Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai seni
dan budaya; penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu. Meng·ap·re·si·a·si melakukan
pengamatan, penilaian, dan penghargaan (misal terhadap karya seni). Sedangkan sastra dalam
bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah
jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.

Jadi, Apresiasi Sastra adalah memberikan penilaian terhadap karya sastra. Jika anda
mengapresiasikan sebuah karya sastra, maka anda melakukan kegiatan pengamatan, penilaian,
dan memberikan penghargaan terhadap karya sastra tersebut. Dalam makalah ini kami akan
memaparkan jenis-jenis karya sastra yang dapat kita apresiasi, yaitu puisi, dongeng, bercerita,
dan drama. Semoga kita dapat lebih menghargai dan mencintai seni, karena negara kita tercinta
Indonesia sangat beraneka ragam keseniannya.
PEMBAHASAN

APRESIASI KARYA SASTRA

Apresiasi Karya Sastra adalah pembelajaran sastra.

Dalam Kamus Umum Bahas Indonesia kata apresiasi berarti 1.’pujian’, 2. ‘pengertian,
pemahaman’, 3.’penilaian, penafsiran’. Dalam istilah, apresiasi berasal dari bahasa latin
appreciation yang berarti ‘mengindahkan’ atau ‘menghargai’.

Apresiasi diterangkan sebagai pengenalan yang semakin mendalam terhadap pengalaman hidup
yang terkandung dalam sastra serta hasrat dan jawaban kita terhadapnya.1

Definisi Apresiasi Sastra Menurut Beberapa Tokoh:

Menurut Roestam Effendi dkk.(1998), “Apreasisi adalah kegiatan mengakrabi karya sastra
secara sungguh-sungguh. Di dalam mengakrabi tersebut terjadi proses pengenalan, pemahaman,
penghayatan, penikmatan, dan setelah itu penerapan.”2

Pengertian apresiasi yang dinyatakan oleh Gove bahwa, kata aparesiasi dalam arti luas
mengandung arti pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin dan pemahaman, pengakuan
terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan oleh pengarang.

Effendi dalam Jamaludin mengemukakan bahwa pengertian “apresiasi sastra” adalah menggauli
cipta sastra dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, pujian, kepekaan pikiran
kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra.

Tarigan (1984) menjelaskan bahwa apresiasi sastra adalah penafsiran kualitas karya sastra serta
pemberian nilai yag wajar kepadanya berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang jelas, sadar
1
https://elmubahasa.wordpress.com/2009/12/06/pengertian-apresiasi-sastra/, diakses pada 15 Oktober 2018

2
https://id.wikipedia.org/wiki/Appresiasi_Sastra, diakses pada 15 Oktober 2018
serta kritis, sebagai seorang yang memiliki pengalaman maupun mengamati sastra bukan hanya
bisa melihat dan menafsirkan saja, melainkan dapat menilai sebuah karya sastra tersebut dari
aspek kualitasnya.3

Pengenalan terhadap karya sastra dapat dilakukan melalui membaca, mendengar, dan menonton.
Kesungguhan dalam kegiatan tersebut akan menuju tingkat pemahaman. Pemahaman terhadap
karya sastra akan membuat penghayatan. Indikator yang dapat dilihat setelah menghayati karya
sastra adalah jika bacaan, dengaran, atau tontonan sedih ia akan ikut sedih, jika gembira ia ikut
gembira, begitu seterusnya. Hal itu terjadi seolah-olah ia melihat, mendengar, dan merasakan
dari yang dibacanya. Ia benar-benar terlibat dengan karya sastra yang digeluti atau diakrabinya.

Bentuk apresiasi sastra yang diharapkan dapat berwujud kegiatan langsung maupun tak
langsung. Pengertian apresiasi yang pertama diwujudkan dengan cara membaca dan atau
menikmati karya-karya sastra kreatif secara langsung, dengan segala bentuk dan ragamnya.
Dalam membaca sebuah novel, misalnya sebaiknya para siswa langsung dihadapkan pada karya
karya novel yang dianjurkan dan bukan melalui sinopsisnya seperti yang sering dilakukan di
sekolah-sekolah.

Adapun pengertian apresiasi yang kedua bisa dilakukan melalui berbagai cara yang dipandang
dapat menunjang penikmatan dan atau pemahaman terhadap suatu karya kreatif. Bentuk-bentuk
apresiasi sastra tak langsung itu, antara lain melalui membaca berbagai kritik sastra atau ulasan
para ahli, menonton film atau sinetron yang diangkat dari sebuah novel atau drama, menonton
pagelaran teater, mendokumentasikan karya-karya sastra, melaksanakan kegiatan baca puisi dan
deklamasi, atau menyelenggarakan lomba baca maupun lomba cipta karya sastra kreatif seperti
puisi dan cerpen.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa apresiasi adalah suatu kegiatan
seseorang dalam menggauli karya sastra untuk memberikan penilaian/pujian terhadap kualitas

3
https://elmubahasa.wordpress.com/2009/12/06/pengertian-apresiasi-sastra/, diakses pada 15 Oktober 2018
sebuah karya melalui perasaan atau kepekaan batin, pemikiran kritis, pemahaman, dan
pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan oleh pengarang.4

PUISI

Pengertian puisi sampai saat ini belum berhasil ditetapkan. Hampir setiap orang memiliki
pendapat sendiri tentang puisi. Para ahli juga menetapkan batasan pengertian puisi berdasarkan
pemahaman masing-masing seperti:

 Menurut Aminuddin kata puisi berasal dari bahasa Yunani pocima “membuat” atau
poeisis “pembuatan” .puisi diartikan membuat atau pembuatan karena lewat puisi pada
dasarnya seseorang telah menciptakan suatu dunianya sendiri,yang mungkin berisikan
pesan atau gambaran suasana tertentu baik fisik maupun batiniah.
 Menurut Ratih Mihardja puisi adalah seni tertulis dimana bahasa digunakan untuk
kualitas estetikanya untuk tambahan, atau selain arti sebenarnya.
 Hasanuddin mengatakan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif penyair
yang masih abstrak dikonkretkan,untuk mengkongkretkan peristiwa-peristiwa yang telah
ada di dalam pikiran dan perasaan penyair,dan puisi merupakan sarananya
 Menurut Semi puisi dapat diumpamakan sebagai suatu pernyataan yang menyenangkan
yang muncul dari suatu kemampuan penyairnya melihat sesuatu secara antusias dengan
pengamatan yang tepat.penyair mempertimbangkan secara matang apa yang
dilihatnya.kemudian,mengungkapkan hasil penglihatannya tanpa terlalu
berkecenderungan untuk mempermasalahkannya.
 Menurut H.B.Jassin puisi ialah suatu pengucapan dengan sebuah perasaan yang
didalamnya mengandung suatu fikiran-fikiran dan sebuh tanggapan-tanggapan.

Jadi memang tidak ada pengertian yang benar-benar mutlak tentang puisi. Karena setiap
individu mempunyai pandangan sendiri tentang puisi.

4
https://id.wikipedia.org/wiki/Appresiasi_Sastra, diakses pada 15 Oktober 2018
Jenis-Jenis Puisi

Kepadatan bahasa yang digunakan dalam puisi sebenarnya mengandung makna yang luas
dan mendalam. Untuk mengetahui suasana hati dari penyair dalam setiap hasil karya puisinya
dapat diketahui melalui jenis atau macam bentuk dari isi puisi itu sendiri menurut Aminuddin
setidaknya ada sepuluh ragam bentuk puisi sebagai berikut:

1. Puisi epik, yaitu suatu puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan.
Selain itu, menurut keterangannya puisi epik juga dibedakan menjadi dua folk epik
dan literary epik. Folk epik yakni bila nilai akhir puisi itu untuk dinyanyikan,
sedangkan literary epik bila nilai akhir puisi ini untuk dibaca, dipahami dan diresapi
maknanya.
2. Puisi naratif, yakni puisi yang isinya mengandung cerita, dengan pelaku, perwatakan,
latar, maupun jalinan peristiwa tertentu yang merangkai suatu cerita.
3. Puisi lirik, yakni puisi yang berisi suatu luapan hati penyairnya. Dalam sastra modern
jenis puisi ini banyak kita jumpai. Para penyair yang terkenal seperti, Chairil Anwar
dan Sapardi Djoko Damono
4. Puisi dramatik, yakni puisi yang objeknya menggambarkan perilaku seseorang.
Perilaku seseorang tersebut dapat diketahui lewat dialog, dan monolog, sehingga
kisah tersebut dapat tergambar dengan jelas.
5. Puisi didaktif, yaitu puisi yang berisi nilai-nilai kependidikan. Puisi ini menyuguhkan
pesan-pesan kependidikan yang umumnya detampilkan secara eksplisit.
6. Puisi satirik, yaitu puisi yang menggandung sindiran atau kritik terhadap ketidak
beresan kehidupan suatu kelompok maupun suatu masyarakat.
7. Romance, yakni puisi yang berisi luapan rasa cinta seseorang terhadap sang kekasih.
8. Elegi, yakni puisin yang berisi suatu ratapan kesedihan seseorang dalam menjalani
hidupnya.
9. Ode, yaitu puisi yang berisi pilihan terhadap seseorang yang mempunyai jasa maupun
sikap kepahlawanan.
10. Himme, yaitu puisi yang berisi pujian kepada sang pencipta maupun ungkapan rasa
cinta terhadap bangsa dan tanah air.5

DONGENG

Difinisi dongeng menurut situs ensiklopedi Wikipedia bahasa Indonesia, dongeng adalah
bentuk sastra lama yang menceritakan mengenai suatu kejadian luar biasa berupa fiksi atau
khayalan yang dianggap merupakan suatu hal yang tidak mungkin terjadi.

Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara turun-
temurun yang memiliki fingsi untuk menngajarkan nilai-nilai moral dan juga dapat sebagai
hiburan.

Ciri-ciri dongeng

Seperti layaknya cerita pada umumnya dongeng memiliki ciri-ciri, untuk membedakan dongeng
dengan bentuk cerita lainnya. Berikut ciri-ciri dongeng:

1. Diceritakan dengan alur yang sederhana


2. Alur cerita singkat dan tepat
3. Tokoh dalam dongeng tidak diceritakan dengan detail.
4. Peristiwa yang ada didalamnya kebanyakan fiktif atau khayalan.
5. Ditulis dengan gaya penceritaaan lisan.
6. Lebih menekankan pada bagian isi atau peristiwa yang terjadi.

Dengan ciri-ciri diatas dapat dibedakan dongeng dengan cerita-cerita lainnya.

Jenis-Jenis Dongeng

Ada beberapa jenis dongeng yang perlu diketahui, berikut pembagian jenis jenis-jenis
dongeng.

1. Mite adalah salah satu bentuk yang menceritakan mengenai hal-hal gaib seperti cerita
dewa, hantu, peri, dan hal-hal gaib lainnya.

5
Warsiman.pembelajaran sastra yang humanis.(malang:universitas brawijaya press,2006) hal 21-22
2. Sage adalah cerita dongeng yang menceritakan tentang kepahlawanan , keperkasaan, dan
kesaktian dari seorang tokoh.
3. Fable adalah bentuk dongeng yang tokoh utamanya adalah hewan yang memiliki perilaku
seperti manusia.
4. Legenda adalah dongeng yang menceritakan tentang peristiwa atau asal usul dari suatu
tempat atau benda.
5. Cerita jenaka adalah cerita yang berisi tentang kejadian-kejadian lucu yang menghibur
siapa saja yang mendengarnya.
6. Cerita pelipur lara adalah cerita yang biasanya digunakan untuk menjamu tamu dan
menggunakan media seperti wayang dan alat lainnya.
7. Cerita perumpamaan adalah bentuk dongeng yang mengandung kiasan atau ibarat
nasehat-nasehat6

6
http://www.informasibelajar.com/pengertian-dongeng-struktur-ciri-ciri-dan-jenis-jenis-dongeng/
Itu adalah jenis-jenis dongeng yang perlu kita ketahui agar dapat membedakan antara
dongeng dan cerita-cerita lain.

BERCERITA

Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau sesuatu
kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan
pengetahuan kepada orang lain.7

Definisi Bercerita Menurut Beberapa Tokoh:

Bactriar S Bachir

Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau sesuatu
kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan
pengetahuan kepada orang lain.

M.Nur Mustakim

Bercerita adalah upaya untuk mengembangakan potensi kemampuan berbahasa anak melalui
pendengaran dan kemudian menuturkannya kembali dengan tujuan melatih ketrampilan anak
dalam bercakap-cakap untuk menyampaikan ide dalam bentuk lisan.

Dengan kata lain bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan
atau suatu kejadian secara lisan dalam upaya untuk mengembangkan potensi kemampuan
berbahasa.

7
http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/definisi-pengertian-bercerita-anak.html, diakses pada 15 Oktober
2018
Bercerita atau mendongeng adalah cara yang dilakukan untuk menyampaikan suatu cerita
kepada para penyimak, baik dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, maupun suara.

Bercerita sering digunakan dalam proses belajar mengajar utamanya pada tingkat pemula
atau anak-anak. Teknik ini bermanfaat melatih kemampuan mendengar secara
menyenangkan.

Orang yang ingin bercerita harus mempunyai kemampuan berbicara yang baik, memahami
karakter pendengar, meniru suara-suara, pintar mengatur nada dan intonasi serta keterampilan
memakai alat bantu. Teknik bercerita bisa berhasil, jika pendengar mampu menangkap jalan
cerita serta merasa terhibur. Selain itu, pesan moral dalam cerita juga diperoleh.

Bercerita adalah metode komunikasi universal yang sangat berpengaruh kepada jiwa
manusia.8

DRAMA

A. Pengertian drama
Drama dalam karya sastra adalah naskah drama karangan sastrawan. Naskah
drama isinya kebanyakan berupa dialog, yaitu percakapan antartokoh (pelaku). Dari
dialog para tokoh dapat diketahui alur ceritanya. Dari dialog juga dapat diketahui
watak para tokohnya, baik lewat tokoh lain maupun lewat tokoh itu sendiri.

naskah drama sangat membosankan jika hanya dibaca. Sebab, naskah drama
ditulis untuk diperagakan di panggung. Seni drama merupakan gabungan dari
berbagai seni, yakni seni sastra, seni suara,seni rupa, dan lain-lain. Agar menjadi
tontonan yang menarik, seni drama didukung tata panggung, tata cahaya, tata busana
dan tata suara.9

B. Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama


Teks drama dibuat oleh unsur-unsur , seperti dialog, alur, tokoh, latar, tema
dan amanat.

8
https://id.wikipedia.org/wiki/Bercerita, diakses pada 15 Oktober 2018

9
 Dialog
Inti sebuah drama adalah dialog. Akan tetapi, dalam drama, dialog sudah diatur oleh
penulis scenario atau sutradara.

 Alur
Alur atau jalan cerita dalam drama hamper sama dengan cerita fiksi lainnya. Alur
drama biasanya bergerak dalam bagian eksposisi, konflik, konflikasi, klimaks,
resolusi, diakhiri dengan keputusan.

 Tokoh
Tokoh adalah orang-orang yang berperan dalam drama, yakni tokoh protagonist,
antagonis dan tritagonis.

 Latar
Latar adalah keterangan mengenai tempat, ruang, dan waktu di dalam naskah drama.

 Tema
Tema merupakan sebuah inti atau ide dasar sebuah cerita. Tema merupakan pangkal
tolak pengarang dalam menceritakan dunia rekaan yang diciptakannya.tema suatu
cerita drama menyangkut segala persoalan dalam kehidupan manusia, baik berupa
masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, maupun yang lainnya.

 Amanat
Amanat adalah pesan pengarang terhadap pembaca yang berupa nilai-nilai luhur yang
dapat dijadikan contoh atau teladan. Dalam cerita drama terkandung lebih dari satu
yang dapat kita petik.10

C. Struktur Drama

Adapun struktur drama yaitu :

10
a) Eksposisi
yaitu pemaparan masalah utama atau konflik utama yang berkaitan dengan
posisi antara protagonis dan antagonis. Hasil akhirnya antagonis berhasil
menghimpun kekuatan yang lebih dominan.
b) Raising Action
yaitu menggambarkan pertentangan kepentingan antar tokoh. Hasil akhirnya
protagonis tidak berhasil melemahkan Antagonis. Antagonis mengancam kedudukan
Protagonis. Awal terjadi masalah.
c) Complication
yaitu perumitan pertentangan dengan hadirnya konflik sekunder. Pertentangan
meruncing dan meluas, melibatkan sekutu kedua kekuatan yang berseteru. Hasil
akhirnya antagonis dan sekutunya memenangkan pertentangan. Kubu protagonis
tersudut.
d) Klimaks
yaitu jatuhnya korban dari kubu Protagonis, juga korban dari kubu Antagonis.
Hasil akhirnya peristiwa-peristiwa tragis dan menimbulkan dampak besar bagi
perimbangan kekuatan antar kubu.
e) Resolusi
yaitu hadirnya tokoh penyelamat, bisa muncul dari kubu protagonis
atau tokoh baru yang berfungsi sebagai penyatu kekuatan kekuatan konflik, sehingga
situasi yang kosmotik dapat tercipta kembali. Pada tahap ini, pesan moral
disampaikan, yang biasanya berupa solusi moral yang berkaitan dengan tema atau
konflik yang sudah dibuat.11

D. Jenis – jenis Drama

Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu drama baru dan drama lama.

1. Drama Baru / Drama Modern

Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada
mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.

11
2. Drama Lama / Drama Klasik

Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian,
kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain
sebagainya.

Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita :

1. Drama Komedi, adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.

2. Drama Tragedi, adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.

3. Drama Tragedi Komedi, adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.

4. Opera, adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.

5. Lelucon / Dagelan, adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka
merangsang gelak tawa penonton.

6. Operet / Operette, adalah opera yang ceritanya lebih pendek.

7. Pantomim, adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa
isyarat tanpa pembicaraan.

8. Tablau, adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota
tubuh dan mimik wajah pelakunya.

9. Passie, adalah drama yang mengandung unsur agama / religius.

10. Wayang, adalah drama yang pemain dramanya berupa boneka wayang. Atau sejenisnya.12

12

Anda mungkin juga menyukai