Anda di halaman 1dari 6

A.

Pembahasan
Kegiatan praktikum penilaian status gizi dilakukan untuk menilai status gizi balita
tepatnya di Posyandu Desa Rempoah Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Praktikan
mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Ibu Meliana yang memiliki anak bernama
Dzamira. Anak dari pasangan Niat Leksono(23 tahun)dan Meliana Hanifah(20 tahun)ini lahir
pada tanggal 24 Januari 2017, pada saat penelitian berlangsung usia Dzamira3 bulan 26 hari.
Ayah responden bekerja sebagai wiraswasta dengan pendidikan terakhir SMK sedangkan ibu
responden sebagai ibu rumah tangga dengan pendidikan terakhir yaitu SMK.
Praktikum penilaian status gizi ini mencakup beberapa aspek penilaian yaitu
antropometri, fisik-klinis, recall 24 jam, kebiasaan makan balita (pola asuh makanan), sikap
Ibu terhadap gizi, riwayat kesehatan dan keterlibatan dalam kegiatan posyandu.
1. Pemeriksaan Antropometri
Hasil penimbangan berat badan Dzamiramenggunakan timbangan bayi (baby scale)
yang dihitung nilai Z-skor dari indeks berat badan menurut umur (BB/U) termasuk ke
dalam kategori gizi baik karena menurut Depkes RI. (2004),apabila indeks BB/U terletak
di antara -2 SD sampai +2 SD artinya balita bergizi baik.Panjang badan, proporsi tubuh
bayi tergolong normal, karena berdasarkan Kepmenkes RI 1995/Menkes/SK/XII/2010 jika
nilai Z-Skor PB/U, BB/PB dan IMT/U adalah antara -2 SD sampai +2 SD maka
dikategorikan normal.
Kekurangan dan kelebihan saat pengukuran:
a. Berat Badan Menurut Umur
Kelebihan indeks BB/U yaitu :
1) Dapat lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum.
2) Sensitif untuk melihat perubahan status gizi jangka pendek.
3) Dapat mendeteksi kegemukan (Over weight).
Sedangkan kelemahan dari indek BB/U adalah :
1) Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru bila terdapat oedema.
2) Memerlukan data umur yang akurat.
3) Sering terjadi kesalahan pengukuran misalnya pengaruh pakaian, atau gerakan anak
pada saat penimbangan.
4) Secara operasional sering mengalami hambatan karena masalah sosial budaya
setempat. Dalam hal ini masih ada orang tua yang tidak mau menimbangkan anaknya
karena seperti barang dagangan (Supariasa dkk., 2002).
b. Panjang Badan Menurut Umur
Kelebihan penggunaan indeks panjang badan menurut umur (PB/U)yaitu dapat
mendeteksi kekurusan. Sedangkan kelemahan penggunaan indeks panjang badan
menurut umur yaitu :
1) Tidak dapat member gambaran keadaan pertumbuhan secara jelas.
2) Dari segi operasional, sering dialami kesulitan dalam pengukuran terutama bila anak
mengalami keadaan takut dan tegang (Arisman, 2004).
c. Kelebihan menggunakan timbangan bayi yaitu alat ukur yang valid dan reliabelterkait
penimbangan berat badan. Kekurangan butuh tempat yang rata dan aman agar
pengukuran valid.
d. Kelebihan menggunakanmicrotoise yakni reliabel. Namun kekurangannya yaitu tidak
mudah didapat.
e. Kelebihan menggunakan pita lingkar lengan atas yakni mudah didapat dan reliabel.
Namun kekurangannya mudah sobek atau rusak.
2. Pemeriksaan Fisik-Klinis
Pemeriksaan fisik-klinis dari Dzamiramenunjukkan bahwa kondisi fisik Dzamira
termasuk dalam kategori normal. Hal ini dilihat dari pengamatan secara langsung badan,
kulit, mata, rambut, leher dan mental. Pemeriksaan klinis terdiri dari riwayat medis seperti
catatan identitas individu, lingkungan fisik dan sosial budaya yang mempengaruhi
malnutrisi, sejarah timbulnya gejala penyakit, dan data tambahan seperti penyakit atau
gangguan yang berkaitan dengan malnutrisi (Supariasa, 2012). Dengan demikian
berdasarkan hasil pemeriksaan fisik-klinis status gizi dariDzamiratergolong baik.
3. Penilaian Status Gizi Berdasarkan Survei Konsumsi
Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa keluarga balita tergolong dalam
keluarga yang menengah, dengan penghasilan sekitar Rp 1.500.000 rupiah per bulan. Berat
badan Dzamira termasuk ideal. Rata-rata energi yang dikonsumsi Dzamira dalam sehari
yaitu 77,5 kkal, protein 1,88 gram, lemak 4 gram dan karbohidrat 8,75 gram.
3. Analisis Kuesioner Tambahan
Berdasarkan kuesioner kebiasaan makan balita, didapatkan bahwa balita sudah
mengonsumsi ASI sejak lahir dan intensif sampai sekarang berumur 3 bulan 26 hari masih
diberikan ASI. Ibu Meliana tidak memberikan makanan lain selain ASI.
Sikap terhadap gizi yang merupakan persepsi Ibu pun sudah cukup baik karena dari 6
item pernyataan 4 pernyataan dijawab benar dan sisanya ragu-ragu. Namun, pengetahuan
dan sikap ibu terkait ASI eksklusif sudah baik. Riwayat kesehatan keluarga Dzamira dalam
seminggu terakhir juga ada yang mengalami sakit demam dengan keluhan 3 hari,
yakniayahdari Dzamira. Keluarga tersebut juga sering mengakses pelayanan kesehatan
dalam hal ini dokter yang lokasinya dekat dengan rumah. Pada saat penelitian, Dzamira
dalam keadaan sehat namun bulan yang lalu mengalami demam setelah imunisasi DPT.
Selain itu, keterlibatan Ibu yang dinilai dalam Posyandupun cukup baik karena Ibu
mengerti mengenai Posyandu dan beberapa program Posyandu. Selain itu juga Ibu selalu
hadir jika ada Posyandu karena bermanfaat bagi dirinya dan balitanya. Biasanya pesan
yang disampaikan kader Posyandupun diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Waktu Pelaksanaan
Praktikum penilaian status gizi ini dilaksanakan pada Sabtu, 20 Mei 2017 pukul 08.00
WIB sampai dengan selesai.
B. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan praktikum penilaian status guizi ini adalah di Posyandu Rempoah
Desa Rempoah Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Timbangan bayi (baby scale)
b. Infantometer
c. Metlin/meteran baju
d. Pita Lila
e. Timbangan BB injak
f. Microtoise
g. Kuesioner
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan yaitu berupa kumpulan food model yang digunakan
untuk recall, yakni berupa:
Tabel 3.1 Food Model Praktikum Penilaian Status Gizi
Bahan Makanan Berat (gr) URT
Nasi 100 ¾ gelas
Daging ayam 50 1 potong sedang
Ikan 50 1 potong sedang
Tempe 50 2 potong sedang
Tahu 100 2 potong sedang
Sawi hijau 100 1 ikat kecil
Kacang panjang 100 ≤ 1 gelas
Pepaya 100 1 potong sedang
Pisang ambon 75 1 buah sedang

a. Identitas Bayi
Nama : Fatih Dzamira Putri
Tanggal Lahir : 24 Januari 2017 Umur : 3 bulan 26 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
1. Antopometri
Hasil pengukuran antropometri dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2 Hasil Antropometri
Status Gizi (Z-Skor)
BB PB / TB LK / Lila
BB/U PB/U BB/PB IMT/U
41,5 cm
Anak 6,8 kg 60 cm (PB) 1,1 0,1 1,3 1,4
(LK)

b. Identitas Bayi
Nama : Fatih Dzamira Putri
Tanggal Lahir : 24 Januari 2017 Umur : 3 bulan 26 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
2. Antopometri
Hasil pengukuran antropometri dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2 Hasil Antropometri
Status Gizi (Z-Skor)
BB PB / TB LK / Lila
BB/U PB/U BB/PB IMT/U
41,5 cm
Anak 6,8 kg 60 cm (PB) 1,1 0,1 1,3 1,4
(LK)

Perhitungan Status Gizi (Z-Score)


a. IMT
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔)
IMT =
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚)2
6,8 𝑘𝑔
IMT =
0,6 (𝑚)2
6,8 𝑘𝑔
IMT =
0,36 (𝑚)2
IMT = 18,89 ≈ 18,9
Jadi, IMT Dzamira adalah 18,9
b. BB/U
𝐵𝐵 𝑜𝑏𝑠 −𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 𝐵𝐵 𝑏𝑎𝑘𝑢
BB/U =
𝑆𝐷 𝐵𝐵 𝑏𝑎𝑘𝑢
6,8 − 5,8
BB/U =
7,5 − 6,6
1
BB/U =
0,9
BB/U = 1,1
Jadi, z-score dari berat badan menurut umur (BB/U)Dzamira adalah 1,1.
c. PB/U
𝑃𝐵 𝑜𝑏𝑠 −𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑃𝐵 𝑏𝑎𝑘𝑢
PB/U =
𝑆𝐷 𝑃𝐵 𝑏𝑎𝑘𝑢
60 − 59,8
PB/U =
61,9 − 59,8
0,2
PB/U =
2,1
PB/U = 0,095 ≈ 0,1
Jadi, z-score dari panjang badan menurut umur (PB/U) Dzamira adalah 0,1.
d. BB/PB
𝐵𝐵 𝑜𝑏𝑠 −𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 𝐵𝐵 𝑏𝑎𝑘𝑢
BB/PB =
𝑆𝐷 𝐵𝐵 𝑏𝑎𝑘𝑢
6,8 − 5,9
BB/PB =
7,1 − 6,4
0,9
BB/PB =
0,7
BB/PB = 1,29 ≈ 1,3
Jadi, z-score dariberat badan menurut panjang badan (BB/PB)Dzamira adalah 1,3.
e. IMT/U
𝐼𝑀𝑇 𝑜𝑏𝑠 −𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 𝐼𝑀𝑇 𝑏𝑎𝑘𝑢
IMT/U =
𝑆𝐷 𝐼𝑀𝑇 𝑏𝑎𝑘𝑢
18,9 − 16,4
IMT/U =
19,7 − 17,9
2,5
IMT/U =
1,8
IMT/U = 1,39 ≈ 1,4
Jadi, z-score dari indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U)Dzamira adalah 1,4.
3. Konsumsi Makan
Dzamira adalah seorang bayi yang baru berusia 3 bulan 26 hari, karena usianya yang masih
dibawah 6 bulan, maka Dzamira hanya diberikan ASI saja oleh ibunya, tanpa susu formula
maupun MP-ASI. ProduksiASI diberikan dari mulai pagi hingga malamroduksi ASI ibunya
sekitar 600 ml/hari.Menurut ibunya Dzamira sering diberikan ASI dengan frekuensi 10 kali
setiap hari dan durasi 30 menit setiap kali menyusui.

Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan hasil bahwa sewaktu Dzamira lahir


ibunya langsung memberikan ASI, dan saat penelitian berlangsung Dzamira masih
mengonsumsi ASI saja tanpa susu formula atau MP-ASI karena usianya masih dibawah
6 bulan (3 bulan 26 hari). Produksi ASI Ibu Meliana pun cukup banyak dan lancar.

Anda mungkin juga menyukai