Anda di halaman 1dari 1

Morfologi masing-masing Plasmodium yang terdapat di dalam darah yang diperiksa melalui

hapusan darah menunjukkan gambaran khas masing-masing Plasmodium. Pada plasmodium


vivax didapatkan trofozoit lanjut berbentuk amuboid dan sel darah merah yang terinfeksi
parasit ini tampak membesar ukurannya.

Terjadinya demam yang berulang pada setiap jenis malaria, sesuai dengan saat terjadinya
skizogeni eritrositik pada masing-masing spesies Plasmodium. Siklus demam pada malaria
tertiana berlangsung setiap hari ke-3 (siklus 48 jam). Stadium demam malaria biasanya
diikuti oleh berbagai gejala dan keluhan penderita, misalnya pada stadium rigor, penderita
menggigil meskipun suhu badan penderita di atas normal. Stadium panas malaria seringkali
diikuti oleh menjadi keringnya kulit penderita, muka penderita menjadi merah dan denyut
nadi meningkat. Selain itu, penderita juga mengeluh pusing, mual, dan kadang-kadang
muntah. Akibat keluarnya cairan yang berlebihan pada stadium berkeringat, penderita merasa
sangat lelah dan badan menjadi lemah.

Darah tepi diperiksa secara mikroskopis dengan tetes tebal atau dengan hapusan darah.
Dengan pemeriksaan tetes tebal, dapat ditentukan diagnosis malaria secara cepat, tetapi
spesies parasit Plasmodium belum dapat ditentukan. Dengan hapusan darah, spesies parasit
penyebab malaria dapat ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai