Anda di halaman 1dari 7

1.

Tingkat pengetahuan penderita DM tentang perawatan DM type 1


2. Hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang efek rokok terhadap kesehatan
3. Tingkat pengetahuan orang tua dalam mencegah cidera pada anak usia toddler

FINER DM Efek Rokok Cidera anak usia


toddler
Finable
Bisa dilihat secara V V V
nyata
Jumlah responden V V V
Waktu dan dana V V V
harus diperhatikan
Keahlian teknik V V
Intresting
Bantuan dana V V V
Ketertarikan V V V
Mendapatkan V V V
kebenaran
Novel V
Memodifikasi yang V V V
sudah ada
Penemuan baru
Sebuah pernyataan V V V
penelitian tidak asli
Ethical
Memperhatikan data V V V
Relevan
Sumber/ilmu harus V V V
ada
Untuk kebijakan V V V
kesehatan klinis
Untuk penelitian V V V
masa depan
Tingkat pengetahuan orangtua dalam mencegah cidera pada anak usia toddler

Kuantitatif

Tidak melakukan
intervensi

Observasional

Menggunakan 2 variabel
/lebih kemudian di
hubungkan/dibandingkan

analitik

Crosss sectional
Tingkat pengetahuan orang tua dalam mencegah cidera pada anak usia toddler

1. pengetahuan ibu tentang

Pengetahuan pencegahan pencegahan cidera

cidera 2. pengertian dan factor


pencegahan cidera pada anak
usia toddler
Definisi operasional

Variable Defenisi Cara ukur Alat ukur Hasil Skala


operasional
Tingkat Kemampuan Responden Pernyataan Hasil pengetahuan Ordinal
pengetahuan dari ibu mengisi terdiri dari (Arikunto, 2006):
ibu tentang dalam lembar pernyataan Baik (76%-100%)
pencegahan menjawab kuesioner positif dan Cukup(56%-75%)
cidera pernyataan yang negatif Kurang (<56%)
tentang berisikan Pernyataan
pencegahan pernyataan postif
cidera yang tentang Benar = 1
terjadi pada pencegahan Salah = 0
anak toddler cidera pada Pernyataan
anak usia negatif
toddler Salah = 1
benar = 0
Tingkat Kemampuan Responden Pernyataan Hasil pengetahuan Ordinal
pengetahuan dari ibu mengisi yang (Arikunto, 2006):
ibu tentang dalam lembar terdiri Baik (76%-100%)
pengertian menjawab kuesioner dari Cukup(56%-75%)
dan factor pernyataan yang pernyataan Kurang (<56%)
pencegahan tentang berisikan positif dan
cidera pada pengertian pernyataan negatif
anak usia dan faktor tentang Pernyataan
toddler pencegahan pengertian postif
cidera yang dan Benar = 1
terjadi pada faktor Salah = 0
anak toddler pencegahan Pernyataan
cidera pada negatif
anak usia Salah = 1
toddler benar = 0
Tingkat Kemampuan Responden Pernyataan Hasil pengetahuan Ordinal
pengetahuan dari ibu mengisi yang (Arikunto, 2006):
ibu tentang dalam lembar terdiri Baik (76%-100%)
perilaku menjawab kuesioner dari Cukup(56%-75%)
pencegahan pernyataan yang pernyataan Kurang (<56%)
cidera pada tentang berisikan positif dan
anak usia perilaku pernyataan negatif
toddler pencegahan positif Pernyataan
cidera yang tentang postif
terjadi pada perilaku Benar = 1
anak toddler pencegahan Salah = 0
cidera pada Pernyataan
anak usia negatif
toddler Salah = 1
benar = 0

Karakteristik respondent

Variable Defenisi Cara ukur Alat ukur Hasil Skala


operasional
Pendidikan Tingkat Kuesioner Kuesioner Tingkat Ordinal
pendidikan yang diisi pendidikan :
tertinggi sendiri SD
yang oleh SMP
ditempuh responden SMA
resonden Perguruan Tinggi
sampai
dengan
waktu
pengisian
kuesioner
Suku Kelompok Kuesioner kuesioner Suku bangsa: Ordinal
Bangsa etnik yang diisi Jawa
responden sendiri Betawi
oleh Sunda
responden Minang
Batak
Lainnya
Pekerjaan Aktivitas Kuesioner Kuesioner Pekerjaan : Nominal
atau tugas yang diisi - Bekerja
yang sendiri - Tidak
dilakukan oleh bekerja
responden responden
untuk
mendapatkan
penghasilan

Pengukuran mwnggunaka mtode atau alat ukur MMSE (Mini-Mental State Exam)

Jenis pertanyaan sebagai berikut

No. Pernyataan Benar salah


1. Cedera pada anak biasanya berawal dari rasa
ingin tahu anak yang tinggi
2. Perkembangan motorik mulai berkembang cepat
anak akan mulai bisa melakukan perawatan diri
seperti makan, memakai baju, dan kegiatan toilet
3. Cedera pada anak biasanya berawal dari rasa
ingin tahu anak yang tinggi danmelakukan
sesuatu yang tidak sesuai kemampuan yang dapat
menyebabkan bahaya
4. Di usia ini anak belajar jalan, berlari, memanjat,
mereka bisa membuka pintu dan gerbang,
menjelajah segala sesuatu dengan mulut, di usia
ini rasa ingin tau anak sangat besar
5. Pada masa toddler anak akan semakin mandiri
dan kognitif yang mulai meningkat
6. Upaya pencegahan yang dapat di lakukan
orang tua di rumah yaitu dengan: Menyimpan
benda tajam , Membuat lemari khusus untuk
zat yang berbahaya. Menjaga lantai tetap
bersih dan kering, Memberikan alat bermain
yang sesuai dengan usia anak

7. Orang tua sebagai suri tauladan utama bagi anak


merupakan unsur terpenting dalam membina
keselamatan anak
8. Faktor lingkungan mempunyai kekuatan besar
dalam menentukan perilaku
9. Cedera pada toddler tidak terjadi apabila orang
tua memiliki pengetahuan tentang tingkat
tumbuh-kembang anak usia toddler
10. Cedera meliputi terkena air panas, terpeleset,
terkena pisau, keracunan, tenggelam, tersedak,
jatuh

Latar Belakang

Cedera merupakan ancaman bagi kesehatan di seluruh negara di dunia


(Kuschithawati, et al, 2007: 131). cedera mengakibatkan 5,8 juta kematian di
seluruh dunia, dan lebih dari 3 juta kematian di antaranya terjadi di negara-negara
berkembang. Berdasarkan penelitian Kuschithawati, et al (2007) cedera
menyebabkan 7% kematian diseluruh dunia dan angka ini masih akan terus
bertambah. WHO menyebutkan bahwa tidak kurang dari 875.000 anak dibawah
18 tahun di seluruh dunia meninggal per tahun karena cedera, baik cedera yang
disengaja maupun cedera yang tidak disengaja (Atak, et al, 2010: 285). Pada
tahun 2000 dilaporkan bahwa cedera yang disengaja dan yang tidak disengaja
menyebabkan 42% kematian anak usia 1-4 tahun di Amerika Serikat.
Keseluruhan rata-rata cedera pada anak usia 0-3 tahun per tahunnya yaitu
sebanyak 371/100.000 anak (Agran, et al, 2003: 684-685).
World Health Organization (WHO) menggambarkan suatu cedera sebagai
suatu peristiwa yang disebabkan oleh dampak dari suatu agen eksternal secara
tiba-tiba dan dengan cepat, dan menghasilkan kerusakan baik fisik maupun
mental. Cedera tersebut meliputi cedera lalu lintas, jatuh, terbakar, tenggelam,
keracunan dan gigitan binatang (Atak, et al, 2010: 285).
Periode toddler adalah dari usia 1 sampai dengan 3 tahun (Pillitteri, 2002:557).
Cedera pada toddler dapat mengakibatkan kondisi yang fatal, yaitu kematian.
Penyebabnya adalah karena anak yang usianya masih kecil tidak mengetahui cara
melindungi dirinya dari cedera (Supartini, 2004: 157). Cedera pada toddler tidak
terjadi apabila orang tua memiliki pengetahuan tentang tingkat tumbuh-kembang
anak usia toddler (Supartini, 2004: 157).
Berdasarkan data Survei Kesehatan Nasional di Indonesia tahun 2001, cedera
menempati urutan keenam dari 10 penyakit penyebab kematian berbagai usia.
Insiden cedera pada anak dan remaja meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun
1986 tercatat sebanyak 4.275 cedera. Meningkat pada tahun berikutnya (1987)
menjadi 23.960 kasus cedera. Selanjutnya pada tahun 1989 terjadi peningkatan
dua kali lipat menjadi 55.396 kasus cedera yang terjadi di Indonesia
(Dhamayanti,2008).
Pendidikan masyarakat dan program-program kesadaran telah mengurangi
jumlah cedera serta kematian anak. Ribuan cedera dan kematian lain dapat
dihindari melalui strategi pencegahan yang ada. Strategi pencegahan yang
pertama yaitu, peraturan yang mewajibkan penggunaan sabuk keselamatan dan
pengikat tempat duduk anak di dalam mobil, ditambah upaya untuk mengurangi
pengemudi yang mabuk dan yang menggunakan telepon saat berkendara. Strategi
yang kedua adalah dengan pemeriksaan keamanan produk untuk anak yang
terbukti telah mengurangi cedera pada anak. Strategi ketiga, kesadaran
masyarakat untuk memasang alarm kebakaran telah mengurangi cedera dan
kematian yang diakibatkan karena kebakaran rumah. Strategi keempat,
penggunaan helm pelindung kepala yang benar ketika bersepeda dan strategi
kelima atau yang terakhir adalah dengan mengadakan program pendidikan untuk
anak-anak tentang pencegahan kebakaran, keracunan, penggunaan sabuk
keselamatan, dan keamanan air (National Safety Council, 2006: 2)
Pengetahuan tentang tingkat pertumbuhan dan perkembangan toddler perlu
diikuti dengan pemahaman tentang pentingnya pencegahan terhadap bahaya yang
dapat terjadi pada toddler (Supartini, 2004: 157). Orang tua yang memiliki
pengetahuan, dalam hal ini pengetahuan tentang pencegahan terhadap bahaya
akan menilai atau bersikap terhadap pengetahuan tersebut
(Notoatmodjo,2007:147). Tindakan pencegahan berupa pengawasan dapat
dilakukan oleh orang tua, karena dalam beraktivitas anak tidak memperhatikan
bahaya (Nursalam, 2008:37)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Ed., 6. Jakarta:
Rieneka Cipta
Badan Pusat Statistik. (2010). Penduduk menurut Suku Bangsa 2010. 15 Juni
2012. http://www.bps.go.id/aboutus.php?sp=0

Bindler, R. & Ball, J.W. (2003). Pediatric nursing: caring for children. New Jersey:
Pearson Education.

Anda mungkin juga menyukai