Utm Ikhsan
Utm Ikhsan
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Ukur Tanah dari
Dosen Dr. Drs. Ir. H. Iskandar Muda Purwaamijaya, MT
oleh :
IKHSAN JATI KERTAPERNATA
1504107
KELAS A
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya lah penulis telah mampu menyelesaikan makalah ini yang
bertemakan mengenai Universal Transverse Mercator (UTM). Makalah ini
disusun untukk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Ukur Tanah.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan laporan makalah ini banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Dr. Ir. H. Iskandar Muda Purwaamijaya, MT., selaku dosen dosen mata kuliah
Ilmu Ukur Tanah;
2. Orang tua yang telah membantu penulis menempuh kuliah.
3. para senior dan rekan-rekan seangkatan yang telah memotivasi penulis untuk
menyelesaikan penyusunan makalah ini;
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda.
Demikian yang dapat penulis sampaikan pada makalah ini, mohon maaf
apabila dalam penulisan makalah ini terjadi banyak kesalahan, semoga makalah
ini bermanfaat bagi pembacaanya . Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian UTM, Polyeder, dan TM ?
2. Apa tujuan dari UTM, polyeder, dan TM ?
3. Apa manfaat dari UTM, polyeder, dan TM ?
4. Bagaimana sistem koordinat UTM ?
5. Bagaimana koordinat UTM Dunia dan Indonesia?
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Berikut adalah sifat khusus dari proyeksi UTM :
a. Proyeksi : Transvere Mercator dengan lebar zone 6°.
b. Sumbu pertama (ordinat / Y) : Meridian sentral dari tiap zone
c. Sumbu kedua (absis / X) : Ekuator
d. Satuan : Meter
e. Absis Semu (T) : 500.000 meter pada Meridian sentral
f. Ordinat Semu (U) : 0 meter untuk belahan bumi bagian Utara
dan 10.000.000 meter untuk belahan bumi
bagian Selatan
g. Faktor skala : 0,9996 (pada Meridian sentral)
h. Penomoran zone : Dimulai dengan zone 1 dari 180° BB s/d
174° BB, zone 2 dari 174° BB s/d 168° BB, dan
seterusnya sampai zone 60 yaitu dari 174°
BT s/d 180° BT.
i. Batas Lintang : 84° LU dan 80° LS dengan lebar lintang
untukmasing-masing zone adalah 8°,
kecuali untukbagian lintang X yaitu 12°
j. Penomoran bagian derajat lintang : Dimulai dari notasi C (800LS – 720LS), D,
E, F sampai X (720LU – 840LU) (notasi huruf
I dan O tidak digunakan).
k. Wilayah Indonesia terbagi dalam 9 zone UTM, dimulai dari meridian 90° BT
sampai meridian 144° BT dengan batas lintang 11° LS sampai 6° LU. Dengan
demikian, wilayah Indonesia terdapat pada zone 46 sampai dengan zone 54.
4
Gambar 1. Universal Transversal Mercator
5
Meridian akan tergambar sebagai garis lurus yang konvergen kearah
kutub. Untuk daerah di utara ekuator, konvergen ke kutub utara.Untuk daerah
yang ada di sebelah selatan konvergen ke kutub selatan.
Setiap bagian derajat proyeksi Polyeder diberi nomor dengan dua digit
angka. Digit pertama yang menggunakan angka romawi menunjukkan letak garis
parallel standar (φ0) sedangakan digit kedua yang menggunakan angka arab
menunjukkan garis meridian standarnya (λ0).
6
UTM dan TM 3 sama-sama menggunakan Transverse mercator, berikut
perbedaan antara sistem koordinat UTM dan TM 3 :
1. TM 3 memiliki lebar zona 3 derajat, sedangkan UTM memiliki lebar zona
6 derajat.
2. Satu zona UTM dibagi dua menjadi zona TM3, sebagai contoh : zona 49,
terdapat dua zona TM 3 yaitu zona 49.1 dan 49.2.
3. False easting tiap zona TM 3 adalah 200.000, sedangkan untuk UTM
adalah 500.000.
4. False northing untuk tiap zona TM 3 adalah 1.500.000, sedangkan untuk
UTM adalah 10.000.000.
5. Meridian Central di TM3 berbeda dengan UTM. Tetapi prinsipnya sama.
Zona-zona UTM dibagia dua, meridian di setiap zona yang dibagi dua
tersebut otomatis menjadi meridian central.
6. Faktor skala untuk TM 3 adalah 0,9999 , sedangkan UTM adalah 0,9996
7
2.2 Tujuan dari UTM, Polyeder, dan TM
UTM tidak mengacu pada bentuk bumi yang bulat, melainkan mengacu
pada bentuk bumi yang datar/planar melalui proyeksi tertentu.Sistem koordinat
UTM memproyeksikan bumi ke dalam bentuk tabung dalam satuan meter.
8
Proyeksi dilakukan antar garis bujur setiap 60. Setiap daerah yang dibatasi
oleh garis bujur sejauh 60 ini disebut zone UTM. Dengan demikian mengacu pada
bentuk bumi bulat sempurna (3600), terdapat 60 zona UTM di dunia. Zona 1
dimulai dari 1800 Bujur Barat (BB) hingga 1740 BB, zona 2 dari 1740 BB hingga
1680BB, terus ke arah timur hingga zona 60 yang dimulai dari 1740 Bujur Timur
(BT) hingga 1800 BT. Secara keseluruhan terdapat 120 zona UTM didunia
karena tiap zona yang ada dibagi lagi menjadi bagian utara (north) garis
khatulistiwa dan bagian selatan (south) garis khatulistiwa.
9
BAB III
PEMBAHASAN
10
Gambar 6. Proyeksi 60 Zona UTM
11
dan aktifkan gridnya :
koordinat UTM menggunakan satuan unit meter. Setiap zona memiliki panjang x
sebesar 500.000 meter dan panjang y sebesar 10.000.000 meter.
12
Proyeksi ini menjadi dasar koordinat sistem global yang pada awalnya
dikembangkan untuk keperluan militer, namun sekarang sudah dipakai lebih luas.
Sehingga, zona 1 pada koordinat UTM dimulai dari 1800 BB-1740BB, kemudian
dilanjutkan dengan zona 2 yang dimulai dari 1740BB-1680 BB, zona 3 dimulai
dari 1680 BB-1620 BB, dst… sedangkan untuk batas lintang dibagi berdasarkan
nilai 8 derajat.
Untuk Indonesia yang berada pada posisi 900BT - 1440BT dan 110LS - 60LU
terbagi ke dalam 9 zona UTM yaitu zona 46 – 54
13
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Main_Page, http://en.wikipedia.org/wiki/Universal_T
ransverse_Mercator_coordinate_system
(https://yunitafauzia.wordpress.com/2012/09/21/pengertian-utm-universal
http://geoexpose.blogspot.com/2012/01/jenis-jenis-proyeksi-peta.html
15