Anda di halaman 1dari 11

A.

Limit Fungsi yang Mengarah ke Konsep Turunan


Limit merupakan konsep utama yang mendasari kalkulus diferensial(turunan) maupun
integral(invers turunan). Perhatikan gambar berikut:

Gambar 1

Misalkan titik P( x1 , y1 ) dan P( x2 , y2 ) digambarkan pada Gambar 4 (a). Garis g


berpotongan dengan fungsi f (x) di titik P dan Q . Jika gradient garis g adalah m, dapat
dituliskan dengan:
y  y1
m 2
x 2  x1
Pada Gambar 4 (a) tampak bahwa y2  f ( x2 ) dan y1  f ( x1 ) . Oleh karena itu,
f ( x2 )  f ( x1 )
m . Jika x  x2  x1 dan y  y2  y1 , persamaan gradient menjadi:
x2  x1
f ( x2 )  f ( x1 ) f ( x1  x)  f ( x1 )
m 
x2  x1 x
Sekarang perhatikan Gambar 4 (b). Jika P sebagai titik tetap dan garis g digeser terus-
menerus ke bawah, garis tersebut mendekatai datar. Akibatnya x  x2  x1  0 . Jika hal
ini dilakukan terus-menerus P akan berimpit dengan Q. Hal ini dapat dinyatakan dalam
bentuk limit, yaitu:
f ( x1  x)  f ( x1 )
m  lim
x 0 x
Bentuk limit semacam ini akan dikembangkan kea rah konsep turunan. Secara umum,
gradient menyinggung kurva f (x) dapat ditentukan dengan limit berikut:
f ( x  x)  f ( x)
m  lim
x 0 x
x biasanya juga dituliskan dengan h
B. Turunan dan Tinjauan Geometrinya
Turunan berhubungan dengan tingkat perubahan suatu fungsi karena variabel
bebasnya berubah. Perubahan ini sangat kecil sehingga dikatakan perubahannya
mendekati nol.
1. Pengertian Turunan
Misalkan diketahui fungsi y  f (x) . Jika variabel x bertambah sebesar x
maka variabel y mengalami perubahan sebesar  y . Hal ini dapat dituliskan:
y  f (x)  y  y  f ( x  x)
 y  f ( x  x)  y
 y  f ( x  x)  f ( x)
Jadi,  y timbul karena adanya perubahan sebesar x pada x . Jika kedua ruas dibagi
y f ( x  x)  f ( x)
x , diperoleh: 
x x
y
ini dinamakan hasil bagi perbedaan atau difference quotient yang mencerminkan
x
tingkat perubahan rata-rata variabel y terhadap variabel x .
Perhatikan gambar berikut:

𝑦 + ∆𝑦
∆𝑦

∆𝑥

𝑥 + ∆𝑥
Gambar 2
(Y. & Indriyastuti, 2012)
Untuk perubahan x sangat kecil, ditulis: y dy
lim x  dx
x 0

dy
Jadi, dy  lim f ( x  x)  f ( x) . disebut turunan dari fungsi f di titik x . Jika x
dx x 0 x dx
biasanya ditulis dengan huruf h maka rumus turunan tersebut dapat ditulis
dy f ( x  h)  f ( x) . Jika f ( x  h)  f ( x)
 lim lim ada atau mempunyai nilai, maka
dx h 0 h h 0 h

fungsi y  f (x) dikatakan deferensiabel atau mempunyai turunan di titik x . Turunan


dy df
fungsi y  f (x) dinotasikan dengan f ' ( x) atau atau . Jadi, turunan suatu
dx dx
fungsi f (x) didefinisikan sebagai berikut:

dy f ( x  h)  f ( x)
 f ' ( x)  lim
dx h 0 h

(Y. & Indriyastuti, 2012)


Contoh Soal:

1. Dengan menggunakan definisi dy  f ' ( x)  lim f ( x  h)  f ( x) , tentukan turunan


dx h 0 h
pertama fungsi f ( x)  x 2  2
Penyelesaian:
dy f ( x  h)  f ( x)
 lim
dx h0 h

 lim

( x  h) 2  2  x 2  2 
h 0 h
x 2  2 xh  h 2  2  x 2  2
 lim
h 0 h
2 xh  h 2
 lim
h 0 h
h2 x  h 
 lim
h 0 h
 lim 2 x  h 
h 0

 2x
2
2. Tentukan turunan pertama fungsi f ( x)  x
5
Penyelesaian:
dy f ( x  h)  f ( x)
 lim
dx h0 h
( x  h) 2 x 2

 lim 5 5
h 0 h
x 2  2 xh  h 2 x 2

 lim 5 5
h 0 h
x 2  2 xh  h 2  x 2
 lim
h 0 5h
2 xh  h 2
 lim
h 0 5h
h2 x  h 
 lim
h 0 5h

 lim
2 x  h
h 0 5

 lim 2 x  h 
1
5 h 0
1 2x
  2x 
5 5
2. Turunan Ditinjau dari Sudut Pandang Geometri
Limit yang mengarah pada konsep turunan dapat digambarkan sebagai kemiringan
atau gradient suatu kurva di titik tertentu. Misalkan diberikan fungsi y  f (x) , serta
titik P ( x, y ) , serta Q( x  x, y  y ) seperti tampak pada gambar berikut:

𝑄(𝑥 + ∆𝑥, 𝑦 + ∆𝑦)


∆𝑦

∆𝑥
Gambar 3

(Y. & Indriyastuti, 2012)


Pada gambar diatas, sudut  adalah besar sudut yang dibentuk antara garis g
yang menyinggung fungsi f (x) di titik P dengan sumbu X, sedangkan sudut  adalah
besar sudut yang dibentuk antara garis penghubung titik P dan Q dengan sumbu X.
seperti yang kalian ketahui bahwa nilai tangen merupakan koefisien kemiringan suatu
y f ( x  x)  f ( x)
garis. Oleh karena itu, dari gambar tersebut diperoleh tan    .
x x
Nilai tan  yaitu gradien persamaan garis singgung g terhadap f (x) di titik P
dapat ditentukan dengan cara pendekatan berikut ini. misalkan titik Q bergerak
sepanjang f (x) mendekati titik P. Akibatnya, x  0 . Dengan demikian, besar sudut
 mendekati besar sudut  . Dengan kata lain,
y f ( x  x)  f ( x)
lim tan   lim x  lim
x 0 x 0 x 0 x
 tan 

Besar perubahan x yang dinyatakan dengan x biasanya juga dinyatakan


dengan h.
f ( x  x)  f ( x) f ( x  h)  f ( x)
lim  lim  f ' ( x)
x 0 x x 0 x
Dengan demikian, f ' ( x ) merupakan gradient garis singgung fungsi f (x) di
titik (x,y). f ' ( x ) juga diartikan sebagai laju perubahan suatu fungsi.
Misalkan diketahui y  f (x) . Gradient garis singgung di titik P(a,b) yang
terletak pada fungsi y  f (x) adalah:

f (a  h)  f (a)
f ' (a)  lim
h0 h

Contoh Soal:
1. Tentukan gradien garis singgung kurva f ( x)  x 2  x di x  1!
Penyelesaian:

f ' ( x)  lim
x  h2  x  h  x 2  x 
h0 h
x 2  2 xh  h 2  x  h  x 2  x
 lim
h 0 h
2 xh  h 2  h
 lim
h 0 h
h2 x  h  1
 lim
h 0 h
 lim 2 x  h  1
h 0

 2x  1
Dengan demikian, f ' (1)  2  1  1  1

Jadi, gradien garis singgung kurva f ( x)  x 2  x di x  1 adalah 1


2
2. Tentukan laju perubahan fungsi f ( x)  , di x  1!
x 1
Penyelesaian:
2 2

f ' ( x)  lim x  h  1 x  1
h 0 h
2( x  1)  2( x  h  1)
( x  h  1)( x  1)
 lim
h 0 h
2 x  2  2 x  2h  2
 lim x  2 x  xh  h  1
2

h 0 h
 2h
 lim
h  0 h( x  2 x  xh  h  1)
2

2
 lim 2
h  0 ( x  2 x  xh  h  1)

2

2x 1
2 2
Dengan demikian, f ' (1)  
2(1)  1 3
2 2
Jadi, laju perubahan fungsi f ( x)  , di x  1 adalah
x 1 3
C. Turunan Fungsi Aljabar
Secara umum, fungsi f ( x)  x n , dengan n bilangan bulat, turunannya dapat

( x  h) n  x n
ditentukan dengan f ' ( x)  lim . Menurut teorema Binomial, untuk x dan y
h 0 h
bilangan real dan n bilangan asli, berlaku:

x  y n  C0n x n  C1n x n1 y  C2n x n2 y 2  ...  Cnn y n

Dengan teorema tersebut, diperoleh sebagai berikut:

f ' ( x)  lim
x  hn  x n
h0 h
C0n x n  C1n x n 1h  C 2n x n 2 h 2  ...  C nn h n  x n
 lim
h 0 h
x n  C1n x n 1h  C 2n x n  2 h 2  ...  C nn h n  x n
 lim
h 0 h
C1n x n 1h  C 2n x n  2 h 2  ...  C nn h n
 lim
h 0 h
 C1n x n 1
 nx n 1
(Y. & Indriyastuti, 2012)
Dengan demikian, apabila f ( x)  x n maka telah terbukti f ' ( x)  nx n1 . Dengan

cara yan sama, jika f ( x)  ax n maka dapat dibuktikan bahwa turunan f (x) adalah

f ' ( x)  anx n1 . Selanjutnya rumus ini berlaku pula untuk n bilangan rasional.
Jika n bilangan rasional, c konstanta, u (x) dan v (x ) fungsi-fungsi diferensiabel
dengan turunannya masing-masing u ' ( x) dan v ' ( x) . Jika f ' ( x ) turunan dari f (x) ,
berlaku sifat-sifat sebagai berikut:

1. Jika f ( x)  c  f ' ( x)  0
2. Jika f ( x)  x n  f ' ( x)  nx n1
3. Jika f ( x)  ax n  f ' ( x)  anx n1

(Y. & Indriyastuti, 2012)


Contoh Soal:
1. Tentukan turunan dari f ( x)  4 x 3 !
Penyelesaian:
f ' ( x)  4  3x 31
f ' ( x)  12 x 2

Jadi turunan dari f ( x)  4 x 3 adalah 12x 2

2x 2
2. Tentukan turunan dari f ( x)  !
3 x
Penyelesaian:
2x 2
f ( x) 
3 x
2x 2
f ( x)  1
3x 2
2 x 1,5
f ( x) 
3
2  1,5 x 1,51
f ' ( x) 
3
1
3x 2
f ' ( x) 
3
f ' ( x)  x

2x 2
Jadi, turunan dari f ( x)  adalah x
3 x
A. Pilihlah jawaban yang paling benar beserta caranya!
1. Diketahui f(x) = (3x2 – 5)4. Jika f’(x) adalah turunan pertama dari f(x) maka
f’(x) = ... (UN 2010/2011)”IPS”
a. 4x(3x2 – 5)3 c. 12x(3x2 – 5)3 e. 48x(3x2 – 5)3
b. 6x(3x2 – 5)3 d. 24x(3x2 – 5)3
2. Diketahui f(x) = x3 – 10x2 + 25x + 5 dan f’(x) adalah turunan pertama f(x).
Nilai f’(1) = ... (UN 2009/2010)”IPS”
a. 3 c. 13 e. 21
b. 8 d. 16
3. Jika f(x) = (x2 – 3)5 dengan f’(x) adalah turunan pertama f(x), maka nilai dari
f’(2) adalah..... (UN 2008/2009) “IPS”
a. 5 c. 30 e. 50
b. 20 d. 40
4. Diketahui f(x) = (2x – 1)4 dengan f’(x) adalah turunan pertama f(x), maka nilai
dari f’(2) adalah..... (UN 2008/2009) “IPS”
a. 216 c. 72 e. 24
b. 108 d. 36
5. Turunan pertama dari f(x) = x3 – 2x + 4 adalah.... (UN 2007/2008) “IPS”
a. 3x – 2 c. 3x2 – 2 e. 3x2 + 2
b. – 2x + 4 d. 3x2 + 4
4
6. Turunan pertama dari fungsi f(x) = x2 – 3x + adalah (UN 2006/2007)
𝑥2

“IPS”
4 8 8
a. x – 3 + 𝑥 c. 2x – 3 – 𝑥 e. 2x – 3 – 𝑥 3
4 4
b. x – 3 + 𝑥 3 d. 2x – 3 – 𝑥 3
𝑥 2 +3
7. Diketahui f(x) =2𝑋+1. Jika f’(x) adalah turunan pertama f(x), maka f(0) + 2f’(0)

= ... (UN 2007/2008) “IPA”


a. -10 c. -7 e. -3
b. -9 d. -5
8. Diketahui f(x) = 3x3 + 4x + 8. Jika turunan pertama f(x) adalah f’(x), maka nilai
f’(3) = … (UN 2007)
a. 85 c. 112 e. 125
b. 101 d. 115
9. Jika f(x) = (2x – 1)2 (x + 2), maka f’(x) = …
a. 4(2x – 1)(x + 3) d. 2(2x – 1)(5x + 6)
b. (2x – 1)(6x + 5) e. (2x – 1)(6x + 11)
c. (2x – 1)(6x + 7)
10. Turunan pertama dari fungsi f yang dinyatakan dengan f(x) = √3𝑥 2 + 5
adalah f ‘(x), maka f‘(x) = …
3𝑥 3 6
a. √3𝑥 2 +5
c. √3𝑥 2 e. √3𝑥 2
+5 +5
𝑥 6𝑥
b. √3𝑥 2 +5
d. √3𝑥 2
+5

Anda mungkin juga menyukai