BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
a. Inisial : Tn. B
b. Alamat : Bandar Jaya
c. Umur : 27 Tahun
d. Pendidikan : SMK
e. Pekerjaan : Buruh Bangunan
f. Suku / Bahasa : Jawa/Indonesia
g. Agama : Islam
h. Informasi : Klien dan Status pasien
i. Tanggal Masuk RS : 15 Februari 2019
j. Tanggal Pengkajian : 04 Maret 2019
k. No. Register : 027450
2. Alasan Masuk
Klien masuk RSJ Daerah Propinsi Lampung pada tanggal 15 Februari 2019
3. Faktor Predisposisi
1 tahun yang lalu. Klien mengatakan tidak ada keluarganya yang mengalami
gangguan jiwa, klien mengatakan saat di rumah klien pernah marah kepada
yang tidak disukai klien adalah pada saat klien meminta uang kepada ayahnya
- DPD
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-Tanda Vital
1) TD : 140/100 mmHg
2) Nadi : 90 x / menit
4) RR : 22 x / menit
b. Ukur
47
1) TB : 167 cm
2) BB : 57kg
keluhan fisik
5. Psikososial
a. Genogram
27
Keterangan :
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal 1 rumah
27 : Klien
: Keturunan
: Pernikahan
: Cerai
Penjelasan :
48
Klien adalah anak ke 1 dari 6 bersaudara, klien tinggal dengan ayah, dan
dengan keluarga tertutup, klien mengatakan jika ada masalah klien tidak
b. Konsep Diri
1) Gambaran Diri
2) Identitas Diri
3) Peran Diri
4) Ideal diri
5) Harga diri
Lampung.
c. Hubungan sosial
masyarakat.
Masalah Keperawatan : -
d. Spiritual
2) Kegiatan Ibadah
6. Status Mental
a. Penampilan
mengganti pakaian sehari 1 kali, rambut klien terlihat panjang dan acak-
b. Pembicaraan
Pada saat berinteraksi dengan perawat nada bicara klien tinggi, bicara
klien nglantur.
c. Aktivitas Motorik
mata klien tidak berfokus pada lawan bicara, pandangan mata klien tajam.
51
Klien tampak tegang, klien tampak gelisah, klien tampak melamun, klien
d. Alam Perasaan
Klien mengatakan sedih karena tidak bisa kumpul bersama keluarga. Klien
e. Afek
Afek klien stabil, wajah klien tampak sedih, dan pandangan mata klien
Masalah keperawatan : -
Saat berinteraksi klien kooperatif, saat diajak bicara kontak mata klien
g. Persepsi
untuk berbuat jahat kepada orang lain. Klien mengatakan suara itu muncul
setiap saat. Klien mengatakan merasa jengkel saat mendengar suara suara
tersebut, klien mengatakan halusinasi dalam 1 hari sebanyak 3x, dan lama
52
halusinasi 5 menit dan saat mengalami halusinasi klien berdiam diri dan
tidur.
h. Proses pikir
i. Isi pikir
j. Tingkat kesadaran
Pada saat pengkajian tingkat kesadaran klien baik, klien menyadari bahwa
perawat dengan benar, siapa yang membawanya ke sini, dan kapan klien
dibawa ke RS.
k. Memori
1) Jangka panjang
53
Klien dapat mengingat kalau dua minggu yang lalu klien pernah
Lampung.
2) Jangka pendek
3) Saat ini
Klien dapat mengingat kejadian yang terjadi pada hari ini, seperti klien
sampai dengan 1.
m. Kemampuan Penilaian
Klien mampu mengambil keputusan antara makan dahulu apa cuci tangan
dahulu, dan klien menjawab cuci tangan terlebih dahulu baru makan.
Klien mengetahui dan menerima keadaan saat ini, klien tahu bahwa
dirinya sedang sakit dan masih diberikan pengobatan untuk sakit yang di
alaminya.
mandiri di rumah.
b. BAB/BAK
c. Mandi
malas.
d. Berpakaian/berhias
e. Istirahat/tidur
selalu tidur siang lamanya 3-4 jam, dan tidur malamnya 5 jam.
f. Penggunaan obat
g. Pemeliharaan kesehatan
8. Mekanisme Koping
tempat tinggalnya.
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
Klien mengatakan pekerjaan orang tuanya petani dan dulu ia sebagai buruh
serabutan.
Pemberian
No Nama Obat Dosis 6 Juni 2016 7 Juni 2016
07 12 17 07 12 17
1. CPZ 2x2,5mg 1 - 1 1 - 1
2. THP (Trihexiphenidyl) 2x2 mg 1 - 1 1 - 1
3. Risperidon 2x 3 mg 1 - 1 1 - 1
4. Floox 1x1 1 - 1 1 - 1
a. Data Subjektif :
pasta gigi.
b. Data Objektif
No Data Masalah
1. DS : Gangguan Sensori
-Klien mengatakan mendengar suara suara yang tidak Persepsi:
Halusinasi
ada wujudnya
Penglihatan dan
-Klien mengatakan suara itu muncul setiap saat
Perabaan
-Klien mengatakan jengkel saat suara suara itu muncul
No Data Masalah
datang
- .
DO : - Klien tampak gelisah.
- Saat diajak bicara kontak mata klien kurang fokus
- Klien tampak melamun
- Klien tampak menyendiri.
2. DS : - Klien mengatakan jengkel apabila bayangan itu datang. Resiko perilaku
- Klien mengatakan saat dirumah klien pernah marah kekerasan
kepada ayahnya karena keinginanya tidak tercapai.
DO : - Klien tampak tegang
- Afek klien labil
- Nada bicara klien tinggi
- Pandangan mata klien tajam
3. DS : - Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan yang ada di Isolasi Sosial
masyarakat
- Klien mengatakan lebih senang menyendiri di kamar
- Klien mengatakan jarang bergaul dengan masyarakat di
tempat tinggalnya
- Klien mengatakan jika ada masalah tidak pernah
menceritakannya kepada orang lain.
- Klien mengatakan saat menyendiri halusinasi itu datang
DO : - Komunikasi klien dan keluarga sangat tertutup
- Saat di RS klien lebih banyak diam dan tidak mau terbuka
- Wajah klien tampak murung
- Klien tampak menyendiri
- Pandangan mata klien tidak berfokus pada lawan bicara
4. DS : Klien mengatakan tidak pernah mandi selama di RS Jiwa Defisit Perawatan
Daerah Provinsi Lampung Diri
DO : - Rambut klien panjang dan kotor
- Kuku klien panjang dan kotor
14. Daftar Masalah Keperawatan
c. Isolasi Sosial
60
Isolasi Sosial
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. Isolasi social
Rencana Keperawatan
No Dx Rasional
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
obat - Latiha - Latih
n mengontrol memasukkan
halusinasi dengan jadwal kegiatan
obat harian
- Latiha menghardik dan
n memasukkan minum obat
jadwal kegiatan
menghardik dan
minum obat
kedalam jadwal
harian
Pertemuan 3
- Klien Seteleh dilakukan 5 - Latih Dengan bercakap-
mampu x pertemuan, klien cara mengontrol cakap dapat
mengontrol diharapkan mampu: halusinasi dengan mengalihkan
halusinasi dengan - Melati bercakap-cakap pikiran klien dalam
bercakap-cakap h halusinasi saat terjadi halusinasi
saat terjadi dengan cara halusinasi
halusinasi mengontrol - Latih
dengan cara memasukkan
bercakap-cakap
- Latiha
n memasukkan
jadwal kegiatan
menghardik dan
minum obat
kedalam jadwal
harian
Pertemuan 4
- Klien Seteleh dilakukan 5 - Latih Dengan melakukan
mampu latihan x pertemuan, klien kegiatan harian kegiatan harian
kegiatan harian diharapkan mampu: - Latih pikiran klien dapat
- Melati menilai terarah sehingga
h kegiatan harian kemampuan yang halusinasi dapat
telah dilakukan terkontrol.
63
Rencana Keperawatan
No Dx Rasional
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
- Melati secara mandiri
h menilai - Latih
kemampuan yang menilai apakah
telah dilakukan halusinasi
secara mandiri terkontrol
2. Resiko TUM:
perilaku - Klien
kekerasan tidak menciderai
diri sendiri, orang
lain dan
lingkungan
TUK: Seteleh dilakukan 5 - Latih Mengetahui
Pertemuan 1 x pertemuan, klien cara mengontrol penyebab dari
- Klien diharapkan mampu: PK secara fisik: sumber maslaah
mampu - Mengi tarik nafas dalam dapat memudahkan
mengidentifikasi dentifikasi dan pukul kasur untuk berinteraksi
penyebab, tanda penyebab, tanda dan bantal dengan klien
dan gejala, PK dan gejala, PK - Masu
yang dilakukan yang dilakukan kkan pada jadwal
akibat PK akibat PK kegiatan untuk
- Menje latihan fisik
laskan cara
mengontrol PK:
fisik, obat, herbal,
spiritual
- Masu
kan pada jadwal
kegiatan untuk
latihan fisik dan
minum obat
Pertemuan 2
- Klien Seteleh dilakukan 5 - Latih Untuk melatih klien
mampu melatih x pertemuan, klien cara mengontrol dalam mengontrol
cara mengontrol diharapkan PK dengan obat PK
PK dengan obat mampu: - Masu
64
Rencana Keperawatan
No Dx Rasional
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
(6 benar) kkan pada jadwal
kegiatan untuk
latihan fisik dan
- Klien - Meng minum obat
mampu masukan ontrol PK dengan
pada jadwal obat (jelaskan 6
kegiatan untuk benar: jenis,
latihan fisik dan guna, dosis,
minum obat frekuensi, cara,
kontinuitas
minum obat)
Pertemuan 3
- Klien Seteleh dilakukan 5 - Latih Mengajarkan klien
mampu x pertemuan, klien cara mengontrol dalam mengontrol
mengontrol PK diharapkan PK secara verbal emosi dengan cara
secara verbal (3 mampu: (mengungkapkan, verbal
cara, yaitu: - Meng meminta, menolak (mengungkapkan,
mengungkapkan, ontrol PK dengan dengan benar) meminta, menolak
meminta, secara verbal - Masu dengan benar)
menolak dengan (mengungkapkan, kan pada jadwal
benar) meminta, kegiatan untuk
menolak dengan latihan fisik,
benar) minum obat dan
verbal
Pertemuan 4
- Klien Seteleh dilakukan 5 - Latih Mengetahui
mampu x pertemuan, klien mengontrol PK pentingnya
mengontrol diharapkan mampu: secara spiritual pengontrolan diri
spiritual (2 - Melati - Masu tentang spiritual
kegiatan) h cara mengontrol kkan pada jadwal
PK dengan cara kegiatan untuk
spiritual (2 latihan fisik,
kegiatan) minum obat,
verbal dan
65
Rencana Keperawatan
No Dx Rasional
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
spiritual
Pertemuan 5
- Klien Setelah dilakukan 5 - Latih Mengingat kembali
mampu menilai x pertemuan, klien menilai kegiatan yang telah
kemampuan yang diharapkan mampu: kemampuan yang dilakukan secara
telah dilakukan - Menil telah mandiri mandiri
secara mandiri ai kemampuan - Latih
yang telah menilai apakah
mandiri dan PK telah
apakah PK telah terkontrol
terkontrol
3. Isolasi TUM:
Sosial - Klien
dapat berinteraksi
dengan orang lain
TUK:
Pertemuan 1 Seteleh dilakukan 5 - Identif - Menge
- Klien x pertemuan, klien ikasi penyebab tahui penyebab
mampu diharapkan isolasi sosial, dari sumber
mengidentifikasi mampu: keuntungan masalah dapat
penyebab isolasi - Meny mempunyai memudahkan
sosial dan mampu ebutkan teman dan untuk berinteraksi
menyebutkan keuntungan kerugian tidak dengan klien
keuntungan mempunyai mempunyai - Berke
punya teman serta teman dan teman nalan merupakan
klien mampu kerugian tidak - Latih cara agar klien
berkenalan mempunyai cara berkenalan dapat berinteraksi
dengan satu teman dengan pasien dan mempunyai
orang. - Melak dan perawat/tamu banyak teman di
ukan berkenalan - Masu sekitarnya.
dengan satu orang kan dalam jadwal
kegiatan untuk
latihan
berkenalan
4. Defisit TUM:
66
Rencana Keperawatan
No Dx Rasional
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Perawatan - Pasien
Diri : tidak mengalami
kebersihan defisit perawatan
diri, diri
berdandan, Tujuan Khusus : Setelah dilakukan Bina hubungan Hubungan saling
makan, TUK : 1x pertemuan, saling percaya dgn percaya merupakan
BAB/BAK Pertemuan 1 klien menunjukan menggunakan dasar utama bagi
- Pasien tanda-tanda prinsip komunikasi klien untuk
bisa membina percaya dengan terapeutik : mengekspresikan
hubungan saling perawat: - Sapa perasaanya.
percaya dengan - Klien pasien dengan - Menun
perawat dapat berinteraksi ramah, baik jukan sikap
secara aktif verbal maupun bersahabat
Pertemuan 2 dengan perawat, non verbal - Agar
- Pasien yang ditunjukan - Perke klien tidak ragu
mampu dengan nalkan diri dengan perawat
melakukan - Ekspr dengan sopan - Agar
kebersihan diri esi wajah - Tanya klien percaya
secara mandiri bersahabat kan nama lengkap dengan perawat
- Menu dan nama - Peneri
njukan rasa panggilan yang di maan yang sesuai
senang sukai pasien dengan keadaan
- Ada - Jelask sebenarnya
kontak mata an tujuan
- Mau pertemuan a.
berjabat tangan - Jujur
dan menepati
janji
- Tunju
kkan sikap empati
dan menerima
pasien apa adanya
- Beri
perhatian dan
perhatikan
67
Rencana Keperawatan
No Dx Rasional
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
kebutuhan dasar
pasien
Melatih pasien
cara-cara perawatan
kebersihan diri :
- Menje
lasan pentingnya
menjaga
kebersihan diri.
- Menje
laskan alat-alat
untuk menjaga
kebersihan diri
- Menje
laskan cara-cara
melakukan
kebersihan diri
- Melati
h pasien
mempraktekkan
cara menjaga
kebersihan diri
Pertemuan 3 Melatih pasien
- Pasien berdandan/berhias :
mampu - Untuk
melakukan pasien laki-laki
berhias/ latihan meliputi :
berdandan secara Berpakaia
baik n
Menyisir
rambut
Bercukur
- Untuk
pasien wanita,
latihannya
68
Rencana Keperawatan
No Dx Rasional
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
meliputi :
Berpakaia
n
Menyisir
rambut
Berhias
Pertemuan 4 Melatih pasien
- Pasien makan secara
mampu mandiri :
melakukan - Menje
makan dengan laskan cara
baik mempersiapkan
makan
- Menje
laskan cara
makan yang tertib
- Menje
laskan cara
merapihkan
peralatan makan
setelah makan
- Prakte
k makan sesuai
dengan tahapan
makan yang baik
Pertemuan 5 Mengajarkan
- Pasien pasien melakukan
mampu BAB/BAK secara
melakukan mandiri :
BAB/BAK secara - Menje
mandiri laskan tempat
BAB/BAK yang
sesuai
- Menje
laskan cara
69
Rencana Keperawatan
No Dx Rasional
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
membersihkan
diri setelah BAB
dan BAK
- Menje
laskan cara
membersihkan
tempat BAB dan
BAK
70
Implementasi Evaluasi
Senin, 6 Juni 2016 S : - Klien mengatakan senang berkenalan dengan
Pukul : 09.30 WIB perawat
Ruang : Cenderawasih - Klien mengatakan selamat pagi nama
SP/Pertemuan : SP Pengkajian/1 saya Ahmad Bernawi
- Klien mengatakan senangnya di panggil
Data:
Iskandar
DS : -
- Klien mengatakan alasan masuk RSJ
DO : -
karena sering marah-marah, sulit tidur,
Diagnosa Keperawatan: -
merusak barang-barang dirumah
Tindakan Keperawatan: - Klien mengatakan melihat bayangan ular
- Mengucapkan salam terapeutik di tubuhnya.
- Memperkenalkan nama lengkap dan - Klien mengatakan bayangan itu bergerak-
nama panggilan gerak.
- Menjelaskan tujuan - Klien mengatakan melihat bayangan
- Menanyakan alasan klien masuk RSJ musuhnya di kuku-kuku jarinya.
- Mengkaji masalah keperawatan klien - Klien mengatakan bayangan itu muncul
setiap saat.
Rencana Tindak Lanjut:
- Klien mengatakan jengkel apabila
- Kaji masalah klien
bayangan itu datang.
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan
O : - Klien menjawab salam
cara menghardik
- Klien menyebutkan nama lengkap dan
panggilan
- Klien menceritakan kenapa dirinya
masuk RSJ
- Klien tampak melihat sesuatu
71
Implementasi Evaluasi
A : - Halusinasi penglihatan dan perabaan (+)
P : - Mengingat nama perawat
- Mengingat kembali kenapa klien dibawa
ke Rumah Sakit
Tanda tangan
ELSA FITRIANI
Tanggal : 6 Juni 2016 S : - Klien mengatakan melihat bayangan ular di
Pukul : 13.30 WIB tubuhnya.
- Klien mengatakan bayangan itu bergerak-
Data:
gerak.
- Klien mengatakan melihat bayangan ular di
seluruh tubuhnya, klien mengatakan bayangan - Klien mengatakan melihat bayangan
Implementasi Evaluasi