Resume Materi Bab 3
Resume Materi Bab 3
A. Kewajiban
1. Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar atau jangka pendek merupakan kewajiban yang pelunasannya
memerlukan penggunaan aktiva lancar atau munculnya kewajiban lancar lainnya. Pada
praktiknya, kewajiban lancar dicatat pada nilai jatuh temponya, bukan pada nilai
sekarangnya, karena pendeknya waktu penyelesaian utang. Terdapat 2 jenis kewajiban
lancar. Jenis pertama timbul dari aktivitas operasi, meliputi utang pajak, pendapatan
diterima di muka (unearned revenue), uang muka, utang usaha dan akrual beban operasi
lainnya. Jenis kedua kewajiban lancar timbul dari aktivitas pendanaan, meliputi pinjaman
jangka pendek dan bagian utang jangka panjang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun.
2. Kewajiban Tak Lancar
Kewajiban tak lancar atau jangka panjang merupakan kewajiban yang tidak jatuh tempo
dalam waktu satu tahun atau 1 siklus operasi, mana yang lebih panjang. Kewajiban ini
meliputi pinjaman, obligasi, utang dan wesel bayar. Obligasi merupakan bentuk
kewajiban tak lancar yang umum. Nilai nominal obligasi bersama tingkat kuponnya
menentukan bunga tunai yang dibayarkan atas obligasi tersebut. Kewajiban yang umum
lainnya adalah komitmen pembelian. Komitmen seperti ini memerlukan pengungkapan
jika kewajiban pembelian tanpa syarat ini menyediakan pendanaan bagi untuk pemasok
dan tidak diakui dalam neraca pembeli.
3. Analisis Kewajiban
Kewajiban merupakan klaim terhadap perusahaan sehingga kita memerlukan keyakinan
bahwa perusahaan mencatatnya. Pencatatan ini meliputi pengungkapan jumlah dan
tanggal jatuh tempo, termasuk kondisi, halangan, dan batasan yang diberlakukan pada
perusahaan. Auditor merupakan satu sumber keyakinan dalam identifikasi dan
pengukuran kewajiban. Sumber keyakinan lain adalah akuntansi berpasangan atau ayat
berganda (double-entry accounting) yang mensyaratkan adanya penyeimbang antara
perolehan aktiva, sumber daya atau beban dengan atau pembebanan sumber daya. Namun
demikian, tidak terdapat keharusan perjurnalan untuk sebagian besar komitmen dan
kewajiban kontijen. Dalam kasus ini, analisis kita sering kali harus didasarkan pada
catatan atas laporan keuangan dan pada komentar manajemen dalam laporan tahunan,
serta dokumen-dokumen terkait.