Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Makalah ini disusun untuk memenui tugas mata kulliah Teori Akuntansi
Dosen : Yane Devi Anna, SE., M.Si., Ak. CA
Disusun Oleh :
Ayu Aulia C10160150
Intan Komariah C10160169
Denna Siti Djuariah C10160183
Dini Puspita Sari C10160184
Nurlita Agustin C10160193
Rizka Rahmatika C10160194
Fitri Diani C10160281
Segala puji bagi Allah SWT berkat rahmat-Nya kami di berikan kesehatan
untuk menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan. Dan berkat ridho-Nya pula kami
diberi kekuatan untuk membuat makalah yang berjudul Ekuitas dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi.
Ucapan Terima Kasih tak lupa kami sampaikan kepada para pihak yang
sejak awal telah banyak memberikan referensi, dukungan dan bantuan hingga
terselesaikannya pembuatan makalah ini, diantaranya:
1. Ibu Yane Devi Anna, selaku dosen mata kuliah Teori Akutansi.
2. Orang tua kami yang telah memberi motivasi dan doa.
3. Serta teman-teman kami yang telah banyak membantu dalam segala hal.
Karena kami masih dalam tahap pembelajaran, tentunya kami secara sadar
mengakui masih banyak kekurangan, untuk itu kami mohon kritik dan sarannya
untuk membangun kesempurnaan makalah ini. Dan dalam hal ini kami memohon
maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ekuitas ?
2. Apa tujuan penyajian ekuitas?
3. Apa saja komponen ekuitas?
4. Bagaimanakah teori ekuitas?
5. Bagaimana posisi Financial Accounting Standard Board (FASB) mengenai
teori ekuitas?
6. Bagaimana laporan nilai tambah (Value Added) sebagai pelengkap laporan
keuangan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian eskuitas
2. Untuk mengetahui tujuan penyajian ekuitas
3. Untuk mengetahui komponen ekuitas
4. Untuk mengetahui tentang teori ekuitas
5. Untuk mengetahui bagaimana posisi Financial Accounting Standard
Board (FASB) mengenai teori ekuitas.
6. Untuk mengetahui bagaimana laporan nilai tambah (Value Added) sebagai
pelengkap laporan keuangan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Ekuitas sama dengan aktiva neto, yaitu selisih antara aktiva perusahaan dengan
hutang perusahaan.
b. Ekuitas dapat bertambah atau berkurang karena kenaikan atau penurunan aktiva
neto baik yang berasal dari sumber bukan pemilik (pendapatan dan biaya)
maupun investasi oleh pemilik atau distribusi kepada pemilik.
3
1. Modal Setoran (Contributed Capital)
Modal Setoran mencakup Modal Yuridis dan Modal Setoran Lainnya. Modal
yuridis yang dihitung berdasarkan nilai nominal (par value) saham menunjukkan
aktiva neto yang tidak dapat didistribusikan ke pemegang saham. Kelebihan nilai
di atas nilai nominal diakui sebagai agio saham (additional paid-in capital).
4
c. Modal sumbangan (Donated capital).
5
semuanya dilihat dari sudut pandang pemilik. Dengan demikian tujuan
perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran pemilik. Persamaan akuntansi yang
digunakan adalah:
6
dapat diinterpretasikan sebagai sisa laba bersih yang dialokasikan kepada
modal pemilik dan "book value per share" dapat diinterpretasikan sebagai book
equity per share menurut pendekatan entitas.
Teori entitas muncul untuk mengatasi kelemahan yang melekat pada teori
proprietary. Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan kegiatan usaha
menyebabkan perusahaan menjadi unit usaha yang berdiri sendiri terpisah dari
identitas pemilik. Hal ini berarti terdapat pemisah antara kepentingan pribadi
pemilik dengan kepentingan perusahaan. Perusahaan dianggap Bertindak atas nama
dan kepentingannya sendiri terpisah dari pemilik. Teori entitas didasarkan atas
persamaan akuntansi:
Atau
Elemen yang ada pada sisi kanan persamaan sering disebut hutang, tetapi
sesungguhnya adalah ekuitas dengan hak yang berbeda didalam perusahaan.
Perbedaan utama antara hutang dan ekuitas pemilik adalah hak kreditur dapat
dinilai secara independen dari penilaian yang lain jika perusahaan dalam
keadaan solvent, sedangkan hak pemegang saham atau pemilik diukur dari
penilaian aktiva yang diinvestasikan ditambah laba yang diinvestasikan
kembali. Namun demikian, hak pemegang saham untuk menerima diveiden
dan bagian
7
aktiva jika dilikuidasi adalah hak sebagai pemegang saham bukan hak
sebagai pemilik aktiva khusus.
Teori entitas memiliki dua versi yaitu versi tradisional dan versi baru.
Perbedaan kedua versi tersebut terletak pada sudut pandang yang digunakan dalam
melihat entitas.
a. Versi Tradisional
b. Versi Baru
8
Meskipun kedua pandangan diatas memusatkan perhatiannya pada
kesehatan usaha (entitas yang independen), namun pandangan tradisional melihat
pemegang ekuitas sebagai partner (associate) dalam kegiatan usaha yang
dijalankan. Sedangkan pandangan baru melihat pemegang ekuitas sebagai pihak
luar perusahaan.
Aktiva = Ekuitas
Atas dasar teori entitas, neraca yang disajikan mengandung makna sebagai
berikut:
Makna Laba
9
Laba merupakan perubahan dalam aktiva bersih perusahaan
Pendapatan adalah aliran masuk aktiva karena transaksi yang
dilakukan perusahaan
Biaya adalah cost aktiva atau jasa yang digunakan perusahaan dalam
rangka menghasilkan pendapatan
Laba ditahan
Pandangan Tradisional
Bunga pinjaman adlah distribusi laba ditahan atas pemakaian pinjaman
modal bukan biaya bagi kreditor
Deviden merupakan distribusi laba ditahan bagi pemilik saham
Pajak penghasilan merupakan distribusi laba ditahan
Pandangan Baru
Kreditor dan pemegang saham dianggap sebagai pihak luar. Bunga
pinjaman, deviden dan pajak penghasilan dianggap sebagai biaya perusahaankarena
menurunkan jum;lah ekuitas unit usaha tersebut.
3. Teori Ekuitas Residual
10
dapat hilang dan pemegang saham preferen atau pemegang obligasi menjadi
pemegang ekuitas residual. Tujuan pendekatan ekuitas residual adalah memberikan
informasi yang lebih baik kepada pemegang saham biasa dalam rangka
pengambilan keputusan investasi.
Konsep ini cocok diterapkan untuk perusahaan skala besar dan modern dan
memiliki kewajiban untuk mempertimbangkan pengaruh dari tindakannya kepada
beberapa kelompok dan masyarakat secara keseluruhan. Dari aspek akuntansi hal
ini berarti tanggungjawab pelaporan keuangan tidak hanya kepada pemegang
saham dan kreditur semata, tetapi lebih luas kepada semua kelompok lain yang
berkepentingan dan masyarakat keseluruhan. Konsep income yang paling relevan
dengan teori enterprise adalah laporan keuangan nilai tambah (value added
statement) yaitu laporan keuangan yang menujukkan kontribusi pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan didalam menghasilkan nilai tambah
perusahaan.
11
Teori dana mengabaikan asumsi hubungan personal dalam teori proprietary
dan asumsi personifikasi perusahan sebagai unit ekonomi dan legal secara artifisal
dalam teori entitas. Menurut teori dana, unit aktivitas operasi merupakan dasar
akuntansi. Unit aktivitas operasi ini disebut dana yang meliputi sekelompokaktiva
dan restriksi atau batasan-batasan yang menggambarkan fungsi atau aktivitas
ekonomi. Teori dana berdasarkan pada persamaan akuntansi sebagai berikut:
Aktiva = Restriksi Aktiva
12
2.6 Laporan Nilai Tambah (Value Added) Sebagai Pelengkap Laporan
Keuangan
Laporan keuangan suatu perusahaan yang terdiri dari neraca, laporan laba
rugi, laba yang belum dibagi dan perubahan posisi keuangan atau arus kas serta
catatan atas laporan keuangan sebenamya tidak lain adalah laporan
pertanggungjawaban manajemen kepada terutama para pemilik
perusahaan. Laporan keuangan ini disusun berdasarkan dua anggapan pokok.
Pertama, bahwa pemilik modal yang ditanamkan dalam perusahaan adalah
pemegang saham. Kedua, tujuan penyusunan laporan keuangan dititik beratkan
pada kebutuhan para pemegang saham dan investor. Oleh karena itu laba bersih
suatu perusahaan dapat dipandang sebagai pendapatan yang dihasilkan
perusahaan untuk para pemegang saham dan investor (ada investor yang
mendapat bunga).
13
yang diciptakan oleh pegawai yang ada di dalam perusahaan yang bekerja dengan
sejumlah modal yang berasal dari pemegang saham, kreditur dan pemakaian
fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah.
14
dihitung dengan cara mengurangkan berbagai macam beban, pajak dan deviden dari
hasil penjualan atau secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
LD = HP – BI – Dep – BG – I – Div – T…….(1)
LD : Laba Ditahan
HP : Hasil Penjualan
BI : Total Beban Input Bahan Baku dan Jasa Lain
BG : Beban Gaji dan Upah Pegawai
Dep : Beban Depresiasi
I : Beban Bunga
Div : Deviden yang Dibayar
T : Pajak Penghasilan
Dengan mengubah persamaan (1) yaitu memindahkan elemen hasil penjualan,
beban input dan beban depresiasi ke sebelah kiri persamaan serta memindahkan
elemen beban gaji, beban bunga, deviden, pajak dan laba ditahan ke sebelah kanan
persamaan, maka dapat dihitung besarnya nilai tambah bersih:
HP – BI – Dep = BG + I + Div + T + LD ……………(2)
Jika nilai depresiasi dalam persamaan (2) dipindahkan ke sebelah kanan persamaan
maka akan didapat besarnya nilai tambah kotor:
HP – BI = BG + I + Div + T + LD + Dep
Contoh:
Perusahaan A. Menjual bahan baku kepada perusahaan B. Secara keseluruhan
penjualan ini tidak akan menaikkan nilai tambah, karena pertambahan nilai pada A
akan diimbangi dengan pengurangan nilai tambah pada B (sebagai biaya bahan
pada B). Apabila barang yang diperjual belikan itu aktiva tetap, maka seandainya
B melaporkan atas dasar nilai tambah kotor, pembelian aktiva tetap oleh B tidak
akan mengurangi nilai tambah, sedangkan nilai tambah A akan naik sebesar
penjualan aktiva tetap tersebut.
Contoh tabel nilai tambah kotor:
Hasil penjualan Rp. 100.000
Beban input Bahan Baku Rp. 30.000
Nilai tambah kotor Rp. 70.000
Didistribusikan Kepada :
15
Gaji dan Upah Rp. 30.000
Bunga dan Deviden Rp. 15.000
Pajak Penghasilan Rp. 10.000
Untuk mempertahankan dan memperluas aktiva :
Depresiasi Rp. 10.000
Laba Ditahan Rp. 5.000 Rp. 15.000
Nilai tambah kotor Rp. 70.000
16
laporan keuangan yang memiliki kebutuhan dan kemampuan menganalisa yang
berbeda.
Sederhana dan Fleksibel
Laporan nilai tambah sangat mudah disusun hanya dengan memodifikasi laporan
laba rugi. Desamping itu, bentuk dan isi laporan nilai tambah lebih mudah dipahami
dibandingkan laporan laba rugi, khususnya bagi para pegawai, pemilik modal dan
pemerintah, karena laporan tersebut mengelompokkan pihak-pihak yang ikut
menyumbang tercipiptanya nilai tambah perusahaan.
Hubungan Industrial
Laporan nilai tambah memiliki beberapa kelebihan dibandingkan laporan laba rugi.
1. Laporan nilai tambah menggambaran peranan pegawai di dalam perusahaan oleh
karena dipandang sebagai pihak yang ikut menyumbangkan terciptanya kekayaan
perusahaan. Sedang dalam laporan laba rugi diperlakukan sebagai beban.
2. Dengan memberikan insentif kepada para pegawai atas dasar basarnya
sumbangan mereka terhadap nilai tambah perusahaan, maka dengan sendirinya
akan menaikkan motivasi pegawai di dalam proses penciptaan kekayaan
perusahaan.
3. Laporan nilai tambah dapat digunakan sebagai referensi guna penyelesaian
kasus-kasus pemburuhan.
Kebijakan Ekonomi
Laporan nilai tambah berperan dalam memperbaiki kegiatan analisa ekonomi, oleh
karena konsep nilai tambah konsisten dengan analisa input-output yang sering
dipakai para ekonom untuk menghitung pendapatan nasional. Apabila setiap
perusahaan secara konsisten menyajikan laporan nilai tambah, maka pemerintah
akan mampu mengumpulkan data ekonomi secara akurat dan tepat waktu yang pada
gilirannya akan memberikan data yang akurat bagi keperluan peramalan dan
penyusunan kebijakan ekonomi pemerintah.
Analisis Komparasi
Laporan nilai tambah memberikan tambahan kriteria yang dapat dipakai sebagai
dasar untuk meniali dan membandingkan prestasi suatu perusahaan dengan
17
perusahaan lain. Dengan mengetahui besarnya rasio antara nilai tambah dan gaji
pegawai akan dapat diprediksi sehat tidaknya suatu perusahaan. Disamping itu
laporan nilai tambah dapat pula dipakai sebagai alat untuk mengukur besar dan
pentingnya suatu perusahaan. Besarnya perusahaan biasanya tercermin dari
besarnya nilai penjualannya, tetapi perlu diingan bahwa angka nilai penjualan dapat
menyesatkan jika besarnya turnover perusahaan hanyalah pencerminan dari biaya
pembelian produk dari perusahaan lain yang di jual kembali kepada konsumen.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
FASB Statement of Financial Accounting Concepts No. 6 mendefinisikan
ekuitas sebagai "hak sisa terhadap aktiva suatu entitas setelah dikurangi
hutang".
Komponen ekuitas terdiri dari:
Modal Setoran (Contributed Capital)
Laba Ditahan
Penyesuaian Modal Belum Terealisasi
Pengungkapan informasi ekuitas pemegang saham akan sangat dipengaruhi
oleh tujuan penyajian informasi tersebut kepada pemakai statemen keuangan.
Pada umumnya, tujuan pelaporan informasi ekuitas pemegang saham adalah
menyediakan informasi kepada yang berkepentingan tentang efisiensi dan
kepengurusan (stewardship)manajemen. Informasi tentang kewajiban yuridis
perseroan terhadap para pemegang saham dan pihak lainnya juga merupakan
tujuan penyajian ekuitas pemegang saham ini.
Teori Ekuitas terdiri dari Teori Propietary, Teori Entitas, Teori Ekuitas
Residual, Teori Enterprise, Teori Dana.
3.2 Saran
Penyusun menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna didalam
penyusunan dan penulisan makalah ini, kedepannya penyusun akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun
harapkan dari pembaca semua agar kedepannya bisa lebih baik lagi dan semua
kekurangan yang ada tidak terulang kembali. Dan semoga dapat menambah
wawasan serta pengetahuan bagi kita semua, khususnya bagi penyusun dan
rekan-rekan lainnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://samfarhan.blogspot.com/2017/05/makalah-teori-akuntansi-konsep
ekuitas.html
http://sundariliriklagu.blogspot.com/2016/11/teori-akuntansi-ekuitas-ruang-
lingkup.html
https://dexsuar.wordpress.com/2013/09/18/konsep-hutang-dan-ekuitas/
20