga massa NaOH
berbanding terbalik dengan panas pelarutannya.
Panas pelarutan yang terdapat pada tabel diatas bernilai positif (+). Hal ini menunjukkan
bahwa reaksi yang terjadi adalah reaksi endotermik, yaitu terjadi perpindahan panas dari
lingkungan ke sistem atau pada reaksi tersebut terjadi penyerapan panas sehingga nilai
panas pelarutannya positif (+).
Dari grafik panas pelarutan diatas menunjukkan hubungan antara massa NaOH dengan
panas pelarutannya sehingga didapatkan persamaan y = -0.337x + 13.89
Panas pelarutan dihitung pada tiap – tiap massa NaOH. Panas pelarutan tersebut dapat
dihitung menggunakan azaz black,

C. PANAS REAKSI NETRALISASI


Table 5. hasil Perhitungan Panas reaksi Penetralan
Konsentrasi lar. Panas Penetralan
No
Naoh dan HCl (N) (KJ)
1 1 15,809
2 0,5 37,809
3 0,3 72,809
4 0,1 193,809

8
Grafik 2. Grafik panas reaksi penetralan (KJ/gmol) vs kosentrasi lart. NaOH dan lart. HCl
Dari grafik dan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa semakin kecil konsentrasi NaOH dan HCl
maka semakin besar panas reaksi netralisasinya dan begitu juga sebaliknya. Sehingga
konsentrasi NaOH dan HCl berbanding terbalik dengan panas reaksi netralisasinya.
Panas reaksi netralisasi yang terdapat pada tabel diatas bernilai positif (+). Hal ini
menunjukkan bahwa reaksi yang terjadi adalah reaksi endotermik, yaitu terjadi perpindahan
panas dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi tersebut terjadi penyerapan panas sehingga
nilai panas reaksi netralisasinya positif (+).
Dari grafik panas reaksi netralisasi diatas menunjukkan hubungan antara konsentrasi NaOH
dan HCl dengan panas reaksi netralisasinya sehingga didapatkan persamaan y = -166,53x +
160,05
Panas reaksi netralisasi dihitung pada tiap – tiap konsentrasi NaOH dan HCl. Panas reaksi
netralisasi tersebut dapat dihitung menggunakan azaz black,

KESIMPULAN
Dari percobaan panas reaksi ini dapat disimpulkan bahwa :
 Kapasitas panas kalorimeter dihitung menggunakan neraca panas, sehingga nilai panas
kalorimeternya adalah 570,14 J
 Semakin besar massa NaOH maka semakin kecil panas pelarutannya dan begitu juga
sebaliknya. Sehingga massa NaOH berbanding terbalik dengan panas pelarutannya. Dan
reaksi yang terjadi adalah reaksi endotermik sehingga nilai panas pelarutannya positif (+)
 Semakin kecil konsentrasi NaOH dan HCl maka semakin besar panas reaksi netralisasinya
dan begitu juga sebaliknya. Sehingga konsentrasi NaOH dan HCl berbanding terbalik
dengan panas reaksi netralisasinya. Dan reaksi yang terjadi adalah reaksi endotermik
sehingga nilai panas reaksi netralisasinya positif (+)

9
DAFTAR PUSTAKA
 Modul praktikum kimia fisika
 Himmelblau,David M.”Basic Principles Calculations in Chemical 6th
editions”:Austin,Texas
 Smith,J.M.Introduction of Chemical Engineering Termodynamics”.Mac Graw
Hill:Singapore.
 Judjono Suwarno, dkk.2004.”LECTURE NOTEKIMIA FISIKA I ”.Jurusan Teknik
Kimia.Fakultas Teknologi Industri.Institut Teknologi Sepuluh November : Surabaya.
 Geankoplis,Christie J.”Transport Processes and Unit Operations”.

APPENDIKS
 MEMBUAT LARUTAN HCl 1 N SEBANYAK 100 ml
𝑛
𝑀=
𝑉
𝑛
1=
0,1
𝑛 = 0,1 𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑛=
𝑀𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
0,1 =
36,5
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 3,65 𝑔𝑟𝑎𝑚

𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟𝐻𝐶𝑙 = 35%
100%
𝐻𝐶𝑙𝑦𝑎𝑛𝑔ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑑𝑖𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 = 3,65 ×
35%
1 𝑘𝑔
= 10,4 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 1000 𝑔𝑟𝑎𝑚
0,0104 𝑘𝑔 1000 𝑚𝑙
= 𝑘𝑔 ×
1,19 ⁄𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
= 8,76 𝑚𝑙

 PENGENCERAN HCl 1 N  VOLUME HCl = 100 ml


HCl 0,5 N
N1V1 = N2V2
1 × V1 = 0,5 × 100
V1 = 50 ml

 MEMBUAT LARUTAN NaOH 1 N SEBANYAK 100 ml


𝑛
𝑀=
𝑉
𝑛
1=
0,1
𝑛 = 0,1 𝑚𝑜𝑙

10
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑛=
𝑀𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
0,1 =
40
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 4 𝑔𝑟𝑎𝑚

𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟𝑁𝑎𝑂𝐻 = 75%
100%
𝑁𝑎𝑂𝐻𝑦𝑎𝑛𝑔ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑑𝑖𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 = 4 ×
85%
= 4,705 𝑔𝑟𝑎𝑚

 PENGENCERAN NaOH 1 N  VOLUME NaOH = 100 ml


NaOH 0,5 N
N1V1 = N2V2
1 × V1 = 0,5 × 100
V1 = 50 ml

 MENGHITUNG KAPASITAS PANAS KALORIMETER


Volume aquades biasa (V1) = 50 ml
Volume aquades panas (V2) = 100 ml
massa aquades biasa (m1) = ρair × V1
= 0,995 gr/ml × 50 ml
= 49,75 gram
Massa aquades panas (m2) = ρair × V2
= 0,9832 gr/ml × 100 ml
= 98,32 gram
Suhu aquades biasa (T1) = 30oC
Suhu aquades panas (T2) = 60 oC
Suhu akhir campuran (Tx) = 49oC

𝑇1
Cp air = ∫𝑇2 𝐶𝑝𝑑𝑇
333,15
= ∫303,15 𝐴 + 𝐵𝑇 + 𝐶𝑇 2 + 𝐷𝑇 3 𝑑𝑇
333,15
= ∫303,15 18,29 + 47,212 × 10−3 𝑇 − 133,88 × 10−5 𝑇 2 + 1314,2 × 10−9 𝑇 3 𝑑𝑇
= 2259 J/gmoloK = 125,52 J/goK
𝑇1
∫𝑇2 𝐶𝑝𝑑𝑇
Cp rata – rata = 𝑇2−𝑇1
125.52
= 30
= 4,184 J/goK
NERACA PANAS
Qterima = Qlepas
(aquades biasa + calorimeter) = (aquades panas)
((m1 × Cp)+ H) (T1 – Tx) + H= m2 × Cp × (T2– Tx)
(49,75 gram × 4,184 J/goC) (49 - 30) + H = 98,32 gram × 4,184 J/goC × (60 – 49)
3954,93 + H = 4525,07
H = 570,14 J

11
 MENGHITUNG PANAS PELARUTAN
Massa NaOH = 1,0193 gram
Mr NaOH = 40 gr/gmol
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
Mol NaOH =
𝑀𝑟
1,0193
=
40
= 0,0254 gmol
Volume H2O = 100 ml
Massa H2O = ρH2O × VH2O
= 0,99658 gr/ml × 100 ml
= 99,658 gram
Mr H2O = 18 gr/gmol
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
Mol H2O =
𝑀𝑟
99,658
=
18
= 5,53656 mol
Massa larutan = massa NaOH + massa H2O
= 1,0193 + 99,658
= 100,6773 gram
Mol larutan = 5,5365 + 0,0254
= 5,5619 mol
𝑚𝑜𝑙𝑁𝑎𝑂𝐻
Fraksi mol NaOH =
𝑚𝑜𝑙𝑁𝑎𝑂𝐻+𝑚𝑜𝑙𝐻2 𝑂
0,0254
=
0,0254+5,53656
= 0,004566
𝑚𝑜𝑙𝐻2 𝑂
Fraksi mol H2O =
𝑚𝑜𝑙𝐻𝑎𝑂𝐻+𝑚𝑜𝑙𝐻2 𝑂
5,53656
=
0,0254+5,53656
= 0,99543
H NaOH pada suhu 30oC (303,15 K)
𝑇𝑁𝑎𝑂𝐻
H =∫𝑇𝑟𝑒𝑓 𝐶𝑝𝑑𝑇
303,15
= ∫298,15 𝐴 + 𝐵𝑇 + 𝐶𝑇 2 + 𝐷𝑇 −2 𝑑𝑇
303,15
=∫298,15 0,121 + 16,316 × 10−3 𝑇 + 0 + 1,948 × 105 𝑇 −2 𝑑𝑇
= 35,9085 J/gmol
= 35,9085 J/gmol x 0,0254 gmol = 0,912 J

H H2O pada suhu 30oC (303,15 K)


𝑇𝐻2𝑂
H = ∫𝑇𝑟𝑒𝑓 𝐶𝑝𝑑𝑇
303,15
= ∫298,15 𝐴 + 𝐵𝑇 + 𝐶𝑇 2 + 𝐷𝑇 −2 𝑑𝑇
303,15
=∫298,15 8,712 + 1,25 × 10−3 𝑇 + (−0,18) × 10−6 𝑇 2 𝑑𝑇
= 47,08 J/gmol x 5,53656 gmol = 260,63 J

12
Azas black :
303,15 303,15
(m × ∫298,15 𝐶𝑝𝑑𝑇)NaOH + (m × ∫298,15 𝐶𝑝𝑑𝑇)H2O + Hkalorimeter(303,15 – 298,15) +
305,15 305,15
∆Hpelarutan = m × ∫298,15 𝐶𝑝𝑑𝑇)NaOH + (m × ∫298,15 𝐶𝑝𝑑𝑇)H2O + Hkalorimeter(305,15 –
298,15)

(1,0193 x 0,912) + (99,658 x 260,63) + (570,14 x 5) + ∆Hpelarutan = (1,0193 x 0,914) +


(99,658 x 386,31) + (570,14 x 7)
∆Hpelarutan = 13665,53 J
= 13,665 KJ

 MENGHITUNG PANAS REAKSI NETRALISASI


NaOH + HCl  NaCl + H2O
Konsentrasi NaOH = 1 N
Volume NaOH = 50 ml = 0,05 liter
Gram ekivalen = 1 N x 0,05 liter
= 0,05 ek
0,05 × 40
Massa NaOH =
0,75
= 2,6667 gram
2,6667
Mol NaOH =
40
= 0,0667 mol
Konsentrasi HCl = 1 N
Volume HCl = 50 ml = 0,05 liter
Gram ekivalen = 1 N x 0,05 liter
= 0,05 ek
0,05 × 36,5
Massa HCl =
0,35
= 5,21429 gram
5,21429
Mol HCl =
36,5
= 0,14286 mol
Massa larutan = massa NaOH + massa HCl
= 2,6667 + 5,21429
= 7,881 gram
7,881
Mol larutan =
76,5
= 0,1030 mol
𝑚𝑜𝑙𝑁𝑎𝑂𝐻
Fraksi mol NaOH =
𝑚𝑜𝑙𝑁𝑎𝑂𝐻+𝑚𝑜𝑙𝐻𝐶𝑙
0,0667
=
0,0667+0,14286
= 0,3182
𝑚𝑜𝑙𝐻𝐶𝑙
Fraksi mol HCl =
𝑚𝑜𝑙𝐻𝑎𝑂𝐻+𝑚𝑜𝑙𝐻𝐶𝑙
0,14286
=
0,0667+0,14286
= 0,6818

13
H NaOH pada suhu 35oC (308,15 K)
𝑇𝑁𝑎𝑂𝐻
= ∫𝑇𝑟𝑒𝑓 𝐶𝑝𝑑𝑇
308,15
= ∫298,15 𝐴 + 𝐵𝑇 + 𝐶𝑇 2 + 𝐷𝑇 −2 𝑑𝑇
308,15
=∫298,15 0,121 + 16,316 × 10−3 𝑇 + 0 + 1,948 × 105 𝑇 −2 𝑑𝑇
= 22,5 J/gmol x 0,0667 gmol = 1,5 J
H HCl pada suhu 30oC (303,15 K)
𝑇𝐻𝐶𝑙
= ∫𝑇𝑟𝑒𝑓 𝐶𝑝𝑑𝑇
303,15
= ∫298,15 𝐴 + 𝐵𝑇 + 𝐶𝑇 2 + 𝐷𝑇 −2 𝑑𝑇
303,15
=∫298,15 3,156 + 0,625 × 10−3 𝑇 + 0 + 0,151 × 105 𝑇 −2 𝑑𝑇
= 17,5549 J/gmol x 0,14286 mol = 2,507 J

Azas black :
303,15 303,15 303,15
(m × ∫298,15 𝐶𝑝𝑑𝑇)NaOH + (m × ∫298,15 𝐶𝑝𝑑𝑇)HCl + (m × ∫298,15 𝐶𝑝𝑑𝑇)H2O +
305,15
Hkalorimeter(303,15 – 298,15) + ∆Hreaksi = m × ∫298,15 𝐶𝑝𝑑𝑇)NaOH + (m ×
303,15 305,15
∫298,15 𝐶𝑝𝑑𝑇)HCl + (m × ∫298,15 𝐶𝑝𝑑𝑇)H2O

(2,6667 x 1,5) + (5,21429 x 2,507) + ((570,14 x 5)) + ∆Hreaksi netralisasi = (2,6667 x 1,534)
+ (5,21429 x 2,58) + ((570,14 x 5)

∆Hreaksi netralisai= 15,809 KJ

14

Anda mungkin juga menyukai