Anda di halaman 1dari 8

“ PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR BARU KARAWANG SEBAGAI

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN PELAKSANAAN


BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG
TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH NO.9 TAHUN 2017 “

AULIA RAHMI (1610631010033)


DELLA RAMADHANI (1610631010048)

Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Singaperbangsa


Karawang
Email: auliarahmi021098@gmail.com
dellaramdhani11.dr@gmail.com

ABSTRAK

Pengelolaan Sampah di Pasar Baru Karawang. Jurusan ilmu hukum universitas


singaperbangsa karawang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
proses pengelolaan sampah di pasar baru karawang, upaya pemerintah dalam
pengelolaan sampah di pasar baru dan partisipasi masyarakat dalam mengelolah
sampahnya. Jenis penelitian ini adalah yaitu pendekatan kualitatif. Adapun
sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
yaitu Kepala UPTD Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
kabupaten karawang, Petugas Kebersihan, dan pedagang di pasar baru karawang
Sedangkan data sekunder yaitu perundang-undangan. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah peneliti dan wawancara, dan teknik pengumpulan data
meliputi: Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Dari hasil penelitian yang
dilakukan menunjukkan bahwa 1) Pengelolaan sampah di Pasar Baru Karawang
tidak melakukan pemilahan sampah, sampah dikumpulkan oleh pedagang
dan/atau petugas kebersihan dan diangkut oleh petugas kebersihan menggunakan
gerobak motor ke armada truk dan/atau kontainer ataupun langsung diangkut
menggunakan armada truk. 2) Upaya pemerintah dalam pengelolaan sampah pasar
yaitu melakukan pengangkutan sampah setiap hari agar tidak ada sampah yang
menumpuk serta ikutnya petugas kebersihan kecamatan membantu mengangkut
sampah di pasar baru karawang. 3) Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
sampah dipasar baru karawang adalah dengan aktif membersihkan dan
mengumpulkan sampahnya kemudian dimasukkan ke dalam karung untuk
memudahkan petugas mengangkutnya serta taat membayar retribusi jasa jualan
dan pelayanan harian Rp.5000 setiap harinya. Oleh sebab itu penelitian ini
bertujuan untuk untuk mengidentifikasi, menganalisis, serta mencari solusi terbaik
mengenai pemasalahan sampah dalam mewujudkan lingkungan pasar yang bersih
dan sehat serta menciptakan kenyamananan dalam kegiatan perniagaan yang
dilakukan oleh masyarakat pasar khususnya pada pasar baru Karawang.

Kata Kunci: Pengelolaan sampah


A. LATAR BELAKANG

Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga
negara Indonesia, sebagaimana disebutkan dalam pasal 28H ayat (1)
UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan
bahwa “Setiap orang berhak sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan”.1 Berdasarkan Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka pemerintah membentuk Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan hidup, yang mengatur mengenai larangan dalam perlindungan dan
pengolahan lingkungan hidup untuk mencegah terjadinya pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup. Hukum lingkungan merupakan hukum fungsional,
karena bertujuan untuk menanggulangi pencemaran, pengurusan, dan perusakan
lingkungan sehingga tercipta lingkungan yang baik, sehat, indah, dan nyaman bagi
seluruh rakyat.2 Substansi hukum lingkungan mencakup sejumlah ketentuan-
ketentuan hukum tentang dan berkaitan dengan upaya-upaya mencegah dan
mengatasi masalah-masalah lingkungan hidup.3
Dalam Perda Kota Karawang No. 9 Tahun 2017 tentang Pengelolaan
sampah terdapat suatu aturan hukum yang dapat dijadikan dasar hukum dalam
pengelolaan sampah di pasar baru Karawang. Aturan hukum mengenai sampah
sangat penting mengingat dengan pesatnya pembangunan maka yang dihasilkan
akan semakin meningkat. Sampah merupakan salah satu sumber pencemaran
manusia yang sangat berbahaya, yang dapat menimbulkan berbagai masalah. Ada
berbagai faktor, seperti seperti ketidakpedulian para pedagang, pemerintah
maupun masyarakat dalam menangani. Dalam abad modern ini banyak kegiatan
atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan
teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan. Dalam usaha
merubah lingkungan hidup manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya
dapat menimbulkan masalah yang disebut pencemaran.4 Seperti sampah sejenis
sampah rumah tangga adalah Sampah yang tidak berasal dari rumah tangga dan
berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas
umum, fasilitas sosial, dan/atau fasilitas lainnya.5
Pasar merupakan kawasan komersial, kawasan komersial yaitu kawasan
tempat pemusatan kegiatan usaha perdagangan dan/atau jasa yang dilengkapi
dengan sarana dan prasarana penunjang. Setiap harinya pasar menghasilkan
sampah. Sampah pasar merupakan sampah yang sejenis dengan sampah rumah
tangga, sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-
hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.6

1
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bab XA, pasal 28H, ayat 1
2
Andi Hamzah. Penegakann Hukum Lingkungan Environmetal Law Enforcement. Jakarta: P.T.
Alumni. Hal 15
3
Takdir Rahmadi. Edisi Kedua Hukum Lingkungan di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers, hal. 21
4
Wisjachudin Faisal dan Elin Nuraini, 2010, Validasi Metode AANC Untuk Pengujian Unsur Mn,
Mg dan Cr
Pada Cuplikan Sedimen di Sungai Gajahwong, Jurnal Badan Tenaga Nuklir Nasional, Yogyakarta
5
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 9 Tahun 2017, Bab 1, pasal 1, ayat 9
6
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 9 Tahun 2017, Bab 1, pasal 1, ayat 8
Fakta yang terlihat sehari-hari menunjukkan bahwa umumnya sampah-
sampah dilingkungan pasar, khususnya di pasar baru Karawang yang memiliki
berdiri sejak 1950 an, dengan jumlah 520 kios dan jumlah pedagang yang diluar
area pasar berjumlah kurang lebih 210 pedagang, jumlah yang dihasilkan dari
pedagang tersebut pun tidak sedikit, 2 armada truk pengangkut sampah penuh
setiap paginya untuk mengangkut sampah dari para pedagang pada pagi hari,
jumlah sampah tersebut belum termasuk dengan sampah yang diangkut pada sore
dan atau malam hari setelah kegiatan di pasar selesai, dimana sampahnya diangkut
dengan dengan truk kontainer. Namun dalam mengumpulkan sampahnya baik dari
bahan organik maupun anorganik dibuang begitu saja dalam satu bak sampah
yang sama dan tercampur satu sama lain dalam berbagai komposisi, dan kemudian
melalui berbagai cara transportasi, sampah berpindah tempat mulai dari tempat
sampah di pasar, ke tempat penampungan sementara, hingga sampai ke tempai
pemprosesan akhir (TPA). Yang seharusnya sampah tersebut haruslah dipisah
sesuai dengan jenisnya. Berdasarkan hal yang diuraikan diatas, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGELOLAAN SAMPAH DI
PASAR BARU KARAWANG SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN
LINGKUNGAN PELAKSANAAN BERDASARKAN PERATURAN
DAERAH KABUPATEN KARAWANG TENTANG PENGELOLAAN
SAMPAH NO 9 TAHUN 2017”

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah Pengelolaan Sampah di Pasar Baru Karawang


Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karawang No 9 Tahun
2017?
2. Dampak apasajakah yang di timbulkan dari timbulan sampah tersebut?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti mengenai pengelolaan


sampah pasar di Pasar Baru Karawang, dengan melihat kondisi timbulan sampah
yang ada, jumlah volume sampah, jenis sampah, cara pengolahan dan
pemanfaatan sampah, dan untuk mengidentifikasi, menganalisis, serta mencari
solusi terbaik mengenai pemasalahan sampah dalam mewujudkan lingkungan
pasar yang bersih dan sehat serta menciptakan kenyamananan dalam kegiatan
perniagaan yang dilakukan oleh masyarakat pasar khususnya pada pasar baru
Karawang

.
D. METODE PENELITIAN

Secara umum jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian


adalah penelitian kualitatif. Secara khusus, dalam ranah ilmu hukum pe
nelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif. Pendekatan
normative digunakan untuk meneliti atau menganalisis dan menjelaskan norma
hukum yang mengulas mengenai Pengelolaan Sampah yang sesuai menurut
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 9 Tahun 2017 tentang pengelolaan
sampah. Sifat penelitiannya termasuk dalam penelitian deskriptif yaitu untuk
melukiskan tentang sesuatu hal tertentu pada saat tertentu yang mempunyai
gambaran data awal permasalahan yang akan diteliti terutama berkaitan
dengan judul mengenai “Pengelolaan sampah di pasar baru karawang sebagai
upaya pelestarian lingkungan pelaksanaan berdasarkan Peraturan Daerah
kabupaten karawang tentang pengelolaan sampah no 9 tahun 2017 ”.

E. TINJAUAN TEORIS DAN YURIDIS

Undang-Undang No 39 tahun 2009 menjelaskan,Lingkungan hidup adalah


kesatuan ruang dengan semua benda,daya,keadaan,dan makhluk hidup,termasuk
manusia dan perilakunya,yang mempengaruhi alam itu sendiri,kelangsungan
perikehidupan,dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain.7
Salah satu pandangan dari heinhard Steiger mengenai standar hak subjektif
, sebagimana dikutip dalam dalam kosnadi hardjasoemantri, adanya hak – hak
subjektif itu mengandung dua fungsi yaitu :
a) The function of defense (abwherfunction), the rights of the individual to
defend himself against an interference with his environment which is on
his disadvantage.
b) The function of perfomence (leistungs funktion), the rights of individual to
demand the performance of an act in order to preserve to restore or to
improve his environment.8
Fungsi pertama mengandung pengakuan hak setiap orang untuk mencegah
terjadinya gangguan terhadap lingkungannya. Fungsi kedua mengakui adanya
hak setiap orang menuntut setiap orang atau pencemar lingkungan agar
memulihkan atau memperbaiki lingkungan.
Gatot P. Soemartono yang menyebutkan bahwa Pengertian Hukum
Lingkungan ialah keseluruhan peraturan yang mengatur tentang tingkah laku
orang tentang apa yang seharusnya dilakukan terhadap lingkungan, yg
pelaksanaan peraturan tersebut dapat dipaksakan dengan suatu sanksi oleh pihak
yang berwenang. Sedangkan menurut Danusaputro Pengertian Hukum
Lingkungan adalah hukum yang mendasari penyelenggaraan perlindungan dan
tata pengelolaan serta peningkatan ketahanan lingkungan. Beliaulah yg
membedakan antara hukum lingkungan modern yang berorientasi kepada
lingkungan atau environment oriented law dan hukum lingkungan klasik yang
berorientasi kepada penggunaan lingkungan atau use-ori-entedlaw.9

7
Undang-Undang No.39 Tahun 2009, Bab 1, pasal 1, ayat 1
8
Prof. Dr . Takdir Rahmadi, S.H.,LLM, hukum lingkungan di Indonesia,Jakarta : Rajawali pers,
2015, hlm 54
9
Gatot P. Soemartono, Pengertian Hukum Lingkungan, Sinar grafika, Jakarta, 2004.
Peraturan daerah kabupaten Karawang no 9 tahun 2017 Pengelolaan
Sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang
meliputi pengurangan dan penanganan Sampah10. Dan Sampah adalah sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.11
Berdasarkan struktur dan Undang – undang no 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, proses mekanisme pengelolaan
lingkungan hidup merupakan Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau
kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.12 Dari
beberapa peraturan yang mendasari suau perlindungan secara emplisit dapat
disebutkan dalam beberapa aturan yaitu sebagai control hukum yang dapat
melindungi lingkungan hidup.

F. PEMBAHASAN

Pasar baru Karawang merupakan pasar tradisional yang berada di Jl.


Tuparev, Nagasari, Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41312,
Indonesia. Merupakan salah satu pasar yang berada di kecamatan karawang
barat, adapun pasar ini merupakan pasar yang diapit oleh dua jalan, didepan
pasar jalan Tuparev, di belakang pasar “jalan pasar” namanya gang yanten,
Bahwa jika dilihat secara langsung pasar baru, pada jenis bangunan pasar masih
berbentuk bangunan seperti pasar tradisional pada umunya, pasar ini sudah
berulang kali direnovasi, karena faktor usia dan jumlah pedagang yang terus
meningkat dari tahun ke tahun. Ini dapat dilihat kondisi sekarang, pedagang
berjubel hingga keluar area pasar tata ruang yang terdapat di dalam pasar,
terdapat lapak dan toko, untuk lapak di pasar tersebut menjual sayur, buah
daging dan pakaian, seragam, dan lain - lain. Jika ditinjau dari aspek penataan
pasar, kami melihat bahwa masih belum rapihnya penataan yang mana masih
tidak tertanya blok – blok penjual yang akan sulit bagi pembeli untuk mencari
barang yang diperlukannya.
Sirkulasi udara di dalam pasar tidak begitu melegakkan, Kurangnya
kenyamanan pasar juga dapat dilihat dari tidak tertatanya area parkir motor
serta mobil dan adanya orang – orang yang memarkirkan motor nya di dalam
pasar sehingga pasar semakin sesak, tidak adanya ATM center. Apabila pasar
memprioritaskan standar kebersihan dan kenyamanan di dalam pasar itu sendiri,
pasar yang memprioritaskan hal tersebut akan dengan mudah menarik
masyarakat serta menjamin akan lingkungan yang sehat dan berdampak luas
bagi masyarakat itu sendiri. Sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 65 ayat 1 dan
pasal 5 ayat 1 UULH 1997 hak atas lingkungan yang baik dan sehat, digolongkan
sebagai hak – hak subjektif (subjective rights ) sebagai salah satu hak dalam
uupplh aitu hak akan lingkungan yang baik dan sehat sebagai hak asasi manusia .

10
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 9 Tahun 2017, Bab 1, pasal 1, ayat 11
11
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 9 Tahun 2017, Bab 1, pasal 1, ayat 5
12
Pasal 1 butir 2 UU No. 32 Tahun 2009
Saluran air di pasar baru karawang sering kali dikeluhkan oleh pembeli dan
pedagang, seperti diungkapan saat wawancara dengan salah satu pedagang ,
pedagang tersebut mengeluhkan sering terjadi banjir , pedagang tersebut
mengeluhkan kurang lebarnya parit air resapan serta kurangnya respon cepat
tanggap kepada pengelola pasar, juga banyak pedagang yang mengeluhkan
tentang sistem pengelolaan pasar yang dinilai kurang tertata secara profesional ,
kami juga melihat bahwa area pembuangan sampah sebelum sampah tersebut
sangat berdekatan sekali dengan pasar. Area pembuangan sampah terdapat di
luar area pasar yang kebanyakan menjual sayur – mayur, atau kebutuhan dapur
sehari-hari seperti beras, minyak goreng, daging, ikan dan lain-lain. Akibat dari
timbulan sampah tersebut membuat lapak pedagang tertutup bahkan tidak
jarang menimbulkan aroma yang tidak sedap.

1. Pengelolaan Sampah di Pasar Baru Karawang Berdasarkan Peraturan


Daerah Kabupaten Karawang No 9 Tahun 2017
Pengelolaan sampah di Kota Karawang telah diatur dalam Peraturan Daerah
Nomor 9 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Sampah, pada penelitian ini peneliti
fokus pada pasal 1 ayat 25 terkait pemilahan sampah, pasal 1 ayat 26 terkait
pengumpulan sampah dan pasal 1 ayat 27 terkait pengangkutan sampah.
Berdasarkan Perda Kota Karawang Nomor 9 tahun 2017 tentang pengelolaan
sampah bahwa, memilah sampah merupakan kegiatan mengelompokan dan
memisahkan Sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat Sampah,13
dengan disediakannya fasilitas tempat sampah organik dan anorganik,
pengumpulan dilakukan sejak pemindahan sampah dari dari tempat sampah ke
Tempat Penampungan Sementara (TPS) Sampai ke TPA dengan tetap menjamin
terpisahnya sampah sesuai dengan jenis sampah, dan pengangkutan sampah dari
TPS ke TPA menjadi tanggung jawab pengelolah kawasan dimana pelaksanaan
pengangkutan sampah tetap menjamin terpisahnya sampah sesuai dengan jenis
sampah serta alat pengangkut sampah harus memenuhi persyaratan keamanan,
kesehatan lingkungan, kenyamanan dan kebersihan. Dan tugas lembaga
pengelolaan sampah untuk menyediakan tempat sampah, pengangkut sampah
dan menjamin terwujudnya tertib pemilahan sampah.
Berdasarkan hasil penelitian pengelolaan sampah di pasar baru karawang
belum sesuai dengan perda yang berlaku dimana sampah di pasar karawang
tidak dipisah sesuai dengan jenis sampahnya, dan kurangnya fasilitas tempat
sampah yang tersedia. Pihak pasar telah berupaya menyediakan tempat sampah
namun karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga fasilitas tersebut
sehingga kondisi tempat sampah di pasar baru karawang sangat kurang.

Menurut Kepala UPTD Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan


kabupaten karawang, pengelolaan sampah seharusnya sudah ada pemilahan
sampah dengan pemilahan sampah organik, anorganik, dan b3. Dan ada aktivitas
pelayanan sampah dengan menggunakan cator, truk yang nantinya sampah
tersebut di simpan di TPS (tempat pembuangan sementara) yang nantinya di

13
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 9 Tahun 2017, Bab 1, pasal 1, ayat 25
bawa dengan armada ke TPA (tempat pembuangan akhir) yang berada di
jalumpang, kota baru cikampek, kabupaten karawang dengan luas 7,9 ha dengan
ketinggian 8-10 m untuk pengolahan lebih lanjut. Dinas lingkungan hidup dan
kebersihan ingin masyarakat sendiri yang memilah jenis – jenis sampah namun
evaluasi di lapangan masih rendah tentang kesadaran masyarakatnya, yang
belum mengetahui pengertian sampah organik, anorganik, dan b3. Ada beberapa
faktor yang menjadi kurang maksimalnya tentang pemilahan sampah tersebut di
tingkat bawah belum di jalani seperti :

Belum adanya himbauan dari pengelola ke pedagang untuk melakukan


pemilahan sampah, sehingga sulit untuk melakukan kegiatan pemilahan sampah
dipasar. Selain karena kesadaran pedagang yang kurang, himbauan dalam hal
pengelolaan sampah di pasar, khususnya untuk melakukan kegiatan pemilahan
sampah di sumber sampah sangat kurang, sehingga pedagang juga tidak
menganggap hal tersebut penting untuk dilakukan. Pengumpulan sampah
dipasar baru karawang dilakukan oleh masing-masing pedagang yang
dikumpulkan dengan kantong plastik dan/atau karung yang kemudian petugas
kebersihan mengangkut sampah tersebut dengan menggunakan gerobak ke
tempat pembuangan sementara berupa kontainer atau langsung ke armada truk.
Tempat pembuangan sementara tersebut berdasarkan hasil observasi tidak
sesuai dengan sistem pengelolaan sampah yang aman dan ramah lingkungan.
Dimana tempat pembuangan sementara yang ada tidak menjamin terpisahnya
sampah organik dan anorgani, dan pengumpulan pun dilakukan dengan
mengumpulkan sampah di titik tertentu di dalam pasar.

2. Dampak - dampak yang di timbulkan dari timbulan sampah tersebut


1) Pengelolaan sampah di pasar baru karawang dapat dikatakan masih tidak
cukup baik, pihak pengelola berdalih bahwa persoalan-persoalan masih
berkaitan dengan sarana dan prasarana. Menurut Petugas Dinas
Lingkungan Hidup dan Kebersihan kabupaten karawang sampah yang
kami temui bahwa jumlah truk pengangkut sampah tidak sebanding
dengan jumlah sampah di pasar baru karawang yang menyebabkan tidak
teraturnya jadwal pengangkutan sampah sehingga menumpuknya
sampah di pasar baru karawang. Jika Menitikberatkan persoalan ini
secara berlarut larut akan menyebabkan kurangnya fungsi dan efisiensi
Petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan kabupaten karawang di
pasar baru karawang secara terus menerus. Pihak Pengelola tidak hanya
memikirkan kepentingannya sendiri melainkan hak-hak pedagang dan
masyarakat lain haruslah sinergi.
2) menurut para pedagang yang kami wawancarai, mereka mengeluh sering
terjadinya banjir dipasar, lingkungan pasar yang kotor atau tidak bersih
yang disebabkan oleh sampah yang menumpuk karena belum diangkut
oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan. Padahal mereka
sudah membayar iuran untuk pengangkutan sampah sebesar RP 5000
setiap harinya. Tetapi petugas pengangkut sampah sering telat atau
terlambat untuk mengangkut sampah dan beralasan dengan
keterbatasan truk sampah.
Pedagang-pedagang di pasar cikampek mengeluhkan peran dinas
Lingkungan Hidup dan kebersihan yang kurang berperan dalam
memfasilitasi sarana dan prasarana yang di pasar, seperti kurangnya
tempat sampah dan juga tidak membedakan tempat sampah organik dan
non organik, sirkulasi yang gerah saat siang hari.
3) Pengelolaan akan menjadi lebih baik apabila bekerjanya sistem kerja yang
bagus, misal mengenai proses pengangkutan, pengumpulan & pemilahan,
daur ulang & pembakaran, pembuangan akhir yang teratur. Oleh karena
itu sistem kerja yang baik setidaknya akan mengurangi atau meminalisir
sampah-sampah yang sekiranya mengganggu lingkungan pasar. Dengan
kinerja yang baik tentu akan berdampak luas, para konsumen pun
mengeluhkan tetang banyak sampah yang berada di sudut – sudut toko,
sirkulasi yang gerah, aroma yang tidak sedap dari timbulan sampah
tersebut

Peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup terutama


lingkungan pasar dapat dilakukan, antara lain : dengan cara-cara seperti yang
disebut dalam pasal 65 ayat (2), (3), (4) dan (5) yaitu : mengajukan usulan dan
keberatan atau menyampaikan pengaduan kepada pejabat yang berwenang.
Selain peran serta masyarakat juga dilihat dari ketentuan pasal 70 UUPPLH, yaitu
melakukan pengawasan, pemberian saran, pendapat, usul, keberatan,
pengaduan dan penyampaian informasi atau laporan.14

14
Prof. Dr . Takdir Rahmadi, S.H.,LLM, hukum lingkungan di Indonesia,Jakarta : Rajawali pers,
2015, hlm 55.

Anda mungkin juga menyukai