Teks MC
Teks MC
Oleh
Suripto
I. PENDAHULUAN
Mahasiswa senantiasa menjadi salah satu pusat perhatian kita sebagai dosen,
karena dalam proses pendidikan mereka merupakan subyek yang berperan aktif.
Sebagai obyek, mereka juga melaksanakan tugas instruksional yang telah
diprogramkan oleh perguruan tinggi. Dalam proses akademik, mahasiswa juga
berperan sebagai mitra dialogis dalam mencari dan mengembangkan kebenaran
ilmiah, dengan menjunjung tinggi akhlak, kaidah, dan tradisi ilmiah. Hal ini
memberikan ciri dan cara yang khas pendidikan di kampus perguruan tinggi.
Strategi pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia diletakkan pada
student centre oriented, yang berarti bahwa segala usaha dan kegiatannya selalu
mempertimbangkan kebutuhan utama mahasiswa yang meliputi pengembangan
penalaran, pengembangan minat dan bakat, serta kemampuan berinteraksi secara
kreatif dan produktif. Pendidikan tinggi diharapkan mampu memproses mahasiswa
agar dapat berkembang menjadi manusia yang mandiri, intelek, berdaya saing tinggi
dan profesional di bidangnya, yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
Pendidikan tinggi di Indonesia sebagai pusat cultural dan intelektual juga diharapkan
mampu menjaga nilai-nilai luhur bangsa dan mentransformasikan ke arah masyarakat
modern dan sekaligus menghasilkan lulusannya sebagai salah satu sumber
kepemimpinan bangsa dan negara yang madani.
Secara garis besar mahasiswa Indonesia khususnya pada strata satu berusia
antara 19 hingga 23 tahun. Sejalan dengan realita masyarakat majemuk agama,
etnisitas serta sub-kultur lainnya, biasanya mahasiswa di perguruan tinggi di
Indonesia mencerminkan variasi masyrakatnya. Hal ini menuntut pemahaman dan
kearifan lintas budaza untuk menghindari miskomunikasi. Latar belakang orang tua
dilihat dari strata social-ekonomi dewasa ini sangat heterogen, sehingga sifat elitis
mahasiswa Indonesia cenderung tidak ada. Dengan perkataan lain, mahasiswa
1
Indonesia dewasa ini bersifat massal. Oleh karena itu krisis ekonomi yang menimpa
masyarakat amat mempengaruhi mahasiswa pada umumnya.
Dimensi kehidupan mahasiswa sangat berpengaruh terhadap prilaku
mahasiswa itu sendiri. Dari dimensi usia, mereka rata-rata berusia 17 hingga 23
tahun. Secara biologis mereka sudah dewasa dan mampu untuk melakukan
reproduksi, namun secara sosial mereka umumnya masih bergantung pada orang tua.
Dalam usia ini seseorang cenderung memiliki idealisme tinggi, daya nalar dan
kritiknya meningkat tajam, namun dengan kadar emosi yang cukup labil. Bakat
kepemimpinan seseorang biasanya akan mulai tampak pada usia ini. Biasanya secara
alami mereka dalam usia ini di perguruan tinggi terbagi ke dalam kelompok
pemimpin, aktivis, dan mahasiswa biasa. Kepekaan sosialnya mendorong motivasi
kelompok usia ini mengkritisi masalah sosial masyarakat atau isu-isu yang
berkembang dalam masyarakat, yang tidak jarang menjurus pada aksi protes. Dalam
dimensi sosial, mahasiswa umumnya belum mapan, yang dalam Sosiologi Politik
dikategorikan sebagai kelompok marginal. Mereka cenderung bersikap kritis, oposan
dan korektif terhadap kelompok mapan seperti pejabat pemerintah, birokrat, dan tidak
terkecuali terhadap birokrat di kampusnya sendiri. Mereka cenderung bersimpati pada
kelompok marginal lainnya seperti buruh, petani kecil, dan mereka yang tertindas
dalam masyarakat.
Dari dimensi kepemudaan, mahasiswa merupakan kelompok elitis karena
menduduki jenjang pendidikan formal tertinggi. Pengalamannya selama belajar di
perguruan tinggi dan kemampuan intelektualnya merupakan modal berkiprah bagi
mahasiswa di dalam organisasi kepemudaan.
Pengalaman menunjukkan, bahwa dinamika kehidupan mahasiswa juga
dipengaruhi faktor eksteral, yang meliputi jumlah mahasiswa, letak kampus, proses
admnistrasi akademik, masalah internal kampus, dan tradisi yang sudah ada di
kampus. Jumlah mahasiswa lebih dari 5000 orang cenderung potensial untuk dapat
bergejolak. Letal kampus di tengah kota yang bising, polusi tinggi dan semrawut akan
memicu kepekaan untuk bereaksi dan mendorong timbulnya aksi protes mahasiswa.
Penyelenggaraan proses akademik yang lancar akan memberi suasana akademik yang
sejuk bagi mahasiswa di perguruan tinggi. Adanya masalah internal di perguruan
2
tinggi yang tidak segera terselesaikan akan memicu aksi protes mahasiswa. Melalui
kegiatan Latihan Keterampilan Managemen Mahasiswa LKMM), maka potensi-
potensi mahasiswa yang positif dalam berbagai dimensi yang berhubungan dengan
kepemimpinan dapat ditumbuhkan, sedangkan potensi-potensinya yang bersifat
negatif dapat diarahkan dan dilatih kepada kemampuan pengendalian diri yang sangat
dibutuhkan dalam kehidupan berorganisasi di kampus saat ini dan kehidupan
bermasyarakat kelak.
3
Banyak orang menginginkan sukses, namun banyak orang yang merasa
tidak mampu meraih sukses. Merasa tidak mampu meraih sukses bukanlah suatu
kenyataan, melainkan persoalan persepsi. Persepsi adalah kekuatan yang
melahirkan sikap dan perilaku. Untuk itu, waspadai kemapanan. Karena
kemapanan itu melenakan. Kemapanan membuat kita enggan berubah dan
beradaptasi. Dinosaurus punah bukan karena tidak memiliki sarang yang nyaman,
melainkan mati karena tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan.
Jika ingin selalu ingat program kerja Anda, bantulah dengan mencatatnya,
karena catatan tidak pernah lupa
Jika Anda ingin menemukan diri dan karir Anda, maka catatlah pada buku
catatan Anda
C. Penetapan Tujuan
Setiap orang yang ingin sukses harus menetapkan tujuan yang harus
dicapai. Orang yang tidak mempunyai tujuan cenderung akan mengalami
kegagalan. Tulislah tujuan yang ingin Anda capai.
D. Semangat Perubahan
E. Fighting
Untuk menikmati sukses, manusia harus melompat dari satu kurva ke kurva
baru, saat itulah Anda berpindah dari comfort zone ke discomfort zone (Ronald
Kasali). Manusia memiliki peluang sukses namun sering dihambat oleh ego kita
4
sendiri. Untuk itu, tumbuhkan fighting spirit untuk melawan naluri-naluri dan
penghambat dirinya. Keuletan, kompromi, bertindak fleksiel, dan berbaik sangka
adalah kata kunci sukses.
F. Menyusun Prioritas
G. Perencanaan
If you fail to plan, you plan to fail. Jika Anda gagal menyusun rencana,
maka Anda sedang merencanakan kegagalan.
Administrasi Tulis apa yang Kerjakan yang telah Tulis yang akan
telah dikerjakan ditulis dikerjakan
5
H. Kebersamaan dalam Bekerjasama
Untuk manajemen diri, kita perlu mengetahui atau mengenali siapa diri
ataupun orang lain yang behubungan dengan kita. Untuk mengenali diri atau orang
lain itu, antara lain kita bisa kita lakukan dengan mengukur karakter. Salah satu alat
ukur untuk mengenali karakter diri atau orang lain adalah Personality Plus, yang
dikarang oleh Florence Littauer. Angket Personality Plus dan tata cara mengisiannya
disajikan pada bagian akhir dari makalah ini.
6
PERSONALITY PLUS
Kuesioner ini disadur dari “Personality Plus” karangan Florence Littauer, sebagai
salah satu cara untuk mengenal karakter seseorang. Sebanyak 40 item pertanyaan berikut
ini hendaknya dijawab lengkap dengan jujur agar sasaran tersebut di atas dapat tercapai
secara efektif. Silahkan Anda baca lebih dahulu dan isilah pilihan yang paling sesuai
dengan kebiasaan-kebiasaan Anda. Jawaban yang anda pilih tidak harus sama dengan
orang lain, karena pada dasarnya manusia itu unik. Jadi tidak perlu untuk melihat atau
menyamakan jawaban anda dengan pilihan orang lain.
Nama : ...........................................................
KEKUATAN
7
4. BAIK BUDI CONTROLLED BERSAING MEYAKINKAN
Menghargai Mempunyai Mngubah setiap Merebut hati
keperluan dan perasaan situasi atau orang melalui
perasaan orang lain. emosional, namun permainan pesona
jarang menjadi ajang kepribadiannya.
memperlihatkan kontes, selalu
luapan emosi. bermain untuk
menang.
8
10. BERSAHABAT SETIA LUCU DOMINAN
Lebih suka Bisa diandalkan, Punya rasa humor Mendominasi,
menunggu, jarang teguh, setia dan tinggi, biasa menyebabkan
memulai penuh pengabdian. membuat cerita orang lain ragu-
percakapan. apa saja menjadi ragu ntuk
peristiwa melawannya.
menyenangkan.
9
16. TANGGAP NGOTOT CEREWET TOLERAN
Mampu mengingat Memegang teguh, Bicara terus- Mudah menerima
hari/kejadian bersikeras dan menerus, suka pemikiran dan
istimewa, cepat tidak mau menceritakan pendekatan orang
memberi reaksi yang melepaskan kisah lucu dan lain tanpa harus
baik. sampai tujuan menghibur setiap setuju atau tidak
tercapai. orang. setuju.
KELEMAHAN
21. DINGIN PEMALU PAMER NGE-BOS
Hampir tidak/ Menghindari Suka mencari Suka memerintah,
sedikit perhatian orang. perhatian, mendominasi.
memperlihatkan gemerlapan,
ekspresi wajah atau bersuara kuat dan
emosi gaduh.
10
22. TIDAK DISIPLIN UN-SIMPATHETIC TIDAK ANTUSIAS PENDENDAM
Kurang teratur Sulit memahami Cenderung tidak Sulit memaafkan
dalam hampir segala duduk perkara/ bergairah, merasa dan melupakan
bidang masalah yang bahwa sakit hati, atau
kehidupannya. dialami atau bagaimanapun ketidak-adilan
perasaan sakit hati sesuatu itu tidak yang dilakukan
orang lain. akan berhasil kepadanya.
23. RETICENT SEBEL RESISTANT REPETITIF
Tidak bersedia, Memendam rasa, Bertahan, Senang bercerita,
menolak untuk ikut tidak senang melawan, ragu- mengulang-ulang
terlibat. akibat merasa ragu untuk cerita tanpa
tersinggung. menerima menyadari.
pendekatan yang
bukan caranya
sendiri.
11
27. KERAS KEPALA PLIN-PLAN ANGKUH LAMBAN
Bersikeras untuk Tidak punya cara Menetapkan Lambat dalam
melaksanakan yang konsisten standar begitu bergerak dan
caranya sendiri. untuk bertindak. tinggi sehingga cenderung melihat
sulit bagi orang dulu sebelum ikut
lain untuk terlibat.
memuaskan dia.
12
32. TERLALU TIDAK TAKTIS TIMID BANYAK BICARA
SENSITIF Menyatakan Mengkeret, Penghibur,
Mudah tesinggung pendapat dengan mundur dari terdorong untuk
kalau disalahfahami, cara agak keadaan/situasi terus bicara,
terlalu introspektif. menyinggung atau sulit. jarang
kurang mendengarkan.
pertimbangan.
13
37. PENYENDIRI SOK KUASA PEMALAS NYARING
Cenderung Tidak ragu-ragu Menilai pekerjaan Tertawa dan
menghindari orang untuk mengatakan dan kegiatan berbicara dengan
lain, senang kepada orang lain dengan beberapa suara keras.
menyendiri. bahwa ia benar banyak tenaga
dan memegang yang diperlukan
kendali. untuk itu.
14
1 ANIMATED PETUALANG ANALITIS LUWES
2 PLAYFUL PERSUASIF GIGIH DAMAI
3 MENGHIBUR YAKIN DIRI BERKORBAN PATUH
4 MEYAKINKAN BERSAING BAIK BUDI CONTROLLED
5 MENYEGARKAN CEKATAN MENGHORMAT RESERVED
6 SEMANGAT MANDIRI SENSITIF PUAS
7 PROMOTOR POSITIF PERENCANA SABAR
8 SPONTAN YAKIN TERJADWAL PENDIAM
9 OPTIMIS TERBUKA PENGATUR RINGAN TANGAN
10 LUCU DOMINAN SETIA BERSAHABAT
11 MENYENANGKAN BERANI TERINCI DIPLOMASI
12 PERIANG PERCAYA DIRI BERBUDAYA KONSISTEN
13 INSPIRATOR MANDIRI IDEALIS IN-OFFENSIF
14 DEMONSTRATIF TEGAS MEBDASAR SINIS
15 MUDAH BERGAUL MOVER MUSIKAL PENENGAH
16 CEREWET NGOTOT TANGGAP TOLERAN
17 GIAT PEMIMPIN LOYAL PENDENGAR
18 MENARIK “KEPALA” CHART MARKER CEPAT PUAS
19 POPULER PRODUKTIF PERFEKSIONIS MENYENANGKAN
20 BOUNCY BERANI TAHU DIRI SEIMBANG
21 PAMER NGEBOS PEMALU DINGIN
22 TIDAK DISIPLIN UN-SYMPATHETIC PENDENDAM TIDAK ANTUSIAS
23 REPETITIF RESISTANT SEBEL RETICENT
24 PELUPA TERUS TERANG FUSSY CEMAS
25 INTERUPSI TIDAK SABAR GELISAH IN-DESISIVE
26 TAK TERDUGA UN-EFEECTITIONALE TIDAK UMUM TIDAK MAU TERLIBAT
27 PLIN-PLAN KERAS KEPALA ANGKUH LAMBAN
28 PERMISIF BANGGA PESIMIS SEDERHANA
29 GAMPANG MARAH PENDEBAT TERASING TAK BERTUUAN
30 NAIF NEKAD SIKAP NEGATIF MENGGAMPANGKAN
31 KURANG PERCAYA PEKERJA KERAS SUKA MENYENDIRI PERAGU
32 BANYAK BICARA TIDAK TAKTIS TERLALU SENSITIF TIMID
33 TIDAK TERATUR OTORITER PEMURUNG PERAGU
34 TIDAK KONSISTEN TIDAK TOLERAN TERTUTUP TIDAK ACUH
35 MORAT-MARIT MANIPULATIF SUKA MURUNG MENGGERUTU
36 CARI PERHATIAN KERAS KEPALA SKEPTIS LAMBAN
37 NYARING SOK KUASA PENYENDIRI PEMALAS
38 MUDAH LENGAH CEPAT MARAH CURIGA MELEMPEM
39 RESAH GEGABAH PENDENDAM RELUCTANT
40 ANGIN-ANGINAN CERDIK PENGRITIK KOMPROMIS
15
Referensi
Anon. 2005. Personality Plus. Short course in Academic Networking. Makassar.
Draff Laporan Komisi D Bidang Managemen. 2007. Lokarkaya Fakultas MIPA
Universitas Mataram.
Anon. (2010). Softskill. Manajemen Diri. ASASI. Pemda Kabupaten Cirebon.
&& &&&
16