Protein Dan Karbohidrat Sifat Dan Reaksi
Protein Dan Karbohidrat Sifat Dan Reaksi
PERCOBAAN 7
I. Tujuan Percobaan
2.1. Protein
Untungnya semua protein terdiri atas satu atau lebih polimer yang
linier dan bercabang. Monomer yang membuat polimer ini disebut asam
amino.dalam kebanyakan protein terdapat 20 jenis asam amino. Asam
amino ini terikat menjadi satu rantai dalam jumlah 100 sampai 300
(Kimball, 1992).
Protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai
muatan positif dan negatif. Proein dapat diendapkan dengan ion logam
seperti Hg2+, Fe2+, Cu2+, Pb2+, ion salisilat, pikrat dan sulfosalisilat.
Berdasarkan sifat tersebut protein pada putih telur atau susu dapat
digunakan sebagai antidotum atau penawar racun apabila orang keracunan
logam berat (Poedjiadi, 2007).
A. Uji Millon
Asam amino dengan gugus fenolik akan dapat dideteksi oleh reagen
Millon yang merupakan larutan merkuro dan merkuri nitrat. Hasil
positif akan ditunjukkan dari endapan merah setelah dipanaskan.
(Winarno 1992).
B. Uji Ninhidrin
Uji paling umum untuk menentukan adanya protein dari suatu
bahan. Semua asam amino dan peptida yagn mengandung gugus α-
amino bebeas memberikan reaksi ninhidrin positif dengan
menunjukkan reaksi terbentuknya warna biru sampai ungu.
C. Uji Sulfur
Untuk mengetahui suatu protein yang mengandung asam amino
dengan atom S, misalnya cystein dan methionin. Pada uji ni dalam
suasanan basa,Pb asetat aka bereaksi dengan S dari asam amino
membentuk garam PbS berwarna hitam. (Winarno 1992).
E. Uji Biuret
Pendeteksian ada tidaknya ikatan peptida yang membentuk suatu
protein dilakukan dengan uji biuret. Uji positif ditandai dengan
munculnya warna merah muda sampai ungu. Pada uji biuret
berfungsi untuk menguji kandungan protein dalam suatu zat
(makanan). apabila setelah ditetesi biuret, makanan atau sari
makanan yang mengandung protein akan berubah menjadi berwarna
ungu. Pada uji biuret tidak spesifik terhadap protein dikarenakan
semua Cu2+ dapat berikatan dengan amida bukan hanya protein
(Winarno 1992).
F. Uji Xanthoproteat
Untuk mengetahui protein dengan asam amino dengan cincin
benzena, misalnya Tyrosin, Fenilanin dan Tritopfan. Apabila
dipanaskan dehan HNO3 pekat akan dihasilkan endapan putih yang
segera berubah mejadi kuning tua. Penambahan alkali atau amonia
pekat mengubah warna zat menjadi jingga. (Winarno 1992).
2.2. Karbohidrat
A. Uji Molisch
Reaksi dehidrasi dari karbohidrat dari asam sulfat dan alfa naftol,
sehingga dapat teramati senyawa kompleks berwarna ungu. Asam
sulfat berfungsi dalam pembentukan senyawa furfural dan sebagai
condensation agent. Diperoleh cincin berwarna ungu yang
menunjukkan uji positif pada suatu sampel (Soendoro, 2005).
B. Uji Benedict
Reagen benedict adakah larutan CuSO4 yang akan direaksikan
dengan gula pereduksi dalam suasana alkali. Gula pereduksi akan
menunjukkan warna endapan merah bata yang merupakan Cu2O
hasil reduksi CuO. Tujuan benedict adalah mendeteksi keberadaan
gula pereduksi dari sampel karbohidrat, sedangkan gula pereduksi
berupa aldehid dan keton (Soendoro, 2005).
C. Uji Barfoed
Larutan barfoed yang direaksikan pada sampel karbohidrat adalah
untuk membedakan senyawa monosakrida dan disakarida. Suasana
asam yang dihasilkan dari kupri asetat dan asam asetat pada larutan
barfoed akan membuat endapan kupro oksida yang berwarna merah
bata, yang menunjukkan hasil positif keberadaan gula. Tapi
keceepata bereaksi inilah yang membedakan kedua gula,
monosakarida akan bereaksi lebih cepat dibandingkan disakarida
karena langsung bereaksi sedangkan disakarida harus diputuskan
ikatan glikosidiknya oleh suasana asam.
Konsen Pengamatan
Volume
Substrat Pereaksi trasi Gambar
(ml) Awal Akhir
(M)
Warna Endapan
Kasein 0.1 1
putih putih susu
3 tetes
Millon Warna
Warna merah
Tirosin 0.1 1
putih kecoklatan
(bata)
Konsen Pengamatan
Volume
Substrat Pereaksi trasi Gambar
(ml) Awal Akhir
(M)
Konsen Pengamatan
Volume
Substrat Pereaksi trasi Gambar
(ml) Awal Akhir
(M)
Warna
Kasein 0.1 1 Warna putih
2 ml NaOH putih
10%
dan
5 tetes Pb Warna
Asetat 10% Warna coklat
Sistein 0.1 1
putih mendekati
hitam
Pengamatan
Substrat Volume Gambar
Awal Akhir
Gelembung
Glisin 1 gram Bening
banyak, warna
biru muda
Gelembung
HCL 10% 5 ml Bening sedikit, warna
tetap
Volume Pengamatan
Substrat Gambar
(ml) Awal Akhir
Massa Pengamatan
Substrat Gambar
(gr) Awal Akhir
Serbuk
Urea 0.5 Serbuk putih -
putih
Urea
(pembanding Serbuk Bening, endapan biru
0.5
tanpa putih muda seperti gel
pemanasan)
B. PadaLarutan Kasein
Tabel 7. Pengamatan uji Biuret pada larutan kasein
Volume Pengamatan
Substrat Gambar
(ml) Awal Akhir
Warna
Kasein 2 Endapan biru muda
putih
Massa Pengamatan
Substrat Gambar
(gr) Awal Akhir
Sebelum dipanaskan:
Warna jingga, buih diatas
Kasein 0.1
putih Setelah dipanaskan:
kuning tua
3.2 Uji Kimia Karbohidrat
3.2.1 Uji Molisch
Tabel 9. Pengamatan uji Molisch pada lima sampel karbohidrat: laktosa, glukosa, maltosa,
fruktosa dan sukrosa
Terbentuk 3 fasa
Fruktosa dengan cincin ungu
ditengah
Terbentuk 3 fasa
Sukrosa dengan cincin ungu
ditengah
3.2.2 Uji Benedict
Tabel 10. Pengamatan uji Benedict pada lima sampel karbohidrat: laktosa, glukosa, maltosa,
fruktosa dan sukrosa
Sukrosa Coklat
Laktosa Biru
Maltosa Biru
Sukrosa Biru
3.2.4 Uji Hidrolisis Glukosa
Tabel 12. Pengamatan uji hidrolisis glukosa pada empat sampel karbohidrat: kanji, laktosa,
maltosa dan sukrosa
Sukrosa Coklat
Gambar 1.
Hasil uji hidrolisis gula dengan test-tape pada larutan kanji, laktosa, maltosa dan sukrosa
IV. Pembahasan
4.1. Uji Kimia Protein dan Asam Amino
4.1.1. Uji Millon
Larutan kasein dan tirosin yang berkonsentrasi 0.1 M diuji dengan reagen
Millon akan memiliki efek yang berbeda. Awalnya kedua larutan sampel
sebanyak 1 ml berwarna putih, tapi karena diberi 3 tetes reagen millon dan
dipanaskan timbul warna merah bata pada tirosin sedangkan tidak
menunjukkan perubahan warna pada kasein -tetap berwarna putih susu.
Hal ini menunjukkan bahwa yang bereaksi terhadap uji Millon adalah
tirosin karena, asam amnino tersebut mengandung gugus hidroksi fenolik.
Hidroksi fenolik ini akan bereaksi dengan asam nitrit sehingga membentuk
nitrofenol dan dengan merkuri akan menghasilkan merah bata. Sesuai
referensi bahwa hanya asam amino tirosin yang mengandung gugus
hidroksi fenolik dan kasein tidak memiliki asam amino. Sehingga
percobaan untuk uji millon berhasil.
Kasein
Tirosin
Glisin
Sistein
Glukosa
Fruktosa
Maltosa
Sukrosa
Pati
Uji Reaksi
Millon
HOOC-CH-CH2 Hg CH2-CH-COOH + 2HNO3
NH2 NH2
Ninhidrin
Reaksi
dengan asam
nitrit
Biuret
Xanthproteat
Molisch
Benedict
Barfoed
Lampiran 2. Material Safety Data Sheet (MSDS)