Oleh: Ramadani
Mahasiswa Stikes Citra Delima Bangka Belitung
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan terhadap
bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau bisa juga disebut alat kelengkapan yang
wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja
itu sendiri dan orang di sekelilingnya.
Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration, pesonal protective
equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk
melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya
(hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan
lainnya.
Menurut Suma’mur (1992), alat pelindung diri adalah suatu alat yang dipakai untuk
melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja.
Jadi alat pelindung diri merupakan salah satu cara untuk mencegah kecelekaan dan secara teknis
APD tidaklah sempurna dapat melindungi tubuh akan tetapi mengurangi tingkat keparahan dari
kecelekaan yang terjadi.
Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah :
a. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang spesifik atau
bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
b. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
ketidaknyamanan yang berlebihan.
c. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
d. Bentuknya harus cukup menarik.
e. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
f. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan bentuk
dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam menggunakannya.
g. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
h. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.
i. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.
2) Masker
Masker harus cukup besar untuk menutup hidung, muka bagian bawah, rahang dan semua
rambut muka. Masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas kesehatan
atau petugas bedah bicara, batuk, atau bersin dan juga untuk mencegah cipratan darah atau cairan
tubuh yang terkontaminasi masik kedalam hidung atau mulut petugas kesehatan. Masker jika
tidak terbuat dari bahan tahan cairan, bagaimanapun juga tidak efektif dalam mencegah dengan
baik.
3) Respirator
Masker jenis khusus, disebut respirator partikel, yang dianjurkan dalam situasi memfilter
udara yang tertarik nafas dianggap sangat penting (umpamanya, dalam perawatan orang dengan
tuberculosis paru).
4) Pelindung mata
Melindungi perawat kalau terjadi cipratan darah atau cairan tubuh lainya yang terkontaminasi
dengan melindungi mata. Pelindung mata termasuk pelindung plastik yan jernih. Kacamata
pengaman, pelindung muka. Kacamata yang dibuat dengan resep dokter atau kacamata dengan
lensa normal juga dapat dipakai.
5) Tutup kepala/kap
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan
rambut tidak masuk dalam luka sewaktu pembedahan. Kap harus dapat menutup semua rambut.
6) Gaun
Gaun penutup, dipakai untuk menutupi baju rumah. Gaun ini dipakai untuk melindungi pakaian
petugas pelayanan kesehatan.Gaun bedah, petama kali digunakan untuk melindungi pasien dari
mikroorganisme yang terdapat di abdomen dan lengan dari staf perawatan kesehatan sewaktu
pembedahan.
7) Apron
Terbuat dari bahan karet atau plastik sebagai suatu pembatas tahan air di bagian depan dari
petugas kesehatan.
8) Alas kaki
Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau berat atau dari cairan yang
kebetulan jatuh atau menetes pada kaki.
1. Cara memilih
a. Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang memadai.
b. Alat Pelindung Diri yang sesuai standar serta sesuai dengan jenis pekerjaannya harus selalu
digunakan selama mengerjakan tugas tersebut atau selama berada di areal pekerjaan tersebut
dilaksanakan.
c. Alat Pelindung Diri tidak dibutuhkan apabila sedang berada dalam kantor, ruang istirahat, atau
tempat-tempat yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya.
d. Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material yang dipakai.
2. Cara merawat
a. Meletakkan Alat pelindung diri pada tempatnya setelah selesai digunakan.
b. Melakukan pembersihan secara berkala.
c. Memeriksa Alat pelindung diri sebelum dipakai untuk mengetahui adanya kerusakan atau tidak
layak pakai.
d. Memastikan Alat pelindung diri yang digunakan aman untuk keselamatan jika tidak sesuai maka
perlu diganti dengan yang baru.
e. Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan
serta kondisinya.
f. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak sesuai
persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan
g. Secara spesifik sebagai berikut
7. Sarung tangan
a. Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
b. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sarung tangan yang kualitasnya tidak sesuai
persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
c. Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi yang ekstrim
(terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia
berbahaya.
BAB III
PENUTUP
A .Kesimpulan
Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh pegawai,karyawan,
Enginering,administratif atau siapapun yang memiliki resiko kecelakaan atauapun bahaya dalam
bekerja.Oleh karena itu APD harus benar-benar di pelajari dan di pahami baik dalam
penggunaannya ataupun pemeliharaannya agar APD bias berfungsi dengan baik. Berikut
pembahasan mengenai Alat Pelindung diri :
1. Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi resiko
akibat kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu sendiri.
2. Alat Perlindungan Diri dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.
3. Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat pekerjaan.
4. Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai dengan
ketentuan.
B.Saran
1. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat pelindung diri.
2. Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar dapat
mengurangi angka kecelakaan.
3. Penggunaan Alat pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.
4. Pemantauan terhadap Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar dalam
penggunaan lebih optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Boedi Maryoto. 1997. Kecelakaan Kerja Dan Beberapa Penyebabnya. Makalah Seminar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Puslitbag IKM FK UGM dan Program S2 Hiperkes UGM 2000. Kumpulan makalah khusus
K3 Rumah Sakit. Yogyakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.
Suma’mur, 1996. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Toko Gunung
Agung.
Suma’mur, 1996. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kerja. Jakarta : CV. Haji Masagung.
Tarwaka, 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Surakarta : Harapan Press.
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan terhadap
bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau bisa juga disebut alat kelengkapan yang
wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja
itu sendiri dan orang di sekelilingnya.
Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration, pesonal protective
equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk
melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya
(hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan
lainnya.
Menurut Suma’mur (1992), alat pelindung diri adalah suatu alat yang dipakai untuk
melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya kecelakaan kerja.
Jadi alat pelindung diri merupakan salah satu cara untuk mencegah kecelekaan dan secara teknis
APD tidaklah sempurna dapat melindungi tubuh akan tetapi mengurangi tingkat keparahan dari
kecelekaan yang terjadi.
2) Masker
Masker harus cukup besar untuk menutup hidung, muka bagian bawah, rahang dan semua
rambut muka. Masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas kesehatan
atau petugas bedah bicara, batuk, atau bersin dan juga untuk mencegah cipratan darah atau cairan
tubuh yang terkontaminasi masik kedalam hidung atau mulut petugas kesehatan. Masker jika
tidak terbuat dari bahan tahan cairan, bagaimanapun juga tidak efektif dalam mencegah dengan
baik.
3) Respirator
Masker jenis khusus, disebut respirator partikel, yang dianjurkan dalam situasi memfilter
udara yang tertarik nafas dianggap sangat penting (umpamanya, dalam perawatan orang dengan
tuberculosis paru).
4) Pelindung mata
Melindungi perawat kalau terjadi cipratan darah atau cairan tubuh lainya yang terkontaminasi
dengan melindungi mata. Pelindung mata termasuk pelindung plastik yan jernih. Kacamata
pengaman, pelindung muka. Kacamata yang dibuat dengan resep dokter atau kacamata dengan
lensa normal juga dapat dipakai.
5) Tutup kepala/kap
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan
rambut tidak masuk dalam luka sewaktu pembedahan. Kap harus dapat menutup semua rambut.
6) Gaun
Gaun penutup, dipakai untuk menutupi baju rumah. Gaun ini dipakai untuk melindungi pakaian
petugas pelayanan kesehatan.Gaun bedah, petama kali digunakan untuk melindungi pasien dari
mikroorganisme yang terdapat di abdomen dan lengan dari staf perawatan kesehatan sewaktu
pembedahan.
7) Apron
Terbuat dari bahan karet atau plastik sebagai suatu pembatas tahan air di bagian depan dari
petugas kesehatan.
8) Alas kaki
Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau berat atau dari cairan yang
kebetulan jatuh atau menetes pada kaki.
1. Cara memilih
a. Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang memadai.
b. Alat Pelindung Diri yang sesuai standar serta sesuai dengan jenis pekerjaannya harus selalu
digunakan selama mengerjakan tugas tersebut atau selama berada di areal pekerjaan tersebut
dilaksanakan.
c. Alat Pelindung Diri tidak dibutuhkan apabila sedang berada dalam kantor, ruang istirahat, atau
tempat-tempat yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya.
d. Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material yang dipakai.
2. Cara merawat
a. Meletakkan Alat pelindung diri pada tempatnya setelah selesai digunakan.
b. Melakukan pembersihan secara berkala.
c. Memeriksa Alat pelindung diri sebelum dipakai untuk mengetahui adanya kerusakan atau tidak
layak pakai.
d. Memastikan Alat pelindung diri yang digunakan aman untuk keselamatan jika tidak sesuai maka
perlu diganti dengan yang baru.
e. Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan
serta kondisinya.
f. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak sesuai
persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan
g. Secara spesifik sebagai berikut
7. Sarung tangan
a. Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
b. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sarung tangan yang kualitasnya tidak sesuai
persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
c. Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi yang ekstrim
(terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia
berbahaya.
BAB III
PENUTUP
A .Kesimpulan
Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh pegawai,karyawan,
Enginering,administratif atau siapapun yang memiliki resiko kecelakaan atauapun bahaya dalam
bekerja.Oleh karena itu APD harus benar-benar di pelajari dan di pahami baik dalam
penggunaannya ataupun pemeliharaannya agar APD bias berfungsi dengan baik. Berikut
pembahasan mengenai Alat Pelindung diri :
1. Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi resiko
akibat kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu sendiri.
2. Alat Perlindungan Diri dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.
3. Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat pekerjaan.
4. Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai dengan
ketentuan.
B.Saran
1. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat pelindung diri.
2. Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar dapat
mengurangi angka kecelakaan.
3. Penggunaan Alat pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.
4. Pemantauan terhadap Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar dalam
penggunaan lebih optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Boedi Maryoto. 1997. Kecelakaan Kerja Dan Beberapa Penyebabnya. Makalah Seminar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Puslitbag IKM FK UGM dan Program S2 Hiperkes UGM 2000. Kumpulan makalah khusus
K3 Rumah Sakit. Yogyakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.
Suma’mur, 1996. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Toko Gunung
Agung.
Suma’mur, 1996. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kerja. Jakarta : CV. Haji Masagung.
Tarwaka, 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Surakarta : Harapan Press.