Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Setiap orang tentu mempunyai tujuan dan berusaha untuk mencapainya. Tujuan itu akan
berbeda bagi setiap orang antara lain karena pengaruh pengetahuan dan pengalaman yang
berbeda. Namun demikian , setiap orang akan sama dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan
dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Memepertahankan dan memenuhi kebutuhan hidup ini
dapat dianggap sebagai tujuan pokok manusia. Untuk mencapai tujuan itu orang harus
melakukan aktivitas-aktivitas (kegiatan) tertentu. Disinilah mulai timbulnya administrasi dan
orang yang melakukan administrasi tersebut dinamakan administrator. Dengan demikian,
siapapun dapat melakukan administrasi.
Manusia selalu hidup berkelompok dalam menjalankan kehidupannya. Salah satu
kelompok itu ialah sebuah kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Segenap proses
penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama dari sekelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu dipelajari oleh suatu cabang ilmu , yang disebut Ilmu Administrasi.
Ilmu Administrasi merupakan suatu ilmu yang luas coraknya. Sebab ilmu ini menerima
sumbangan-sumbangan berbagai pengertian, cara pemikiran, dan cara pendekatan dari cabang-
cabang ilmu lainnya. Sebagai pengetahuan sistematis, ilmu ini mewujudkan berbagai pernyataan
yang mempunyai bentuk preskripsi dan berbagai proposisi berupa prinsip ilmiah, kaidah ilmiah,
dan teori ilmiah.
Oleh karena manusia secara kodrat terbatas kemampuannya maka ada kalanya dia tidak
dapat melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuannya itu sendirian saja. Untuk itu dia
harus menggunakan tenaga orang lain dalam arti bekerja sama dengan orang lain dalam
mencapai tujuannya, atau berorganisasi. Dalam organisasi ini diperlukan pula manajemen yaitu
usaha untuk mengkoordinasikan semua tugas yang dilakukan oleh orang-orang dan
mengarahkannya kepada tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian, organisasi dan
manajemen adalah merupakan sarana dari administrasi.

1
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa dalam melakukan administrasi, seorang
administrator dibantu oleh orang-orang yang bekerja sama dalam menjalankan tugas-tugas yang
harus ditunaikan dan tugas-tugas tersebut harus diselaraskan dan dipadukan supaya mengarah
kepada tujuan yang diingini. Kerjasama orang-orang dalam mencapai tujuan itu perlu disusun
dan diatur, dan untuk itu administrasi memerlukan organisasi. Karena di dalam administrasi ini
yang dihadapi adalah orang-orang yang bekerja dengan akal dan perasaannya dengan
menggunakan alat-alat dan materi lainnya, maka orang-orang perlu digerakkan menuju sasaran
yang akan dicapai, untuk itu diperlukan manajemen. Oleh sebab itu organisasi dan manajemen
merupakan sarana administrasi.

2
BAB II

Pembahasan

A. Pengertian Administrasi

Administrasi berasal dari bahasa Latin :Ad = intensif danministrare = melayani, membantu,
memenuhi. Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani,
mengarahkan atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.
- Administrasi adalah proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok,
pemerintah atau swasta, sipil atau militer, besar atau kecil (White, 1958).
- Administrasi sebagai kegiatan kelompok yang mengadakan kerjasama guna menyelesaikan
tugas bersama (Simon, 1958).
- Administrasi didefinisikan sebagai bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan usaha
kelompok individu guna mencapai tujuan bersama (Newman, 1963).

Pengertian Administrasi dalam bahasa Indonesia ada 2 (dua) :


a. Administrasi berasal dari bahasa Belanda, “Administratie” yang merupakan pengertian
Administrasi dalam arti sempit, yaitu sebagai kegiatan tata usaha kantor (catat-mencatat,
mengetik, menggandakan, dan sebagainya). Kegiatan ini dalam bahasa Inggris disebut :
Clerical works (FX.Soedjadi, 1989).

b. Administrasi dalam arti luas, berasal dari bahasa Inggris “Administration” , yaitu proses
kerjasama antara dua orang atau lebih berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai
tujuan bersama yang telah ditentukan (S.P. Siagian, 1973)
Berdasarkan hal tersebut diatas, administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Administrasi, baik dalam pengertian
luas maupun sempit di dalam penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi-fungsi
manajemen, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
dengan hubungan manusia, dan juga aliran-aliran perilaku, teori proses, pendekatan kuantitatif,
pendekatan sistem dan pendekatan kontingensi.

3
Para ahli teori klasik terutama menekankan pada pemikiran F.W Taylor dan Henry
Fayol dan Max Webber dengan kontribusi dari para ahli teori klasik lainnya. Kemudian
membahas pendikatan hubungan manusia, pendekatan prilaku,pendekatan proses, pendekatan
kuantatif, pendekatan sistem dan pendekatan kontingensi yang merupakan acuan pendekatan
studi dalam administrasi modern.
Teori selalu berkembang dan tidak mengenal akhir. Apalagi tidak satu teoripun yang bisa
gambarkan secara lengkap tentang kenyataan kerja sama keorganisasian yang kita alami.Oleh
sebab itu teori klasik bukan berarti sudah kadaluarsa dan teori modern dan kontemporer adalah
up to date, tetapi kedua-duanya saling lengkapi atas kelemahan masing-masing.
Meskipun demikian baru pada akhir abad 19 awal abad 20 pengalaman tersebut
ditelaah dan dianalisis secara ilmiah yang dikumpulkan dalam satu disiplin ilmu yaitu Ilmu
Administrasi. Melalui analisis sejarah dapat dilacak dan diketahui bahwa kira-kira tahun 1300
SM bangsa mesir telah mengenal Administrasi, Max webber “Mesir sebagai satu-satunya Negara
paling tua yang memiliki Administrasi Birokratik”.Demikian juga tiongkok kuno, dapat
diketahui tentang konstitusi Chow yang dipengaruhi oleh ajaran Confucius dalam “administrasi
Pemerintahan”. Yunani (430 SM) dengan susunan kepengurusan Negara yang demokratis,
Romawi dengan “de ofiis” dan “de Legibus”nya Marcus Tullius Cicero dan abad 17 di perusia,
Austria, Jerman, dan Prancis dengan Kameralisyang mengembangkan Administrasi Negara,
Misalnya : Sistem Pembukuan dalam hal administrasi keuangan Negara, Markantilis (sentralisasi
Ekonomi dan politik) dan Kaum Fisiokrat yang berpengaruh selama kurun waktu 1550 – 1700
san.
Fakta administrasi seperti dikemukakan diatas hingga 1886 dikenal sebagai praktek dan
teknik kerjasama sebagai seni administrasi yang belum ditelaah secara ilmiah. Adapun puncak
analisis ilmiah mengenai fenomena administrasi berdasarkan fakta sejarah dimulai pada akhir
abad 19 dengan munculnya gerakan manajemen ilmiyah yang dipelopori F.W Taylor (1856 -
1925) dan gerakan general and industrial administration yang dipelopori H. Fayol (1841-1925)
sekaligus beri identitas ilmu bagi adminstrasi yang kemudian disempurnakan dengan munculnya
berbagai teori dan pendekatan studi administrasi.

4
B. Unsur-Unsur Administrasi

Kegiatan yang bersifat kerja sama mencakup bidang yang sangat luas dimana saja kerja
sama selalu melekat pada kegiatan manusia menurut The Liang Gie yang disebut administrasi
adalah ; “Segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok manusia
untuk mencapai tujuan tertentu”. Dari defenisi The Liang Gie tersebut kita mendapat tiga unsur
administrasi yang terdiri dari :

1. Kegiatan melibatkan dua orang atau lebih


2. Kegiatan dilakukan secara bersama-sama
3. Ada tujuan tertentu yang hendak dicapai.

Tiga unsur tersebut berkaitan erat satu sama lain dan terpadu. Jika salah satunya tidak ada
maka kegiatan tersebut tidak dapat disebut sebagai administrasi.

C. Ruang Lingkup Administrasi Oganisasi, Manajemen, Kepemimpinan, Hubungan


Antarmanusia

Ruang lingkup ilmu administrasi sebenarnya sangat luas sekali, yaitu menyangkut hal-hal apa
saja yang termasuk dalam bahasa atau bagian dari pada administrasi tersebut. Ruang lingkup ini
sangat perlu diberi kepastian sehingga memudahkan kita membahas tentang administrasi itu
sendiri.Ruang lingkup ini akan menjadi batas luasnya administrasi itu sendiri.
Ruang lingkup ilmu administrasi dibatasi unsur-unsur seperti dibawah ini :

1. Organisasi

Merupakan wadah dimana usaha kerja sama itu diselenggarakan. Wewenang, tugas dan
tanggungjawab menjadi kesatuan yang laras. Termasuk pula dalam proses mengorganisir atau
membentuk organisasi ialah penentuan tujuan yang hendak dicapai.

2. Manajemen

Dapat dianggap sebagai suatu proses yang menggerakan kegiatan dalam administrasi itu
sehingga tujuan yang telah dibentuk benar-benar tercapai. Kegiatan untuk mengurus,

5
membimbing dan mengarahkan agar supaya tujuan dapat tercapai”. (Budioro, 2002 : 5). Seorang
manajer bertanggung jawab untuk melaksanakannya ke arah tercapainya tujuan tersebut.
Manajemen menentukan tujuan organisasi : “Titik tolak proses manajemen adalah menentukan
‘objectives’ atau tujuan-tujuan organisasi. ‘Objectives’ direncanakan untuk memberikan kepada
suatu organisasi dan anggota-anggotanya arah dan maksud ”. (Terry dan Rue, 1988 : 29).

3. Kepemimpinan

Peran kepemimpinan dalam administrasi adalah untuk memimpin suatu kegiatan administrasi,
mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur-unsur di dalam kelompok atau
organisasinya untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.

“Pemimpin itu menyampaikan rencana itu kepada sekutu-sekutunya, menjelaskan maksud dari
kegiatanitu, mengatakanapa yang akan dibuat oleh setiap anggota, berusaha untuk
membangkitkan kegembiraan, dan berusaha untuk menyelesaikan setiap perselisihan di kalangan
anggota-anggotanya”.(Terry dan Rue, 1988).

4. Hubungan antar manusia

Merupakan urat nadi yang memungkinkan orang-orang dalam usaha bersama mengetahui apa
yang terjadi atau diinginkan oleh masing-masing. Tanpa tata hubungan yang baik, tidak mungkin
kerjasama dapat terlaksana dengan baik. Hubungan antar manusia dalam sistem administrasi di
Indonesia secara umum terikat pada budaya organisasi yang feodalistik. Di mana budaya feodal
ini menanamkan sikap rukun antar sesama bawahan, dan sikap hormat bawahan pada atasan
meskipun atasan itu melakukan kekeliruan, tetapi sebagai bawahan harus tetap hormat kepada
atasan, atasan itu dikarenakan kedudukannya tetap pada posisi benar.

Ada lima kegiatan hubungan antar manusia dalam administrasi yaitu:

1. Menentukan apa yang akan di jadikan sasaran oleh organisasi,menentukan tujuan


dan sasaran tiapbidang, menentukan apa yang harus dilakukan manusia dalam
administrasi untuk mencapainya dan menjadikan sasaran itu efektif dengan
membicarakannya bersama anggota organisasi.
2. Mengorganisir seluruh kegiatan dalam administrasi termasuk menggolongkan,
membagi pekerjaan, membentuk tugas organisasi.

6
3. Memotivasi dan berkomunikasi antar manusia dalam kegiatan.
4. Melakukan pengukuran tentang kegiatan manusia dalam organisasi,termasuk
menganalisis, menilai, dan menapsirkan hasil kerja baik secara individu maupun
kelompok dalam organisasi secara keseluruhan
5. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan orang-orang dalam organisasi itu
termasuk manajernya sendiri.

D. Fungsi Administrasi

Pada saat ini dengan makin berkembangnya ilmu administrasi, maka pembagian fungsi
administrasi makin banyak pula. Berbagai pembagian tersebut, meskipun bervariasi, namun jika
dikaji secara mendalam pada dasarnya tidak memperlihatkan perbedaan yang berarti.(Azwar
Azrul,1993). Dalam praktek sehari-hari untuk memudahkan pelaksanaannya, berbagai fungsi
administrasi ini sering disederhanakan menjadi 4 macam saja, yaitu:
1) Perencanaan (planning) yang didalamnya termasuk penyusun anggaran belanja.
2) Pengorganisasian (organizing) yang didalamnya termasuk penyusunan staf.
3) Pelaksanaan (implementing) yang didalamnya termasuk pengarahan,
pengkoordinasian,bimbingan, penggerakandanpengawasan.
4) Penilaian (evaluation) yang didalamnya termasuk penyusunan laporan. (Azwar
Azwar,1993
Menurut Quible (2001), ada lima jenis fungsi pendukung administrasi dalam perkantoran.
1. Fungsi rutin, yaitu fungsi administrasi perkantoran yang membutuhkan pemikiran minimal
mencakup pengarsipan dan penggandaan. Biasanya, fungsi ini dilaksanakan oleh staf
administrasi yang bertanggungjawab atas kegiatan administrasi sehari – hari.
2. Fungsi teknis, yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan pendapat, keputusan, dan
keterampilan perkantoran yang memadai, seperti bias menggunakan beberapa program aplikasi
komputer. Fungsi ini biasanya dilakukan oleh staf administrasi yang tergabung dalam
departemen teknologi informasi.
3. Fungsi analisis, yaitu fungsi yang membutuhkan pemikiran yang kritis dan kreatif, disertai
kemampuan untuk mengambil keputusan, seperti membuat dan menganalisis laporan dan

7
membuat keputusan pembelian. Fungsi ini biasanya dilakukan oleh seorang manajer yang
bertanggungjawab men-support keputusan yang akan dibuat oleh atasannya.
4. Fungsi interpersonal, yaitu fungsi yang membutuhkan penilaian dan analisis sebagai dasar
pengambilan keputusan, serta keterampilan yang berhububungan dengan orang lain, seperti
mengoordinasikan tim proyek. Fungsi ini biasanya dilakukan oleh staf administrasi sebagai
jenjang karier sebelum naik menjadi manajer pada suatu organisasi.
5. Fungsi manajerial, yaitu fungsi yang membutuhkan perencanaan, pengorganisasian
pengukuran, dan pemotivasian, seperti pembuatan anggaran dan pengevaluasian karyawan.
Biasanya, fungs iini dilakukan oleh staf setingkat manajer yang bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan system dan prosedur administrasi.

E. Hubungan Antar Makna dan Defenisi Administrasi

Sekalipun dengan susunan kata-kata yang berlainan namun semua defenisi tersebut diatas
mempunyai inti yang sama yaitu memandang administrasi sebagai suatu jenis kegiatan, aktivitas
pekerjaan perbuatan, tindakan ataupun usaha. Tetapi kegiatan yang dilakukan tidak hanya satu
macam melainkan merupakan suatu rangkaian kegiatan.
Jadi, sesungguhnya administrasi dapat dipandang sebagai suatu rangkaian, tetapi juga
dapat dipandang sebagai proses pemikiran. Begitu luasnya bidang yang dicakup oleh istilah
administrasi, sehingga Robert prestus sampai-sampai mengungkapkan bahwa cakupan ilmu-ilmu
sosial lainnya karena kerja sama dalam setiap aspek kehidupan.

F. Cabang-Cabang Ilmu Administrasi

Secara umum ilmu administrasi dibagi dalam dua cabang besar yakni : adminitrasi negara
dan administrasi niaga perbedaan antara dua cabang ilmu ini terletak pada fokus pembahasan
atau objek studi.

8
1. Administrasi Negara

Administrasi negara mempunyai banyak sekali definisi, yang secara umum dapat dibagi
dalam dua kategori. Pertama, definisi yang melihat administrasi negara hanya dalam
lingkungan lembaga eksekutif saja. Dan kedua, definisi yang melihat cakupan
administrasi negara meliputi semua cabang pemerintahan dan hal-hal yang berkaitan
dengan publik.
Terdapat hubungan interaktif antara administrasi negara dengan lingkungan sosialnya. Di
antara berbagai unsur lingkungan sosial, unsur budaya merupakan unsur yang paling
banyak mempengaruhi penampilan (performance) administrasi negara.

Sejarah Pertumbuhan Administrasi Negara

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa terdapat tali sejarah yang merakit
perkembangan administrasi negara. Apa yang dicapai dan diberikan oleh
administrasi negara sekarang, tidak lepas dari upaya-upaya yang tidak kenal lelah
yang telah dilakukan oleh para peletak dasar dan pembentuk administrasi yang
dahulu. Administrasi modern penuh dengan usaha untuk lebih menekan jabatan
publik agar mempersembahkan segala kegiatannya untuk mewujudkan kemak-
muran dan melayani kepentingan umum. Karena itu, administrasi negara tidak
dipandang sebagai administrasi “of the public”, tetapi sebaliknya adalah
administrasi “for the public”.
Ide ini sebenarnya bukanlah baru. Orientasi semacam ini telah dicanangkan
dengan jelas dalam ajaran Confusius dan dalam “Pidato Pemakaman” Pericles,
bahkan dalam kehidupan bangsa Mesir kuno. Bukti - bukti sejarah dengan jelas
membuktikan upaya-upaya yang sistematis, yang dikobarkan oleh tokoh-tokoh
seperti Cicero dan Casiodorus. Selama abad ke-16 - 18 tonggak kemapanan admi-
nistrasi negara Jerman dan Austria telah dipancangkan oleh kaum Kameralis yang
memandang administrasi sebagai teknologi. Administrasi negara juga
memperoleh perhatian penting di Amerika, terutama setelah negara ini merdeka.
Apa yang dikemukakan oleh Cicero dalam De Officiis misalnya, dapat ditemukan
dalam kode etik publik dari kerajaan-kerajaan lama. Hal yang umum muncul di

9
antara mereka adalah adanya harapan agar administrasi negara melakukan
kegiatan demi kepentingan umum dan selalu mengembangkan kemakmuran
rakyat. Dengan kata lain, administrasi negara tidak seharusnya mengeruk kantong
kantornya (korupsi) demi kepentingan dirinya sendiri

Pendekatan Administrasi Negara Modern

Perkembangan evolusioner administrasi negara diuraikan melalui pendekatan


tradisional, pendekatan perilaku, pendekatan pembuatan keputusan (desisional)
dan pendekatan ekologis. Secara khusus, pendekatan tradisional mengungkapkan
tentang pengaruh ilmu politik, sebagai induk administrasi negara, pendekatan
rasional dalam administrasi dan pengaruh Gerakan Manajemen Ilmiah terhadap
perkembangan administrasi negara.
Di antara empat pendekatan yang diajukan, tidak ada satu pun pendekatan yang
lebih unggul daripada pendekatan-pendekatan yang lain, karena setiap pendekatan
berjaya pada sesuatu masa, di samping kesadaran bahwa setiap pendekatan
mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Karena administrasi mengandung berbagai macam disiplin, sehingga cara
pendekatan dan metodologi dalam administrasi juga beraneka ragam, maka
administrasi negara merupakan bidang kajian yang dinamis. Selanjutnya sukar
untuk secara khusus menerapkan satu-satunya pendekatan terbaik terhadap aspek
administrasi tertentu. Kiranya lebih bermanfaat untuk mempergunakan keempat
cara pendekatan tersebut sesuai dengan aksentuasi dari sesuatu gejala yang
diamati.
Pengaruh politik terhadap administrasi negara selalu besar, tidak peduli kapan pun
masanya. Hal ini disebabkan oleh adanya gejala di semua negara yang
menunjukkan bahwa setiap pemerintah disusun di atas tiga cabang pemerintahan
(legislatif, eksekutif, dan yudikatif). Hubungan terus menerus administrasi dengan
politik mencerminkan keberlanjutan hubungan antara lembaga eksekutif dengan
lembaga legislatif, sebagaimana dicerminkan dalam dua tahap pemerintahan,
yakni tahap politik dan tahap administrasi. Jika tahap pertama merupakan tahap

10
perumusan kebijakan, maka tahap kedua merupakan tahap implementasi
kebijakan yang telah ditetapkan dalam tahap pertama

Pentingnya studi administrasi negara

Administrasi negara mempunyai banyak definisi yang berbeda satu sama lain,
sesuai dengan cakupan dan pusat perhatian. Sekalipun demikian, jika administrasi
negara dibandingkan dengan organisasi sosial yang lain, maka segera terungkap
bahwa administrasi negara mempunyai hal-hal yang bersifat khusus yang tidak
dimiliki oleh organisasi-organisasi lainnya. Caiden (1982) menunjukkan tujuh
kekhususan administrasi negara, yaitu
1. Kehadiran administrasi negara tidak bisa dihindari.
2. Administrasi Negara mengharapkan kepatuhan.
3. Administrasi Negara mempunyai prioritas.
4. Administrasi Negara mempunyai kekecualian.
5. Manajemen puncak Administrasi Negara adalah politik.
6. Penampilan Administrasi Negara sulit diukur
7. Lebih banyak harapan yang diletakkan pada Administrasi Negara

Identifikasi Administrasi Negara

1. Identifikasi terhadap administrasi negara, menurut pandapat Gerald E. Caiden,


dapat ditempuh melalui lima cara berikut:
a. Identifikasi administrasi pemerintahan.
b. Identifikasi organisasi publik.
c. Identifikasi orientasi sikap administrasi.
d. Identifikasi proses yang bersifat khusus.
e. Identifikasi aspek public
2. Administrasi negara tidak bisa diidentifikasikan hanya atas dasar salah satu
dari ke empat indikator berikut : administrasi pemerintahan, organisasi publik,
sikap administrasi dan proses yang bersifat khusus.

11
3. Lima identifikasi mengandung unsur yang bersifat umum, yakni :
administrasi negara menunjukkan aktivitas komunal yang diorganisasikan
secara publik, dalam arahan politik, dan beroperasi berdasarkan kaidah-kaidah
publik.

Peranan Administrasi Negara

Pentingnya studi administrasi Negara dikaitkan dengan kenyataan bahwa


kehidupan menjadi tak bermakna, kecuali dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat
public. Segala hal yang berkenaan dengan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
yang bersifat public telah dicakup dalam pengertian administrasi Negara,
khususnya dalam mengkaji kebijaksanaan publik.

Dalam proses pembangunan sebagai konsekuensi dari pandangan bahwa


administrasi Negara merupakan motor penggerak pembangunan, maka
administrasi Negara membantu untuk meningkatkan kemampuan administrasi.
Artinya, di samping memberikan ketrampilan dalam bidang prosedur, teknik, dan
mekanik, studi administrasi akan memberikan bekal ilmiah mengenai bagaimana
mengorganisasikan segala energi social dan melakukan evaluasi terhadap
kegiatan. Dengan demikian, determinasi kebijaksanaan public, baik dalam
tahapan formulasi, implementasi, evaluasi, amupun terminasi, selalu dikaitkan
dengan aspek produktifitas, kepraktisan, kearifan, ekonomi dan apresiasi terhadap
system nilai yang berlaku.

Peranan administrasi Negara makin dibutuhkan dalam alam globalisasi yang amat
menekankan prinsip persainagn bebas. Secara politis, peranan administrasi
Negara adalah memelihara stabilitas Negara, baik dalam pengertian keutuhan
wilayah maupun keutuhan politik. Secara ekonomi, peranan administrasi Negara
adalah menjamin adanya kemampuan ekonomi nasional untuk menghadapi dan
mengatasi persaingan global.

12
Krisis Identitas

Krisis identitas yang dialami administrasi negara, menurut Henry (1995:21),


berkisar pada persoalan bagaimana administrasi negara memandang dirinya
sendiri dalam waktu- waktu silam. Secara rinci krisis identitas dimaksud
menunjukkan bahwa:
1. Krisis identitas yang dihadapi administrasi Negara bertu mpu pada tiadanya
kesepakatan tentang administrasi Negara sebagai ilmu ataukah bukan.
2. Sesuatu pengetahuan dapat dipandang sebagai ilmu apabila memenuhi dua
ukuran berikut :
 Mempunyai paradigm teoritis
 Mempunyai teori inti
3. Nicholas Henry menunjukkan adanya lima paradigm administrasi Negara
yang terdiri dari :
- Dikhotomi politik-administrasi (1900-1927)
- Prinsip-prinsip administrasi (1927-1937)
- Administrasi Negara sebagai ilmu politik (1950-sampai sekarang)
- Administrasi Negara sebagai ilmu administrasi (1956-1970)
- Administrasi Negara sebagai administrasi Negara (1970-sampai
sekarang).
4. Administrasi Negara dapat dipandang sebagai studi multi disipliner yang
bersifat eklektis karena banyak konsep yang dipinjam dari ilmu-ilmu lain.

Hubungan Administrasi Negara dengan ilmu-ilmu lain


1. Administrasi negara, sebagai salah satu cabang dari ilmu sosial, kehidupannya
berlangsung dalam suatu lingkungan sosial tertentu, sehingga perwujudan
aktivitasnya senantiasa berhubungan erat dengan berbagai cabang ilmu sosial,
khususnya dengan ilmu sejarah, antropologi budaya, ilmu ekonomi,
administrasi niaga, ilmu jiwa, sosiologi dan ilmu politik.
2. Perspektif administarsi Negara akan lebih gampang diungkapakan dengan
mempergunakan analisis sejarah dan antropolgi budaya. Penggunaan analisis
antropologi budaya akan melengkapi analisis sejarah.

13
3. Ilmu ekonomi menyumbangkan analisis biaya dan manfaat, sedang
administrasi niaga menyumbangkan konsep PPBS dan makna Gerakan
Manajemen Ilmiah kepada administrasi negara. Sementara ilmu jiwa
membantu untuk memahami individu dalam situasi administrasi.
4. Sosiologi telah memberikan pambahasan yang mendalam mengenai birokrasi
dan kooptasi, yang merupakan hal-hal yang amat menonjol dalam studi
administrasi Negara

Masalah Focus dan Locus dari Administrasi Negara


1. Menurut pendapat Maurice Spiers pendekatan-pendekatan dalam administrasi
negara adalah pendekatan matematik, sumber daya manusia dan sumber daya
umum. Sedang menurut Robert Presthus adalah pendekatan institusional,
struktural, perilaku, dan pasca perilaku. Bagi Thomas J. Davy pendekatan
yang dimaksud terdiri dari manajerial, psikologis, politis, dan sosiologis.
2. Pendekatan proses administrasi memandang administrasi sebagai satu proses
kerja yang dipergunakan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Pendekatan
ini juga seringkali disebut dengan pendekatan operasional.
3. Pendekatan empiris hendak melakukan generalisasi atas kasus-kasus yang
telah terjadi secara sukses. Pendekatan ini seringkali disebut juga sebagai
pendekatan pengalaman.
4. Pendekatan perilaku manusia memandang bahwa pencapaian tujuan-tujuan
organisasi tergantung pada penerapan prinsip-prinsip psikologis. Pendekatan
ini telah menampilkan aspek manusia sebagai elemen utama administrasi.
5. Pendekatan sistem sosial memandang administrasi sebagai satu sistem sosial.
Kesadaran akan berbagai keterbatasan organisasi dapat menumbuhkan
semangat kerjasama di antara anggota-anggota organisasi.
6. Pendekatan matematik memandang model-model matematik dapat diterapkan
pada administrasi, dengan tujuan untuk melakukan peramalan.
7. Pendekatan teori keputusan memandang pembuatan keputusan sebagai fungsi
utama administrasi. Semula pendekatan ini hanya membahas dan melakukan

14
evaluasi terhadap alternatif-alternatif dalam memilih tindakan yang akan
diambil, tetapi kemudian pendekatan ini juga mengkaji semua aktivitas
organisasi.

2. Administrasi Niaga
Menurut Prof. Dr. MR. S. Prajudi Admosudidjo dalam bukunya yang berjudul
“Administrasi Niaga atau Business Administration” adalah suatu pengertian yang
mencakup dua pengertian menjadi satu, yaitu :
- Administrsi Niaga adalah adminitrasi dari pada suatu organisasi niaga secara
keseluruhan, bilamana organisasi niaga tersebut merupakan perusahaan, maka
administrasi niaga tersebut dijalankan oleh Direksi dari pada perusahaan.
- Administrasi Niaga adalah administrasi yang mengejar tercapainya tujuan-tujuan
yang bersifat keniagaan (business objective), dalam pengertian ini, administrasi
niaga tersebut dijalnkan oleh setiap manager dalam suatu organisasi niaga.
Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Administrsi Niaga adalah proses
kerjasama dari kelompok orang untuk mencapai keuntungan / laba yang sebesar-
besarnya.

G. Perkembangan Administrasi

1. Sebagai Seni
Perkembangan Administrasi sebagai seni dapat dibagi dalam dua fase yaitu:
Fase Prasejarah (dapat dilihat dari beberapa peradaban)
• Mesopotamia
Mesopotamia telah menjalankan sebagian prinsip-prinsip administrasi dan
manajemen terutama bidang pemerintahan, perdagangan, komunikasi,Pengangkutan
(pengangkutan sungai) dan telah digunakannya logam sebagai alat tukar menukar ,
alat ukur dan hitung yang sudah barang tentu memperlancar perdagangan.

15
• Babilonia
Telah diterapkan administrasi dibidang pemerintahan, perdagangan,
komunikasi,Pengangkutan. Sistem adm dibidang teknologi juga telah berhasil
dengan adanya taman tergantung. Dalam Code Of Hammurabi dikembangkan
manajerial guide line were set forth, pentingnya effective leader style, dalam
didirikan menara babel setinggi 650 Feet tampak Magnificient structures were
erected, production and inventory control was employed.
• Mesir
Sistem desentralisasi dan penggunaan staf penasehat pada 2000 tahun SM,
peninggalan sejarah berupa Paramida yang diperkirakan 100.000 orang selama 20
tahun, pekerjaan ini butuh sistem administrasi yang handal
• Cina
Kira-kira pada tahun 1100 SM cina telah menyadari perlunya perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan. Melalui confucion dengan adm
kepegawaian tiongkok kuno dan Chow yang juga menjabat sebagai perdana mentri
berhasil menciptakan apa yang disebut UUD Chow.
• Romawi
Dipelopori oleh Cicero dalam buku “de officiis” dan “de Legibus” (the Law)
dijelaskan tentang pemerintahan romawi yang berhasil memerintah dan kuasai
daerah yang luas dengan bagi-bagi tugas pemerintahan dalam departemen-
departemen yang disebut “Mangitrates” yang dipimpin oleh magistrator. Disamping
itu ada adm perhubungan, adm perpajakan. Oleh deocletian, struktur empire
diorganisasi dan dibagi dalam 100 Provinsi.
Fase Sejarah Hingga Revolusi Industri
• Gereja katolik
Mempunyai sumbangan besar terhadap pemikiran adm melalui praktek adm
terutama dalam organisasi 1000 tahun yang lalu, memberi kontribusi dalam hal
Hirarki otoritas, spesialisasi aktivitas sepanjang garis fungsional dan konsep staf.
• Nicolo Machiaveli

16
Merupakan orang yang memberi kontribusi secara individual terhadap
pengembangan pemikiran administrasi dan management, lahir pada tahun 14 69 ia
membuat analisis sistematis tentang Prince’s (manajer) job dan dari itu
dikembangkan prinsip-prinsip prektis yang digunakan sekarang ini seperti telah ada
500 tahun lalu. Dalam the prince dan the Discoources, Machiaveli 4 prinsip-prinsip
kepemimpinan yaitu :

1. Pentingnya Relying upon mass consent.


2. Otoritas prince adm pemimpin datang dari adm yang diberikan oleh bawahan.
3. Tak seorangpun menjadi pimpinan tanpa disetujui pengikut.
4. Pemimpin harus Stive for cohesiveness dalam organisasi.

2. Sebagai Ilmu

Pengalaman dan Penelitian Hennry Fayol dalam Mengembangkan lmu Administrasi

1. Upaya yang dilakukan oleh Henry Fayol dalam usaha menyelamatkan industri
pertambangan yang mengalami kemunduran.
2. Alasan diperlukan latihan dan teori Administrasi, serta upaya yang dilakukan oleh
Henry Fayol untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
3. Alasan diperlukan pengajaran Administrasi yang bersitat umum, menurut Henry
Fayol.
4. Alasan Henry Fayol menganjurkan latihan Administrasi bagi jabatan pimpinan.
5. Upaya yang dianjurkan oleh Henry Fayol untuk mengembangkan teori administrasi.

Hasil Penelitian Henry Fayol

1. Ada 6 kegiatan dari suatu badan usaha, dimana administrasi merupakan bagian dari
kegiatan itu
2. Adanya unsur-unsur administrasi, sebagai pedoman kegiatan dari suatu badan usaha
3. Fayol menerapkan 14 prinsip-prinsip umum dari Administrasi
4. Teori Administrasi yang lain, misalnya.

17
- One head for one body
- Many brains to help
- Unity of comnand and unity of direction ,

5. Teori komunikasi yang diperkenalkan oleh Fayol yang disebut Jalan Pintas” (the
gangplank)

Pengalaman dan Penelitian F.W Taylor dalam Mengembangkan Ilmu Administrasi


Manajemen

Pengalaman dan Penelitian F.W. Taylor untuk meningkatkan produktivitas kerja para
Pekerja di Perusahaan Besi Baja Midvale dan Bethlehem. Berdasarkan atas prestasi
kerjanya selama ia bekerja di Perusahaan Besi Baja Midvale, selama 6 tahun ia telah
dipromosikan dari pekerja biasa, Kepala Pekerja, Pengawas Pekerja, Kepala Montir,
Kepala Perencana sampai ia menduduki jabatan tinggi sebagai ahli-ahli Teknik/Insinyur
di Perusahaan Midvale tersebut. Oleh karena keberhasilannya, ia diminta untuk
memperbaiki Perusahaan Besi Baja Bethlehem yang sedang mengalami kemunduran.
Berdasarkan atas ketekunannya ia dapat berhasil menyelamatkan Perusahaan ini dari
suatu kebangkrutan.

H. Kedudukan Administrasi

Dalam kehidupan manusia serba kebutuahan, kebutuhaan untuk tempat tinggal, makan,
pakaian dan lain-lain yang biasa dikenal dengan istilah kebutuhan- kebutuhan primer atau
kebutuhan pokok. untuk dapat memenuhi kebutuhan ini apa itu kebutuhan primer atau kebutuhan
sekunder .orang harus mengusahakan dengan perbuatan -perbuatan yang nyata berusaha seorang
diri maupuna secara bekerja sama dengan perbuatan yang nyata akan dengan perbuatan nyata
maka kebutuhan itu menjelma menjadi tujuan.didalam memenuji kebutuhannya dalam banyak
hal orang harus bekerja sama atau dengan kata lain orang harus melaksanakan suatu proses

18
penyelenggaraan usaha kerja sama dalam mencapai tujuaannya. proses penyelenggaraan inilah
yang disebut dengan administrasi dan pada masyarakat moden yaang makin berkembang ini
makin penting pula tujuan-tujuan yang ingin dan hendak dicapainya maka makin baik dan tepat
pula administrasi yanag harus diaarahkannya oleh karena itu makin penting pulaa
kedudukanaadministrasi sebagai kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut. kedudukan
administrasi penting dalam suatu negara yaang telah maju apalagi bagi negara yang sedang
berkembang. yang mana administrasi akan memberi sumbangan pengalaman dibidang apapun
telah mengajarka kepada negara-negera itu bahwa masalah kemajuan negara bukanlah dititik
beratkan hanya pada modal yang cukup sumber-sumber alam dan kekayaan bumi yaang
berlimpah-limpaah tenaga kerja manusia yang belebih-lebihan tetapi sangat dibutuhkan peranan/
kedudukan aadminstrasi.
administras merupakan modal yang berhargan sekali bagi negara-negara tersebut untuk
melaksanakan tugas dalam mencapai tujuan apalagi asas utama administrasi adalah daya guna
kerja berarti bahwa manusia ingin mencapai suatu hasil secara maksimum atau terbaik dengan
menyelenggarakan sesuatu keja atau usaha secara minimum atau teringan dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukaan sebelumnya disamping administrasi penting bagi suatu negara maka
admnistrasi jugaa penting bagi badan-badaan atau organisasi perusahaaan dan perindustrian juga
bagi lembaga-lembaga seperti lembaga peradilan lembaga permasyarakatan bahkan pembrontak
dan orang matipun membutuhkan admnistrasi sehingga dapat dikatakan bahwa dimana ada
terdapat kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama
maka disana terdapat administrasi.

I. Hubungan dan Kaitan antara Administrasi, Organisasi dan Manajemen

Persamaan dan Perbedaan antara Adiministrasi dan Manajemen

1. Pendapat yang menyatakan bahwa administrasi sama dengan manajemen. Seperti


pendapat yang dikemukakan oleh PBB bahwa kedua istilah itu dipakai secara sinonim, di
mana administrasi banyak dipergunakan di bidang administrasi Negara, sedangkan

19
manajemen banyak dipergunakan di bidang administrasi Niaga (swasta) dan Administrasi
Niaga (negara).
2. Pendapat yang menyatakan bahwa administrasi berbeda dengan manajemen. Hal ini
terutama di bidang administrasi Negara, administrasi Pemerintah yang dilakukan oleh
Presiden dan para Menteri sebagai penentu kebijaksanaan dalam rangka mencapai tujuan
negara. Sedangkan yang wajib melaksanaan kebijaksanaan tersebut ialah manajemen.
Manajer bertanggung jawab untuk melaksanakannya ke arah tercapainya tujuan tersebut.

Hubungan dan Kaitan antara Administrasi, Organisasi dan Manajemen

1. Pendapat tentang administrasi yang terdiri atas organisasi dan manajemen.


2. Berdasarkan pendapat tersebut, administrasi mempunyai arti yang lebih luas daripada
manajemen.
3. Administrasi sesuai dengan prosesnya ialah menentukan tujuan dan kebijaksanaan,
sedangkan organisasi sebagai wadah untuk mencapai tujuan.
4. Untuk merealisasikan tercapainya tujuan diperlukan manajemen.
5. Sesuai dengan tingkat-tingkatnya, maka kemampuan manajemen (managerial skill)
meliputi kemampuan konsepsional, kemampuan melakukan hubungan dengan manusia
yang lain (human skill), dan kemampuan teknis (tecnical skill).
6. Arti, definisi, ciri-ciri dan prinsip-prinsip organisasi, perbedaan sentralisasi dengan
desentralisasi organisasi, dan organisasi formal dengan organisasi informal.
7. Arti, definisi, dan proses atau fungsi manajemen, menurut: W.H. Newman, Luther
Gulick, G. R. Terry, H. Koontz & O’Donnell, dan John F. Mee.

20
BAB III
Penutup

Administrasi dalam arti luas, berasal dari bahasa Inggris “Administration” , yaitu proses
kerjasama antara dua orang atau lebih berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan
bersama yang telah ditentukan (S.P. Siagian, 1973)
Berdasarkan hal tersebut diatas, administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Administrasi, baik dalam pengertian
luas maupun sempit di dalam penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi-fungsi
manajemen, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
dengan hubungan manusia, dan juga aliran-aliran perilaku, teori proses, pendekatan kuantitatif,
pendekatan sistem dan pendekatan kontingensi.
Administrasi secara garis besar terbagi atas 2 cabang besar yaitu :
a. Administrasi Negara
Administrasi negara mempunyai banyak sekali definisi, yang secara umum dapat dibagi
dalam dua kategori. Pertama, definisi yang melihat administrasi negara hanya dalam
lingkungan lembaga eksekutif saja. Dan kedua, definisi yang melihat cakupan
administrasi negara meliputi semua cabang pemerintahan dan hal-hal yang berkaitan
dengan publik.
b. Administrasi Niaga
Menurut Prof. Dr. MR. S. Prajudi Admosudidjo dalam bukunya yang berjudul
“Administrasi Niaga atau Business Administration” adalah suatu pengertian yang
mencakup dua pengertian menjadi satu, yaitu :
- Administrsi Niaga adalah adminitrasi dari pada suatu organisasi niaga secara
keseluruhan, bilamana organisasi niaga tersebut merupakan perusahaan, maka
administrasi niaga tersebut dijalankan oleh Direksi dari pada perusahaan.
- Administrasi Niaga adalah administrasi yang mengejar tercapainya tujuan-tujuan
yang bersifat keniagaan (business objective), dalam pengertian ini, administrasi
niaga tersebut dijalnkan oleh setiap manager dalam suatu organisasi niaga.

21
DAFTAR PUSTAKA

A.W.Widjaja. 2004.Etika Administrasi Negara. Jakarta : PT. BumiAksara


Alimin Maidin,.2004.Mata Kuliah Dasar-Dasar Administrasi Kebijakan Kesehatan. Makassar.
Azwar Azrul.1996.Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi ketiga Bina Rupa. Jakarta : Aksara
Publisher
DepartemenKesehatan RI.2009.Sistem Kesehatan Nasional.Jakarta
Handayaningrat Soewarno. 1996. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta:
CV. Haji Masagung
Haryadi, Hendi. 2009. Administrasi Perkantoran untuk Manajer&Staf .Jakarta :Visi media
Muninjaya Gde. 2004. Manajemen Kesehatan Edisi kedua. Jakarta: EGC
Notoatmojo Soekidjo.2007.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.Jakarta: Rineka Cipta.
Siagian, Sondang P. 1992. Organisasi, Kepemimpinan, dan Perilaku Administrasi. Jakarta: CV
Haji Masagung.

Sukoco, Badri. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern.Jakarta :Erlangga

22

Anda mungkin juga menyukai