Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Penyebab
Kram bisa terjadi di antara orang yang sehat, khususnya selama atau setelah olahraga
yang keras. Orang tua dan setengah baya biasanya mengalami kram setelah olahraga
ringan atau selama istirahat. Beberapa orang mengalami kram kaki selama tidur. Kram
yang menyakitkan ini biasanya mempengaruhi otot betis dan kaki, menyebabkan kaki
dan jari kaki menekuk ke dalam.
Kram kemungkinan disebabkan oleh tidak tercukupinya aliran darah menuju otot.
Misalnya, mereka bisa terjadi setelah makan, ketika aliran darah terutama yang menuju
saluran pencernaan dibandingkan yang menuju otot. Kadar elektrolit yang rendah pada
darah, seperti potassium, bisa juga menyebabkan kram. Kadar potassium yang rendah
bisa dihasilkan dari penggunaan beberapa diuretik atau dari dehidrasi.
Pencegahan
Agar tidak terkena kram otot, atau setidak-tidaknya tidak terserang untuk kesekian
kalinya, sebaiknya lakukan :
1. Pemanasan yang cukup sebelum berolah raga atau aktivitas tertentu yang
melibatkan otot. Kemudian jangan lupa pendinginan / pelemasan sesudahnya.
2. Minum lebih banyak cairan, terutama yang mengandung elektrolit, saat berolahraga.
3. Memulai dari gerakan atau olah raga dengan intensitas ringan lebih dahulu,
kemudian berangsur-angsur lebih berat.
4. Jika mesti duduk lama (menggunakan otot panggul) atau menulis lama
(menggunakan otot jari), selang beberapa lama sebaiknya diselingi pelemasan dan
peregangan.
Penanggulangan
Walaupun kram otot dapat hilang sendiri, tapi tindakan berikut perlu dilakukan untuk
meringankan gejala :
1. Otot yang kram diregangkan.
2. Pemijitan pada otot yang kram.
3. Kompres air hangat, bila tidak ada gunakan obat oles ( sejenis minyak kayu putih,
balsem atau salep lainnya agar bisa bikin terasa hangat)
4. Minum yang banyak untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang.
Untuk penggunaan zat penghilang rasa nyeri perlu diteliti lebih lanjut apakah ybs alegi
pada zat tertentu atau ada efek samping lainnya. Semoga bermanfaat.
Dalam pergaulan sehari hari tentunya kita berusaha bersikap sopan kepada siapa saja. Sikap
sopan wajib dilakukan oleh angota pramuka, dalam bertutur kata. Tidaklah berat bila kita
mengucapkannya sebagai dasar cara berkaul kita dan bertutus kata. Malah akan mendapatkan
simpati dari orang lain. 4 kunci kata santun yakni :
1. Salam.
2. Maaf.
3. Tolong.
4. Terima kasih
Nah, tidak asing lagi bagi kita bukan ? Tidak perlu diuraikan satu persatu maknanya, yang
penting dapat kita lakukan sehari hari dalam berkomunikasi maupun bertutur kata. Tidak usah
gengsi, karena manusia tidak ada yang sempurna.Oke... Selamat menjadi orang yang dapat
menghargai diri sendiri dan orang lain.
Password: www.adelia.web.id
http://bansm.or.id/sekolah/sudah_akreditasi/4
Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara, tidak boleh dihadiri
Calon Penegak lainnya. Pelaksanaannya diatur sebagai berikut :
a. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara.
b. Calon Penegak yang akan dilantik diantar oleh pendamping kanan dan pendamping
kiri ke hadapan Pembina Penegak.
c.Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan dan pendamping kiri mengenai
watak dan kecakapan calon.
e. Sang Merah Putih dibawa petugas ke sebelah kanan depan Pembina, anggota
ambalan menghormat dipimpin oleh Pradana/Petugas.
f. Tanya jawab tentang Syarat Kecakapan Umum antara Pembina dan calon.
i. Ucapan janji Trisatya dituntun oleh Pembina Penegak, dengan jalan memegang
ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan di dada kiri tepat
dengan jantungnya. Kemudian disusul dengan penyematan Tanda Penegak Bantara
oleh calon Penegak sendiri.
l. Pendamping kanan dan pendamping kiri menjemput Penegak Bantara yang selesai
dilantik untuk kembali ke sangganya.
b. Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh pendampingnya ke hadapan
Pembina Penegak.
e.Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum yang telah diselesaikan antara
Pembina dan Penegak Bantara yang akan naik tingkat.
f. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas ke sebelah kanan depan Pembina Penegak.
Waktu Sang Merah Putih memasuki tempat upacara anggota ambalan menghormat
dipimpin Pradama atau petugas.
j. Penegak Bantara yang naik tingkat mengulang janji Trisatya dituntun Pembina
memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanannya ditempelkan di dada kiri
tepat pada jantungnya
Dalam Pelantikan Penegak Bantara dan Penegak Laksana memang berbeda dengan
ketika menyelenggarakan Upacara Pelantikan kenaikan tingkat pada golongan pramuka
dibawahnya (Siaga dan Penggalang), terutama pada penyematan Tanda SKU yakni
Pembina Penegak menyerahkan tanda SKU tersebut yang kemudian dipakai sendiri
oleh calon Penegak atau Penegak Bantara yang naik tingkat ke Penegak Laksana.
Butir Materi SKU Penegak Bantara
Cara menyelesaikan SKU dilakukan melalui Butir Materi SKU Penegak Bantara
ujian SKU . Ujian SKU adalah menilai
kecakapan pramuka Penegak untuk Page 2
memperoleh Tanda Kecakapan Umum ( TKU ),
sehingga kecakapan yang dimilikinya benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan
sesuai dengan keadaan dan kemampuan Penegak.
Bagi pembina Penegak ujian SKU merupakan salah satu usaha untuk meyakini :
Penguji SKU adalah Pembina yang langsung membina Penegak. Pembina yang bersangkutan
dapat meminta orang lain di luar anggota Gerakan Pramuka untuk menguji. Misalnya orang
yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu, orang tua atau wali penegak, namun
penyelesaian akhir menjadi tanggungjawab pembinanya.
JENIS
NO BUTIR SKU
PENGEMBANGAN
User Comments
Lencana Pancawarsa
Berbentuk Pita Gantung, Lencana Pancawarsa I sampai dengan IV dibuat dari logam
berwarna perak, sedangkan Lencana Pancawarsa V sampai dengan Lencana
Pancawarsa Utama dibuat dari logam berwarna emas.
Untuk Tanda Harian Lencana Pancawarsa dibuat dari kain berwarna biru dengan angka romawi atau
tulisan huruf kapital dibuat dari logam berwarna perak atau kuning emas, yang menunjukkan tingkat
Lencana Pancawarsa tersebut
Untuk menentukan tingkat dari tanda penghargaan dalam rangka menentukan letak
pemakaian tanda penghargaan itu pada pakaian seragam pramuka, maka diatur dari
tingkat tertinggi sampai terendah, urutannya adalah sebagai berikut:
b) Seragam Harian:
(1) menggunakan tanda harian lencana yang dikenakan di atas
saku kiri baju seragam pramuka putra dan untuk putri
menyesuaikan.
(2) apabila tanda harian lencana yang dikenakan lebih dari satu
dikenakan berjajar dari kanan ke kiri sesuai dengan tingkatannya
maksimum tiga tanda harian lencana, apabila lebih dari tiga
tanda harian lencana maka disusun jajaran baru di atasnya.
(3) pada seragam harian sesuai kebutuhan dapat juga menggunakan lencana
dengan pita gantung sebagaimana pemakaian pada seragam upacara.
c. Masa berlakunya pemakaian :
Lencana Pancawarsa yang dipakai adalah tiga lencana pancawarsa terakhir yang
diterima.
Pengadaan
1. Pengadaan Lencana Pancawarsa I s/d IX adalah wewenang kwartir daerah.
2. Pengadaan Lencana Pancawarsa Utama adalah wewenang Kwartir Nasional.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia (national look) berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya, dalam eksistensinya
yang serba nusantara dan pemekarannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa
Indonesia dalam upaya mencapai tujuan nasionalnya. Wawasan Nusantara, merupakan
pandangan geopolitik sekaligus geostrategi bangsa Indonesia dalam mengartikan tanah air
Indonesia sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan satu kesatuan pertahanan
keamanan. Dengan demikian, wawasan nusantara adalah sebuah prinsip persatuan dan
kesatuan Indonesia yang digunakan untuk memberikan kepastian hukum bagi rakyat Indonesia.
Ketahanan Nasional berasal dari kata tahan, yang berarti kuat menderita, dapat
menguasai diri, tidak mudah putus asa, tetap pada keadaannya. Dari kata tahan itu terbentuk
kata ketahanan yang berarti sesuatu hal mengenai tahan, kekuatan hati, keteguhan hati,
kesabaran, ketabahan. Jadi Ketahanan Nasional adalah ketahanan, keteguhan hati dan
kekuatan suatu bangsa.
Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban berkaitan
dengan kesadaran moral dan cara memenuhi hak dan kewajiban. Kesadaran moral adalah
perasaan wajib melaksanakan sesuatu berdasarkan hati nurani dan pemikiran yang benar
(rasional), dengan tanpa tekanan dan paksaan (kebebasan) serta tidak didasarkan kepada
perhitungan mencari keuntungan (pamrih). Berkaitan dengan bela negara, maka hak bela
negara adalah suatu kehormatan sebagai warga negara yang bertanggung jawab untuk
memberikan yang terbaik kepada bangsa dan Negara yang dicintainya. Sedangkan kesadaran
bela negara adalah sikap perilaku tiap individu warga Negara untuk bersedia berkorban guna
melindungi negara secara utuh berdasarkan rasa cinta kepada negara dan tanah air.
Negara Indonesia merupakan satu kesatuan dipandang dari segala aspeknya dan
mempunyai kecenderungan kuat yang mengarahkan terwujudnya integrasi san keserasian
dalam bidang-bidang:
Secara historis, wawasan nusantara tidak dapat dilepaskan dari Hukum Laut
Internasional. Pada tahun 1609, Negara–negara maritim besar (Eropa) menuntut kebebasan
lautan hingga lahir tatalaut dengan sebutan the freedom of the high seas. Hukum laut
internasional yang pertama dalam sejarah dunia adalah penetapan bahwa setiap negara
pulau atau pantai berdaulat atas laut sejauh 3 mil laut. Pada tahun 1939 Pemerintah
Kolonial Belanda menetapkan Undang-undang berdasarkan ordonansi laut territorial dan
lingkungan maritime. Mengikuti ketentuan hukum laut Internasional tersebut, lebar laut
wilayah Indonesia adalah 3 mil diukur dari garis terendah di pantai masing-masing pulau di
Indonesia.
Hakekat ketahanan nasional adalah (1) peningkatan kondisi dan kemampuan perjuangan
nasional tanpa menggunakan kekuatan konsep (concept of power) yang dalam hubungan
internasional dijelmakan dalam kekuatan politik (power of politics); (2) senantiasa
berpegang pada prinsip (a) percaya kepada kekuatan diri sendiri (self confidence), serta (b)
percaya kepada kemampuan diri sendiri (self reliance) tanpa terjerumus dalam politik
isolasionalisme, nasionalisme sempit, maupun autarki (kedaulatan mutlak); (3) merupakan
suatu konsep yang terintegrasi (imtegrated concept) dan integrasi konsep (concept of
integration).
Bangsa adalah suatu kesatuan solidaritas masyarakat yang terbangun oleh perasaan
kebersamaan, kesediaan saling berkorban serta kesediaan melanjutkan dan mewujudkan
cita-cita bersama. Solidaritas itu dibangun oleh pengalaman sejarah dan nasib bersama
bukan terbangun atas asal-usul suku bangsa, agama, bahasa, dan geografi. Oleh karena itu
pilar utama kebangsaan Indonesia selain persatuan adalah kemajemukan. Wawasan
kebangsaan mengandung aspek moral dan aspek intelektual. Aspek moral adalah konsep
wawasan kebangsaan yang mensyaratkan adanya komitmen atau kesetiaan terhadap
kelanjutan eksistensi bangsa serta peningkatan kualitas kehidupan bangsa. Aspek
intelektual adalah konsep wawasan kebangsaan yang menghendaki pengetahuan memadai
mengenai potensi yang dimiliki bangsa, serta tantangan yang dihadapi bangsa, sekarang
maupun di masa mendatang.
(1) rasa kebangsaan, sublimasi dari Sumpah Pemuda yang menyatukan tekad menjadi
bangsa yang kuat, dihormati dan disegani diantara bangsa-bangsa di dunia;
(2) paham kebangsaan, bangsa Indonesia lahir dari buah persatuan bangsa yang solid.
Pertama, Atas berkat Rachmat Allah YMK pada tanggal 17 Agustus 1945 bersamaan
dengan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, lahirlah sebuah bangsa, bangsa
Indonesia yang terdiri atas bermacam suku, budaya, etnis, dan agama; Kedua,
Pembukaan UUD 1945 ….bahwa perjuangan bangsa Indonesia telah mengantarkan rakyat
Indonesia menuju suatu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
(3) Semangat kebangsaan atau nasionalisme merupakan sinergi dari rasa kebangsaan
dengan paham kebangsaan, yang terpancar sebagai kualitas san ketangguhan dalam
menghadapi berbagai ancaman.
Bela Negara adalah hak tiap warga Negara untuk memberikan yang terbaik kepada
masyarakat, bangsa dan Negara sesuai dengan bidang profesi dan batas kemampuannya,
merupakan sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Bela Negara tidak identik dengan
memanggul senjata tetapi lebih daripada itu bela negara dapat diwujudkan dengan pengabdian
sesuai profesi dan kemampuan masing-masing. Secara normatif hak dan kewajiban setiap
warga Negara untuk berperanserta dalam upaya bela negara diatur dalam pasal 27 ayat (3)
UUD 1945 yang menegaskan:”tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikutserta dalam usaha
pembelaan Negara”. Selanjutnya tercantum dalam UU RI No.3 Tahun 2002 pasal 9 ayat (1):
“Setiap warga Negara berhak dan wajib ikutserta dalam upaya bela negara yang diwujudkan
dalam penyelenggaraan pertahanan Negara”. Pasal 68 UU RI No 39 Tahun 1999 menyatakan
bahwa: “ Setiap warga Negara wajib ikutserta dalam upaya pembelaan negara sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan. UUD 1945 pasal 30. tentang Sishankamrata (sistem
pertahanan rakyat semesta) mengajak segenap rakyat Indonesia untuk dapat menjaga
keamanan dan kelangsungan hidup bernegara dengan atau menurut kemampuan tiap warga
negara Indonesia.
Tonggak perjuangan bangsa Indonesia pada tahun 1908, 1928, 1945 merupakan modal
dasar dalam kehidupan persatuan bangsa. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
merupakan titik kulminasi perjuangan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan.
Untuk menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang selalu datang dengan
berbagai wujudnya, bangsa Indonesia mutlak harus memiliki ketahanan nasional agar dapat
eksis. ATHG selalu berubah waktu dan keadaan, maka ketahan nasional Indonesia merupakan
kondisi dinamik yang selalu berubah menurut keadaannya.
Gerakan Pramuka sebagai organisasi pembinaan watak dan kesadaran bernegara seperti
dinyatakan dalam Satya Pramuka, digolongkan oleh UU No. 20 tahun 1982, sebagai salah satu
media pendidikan pendahuluan bela negara. Syarat - syarat Kecakapan Umum (SKU) dan
Syarat-syarat Kecakapan Khusus, pembinaan sikap mental dalam upacara bendera dan kegiatan
lainnya merupakan kekayaan praktek PPBN dari Gerakan Pramuka bagi terbinanya rasa
patriotisme.
SKU, SKK, dan SPG merupakan alat/materi kegiatan pokok dalam proses pendidikan
kepramukaan, yang dilaksanakan oleh peserta didik dalam upaya untuk meningkatkan
mutu pengetahuan, keterampilan dan adanya perubahan sikap laku peserta didik yang
lebih baik.
Selanjutnya dalam rubrik ini akan membahas tentang SKK ( Syarat Kecakapan Khusus
dan TKK ( Tanda Kecakapan Khusus ).
Syarat Kecapakap Khusus ( SKK ) adalah syarat yang wajib dipenuhi oleh seorang
pramuka untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus ( TKK ). Sedangkan Tanda
Kecakapan Khusus ( TKK ) adalah suatu tanda yang menunjukan ,kecakapan,
kepandaian, kemahiran, ketangkasan, dan ketrampilan seorang anggota Pramuka
dibidang tertentu.
Penyelenggaraan SKK maupun Tanda gambar untuk TKK diatur berdasarkan Surat
Keputusan yang dikeluarkan Kwartir Nasional yakni :
1. SK Kwarnas Nomor 132 Tahun 1979
2. SK Kwarnas Nomor 016 Tahun 1980
3. SK Kwarnas Nomor 030 Tahun 1981
4. SK Kwarnas pada Seluruh Satuan Karya ( Saka )
Berikut 5 bidang dengan warna dasar dan gambar Tanda Kecakapan Khusus:
SKK terbagi menjadi 3 tingkatan :
1. Golongan Siaga : satu Tingkat.
2. Golongan Penggalang : Madya, Purwa dan Utama.
3. Golongan Penegak/ Pandega: Madya, Purwa dan Utama.
3. Peserta didik yang telah memiliki lebih dari 5 macam TKK maka selebihnya
dapat menggunakan/ dipasang pada Tetampan/ selempang.
4. Penggunaan Tetampan/ Selempang.
Tetampan/ selempang merupakan alat kelengkapan seragam pramuka yang
dipergunakan untuk memasang TKK. Tetampan/ Selempang terbuat dari kain
yang berwarna dasar coklat tua, memiliki lebar 10 cm dan panjang
menyesuaikan pengguna.( tinggi badan ) serta pada kedua pinggir kain diberi
pita zig-zag dengan warna :
Siaga : Berwarna hijau.
Penggalang : Berwarna merah
Penegak/ Pandega : Berwarna Kuning.
Berikut contoh Tetampan/ selempang untuk masing-masing golongan :
5. Tetampan/ selempang, dikenakan pada seragam pramuka menyilang pada
bahu lengan kanan atas ke kiri bawah dan dapat dipakai pada acara khusus/
tertentu misal pada Upacara besar, Upacara pelantikan dll., sedangkan pada
kegiatan yang bersifat rutin tidak perlu dikenakan.
Untuk tata cara menguji kecakapan peserta didik dalam menyelesaikan SKK telah
diatur tersendiri dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional : Nomor : 273 Tahun 1993
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Cara Menilai Kecakapan Pramuka.
Tata Cara dan Pemakaian TKK
Tanda Gambar Kecakapan Khusus pernah diatur dalam Surat Keputusan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 134/Kn/76 Tahun 1976 Tentang
Petunjuk Penyelenggaraan Kecakapan Khusus, selanjutnya adanya SK
Kwarnas no : 132 tahun 1979 diterbitkan untuk penyempurnaan tentang
syarat dan gambar TKK sebelumnya. Namun demikian pada surat
Keputusan kwarnas tahun 1974 itu, telah mengatur tata cara pemakaian TKK
(Tanda Kecakapan Khusus). Serta cara penggunaan tetampan apabila dalam
penempatan TKK pada lengan bahu kanan telah melebihi ketentuan (5 tanda
gambar TKK) serta adanya tata cara pemaiaian tetampan yang kedua dan
ukuran tetampan untuk tiap golongan Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega.
a. TKK pada pakaian seragam Pramuka dikenakan pada lengan baju sebelah kanan.
b. TKK yang dikenakan pada baju sebelah kanan tersebut di atas sebanyak-banyaknya lima
buah, sedang selebihnya ditempatkan pada tetampan, yang diselempangkan di badan,
melalui bahu sebelah kanan, menyilang dada dan punggung menuju pinggang
sebelah kiri.
1. Lebar:
2. Panjang:
3. Warna:
Coklat tua, ditambah dengan hiasan tepi selebar 1 cm, yang dibuat dengan sulam
“silang seperti pada kain flanel” atau dengan penempelan pita (zig zag band)
sepanjang kedua sisi tetampan, dengan jarak 0,5 cm dari tepi selempang itu.
d. Pada tetampan tidak dibenarkan ditempatkan tanda gambar, atau lencana dan tulisan
apapun, selain TKK. yang ditetapkan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
e. TKK yang dikenakan pada tetampan, ditempatkan pada bagian tetampan yang ada di
muka dada, disusun dari atas ke bawah, dimulai dari bagian terdekat dengan baju sebelah
kanan.
f. Apabila TKK yang dicapai oleh seorang Pramuka jumlahnya banyak, sehingga tidak
termuat pada bagian tetampan yang ada di muka dada, maka TKK selebihnya
ditempatkan pada bagian tetampan yang ada pada bagian punggung, dengan urutan dari
atas ke bawah, dimulai dari bagian yang terdekat dengan bahu.
g. Apabila tetampan dengan penempatan TKK seperti tersebut pada point e. dan point f. di
atas ternyata tidak dapat memuat semua TKK yang diperoleh seorang Pramuka, maka
dapat dibenarkan penggunaan tetampan kedua, yang memenuhi ketentuan pada poin
c dan point d yang diselempangkan di badan, melalui bahu sebelah kiri, menyilang dada
dan punggung menuju pinggang sebelah kanan. Pada Persimpangan antara tetampan
pertama dan tetampan kedua, letak tetampan kedua adalah di bagian bawah tertindih oleh
tetampan pertama.
h. Tetampan hanya dibenarkan dipakai pada upacara kepramukaan. Pada waktu latihan atau
bekerja yang memerlukan keleluasaan bergerak, maka tetampan TKK. hendaknya
ditanggalkan.
Perubahan dan perbedaan tupoksi dalam ART Gerakan Pramuka kini.
Perubahan dan perbedaan tupoksi dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka kini.
Dalam berorganisasi kita harus memahami apa yang menjadi tujuan utama organisasi tersebut dibentuk.
Selain itu tugas pokok dan fungsi, menjadi suatu hal yang wajib dilakukan oleh organisasi itu guna
mencapai tujuan. Dalam Dunia Kinerja sering kita singkat dengan nama Tupoksi ( Tugas, Pokok dan
Fungsi ). Demikian pula Gerakan Pramuka, memiliki tujuan, tugas pokok dan fungsi. Disini kita akan
membahas tentang perbedaan/ perubahan Tupoksi yang tertera dalam Anggaran Rumah Tangga (ART)
Gerakan Pramuka yang terdahulu dengan yang kita gunakan saat ini, perbedaan/ perubahan tersebut
antara lain pada bab II (kedua) ART Gerakan Pramuka, yakni :
BAB II BAB II
Pasal 5 Pasal 5
Pasal 6 Pasal 6
Fungsi Fungsi
Pasal 7 Pasal 7
Kepramukaan Sasaran
User Comments
JAMBORE WAKTU
NO TEMPAT TEMA
KE - TAHUN PELAKSANAAN
Jamnas ke - 1 Sedia Daya Bangun
1 1973 Situ Baru, Jakarta
Tahun 1973 Negara
Persaudaraan,
Jamnas ke - 2 Sibolangit,
2 1 - 20 Juli 1977 Patriotisme, dan
Tahun 1977 Sumatera Utara
Ketrampilan
Jamnas ke - 3 18 - 25 Juni
3 Cibubur, Jakarta -
Tahun 1981 1981
Jamnas ke - 4 21 - 28 Juni Satu Utuh, Ceria
4 Cibubur, Jakarta
tahun 1986 1986 Berkarya
1x9=9
2 x 9 = 18, jumlah 1 + 8 = 9
3 x 9 = 27, jumlah 2 + 7 = 9
4 x 9 = 36, jumlah 3 + 6 = 9
dan seterusnya......................
Media pramukanet book berisi aneka data dan link yang ada di halaman
pramukanet.org dibuat untuk dapat dimanfaatkan secara maksimal khususnya :
2. Memudahkan pencarian bahan materi Kepramukaan yang ada di situs atau langsung
ketemu sesuai yang dibutuhkan.
3. Dapat dipergunakan langsung koneksi dengan website dan praktis.
4. Menghemat biaya pengeluaran uang saku bagi pengguna warnet atau pulsa maupun
biaya lainnya.
5. Silahkan downloads apa saja atau tinggal klik copy dan paste. Tidak perlu register
atau pake login-loginan karena sudah jelas membernya adalah anggota Pramuka,
6. Suatu upaya memberikan layanan yang terbaik untuk mereka yang memiliki
komitmen terhadap Gerakan Pramuka.
Kiranya tidak berlebihan dalam berharap apabila situs pramukanet.org ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi warga Gerakan Pramuka.
Adat - Sandi Ambalan, dan Renungan Jiwa Pramuka Penegak
I. PENDAHULUAN
1. Pramuka Penegak adalah kaum muda yang pada tingkat perkembangan jiwanya
diantaranya pada kondisi:
2. Kaum muda seusia Pramuka Penegak berfikir kritis, realistis, rasional dalam
berpendapat dan dalam perilakunya tercermin menggunakan pendekatan kultural
serta apa yang menjadi masukan dicerna melewati perenungan-perenungan.
Perkembangan semacam inilah yang membedakan dengan kelompok usia
sebelumnya (S dan G).
a. Adat Ambalan
b. Sandi Ambalan
c. Renungan Jiwa
1. Adat merupakan kebiasaan yang disepakati dan ditaati oleh masyarakat lingkungan
setempat yang sudah berlaku dari masa ke masa, sehingga terkesan merupakan
peraturan dan tata nilai di masyarakat yang oleh anggotanya dijaga dan dilestarikan
menjadi pedoman pergaulan dalam kehidupan di masyarakat. Adat bersifat lokal,
hanya berlaku di masyarakat tertentu dan tidak berlaku di masyarakat yang lain.
Sedikit banyaknya yang manjadi Adat dalam Ambalan tergantung pada Ambalan
itu sendiri.
1) Adat Ambalan pada saat penerimaan calon Penegak dari Tamu Ambalan.
5) Adat Ambalan ketika melepas anggota Ambalan yang akan membaktikan diri
ke masyarakat
1) Pusaka Ambalan
a. Sandi Ambalan disusun oleh dan untuk Pramuka Penegak sendiri yang
kemudian oleh Pemangku Adat ditetapkan sebagai perangkat Adat Ambalan.
Dalam proses penyusunannya, Pembina Pramuka Penegak memberikan
pengarahan bahwa sumber utama dalam penyusunan Sandi Ambalan ialah
:
1) Pancasila
b. Setiap Ambalan memiliki Sandi Ambalan, yang merupakan norma hidup bagi
Pramuka Penegak dalam Ambalan tersebut ; dengan demikian Sandi Ambalan
hanya berlaku bagi anggota Ambalan tertentu dan tidak berlaku bagi Anggota
Ambalan lain
SANDI AMBALAN
dan
selalu takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Berkata nyata
a. Renungan ialah suatu naskah singkat yang menguasai nilai-nilai spiritual, mental
dan moral dalam upaya mengamalkan satya dan darma Pramuka
III. PENUTUP
Adat Ambalan, Sandi Ambalan dan Renungan Jiwa Pramuka Penegak bagi kita
(Pembina Pramuka Penegak) merupakan alat pendidikan ; oleh karena itu dalam proses
penyusunannya hendaknya diupayakan agar Pembina Pramuka Penegak yang
bersangkutan terlibat dalam posisi sebagai pembimbing, dan pengerak supaya Adat
Ambalan, Sandi Ambalan dan renungan jiwa tersebut tidak menyimpang dari :