Anda di halaman 1dari 1

Untuk standart gambar kerja :

1. Unit gambar dalam “cm”


2. Pembagian jendela kerja : Model, Arsitektur (Layout 1), Struktur (Layout 2), ME (Layout 3)
3. Seluruh gambar utama mentah (denah, tampak, potongan) dikerjakan di “Model”
4. Seluruh dimensi & text dikerjakan di “Layout”
5. Seluruh arsiran utama (dinding & beton) dikerjakan di “Model”
6. Seluruh arsiran tambahan (taman, pohon) dikerjakan di “Layout” Arsitektur
7. Seluruh penempatan layout interior/perabotan (meja-kursi, sofa) dikerjakan di “Layout”
Arsitektur
8. Seluruh simbol ME dikerjakan di “Layout” ME
9. Format gambar kerja standart A3 dengan kop & garis tepi 0.5 cm dari sisi luar
10. Layer memakai layer utama sebagai standart seluruh gambar :

a. Dinding “merah”, setting ketebalan garis saat pencetakan 0.15 mm


b. Kolom “kuning” setting ketebalan garis saat pencetakan 0.18 mm
c. Pintu Jendela “hijau” setting ketebalan garis saat pencetakan 0.10 mm
d. Tangga “biru muda” setting ketebalan garis saat pencetakan 0.10 mm
e. Text & dimensi “ungu” setting ketebalan garis saat pencetakan 0.15 mm
f. Seluruh arsiran “abu2x colour 8” setting ketebalan garis saat pencetakan 0.00 mm
11. Nama layer diberi Notasi awalan sesuai Layout/jenis gambar (misal : Struktur : S-Column)
12. Ukuran text angka dalam dimensi diatur menjadi standart agar tidak terlalu besar atau kecil,
sesuaikan dengan skala saat dicetak.
13. Seluruh pencetakan dari gambar “Layout” , dengan skala pada panel viewport
14. Dimensi lapangan :
a. Tebal bata 10 cm, tebal plesteran 2 cm , total tebal dinding 14 cm
b. Kolom praktis 14x14 cm
--------------------------------

Anda mungkin juga menyukai