Anda di halaman 1dari 4

A.

Kurikulum Pendidikan di Australia


Disemua negara bagian kecuali (ACT) kurikulum ditetapkan oleh departemen
pendidikan. Namun, di ACT terdapat sistem managemen sekolah School Based
Management di mana pihak sekolah bertanggung jawab atas pembuatan kurikulum dan
materi. Dalam sistem tersebut, para guru mengembangkan kurikulum sendiri untuk mata
pelajaran masing-masing. Setiap tahun, semua kurikulum diajukan kepada departemen
pendidikan untuk proses evaluasi. Jika kurikulum tertentu dianggap tidak memenuhi
standar minimal, pihak departemen dapat meminta agar kurikulum direvisi atau bahkan
dapat menolak kurikulum tersebut. Pemerintah Australia menetapkan kurikulum nasional
(national curriculum) dalam berbagai bidang studi, yaitu bahasa Inggris, Sejarah,
Matematika, dan Ilmu Pengetahuan. Dalam hal ini, pemerintah nasional bekerjasama
dengan pemerintah negara bagian, sebab perubahan kurikulum hanya dapat dilakukan
atas persetujuan negara bagian.
Di Australia, sekolah dimulai dengan kindergarten (taman kanak-kanak) dan
dilanjutkan dari kelas 1 sampai kelas 12. Terdapat tiga tingkat sekolah, yaitu:
◦ primary school (sekolah dasar): taman kanak-kanak sampai kelas 6 atau kelas 7
(tergantung pada negara bagiannya)
◦ high school (sekolah menengah pertama): kelas 7 atau 8 sampai kelas 10
(tergantung pada negara bagiannya)
◦ senior high school/senior secondary school/college (sekolah menengah atas):
kelas 11 sampai kelas 12.
Pada tingkat SD dan SMP, murid meluluskan setiap year pembelajaran atas
rekomendasi dari guru. Rekomendasi guru berdasarkan perkembangan murid selama
seluruh tahun, dan tidak berdasarkan ujian. Jarang sekali ada murid yang tidak lulus.
Biasanya murid tidak lulus karena umur atau sikap yang dianggap terlalu muda, bukan
karena prestasi belajar yang kurang memuaskan. Semua murid mendapatkan rapor pada
akhir Term dengan nilai prestasi belajar. Disetiap negara bagian kurikulum untuk Year 11
dan Year 12, yaitu tingkat SMA, dibuat oleh badan khusus di bawah departemen
pendidikan, yang biasanya disebut Senior Secondary Board. Selain pengembangan
kurikulum, badan tersebut juga bertanggung jawab atas pelaksanaan ujian yang dilakukan
pada akhir Year 12 dan pengeluaran Year 12 Certificate. Pada tingkat SMA, persyaratan
kelulusan ditetapkan oleh Senior Secondary Board masing-masing Negara bagian.
Kelulusan berdasarkan beberapa faktor. Pertama, murid harus mengambil mata pelajaran
yang cukup pada setiap tahun, biasanya lima mata pelajaran pada Year 12. Mata pelajaran
ini sedikit sekali, namun bahannya cukup mendalam. Kedua, ada persyaratan mengenai
jenis mata pelajaran yang boleh diambil, misalnya wajib mengambil minimal satu mata
pelajaran dari golongan Matematika/Ilmu Pengetahuan dan satu dari golongan
Bahasa/Ilmu Sosial. Syarat lainnya adalah harus mendapatkan nilai pass (50 persen
keatas) untuk semua mata pelajaran.
Pendidikan tinggi (perguruan tinggi) di Australia dibagi oleh Commonwealth
Departemen Pendidikan, Pelatihan, dan Urusan Pemuda ke dalam sembilan kategori, tiga
di antaranya adalah publik (University, TAFE / Technical College, dan Skillshare atau
pelatihan pemerintah lainnya) dan enam yang tersisa dari swasta (perguruan tinggi bisnis
atau pusat pendidikan orang dewasa / masyarakat; industri keterampilan center; asosiasi
profesional / industri, peralatan / produk produsen atau pemasok; organisasi pelatihan
swasta lainnya, dan organisasi lainnya atau lembaga). Di Australia, universitas biasanya
menyelenggarakan program yang bersifat akedemik sedangkan sebagian besar dari
program vokasi diselenggarakan oleh lembaga TAFE (Technical and Further Education)
yang berada di setiap negara bagian Australia. Pemerintah Australia bertanggung jawab
atas universitas, dan pemerintah negara bagian bertanggung jawab atas TAFE. Hampir
semua universitas di Australia adalah universitas negeri.
Ujian nasional di Australia, yaitu National Assessment Program: Literacy and
Numeracy (NAPLAN), baru dimulai pada tahun 2008. Sebelumnya, ujian kemampuan
pada bidang pelajaran utama, seperti membaca, menulis dan menghitung (biasanya
disebut Basic Skills Test) dilakukan oleh negara bagian masing-masing. Sebagian besar
dari negara bagian masing-masing tersebut mulai melaksanakan semacam Basic Skills
Test pada akhir tahun 1980an atau awal 1990an. Terdapat beberapa kelompok yang
mengkritisi adanya ujian kemampuan yang semula dilakukan pada tingkat nasional,
termasuk sarikat guru, para orang tua, tokoh-tokoh politik dan sebagainya. Namun pada
umumnya, masyarakat telah menerima bahwa ujian kemampuan semacam ini diperlukan.
Ujian NAPLAN dilakukan setiap bulan Mei dan diikuti semua murid year 3, 5, 7 dan 9
(kelas 3 dan 5 SD, dan kelas 1 dan 3 SMP). Kemampuan murid dalam 4 (empat) bidang
diuji, yaitu membaca, menulis, pemakaian bahasa Inggris (ejaan, tata bahasa, tanda baca
dan sebagainya), dan menghitung. Hasil ujian NAPLAN dikirimkan kepada sekolah dan
orang tua murid. Hasilnya dapat menunjukkan murid mana yang bermasalah dalam
bidang-bidang tertentu, agar murid tersebut dapat diberikan bantuan yang lebih dalam
pelajarannya. Hasil ujian NAPLAN juga dapat dibandingkan dengan negara bagian dan
sekolah. Hal ini dapat menunjukkan sekolah mana yang mempunyai tingkat dibawah
standar nasional. Sekolah-sekolah yang di bawah standar nasional akan diberikan dana
tambahan agar dapat meningkatkan mutu pengajaran.

B. Jenis Sekolah di Australia


a. Sekolah Negeri
Semua public school bebas biaya sekolah. Namun, para orang tua yang
menyekolahkan anaknya di sekolah negeri biasanya diminta untuk membayar
voluntary payment (pembayaran sukarelawan) yang tidak terlalu besar. Sebagian
besar dari pendanaan pada sekolah-sekolah negeri diberikan oleh pemerintah di
masing-masing negara bagian.
b. Sekolah Swasta atau yang berafiliasi pada agama.
Sekolah-sekolah yang berafiliasi pada agama, khususnya sekolah-sekolah Katolik,
cenderung menetapkan biaya sekolah yang rendah. Sebagian besar pendanaan
sekolah-sekolah yang berafilisasi pada agama diberikan oleh pemerintah, baik
pemerintah negara bagian maupun pemerintah nasional. Independent schools
cenderung menetapkan biaya sekolah yang cukup tinggi, hingga pendanaanya dari
pemerintah lebih sedikit.

C. Guru di Australia.
Dalam tahun 1981, 92,000 orang guru purna waktu bertugas pada sekolah-
sekolah pendidikan dasar 86,000 orang di sekolah menengah yang menjadikan rasio muri
d-guru20,3 pada pendidikan dasar dan 12,9 pada pendidikan menengah. Pada seluruh
sistemsekolah, rasio murid-guru tahun 1981 adalah 16,8, suatu kemajuan yang luar
biasadibandingkan dengan rasio pada tahun 1970 yaitu 23,2. Jumlah staf profesional serta
staf pembantu lainnya juga naik. Dalam tahun 1990, jumlah guru pendidikan dasar naikm
enjadi 99,000 orang, dan guru sekolah menengah naik menjadi 103,000 orang.Dari tahun
1955 sampai 1977, pengangkatan guru-guru meningkat dengan cepat,namun demikian
kekurangan guru tetap saja terjadi. Tetapi semenjak 1977, permintaan tambahan guru
menurun karena peningkatan belanja pendidikan sangat lamban, jumlahmahasiswa stabil,
dan resesi ekonomi berakibat kurangnya jumlah guru yang berhenti.Sebagai salah satu
usaha untuk mengatasi menurunnya pengangkatan guru, pihak pendidikan tinggi
mengrurangi penerimaan mahasiswa yang masenerimaan mahasiswa yang mask ke
lembaga pendidikan guru. Hampir semua guru prasekolah dan pendidikan dasar serta
kebanyakan guru-guru sekolah menengah di didik di universitas, dan sebagian guru-guru
swasta mendapat pendidikan pada sekolah-sekolah pendidikan guru yang dikelola oleh
badan-badan keagamaan. Lamanya pendidikan bagi guru-guru prasekolah dan pendidikan
dasar biasanya empat tahun. Semua sistem sekolah memberikan kesempatan kepada
guru-guru untuk mendapatkan pendidikan dalam jabatan (inservice education), termasuk
peningkatan kualifikasi atau ijazah dengan menyelesaikan kuliah-kuliah yang disetujui
terlebih dahulu.

Ferguson dan Marlow R. 2001. World Education Encyclopedia: A survey of educational system
worldwide. Gale Group: Farmington Hills.

Anda mungkin juga menyukai