ABSTRAK
Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga
negara Indonesia, sebagaimana disebutkan dalam pasal 28H ayat (1)
UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan
bahwa “Setiap orang berhak sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan”.1 Berdasarkan Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka pemerintah membentuk Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan hidup, yang mengatur mengenai larangan dalam perlindungan dan
pengolahan lingkungan hidup untuk mencegah terjadinya pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup. Hukum lingkungan merupakan hukum fungsional,
karena bertujuan untuk menanggulangi pencemaran, pengurusan, dan perusakan
lingkungan sehingga tercipta lingkungan yang baik, sehat, indah, dan nyaman bagi
seluruh rakyat.2 Substansi hukum lingkungan mencakup sejumlah ketentuan-
ketentuan hukum tentang dan berkaitan dengan upaya-upaya mencegah dan
mengatasi masalah-masalah lingkungan hidup.3
Dalam Perda Kota Karawang No. 9 Tahun 2017 tentang Pengelolaan
sampah terdapat suatu aturan hukum yang dapat dijadikan dasar hukum dalam
pengelolaan sampah di pasar baru Karawang. Aturan hukum mengenai sampah
sangat penting mengingat dengan pesatnya pembangunan maka yang dihasilkan
akan semakin meningkat. Sampah merupakan salah satu sumber pencemaran
manusia yang sangat berbahaya, yang dapat menimbulkan berbagai masalah. Ada
berbagai faktor, seperti seperti ketidakpedulian para pedagang, pemerintah
maupun masyarakat dalam menangani. Dalam abad modern ini banyak kegiatan
atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan
teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan. Dalam usaha
merubah lingkungan hidup manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya
dapat menimbulkan masalah yang disebut pencemaran.4 Seperti sampah sejenis
sampah rumah tangga adalah Sampah yang tidak berasal dari rumah tangga dan
berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas
umum, fasilitas sosial, dan/atau fasilitas lainnya.5
Pasar merupakan kawasan komersial, kawasan komersial yaitu kawasan
tempat pemusatan kegiatan usaha perdagangan dan/atau jasa yang dilengkapi
dengan sarana dan prasarana penunjang. Setiap harinya pasar menghasilkan
sampah. Sampah pasar merupakan sampah yang sejenis dengan sampah rumah
tangga, sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-
hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.6
1
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bab XA, pasal 28H, ayat 1
2
Andi Hamzah. Penegakann Hukum Lingkungan Environmetal Law Enforcement. Jakarta: P.T.
Alumni. Hal 15
3
Takdir Rahmadi. Edisi Kedua Hukum Lingkungan di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers, hal. 21
4
Wisjachudin Faisal dan Elin Nuraini, 2010, Validasi Metode AANC Untuk Pengujian Unsur Mn,
Mg dan Cr
Pada Cuplikan Sedimen di Sungai Gajahwong, Jurnal Badan Tenaga Nuklir Nasional, Yogyakarta
5
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 9 Tahun 2017, Bab 1, pasal 1, ayat 9
6
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 9 Tahun 2017, Bab 1, pasal 1, ayat 8
Fakta yang terlihat sehari-hari menunjukkan bahwa umumnya sampah-
sampah dilingkungan pasar, khususnya di pasar baru Karawang yang memiliki
berdiri sejak 1950 an, dengan jumlah 520 kios dan jumlah pedagang yang diluar
area pasar berjumlah kurang lebih 210 pedagang, jumlah yang dihasilkan dari
pedagang tersebut pun tidak sedikit, 2 armada truk pengangkut sampah penuh
setiap paginya untuk mengangkut sampah dari para pedagang pada pagi hari,
jumlah sampah tersebut belum termasuk dengan sampah yang diangkut pada sore
dan atau malam hari setelah kegiatan di pasar selesai, dimana sampahnya diangkut
dengan dengan truk kontainer. Namun dalam mengumpulkan sampahnya baik dari
bahan organik maupun anorganik dibuang begitu saja dalam satu bak sampah
yang sama dan tercampur satu sama lain dalam berbagai komposisi, dan kemudian
melalui berbagai cara transportasi, sampah berpindah tempat mulai dari tempat
sampah di pasar, ke tempat penampungan sementara, hingga sampai ke tempai
pemprosesan akhir (TPA). Yang seharusnya sampah tersebut haruslah dipisah
sesuai dengan jenisnya. Berdasarkan hal yang diuraikan diatas, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGELOLAAN SAMPAH DI
PASAR BARU KARAWANG SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN
LINGKUNGAN PELAKSANAAN BERDASARKAN PERATURAN
DAERAH KABUPATEN KARAWANG TENTANG PENGELOLAAN
SAMPAH NO 9 TAHUN 2017”
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
.
D. METODE PENELITIAN
7
Undang-Undang No.39 Tahun 2009, Bab 1, pasal 1, ayat 1
8
Prof. Dr . Takdir Rahmadi, S.H.,LLM, hukum lingkungan di Indonesia,Jakarta : Rajawali pers,
2015, hlm 54
9
Gatot P. Soemartono, Pengertian Hukum Lingkungan, Sinar grafika, Jakarta, 2004.
Peraturan daerah kabupaten Karawang no 9 tahun 2017 Pengelolaan
Sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang
meliputi pengurangan dan penanganan Sampah10. Dan Sampah adalah sisa
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.11
Berdasarkan struktur dan Undang – undang no 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, proses mekanisme pengelolaan
lingkungan hidup merupakan Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau
kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.12 Dari
beberapa peraturan yang mendasari suau perlindungan secara emplisit dapat
disebutkan dalam beberapa aturan yaitu sebagai control hukum yang dapat
melindungi lingkungan hidup.
F. PEMBAHASAN
10
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 9 Tahun 2017, Bab 1, pasal 1, ayat 11
11
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 9 Tahun 2017, Bab 1, pasal 1, ayat 5
12
Pasal 1 butir 2 UU No. 32 Tahun 2009
Saluran air di pasar baru karawang sering kali dikeluhkan oleh pembeli dan
pedagang, seperti diungkapan saat wawancara dengan salah satu pedagang ,
pedagang tersebut mengeluhkan sering terjadi banjir , pedagang tersebut
mengeluhkan kurang lebarnya parit air resapan serta kurangnya respon cepat
tanggap kepada pengelola pasar, juga banyak pedagang yang mengeluhkan
tentang sistem pengelolaan pasar yang dinilai kurang tertata secara profesional ,
kami juga melihat bahwa area pembuangan sampah sebelum sampah tersebut
sangat berdekatan sekali dengan pasar. Area pembuangan sampah terdapat di
luar area pasar yang kebanyakan menjual sayur – mayur, atau kebutuhan dapur
sehari-hari seperti beras, minyak goreng, daging, ikan dan lain-lain. Akibat dari
timbulan sampah tersebut membuat lapak pedagang tertutup bahkan tidak
jarang menimbulkan aroma yang tidak sedap.
13
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 9 Tahun 2017, Bab 1, pasal 1, ayat 25
bawa dengan armada ke TPA (tempat pembuangan akhir) yang berada di
jalumpang, kota baru cikampek, kabupaten karawang dengan luas 7,9 ha dengan
ketinggian 8-10 m untuk pengolahan lebih lanjut. Dinas lingkungan hidup dan
kebersihan ingin masyarakat sendiri yang memilah jenis – jenis sampah namun
evaluasi di lapangan masih rendah tentang kesadaran masyarakatnya, yang
belum mengetahui pengertian sampah organik, anorganik, dan b3. Ada beberapa
faktor yang menjadi kurang maksimalnya tentang pemilahan sampah tersebut di
tingkat bawah belum di jalani seperti :
14
Prof. Dr . Takdir Rahmadi, S.H.,LLM, hukum lingkungan di Indonesia,Jakarta : Rajawali pers,
2015, hlm 55.