Bab I HC

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini

disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat

sehingga informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi

dengan cepat diketahui oleh masyarakat. Perkembangan era globalisasi yang

menyebabkan keperawatan di Indonesia harus menyesuaikan dengan perkembangan

keperawatan di negara yang telah berkembang, sosial ekonomi masyarakat semakin

meningkat sehingga masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi,

tapi di lain pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan

yang murah dan terjangkau. Sehingga memerlukan perawatan lebih lama di rumah sakit.

Lama perawatan di rumah sakit telah menurun secara dramatis dalam era

peningkatan biaya keperawatan kesehatan, potongan anggaran yang besar, managed

care, perkembangan teknologi yang cepat, dan pemberian pelayanan yang maju, karena

penyebab langsung, atau efek langsung dari variabel ini, industri perawatan di rumah

menjadi alat untuk menurunkan biaya dan lama perawatan. Akibatnya, industri

perawatan di rumah berkembang menjadi masalah yang kompleks dan harus diatasi

dengan perhatian yang besar bila salah satu tujuannya adalah memberi hasil yang

terbaik bagi setiap individu.

1
Home care adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, individu

dan keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan, oleh pemberi pelayanan,

yang diorganisir untuk memberi pelayanani rumah melalui staf atau pengaturan

berdasarkan perjanjian kerja atau kontrak (Warola, 1980 Dalam Perkembangan Modal

Praktek Mandiri Keperawatan Di Rumah Yang Disusun Oleh PPNI dan DEPKES).

Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 % menyatakan perlu

dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan bahwa perlu

standarisasi tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 % menyatakan pengelola

keperawatan kesehatan di rumah memerlukan izin operasional. Berbagai faktor yang

mendorong perkembangan pelayanan keperawatan kesehatan dirumah antara lain :

Kebutuhan masyarakat, perkembangan IPTEK bidang kesehatan, tersedianya SDM

kesehatan yang mampu memberi pelayanan kesehatan di rumah.

Berdasarkan uraian diatas kami tertarik untuk membuat Rancangan Ide

Pelayanan Home Care pada Rumah Sakit Swasta di Masa Depan, untuk membantu

program rumah sakit pemerintah yang telah dijalankan selama ini.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan permasalahan makalah ini

adalah bagaimana rancangan program pelayanan home care rumah sakit swasta dan

negeri di masa depan?

2
C. Tujuan penulisan

1. Tujuan umum

Terselenggaranya pelayanan keperawatan secara menyeluruh, efektif dan efisien

yang berkesinambungan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan

keluarga.

2. Tujuan khusus

a. Memenuhi kebutuhan dasar (bio-psiko- sosial- spiritual) secara mandiri.

b. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.

c. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.

d. Meminimalisir tingkat kematian.

e. Menekan serendah mungkin biaya rumah sakit.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat bagi pasien :

a. Agar pasien mengetahui pelayanan yang ada di rumah sakit swasta

b. Agar pasien mengetahui rumah sakit mana saja yang ada pelayanan home care

c. Agar pasien mampu membandingkan keefektifan dan keefisienan pelayanan

yang di rumah sakit

2. Manfaat bagi perawat :

a. Untuk menambah wawasan perawat

b. Agar mengurangi pandangan buruk masyarakat terhadap perawat

c. Untuk memotivasi perawat agar mampu melaksanakan perannya dengan baik

3. Manfaat bagi rumah sakit :

a. Untuk mempromosikan rumah sakit

3
b. Untuk memotivasi rumah sakit merencanakan, membuat/ memperbaharui

program–program rumah sakit yang mampu meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan terhadap masyarakat

c. Agar rumah sakit mendapat citra yang baik dimasyarakat

E. LandasanHukum

1. UU Kes.No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan

2. PP No. 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah.

3. UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

4. UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran

5. Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang regestrasi dan praktik perawat

6. Kepmenkes No. 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas

7. Kepmenkes No. 279 tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan Perkesmas.

8. SK Menpan No. 94/KEP/M. PAN/11/2001 tentang jabatan fungsonal perawat.

9. PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan

10. Permenkes No. 920 tahun 1986 tentang pelayan medik swasta.

F. Ruang lingkup

Ruang Lingkup Home Care yaitu :

1. Memberi asuhan keperawatan secara komprehensif

2. Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya.

3. Mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga.

Secara umum lingkup perawatan kesehatan di rumah juga dapat dikelompokkan sebagai

berikut :

1. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan

4
2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik

3. Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik

4. Pelayanan informasi dan rujukan

5. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan

6. Higiene, dan sanitasi perorangan serta lingkungan

7. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial.

G. Prinsip Home Care

Agar pelayanan home care ini dapat berjalan dengan lancar maka perlu

diperhatikan beberapa prinsip dalam melakuakan pelayanan home care.

Prinsip – prinsip terssebut diantaranya :

1. Pengelolaan home care dilaksanakan oleh perawat

2. Pelaksana Home Care adalah terdiri dari profesi kesehatan yang ada (dokter, bidan,

perawat,ahli gizi, apoteker, sanitarian dan tenaga profesi yang lain).

3. Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik.

4. Mengumpulkan data secara sistematis, akurat dan komrehensif.

5. Menggunakan data hasil pengkajian dan hasil pemeriksaan dalam menetapkan

diagnosa.

6. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada kebutuhan.

7. Memberi pelayanan paripurna yang terdiri dari prepentif, kuratif, promotif dan

rehabilitaif.

8. Mengevaluasi respon pasien dan keluarganya dalam intervensi keperawatan, medik

dan lainnya.

9. Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui manajemen.

10. Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota tim.

5
11. Mengembankan kemampuan profesional.

12. Berpartisipasi pada kegiatan riset untuk pengembangan home care.

13. Menggunakan kode etik profesi dalam melaksanakan pelayanan di home care .

H. Metode penulisan

1. Studi pustaka

2. Layanan jurnal

3. Media internet

6
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan yang diberikan

kepada pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari pelayanan keperawatan

komunitas dan keterampian teknikal tertentu yang berasal dari spesalisasi kesehatan

tertentu, yang befokus pada asuhan keperawatan individu dengan melibatkan keluarga,

dengan tujuan menyembuhkan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik,

mental/ emosi pasien.

Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah merupakan

layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993),

Sehingga home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah

pasien yang telah melalui sejarah yang panjang.Menurut Depkes RI (2002)

mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan

dan komprehensif diberikan kepada individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang

bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, memulihkan

kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan meminimalkan kecacatan akibat dari

penyakit. Layanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang

direncanakan, dikoordinir, oleh pemberi layanan melalui staff yang diatur berdasarkan

perjanjian bersama.

7
Rice. R, (2001) mengidentifikasi jenis kasus yang dapat dilayani pada program

home care yang meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan

kasus-kasus khusus klinik dan yang biasa dijumpai di komunitas. Kasus umum yang

merupakan pasca perawatan di RS adalah :

1. Klien dengan COPD

2. Klien dengan penyakit gagal jantung

3. Klien dengan gangguan oksigenasi

4. Klien dengan mengalami perlukaan kronis

5. Klien dengan diabetes

6. Klien dengan gangguan fungsi perkemihan

7. Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan ( rehabilitasi )

8. Klien dengan terapi cairan infus di rumah

9. Klien dengan gangguan fungsi persyarafan

10. Klien dengan AIDS

Sedangkan kasus dengan kondisi khusus, meliputi :

1. Klien dengan post partum

2. Klien dengan gangguan kesehatan mental

3. Klien dengan kondisi Usia Lanjut

4. Klien dengan kondisi terminal ( Hospice and Palliative care)

(Rice R , 2001.,Allender &Spradley, 2001)

B. Tujuan Diadakannya Home Care

1. Terpenuhi kebutuhan dasar ( bio-psiko- sosial- spiritual ) secara mandiri.

2. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.

8
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Home Care

1. Kesiapan tenaga dan partisipasi masyarakat

2. Upaya promotif atau preventif

3. SDM perawat

4. Kebutuhan pasien

5. Kependudukan

6. Dana

D. Manfaat Home Care

1. Bagi Klien dan Keluarga :

a. Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat inap

yang makin mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien,

transportasi dan konsumsi keluarga

b. Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat anggoa

keluarga ada yang sakit

c. Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri

d. Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas merawat

orang sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat oleh karena itu kehadiran

perawat untuk menggantikannya

2. Bagi Perawat :

a. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan lingkungan

yang tetap sama

b. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga pendidikan

kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien, dengan

begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat.

9
c. Data dan minat pasien

3. Bagi Rumah Sakit :

a. Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal dengan adanya pelayanan

home care yang dilakukannya.

b. Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah dilakukan

c. Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada masyarakat

E. Perkembangan Pelayanan Kesehatan Dirumah

Sejauh ini bentuk-bentuk pelayanan kesehatan yang di kenal masyarakat dalam

system pelayanan kesehatan adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi lain

banyak anggota masyarakat yang menderita sakit karena berbagai pertimbangan

terpaksa di rawat di rumah dan tidak di rawat inap di institusi pelayanan

kesehatan. Faktor-faktor yang mendorong perkembangan perawatan kesehatan di rumah

adalah :

1. Kasus-kasus penyakit terminal di anggap tidak efektif dan tidak efisien lagi apa bila

di rawat di institusi pelayanan kesehatan. Misalnya pasien kanker stadium akhir

yang secara medis belum ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai

kesembuhan.

2. Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus-kasus

penyakit degenerative yang memerlukan perawatan relative lama. Dengan demikian

berdampak pada makin meningkatnya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut

keperawatan di rumah. Misalnya pasien pasca stroke yang mengalami komplikasi

kelumpuhan dan memerlukan pelayanan rehabilitasi yang membutuhkan waktu

relative lama.

10
3. Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, merasakan bahwa perawatan

klien yang sangat lama (lebih dari 1 minggu) tidak menguntungkan bahkan menjadi

beban manajemen.

4. Banyak orang merasakan bahwa di rawat inap di institusi pelayanan kesehatan

membatasi kehidupan manusia, karena seseorang tidak dapat menikmati kehidupan

secara optimal karena terikat aturan-aturan yang ditetapkan.

5. Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien

dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit, sehingga dapat mempercepat

kesembuhan (DEPKES, 2002).

F. Lingkup Keperawatan Di Rumah

Lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi asuhan keperawatan perinatal,

asuhan keperawatan neonantal, asuhan keperawatan anak, asuhan keperawatan dewasa,

dan asuhan keperawatan maternitas, asuhan keperawatan jiwa dilaksanakan sesuai

dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.

Keperawatan yang dapat dilakukan dengan :

1. Melakukan keperawatan langsung (directcare) yang meliputi pengkajian bio- psiko-

sosio- spiritual dengan pemeriksaan fisik secara langsung, melakukan observasi,

dan wawancara langsung, menentukan masalah keperawatan, membuat

perencanaan, dan melaksanakan tindakan keperawatan yang memerlukan

ketrampilan tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang menyimpang,

baik tindakan-tindakan keperawatan atau tindakan-tindakan pelimpahan wewenang

(terapi medis), memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan dan melakukan

evaluasi.

11
2. Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang di berikan kepada klien,

dokumentasi ini diperlukan sebagai pertanggung jawaban dan tanggung gugat

untuk perkara hukum dan sebagai bukti untuk jasa pelayanan kepertawatan yang

diberikan.

3. Melakukan koordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan secara

berkelompok.

4. Sebagai pembela/pendukung(advokat) klien dalam memenuhi kebutuhan asuhan

keperawatan klien dirumah dan bila diperlukan untuk tindak lanjut kerumah sakit

dan memastikan terapi yang klien dapatkan sesuai dengan standart dan pembiayaan

terhadap klien sesuai dengan pelayanan /asuhan yang diterima oleh klien.

5. Menentukan frekwensi dan lamanya keperawatan kesehatan di rumah dilakukan,

mencangkup berapa sering dan berapa lama kunjungan harus di lakukan.

G. Jenis Pelayanan Keperawatan Di Rumah

Jenis pelayanan keperawatan di rumah di bagi tiga kategori yaitu :

1. Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling banyak

dilaksanakan pada pelayanan keperawatan di rumah sesuai dengan alasan kenapa

perlu di rawat di rumah. Individu yang sakit memerlukan asuhan keperawatan untuk

meningkatkan kesehatannya dan mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu di

rawat di rumah sakit.

2. Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada promosi dan

prevensi. Pelayanannya mencakup mempersiapkan seorang ibu bagaimana merawat

bayinya setelah melahirkan, pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak,

mengajarkan lansia beradaptasi terhadap proses menua, serta tentag diet mereka.

12
3. Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada penyakit-

penyakit terminal misalnya kanker, penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, stroke,

hpertensi, masalah-masalah kejiwaan dan asuhan paa anak.

H. Peran dan Fungi Perawat Home Care

1. Manajer kasus : mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan, dengan fungsi :

a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga

b. Menyusun rencana pelayanan

c. Mengkoordinir akifitas tim

d. Memantau kualitas pelayanan

2. Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan dengan fungsi :

a. Melakukan pengkajian komprehensif

b. Menyusun rencana keperawatan

c. Melakukan tindakan keperawatan

d. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien

e. Membantu pasien dalam mengembangkan perilaku koping yang efektif

f. Melibatkan keluarga dalam pelayanan

g. Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan

h. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan

i. Mendikumentasikan asuhan keperawatan.

I. Pro dan Kontra Home Care di Indonesia

Di awal perjalanannya home care nursing sesungguhnya merupakan bentuk

pelayanan yang sangat sederhana, yaitu kunjungan perawat kepada pasien tua atau

lemah yang tidak mampu berjalan menuju rumah sakit atau yang tidak memiliki biaya

untuk membayar dokter di rumah sakit atau yang tidak memiliki akses kepada

13
pelayanan kesehatan karena strata sosial yang dimilikinya. Pelaksanaannya juga

merupakan inisiatif pemuka agama yang care terhadap merebaknya kasus gangguan

kesehatan. Perawat yang melakukannya dikenal dengan istilah perawat kunjung (visiting

nurse).Bentuk intervensi yang diberikan berupa kuratif dan rehabilitatif.

Pada saat klien dan keluarga memutuskan untuk menggunakan sistem pelayanan

keperawatan dirumah (home care nursing), maka klien dan keluarga berharap

mendapatkan sesuatu yang tidak didapatkannya dari pelayanan keperawatan dirumah

sakit.adapun klien dan keluarga memutuskan untuk tidak menggunakan sistem ini,

mungkin saja ada pertimbangan-pertimbangan yang menjadikan home care bukan

pilihan yang tepat.dibawah ini terdapat tentang pro dan kontra home care di Indonesia.

Pro home care berpendapat :

1. home care memberikan perasaan aman karena berada dilingkungan yang dikenal

oleh klien dan keluarga, sedangkan bila di rumah sakit klien akan merasa asing

dan perlu adaptasi.

2. home care merupakan satu cara dimana perawatan 24 jam dapat diberikan secara

focus pada satu klien, sedangkan dirumah sakit perawatan terbagi pada beberapa

pasien.

3. home care memberi keyakinan akan mutu pelayanan keperawatan bagi klien,

dimana pelayanan keperawatan dapat diberikan secara komprehensif

(biopsikososiospiritual).

4. home care menjaga privacy klien dan keluarga, dimana semua tindakan yang

berikan hanya keluarga dan tim kesehatan yang tahu.

14
5. home care memberikan pelayanan keperawatan dengan biaya relatif lebih rendah

daripada biaya pelayanan kesehatan dirumah sakit.

6. home care memberikan kemudahan kepada keluarga dan care giver dalam

memonitor kebiasaan klien seperti makan, minum, dan pola tidur dimana

berguna memahami perubahan pola dan perawatan klien.

7. home care memberikan perasaan tenang dalam pikiran, dimana keluarga dapat

sambil melakukan kegiatan lain dengan tidak meninggalkan klien.

8. home care memberikan pelayanan yang lebih efisien dibandingkan dengan

pelayanan dirumah sakit, dimana pasien dengan komplikasi dapat diberikan

pelayanan sekaligus dalam home care.

9. pelayanan home care lebih memastikan keberhasilan pendidikan kesehatan yang

diberikan, perawat dapat memberi penguatan atau perbaikan dalam pelaksanaan

perawatan yang dilakukan keluarga.

Kontra home care berpendapat :

1. home care tidak termanaged dengan baik, contohnya jika menggunakan agency

yang belum ada hubungannya dengan tim kesehatan lain seperti :

a. dokter spesialis.

b. Petugas laboratorium.

c. Petugas ahli gizi.

d. Petugas fisioterafi.

e. Psikolog dan lain-lain.

2. home care membutuhkan dana yang tidak sedikit jika dibandingkan dengan

menggunakan tenaga kesehatan secara individu.

15
3. klien home care membutuhkan waktu yang relatif lebih banyak untuk mencapai

unit-unit yang terdapat dirumah sakit, misalnya :

a. Unit diagnostik rontgen

b. Unit diagnostik CT scan.

c. Unit diagnostik MRI.

d. Laboratorium dan lain-lain.

4. pelayanan home care tidak dapat diberikan pada klien dengan tingkat

ketergantungan total, misalnya: klien dengan koma.

5. tingkat keterlibatan anggota keluarga rendah dalam kegiatan perawatan, dimana

keluarga merasa bahwa semua kebutuhan klien sudah dapat terlayani dengan

adanya home care.

6. Pelayanan home care memiliki keterbatasan fasilitas emergency, misalnya :

a. fasilitas resusitasi

b. fasilitas defibrilator

7. jika tidak berhasil, pelayanan home care berdampak tingginya tingkat

ketergantungan klien dan keluarga pada perawat

J. Standar Alat Home Care

a. Alat kesehatan

1) Tas/ kit

2) Pemeriksaan fisik

3) Set perawatan luka

4) Set emergency

5) Set pemasangan selang lambung

16
6) Set huknah

7) Set memandikan

8) Set pengambilan preparat

9) Set pemeriksaan lab. Sederhana

10) Set infus/ injeksi

11) Sterilisator

12) Pot/ urinal

13) Tiang infus

14) Tempat tidur khusus orang sakit

15) Pengisap lendir

16) Perlengkapan oxigen

17) Kursi roda

18) Tongkat/ tripot

19) Perlak/ alat tenun

b. Alat habis pakai

1) Obat emergency

2) Perawatan luka

3) Suntik/ pengambilan darah

4) Set infus

5) NGT dengan berbagai ukuran

6) Huknah

7) Kateter

8) Sarung tangan, masker

17
c. Sarana lain

1) Alat dan media pendidikan kesehatan

2) Ruangan beserta perlengkapannya

3) Kendaraan

4) Alat komunikasi

5) Dokumentasi

Pembiayaan Sarana Dan Prasarana Dan Obat-Obatan

Nama barang Harga Keterangan

Suction pump Rp. 300.000/bln 1 x Pemakaian

Kasur Dekubitus Rp. 200.000/bln 1 x pemakaian

Kursi Roda Strecher Rp. 200.000/bln selama perawatan home care

Oksigen 1 kubik Rp. 100.000/bln 1 x pemakaian

Inhalasi/Nebilizer Rp. 100.000/bln 1 x pemakaian

Ventilator Rp. 500.000/hari selama perawatan home care

Tempat tidur manual 3 Rp. 300.000/hari selama perawatan home care

posisi

Harga Alkes Dan Obat

Nama barang Harga Keterangan

NGT no 8 s/d 20 Terumo Rp. 20.000/pcs 1 x pemakaian

Xylocain Jelly 2% 10mg Rp. 50.000/pcs 1x pemakaian

18
Spuit 50cc TIP Terumo Rp. 30.000/pcs selama perawatan home care

Spuit 5cc Terumo Rp. 2.000/pcs 1 x pemakaian

Spuit 10cc Terumo Rp. 2.500/pcs 1 x pemakaian

Spuit 3cc Terumo Rp. 1.500/pcs 1 x pemakaian

Handscoon Sensi Glovers Rp. 40.000/box 1 x pemakaian

WFI 25ml Rp. 3.000 1 x pemakaian

NaCl 0,9% 25ml Rp. 3.000 1 x pemakaian

Handscoon Gamex no 6 s/d Rp. 15.000/pcs 1 x pemakaian

Urine Bag Adult Rp. 10.000 1 x pemakaian

Folley Catheter no 8 s/d 24 Rp. 18.000/pcs 1 x pemakaian

yellow

Folley Catheter Rusch no 8 Rp. 20.000/pcs 1 x pemakaian

s/d 24 Gold

Folley Catheter no 18 Rp. 22.000/pcs 1 x pemakaian

Silicon Coated

Folley Catheter no 14 s/d Rp. 100.000/pcs 1 x pemakaian

24 Silicon White Rusch

Wing Neddle no 23 & 25 Rp. 7.000/pcs 1 x pemakaian

Makro Set Rp. 15.000/pcs 1 x pemakaian

Venflon no 18 s/d 24 Rp. 30.000/pcs 1 x pemakaian

Obat Inhalasi (berotec, Rp. 20.000 1 x pemakaian

bisolvon, nacl)

19
Kassa sterile 10pcs Rp. 1.500 1 x pemakaian

Contoh Biaya Pelayanan Home Care

Kunjungan dan perawatan paramedis:

1. Rp 50.000 untuk 1 kali kunjungan (berlaku radius 5-30 km)

2. Rp 75.000 untuk 1 kali kunjungan (berlaku radius >30 km)

3. Rp 30.000 untuk 1 kali kunjungan (radius <5 km)

Konsul dan kunjungan dokter:

1. Kunjungan ke rumah penderita: Rp 250.000,- per kunjungan sesuai radius di atas.

2. Konsul via telepon (hp): Rp50.000,- per hari (1 kali)

Sudah termasuk pemeriksaan tanda-tanda vital dan konsultasi.

Untuk pemasangan kateter = Rp. 30.000/tindakan

Untuk Pemasangan NGT = Rp. 30.000/tindakan

Untuk pemasangan infuse = Rp. 40.000/tindakan

Tindakan Suctioning = Rp. 30.000/tindakan

Untuk perawatan luka dan ganti balutan = Rp. 30.000/tindakan

Jika ada tindakan lainnya diluar daftar tarif dikenakan biaya = Rp.

30.000/tindakan

K. Faktor Penghambat Dalam Pelayanan Home Care

1. Adanya rasa kurang atau belum percayanya masyarakat atau keluarga terhadap

pelayanan Home Care.

2. Situasi dan keadaan lingkungan atau wilayah serta kurangnya akses transportasi

20
Jarak wilayah yang terlalu jauh sehingga kurang mendapat pelayanan Home Care dari

pihak rumah sakit serta keadaan yang kurang mendukung, misalnya pada lingkungan

rumah susun yang berkaitan dengan ketenangan, kebersihan, kerapian yang kurang

mendukung untk proses penyembuhan dalam pelayanan home care. Hal ini

menyebabkan persepsi masyarakat kurang baik terhadap keberadaan home care.

3. Tenaga kesehatan yang kurang kompeten dalam melaksanakan pelayanan home care

4. Banyak masyarakat yang belum tahu tentang pelayanan home care.

5. Terbatasnya tenaga kesehatan

6. Adanya panggilan kunjungan yang tidak diperlukan, hal ini akan membuang waktu,

tenaga dan biaya,

7. Hambatan yang datang dari pasien dan keluarga

8. Ketergantungan penderita dan atau keluarga,

9. Untuk kolaborasi dengan tim profesional lain membutuhkan waktu yang cukup lama,

10. Letak geografis yang jauh dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan dan cost yang

diperlukan.

L.Kelebihan Pelayanan Home Care

1. Bisa meningkatkan kemandrian pasien dan keluarga dalam melakukan pemeliharaan

kesehatan

2. Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan

3. Pembiayaan yang lebih murah

1 minggu di rumah sakit untuk kelas 3 kurang lebih biaya yang dikeluarkan sebesar

Rp. 1.000.000,00 kalau memakai pelayanan home care dalam 1 minggu yang

dilakukan visit 3 kali kurang lebih biaya yang dikeluarkan Rp. 425.000,00.

21
M. Kekurangan Pelayanan Home Care

1.Penanganan masa kritis kurang cepat dan kurang efektif

2.Kurang perhatian atau pengawasan dari tenaga medis

3.Letak geografis yang berjauhan, sehingga sulit untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan

22
BAB III

Rancangan Sumber Daya Manusia

A. Uraian Tugas

1. Ketua Koordinator Home Care

Nama Jabatan : Ketua Koordinator Home Care

Pengertian : Seorang tenaga medis yang profesional yang di beri wewenang

dan tanggung jawab untuk mengelola terselenggaranya kegiatan

home care dan telah memiliki sertifikat pelatihan home care

yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang.

Persyaratan :

a. Dokter yang berpengalaman kerja kurang lebih 2 tahun

b. Memiliki sertifikat pelatihan home care

c. Sehat jasmani dan rohani

d. Fleksibel dan kreatif

Masa Jabatan : 2 tahun

Uraian Tugas :

a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pengelolaan Perawatan di rumah

b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan pelayanan dan klien.

c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan Pelayanan

d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap kinerja pelayanan

e. Menyusun laporan pelaksanaan Home Care secara berkesinambungan

23
2. Sekertaris

Nama Jabatan : Sekertaris

Pengertian : Perawat profesional yang diberikan wewenang dan tan ggung

jawab untuk mencatat segala kegiatan pelayanan home care.

Uraian Tugas : Melaksanakan kegiatan pencatatan setiap kegiatan home care di

rumah sakit untuk didokumentasikan.

3. Bendahara

Nama Jabatan : Bendahara

Pengertian : Tenaga profesional yang diberikan wewenang dan tanggung

jawab dalam melaksanakan pencatatan pembiayaan dalam

pelayanan home care.

Uraian Tugas : mencatat pemasukan dan pengeluaran pelayanan home care

4. Penanggung Jawab Poli Home Care

Uraian Tugas :

a. Mengkoordinasi semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh pelaksana

pelayanan

b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaksana perawatan

c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan kepada pelaksana

keperawatan

d. Menyusun laporan kegiatan pelayanan sesuai bidang tugas.

5. Koordinator Kasus

Nama Jabatan : Koordinator kasus

24
Pengertian : Seseorang perawat profesional yang di beri

wewenang dan tanggung jawab untuk membantu ketua koordinator home care

dalam terselenggaranya kegiatan pelayanan home care di rumah sakit.

Persyaratan :

a. Usia minimal 21 tahun

b. Pendidikan minimal D3 Keperawatan + SIP + SIK + SIPP

c. Memiliki sertifikat pelatihan

d. Pengalaman di unit pelayanan minimal 3 tahun

e. Mampu melakukan pengkajian, analisis dan rencana intervensi

f. Mampu bekerja sama dengan tim dan mampu memimpin

g. Mampu melaksanakan bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi

Masa Jabatan : 2 tahun

Uraian Tugas :

a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pel. yang dilaksanakan oleh pelaksanan

pelayanan

b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan kep. dan klien di rumah

c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan

keperawatan

d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan kepada pelaksana

keperawatan

e. Menyusun laporan kegiatan pelayanan sesuai bidang tugasnya

25
6. Pelaksana Pelayanan

Nama Jabatan : Pelaksana Pelayanan.

Pengertian : Seorang tenaga profesional (keperawatan, pekerja sosial, terapis,

gizi) yang di beri wewenang dan tanggung jawab dalam

melaksanakan pelayanan home care rumah sakit.

Persyaratan :

a. Usia minimal 21 tahun

b. Ijazah normal tenaga profesional (keperawatan, pekerja sosial, terapis, gizi)

c. Sertifikat pelatihan

d. Mampu memberi pelayanan secara mandiri dan bertanggung jawab

e. Mampu menjalankan standar prosedur

f. Mampu memberikan pelayanan sesuai etika

g. Mampu bekerja sama

h. Sehat jasmani dan rohani

Uraian Tugas :

a. Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan

b. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan

c. Melaksanakan intervensi / tindakan keperawatan sesuai rencana yang ditentukan

d. Mengevaluasi kegiatan/ tindakan yang diberikan dg. berpedoman pada renpra.

e. Membuat dokumentasi tertulis pada rekam kep. setiap selesai melaksanakan tugas

26
7. Koordinator Administrasi

Nama Jabatan : Petugas Administrasi Home Care

Pengertian : Seseorang perawat yang diberikan wewenang dan tanggung

jawab untuk mengelola administrasi (pelayanan, pemakaian alat-

alat kesehatan, surat-menyurat) yang berhubungan dengan

pelayanan hone care rumah sakit

Persyaratan :

a. Pendidikan minimal SPK/SLTA

b. Mampu mengoperasikan SIM rumah sakit yang telah di program oleh rumah sakit

c. Mampu berorganisasi dengan baik

d. Mampu bekerja sama

e. Sehat jasmani dan rohani

Uraian Tugas :

a. Mengkoordinasikan semua kegiatan administrasi dan keuangan Home Care

b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap administrasi pengelolaan Home Care

c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pada bidang administrasi

dan keuangan Home Care

d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian proses adm. keuangan Home Care

e. Menyusun laporan administrasi keuangan Home Care

8. Konsulen

Uraian Tugas :

a. Menerima konsultasi dari pelaksanaan keperawatan dan memberikan petunjuk /

advis sesuai kewenangannya

b. Memberikan advokasi khususnya dalam bidang tindakan medik

27
c. Melaksanakan tindakan-tindakan medik sesuai kewenangannya

d. Memeriksa, menentukan Diagnosa dan memberi terapi medik.

10. Pelaksanaan Kegiatan Program Home Care

Berdasarkan program yang telah dibuat oleh RS tentang home care maka pihak

rumah sakit akan terjun langsung ke lapangan untuk mensosialisasikan home care pada

tempat-tempat yang menjadi wilayah kerja rumah sakit tersebut. Sasaran yang dicapai

adalah seluruh komponen masyarakat baik dari tingkat sosial, ekonomi, budaya, dan

usia.

Dalam mensosialisasikan program home care kepada masyarakat dengan

memperkenalkan apa itu home care, tujuan, manfaat, serta program-program dan

prosedur home care yang akan di berikan kepada masyarakat bisa dilakukan melalui

beberapa cara, diantaranya :

1. Pihak rumah sakit akan melakukan upaya pengenalan dan penyebaran pelayanan

home care dari rumah sakit tersebut dengan cara menyebar tenaga kesehatan ke

setiap pembagian wilayah yang sudah ditentukan untuk melakukan salah satunya

dengan teknik berupa penyuluhan, dengan mengumpulkan masyarakat di

kelurahan tersebut. Hal yang diinformasikan adalah tentang apa itu home care,

tujuan , manfaat serta program-program dari pelayanan home care yang akan di

laksanakan. Teknik penyuluhan ini dilakukan 4 kali dalam 1 bulan agar benar-

benar masyarakat mengerti dan paham tentang home care.

Kelebihan Dari Teknik Ini Adalah :

a. Waktu yang diperlukan tidak terlalu banyak dalam mempromosikan home care

karena dilakukan secara serentak

28
b. Bisa bertatap muka langsung dan bisa bertanya langsung, agar apa yang

disampaikan bisa diterima atau menjadi 1 persepsi dalam masyarakat tersebut

tentang home care

c. Bisa dilakukan juga untuk kegiatan pemeriksaan kesehatan dalam kegiatan

tersebut.

Kekurangan Dari Teknik Ini Adalah :

a. Kurangnya kesadaran dari pihak masyarakat untuk menghadiri kegiatan

penyuluhan tersebut walaupun pihak dari kelurahan/wilayah tersebut sudah turun

tangan sendiri

b. Terkadang masyarakat kurang mengerti dengan apa yang disampaikan karena

banyaknya masyarakat (sibuk sendiri-sendiri)

2. Pihak dari rumah sakit akan menyebarkan pamflet, brosur tentang home care kepada

masyarakat baik yang datang ke rumah sakit untuk berobat (pasien dan keluarga)

maupun pihak masyarakat yang ada di komunitas serta pemasangan poster-poster

tentang home care, melalui koran serta majalah kesehatan.

Kelebihan Dari Teknik Ini Adalah :

a. Menghemat tenaga yang mempromosikan pelayanan home care

b. Akan lebih menarik karena disertai dengan gambar-gambar

c. Mudah untuk dilakukan.

Kekurangan Dari Teknik Ini Adalah :

a. Terkadang masyarakat kurang memahami tentang apa yang ada di brosur/pamflet

b. Untuk pemasangan poster pun harus melewati perizinan dahulu

c. Terkadang bagi masyarakat kurang menarik sehingga hanya di lihat sekilas saja

d. Pada orang-orang yang yang tidak bisa membaca juga mengalami kesusahan.

29
3. Melalui media massa, misalnya radio, tv, internet.

Kelebihan Dari Teknik Ini Adalah :

a. Semua orang bisa tahu tentang program home care

b. Lebih efisien dalam pelaksanaannya.

Kekurangan Dari Teknik Ini Adalah :

a. Untuk masyarakat yang tidak bisa mengakses lewat media massa akan tidak tahu

tentang home care

b. Kurang pemahaman yang lebih karena terkadang hanya melihat dan mendengar

serta menyimak sekilas saja

c. Bila masyarakat tidak paham masyarakat tidak bisa bertanya langsung.

4. Melalui door to door setiap keluarga dalam wilayah tersebut

Kelebihan Dari Teknik Ini Adalah :

a. Keluarga bisa dengan jelas menangkap/memahami tentang home care

b. Bisa langsung bertanya jawab bila ada yang perlu ditanyakan tentang home care.

Kekurangan Dari Teknik Ini Adalah :

a. Waktu yang diperlukan untuk menyampaikan butuh waktu yang lama

b. Tenaga kesehatan yang dibutuhkan untuk menyampaikan hal ini butuh banyak.

Teknik-teknik di atas bisa dilakukan di setiap pembagian masing-masing

wilayah dalam area kerja rumah sakit tersebut. Tetapi apabila dalam area kerja rumah

sakit tersebut ada wilayah yang berada jauh dari rumah sakit maka bisa dilakukan

dengan kerja sama melalui rumah sakit yang ada dalam wilayah tersebut yang

sebelumnya memang belum ada program home care. Tetapi apabila dalam wilayah

tersebut tidak ada sarana kesehatan maka bisa dilakukan semacam membuat bangunan

seperti puskesmas sebagai cabang home care dari rumah sakit swasta tersebut. Setelah

30
tersosialisasinya program home care kepada masyarakat tersebut maka pihak rumah

sakit akan langsung melakukan pelayanan home care dengan proses sebagai berikut :

1. Persiapan

a. Pastikan identitas pasien

b. Bawa denah/ petunjuk tempat tinggal pasien

c. Lengkap kartu identitas unit tempat kerja

d. Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah

e. Siapkan file asuhan keperawatan

2. Pelaksanaan

a. Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan.

b. Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat

c. Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien

d. Membuat rencana pelayanan

e. Lakukan perawatan langsung

f. Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dll

g. Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan

h. Dokumentasikan kegiatan

3. Monitoring dan evaluasi

a. Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal

b. Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan

c. Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanaan

4. Proses penghentian pelayanan home care

a. Tercapai sesuai tujuan

b. Kondisi pasien stabil

31
c. Program rehabilitasi tercapai secara maximal

d. Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien

e. Pasien di rujuk

f. Pasien menolak pelayanan lanjutan

g. Pasien meninggal dunia

Untuk pembiayaan, rumah sakit memberikan pilihan diantaranya yaitu:

1. Dibayar setiap kali bertemu atau setiap melakukan pelayanan.

2. Dibayar pada saat dihentikannya pelayanan.

Alur Pelayanan Home Care :

1. Pelayanan home care dirumah sakit swasta yang dilakukan tersebut akan

ditempatkan atau di buat semacam poli tersendiri yakni poli home care yang

nantinya akan melayani pasien-pasien yang membutuhkan pelayanan atau

perawatan di rumah.

2. Pasien baru yang datang yang memerlukan perlayanan home care di rumah sakit

swasta tersebut akan melalui beberapa tahap untuk mendapatkan pelayanan

keperawatan di rumahnya sendiri.

3. Pasien yang datang yakni :

a. Pasien baru yang datang langsung ke poli home care.

b. Pasien dari perawatan rumah sakit yang meminta pelayanan home care.

c. Pasien yang meminta pelayanan home care melalui telepon.

4. Tahap-tahap yang harus dilalui pasien baru yakni sebagai berikut:

a. Tahap pendaftaran di loket pendaftaran

b. Selanjutnya masuk ke poli home care untuk pembuatan kartu

32
c. Setelah pembuatan kartu, pasien yang ingin menggunakan jasa home care

melakukan pemeriksaan kesehatan jika pasien tersebut datang langsung. tetapi

apabila pasien tidak datang langsung ke poli home care maka pemeriksaan

kesehatan dilakukan dirumah pasien dengan mengirimkan tenaga kesehatan ke

rumah pasien sebagai data penunjang untuk melakukan pelayanan home care.

d. Setelah mengetahui hasil dari pemeriksaan kesehatan pasien tersebut akan di

rujuk ke bagian menurut pembagian wilayah kerja pelayanan home care.

e. Selanjutnya pasien tersebut akan melakukan administrasi untuk mengurus cara

pembiayaan serta mengenai pemberitahuan informasi tentang jadwal

kunjungan pelayanan perawatan di runah pasien tersebut

f. Setelah pasien tersebut setuju maka pelayanan home care tersebut di laksanakan

sesuai dengan jadwal yang telah di buat

g. Melakukan perawatan sampai pasien mampu melakukan perawatan mandiri.

5. Pasien yang sebelumnya di rawat di rumah sakit dan meminta pelayanan home care

untuk prosedurnya tetap sama, hanya meneruskan pelayanannya yang diteruskan di

rumahnya.

6. Setelah prosedur di atas selesai maka tenaga kesehatan pada bagian home care akan

melakukan pengkajian untuk menetukan tindakan yang akan dilakukan serta untuk

menentukan jadwal kunjungan sesuai data yang diperoleh saat pengkajian

7. melakukan kunjungan ke rumah pasien serta melakukan perawatan pada pasien sesuai

dengan kebutuhan pasien

8. untuk jadwal kunjungan ke pasien disesuaikan dengan apa yang dialami pasien

(penyakitnya) serta sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan pasien.

33
9. bila kebutuhan pasien sudah terpenuhi secara mandiri oleh pasien dan tingkat kesehatan

sudah mulai membaik bahkan sembuh maka pelayanan home care dihentikan.

10. tetapi bila kondisi pasien semakin gawat dan memerlukan perawatan secara intensif,

maka dilakukan rujukan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih

intensif.

Sistem Rujukan :

rujukan dilakukan bila kondisi pasien lebih memburuk atau semakin gawat dan

memerlukan perawatan yang lebih intensif. rujukan akan dilakukan ke rumah sakit

melalui beberapa prosedur:

1. pemberitahuan kepada pihak pasien bahwa pasien harus di rujuk karena keadaannya

yang semakin memburuk.

2. petugas pelaksana home care pada pasien tersebut akan melaporkan kepada koordinator

kasus bahwa pasien tersebut perlu di rujuk.

3. selanjutnya koordinator kasus akan mengurus proses rujukan langsung ke bagian

emergency rumah sakit.

4. pasien langsung di rujuk.

5. untuk pembiayaan : setiap pelayanan yang dilakukan oleh tempat rujukan (rumah sakit)

maka sistem pembiayaan akan melalui administrasi rumah sakit.

6. Keberlanjutan pelayanan home care.ini terkait dengan apakah pelayanan home care

akan dilanjutkan atau dihantikan setelah pasien dirujuk ke rumah sakit.

11. Syarat-Syarat Pengadaan Home Care

1. Ketenagaan

a. Manajer kasus, dengan kualifikasi :

1) Minimal D.III

34
2) Pemegang sertifikat pelatihan home care

3) Pengalaman kerja minimal 3 tahun

4) Memiliki STR, SIPP

b. Pelaksana pelayanan, dengan kualifikasi :

1) Minimal D.III

2) Pemegang sertifikat pelatihan home care

3) Pengalaman kerja minimal 3 tahun

4) Memiliki STR, SIPP

2. Perijinan Home Care

a. Berbadan hukum ( yayasan, badan hukum lainnya )

b. Permohonan ijin ke Dinkes kabupaten/ Kota, dengan melampirkan:

1) Rekomendasi PPNI

2) Ijin prakik perawat ( STR, SIPP)

3) Persyaratan peralatan kesehatan dan sarana komunikasi dan transportasi

4) Ijin lokasi bangunan

5) Ijin lingkungan

6) Ijin usaha

7) Persyaratan tata ruang bangunan

12. Mekanisme Pelayanan Home Care

1. Proses Penerimaan Kasus

a. Home care menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain,

keluarga

b. Pimpinan home care menunjuk menejer kasus untuk mengelola kasus

35
c. Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus

2. Proses Pelayanan Home Care

a.Persiapan

1) Pastikan identitas pasien

2) Bawa denah/ petunjuk tempat tinggal pasien

3) Lengkap kartu identitas unit tempat kerja

4) Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah

5) Siapkan file asuhan keperawatan

6) Siapkan alat bantu media untuk pendidikan

b.Pelaksanaan

1) Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan.

2) Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat

3) Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien

4) Membuat rencana pelayanan

5) Lakukan perawatan langsung

6) Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dll

7) Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan

dilakukan

8) Dokumentasikan kegiatan

c.Monitoring dan evaluasi

1) Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal

2) Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan

3) Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanan

d. Proses penghentian pelayanan home care, dengan kriteria :

36
1) Tercapai sesuai tujuan

2) Kondisi pasien stabil

3) Program rehabilitasi tercapai secara maximal

4) Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien

5) Pasien di rujuk

6) Pasien menolak pelayanan lanjutan

7) Pasien meninggal dunia

13. Keunggulan Program Home Care

1. Dengan adanya program poli home care di rumah sakit swasta maka

pelayanan program home care akan semakin efektif.

2. Masyarakat akan semakin tahu tentang program home care.

3. Semakin membuat pasien dan keluarga menjadi mandiri dalam pemeliharaan

kesehatan

37
BAB IV

ANALISA

Institusi Home Care swasta dapat didirikan dengan semacam membuat poli

khusus poli home care di rumah sakit tersebut, baik untuk satu jenis layanan

maupun layanan yang bervariasi.Untuk itu diperlukan perencanaan yang

berdasarkan kebutuhan pasar.Perencanaan berdasarkan kebutuhan pasar

mengharuskan kita untuk melakukan analisa eksternal dan internal.

1. Analisa Internal

Analisa internal, melihat pada ketersediaan sumber (alam, manusia dan dana)

baik yang actual maupun potensial. Selain ketersediaan dana juga perlu

dianalisa komitmen personil yang ada terhadap rencana pembentukan institusi

Home Care. Komitmen personil merupakan persyaratan mutlak yang harus di

mililki untuk mengawali suatu bisnis yang baru.

2. Analisa Eksternal

Analisa eksternal, memperhitungkan kecenderungan kebutuhan pasar baik

jenis maupun jumlahnya. Misalnya bila kita berada di daerah yang penduduknya

kebanyakan berusia produktif, maka sudah dapat diperkirakan bahwa pasar

membutuhkan layanan keperawatan yang berhubungan persoalan reproduksi,

bayi serta balita. Analisa eksternal juga melihat pesaing yang ada disekitar

daerah tersebut, baik dalam jumlah, jenis maupun kondisinya.Agar pelanggan

loyal terhadap suatu institusi HC, maka HC harus memperhatikan hal -hal berikut

38
1. Kemudahan (untuk dihubungi , untuk mendapatkan informasi, untuk

membuat janji)

2. Selalu tepat janji, penting untuk membina kepercayaan masyarakat pada

institusi HC

3. Sesuai dengan standar yang telah di tetapkan, hal ini merupakan ciri

professional

4. Bersifat responsive terhadap keluhan, kebutuhan dan harapan klien

5. Mengembangkan hubungan kerja sama secara internal dan eksternal untuk

memperbaiki kualitas layanan

39
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Guna mewujudkan visi dan misi Depkes RI maka RS swasta mencoba

mengembangkan program home care yang sebelumnya hanya ada di RS pemerintah.

Home care merupakan suatu program yang dapat membantu masyarakat dalam

meningkatkan kuaklitas hidup baik dari kebutuhan boi-psiko sosial dan spiritual.

B. Saran

Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat maka hendaknya rumah sakit swasta

juga ikut mendukung visi dan misi Depkes RI untuk mengembangkan pelayanan home

care dimasyarakat selain di rumah sakit pemerintah. Dan kepada masyarakat diharapkan

partisipasinya dan untuk perawat harus meningkatkan kualitas, wawasan dan

keterampilan.

40
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Lukman. 2009. Home Care dan "sedikit konsep untuk anda"

Notoatmodjo,Soekidjo.1997.Ilmu Kesehatan Masyarakat.Jakarta: PT Rineka Cipta

Potter dan Ferry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Vol.1.Jakarta: EGC

Wijayanto, W. T. 2010. Home Care Ala Mitra Medical Service

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor.HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik
perawat Werdati, Sri, 1999. Home Care Dan Homeservice, Makalah Seminar
Implementasi Dan Praktik Keperawatan Mandiri. Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas muhammadiyah Yogyakarta : Yogyakarta.

Zang, S.M & Bailey, N.C. Alih Bahasa Komalasari, R. (2004). Manual Perawatan di
rumah (Home Care Manual) Edisi Terjemahan Cetakan I. Jakarta: EGC

41
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh

Segalapujibagi Allah SWT yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa


petunjuk dan agama yang benar, untuk dimenangkan atas semua agama, lalu
menjadikan beliau saksi, pemberi kabar gembira dan peringatan, penyeru kepada Allah
atas seijin-Nya, sebagai pelita dan penerang, sebagai teladan yang baik bagi mereka
yang mengharapkan Allah di hari kemudian serta mengingat Allah sebanyak-
banyaknya.Sholawat serta salam semoga dilimpahkan kepada beliau, kerabat dan para
sahabat serta siapapun yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari pembalasan.

Ada seberkas kegembiraan terbersit setelah amanah untuk menyusun tugas


keperawatan Home Care ini mampu terselesaikan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa
pasti terdapat kelemahan yang menjadikan makalah ini perlu ditinjau kembali. Ditengah
ketidaksempurnaan makalah ini, penyusun membuka diri seluas-luasnya terhadap saran
dan perbaikan dari berbagai pihak.

Akhirnya, penyusun beristighfar pada Allah SWT atas segala kesalahan dan
kekhilafan, serta permohonan maaf penyusun sampaikan kepada semua yang telah
terlibat langsung maupun tidak. Mudah-mudahan ilmu yang sedikit ini membawa
manfaat dan kebaikan bagi umat manusia, Aamiin.

Wassalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh.

Cirebon, 19 Juli 2018

Kelompok2

42
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM HOME CARE

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Home Care

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. ASEP MULYADI 5. SUMIASIH


2. ASEP WIRA SATYA 6. NENTY PRANSISKA
3. FARIDI 7. SITI HODIJAH
4. SRIYANAH

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

2018

43

Anda mungkin juga menyukai