Anda di halaman 1dari 7

Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol . 1, No.

2, September 2011 47

Studi Kasus Terhadap Zat Pewarna, Pemanis Buatan dan


Formalin pada Jajanan Anak di SDN Telaga Murni 03 dan
Tambun 04 Kabupaten Bekasi
Nita Noriko*, Ekaristi Pratiwi, Angelia Yulita, Dewi Elfidasari

Program Studi Biologi (Bioteknologi), Fakultas Sains dan Teknologi,


Universitas Al Azhar Indonesia, Jl. Sisingamangaraja, Jakarta 12110

*Penulis untuk Korespondensi: nita_noriko@uai.ac.id

Abstrak - Bekasi merupakan salah satu kota 90 students in SDN Telaga Murni 03 and SDN
yang memiliki angka signifikan terhadap kasus Tambun 04. We informed them the dangerous of
keracunan makanan, sebanyak 197 kasus pada such chemical agents in food and we suggest to
tahun 2008 dan 115 kasus pada tahun 2009, their parents to be more aware.
dimana 23.04% dari kasus-kasus tersebut
disebabkan oleh zat-zat kimia. Berdasarkan Keywords – poisonous food, food coloring,
fakta tersebut, penelitian ini bertujuan untuk artificial sweetener, formaline
memperlihatkan bahwa terdapat zat pewarna
makanan, pemanis buatan, dan formalin pada
berbagai jenis makanan yang biasa dikonsumsi I. PENDAHULUAN
oleh anak-anak. Sampel diambil dari SDN
Telaga Murni 03, Cikarang Barat dan SDN
Tambun 04, Tambun Selatan.
menunjukkan bahwa sebagian besar sampel
Hasil D ewasa ini banyak makanan jenis jajanan yang
beredar di masyarakat luas dengan warna dan
rasa yang memikat. Terutama sebagian besar dari
tersebut mengandung pewarna makanan, makanan-makanan tersebut tidak memiliki label
pemanis buatan, dan formalin. Hasil penelitian yang jelas dan merupakan produksi dari home
ini kemudian disosialisasikan kepada 90 murid industry yang tidak resmi. Jajanan-jajanan tersebut
SDN Telaga Murni 03 dan SDN Tambun 04. biasanya dijajaki kepada siswa-siswi terutama yang
Kami menginformasikan kepada siswa-siswa masih menduduki tingkat sekolah dasar dan pada
tersebut mengenai bahaya dari zat-zat kimia sekolah menengah tingkat pertama. Jajanan yang
tersebut dalam makanan dan memberikan hadir, terbungkus dalam kemasan yang tidak
saran kepada orang tua mereka untuk lebih memperhatikan faktor-faktor kebersihan dan
berhati-hati. kesehatan yang seharusnya telah menjadi perhatian
utama para pedagang makanan. Tetapi sungguhpun
demikian, jajanan-jajanan tersebut kian dinikmati
Abstract – Bekasi is one of country which has a karena warna-warna yang memikat serta rasanya
significant value in poisonous food, 197 cases in yang manis akibat penambahan pewarna serta
2008 and 115 cases in 2009, which 23.04% of the pemanis yang tidak alami. Selain itu ditemukan
cases were caused by chemical agents. Based on adanya bahan pengawet formalin yang digunakan
the fact, this research has a purpose to reveal if pedagang untuk mengawetkan dagangannya. Zat
there are any food coloring, artificial sweetener, pewarna dan pemanis buatan, serta formalin
and formaline in various kind of food which tersebut termasuk ke dalam food aditives.
usually are consumed by children. The Samples
were taken in SDN Telaga Murni 03, West Pemakaian food aditives diperbolehkan selama zat
Cikarang and in SDN Tambun 04, South tersebut dapat berfungsi untuk membuat makanan
Tambun. The result showed that in almost lebih menarik, tetapi tidak untuk menutupi
samples we took, contained food coloring, kelemahannya dan zat tersebut diperlukan pada
artificial sweetener, and formaline. This proses pengolahan bahan makanan tersebut.
research then followed by socialized the result to Pemakaian food aditives tidak diizinkan jika dapat
48 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol . 1, No. 2, September 2011

merugikan atau membahayakan kesehatan banyak konsumsi food additives setiap hari yang
konsumen [1]. dapat diterima dan dicerna tanpa mengalami resiko
kesehatan. ADI dihitung berdasarkan berat badan
Direktorat Surveilance dan Penyuluhan Keamanan konsumen dan sebagai standar digunakan berat
Pangan Kabupaten Bekasi, Suratmono, menuturkan badan 50 kg untuk negara Indonesia dan negara-
bahwa, dari sejumlah kasus keracunan makanan di negara berkembang lainnya. Satuan ADI adalah mg
kabupaten Bekasi, 40.87% terjadi karena food additives per kg [6].
mengkonsumsi jajanan. Selain itu, sebanyak
23.04% keracunan makanan tersebut disebabkan 2.2 Zat Pemanis Buatan
oleh zat kimia, sementara lokasi keracunan tersebut
sebanyak 52.04% terjadi di tempat tinggal Siklamat adalah pemanis buatan yang masih
penduduk, 26.09% kasus keracunan terjadi di populer di Indonesia. Pemanis buatan ini
sekolah, 5.22% di kantor atau pabrik, 4.35% di merupakan garam natrium dari asam siklamat.
tempat terbuka dan 1.74% di hotel atau restoran. Siklamat menimbulkan rasa manis tanpa rasa
Sepanjang tahun 2009, tercatat sebanyak 115 kasus ikutan. Sifat siklamat sangat mudah larut dalam air
keracunan makanan terjadi. Meskipun demikian, dan mempunyai tingkat kemanisan 30 kali sukrosa.
menurut keterangan Suratmono, angka ini telah Pemanis buatan lain adalah sakarin dengan
menurun dari keseluruhan kasus yang terjadi komposisi garam natrium dari asam sakarin.
selama 2008 yaitu sebanyak 197 kasus [2; 3]. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan
200-700 kali sukrosa. Harga sakarin paling murah
Berdasarkan keadaan tersebut maka program dibanding dengan pemanis buatan lainnya. Karena
penelitian dan pengabdian masyarakat ini bertujuan itu, sakarin banyak digunakan pedagang kecil [7; 5]
untuk mengetahui apakah terdapat kandungan
formalin, zat pewarna dan pemanis buatan pada Biasanya, pada tiap bahan pemanis sintetik terdapat
jajanan siswa sekolah dasar di Bekasi dan nilai konsumsi per hari yang diizinkan atau lebih
selanjutnya dilakukan sosialisasi bahaya pengawet dikenal dengan ADI (allowed daily intake).
dan pewarna buatan berbahaya bagi kesehatan Menurut FDA, konsumsi sakarin untuk orang
kepada siswa/i di SDN setempat. dewasa 0–5 mg/kg berat badan, sedangkan siklamat
0–50 mg/kg berat badan. Jadi, seseorang dengan
berat badan 55 kg dapat mengkonsumsi sakarin
II. TINJAUAN PUSTAKA maksimal 275 mg. Sedangkan untuk konsumsi
anak-anak biasanya lebih rendah dari orang dewasa
2.1 Zat Pewarna Buatan yaitu nilai konsumsi yang diizinkan dewasa dibagi
2.5 [8]. Berikut ini adalah rumus bangun siklamat
Zat pewarna sintetis yang diizinkan untuk pewarna dan sakain (Gambar 1 dan 2).
makanan oleh FDA (Food and Drug
Administration) ada delapan, yaitu: alura red
(merah), erythrosine (merah), brilliant blue FCF
(biru), indigo carmine (biru), sunset yellow FCF
(kuning), tartrazine (kuning), fast green FCF
Gambar 1. Siklamat[9] Gambar 2. Sakarin[9]
(hijau) dan benzyl violet (ungu). Selain ke-8 zat
pewarna tersebut, masih ada 4 zat pewarna yang
diizinkan oleh Permenkes RI, yaitu amaranth 2.3 Formalin Dalam Makanan
(merah), green S (hijau), ponceau 4R (merah), dan
quinoline yellow (kuning). Tapi penggunaan zat Formalin (CH2O) merupakan larutan formaldehida
pewarna sintetis tersebut juga harus diawasi secara dalam air, dengan kadar antara 10%-40%.
ketat karena efek yang ditimbulkan terhadap Formalin biasa digunakan sebagai desinfektan;
kesehatan bisa fatal jika melewati batas maksimum pembersih toilet; pembasmi serangga; bahan
penggunaan [4; 5]. pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin
kaca dan bahan peledak; bahan pengawet produk
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah kosmetika dan pengeras kuku; bahan untuk
menetapkan batas-batas yang disebut Acceptable pengawetan mayat dan serangga dan sebagainya.
Daily Intake (ADI) atau kebutuhan per orang per Sedangkan, beberapa pengaruh formalin terhadap
hari, yaitu jumlah yang dapat dikonsumsi tanpa kesehatan adalah sebagai berikut [1; 10; 11]:
menimbulkan resiko. ADI menentukan berapa
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol . 1, No. 2, September 2011 49

1. Jika terhirup akan menyebabkan rasa terbakar Indonesia pada tanggal 15 April 2010 untuk
pada hidung dan tenggorokan, sukar bernafas, pengujian formalin, serta tanggal 22 dan 24 Mei
nafas pendek, sakit kepala, dan dapat 2010 untuk pengujian zat pemanis buatan (sakarin
menyebabkan kanker paru-paru. dan siklamat). Untuk penelitian zat pewarna buatan,
2. Jika terkena kulit akan menyebabkan sampel diserahkan ke Laboratorium Kesehatan
kemerahan pada kulit, gatal, dan kulit Daerah DKI Jakarta, kemudian diproses selama 2
terbakar. minggu (13-28 April 2010). Metode uji sampel
3. Jika terkena mata akan menyebabkan mata pewarna buatan merujuk pada Laboratorium
memerah, gatal, berair, kerusakan mata, Kesehatan Daerah DKI Jakarta.
pandangan kabur, bahkan kebutaan
4. Jika tertelan akan menyebabkan mual, 3.3 Pengolahan Sampel
muntah-muntah, perut terasa perih, diare, sakit
kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan Untuk sampel padat dihancurkan sampai cukup
hati, kerusakan saraf, kulit membiru, halus, kemudian ditambahkan dengan aquades
hilangnya pandangan, kejang, bahkan koma untuk pengenceran dan pengujian lebih lanjut.
dan kematian. Untuk sampel yang telah berbentuk cair dapat
langsung digunakan untuk pengujian, sedangkan
Dalam sebuah pemeriksaan oleh Balai Besar POM untuk sampel cair yang cukup kental dilakukan
(Pemeriksa Obat dan Makanan) di Jawa Barat pengenceran terlebih dahulu dengan kadar
ternyata 75.8% dari 29 jenis mi basah yang beredar secukupnya.
di pasaran mengandung pengawet formalin [12].
Formalin dalam makanan dapat dideteksi dengan 3.4 Uji Zat Pewarna Buatan
menggunakan Formalin Kit Test, yaitu jenis
pengukuran semikuantitatif yang menyajikan kadar Pengujian zat pewarna buatan dilakukan oleh
kualitatif formalin dalam suatu sampel [8]. Laboratorium Kesehatan Daerah DKI Jakarta
sesuai dengan Standard Operating Procedure
(SOP) yang berlaku.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.5 Uji Zat Pemanis Buatan: Sakarin
3.1 Sampel
Dari setiap sampel diambil sebanyak 10 gram untuk
Diambil dua titik pengambilan sampel, yaitu di pengujian. Kemudian sampel ditambahkan 5 ml
SDN Telaga Murni 03, Cikarang Barat, dan SDN HCl 25% dan 25 ml eter, lalu diaduk hingga
Tambun 04, Tambun Selatan. Jajanan yang merata. Larutan jernih dari campuran tersebut
dijadikan sampel adalah sebagai berikut: diambil dan diuapkan hingga kering. Setelah itu
ditambahkan 15 tetes H2SO4 pekat dan hablur
Tabel 1. Sampel Penelitian resorsinol. Kemudian seluruh campuran tersebut
dipanaskan hingga kering dan berwarna cokelat,
Zat Pewarna Zat Pemanis lalu didinginkan dan ditambahkan aquades
Formalin
Buatan Buatan secukupnya. Cairan jernih pada campuran tersebut
Gula Es Buah2 Tahu , siomay1 Gulali Cair1 diambil, lalu ditambah NaOH 30%. Uji yang
Saus Cilok1 Siomay1 Gulali Es Buah2
dilakukan merupakan uji kualitatif, apabila pada
Saus Nugget2 Otak-otak1 Es Orson Orange2
Agar-agar1 Nugget2 Es Orson Ungu2 hasil akhir pengujian timbul endapan hijau maka
Sirup Orson2 Tahu bulat1 Permen Karet1 dinyatakan sampel tersebut positif mengandung
Es Buah1 Sosis Ayam2 Es Goyang2 sakarin.
Cilok1 Es Kelapa Muda1
Gulali2 3.6 Uji Zat Pemanis Buatan: Siklamat
(1)
Keterangan: SDN Telaga Murni 03;
(2)
SDN Tambun 04 Sebanyak 10 gram dari masing-masing sampel
diambil dan ditambahkan 20 ml aquades ke
masing-masing sampel untuk pengenceran.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Kemudian ditambahkan arang aktif secukupnya dan
dihomogenkan, lalu disaring dengan kertas saring.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Dari setiap hasil saringan ditambahkan 10 ml HCl
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Al Azhar 10% dan 10 ml BaCl2 10%, kemudian dipanaskan.
50 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol . 1, No. 2, September 2011

Di akhir langkah pengujian, ditambahkan 10 ml zat pewarna dan pemanis buatan yang ada di sekitar
NaNO2 10% lalu dipanaskan kembali. Seperti mereka. Penyuluhan diakhiri dengan pembagian
halnya dengan uji sakarin, pengujian siklamat jajanan yang sehat kepada siswa SDN tersebut,
merupakan pengujian kualitatif. Apabila timbul yaitu bubur kacang hijau, donat kentang, dan aqua
endapan putih pada sampel di akhir pengujian, gelas, serta pemberian satu poster kepada masing-
maka sampel tersebut dinyatakan positif masing sekolah, berupa poster yang secara
mengandung sikamat. komunikatif mengemas bahaya dari mengkonsumsi
jajanan yang mengandung formalin, zat pewarna
3.7 Uji Formalin dan pemanis buatan.

Pengujian kandungan formalin pada masing-masing


sampel dilakukan dengan Formalin Kit Test IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Chemical Fraser T200-02. Melalui kit tersebut,
pengujian dapat dilakukan secara kualitatif dan Hasil kuisioner penyuluhan di SDN Tambun 04 dan
kuantitatif, yaitu dengan mendeteksi konsentrasi SDN Telaga Murni 03 dapat dilihat di gambar 1.
dari masing-masing sampel. Pengujian formalin Hasil Uji Zat Pewarna Buatan, Zat Pemanis Buatan:
memiliki prosedur yang sedikit berbeda antara Sakarin, Zat Pemanis Buatan: Siklamat dapat
sampel padat dan sampel cair. dilihat berturut-turut pada Tabel 2., Tabel 3., dan
Tabel 4.
Pada sampel padat, sebanyak 5 gram dari masing-
masing sampel diambil dan dimasukan ke dalam 100
sample cup. Kemudian ditambahkan 10 ml Presentasi Responden
80
aquades, lalu diaduk dan didiamkan selama kurang
lebih 15 menit pada suhu kamar. Hasil campuran 60
diambil sebanyak 2 tetes dengan pipet, kemudian 40
diteteskan ke dalam testing well pada kit test yang SDN
Tambun
20
tersedia. Setelahnya, ditambahkan 2 tetes activator 04
solution ke dalam masing-masing sampel dan 0 SDN
didiamkan selama kurang lebih 15 menit sampai 1 2 3 4 5 Telaga
Murni 03
timbul perubahan warna. Kemudian lakukan Nama SD
identifikasi perubahan warna sesuai dengan
petunjuk yang tertera pada Formalin kit test yang Gambar 1. Hasil Kuisioner SDN Tambun 04 dan SDN
Telaga Murni 03
digunakan.

Pada sampel yang berbentuk cair, prosedur yang


Tabel 2. Hasil Uji Zat Pewarna Buatan
dilakukan sama dengan sampel padat. Namun,
bedanya, sampel cair dapat langsung digunakan No. Nama Parameter Hasil Metode
tanpa pengolahan sampel terlebih dahulu. Sampel
1. Gula Es Buah Pewarna Positif (+) SOP 07/
3.8 Penyuluhan (SDN Ponceau 4R LDJ/
Tambun 04) 2004
2. Saus Cilok Pewarna Positif (+) SOP 07/
Sesuai dengan pengambilan sampel jajanan di SDN
(SDN Telaga Ponceau 4R LDJ/
Telaga Murni 03 dan SDN Tambun 04, penyuluhan Murni 03) Caramel Positif (+) 2004
mengenai bahaya formalin, zat pewarna dan
3. Saus Nugget Pewarna Positif (+) SOP 07/
pemanis buatan dilakukan di kedua SDN tersebut. (SDN Ponceau 4R LDJ/
Penyuluhan diadakan di SDN Telaga Murni 03 Tambun 04) Sunset Positif (+) 2004
pada Senin, 26 Juli 2010 dan di SDN Tambun 04 Yellow
pada Kamis, 5 Agustus 2010. 4. Agar-Agar Pewarna Positif (+) SOP 07/
(SDN Telaga Carmoisin LDJ/
Keseluruhan peserta berjumlah 90 siswa sekolah Murni 03) Caramel Positif +) 2004
5. Sirup “Orson” Pewarna Positif (+) SOP 07/
dasar, 45 siswa pada SDN Telaga Murni 03 dan 45 (SDN Carmoisin LDJ/
siswa lainnya pada SDN Tambun 04. Selama Tambun 04) 2004
penyuluhan, dibagikan kuisioner kepada siswa 6. Es Buah Pewarna Positif (+) SOP 07/
SDN setempat mengenai pengetahuan mereka (SDN Telaga Ponceau 4R LDJ/
tentang jajanan yang banyak mengandung formalin, Murni 03) Caramel Positif (+) 2004
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol . 1, No. 2, September 2011 51

Tabel 3. Hasil Uji Zat Pemanis Buatan: Sakarin makanan dan minuman yang menarik, sebagai
konsekuensinya digunakan pewarna dengan
No. Nama Sampel Hasil Kualitatif ukuran yang berlebih. Amaranth dapat
1. Gulali Cair Negatif menimbulkan tumor, reaksi alergi pada pernapasan,
(SDN Telaga Murni 03) dan dapat menyebabkan hiperaktif pada anak-anak.
2. Gula Es Buah Positif Alura merah bisa memicu kanker limpa. Karamel
(SDN Tambun 04) dapat menimbulkan efek pada sistem saraf, dan
3. Es Orson Orange Negatif dapat menyebabkan penyakit pada sistem
(SDN Tambun 04) kekebalan. Indigotine dapat meningkatkan
4. Es Orson Ungu Positif sensitivitas pada penyakit yang disebabkan oleh
(SDN Tambun 04) virus, serta mengakibatkan hiperaktif pada anak-
5. Permen Karet Negatif
anak. Pemakaian Erythrosin menimbulkan reaksi
(SDN Telaga Murni 03) alergi pada pernapasan, hiperaktif pada anak-anak,
dan efek yang kurang baik pada otak dan perilaku.
6. Es Goyang Positif
Ponceau SX dapat berakibat pada kerusakan sistem
(SDN Tambun 04)
urin, sedangkan karbon hitam dapat memicu
7. Es Kelapa Muda Positif timbulnya tumor [7].
(SDN Telaga Murni 03)
8. Gulali Negatif Food aditives lain yang perlu diwaspadai adalah zat
(SDN Tambun 04) pemanis buatan. Uji kualitatif zat pemanis buatan
berupa sakarin dan siklamat menunjukkan positif
pada sebagian makanan. Positif penggunaan
Tabel 4. Hasil Uji Zat Pemanis Buatan: Siklamat
sakarin dan siklamat pada SDN Tambun 04 yaitu
pada Es Buah, Es Orson Ungu dan Es Goyang.
No. Nama Sampel Hasil Kualitatif Sedangkan untuk SDN Telaga Murni 3 adalah Es
1. Gulali Cair Negatif Kelapa Muda. Walaupun pengujian sakarin dan
(SDN Telaga Murni 03) siklamat tidak mendeteksi konsentrasi pada
2. Gula Es Buah Positif minuman, akan tetapi penggunaannya perlu
(SDN Tambun 04) diwaspadai mengingat rasa manis yang
3. Es Orson Orange Negatif ditimbulkan dapat mendorong pedagang
(SDN Tambun 04) memanfaatkannya untuk pengganti gula.
4. Es Orson Ungu Positif Dikhawatirkan penggunaan yang tidak terkontrol.
(SDN Tambun 04)
5. Permen Karet Negatif Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Badan
(SDN Telaga Murni 03) Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), siklamat
dan sakarin dapat menyebabkan kanker kandung
6. Es Goyang Positif
(SDN Tambun 04)
kemih dan migrain. Siklamat memunculkan banyak
gangguan bagi kesehatan, di antaranya tremor,
7. Es Kelapa Muda Positif migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat,
(SDN Telaga Murni 03)
bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare,
8. Gulali Negatif sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan seksual,
(SDN Tambun 04) kebotakan, dan kanker otak. BPOM telah
melakukan kajian terhadap siklamat dan sakarin
karena disinyalir pemanis buatan ini digunakan
Hasil dari Laboratorium Kesehatan Daerah tanpa batas oleh pedagang jajanan anak sekolah.
(LABKESDA) DKI Jakarta mengenai 6 sampel Sakarin dan siklamat harganya jauh lebih murah
jajanan yang diduga mengandung zat pewarna dibandingkan dengan pemanis lainnya, seperti
buatan menunjukkan adanya keberadaan zat aspartam, acesulfam, alitam, dan neotam [13; 14].
pewarna buatan. Akan tetapi konsentrasi yang
digunakan tidak diukur dalam penelitian ini. Tikus-tikus percobaan yang diberi makan 5%
Keadaan ini perlu mendapat perhatian pihak sakarin selama lebih dari 2 tahun, menunjukkan
sekolah maupun orang tua juga Pemda setempat. kanker mukosa kandung kemih (dosisnya kira-kira
Mengingat penggunaan pewarna buatan pada setara 175 gram sakarin sehari untuk orang dewasa
makanan sulit dimonitor konsentrasinya. Pada seumur hidup), percobaan ini dilakukan oleh
umumnya pedagang menampilkan warna Amerika dan Jepang. Sekalipun hasil penelitian ini
52 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol . 1, No. 2, September 2011

masih kontroversial, namun kebanyakan para tenggorokan. Sistem pencernaan tubuh tidak dapat
epidemiolog dan peneliti berpendapat, sakarin mengolah formalin. Formalin yang sudah masuk
memang meningkatkan derajat kejadian kanker kedalam tubuh tidak dapat dibuang melalui urine.
kandung kemih pada manusia kira-kira 60% lebih Ini mengakibatkan penumpukan formalin (dengan
tinggi pada para pemakai, khususnya pada kaum konsentrasi tinggi) dalam ginjal dalam jangka
laki-laki. Oleh karena itu, Food and Drug panjang dan menimbulkan gangguan pada ginjal.
Administation (FDA) menganjurkan untuk Jika kadar formalin semakin tinggi dalam tubuh,
membatasi penggunaan sakarin hanya bagi para maka akan menimbulkan kerusakan sel dan
penderita kencing manis dan obesitas. Dosisnya menyebabkan kanker [10].
agar tidak melampaui 1 gram setiap harinya [14].
Dampak negatif penggunaan pewarna, pemanis
Siklamat adalah pemanis buatan yang masih buatan, dan formalin perlu disosialisasikan kepada
populer di Indonesia. Pemanis buatan ini masyarakat. Pengabdian masyarakat yang
merupakan garam natrium dari asam siklamat. dilakukan dalam bentuk penyuluhan kepada siswa
Sifat siklamat sangat mudah larut dalam air dan menunjukkan bahwa bahwa sebagian besar
mempunyai tingkat kemanisan 30 kali gula. peserta penyuluhan (lebih dari 50%) telah
Siklamat memunculkan banyak gangguan bagi mengetahui bahaya kesehatan yang diakibatkan
kesehatan, di antaranya tremor, migrain dan sakit oleh formalin, zat pewarna dan pemanis buatan.
kepala, kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, Bahkan melalui hasil kuisioner tersebut, sebanyak
iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi, 100% responden mengaku tidak memilih makanan
impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, dan yang berwarna. Fakta tersebut tentunya melegakan
kanker otak. Begitu pula dengan penggunaan karena siswa peserta penyuluhan dapat
berbagai pewarna makanan sintetis yang diindikasikan telah memiliki pemikiran yang
memberikan efek-efek negatif terhadap kesehatan selektif dalam memilih makanan yang baik untuk
[13; 14]. mereka konsumsi. Walaupun ada sebagian kecil
yang tidak memahami bahaya formalin, zat
Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pewarna dan pemanis buatan. Dengan demikian
adanya formalin pada jajanan memperoleh hasil diharapkan melalui penyuluhan yang dilakukan
hasil yang positif adanya formalin. Rata-rata dapat memberikan gambaran yang jelas bagi
kandungan formalin yang ditemukan di sampel mereka sehingga ke depannya kasus keracunan
jajanan di kedua sekolah tersebut adalah 1 ppm makanan yang cukup marak terjadi di antara anak-
(part per million). Meskipun ada yang mencapai anak SD dapat berkurang. Pemahaman yang
angka 20 ppm, kandungan tersebut masih sangat memadai tentang zat pewarna, pemanis buatan
rendah jika dibandingkan dengan kadar maksimal dan formalin tampaknya tidak menjamin keamanan
yang dikatakan dapat membahayakan tubuh, yaitu 6 pangan. Hal ini disebabkan ketersediaan makanan
gram. Formalin merupakan zat berbahaya bagi yang dijajakan di sekolah belum bebas dari
tubuh manusia. Uap formalin dapat menimbulkan kandungan zat tersebut [15].
iritasi mata dan hidung, serta gangguan saluran
pernafasan. Hal ini disebabkan karena senyawa Hasil penyebaran kuesioner menunjukkan bahwa,
formalin cepat bereaksi dengan asam amino yang sebanyak 100% responden dari SDN Tambun 04
menyebabkan protein tubuh tidak dapat berfungsi. dan SDN Telaga Murni mengaku tidak akan
Dampak dari pemaparan ini formalin terakumulasi memilih makanan yang berwarna. Kemudian, 54%
pada lapisan lendir saluran pernapasan dan saluran dan 69% responden dari SDN Tambun 04 dan
pencernaan. Formalin yang masuk ke tubuh SDN Telaga Murni 03, mengaku mengetahui
manusia di bawah ambang batas akan diurai bahwa ada makanan yang dicampur dengan zat
dalam waktu 1,5 menit menjadi CO2. Secara alami, pengawet. Sebanyak 69% dan 84% responden dari
setiap liter darah manusia mengandung formalin 3 SDN Tambun 04 dan SDN Telaga Murni 03,
mililiter. Sedangkan formalin yang masuk bersama mengaku mengetahui adanya makanan yang
makanan akan didegradasi menjadi CO2 dan dicampur dengan zat pemanis buatan. Lalu,
dibuang melalui alat pernapasan. Jadi, meski sebanyak 64% dan 89% responden dari SDN
formalin dikonsumsi dalam jangka waktu yang Tambun 04 dan SDN Telaga Murni 03, mengaku
cukup lama, tidak akan terjadi proses akumulasi mengetahui bahwa zat pewarna buatan berbahaya
dan menyebabkan toksifikasi. Hal sebaliknya, pada bagi kesehatan dan Sebanyak 64% dan 73%
konsentrasi di atas ambang batas formalin responden dari SDN Tambun 04 dan SDN Telaga
mengakibatkan kejang–kejang di sekitar
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol . 1, No. 2, September 2011 53

Murni 03, mengaku mengetahui bahwa zat pemanis DAFTAR ACUAN / PUSTAKA
buatan berbahaya bagi kesehatan.
[1] Asikin, Zainal., dkk. Penuntun Belajar Kimia:
Teori dan 444 Soal. Jakarta: Penerbit Widjaja.
V. KESIMPULAN 1986.
[2] http://radar
bekasi.com/index.php?mib=berita.detail&id=
Sesuai dengan tujuan program penelitian dan
59375 (Diakses tanggal 29 November 2010)
pengabdian masyarakat ini, dapat disimpulkan [3] http://www.radar-bekasi.com/index.php?mib
bahwa dalam jajanan siswa SDN Telaga Murni 03 =berita.detail&id=56014 (Diakses tanggal 29
dan Tambun 04 di Kabupaten Bekasi masih November 2010)
ditemukan adanya kandungan formalin, zat [4]11http://www.fda.gov/food/foodingredientspackaging
pewarna dan pemanis buatan. Walaupun siswa /ucm094211.htm (Diakses tanggal 29 November
telah memahami bahaya zat tersebut akan tetapi 2010)
belum menjamin keamanan jajanan yang [5] http://www.neelikon.com/faq.htm (Diakses tanggal
dikonsumsi di sekolah, mengingat ketersediaan 29 November 2010)
makanan yang ada. [6] Femelia, Welly. Analisa Penggunaan Zat Warna
pada Keripik Balado yang Diproduksi di
Disarankan kepada para orang tua menjaga Kecamatan Payakumbuh Barat. Medan:
kesehatan anak-anak mereka dengan cara Universitas Sumatera Utara. Hlm. 42. 2009.
[7] Arisman. Gizi dalam Daur kehidupan. Palembang:
memberikan bekal makanan apabila anak-anak
Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2002.
tersebut sekolah. Perhatian dari pihak sekolah juga [8]ll http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/formalin/
perlu ditingkatkan demikian pula dengan Dinas formalin250106.htm (Diakses tanggal 29
Kesehatan setempat misalnya dengan terus November 2010).
mengadakan inspeksi secara berkelanjutan dan [9] http://www.sweetenerbook.com
memberikan penyuluhan kepada para pedagang [10]llhttp://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=
tentang penyajian makanan yang sehat. Bagi 10431&no=2 (Diakses tanggal 29 November 2010)
peneliti lainnya yang menatruh minat dalam bidang [11] http://tkimia.21.forumer.com/a/isu-mereda-
penelitian dan pengabdian masyarakat ini, makanan-berformalin-muncul-lagi_post19.html
kedepannya mungkin dapat melakukan penelitian (Diakses tanggal 29 November 2010)
dengan topik yang sama namun dengan skala yang [12] Budianto, Agus. Formalin dalam Kajian Undang-
lebih luas dan variabel permasalahan yang lebih Undang Kesehatan; Undang-Undang Pangan dan
beragam, salah satunya adalah keterkaitan antara Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Jurnal
kebiasaan jajan dengan prestasi akademis yang Legislasi Indonesia Vol.8 (1). Halaman 168. 2011.
dicapai oleh siswa. [13]lllhttp://mediadarialam.blogspot.com/2010/01/
bahaya-pemanis-buatan.html (Diakses tanggal 29
November 2010)
[14] http://www.yusuf-xp.co.cc/2010/05/bahaya-
aspartame-pada-produk-coca-cola.html (Diakses
tanggal: 29 November 2010)
[15]lllhttp://www.antarajatim.com/lihat/berita/45514/lih
at/kategori/12/lihat/kategori/5/Ekonomi (Diakses
tanggal 29 November 2010)

Anda mungkin juga menyukai