Anda di halaman 1dari 2

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Semester IV

MK. PENGAJARAN APRESIASI DAN KRITIK SASTRA 2019


PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS
BAHASA DAN SENI - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Pertemuan: SKS: 4 SKS


Hari/ LEMBAR KERJA X Kode: 3IND 47014
Tanggal: MK. PENGAJARAN APRESIASI DAN KRITIK SASTRA Waktu: 30 Menit

Materi :
Apresiasi Prosa Fiksi

Soal:
1. Novel Salah Asuhan karya Abdul Muis tidak lagi mempersoalkan kawin adat sebagaimana
novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli. Persoalannya lebih kompleks, yakni perkawinan
antarbangsa. Persoalan itu menyangkut perbedaan adat istiadat, tradisi, agama, budaya, serta
sikap hidup yang tidak gampang begitu saja ditinggalkan. Temukan, dan deskripsikanlah
persoalan-persoalan yang muncul itu di dalam novel Salah Asuhan karya Abdul Muis!
Catatan: Ketika Anda menjawab pertanyaan di atas, Anda harus menyertakan bukti/data berupa kutipan pernyataan
maupun dialog dari tokoh dari novel yang dimaksud.

Jawaban:

Hanafi, laki – laki muda asli Minangkabau berpendidikan tinggi dan berpandangan kebarat –
baratan. Bahkan hanafi mengiuti gaya berpakaian belanda, cara makannya dll, tetapi ia tidak
tidak diterima oleh orang belanda. Hanafi yang jatuh cinta kepada Corrie Du Bussee seorang
gadis Indonesia Belanda yang amat cantik parasnya tetapi cinta mereka tidak dapat disatukan
kerana perbedaan bangsa. Jika orang Bumiputera menikah dengan keturunan Belanda maka
mereka akan dijauhi oleh para sahabatnya dan orang lain maka dari itu Corrie pun
meninggalkan Minangkabau dan pergi ke Betawi. Perpisahan tersebut dilakukan untuk
menghindari hanafi dan sekaligus untuk meneruskan sekolahnya. Ibu hanafi ingin menikahi
hanafi dengan Rapiah. Awalnya Hanafi tidak mau karena cintanya hanya untuk Corrie saja
tetapi dengan bujukan ibunya walaupun terpaksa ia menikah juga denga Rapiah. Karena
Hanafi tidak mencintai Rapiah, di rumah Rapiah hanya diperlakukan seperti babu, mungkin
Hanafi menggap bahwa Rapiah itu seperti tidak ada apabila banyak temannya orang Belanda
yang datang kerumahnya. Hanafi dan Rapiah dikarunia seorang anak laki – laki yaitu Syafei.
Suatu hari Hanafi bertemu kembali dengan Corrie dan menikah dengannya lalu mengirim
surat kepada ibunya bahwa dia menceraikan Rapiah. Ibu Hanafi dan Rapiah sangat sedih
tetapi walaupun Hanafi seperti itu Rapiah tetap sabar dan tetap tinggal dengan Ibu Hanafi.
Perkawinannya dengan Corrie ternyata tidak bahagia, sampai – sampai Corrie dituduh suka
melayani laki – laki lain oleh Hanafi. Akhirnya Corrie pun sakit hati dan pergi dari rumah
menuju Semarang. Corrie sakit Kholera dan meninggal dunia. Hanafi sangat menyesal telah
menyakiti hati Corrie dan dan sangat bersedih atas kematian Corrie, hanafi pun pulang
kekampung halamanya dan menemui ibunya, disana hanafi hanya diam saja. Seakan – akan
hidupnya sudah tidak ada artinya lagi. Hanafi sakit kata dokter ia minum sublimat (racun)
untuk mengakhiri dan dia meninggal dunia.

Nama : Putri Ardhillah Nilai :


Nim : 2173311056
Prodi/ Fakultas : Pendidikan Bahasa Indonesia Paraf Dosen:
Kelas : Reguler C 2017

Anda mungkin juga menyukai