Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI

"KURIKULUM PELATIHAN PENINGKATAN GIZI PADA IBU HAMIL"

Dosen Pembimbing :

Yasir Farhat, SKM., MPH

Fathurrahman, SKM., M.Kes

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

Adelya Rahmah NIM P07131215081

Dicky Septiannoor Khaira NIM P07131215091

Haifatul Alimah NIM P07131215100

Khairunnisa NIM P07131215102

Rizka Zalecha Rahim NIM P07131215117

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia


Politeknik Kesehatan Banjarmasin
Program Diploma IV
Jurusan Gizi
2018
KURIKULUM PELATIHAN PENINGKATAN GIZI PADA IBU HAMIL

1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu
yang tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan
makanan dilihat bukan hanya dalam porsi tetapi harus ditentukan pada
mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi.
Untuk pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan makanan yang
disalurkan melalui plasenta. Untuk itu ibu hamil harus mendapat gizi yang
cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi ibu hamil,
kualitas maupun jumlah makanan yang biasanya cukup untuk
kesehatannya harus ditambah dengan zat-zat gizi dan energi agar
pertumbuhan janin berjalan dengan baik. Selama hamil ibu akan
mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya agar siap membesarkan
janin yang dikandungnya, memudahkan kelahiran, dan untuk
memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan
menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya,
antara lain : anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah
secara normal, kurang gizi juga dapat mempengaruhi proses persalinan
dimana dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, premature,
perdarahan setelah persalinan, kurang gizi juga dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat
bawaan dan berat janin bayi lahir rendah (Zulhaida, 2005).
Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas SDM.
Pemenuhan asupan gizi bagi ibu hamil dipengaruhi oleh banyak faktor.
Salah satu faktor yang mempengaruhi asupan gizi ibu hamil antara lain
faktor pengetahuan. Masih banyak ibu hamil dengan tingkat pengetahuan
rendah tentang gizi seimbang selama masa kehamilan, bahkan masih
banyak ibu hamil yang mempunyai pendapat yang salah tentang jumlah
asupan gizi yang harus diperoleh, misalnya pendapat yang menyatakan
bahwa ibu hamil tidak boleh terlalu banyak mengkonsumsi makanan
karena dapat membuat janin terlalu besar sehingga menyulitkan proses
persalinan (Muliarini, 2010).
Kebutuhan zat gizi selama hamil lebih besar dibandingkan dengan
pada sebelum hamil, terutama untuk zat gizi tertentu. Pada setiap tahap
kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan gizi yang seimbang, yaitu
makanan dengan kandungan zat-zat gizi yang berbeda dan disesuaikan
dengan kondisi tubuh dan perkembangan janin (Karyadi, 2001).
Berdasarkan penelitian (Rahayuningsih, 2007) dijelaskan bahwa
kurangnya pengetahuan ibu yang sedang hamil di trimester pertama
tentang makanan bergizi disebabkan karena di pengaruhi oleh lingkungan
keluarga, adanya tradisi turun temurun dalam keluarga, kebiasaan-
kebiasaan makanan yang harus dipantang yang mengakibatkan tidak
terpenuhi makanan bergizi saat hamil
Berdasarkan penelitian (Muliarini, 2010) trimester pertama
kehamilan merupakan masa penyesuaian ibu hamil terhadap
kehamilannya. Karena pertumbuhan janin masih lambat, maka
penambahan kebutuhan zat-zat gizinya pun masih relative kecil, bahkan
boleh dikatakan pada periode ini kebutuhan gizi calon ibu masih sama
dengan wanita dewasa biasa. Namun nilai gizi harus tetap diperhatikan,
mengingat semakin menjamurnya makanan siap saji dan pola makan yang
cenderung kurang asupan dan variasi gizi serta digunakannya zat aditif.
Trimester pertama kehamilan merupakan saat yang penting karena terjadi
pembentukan dan pertumbuhan otak, syaraf, jantung dan organ-organ
reproduksi. Kekurangan gizi pada ibu hamil mempunyai dampak yang
cukup besar terhadap proses pertumbuhan janin dan anak yang akan
dilahirkan.
WHO melaporkan bahwa setengah ibu hamil mengalami anemia,
secara global 55% dimana secara bermakna trimester pertama lebih tinggi
mengalami anemia. Masalah ini disebabkan kurangnya defesiensi zat besi
dengan defisiensi zat gizi lainnya (Mc Carthy dan Maine, 1992).
Di Indonesia prevalensi anemia tahun 1970-an, wanita hamil
sekitar 46,5-70% pada Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun
1992 dengan angka anemia ibu hamil sebesar 63,5% sedangkan data
SKRT turun menjadi 50,9%. Pada tahun 1999 didapatkan anemia gizi
pada ibu hamil sebesar 39,5%, tahun 2001, didapatkan anemia zat gizi
pada ibu hamil mencapai 40,1%, banyak faktor yang terkait dengan status
anemia ibu hamil yaitu status sosial ekonomi, serta perolehan tablet zat
besi (Fe) (Pasaribu, 2006).
Di Sumatera Utara tahun 2001 terdapat 77,9% ibu hamil yang tidak
memenuhi asupan gizi yang benar terutama dalam mengkonsumsi zat besi
(Fe), sehingga menyebabkan ibu menderita anemia (Amiruddin, 2007).
Selain itu di daerah pedesaan banyak dijumpai ibu hamil dengan
malnutrisi atau kekurangan gizi sekitar 33%.
Secara umum penyebab kekurangan gizi pada ibu hamil ini adalah
konsumsi makanan yang tidak memenuhi syarat gizi yang dianjurkan.
Jarak kehamilan dan persalinan yang berdekatan dengan ibu hamil dengan
tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah, sehingga menyebabkan
ibu tidak mengerti cara pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan si ibu selama
kehamilannya (Depkes RI, 2002).
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk memberikan
pendidikan dan pelatihan gizi pada ibu hamil di desa X Kecamatan Y
Kabupaten Z.

B. Filosofi
Peserta pelatihan peningkatan gizi pada ibu hamil ini diselenggarakan
dengan memperhatikan :
1. Prinsip Andragogy, yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak
untuk:
a. Didengarkan dan dihargai pengetahuannya mengenai gizi pada
masa kehamilan.
b. Dipertimbangkan setiap pendapat mengenai kebiasaan dan adat
istiadat setempat pada pengetahuan gizi ibu hamil.
c. Tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan.

2. Berorientasi kepada pserta, dimana peserta berhak untuk :


a. Mendapatkan pendidikan dan pelatihan pada masa kehamilan.
b. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan
berbagai metode, melakukan umpan balik, dan menguasai tentang
gizi pada masa kehamilan.
c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki, baik secara
visual, auditorial maupun kinestetik (gerak).
d. Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masing-masing
tentang gizi pada masa kehamilan.
e. Memberikan umpan balik secara terbuka dalam bentuk
pertanyaan.
f. Melakukan evaluasi dan di evaluasi dengan pre-post test.

3. Berbasis kompetensi, yang memungkin peserta untuk :


a. Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam
memperoleh kompetensi yang diharapkan berupa pengetahuan gizi
dan kemampuan mengolah makanan selama kehamilan.
b. Memperoleh souvenir setelah dinyatakan selesai mengikuti
pelatihan dan pendidikan.

4. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk :


a. Melakukan eksperimentasi dengan berbagai pemilihan bahan
makanan yang sesuai selama masa kehamilan pada saat penerapan
dirumah.

2. Sasaran
a. Jenis tenaga yang mengikuti pendidikan dan pelatihan ini adalah Ibu
Hamil.
b. Jumlah peserta yang mengikuti pendidikan dan pelatihan yaitu semua
ibu hamil yang ada di wilayah Desa X.
c. Tingkat pendidikan terakhir Ibu hamil yang mengikuti pendidikan dan
pelatihan ini dimulai dari Tidak sekolah sampai dengan sarjana.

3. Peran dan Fungsi Setelah Diklat


Peran dan fungsi Ibu hamil setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan :
a. Menjaga asupan agar terhindar dan dapat mencegah dari risiko
kesehatan bagi janin dan ibu.
b. Memilih bahan makanan yang tepat untuk dikonsumsi selama
kehamilan.
c. Membuat hidangan makanan yang bergizi untuk dikonsumsi selama
kehamilan.

4. Kompetensi yang diingingkan


Peserta latih mempunyai kompetensi dalam :
1. Memahami gizi selama kehamilan.
2. Memahami pentingnya gizi pada masa kehamilan.
3. Memiliki pengetahuan dalam pemilihan bahan makanan yang baik
dikonsumsi selama kehamilan.
4. Memiliki pengetahuan yang cukup mengenai asupan nutrisi yang
dibutuhkan pada masa kehamilan.

5. Tujuan
 Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan ibu hamil dapat memahami gizi selama
kehamilan.

 Tujuan Khusus
a) Setelah mengikuti pelatihan ibu hamil dapat menjelaskan
pengertian gizi pada masa kehamilan tanpa membuka buku sesuai
dengan Pedoman Gizi Seimbang.
b) Setelah mengikuti pelatihan ibu hamil dapat menyebutkan manfaat
gizi pada masa kehamilan tanpa membuka buku sesuai dengan
Pedoman Gizi Seimbang.
c) Setelah mengikuti pelatihan ibu hamil dapat membuat makanan
yang sesuai dengan kebutuhan selama kehamilan tanpa bantuan
ahli gizi berdasarkan dengan Pedoman Gizi Seimbang.

6. Struktur Program
a) Kelompok Materi Dasar
Masalah gizi yang terjadi pada masa kehamilan

b) Kelompok Materi Inti


1) Menjelaskan pengertian gizi pada masa kehamilan sesuai dengan
Pedoman Gizi Seimbang.
2) Menyebutkan manfaat gizi pada masa kehamilan sesuai dengan
Pedoman Gizi Seimbang.
3) Memilih bahan makanan yang baik dikonsumsi pada masa
kehamilan sesuai anjuran Pedoman Gizi Seimbang.
4) Membuat makanan yang sesuai dengan kebutuhan pada masa
kehamilan berdasarkan dengan Pedoman Gizi Seimbang.

c) Kelompok Materi Penunjang


Dari penelitian yang telah dilakukan oleh R.A Prima
Walani (2002) melakukan penelitian yang berjudul berat lahir bayi
ditinjau dari dukungan social selama kehamilan serta pola konsumsi
dan status gizi ibu. Kemudian didapat hasil bahwa ada hubungan
antara dukungan social selama kehamilan dan pola konsumsi ibu
terhadap berat lahir bayi, ada hubungan antara pengetahuan gizi ibu
terhadap bayi lahir premature.

7. Proses dan Metoda Diklat

Pembukaan
1. Perkenalan,
2. Penyampaian maksud dan tujuan

Materi Inti
Materi Dasar - Curah Pendapat
-Ceramah - Ceramah
-Tanya Jawab - Tanya Jawab
- Pre post test

Praktek Lapangan
- Demonstrasi (Demo
masak dari Ahli Gizi)

Review

Penutup
8. GBPP (Garis-garis Besar Program Pembelajaran)

Materi 1 : Gizi pada Masa Kehamilan


Waktu : 1 jam
Deskripsi singkat : Pelatihan selama 2 hari ini dirancang untuk mendidik
dan melatih Ibu hamil agar mendapatkan informasi dan
penerapan tentang nutrisi selama kehamilan
TPU : Peserta dapat menjelaskan pengertian gizi pada masa
kehamilan sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang.
TPK : Peserta mampu :
1. Menjelaskan pengertian gizi pada masa kehamilan
2. Menyebutkan 3 periode selama kehamilan
3. Menjelaskan dan menyebutkan zat gizi yang
berperan penting selama kehamilan

Pokok Bahasan : 1. Pengertian gizi pada masa kehamilan


& Sub Pokok 2. Tiga periode selama kehamilan
Bahasan 3. Zat gizi yang berperan penting selama kehamilan
Metode : 1. Ceramah
2. Tanya Jawab
Media : Slide, LCD, Laptop, Layar Proyektor
Estimasi waktu : 1. Ceramah : 30 menit
2. Tanya jawab : 30 menit
Referensi : 1. Agria dkk. 2011. Gizi Reproduksi. Jogjakarta:
Fitramaya
2. Sulistyoningsih, Haryani. 2011. Gizi Untuk
Kesehatan Ibu Dan Anak. Jogjakarta: Graha Ilmu.
3. Wikipedia. 2011. Gizi Ibu Hamil. Id.wikipedia.org
[diakses pada hari Sabtu 25 Mei 2018].
Evaluasi : 1. Pre test
2. Post test

Materi 2 : Bahan Makanan yang Tepat untuk Ibu Hamil


Waktu : 1 jam
Deskripsi singkat : Pelatihan selama 2 hari ini dirancang untuk mendidik
Ibu hamil agar mendapatkan informasi dan penerapan
tentang bagaimana cara memilih bahan makanan yang
tepat selama kehamilan
TPU : Peserta memahami tentang pemilihan bahan makanan
yang tepat selama kehamilan
TPK : Peserta mampu:
1. Menyebutkan bahan makanan yang tepat untuk ibu
hamil
2. Menjelaskan salah satu bahan makanan yang tepat
untuk ibu hamil
3. Memilih bahan makanan yang tepat selama
kehamilan
Pokok Bahasan : 1. Bahan Makanan Wajib Ibu Hamil
2. Jenis Makanan Yang Kurang Baik Dikonsumsi Saat
& Sub Pokok
Hamil
Bahasan
Metode : 1. Ceramah
2. Tanya jawab
Media : Tayangan presentasi, LCD, Laptop, Layar Proyektor
Estimasi waktu : 1. Ceramah : 40 menit
2. Tanya Jawab : 20 menit
Referensi : 1. Astrika, Beby. 2017. Bahan Makanan Wajib
Ibu
Hamil.https://www.parentingclub.co.id/smart-
stories/bahan-makanan-wajib-ibu-hamil.
[diakses pada hari Jumat 25 Mei 2018].
2. Yulia, Yana. 2015. Pantangan Makanan Ibu
Hamil. [diakses pada hari Jumat 25 Mei 2018].
Evaluasi : 1. Pre test
2. Post test

Materi 3 : Pembuatan Menu Ibu Hamil


Waktu : 2 Jam
Deskripsi singkat : Pelatihan selama 2 hari ini dirancang untuk melatih Ibu
hamil agar dapat menerapkan bagaimana cara membuat
makanan bergizi selama kehamilan
TPU : Peserta mampu membuat hidangan bergizi untuk ibu
hamil
TPK : Peserta mampu :
1. Menyebutkan prosedur pembuatan makanan bergizi
untuk ibu hamil
2. Membuat hidangan makanan bergizi untuk ibu hamil
Pokok Bahasan : 1. Prosedur pembuatan salah satu makanan bergizi
& Sub Pokok selama kehamilan
2. Variasi bahan makanan bergizi selama kehamilan
Bahasan
3. Pembuatan makanan bergizi sesuai prosedur untuk
ibu hamil
Metode : 1. Tanya jawab
2. Demonstrasi dan praktik langsung
Media : 1. Slide
2. Alat dan bahan pembuatan makanan bergizi untuk
ibu hamil
Estimasi Waktu : 1. Tanya Jawab : 10 menit
2. Demonstrasi dan praktik langsung : 110 menit
Alat Bantu : 1. Alat presentasi
2. Alat saji
3. Alat memasak
Referensi : 1. Faustine, Megan. 2017. 10 Makanan Ibu Hamil
Supaya Bayi Terlahir Cerdas.
https://food.idntimes.com/diet/megan/10-
makanan-hamil/full. [diakses pada hari Sabtu 26
Mei 2018].
2. Meiskhe. 2017. Resep Sehat Ibu Hamil.
https://mommyasia.id/130. [diakses pada hari
Sabtu 26 Mei 2018].
Evaluasi : 1. Pre test
2. Post test

9. Evaluasi
Evaluasi dalam bentuk pre test dan post test. Bentuk soal untuk bahan
evaluasi sebagai berikut :

1. Apa dampak jika ibu kekurangan gizi saat kehamilan...


a. Berat Badan Lahir Rendah
b. Pendarahan post partum
c. Status gizinya baik
d. Janin berkembang dengan baik
2. Apakah tujuan pemenuhan gizi pada saat kehamilan...
a. Supaya bayi lahir sehat dan ibu selamat
b. Janin dan ibu tidak merasa lapar
c. Ibu tampil bugar
d. Ibu tampil cantik
3. Sumber gizi yang paling penting selama kehamilan...
a. Karbohidrat
b. Vitamin
c. Lemak
d. Protein
4. Mengapa Vitamin A penting dikonsumsi oleh ibu hamil...
a. Membantu perkembangan kulit janin
b. Memperbaiki pengaliran tali pusat
c. Membentuk pertumbuhan organ dalam
d. Menjaga kesehatan mata janin dan ibu
5. Bahan makanan yang baik dikonsumsi oleh ibu hamil, kecuali...
a. Sayuran hijau dan kacang-kacangan
b. Daging dan kacang hijau
c. Kentang dan jagung
d. Tapai dan durian
6. Zat gizi yang harusnya dikonsumsi ibu selama kehamilan yaitu........
a. Asam Folat
b. Asam Asetat
c. Asam Basa
d. Asam Dehid
7. Untuk mencukupi kebutuhan mineral dan zat gizi mikro lainnya, maka
ibu selama kehamilan diharuskan mengkonsumsi....
a. Sayur dan Buah-buahan
b. Batang-batangan
c. Telur Saja
d. Nasi Saja
8. Jika ibu hamil sering merasakan pusing, raum, lemah, letih, dan lesu,
maka apakah yang diderita......
a. Anemia
b. Hipertensi
c. Diabetes Melitus
d. Jantungan
9. Menurut penyakit pada no.8 Zat Gizi apakah yang sebaiknya
dikonsumsi agar mengobatinya.....
a. Zat Besi dan Zinc
b. Vitamin C dan Vitamin K
c. Vitamin C
d. Vitamin D
10. Untuk mencegah pengeroposan tulang dan gigi ibu selama kehamilan
maka sebaiknya diberikan zat gizi......
a. Kalsium dan Fosfor
b. Vitamin C
c. Vitamin A
d. Vitamin B Kompleks
DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, R., Wahyuddin (2007). Studi kasus kontrol faktor biomedis terhadap
kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Bantimurung. Jurnal
Medika Nusantara Vol. 25 No. 2.

Depkes RI. (2002). Standar Acuan Pemeriksaan Kehamilan. Jakarta: Depkes RI.

Karyadi, 2001. Gizi Ibu Hamil. Jakarta: FKUI.

Lubis, Zulhaida. 2005. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi

Mc Carthy, Maine. (1992). Aframe Work Analyzing The Determination Of


Maternal Mortality. Stud.Fam.Plan 23, 23-33.

Muliarini. 2010. Pola Makan & Gaya Hidup Sehat Selama Kehamilan,
Yogyakarta.

Paath, Erna Francin. 2005. Gizi dalam kesehatan reproduksi. Jakarta : EGC
Yang Dilahirkan.

Anda mungkin juga menyukai