Anda di halaman 1dari 1

1. Gangguan pertukaran gas, berhubungan dengan efek sisa anesthesia, imobilisasi, nyeri.

Intervensi :
· □ Identifikasi saturasi Oksigen
· □ Keluarkan sekret dengan batuk efective atau suction
· □ Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
· □ Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
· □ Kaji tanda-tanda vital pasien.

2. Resiko Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka pemebedahan, drain dan elektrosurgical.
Intervensi :
□ Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar, hindari kerutan pada tempat tidur.
□ Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
□ Monitor kulit akan adanya kemerahan , luka bakar, dan lesi (lapor)
□ kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat (salep)

3. Nyeri berhubungan dengan incisi pembedahan dan posisi selama pembedahan.


□ Lakukan pengkajian nyeri termasuk lokasi, karakteristik,durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
□Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
□ Anjurkan pasien untuk nafas dalam
□ kolaborasi dengan dokter untuk pemberian anti nyeri

4. Resiko Infeksi berhubungan dengan luka post op dan tindakan invasive


- □ Pertahankan teknik aseptif
- □ Kaji suhu badan pada pasien
- □ Batasi pengunjung bila perlu
- □ Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
- □ Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
- □ Tingkatkan intake nutrisi
- □ Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
- □ Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi antibiotik:.................................
- □ Kolaborasi dengan dokter untuk bersihkan luka / ganti tutup luka

Anda mungkin juga menyukai