Ansil FFT
Ansil FFT
A. Latar Belakang
Secara umum sinyal diartikan sebagai suatu besaran fisis yang merupakan
fungsi waktu, ruangan, atau beberapa variabel. Informasi-informasi yang dapat
diperoleh dari suatu sinyal adalah amplutido, frekuensi, perbedaan fase, dan gangguan
akibat noise. Untuk mengamati informasi tersebut, dapat digunakan secara langsung
dengan peralatan ukur elektronik seperti osiloskop dan spektrum analisis. Peralatan
tersebut bekerja dengan memanfaatkan model matematik dari sinyal tersebut.
Informasi yang diperoleh dari suatu sinyal sering terdapat beberapa parameter seperti
amplitudo, frekuensi, dll.
B. Tujuan
C. Manfaat
1. Dapat mengetahui aplikasi FFT dalam bidang keilmuan
Tinjauan Pustaka
l
v f .v (1)
t
l v.T (2)
l = Panjang gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat melalui medium. Akan tetapi, tidak
semua gelombang memerlukan medium perambatan. Gelombang yang memerlukan
medium perambatan disebut gelombang mekanik, contohnya; gelombang pada slinki,
gelombang permukaan air, dan gelombang bunyi. Gelombang yang tak memerlukan
medium perambatan disebut gelombang elektromagnetik, contohnya; gelombang
cahaya, gelombang radio, dan sinar X. Dengan kata lain gelombang elektromagnet
dapat merambat melalui vakum (hampa udara),sedangkan gelombang mekanik tidak
(Wiendartun,2012).
Dalam hal ini udara berperan sebagai medium perambatan bagi gelombang bunyi.
Gelombang mekanik terdiri dari dua jenis, yakni gelombang transversal (transverse
wave) dan gelombang longitudinal (longitudinal wave). Gelombang transversal suatu
gelombang dapat dikelompokkan menjadi gelombang trasnversal jika partikel-partikel
mediumnya bergetar ke atas dan ke bawah dalam arah tegak lurus terhadap gerak
gelombang (Syahputra,R.2015).
c. Tidak memiliki muatan listrik sehingga bergerak lurus dalam medan magnet
maupun medan listrik.
e. Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi secara bersama, sehingga medan
listrik dan medan magnet sefase dan berbanding lurus (Syahputra,R.2015).
Evaporasi merupakan proses perubahan status air dari bentuk cair ke bentuk
gas. Dalam proses daur hidrologi, evaporasi merupakan perpindahan air dari
permukaan lautan dan daratan ke atmosfir. Penguapan/evaporasi air laut merupakan
tahapan pertama dalam daur hidrologi dan berpengaruh terhadap masukan air ke
dalam daratan. Sekitar 85% evaporasi di bumi terjadi di lautan, sebagai proses
fundamental yang menghubungkan antara laut dan atmosfer yaitu perpindahan massa
air, sedangkan di daratan besarnya fluks evaporasi lebih kecil dibandingkan lautan,
namun 60-70% volume curah hujan yang turun dievaporasikan di daratan (Wati,
2015).
Pada tahun 1960, J. W. Cooley dan J. W. Tukey, berhasil merumuskan suatu
teknik perhitungan algoritma Fourier Transform yang efisien. Teknik perhitungan
algoritma ini dikenal dengan sebutan Fast Fourier Transform atau lebih populer
dengan istilah FFT yang diperkenalkan oleh J.S.Bendat dan A.G.Piersol pada
1986.Fast Fourier Transform dalam bahasa indonesia adalah Transformasi Fourier
Cepat adalah sumber dari suatu algoritma untuk menghitung Discrete Fourier
Transform (transformasi fourier diskri tatau DFT) dengan cepat, efisien dan inversnya.
Fast Fourier Transform (FFT) diterapkan dalam beragam bidang dari pengolahan
sinyal digital dan memecahkan persamaan diferensial parsial menjadi
algoritma-algoritma untuk penggandaan bilangan integer dalam jumlah banyak. Ada
pun kelas dasar dari algoritma FFT yaitu decimation in time (DIT) dan decimation in
frequency (DIF). Garis besar dari kata Fast diartikan karena formulasi FFT jauh lebih
cepat dibandingkan dengan metode perhitungan algoritma Fourier Transform
sebelumnya.Metode Penemuan FFT dan perkembangan personal komputer, teknik
FFTdalam proses analisa data menjadi populer, dan merupakan salah satu metode
baku dalam analisa data (Willsky, 2003).
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kasus
Mengolah data Evaporasi Land dan tampilkan grafiknya (per bulan, per 3 bulan,
per 4 bulan, per 6 bulan)
B. Algoritma
B. Flowchart
Start
Output data nc
Selesai
D. Script
Data Longitude
semua=ncread('putylong.nc','M2TMNXLND_5_12_4_EVLAND');
save semua.mat semua
load('semua.mat');
time=ncread('putylong.nc','time');
save time.mat time
load('time.mat');
a=squeeze(semua(1,:));
b=squeeze(time(:,1));
y=fft(a);
y(1)=[];
n = length(y);
power = abs(y(1:floor(n/2))).^2;
nyquist = 1/2;
freq = (1:n/2)/(n/2)*nyquist;
figure(1)
subplot(322)
plot(y,'ro')
title('gambar fft')
subplot(323)
plot(freq,power)
title('periodogram')
subplot(321)
plot(a)
xlabel ('periode');
ylabel ('amplitudo');
title('gambar 1 bulan')
subplot(324)
plot(freq,power(1:19))
title('siklus/tahun')
xlabel('cycles/year')
subplot(325)
period = 1./freq
plot(period,power);
%axis([0 40 0 2e+5]);
ylabel('Power');
xlabel('Period (Years/Cycle)');
title('periode(siklus/tahun)')
subplot(326)
period = 1./freq
plot(period,power);
hold on;
index = find(power == max(power));
mainPeriodStr = num2str(period(index));
plot(period(index),power(index),'r.', 'MarkerSize',25);
text(period(index)+2,power(index),['Period =
',mainPeriodStr]);
title('panjang periode/tahun')
Data 3 Bulan
semua=ncread('putylong.nc','M2TMNXLND_5_12_4_EVLAND');
save semua.mat semua
load('semua.mat');
time=ncread('putylong.nc','time');
save time.mat time
load('time.mat');
for i=1:12;
k=i*3
bulantiga(1)=((semua(1) + semua(2) + semua(3))/3 );
bulantiga(i+1)=((semua(k+1) + semua(k+2) + semua(k+3))/3);
end
y=fft(bulantiga);
y(1)=[];
n = length(y);
power = abs(y(1:floor(n/2))).^2;
nyquist = 1/2;
freq = (1:n/2)/(n/2)*nyquist;
figure(2)
subplot(321)
plot(bulantiga)
xlabel ('periode');
ylabel ('amplitudo');
title(' grafik 3 bulan');
subplot(322)
plot(y,'ro')
title('gambar fft')
subplot(323)
plot(freq,power)
title('periodogram')
subplot(324)
plot(freq,power)
title('siklus/tahun')
xlabel('cycles/year')
subplot(325)
period = 1./freq
plot(period,power); %axis([0 40 0 2e+7]);
ylabel('Power');
xlabel('Period (Years/Cycle)');
title('periode(siklus/tahun)')
subplot(326)
period = 1./freq
plot(period,power);
hold on;
index = find(power == max(power));
mainPeriodStr = num2str(period(index));
plot(period(index),power(index),'r.', 'MarkerSize',25);
text(period(index)+2,power(index),['Period =
',mainPeriodStr]);
hold off;
title('panjang periode/tahun')
Data 4 Bulan
semua=ncread('putylong.nc','M2TMNXLND_5_12_4_EVLAND');
save semua.mat semua
load('semua.mat');
time=ncread('putylong.nc','time');
save time.mat time
load('time.mat');
for i=1:8;
k=i*4
bulanempat(1)=((semua(1) + semua(2) +
semua(3)+semua(4))/4 );
bulanempat(i+1)=((semua(k+1) + semua(k+2) + semua(k+3) +
semua(k+4))/4);
end
y=fft(bulanempat);
y(1)=[];
n = length(y);
power = abs(y(1:floor(n/2))).^2;
nyquist = 1/2;
freq = (1:n/2)/(n/2)*nyquist;
figure(3)
subplot(321)
plot(bulanempat)
xlabel ('periode');
ylabel ('amplitudo');
title(' grafik 4 bulan');
subplot(322)
plot(y,'ro')
title('gambar fft')
subplot(323)
plot(freq,power)
title('periodogram')
subplot(324)
plot(freq,power)
title('siklus/tahun')
xlabel('cycles/year')
subplot(325)
period = 1./freq
plot(period,power); %axis([0 40 0 2e+7]);
ylabel('Power');
xlabel('Period (Years/Cycle)');
title('periode(siklus/tahun)')
subplot(326)
period = 1./freq
plot(period,power);
hold on;
index = find(power == max(power));
mainPeriodStr = num2str(period(index));
plot(period(index),power(index),'r.', 'MarkerSize',25);
text(period(index)+2,power(index),['Period =
',mainPeriodStr]);
hold off;
title('panjang periode/tahun')
Data 6 Bulan
semua=ncread('putylong.nc','M2TMNXLND_5_12_4_EVLAND');
save semua.mat semua
load('semua.mat');
time=ncread('putylong.nc','time');
save time.mat time
load('time.mat');
for i=1:5;
k=i*6
bulanenam(1)=((semua(1) + semua(2) +
semua(3)+semua(4)+semua(5)+semua(6))/6 );
bulanenam(i+1)=((semua(k+1) + semua(k+2) +
semua(k+3)+semua(k+4)+semua(k+5)+semua(k+6))/6);
end
y=fft(bulanenam);
y(1)=[];
n = length(y);
power = abs(y(1:floor(n/2))).^2;
nyquist = 1/2;
freq = (1:n/2)/(n/2)*nyquist;
figure(4)
subplot(321)
plot(bulanenam)
xlabel ('periode');
ylabel ('amplitudo');
title(' grafik 6 bulan');
subplot(322)
plot(y,'ro')
title('gambar fft')
subplot(323)
plot(freq,power)
title('periodogram')
subplot(324)
plot(freq,power)
title('siklus/tahun')
xlabel('cycles/year')
subplot(325)
period = 1./freq
plot(period,power);
%axis([0 40 0 2e+7]);
ylabel('Power');
xlabel('Period (Years/Cycle)');
title('periode(siklus/tahun)')
subplot(326)
period = 1./freq
plot(period,power);
hold on;
index = find(power == max(power));
mainPeriodStr = num2str(period(index));
plot(period(index),power(index),'r.', 'MarkerSize',25);
text(period(index)+2,power(index),['Period=',mainPeriodSt
r]);hold off;
title('panjang periode/tahun')
E. Hasil
F. Pembahasan
Data evaporasi yang diperoleh dari Giovani NASA merupakan data dengan
format nc. Dimana format nc ini diubah menjadi format mat kemudian diolah dengan
metode Fast Fourier Transform (FFT)
Gambar diatas merupalan hasil dari plot data evaporasi Land pada daerah Kota
Balikpapan dengan longitude (13oLS 116,831oBT) selama 3 tahun 3 bulan mulai dari
Januari 2015 sampai Maret 2018 dan dibuat grafik selama 1 bulan, 3 bulan, 4 bulan
dan 6 bulan, pada bagian pertama menunjukkan grafik data bulanan/ 3 bulan/ 4 bulan/
6 bulan, grafik fourier, dan selanjutnya grafik periodogram, selanjutnya grafik
siklus/tahun, grafik periode (siklus/tahun), dan grafik panjang periode/tahun.
Fast Fourier Transform (FFT) dapat digunakan untuk pemrosesan data sebagai
algoritma untuk menyelesaikan DFT, selain itu Fast Fourier Transform (FFT)
diterapkan dalam beragam bidang dari pengolahan sinyal digital dan memecahkan
persamaan diferensial parsial menjadi algoritma-algoritma untuk penggandaan
bilangan integer dalam jumlah banyak
Dari data yang evaporasi yang sebetulnya diketahu bahwa evaporasi terjadi naik
turun selama per tiga bulan, empat bulan dan enam bulan seperti data pada nc.
Evaporasi tertinggi tahun 2015 terjadi pada bulan Oktober, tahun 2016 dan 2017 pada
bulan September. Hal ini
DAFTAR PUSTAKA