Anda di halaman 1dari 15

BAB III

PERANCANGAN

3.1. Ketentuan Umum

1. Rancangan suatu instalasi listrik harus memenuhi ketentuan PUIL dan

ketentuan-ketentuan lain yang tercantum.

2. Rancangan suatu instalasi listrik harus berdasarkan persyaratan dasar yang

ditentukan, dan memperhitungkan serta memenuhi proteksi keselamatan.

3. Sebelum merancang suatu instalasi listrik harus dilakukan penilaian terhadap

fungsi dan kegunaan bangunan.

3.2. Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan adalah untuk menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan

dalam merealisasikan ide atau gagasan yang akan dicapai berdasarkan teori pendukung,

dengan memperhatikan semua aspek yang berkaitan dengan perencanaan tersebut.

Tujuan dari perancangan instalasi listrik ialah :

1. Membuat Layout Instalasi Listrik Gedung.

2. Menentukan jumlah armatur lampu penerangan yang diperlukan.

3. Menentukan besarnya luas penampang penghantar dan setting pengaman.

4. Membuat Single Line Diagram.

5. Membuat Diagram Rekapitulasi Daya.

44
3.3. Deskripsi Bangunan

Bangunan yang dijadikan objek instalasi listrik ini ialah gedung perkantoran

yang memiliki 2 lantai. Luas keseluruhan bangunan ini adalah sekitar 1830,24 m2.

Peralatan atau komponen yang direncanakan akan dipakai pada di gedung ini

diantaranya yaitu pendingin ruangan (AC), komputer, printer, mesin fotocopy, lemari

pendingin, lampu penerangan, dan lainnya. gedung perencanaan dapat dilihat pada

gambar 3.1

Gambar 3.1 Gedung Perencanaan

Untuk mendapatkan tingkat pencahayaan yang sesuai pada ruangan, maka perlu

dilakukan perhitungan jumlah armatur yang dapat di lakukan setelah kita mendapatkan

data dimensi ruang, fungsi ruangan dan jenis lampu apa yang akan dipakai.

Gedung ini memakai daya cukup besar, sehingga menggunakan sistem listrik AC

3 Phasa. Oleh karena itu perlu perhatikan tentang pembagian daya supaya antara phasa

R, S dan T dapat seimbang. Untuk dapat lebih mempermudah, kita dapat membuat

Rekapitulasi Daya untuk seluruh beban yang dipakai pada bangunan tersebut.

45
3.4. Instalasi Penerangan

Tipe-tipe ruangan pada Gedung ini sebagian besar berbentuk persegi, banyaknya

jumlah lampu dan armatur untuk masing-masing ruangan bergantung dari fungsi dan

luas ruangannya. Perhitungan jumlah lampu dan armatur pada sebuah ruangan,

dimaksudkan untuk mendapatkan tingkat pencahayaan yang baik. Untuk referesi

penggunaan armatur dan lampu penulis menggunakan katalog produk dari Phillips.

Sebagai contoh perhitungan untuk menentukan jumlah armatur pada sebuah

ruangan, penulis mengambil contoh pada Lobby utama, selebihnya untuk ruangan-

ruangan lain akan di uraikan dalam tabel.

Perhitungan Penentuan Jumlah Armatur Lobby Utama ( Lantai 1 )

Data yang didapatkan adalah sebagai berikut :

1. Jenis lampu yang akan digunakan adalah lampu Philips downlight 26 W.

2. Fluks Cahaya lampu ( F ) 1800 lumen.

3. Luminansi Yang Di Ijinkan ( E ) sebesar 100 lux

4. Faktor Depresiasi ( kd ) 0,8

5. Faktor Utility ( CU ) 65 %

6. Luas Ruangan ( A ) 250 m

7. Jumlah Lampu Dalam 1 titik ( n ) 1 lampu

Maka untuk mendapatkan jumlah Armatur kita gunakan persamaan 2.9 sebagai berikut:

𝐸×𝐴
𝑁 = 𝐹 ×𝑘𝑑 × 𝐶𝑈 ×𝑛

100 ×250
𝑁 = 1800 × 0,8 × 0,65 × 1

𝑁 = 21,36 ≈ 21 Armatur

Maka didapatkan Jumlah Armatur Lobby Utama adalah 21 Armatur

46
3.5 Keterangan Ruangan

1. Lobby Utama merupakan ruang teras di dekat pintu masuk bangunan yang biasanya

dilengkapi dengan berbagai perangkat meja dan kursi yang berfungsi sebagai ruang

duduk atau ruang tunggu.

2. Koridor 2 merupakan lorong yang menghubungkan antara suatu ruangan dengan

ruangan lain.

3. Community Development Center (CDC) merupakan bidang yang mengurus tentang

penyaluran dari pihak Telkom kepada UKM dan rumah ibadah.

4. Manager HR merupakan departemen yang mengurus masalah perekrutan, memimpin

dan menuntun departemen untuk bisa memberikan kemampuan maksimal dari SDM

yang ada untuk perusahaan tempat mereka bekerja.

5. Sekretaris Divisi & Public Relation merupakan divisi yang menyelenggarakan

komunikasi timbal balik (two ways communication) antara perusahaan atau suatu

lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan

dukungan bagi tercapainya tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, barang atau

pelayanan jasa demi kemajuan perusahaan.

6. Low Entroopy merupakan ruangan konseling bagi para karyawan di PT. Telkom.

7. Senior Manager Human Resources (SM HR) merupakan manajemen sumber daya

manusia juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan

karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi

karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.

8. Security and Safety (SAS) adalah menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di

lingkungan/tempat kerjanya yang meliputi aspek pengamanan fisik, personel,

informasi dan pengamanan teknis lainnya.

47
9. Human Resources merupakan merupakan divisi yang mengatur hubungan dan peranan

sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta

dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan,

karyawan dan masyarakat yang maksimal.

10. Fitness merupakan ruangan tempat menyimpan alat-alat latihan fisik untuk keperluan

latihan fisik demi kebugaran.

11. Manager SAS dan CCTV merupakan area/ruangan untuk mengawasi beberapa hal

yang luput dari pengawasan. Hal-hal tersebut akan membantu baik atasan maupun

petugas keamanan untuk mengawasi area kerja.

12. Kipas Budaya merupakan ruangan untuk karyawan berkreasi dan berinovasi.

13. Pos Sekuriti merupakan tempat para petugas keamanan bertugas menyelenggarakan

keamanan di kantor, tempat pemeriksaan setiap mobil/motor yang masuk/keluar,

memastikan pintu/gerbang harus selalu tertutup, menertibkan mobil atau motor pada

saat parkir.

14. Ruang Arsip merupakan ruangan yang dirancang atau disesuaikan untuk pemeliharaan

arsip dengan baik.

15. Toilet adalah salah satu fasilitas sanitasi dasar yang menjadi fasilitas vital di kantor.

16. Ruang Janitor adalah ruang tempat penyimpanan alat-alat pembersih gedung.

17. Lobby Rapat merupakan ruangan yang biasanya dilengkapi dengan berbagai perangkat

meja dan kursi yang berfungsi sebagai ruang duduk atau ruang tunggu sebelum rapat

dimulai.

18. Sekretariat Departemen Infra merupakan ruangan yang digunakan untuk memberikan

pelayanan jasa administratif penunjang kegiatan operasional, pengelolaan surat arsip-

arsip, membut agenda, penanganan telepon, dan lain-lain.

48
19. Executive Vice President merupakan ruangan yang dipakai oleh pimpinan PT.Telkom

20. wilayah Sumatera yang berpusat di Medan

21. Deputi Infrastruktur merupakan ruangan yang dipakai kepala bidang infrastuktur

dalam perencanaan dan pembangunan infrastruktur PT.Telkom.

22. Sekretariat Execuitve Vice Presiden merupakan ruangan yang digunakan untuk

penunjang kegiatan EVP secara administrative dan operasional.

23. Senior Manager Planning merupakan ruangan yang dipakai SM Planning untuk

membuat perencanaan kegiatan yang diadakan PT. Telkom.

24. Rapat Dep. Infrastruktur merupakan ruangan yang dipakai untuk rapat setiap

perencanaan dan pembangunan infrastruktur PT. Telkom.

25. Always The Best (ATB) merupakan ruang rapat berkapasitas besar.

26. Sekretariat Planning merupakan ruangan yang digunakan untuk penunjang kegiatan

Senior Manager Planning.

27. Deputi Senior Manager Planning merupakan ruangan wakil Senior Manager Planning.

28. Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua tingkat

vertikal yang memiliki jarak satu sama lain.

3.6. Ruang Layout Instalasi Listrik Gedung

Layout Instalasi listrik terdiri dari rancangan tata letak yang menunjukan dengan

jelas tata letak perlengkapan listrik beserta sarana pelayanannya ( kendalinya ) seperti

titik lampu, saklar, stop kontak, panel hubung bagi dan lain-lain , layout instalasi

memegang peranan yang sangat vital dan menentukan dalam suatu perancangan

instalasi, karena hanya dengan bantuan gambar suatu pekerjaan pemasangan instalasi

dapat terlaksana. Gambar perencanaan instalasi listrik lantai 1 dan lantai 2 dapat di lihat

pada gambar 3.2 dan gambar 3.3.

49
50
Gambar 3.2 Perencanaan Instalasi Listrik Lantai 1

Keterangan Gambar 3.2 :

1. Lobby utama
2. Kooridor 1
3. CDC A
4. CDC B
5. Manager HR
6. Kooridor 2
7. Sekdiv dan public Relation
8. Low entropy
9. Senior manager HR
10. Securuty and safety
11. Human Resource
12. Fitness
13. Manager SAS dan CCTV
14. Kipas budaya
15. Kooridor 3
16. Kooridor 4
17. Kooridor 5
18. Kooridor 6
19. Kooridor 7
20. Kooridor 8
21. Kooridor 9
22. Kooridor 10
23. Pos Security
24. Ruang Arsip
25. Toilet 1
26. Toilet 2
27. Toilet 3
28. Toilet 4
29. Ruang Janitor

51
52
Gambar 3.3 Perencanaan Instalasi Listrik Lantai 2

Keterangan Gambar 3.3 :

1. Kooridor 1
2. Kooridor 2
3. Kooridor 3
4. Looby rapat
5. Sekertariat dept Infra
6. Executive Vice President
7. Deputi infrastruktur
8. Sekertariat EVP
9. SM Planning
10. Ruang rapat deputi Infrastruktur
11. Always The Best
12. Sekertariat Planning
13. Sekertariat SM Planning
14. Deputi SM Marketing
15. Tangga 1
16. Tangga 2
17. Tangga 3
18. Tangga 4
19. Tangga 5
20. Tangga 6
21. Toilet 1
22. Toilet 2
23. Toilet 3
24. Toilet 4
25. Toilet 5
26. Toilet 6
27. Toilet 7
28. Toilet 8
29. Ruang Janitor
30. Ruang Panel

53
Rekapitulasi beban lantai 1 dan lantai 2 dapat di lihat pada tabel 3.1 dan tabel 3.2.

Tabel 3.1 Rekapitulasi Beban Lantai 1

54
Tabel 3.2. Rekapitulasi Beban Lantai 2
ITEM (VA)
FOTO COPY PRINTER KOMPUTER STOP KONTAK TELEVISI LEMARI PENDINGIN INFOCUS TOTAL
AC LAMPU PENERANGAN (VA)
NO RUANGAN (VA) (VA) (VA) (VA) (VA) (VA) (VA) DAYA
(VA)
937 1405 1837 33 90 23 28 900 100 300 200 150 220 200
1 KOORIDOR 1 8 1 384
2 KOORIDOR 2 20 460
3 KOORIDOR 3 5 115
4 LOBBY RAPAT 4 360
5 SEKRETARIAT DEP. INFRA 1 2 1 1 2 1 1 2755
6 EVP 1 8 1 1 2 1 1 1 3927
7 DEPUTI INFRASTRUKTUR 1 6 1 1 1 2 1 1 4427
8 SEKRETARIAT EVP 1 2 1 1 2 1 1 2755
9 SM PLANNING 1 6 1 1 2 1 1 3527
10 RAPAT DEP. INFRASTRUKTUR 1 8 2 1 1 3307
11 ATB 3 6 1 1 6 1 1 1 8221
12 SEKRETARIAT PLANNING 1 2 1 1 2 1 2535
13 SEKRETARIAT SM PALANING 1 2 1 1 2 1 2535
14 DEPUTY SM MARKETING 2 8 1 1 1 3 1 1 1 6864
15 TANGGA 1 1 90
16 TANGGA 2 1 90
17 TANGGA 3 1 90
18 TANGGA 4 1 90
19 TANGGA 5 1 90
20 TANGGA 6 1 90
21 TOILET 1 1 28
22 TOILET 2 1 28
23 TOILET 3 1 28
24 TOILET 4 1 28
25 TOILET 5 3 84
26 TOILET 6 3 84
27 TOILET 7 1 28
28 TOILET 8 1 28
29 RUANG JANITOR 1 28
30 RUANG PANEL 1 28
TOTAL DAYA (VA) 43104

3.2. Penempatan Titik Lampu

Penempatan titik lampu bisa dilihat pada layout instalasi listrik.

3.3. Tata Letak Saklar Lampu Penerangan

Saklar dinding biasanya dipasang kurang lebih 120 cm diatas lantai jalan yang

biasa dilalui. Jika harus dilayani dengan membuka pintu terlebih dahulu, maka saklar

dinding ditempatkan didekat dan disisi daun pintu yang membuka. Rating saklar yang

dipilih yaitu harus mampu untuk menghantarkan arus 115 % dari arus nominal yang

melewatinya.

Contoh cara perhitungan untuk menentukan rating saklar, menggunakan

persamaan 2.2, Diambil saklar yang melayani lampu penerangan dengan daya terbesar

(yaitu saklar seri R.EVP pada lantai 2) melayani 8 lampu, dengan kapasitas masing

55
masing lampu 30VA. Jadi daya total 240 W :

P 240
Rating Saklar = 𝐼𝑛 = V ×Cos φ = = 1,36 A (Diasumsikan Cos φ = 0,8)
220 × 0,8

Dipasaran tersedia dari 4, 6, 10 A dst.

Spesifikasi teknis dari saklar yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Rating tegangan 500 V

2. Rating arus minimal 10 A

3. Tipe pemasangan, dipasang pada dinding (recessed) dan menggunakan doss dengan

ketinggian 120 cm diatas permukaan lantai yang sudah jadi.

4. Saklar harus dilengkapi dengan label yang menunjukan lampu dari kelompok mana

yang dilayaninya.

Pemasangan tata letak saklar dapat dilihat pada layout instalasi listrik.

3.8 Tata Letak Stop Kontak

Stop kontak yang digunakan harus memenuhi standar internasional (SII) dan sesuai

dengan ketentuan yang terdapat pada PUIL 2011. Dimana dalam PUIL 2011 dijelaskan,

bahwa untuk kontak-kontak biasa, kebutuhan maksimum diambil 200 VA atau 200 VA per

fasa untuk kontak-kontak dengan kemampuan setinggi-tingginya 16 A atau 16 A per fasa.

Stop kontak ditempatkan didekat ujung dinding hal ini di maksudkan untuk

menghindari terhalang karena penempatan mebel atau lemari. Stop kontak sebaiknya

dipasang kurang lebih 30 cm diatas lantai dengan dilengkapi penutup atau 30 cm diatas

landasan bidang kerja meja. Pemasangan kotak kontak harus dipasang sedemikian rupa

sehingga ketika dihubungkan tidak mungkin terjadi sentuhan tak sengaja dengan bagian

aktif. Pemasangan tata letak stop kontak harus sesuai dengan gambar pada perancangan.

56
Untuk tata letak kotak kontak dapat dilihat pada layout instalasi listrik.

3.9 Pembagian Kelompok Beban

Suplai energi listrik untuk Gedung ini menggunakan sistem 3 phasa dengan

tegangan suplai 220/380 V, Sehingga perlu dilakukan pembagian kelompok beban, hal ini

bertujuan untuk :

1. Menjaga keseimbangan beban pada tiap phasa.

2. Melokalisir gangguan yang timbul dengan tidak mempengaruhi kerja sistem secara

keseluruhan.

3. Mempermudah pemasangan, pemeriksaan, pengoperasian dan perbaikan.

4. Jika ada gangguan pada satu kelompok, maka kelompok lain tetap tidak akan

terpengaruh gangguan tersebut.

3.10 Genset

Saat terjadi gangguan pada suplai dari PLN, maka gedung ini akan mendapat

suplai cadangan dari generator set (GENSET). Dengan total beban sebesar 105 KVA.

Maka saya memilih kapasitas genset yang akan menyuplai sebesar 150 KVA. Gambar

genset gedung dapat di lihat pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 Spesifikasi Genset 150 KVA Silent Type (Perkinsuk)

57
KUBOTA KJ-T300

Engine Model = V330

Engine Type = Vertical, Water Cooled, 4- Cycle Diesel Engine

Starting System = Electric Starter

Alternator = Taiyo

Fuel Tank Capacity = 60 L

Fuel Consumption = 6,86 L/ H

Rated Power = 150 KVA

Maximum Power = 160 KVA

Rated Power Factor = 0,8

Phase/Voltage = 3 fase

Displacement = 3,318 LL

Sound Level = 73 dB (A)

Continous Operating Hours = 8,7 H

Speed = 1500 RPM

Bore x Stroke = 98 × 110 mm

Oil Capacity = 13,2 L

Weight = 710 Kg

Dimension (L × W × H) = 1730 × 805 × 1046 cm

Pemasangan Genset secara interlock dengan sumber dari PLN. Dan

pengoperasiannya secara otomatis.

58

Anda mungkin juga menyukai