Anda di halaman 1dari 6

ُ‫ت أ َ ْع َما ِلنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هللا‬ َ ‫ َو ِم ْن‬,‫ش ُر ْو ِر أ َ ْنفُ ِسنَا‬

ِ ‫سيِئَا‬ ِ َّ ِ ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد‬


ُ ‫ َونَعُ ْوذُ بِاهللِ ِم ْن‬, ُ‫ّلِل ن َْح َم ُدهُ َونَ ْست َ ِع ْينُهُ َونَ ْست َ ْغ ِف ُره‬
,, ُ‫ِي لَه‬ َ ‫ض ِل ْل فَ ََلهَاد‬ ْ ُ‫ َو َم ْن ي‬,ُ‫ض َّل لَه‬ ِ ‫فَ ََل ُم‬
.ُ‫س ْولُه‬ َ ‫ َوأ َ ْش َه ُد أ َ َّن ُم َح َّمدًا‬,ُ‫ َوأ َ ْش َه ُد أ َ ْن ََل ِإلَهَ ِإ ََّل هللاُ َو ْح َدهُ ََل ش َِري َْك لَه‬.
ُ ‫ع ْب ُدهُ َو َر‬
﴾ َ‫َّللا َح َّق تُقَاتِ ِه َوَلَ ت َ ُموت ُ َّن ِإَلَّ َوأ َ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُمون‬
َ َّ ‫﴿يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬
‫سا ًء‬ ً ‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجاَلً َك ِث‬
َ ِ‫يرا َون‬ َّ َ‫اح َدةٍ َو َخلَقَ ِم ْن َها زَ ْو َج َها َوب‬ ِ ‫اس اتَّقُوا َربَّ ُك ْم الَّذِي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف ٍس َو‬
ُ َّ‫﴿يَا أَيُّ َها الن‬
﴾‫علَ ْي ُك ْم َر ِقيبًا‬ َ َّ ‫ام ِإ َّن‬
َ َ‫َّللا َكان‬ َ ‫سا َءلُونَ ِب ِه َواأل َ ْر َح‬ َ َ ‫َّللا الَّذِي تَت‬
َ َّ ‫َواتَّقُوا‬

َ َّ ‫ص ِل ْح لَ ُك ْم أ َ ْع َمالَ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُو َب ُك ْم َو َم ْن ي ُِط ْع‬


‫َّللا‬ َ َّ ‫﴿ َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬
َ ً‫َّللا َوقُولُوا قَ ْوَل‬
ْ ُ‫سدِيدًا ي‬
﴾‫ع ِظي ًما‬َ ‫سولَهُ فَقَ ْد فَازَ فَ ْو ًزا‬ُ ‫و َر‬. َ
‫أما بعد‬

Sidang Jama’ah jum’ah yg di mulyakan Allah.


Marilah kita selalu bertaqwa kepada ALLAH Ta’ala, baik didalam keaadan sepi maupun di dalam
keaadan ramai. Jangan hanya di dalam keaadan ramai saja kita bertaqwa. Sebab taqwa seperti ini tidak
murni karena ALLAH. Begitu pula janganlah hanya bertaqwa di dalam keaadan sepi saja, sebab dalam
keaadan ramai justru kita dituntut untuk bertaqwa. Maka sesungguhnya bertaqwa kepada Allah itu
merupakan penjagaan dan benteng dari kemurkaan ALLAH Ta’ala.
Sidang Jama’ah jum’ah yg di mulyakan Allah.
Berkenaan dengan keberadaan kita yg sudah di penghujung tahun Masehi ini, khatib akan coba
mengangkat materi tentang Euporia Pergantian Tahun.
Masih sekitar 1 pekan lebih menuju ke Januari 2018, namun Euporianya sudah terasa, suara
petasan sudah marak terdengar, pasarpun smakin padat dengan pedagang petasan dan sejenisnya, bak
menyambut hari raya ied, anak2 riang gembira menghidupkan kembang api dan petasan.
Sebentar lagi bulan Januari akan datang kepada kita yaitu bulan dimana permulaan tahun
Miladiyah akan di mulai. Artinya kita akan sampai pada tahun baru lagi, yaitu tahun 2018 yang harus
dihadapi dengan hati-hati seraya berpedoman dengan pengalaman-pengalaman tahun lampau. Segala
amal perbuatan tahun lalu yang tidak patut hendaknya di jauhi dan dihindari. Selanjutnya bersiap-siap
memulai babak baru yang harus bisa di warnai dengan perilaku yang baik serta terpuji dan
menguntungkan. Itulah langkah kita di dalam setiap memasuki tahun baru. Mengadakan instropeksi diri
pada diri kita sendiri serta meng-evaluasi semua perbuatan tahun lampau untuk diperbaiki pada tahun
berikutnya. Sehingga dengan demikian semakin tua umur kita semakin baik dan sempurna amal kita.
Begitulah tujuan kita hidup dari tahun ke tahun, di beri umur panjang dengan disertai amal baik.
Di dalam sebuah hadits yang bersumber dari Abu Shafwan dan diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi,
Rasulullah s.a.w., telah bersabda :
ُ‫سا َء َع َملُه‬
َ ‫ع ُم ُرهُ َو‬
ُ ‫طا َل‬ ِ َّ‫ َوش َُّر الن‬،ُ‫سنَ َع َملُه‬
َ ‫اس َم ْن‬ ُ ‫ع ُم ُرهُ َو َح‬ َ ‫اس َم ْن‬
ُ ‫طا َل‬ ِ َّ‫َخي ُْر الن‬
“Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya. Dan sejelek-jelek manusia adalah orang
yang panjang umurnya dan jelek amalannya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim dari Abu Bakrah radhiallahu
‘anhu, lihat Shahih Al-Jami’ no. 3297)

Sidang Jum’at yang berbahagia


Tetapi sebagian besar orang yang menyambut datangnya tahun baru malah di gunakan sebagai
kesempatan untuk maksiat sepuas-puasnya. Ngumpul bersama sekelompok teman untuk tertawa lepas
menikmati musik, bakar ayam, ajang mesum bagi pasangan muda mudi, berduaan di tempat gelap laki-
laki dan perempuan yang bukan muhrim. Inilah yang terjadi saat Tahun Baru Masehi menjelang, Muda
mudi subuhnya baru pulang dengan alasan ingin menyaksikan pergantian tahun baru tepatnya pukul 00.00
WIB. Kebiasaan ini seakan telah melekat ke diri kita umat Islam, bahkan kata-kata yang muncul dalam
setiap keluarga ketika tanggal terakhir bulan Desember setiap tahun mengatakan, 'malam ini kita bakar
ayam'.!!!
Perlu diketahui, cara-cara tersebut adalah cara seytan yang menjerumuskan umat Islam ke dalam
kemaksiatan dan menyimpang dari ajaran yang disyari'atkan Islam. Muda-mudi memaknai Tahun Baru
Masehi sebagai ajang berduaan dengan pasangan untuk melewati pergantian tahun, bagi sekelompok anak
muda lainnya sebagai ajang menikmati keindahan dunia, bahkan pada malam pergantian Tahun Masehi
ini tak jarang wisma dan hotel terjadi peningkatan pengunjung. Dengan demikian, terjerumuslah generasi
Islam ke dalam jurang maksiat dan cara-cara orang kafir dalam merayakan pergantian tahun.

Mereka telah berbuat dosa sementara mereka telah di beri kenikmatan kehidupan di tahun baru.
Semestinya mereka bersyukur bukannya berbuat seperti orang kufur.
Ingatlah, wahai kaum Muslimin akan ancaman ALLAH terhadap orang-orang yang berbuat dosa apalagi
sampai mengingkari kenikmatannya. Allah telah berfirman dalam Al Qur’an surat Al An’am ayat 120 :

َ ‫اْلثْ َم‬
َ‫سيُ ْجزَ ْونَ بِ َما َكانُوا يَ ْقت َ ِرفُون‬ ِ َ‫اْلثْ ِم َوب‬
ِ ْ َ‫اطنَهُ ۚ ِإ َّن الَّذِينَ يَ ْك ِسبُون‬ ِ ْ ‫ظا ِه َر‬
َ ‫َو َذ ُروا‬
”Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang yang mengerjakan
dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan.”

Didalam surat Ibrahim ayat 7, ALLAH mengancam kepada orang-orang yang tidak tahu mensyukuri
nikmatnya, bahkan mengingkarinya. ALLAH telah berfirman :

َ َ‫ع َذا ِبي ل‬


‫شدِيد‬ َ ‫َو ِإ ْذ تَأَذَّنَ َربُّ ُك ْم لَ ِئ ْن‬
َ ‫ش َك ْرت ُ ْم َأل َ ِزي َدنَّ ُك ْم ۖ َولَ ِئ ْن َكفَ ْرت ُ ْم ِإ َّن‬
”Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami
akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-
Ku sangat pedih”.
Sidang Jama’ah jum’ah yg di mulyakan Allah.
Tahun Baru Masehi bukan milik orang Kristen saja. Sebenarnya umat Islam juga diperbolehkan
merayakan pergantian Tahun Baru Masehi sebagai perhitungan tanggal dalam kalender yang dipakai
secara umum selain Tahun Hijrah sebagai perhitungan kalender umat Islam.
Akan tetapi, perayaan seperti apa yang seharusnya dilakukan, ini yang harus kita pahami. Selama ini,
umat Islam dalam melakukan perayaan menyambut Tahun Baru Masehi sudah ikut-ikutan cara umat
agama lain. Dimana, masyarakat yang bukan Islam lebih dominan dalam perayaan tersebut melakukan
hura-hura, berfoya-foya, minum minuman keras, dan lainnya. Kondisi ini yang sebagian besar umat Islam
mengikutinya tanpa tahu apa maksud dari itu. Tragisnya lagi, generasi muda saat ini bahkan tak terlalu
menghiraukan Tahun Baru Hijrah, tapi kalau masuk Tahun Baru Masehi para remaja negeri ini
mempersiapkan segala sesuatu untuk perayaannya bersama teman-teman, ada di cafe, tempat hiburan,
lapangan yang gelap dan bakar ayam, banyak lagi cara lainnya yang tidak sesuai dengan ajaran Islam itu
sendiri.

Sidang Jama’ah jum’ah yg di mulyakan Allah.


Umat Islam seharusnya menyambut masuknya Tahun Baru Masehi 2018 ini dengan mengintropeksi diri,
melakukan peringatan dengan mendengarkan ceramah agama, kegiatan Islam seperti perlombaan baca Al
Qur'an sehingga dapat diketahui setiap tahunnya bagaimana perkembangan remaja kampung, desa,
kelurahan kita. Apakah yang fasih baca Al Qur'an setiap tahun bertambah atau berkurang.
Selain itu, memperbanyak bergaul dengan orang2 shaleh dan selalu menigkatkan rasa takwa kepada
Allah Subhannahu Wa Ta'ala sehingga kita terhindar dari perbuatan yang mubazir. Karena dalam kitab
suci Al Quran sudah jelas disampaikan kepada kita bahwa Allah membenci orang yang berlebihan dan
mubazir.
Boleh kita ungkapkan rasa syukur kita terhadap pergantian tahun ini dengan membakar ayam dan
berkumpul bersama teman-teman, tapi lakukan dengan lebih yang dilegalkan ajaran Islam, jangan sampai
terjebak ke cara sesat yang berujung ke maksiat. Lakukan dengan penuh rasa syukur misalnya dengan
bakar ayam bersama anak yatim, pengajian remaja/remaji di masjid, ini jauh lebih baik dari pada
menonton aksi-aksi syrik yang dilakukan kaum bukan Islam dalam menyambut tahun baru ini.

Sidang Jama’ah jum’ah yg di mulyakan Allah.


Memang perhitungan tanggal Masehi milik semua umat, baik Kristen, Hindu, Budha, maupun
Islam. Jadi, berbeda agama berbeda pula cara pandangnya dalam menyambut datangnya Tahun Baru
Masehi ini. Ada yang mengungkapkan dengan meniup terompet, kembang api, pasang tanduk seperti
syetan di kepalanya yang berkerlap kerlip, bakar ayam, pesta dengan minum minuman khomar, dan
lainnya. Dalam perbedaan inilah muda mudi Islam dituntut selektif. Untuk menjadi generasi yang selektif
tak terlepas dari tingkat penguasaan ilmu agama yang dimilikinya. Maka dari itu, kepada generasi muda
Islam, mari terus gali ilmu agama sehingga kita dapat membentengi diri untuk tidak terlena dengan cara-
cara umat lain dalam menyambut pergantian Tahun Baru Masehi ini ataupun dalam segala tindakan
sehari-hari.***

Kaum Muslimin yang di muliakan ALLAH


Lalu bagaimana tindakan kita memasuki tahun baru nanti? Sebagai orang muslim yang bukan hanya
mementingkan kehidupan dunia saja tapi juga kehidupan akhirat, maka tindakan kita di dalam memasukI
tahun baru ialah :
1. Bercermin pada kehidupan yang baru saja kita lalui di tahun sebelumnya. Jika ternyata pada
tahun sebelumnya kita banyak berbuat kesalahan maka pada tahun mendatang ini kita harus
mengubah sikap untuk berbuat kebajikan-kebajikan sebanyak-banyaknya.
Tersebut dalam sebuah hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah s.a.w., telah bersabda :

‫سن‬
ٍٍ ٍ ُ‫اس ِب ُخل‬
َ ‫ق َح‬ َ َّ‫ق الن‬ َ ‫س ِيئَةَ ْال َح‬
ِ ‫ َوخَا ِل‬،‫سنَةَ ت َ ْم ُح َها‬ َّ ‫ َوأَتْ ِبعِ ال‬،‫ت‬
َ ‫هللا َح ْيث ُ َما ُك ْن‬
َ ‫ق‬ ِ َّ ‫اِت‬
”Bertaqwalah kamu kepada Allah di mana kamu berada, ikutilah perbuatan jahat dengan kebaikan, maka
kebaikan itu akan menghapusnya, dan pergauli manusia dengan budi pekerti yang baik.”

2. Bilamana dalam masalah keduniaan sebelumnya kita mengalami kemunduran, maka carilah
sebab kemunduran itu. Lalu dari cara baru yang sekiranya dapat mendatangkan kemajuan.
Janganlah kemunduran pada tahun sebelumnya membuat putus asa. Sebab putus asa di dalam
mengharap rahmat ALLAH dan pertolongan ALLAH dilarang dalam Ajaran Islam.
ALLAH berfirman dalam Al Qur’an surat Yusuf ayat 87 :

ِ َّ ‫ح‬
ۖ ‫َّللا‬ ُ َ ‫ف َوأ َ ِخي ِه َو ََل تَيْأ‬
ِ ‫سوا ِم ْن َر ْو‬ َ ‫س‬ ُ ‫سوا ِم ْن يُو‬ َّ ‫ي ا ْذ َهبُوا فَت َ َح‬
ُ ‫س‬ َّ ‫يَا بَ ِن‬
َ‫َّللا ِإ ََّل ْالقَ ْو ُم ْال َكافِ ُرون‬
ِ َّ ‫ح‬ِ ‫س ِم ْن َر ْو‬ ُ َ ‫ِإنَّهُ ََل يَ ْيأ‬
”Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum
yang kafir”.

3. Memperbanyak rasa syukur kepada ALLAH bilamana di dalam tahun yang baru dilalui itu
memperoleh banyak kemajuan, baik dalam masalah duniawi maupun ukhrawi. Janganlah apa
yang di capainya selama ini lalu membuat lupa daratan, sehingga dalam tahun berikutnya lalu
berlaku sombong, atau membangga-banggakan apa yang telah di capainya selama ini. Ingat Qarun
yang telah di laknat ALLAH karena berlaku sombong berkat keberhasilannya di dalam
perniagaannya yang membawa dirinya semakin kaya. Padahal sebenarnya apa yang telah di
capainya itu semata adalah anugerah ALLAH.
Perhatikan firman ALLAH dalam Al Qur’an surat Al Maidah ayat 6 :

َ ُ‫ج َو َٰلَ ِك ْن يُ ِري ُد ِلي‬


‫ط ِه َر ُك ْم َو ِليُ ِت َّم ِن ْع َمتَهُ َعلَ ْي ُك ْم‬ ٍ ‫َّللاُ ِليَ ْجعَ َل َعلَ ْي ُك ْم ِم ْن َح َر‬
َّ ‫َما يُ ِري ُد‬
َ‫لَعَلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون‬
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan
ni’mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

Sidang Jum’at yang berbahagia


Dari semua uraian diatas, maka tahulah kita sebagaimana seharusnya tindakan setiap muslim di dalam
memasuki tahun baru. Kita tidak perlu meniru orang-orang yang tidak mengerti, apalagi meniru orang
kafir yang berfoya-foya di dalam menyambut datangnya tahun baru. Datangnya tahun baru bagi kita
berarti kita akan mengisi lembaran-lembaran hidup baru yang telah di bentangkan oleh ALLAH di
hadapan kita. Maka kita harus berhati-hati, jangan sampai lembaran-lembaran itu lalu kita nodai dengan
amal perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak ALLAH dan selera manusia yang berbudaya dan serta
berkehendak luhur.
Oleh sebab itu mulai sekarang kita harus bisa merubah sikap di dalam menyongsong datangnya tahun
baru. Kita ingatkan mereka yang biasa menyongsong tahun baru dengan berpesta-pesta, berfoya-foya
semalam suntuk di hotel-hotel, digedung-gedung pertemuan, di jalan-jalan di panggung-panggung
gembira dan lainnya. Semua itu adalah tindakan yang keliru. Sebaliknya di saat-sat permulaan memasuki
tahun baru, kita warnai dengan amal sholeh, meningkatkan ketaqwaan kepada ALLAH dan memperdekat
diri kepada ALLAH. Dengan demikian maka pasti ALLAH melindunginya di dalam kehidupannya itu
banyak mengandung berkah.

Kaumuslimin rahumakumullah.
Pada akhir khutbah ini kita perlu mengingat kembali pesan dari Nabi kita Muhammad SAW.
“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi
sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa
sallam-, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka,
lantas siapa lagi?“ (HR. Bukhari no. 7319)

Sebagai mana kita sadari bersama bahwa keberadaan kita sudah penghujung zaman yg tergambar
jelas dari hadits2 yg pernah Rasul kita paparkan. Maka sudah sepatutnya kita mempersiapkan diri untuk
itu, agar kita tdk dimasukkan kedalam golongan org2 sesat. Kita semua berharap dikumpulkan dengan
org2 sholeh di akhirat nnti. Yaitu di Surganya Allah SWT.
‫‪Sebagaimana nabi memperingatkan kita :‬‬

‫شبَّهَ ِبقَ ْو ٍم فَ ُه َو ِم ْن ُه ْم‬


‫َم ْن تَ َ‬
‫)‪“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad‬‬

‫‪Akhirnya marilah kita panjatkan do’a kepada ALLAH semoga amal perbuatan kita yang telah lalu berupa‬‬
‫‪kebajikkan diterima Oleh-Nya sebagai amal sholeh yang dapat kita petik kelak di akhirat, dan semua‬‬
‫‪kesalahan atau dosa yang telah kita perbuat selama itu di ampuni-Nya. Begitu pula semoga langkah kita‬‬
‫‪selanjutnya di dalam memasuki tahun baru mendapat petunjuk dan taufik-Nya. Amin ya Rabbal Alamin.‬‬

‫‪BARAKALLAHULI WALAKUM FILQUR’ANILAJIIM, WANAFA’ANI WAIYYAKUM‬‬


‫‪BIMAFIIHI MINAL AAYATI WAJIKRIL HAKIM, WATAQBALLA MINNI WAMINKUM‬‬
‫‪TILAWATAHU‬‬ ‫‪INNAHU‬‬ ‫‪HUWASSAIMI’UL‬‬ ‫‪ALIM,‬‬ ‫‪AKULU‬‬ ‫‪QAULI‬‬ ‫‪HAAJA‬‬
‫‪WASTAGHFIRULLAHAL ‘AJIM LIWALAKUM WALISAIRIL MUSLIMINAWAL MUSLIMAT,‬‬
‫‪WALMU’MINIWANWAL MU’MINAT, FASTAGHFIRUHU INNAHU HUAL GHAFURURRAHIIM.‬‬

‫‪Khutbah Kedua:‬‬

‫ا َ ْل َح ْمدُ هلل َح ْمدًا َكثِي ًْرا َك َما ا َ َم َرر ا َ ْْر َددُ ا َ ْ َ اِلَراَ اِ َ َْ ْحردَاُ َ ْ َِررل َْه َلراُ ا ًِْ َا ًمرا ِل َمر ْن َج َحردَ َْ‬
‫س ِرلِّ ْم‬ ‫اْل ْن ِس َْ ْال َبش َِر اَلل ُدم َ‬
‫ص ِِّل َْ َ‬ ‫س ِيِّدُ ْ ِ‬‫س ْولُاُ َْ َح ِب ْيبُاُ َْ َخ ِل ْيلُاُ َ‬ ‫َكفَ َر َْ ا َ ْْ َددُ ا َ ُم َحمدًا َع ْبدُاُ َْ ًَ ُ‬
‫سل َم ت َ ْس ِل ْي ًما َكثِي ًْرا‬ ‫اً ْك َعلَى ُم َحم ٍد َْ َعلَى ا َ ِل ِا َْ ا َ ْ‬
‫ص َحابِ ِا َْ َ‬ ‫َْ بَ ِ‬
‫رن‬‫سفَا ِسرفَ َدا لُ ِحربُّ ِم ْ‬ ‫اً َم ْاْل ُ ُم ْو ًِ َْ لَ ْك َرراُ َ‬ ‫اَما بَ ْعدُ‪ ،‬فَيَا ِعبَادَ َ اِتقُ ْوا َ َْ ا ْعلَ ُم ْوا ا َ َ لُ ِحبُّ َم َك ِ‬
‫س ِرلِّ ْم َْ‬ ‫ِعبَا ِد ِا ا َ ْ ل ُك ْونُ ْوا فِى ت َ ْك ِم ْي ِل اِ ْس ََل ِم ِا َْ اِ ْل َمانِ ِا َْ اِناُ َ لَ ْددِى ْالقَ ْو َم ْالفَا ِس ِقيْنَ اَلل ُدم َ‬
‫صر ِِّل َْ َ‬
‫رت َعلَررى اِ ْبر َررا ِ ي َْم َْ َعلَررى ا َ َِ‬
‫اً ْكر َ‬
‫ت َْ َب َ‬ ‫سررل ْم َ‬
‫ْت َْ َ‬ ‫راً ْك َعلَررى ُم َحمر ٍد َْ َعلَررى ا َ َِ ُم َحمر ٍد َك َمررا َ‬
‫صررلي َ‬ ‫َبر ِ‬
‫اِب َْرا ِ ي َْم فِى ْال َعالَ ِميْنَ اِن َه َح ِم ْيدٌ َم ِج ْيدٌ‬

‫س ِرم ْي ٌ‬ ‫ره َ‬ ‫ت اِن َ‬ ‫اء ِم ْن ُد ْم َْ ْاْل َ ْم َروا ِ‬ ‫ت َْ ْال ُم ْس ِل ِميْنَ َْ ْال ُم ْس ِل َما ِ‬
‫ت ا َ ْْل َ ْحيَ ِ‬ ‫اَلل ُدم ا ْ ِف ْر ِل ْل ُمؤْ ِمنِيْنَ َْ ْال ُمؤْ ِمنَا ِ‬
‫رن‬‫ت اَلل ُدرم ًَبنَرا َ ت ُ ِرْ ْق قُلُ ْوبَنَرا بَ ْعردَ اِ َْ َردَ ْلوَنَا َْ َ ْبلَنَرا ِم ْ‬ ‫ي ْال َحا َجا ِ‬ ‫ت َْ قَ ِ‬
‫اض َ‬ ‫ْب الدع َْوا ِ‬ ‫ْب ُم ِجي ُ‬ ‫قَ ِرل ٌ‬
‫ف ً ِح ْي ٌم‬ ‫اب ًَبنَا َ ت َ ْج َع ْل فِى قُلُ ْوبَنَا ِ اَل ِلل ِذلْنَ ا َ َمنُ ْوا ًَبنَا اِن َه ًَؤ ُْْ ٌ‬ ‫ت ْال َو ُ‬ ‫لَدُ ْن َه ًَ ْح َمةً اِن َه ا َ ْن َ‬
‫سرنَةً َْ‬ ‫اج َع ْلنَا ِل ْل ُمو ِقيْنَ اِ َما ًمرا ًَبنَرا اَتِنَرا فِرى الردُّ ْن َيا َح َ‬ ‫اجنَا َْ َُ ِ ًِّلوِنَا قُرة َ ا َ ْعيُ ٍن َْ ْ‬ ‫ًَبنَا َ ْبلَنَا ِم ْن ا َ ْز َْ ِ‬
‫اً‬
‫اب الن ِ‬ ‫سنَةً َْ ِقنَا َعذَ َ‬ ‫ِفى ْاْل ِخ َر ِة َح َ‬
‫َراء َْ ْال ُم ْن َك ِرر َْ‬ ‫رن ْالفَ ْحش ِ‬ ‫اء َِى ْالقُ ْر َبرى َْ َل ْن َدرى َع ِ‬ ‫سا ِ َْ اِ ْلو َ ِ‬ ‫ِع َبادَ َ! اِ َ َلأ ْ ُم ُر ِب ْال َع ْد َِ َْ ْ ِ‬
‫اْل ْح َ‬
‫ظ ُك ْم لَعَل ُك ْم تَذك ُر ْْ َ فَا َْ ُك ُر ْْا َ ْالعَ ِظي َْم لَ ْذ ُك ْر ُك ْم َْ ا ْْر ُك ُر ْْاُ َعلَرى نِعَ ِمر ِا لَ ِرْ ْد ُك ْم َْ لَر ِذ ْك ُر‬ ‫ْالبَ ْغ ِى لَ ِع ُ‬
‫َِ ا َ ْكبَ ُر!!!‬

Anda mungkin juga menyukai